• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan - HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VI-B MIM PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2013-2014 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan - HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DALAM KEGIATAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VI-B MIM PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2013-2014 - repository perpustakaan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Membaca merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan membaca yang baik akan ikut membantu dalam mempermudah segala segi kehidupan. Peneliti melakukan penelitian dengan judul hubungan antara peran orang tua dalam kegiatan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VI-B MIM Pengadegan, Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2013-2014. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, memiliki kemiripan dengan penelitian terdahulu yang ikut memberikan andil dalam pembuatan penelitian ini. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Novita Listiyani dengan judul hubungan kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas VII di SMP N 3 Purworejo Klampok Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 2012-2013.

(2)

B. Peran Orang Tua

1. Pengertian Orang Tua

Keluarga merupakan faktor utama yang memengaruhi kebiasaan anak dalam membaca. Menurut Hasbullah (2009: 87) dilihat dari segi pendidikan, keluarga adalah satu kesatuan hidup (sistem sosial), dan keluarga yang menyediakan situasi belajar. Keluarga terdiri dari ayah atau suami, ibu atau istri, dan anak-anak yang belum menikah dan merupakan unit pergaulan yang terkecil dalam masyarakat (Soekanto, 2004: 22). Dalam penelitian ini, lebih dikhususkan kepada orang tua dari anak tersebut. Menurut Poerwadarminta (2007: 813) orang tua adalah orang (bapak dan ibu) yang dianggap sudah tua. Anak akan belajar menerima dan meniru apa yang diajarkan oleh orang tua. Oleh karena itu, keberhasilan anak di kemudian hari banyak ditentukan oleh seberapa besar peran yang diberikan orang tua (keluarga).

(3)

2. Peran Orang Tua

Perilaku individu (anak) dalam kesehariannya hidup bermasyarakat berhubungan erat dengan peran orang tua. Peran adalah bagian dari tugas utama yang harus untuk dilakukan. Orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini ialah ayah dan ibu kandung yang memiliki tugas mendidik anak-anak dalam keluarga. Dalam peran terkandung sebuah hak dan kewajiban yang harus dijalani seorang individu. Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, orang tua perlu berperan aktif dalam kegiatan belajarnya. Dikarenakan, waktu terbanyak yang dimiliki seorang anak adalah berada pada lingkup keluarga.

(4)

Menurut Salahudin (2013: 363) orang tua memiliki kewajiban terhadap anak-anaknya. Pertama, orang tua harus terus memberikan motivasi terhadap hal baik yang dilakukan anak. Kedua, orang tua hendahnya menyediakan sarana keberhasilan bagi anak. Ketiga, orang tua mau memasukkan anak ke lembaga pendidikan khusus. Keempat, orang tua berperan dalam mengarahkan seorang anak pada kecenderungannya. Kelima, orang tua hendaknya tidak berlebihan dalam bersikap terhadap prestasi yang didapatkan anak.

a. Memberikan motivasi

Motivasi merupakan kekuatan yang menggerakkan anak untuk melakukan sesuatu. Motivasi biasanya mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkannya. Dorongan dan penghargaan terhadap keberhasilan dan usaha-usaha yang baik merupakan kekuatan penggerak dan motivasi utama bagi anak. Orang tua harus menerima apapun hasil karya anak dan selalu memberikan dorongan dalam mengembangkan kemampuannya. Orang tua juga harus menanamkan sikap disiplin dalam melakukan kegiatan membaca pada anak sehingga anak bisa memahami apa saja isi atau manfaat yang didapatkan dari kegiatan membaca.

b. Menyediakan sarana keberhasilan

(5)

perlu adanya sarana penunjang lain seperti tempat yang nyaman serta penerangan yang cukup agar inti dari kegiatan membaca itu bisa ditangkap dengan baik. c. Memasukkan anak ke lembaga pendidikan khusus

Banyak terdapat lembaga pendidikan khusus pada bidang tertentu, dengan sumber daya manusia yang berpengalaman. Lembaga tersebut biasanya didirikan untuk mendidik anak-anak yang mempunyai kemampuan lebih di bidang tertentu. Di sini, anak-anak akan berinteraksi dengan rekannya dengan bidang yang sama.

