• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ALGORITMA A* DAN BDA* PADA PERMASALAHAN PLANNING (STUDI KASUS: LOGISTIK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS ALGORITMA A* DAN BDA* PADA PERMASALAHAN PLANNING (STUDI KASUS: LOGISTIK)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS: LOGISTIK)

Ezra Juliemma Silalahi¹, Ririn Dwi Agustin², Agung Toto Wibowo³

¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Abstrak

Dalam Artificial Intelligence (AI) terdapat beberapa teknik problem solving yang digunakan dan salah satunya adalah planning. Planning ini adalah teknik pencarian aksi-aksi yang digunakan agar initial state dapat berubah menjadi goal state. Dalam AI terdapat algoritma A* dan BDA* yang menggabungkan teknik heuristic search dengan planning. Ada dua metode dalam Planning,yaitu Forward Planning dan Backward Planning. Pada Forward Planning, akan membuktikan pencapaian goal dari initial state. Sedangkan Backward Planning akan membuktikan pencapaian goal dari goal state ke initial state.

Dalam tugas akhir ini diimplementasikan bagaimana algoritma A* dan BDA* dengan

menggunakan heuristic additive dalam menentukan aksi-aksi untuk pencapaian goal pada studi kasus Logistik. Sistem ini akan menampilkan output berupa aksi-aksi yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai goal state, menampilkan jumlah aksi yang dilakukan, serta menampilkan waktu proses yang dibutuhkan sistem untuk menyelesaikan problem.

Hasil dari penelitian tugas akhir ini didapat bahwa algoritma A* dan BDA* bisa berjalan dengan studi kasus yang ada. Algoritma A* terbukti lebih baik dalam hal waktu dibandungkan dengan algoritma BDA*. Untuk kasus yang kompleks ( jumlah bandara dan kota lebih dari 2), algoritma A* memakan waktu yang lama. Solusi yang didapat dari algoritma A* dan BDA* sudah optimal dibandingkan dengan solusi yang dihasilkan algoritma Graphplan dan algoritma ini dijadikan sebagai pembanding untuk parameter optimal

Kata Kunci : A*, BDA*, heuristic additive, artificial intelligence, planning, Forward Planning, Backward Planning

Abstract

In Artificial Intelligence (AI) there was some problem solving techniques that are used and one of them is planning. Planning is the actions of search techniques used for the initial state can be turned into a goal state. In AI there are algorithms A * and BDA* that combine heuristic search techniques with the planning. There are two methods in planning, Forward and Backward Planning Planning. In the Forward Planning, will prove the achievement of goals of the initial state to goalstate. While the Backward Planning will prove the achievement of goals from goal state to initial state.

In this final project is implemented and how the algorithm A * and BDA * by using heuristic additive in determining the actions to achieve the goal in case study logistics. The system will display the output in the form of actions performed by the system to reach the goal state, displays the number of actions taken, and displays the time the system needed to solve problems.

The results of this research found that the algorithm A * and BDA * can run with the existing case studies. A * algorithm proved better in terms of time are compared with the algorithm BDA *. For complex cases (the number of airports and cities of more than 2), algorithm A * take a long time. The solution obtained from the algorithm A * and BDA * are optimal compared to the resulting solution Graphplan algorithm and the algorithm is used as a benchmark for optimal parameters

(2)

15

1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Dan ada juga yang mendefenisikan AI sebagai disiplin ilmu yang mensistematisasi dan mengotomatisasi tugas-tugas intelektual untuk membuat mesin yang dapat bertindak seperti manusia dan berpikir seperti manusia. Dalam AI ini terdapat beberapa teknik-teknik yang dapat digunakan seperti searching, learning, plannning, dan reasoning.

Salah satu teknik AI, yaitu planning adalah suatu metode penyelesaian masalah dengan cara memecah masalah ke dalam sub-sub masalah yang lebih kecil, menyelesaikan sub-sub masalah satu demi satu, kemudian menggabungkan solusi-solusi dari sub-sub masalah tersebut menjadi sebuah solusi-solusi yang lengkap. Dalam planning terdapat dua teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah, yaitu

Forward Planning dan Backward Planning. Pada Forward Planning, pencapaian goal dari state asal menuju goal. Sedangkan Backward Planning akan membuktikan pencapaian goal dari state goal menuju state asal.