d. Mengarahkan anak pada kecenderungannya

Orang tua tidak boleh memaksa seorang anak untuk mengikuti kemauannya secara pribadi karena setiap anak memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Orang tua hanya perlu mengajarkan anak untuk bertanggungjawab dan menerima resiko atas pilihan dan kecenderungannya dengan segala konsekuensi yang harus dihadapinya. Dengan demikian, anak memiliki tanggungjawab dan percaya diri yang tinggi tanpa merasa rendah diri.

e. Tidak berlebihan dalam bersikap

Anak yang cerdas dapat membuat orang tuanya menjadi senang serta bangga dengannya. Mereka menyebut-nyebutkan kepada para sahabat, dan orang-orang dekatnya tentang segala kelebihan dan kebaikan anaknya, memenuhi segala permintaannya, dengan harapan semua itu dapat mendorong keberhasilan dan kesuksesan baginya. Padahal, memanjakan anak dengan cara berlebihan justru akan menghambat anak.

(6)

informal, hubungan pribadi, b) orang tua perlu memberikan contoh/membetulkan saat anak keliru dalam menjawab pertanyaan, c) kegiatan bersifat luwes, orang tua tidak bersikap otoriter, d) orang tua menyesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak, e) penekanan pada pemahaman membaca. Bentuk-bentuk peran orang tua dalam kegiatan membaca selain melalui pendampingan anak dalam belajar, perlu memperhatikan pula bentuk-bentuk kegiatan belajar yang lain. Dalam saat-saat semacam ini dapat dikembangkan komunikasi dua arah antara orang tua dapat menanyai dan mengungkapkan keadaan anak dan sebaliknya anak dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang baru saja dilihatnya atau dihadapinya. Menurut Ellys (2006: 3) orang tua yang sering meluangkan waktu bersama anak-anaknya lebih bisa menyesuaikan dengan kegemaran anak. Anak yang tertarik pada suatu hal, perlu dibantu agar ia mau bereksplorasi untuk memperluas wawasannya pada hal yang ia minati, misalnya pada hal kegiatan membaca.

Menurut Yosiana (2008: 30) peran orang tua dalam menumbuhkan kegiatan membaca pada anak usia dini adalah:

a. Orang tua harus dapat mengarahkan perilaku anak dengan cara menuntunnya mengikuti patokan-patokan perilaku sebagaimana yang diinginkan demi menunjang kegiatan membaca sang anak.

b. Memberikan perhatian positif (memuji), akan meningkatkan perilaku yang baik, misalkan anak akan lebih senang melakukan kegiatan membaca jika dipuji oleh orang tuanya.

(7)

d. Orang tua harus memberikan motivasi untuk menumbuhkan perasaan dalam diri anak untuk melakukan kegiatan membaca dengan bersungguh-sungguh.

e. Orang tua harus memperhatikan fisik, mental, sarana dan prasarana anaknya jika anak sedang berada di rumah maupun sekolah. Hal ini dapat membina dan mengembangkan intelektual yang dimiliki.

f. Menjaga hubungan baik dengan anak. Orang tua dapat bertanya kepada anak, apa kesulitan yang sedang dihadapi dalam membaca? Dengan demikian orang tua dapat membantu kesulitan anak.

g. Jika anak terlihat sangat malas untuk belajar, kita sebagai orang tua harus bertanggung jawab yaitu dengan mencarikan teman belajar untuk si anak. Dengan demikian anak akan lebih senang dan semangat dalam melakukan kegiatan membaca.

Menurut Waristyaningrum (2008: 57) orang tua merupakan figur dan teladan bagi seorang anak. Anak menjadikan orang tua mereka menjadi tempat perlindungan dan kasih sayang. Begitu banyak peranan orang tua yang sempurna yang mampu mengajarkan kegiatan membaca pada anak, antara lain:

a. Orang tua memberikan kekuatan emosional dan kasih sayang yang berlimpah. Kemampuan orang tua dalam membantu anak belajar membaca, menjadikan anak memandang bahwa orang tuanya mampu diandalkan sebagai tempat mencari solusi.