Pengujian keberhasilan metode planning dapat dilakukan pada suatu domain yang dinamakan Logistik. Domain ini melibatkan transportasi paket baik oleh truk atau pesawat terbang untuk perpindahan barang dari bandara di suatu kota ke bandara di kota lain atau dari gudang ke gudang lain. Dalam domain ini ada beberapa kota, masing-masing mengandung beberapa lokasi, beberapa diantaranya adalah bandara dalam satu kota dan pesawat terbang yang dapat terbang dari lokasi awal ke lokasi tujuan. Dalam logistik asli domain, ada satu sarana transportasi untuk memindahkan objek antara 2 kota yaitu pesawat.

Terdapat beberapa algoritma yang merupakan penggabungan dari dua teknik AI yang sudah ada, yaitu teknik heuristic search (searching) dan planning yaitu algoritma Hill Climbing dan Best First Search. Algoritma Best First Search umumnya lebih cepat dan dapat menghasilkan plan yang lebih baik dari algoritma Hill Climbing. Algoritma A* (A Bintang) dan BDA* (Bi-directional A bintang) merupakan algoritma Best First Search, yang juga termasuk algoritma yang digunakan dalam Planning. Kedua algoritma ini menggunakan fungsi heuristik yang sama, dimana fungsi ini dapat digunakan untuk mencari langkah-langkah yang tepat untuk mencapai ke goal. Perbedaan pada kedua algoritma ini adalah cara pencarian solusinya. Dimana pada algoritma A*, pencarian solusi untuk mencapai goal dimulai dari state asal ke state goal atau sebaliknya, sedangkan pada algoritma BDA* dapat dilakukan dari state asal dan stategoal secara bersamaan.

(3)

Pada Tugas Akhir ini akan dianalisa bagaimana algoritma A* dan BDA* yang diimplementasikan pada Forward Planning dan Backward Planning, dapat menyelesaikan kasus yang berada dalam logistik, dengan menggunakan fungsi

heuristic additive costs yang sama dengan cara pencapaian solusi yang berbeda dan akan dianalisis hasil dari kinerja kedua algoritma tersebut. Pada algortima BDA*,

Forward Planning dan Backward Planning dipakai secara bersamaan. Dimana dalam

logistik ini memiliki beberapa aksi yang dapat dilakukan agar dapat mencapai goal

yang diinginkan dari kondisi awal yang diberikan. Hasil yang diperoleh di algoritma A* dan BDA* akan dibandingkan dengan algoritma Graphplan. Algoritma Graphplan merupakan algoritma yang optimal menurut AIPS98 Planning Contest sehingga apabila langkah penyelesaian yang dihasilkan Algoritma A* dan BDA* sama dengan langkah penyelesaian yang dihasilkan Algoritma Graphplan maka Algoritma A* dan BDA* dianggap optimal (bisa dipastikan kebenaran solusi dihasilkan). Kasus uji yang dipakai sama dengan kasus uji yang dipakai pada algoritma Graphplan untuk mempermudah pembandingan.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dijadikan sebagai objek penelitian pada tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana memodelkan aksi-aksi teknik Forward dan Backward Planning pada

studi kasus Logistik.

2. Bagaimana penentuan aksi-aksi di pemodelan studi kasus logistik pada algoritma A* dan BDA* yang digunakan dalam menentukan langkah untuk mencapai goal dengan dengan menggunakan teknik Forward dan Backward Planning,

3. Bagaimana mengimplementasikan fungsi heuristik yang dipakai oleh algoritma A* dan BDA* adalah f(n) = g(n) + h(n), pada permasalahan planning.

4. Apakah Algoritma A* dan BDA* efektif untuk kasus logistik ini dengan ukuran

complete dan optimal,

5. Bagaimana pengukuran kinerja pada Forward Planning dan Backward Planning dengan Algoritma A* dan BDA* dalam studi kasus logistik.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. menganalisa pemodelan aksi-aksi teknik Forward dan Backward Planning pada studi kasus Logistik.

2. Menganalisa hasil penentuan aksi-aksi di pemodelan studi kasus logistik pada algoritma A* dan BDA* yang digunakan dalam menentukan langkah untuk mencapai goal dengan dengan menggunakan teknik Forward dan Backward Planning,

(4)

17

3. Menganalisa pengimplementasian fungsi heuristik yang dipakai oleh algoritma A* dan BDA* adalah f(n) = g(n) + h(n), pada permasalahan planning, apakah hanya menggunakan kedalaman sebagai nilai untuk g(n).

4. Menganalisa kerja Algoritma A* dan BDA* efektif untuk kasus logistik ini dengan ukuran complete dan optimal,

5. Bagaimana pengukuran kinerja pada Forward Planning dan Backward Planning dengan Algoritma A* dan BDA* dalam studi kasus logistik.

6. Menganalisa dan membandingkan hasil kinerja Algoritma A* dan BDA* pada Forward Planning dan Backward Planning, dan membandingkannya dengan algoritma Graphplan.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pengerjaan pada tugas akhir ini, terdapat batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Teknik yang digunakan menggunakan metode Forward Planning dan Backward Planning.

2. Pada tugas akhir ini, aplikasi yang ada hanya merupakan pendukung untuk menampilkan output.

3. Pada tugas akhir ini, biaya dalam setiap melakukan aksi tidak akan digunakan. Dan jarak digunakan hanya untuk penentuan jika akan dilakukan perpindahan dengan memilih lebih dari 1 kota dengan nilai h yang sama.

4. Algoritma yang digunakan sebagai pembanding solusi yang optimal dan complete adalah Algoritma Graphplan yang sudah pernah digunakan sebelumnya pada AIPS2002.

1.5 Metodologi

Metodologi penyelesaian masalah yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah:

1. Studi literatur, yaitu mempelajari beberapa literatur berupa makalah, jurnal, atau buku yang berkaitan dengan Heuristic Search Planner dan Algoritma A* dan BDA*.

2. Pembuatan desain aplikasi menggunakan Algoritma A* dan BDA*.

3. Implementasi (Coding), yaitu mengimplementasikan perancangan menjadi aplikasi Planning menggunakan Algoritma A* dan BDA*.

4. Analisis hasil dan testing terhadap teknik Forward Planning dan Backward Planning menggunakan Algoritma Graphplan dan melakukan analisa akhir dengan membandingkan hasil yang didapat dengan menggunakan metode Graphplan.

(5)

5. Dokumentasi, yaitu pembuatan proposal dan laporan Tugas Akhir yang mendokumentasikan tahap-tahap kegiatan dan hasil penelitian dalam Tugas Akhir ini.

(6)

50

5.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Untuk kasus logistik pada sistem ini, aksi-aksi atau operator dimodifikasi dari 6 menjadi 10 model.

2. Algoritma A* dan BDA* pada Forward Planning maupun Backward Planning optimal dan complete untuk kasus logistik.

3. Pada algoritma A*, Backward Planning sama baiknya dibandingkan Forward Planning karena terbukti sama-sama menemukan panjang jalur solusi yang sama dan waktu yang berdekatan.

4. Pada algoritma A* dan BDA*, semakin banyak objek atau semakin bertambahnya jumlah paket, lokasi dan kota maka semakin panjang juga jumlah solusinya.

5. Algoritma BDA* dalam hal menemukan solusi juga sama baiknya dengan algoritma A*, hanya saja algoritma BDA* memerlukan waktu yang lebih banyak dari algoritma A*. Karena untuk algoritma BDA* pada kasus logistik dengan ruang masalah yang besar (jumlah lokasi dan bandara yang semakin bertambah), untuk mendapatkan titik temu dilakukan pengecekan currentstate tiap aksi yang sudah pernah dilakukan, baik Forward Planning maupun Backward Planning. Dan pada percobaan kasus logistik yang ada, titik temu antara Forward Planning dan Backward Planning tidak selalu pada currentstate aksi terakhir.

6. Untuk kasus logistik pada sistem ini, Algoritma Graphplan memiliki lebih banyak jalur solusi dari Algoritma A* dan BDA*. Dan untuk beberapa kasus, Algoritma Graphplan tidak dapat mengeluarkan hasil yang disebabkan karena keterbatasan sistem Graphplan itu sendiri.

Saran

1. Pencarian heuristic pada kasus logistik sebaiknya tidak hanya menggunakan kedalaman pada g(n) dan perbedaan kalimat predikat h(n) di fungsi heuristik

f(n) = g(n) + h(n), dicoba untuk menggunakan atau menambahkan nilai lain, seperti nilai untuk tiap aksi atau nilai jarak.