(8)

c. Dorongan memberikan semangat dan inspirasi kepada anak untuk selalu berlatih dan melakukan rutinitas membacanya sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan anak. Anak yang gemar membaca akan berdampat pada pengetahuannya dan prestasi belajarnya.

d. Pengertian hidup dengan pemahaman. Orang tua tidak hanya berhenti saat seorang anak mampu memahami isi bacaan yang dibacanya, namun orang tua terus memberikan dukungan informatif (saran dan nasehat) agar anak menerapkan apa hal positif dari bacaan dalam kehidupannya sehari-hari.

e. Orang tua akan bangga atas keberhasilan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan seorang anak. Misalkan, dukungan dalam kegiatan membaca menjadikan anak tersebut mampu mendapatkan prestasi karena hasil pemahaman bacaannya yang baik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa peran orang tua dalam kegiatan membaca seorang anak meliputi:

a. Emosional, mencakup rasa empati, perhatian, pengawasan, dan keperdulian yang besar terhadap seorang anak serta memberikan rasa aman, rasa saling memiliki dan rasa mengasihi antara orang tua dan anak. Orang tua mencurahkan perhatiannya saat anak melakukan kegiatan membaca dengan memperhatikan dan menanggapi bagaimana kemampuan membaca yang dimiliki anak.

b. Instrumental, mencakup sarana serta bantuan langsung sesuai yang dibutuhkan oleh seorang anak dalam meunjang kegiatan membaca yang dilakukannya. Misalnya, memberikan buku pelajaran yang akan menunjang prestasi belajarnya di sekolah.

(9)

namun tidak berlebihan, ikut melibatkan anak dalam pengambilan sebuah persetujuan, serta mendorong anak untuk terus meningkatkan informasi yang ia peroleh dengan melakukan kegiatan membaca.

d. Informatif, mencakup pemberian nasehat yang orang tua lakukan kepada anak dengan tujuan menjadikan anak paham tentang kegunaan membaca untuk masa depan nantinya. Pemberian saran-saran membuat anak akan berpikir sendiri apakan yang ia lakukan sudah baik atau buruk, bermanfaat atau tidak.

4. Metode Pendidikan Keluarga terhadap Anak

Menurut Prasetyono (2008: 92) sikap orang tua, perilaku, cara membimbing, dan pengawasan sangat berperan terhadap perkembangan anak. Terdapat tiga pengajaran yang diberikan orang tua terhadap anaknya, yakni:

a. Prinsip pengajaran otoriter adalah bahwa orang tua mempunyai hak penuh untuk menentukan segala hal yang menyangkut anaknya. Anak diposisikan sebagai penerima dan anak tidak diberi hak untuk memilah atau menentukan keinginan dirinya sendiri. Kecenderungan orang tua otoriter terlihat dari aturan-aturan yang mereka ciptakan, seperti mengekang, melarang, dan jarang memberikan hadiah atau pujian. Aktivitas anak selalu diatur dan ditentukan oleh orang tua, sehingga anak sering merasa tertekan. Dalam keluarga seperti ini, minat membaca pada anak tidak bisa berkembang dengan baik. Meskipun orang tua menekankan atau menuntut anak untuk membaca, tidak akan membuahkan hasil yang baik karena dilakukan dengan keterpaksaan.

(10)

sayang, orang tua memberikan dorongan semangat, bimbingan, pengarahan, dan pengertian kepada anaknya untuk lebih menyukai aktivitas membaca. Ciri pendidikan keluarga yang demokratis adalah anak bebas dalam mengemukakan pendapat, dan orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi melakukan apa yang diyakininya. Keluarga yang demokratis lebih berhasil dalam mengembangkan kemampuan membaca pada anak. Anak diberikan kebebasan untuk memilih bahan bacaan yang disukainya, namun orang tua tetap memberikan batasan tentang bahan bacaan yang dipilihnya.

c. Prinsip permisif berpola orang tua lebih terbuka lagi. Anak diberikan kebebasan untuk memilih apa yang diinginkan. Orang tua tidak banyak ikut campur tangan atau menutup mata terhadap apa yang dilakukan anak. Orang tua seakan-akan tidak memiliki kewajiban untuk mengontrol anaknya. Sikap permisif orang tua akan memanjakan anak. Orang tua tidak pernah mendorong atau merangsang anaknya ke arah pengembangan kegiatan membaca. Meskipun orang tua memberikan kebebasan penuh terhadap aktivitas anak yang berhubungan dengan membaca, orang tua tidak pernah mengawasi bahan bacaan yang dibaca anak. Orang tua tidak pernah memberikan pengertian tentang bahan bacaan yang pantas dibaca oleh anaknya.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

(11)

belajar dengan baik, maka prestasinya juga akan baik. Namun seorang anak yang mengalami hambatan-hambatan dalam proses belajar tersebut, maka prestasinya juga akan kurang. Dalam penelitian ini, kegiatan belajar yang dimaksud adalah kegiatan belajar membaca yang dilakukan seorang anak di lingkungan keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar seorang anak, diantaranya:

a. Motivasi

Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya seperti keperluan makan, berpakaian, dan bertempat tinggal. Sedangkan, kebutuhan psikologis adalah kebutuhan akan perlindungan, keselamatan, dan rasa aman yang diberikan oleh masing-masing orang tua kepada anaknya. Motivasi berkaitan dengan hasrat untuk mendapatkan sebuah penghargaan atau prestasi. Motivasi berprestasi bisa diartikan sebagai dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya. Biasanya motivasi untuk berprestasi ini juga mengacu pada ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan.

b. Sikap

(12)

belajarnya positif akan belajar lebih aktif sehingga memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan sikap belajar yang negatif.

c. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar pula minatnya. Biasanya minat akan sesuatu tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian hari.

d. Kebiasaan belajar

Kebiasaan belajar memiliki hubungan erat dengan kemampuan yang dimiliki seorang anak. Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Orang tua ikut berperan dalam kebiasaan belajar yang dimiliki seorang anak, karena orang tualah yang bertugas memberikan pengawasan. Kebiasaan belajar merujuk pada rutinitas yang telah cenderung menguasai perilaku pada seorang anak. Misal, anak yang melakukan kebiasaan belajar pada pukul 19.00 WIB, maka dengan sendirinya anak akan melakukan rutinitas belajar yang telah menjadi kebiasaannya.

e. Konsep diri

(13)

lain terhadap dirinya. Pada masa ini, orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik agar anak juga memiliki perilaku yang baik pula.

C. Membaca

1. Pengertian Membaca

(14)

selalu berubah dan sering banyak yang dilupakan oleh pemakainya, bahasa tulisan dapat tahan lama, terlebih dengan adanya sistem arsip dan perpustakaan. Dalam bahasa tulisanlah tersimpan ide-ide atau pikiran-pikiran yang merupakan bagian penting dari kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa.

Menurut Tarigan (2008: 7) membaca ialah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memeroleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut Praptanti (2000: 1) membaca adalah memahami curahan jiwa seseorang dalam bentuk tertulis secara tepat. Membaca dapat dikatakan sebagai kunci utama membuka ilmu. Maksudnya, jika ingin maju, tidak ada alternatif lain kecuali membaca. Beberapa pendapat tersebut di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa membaca merupakan proses kemampuan berbahasa yang dilakukan untuk memahami tulisan dengan cara dilisankan atau dalam hati yang melibatkan visual dan pikiran untuk menangkap pesan yang terkandung didalamnya.