2. Sistem coba dikembangkan agar menggunakan algoritma varian A* lainnya.

3. Sistem coba dikembangkan agar tidak hanya dapat menangani masalah logistik saja, tetapi dapat juga menangani masalah planning lainnya seperti menara Hanoi, gripper, dll.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(7)

Daftar Pustaka

[1] Bonet, B.; Geffner, H. 1998. Hsp: Heuristic search planner. In Planning Compettion of AIPS-98.

[2] Bonet, B.; Geffner, H. 2001. Planning as heuristic search. Artificial Intelligence.

[3] Haslum, Patrik and Geffner, Hector. Admissible Heuristic for Optimal Planning. In Proceedings of the Fifth International Conference on AI Planning Systems, Menlo Park, CA, 2000. AAAI Pres.

[4] Kusumadewi, Sri. 2003. Artiificial Intelligence (Teknik dan aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.

[5] Refanidis, Ioannis ; Bassiliades ,Nick ; Vlahavas ,Ioannis . AI Planning for Transportation Logistics. Thessaloniki, Greece.

[6] Rich, Elaine, and Knight, Kevin. 1991. Artificial Intelligence. McGraw-Hill, Inc. second edition.

[7] Rosa, Tom´as de la dan Borrajo, Daniel dan Olaya, Angel Garc´ıa. 2006.

Replaying Type Sequences in Forward Heuristic Planning. AAAI. [8] Russel, Stuart, and Norvig, Peter. 1995. Artificial Intelligence: A Modern

Approach. Prentice Hall International, Inc.

[9] Suyanto. 2007. Artiificial Intelligence : searching, reasoning, planning, and learning. Bandung: Informatika.

[10] http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/17/jtptunimus-gdl-s1-2008-nafisyulia-843-2-bab2.pdf di akses tanggal 4 desember 2010

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu membangun suatu sistem yang dapat membandingkan kinerja algoritma ID3 dan CART pada kasus penentuan penjurusan siswa SMA berdasarkan pada

Algoritma genetika digunakan untuk menemukan jalur terbaik pada kasus Travelling Salesman Problem (TSP).Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu dengan

Spatial And Temporal Adaptive Reflectance Fusion Model (STARFM) merupakan suatu pemodelan algoritma yang digunakan untuk memadukan reflektan permukaan dua sensor yang

Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah rute terpendek jalur evakuasi menggunakan algoritma Dijkstra, penentuan titik kumpul (assembly point)

Penentuan Faktor Cuaca yang Berpengaruh Terhadap Curah Hujan dengan Metode Regresi Linier Berganda dan Metode Algoritma Genetika Studi Kasus : Kota Tanjungpinang, Skripsi..

Sumber daya produktif adalah untuk sumber daya manusia yang menghargai kerja sebagai suatu sikap pengabdian kepada Tuhan, berbudi luhur, cakap bekerja, terampil, percaya pada kemampuan diri dan mempunyai semangat kerja yang tinggi. Dalam suatu proyek konstruksi, penentuan besarnya proporsi biaya untuk sumber daya harus tepat. Mengingat bahwa alokasi biaya untuk sumberdaya proyek pada masa konstruksi adalah paling besar, sehingga apabila terdapat ketidaktepatan dalam perhitungan proporsi ini dapat mengakibatkan kerugian pada proyek. Selama ini para estimator menghitung biaya proyek berdasarkan pengalaman dilapangan sedangkan gambaran mengenai besarnya alokasi untuk sumberdaya belum ada. Untuk penelitian dengan judul Analisis Proporsi Sumber Daya Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Kota Manado) bertujuan mengidentifikasi, menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan penentuan sumberdaya proyek dan memodelkan proporsi sumberdaya tersebut sehingga dapat digunakan sebagai suatu acuan. Adapun sumberdaya proyek terdiri dari sumber daya material(y1), sumberdaya manusia (y2), dan sumberdaya peralatan (y3) yang masing-masing ditentukan proporsinya berdasarkan jumlah biaya proyek total. Berdasarkan kajian, faktor yang memberikan pengaruh terhadap pembiayaan sumberdaya tersebut diantaranya nilai kontrak proyek (x1) dan durasi (x2).

Penentuan Tingkat Pemahaman Mahasiswa dalam Matakuliah Kelas Daring Menggunakan Algoritma C4.5 Studi Kasus: Mahasiswa/i FTI Angkatan 2019 Artikel ilmiah Peneliti : Aldy