2. Tujuan Membaca

(15)

3. Manfaat Membaca

Membaca memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, tanda-tanda yang ada di jalan mengarahkan orang yang bepergian agar sampai pada tujuannya dengan selamat, dan mengingatkan aturan-aturan yang harus dipatuhi selama di perjalanan. Hal ini menunjukan sangat dibutuhkannya kemampuan membaca. Menurut Praptanti (2000: 2) manfaat membaca yang diperoleh, antara lain: a. Dengan membaca kita bisa menemukan sejumlah informasi dan pengetahuan yang sangat berguna dalam praktek hidup sehari-hari. Buku merupakan jendela dunia, dengan membaca kita bisa mengetahui suatu hal yang belum diketahui. b. Dengan membaca kita bisa berkomunikasi dengan pemikiran-pemikiran,

pesan-pesan pemikir kenamaan dari segala penjuru dunia tanpa terikat waktu dan ruang. c. Dengan membaca kita bisa mengetahui perkembangan teknologi yang mutakhir,

peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah dan kebudayaan suatu bangsa.

d. Dengan membaca kita bisa meningkatkan taraf kehidupan, bahkan kesejahteraan keluarga. Setiap anak diwajibkan untuk mengenyam pendidikan dengan harapan masa depan mereka akan sejahtera.

D. Membaca Pemahaman

1. Pengertian Membaca Pemahaman

(16)

apa yang belum diketahui dan belum dipahami. Menurut Resmini (2007: 80) membaca pemahaman atau reading for understanding adalah salah satu bentuk dari kegiatan membaca dengan tujuan utamanya untuk memahami isi pesan yang terdapat dalam bacaan. Membaca pemahaman lebih menekankan pada penguasaan isi bacaan, bukan pada indah, cepat atau lambatnya membaca.

Tujuan setiap pembaca adalah memahami bacaan yang dibacanya. Dengan demikian, pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca. Menurut Resmini (2006: 93) pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu proses yang bergulir, terus menerus, dan berkelanjutan. Membaca pemahaman sebagai suatu proses, mempercayai bahwa upaya memahami bacaan sudah terjadi ketika kita belum membaca buku. Kemudian pemahamanpun berlanjut saat baris demi baris, kalimat demi kalimat, dan paragraf demi paragraf dari bacaan mulai kita baca. Membaca pemahaman dan berpikir merupakan proses yang sama. Oleh karena itu, pertanyaan yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir dapat pula digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

2. Kemampuan Membaca Pemahaman

(17)

sebuah topik yang sudah dikenalnya, maka mereka akan lebih mudah dalam memahami isi bacaan.

(18)

pembaca ketika selesai membaca sebuah teks. Kemampuan membaca yang maksimal sangat penting dimiliki sehubungan dengan arus informasi yang semakin deras dalam berbagai bidang kehidupan masa kini, terlebih lagi untuk masa depan. Diharapkan setelah memiliki kemampuan membaca, seseorang akan menjadikan kemampuan membacanya tersebut menjadi suatu kebiasaan membaca.

Kemampuan membaca pemahaman menuntut siswa dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman yang dimaksud adalah pemahaman isi bacaan, pesan yang terkandung dalam bacaan, dan penafsiran masalah apa yang ada di dalam bacaan tersebut. Dalam memahami ide pokok diperlukan langkah-langkah, yaitu: a. Bacalah paragraf tersebut dengan cermat.

b. Jika paragraf tersebut non-fiksi maka cermatilah kalimat pertama dan akhir. Lihat pengembangannya cenderung mengikuti bagian mana.

c. Jika paragraf fiksi maka cermatilah setiap paragraf yang ada karena bisa jadi itu adalah paragraf naratif.

d. Jika kalimatnya sudah ditemukan silahkan ambil ide pokok yang ada di dalamnya.

(19)

anak dalam memahami apa yang dibaca berbeda. Hal ini tergantung pada perbendaharaan kata yang dimiliki, minat, jangkauan mata, kecepatan interpretasi, latar belakang pengalaman sebelumnya, kemampuan intelektual, tujuan membaca, dan keluwesan mengatur kecepatan. Pemahaman ini berhubungan dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Menurut Praptanti (2000: 19) ada beberapa teknik pembelajaran untuk kepentingan pengajaran pemahaman bacaan, yaitu:

a. Pembelajar dirangsang untuk terampil menulis definisi dengan menggunakan khazanah kosa katanya sendiri

b. Kosa kata (definisi) baru diperkenalkan melalui kegiatan diskusi c. Guru menerangkan kosa kata yang ditinjau dari segi morfologi d. Guru menerangkan gaya bahasa penulis bacaan

e. Pembelajaran menggunakan alat bantu yang bisa berupa grafik f. Guru memberikan tugas

(20)

3. Dua Belas Subketerampilan Pemahaman

Menurut Resmini (2006: 47) terdapat dua belas subketerampilan pemahaman, yaitu:

a. Memahami makna kata (kategori semantik) b. Identifikasi rincian

c. Identifikasi kalimat utama d. Identifikasi urutan

e. Identifikasi sebab-akibat

f. Membuat generalisasi dan simpulan g. Identifikasi tema

h. Identifikasi latar dan suasana i. Identifikasi tokoh dan penokohan j. Identifikasi amanat

k. Identifikasi kata hubung

l. Identifikasi fakta, fiksi dan opini.

E. Hubungan Antara Peran Orang Tua Dalam Kegiatan Membaca Dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa

Dukungan dan tanggapan orang tua sangat memengaruhi keberhasilan anak mereka. Dalam pendidikan formal, orang tua ikut menentukan jalur apa yang akan dilalui oleh anak mereka. Misalkan, orang tua ikut menentukan sekolah mana yang akan digunakan oleh anak mereka. Begitu pula, saat orang tua memberikan pengarahan tentang pentingnya sebuah ilmu pengetahuan. Orang tua akan memerhatikan sejauh mana perkembangan anak mereka. Orang tua akan memberikan pengawasan saat anak mereka mengerjakan PR (pekerjaan rumah) atau membantunya saat mengalami kesulitan dalam belajar.

(21)

dilakukan secara berulang akan melatih seorang anak menjadi gemar dalam melakukan aktivitas membaca. Iapun akan memperoleh kesenangan dari kegemarannya dalam membaca. Kegiatan membaca akan menjadikan seorang pembaca mendapatkan kemampuan membaca pemahaman yang baik. Jika seorang anak di dukung oleh orang tua mereka dalam melakukan kegiatan membaca maka kemampuan membaca pemahamannya juga akan tinggi. Ia akan mampu menjadi seorang pembaca yang baik karena mampu memahami apa yang ia baca. Sebaliknya, jika anak kurang mendapatkan dukungan dari orang tua dan kurang pula dalam melakukan kegiatan membaca maka, kemampuan membaca pemahamannyapun akan rendah.

(22)

anak telah merasa suka membaca, ia akan mendapatkan kesenangan saat melakukan kegiatan membaca dan akan menambah penguasaan kosa kata yang dimiliki anak.

F. Hipotesis Tindakan

Referensi

Dokumen terkait

b) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu... c) Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis

Untuk orang-orang yang saat ini sedang duduk dan kesakitan di luar sana, jika saya ingin meringkas hidup saya dan meringkas apa yang dapat mereka lakukan dalam

Nitrofurazon dalam reaksi ini berperan sebagai suatu nukleofil disebabkan nitrofurazon mempunyai pasangan elektron bebas pada atom nitrogen ujung yang terikat pada rantai

Walaupun seandainya kedua metode tersebut diambil dari signal kanal yang sarna maka faktor pengamatan visual manuasia adalah sangat terbatas clan interpretasi pengukuran adalah

(Sumber: http://bappeda.jatimprov.go.id/ diakses tanggal 10 Februari 2014) Konsep Sustainable Agriculture-System (SAc-S) adalah rancang bangun sebagai alternatif baru dalam

Pengulangan, iaitu persamaan yang terakhir, menunjukkan bahawa mungkin buli secara siber tidak sejelas seperti dalam kes-kes di dalam buli tradisional, 18 namun,

Berdasarkan dari penelitian yang telah peneliti lakukan pada bab-bab sebelumnya, maka didapatkan beberapa kesimpulan Prosedur yang dilakukan dalam pemilihan

Tahap pembuatan geopolimer untuk amobilisasi logam berat Cr 3+ sesuai dengan tahap pembuatan geopolimer dasar (blanko) menggunakan metode pencampuran bertahap pada