• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI I. Kehamilan - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN PERSALINAN BAYI BARU LAHIR DAN NIFAS NORMAL PADA NY. F USIA 25 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 40 MINGGU DI BPM UMMI KHAMIDAH WONOSOBO 1 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN TEORI I. Kehamilan - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN PERSALINAN BAYI BARU LAHIR DAN NIFAS NORMAL PADA NY. F USIA 25 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 40 MINGGU DI BPM UMMI KHAMIDAH WONOSOBO 1 - repository perpustakaan"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian

Kehamilan adalah merupakan waktu transisi,yakni suatu masa antara

kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam

kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir. Perubahn

setatus yang radikal ini dipertimbangkan sebagai suatu krisis disertai

priode tertentu untuk menjalani proses persiapan psikologis yang secara

normal sudah ada selama kehamilan dan mengalmi puncaknya pada saat

bayi lahir (Sukarni.2010.hal ;63).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3

triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua

dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh

sampai sembiln bulan (Sarwono.2009.hal; 89).

Hamil adalah mengandung janin dirahim karena sel telur dibuahi oleh

sepermatozoa.

Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan

1. Pembuahan /fertilisasi: bertemunya sel telur /ovum wanita dengan sel

benih / sepermatozoa pria.

(2)

3. Nidasi / implamentasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi.

(pada keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding

kavum uteri).

4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal

individu baru.

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon: estrogen,

progresteron, Human Chorionic Ghonadopin (HcG ) adalah hormone

aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan,

berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Terjadi juga pada anatomo

dan fisiologi organ- organ system reproduksi dan organ-organ system

tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan

keseimbangan hormonal tersebut.

a. Tanda – tanda kehamilan

1) Terlambat datang bulan

Selain hamil,terlambatdatang bulan bisa disebabkan oleh

peningkatan atau penurunan berat badan secara derastis. Selain

itu, masalah hormon, kelelahan,stress, pil kontrasepsi,dan

sedang menyusuai juga bisa jadi penyebab terlambat datang

bulan .

2) Mual dan muntah

Suka dan mual muntah tanpa sebab jelas, bisa saja itu adalah

morning sickness.Namun kalau anda tidak sedang hamil, mual dan muntah adalah tanda keracunan makanan.Setres, dan

(3)

3) Payudara membengkak

Beberapa ibu hamil mengalami pembengkakan dibagian

payudara mereka. Sementara itu, factor lain yang menyebabkan

hal ini adalah hormon, pil kontrasepsi, dan tanda bahwa anda

akan segera mengalmi menstruasi.

4) Lelah dan mengantuk

Susah bangun karena lelah?Perasaan tersebut identik dengan

tanda kehamilan.Namun setres, sakit, dan depresi juga bisa

memicu rasa lelah dan mengantuk.

5) Nyeri punggung

Kehamilan tiga bulan pertama ditandai dengan rasa nyeri

dibagian punggung.Kalau anda tidak hamil, mungkin anda

menderita penyakit tertentu yang berhubungan dengan

punggung.

6) Sakit kepala

Kadar hormone estrogen biasanya membuat ibu hamil sering

terserang sakit kepala secara berkala. Sebab lain dari sakit

kepala ini adalah dehidrasi, kafein, dan mata kejang.

7) Suka ngemil

Kalau ibu hamil, keinginan untuk makan makanan tertentu bisa

juga disebut dengan ngidam.

8) Aerola menghitam

(4)

9) Sering kencing

Kalau sering kencing karena hamil, itu berati baik. Namun bisa

juga gejala ini adalah tanda diabetes, gangguan kencing, atau

penyakit lain.

10) Gerakan dalam perut

Pada minggu ke-16 samapi ke-22, ada pergerakan yang

merupakan tanda ada janin didalam.

11) Detak jantung dalam perut

12) Sakit kepala rungan (pusing)

13) Saki ditulang rusuk

14) Rasa sesak

15) Air liur yang berlebihan bahkan sering muntah-muntah

b. Gejala kehamilan

1) Amenore

2) Perubahan payudara

3) Mual dan muntah

4) Frekuensi berkemih

5) Leukorea (keputihan)

6) Tanda chadwick’s (bercak keunguan pada vagina)

7) Quickening adalah istilah kuno yang berati’’ perasaan pertama

adanya kehidupan’’.

(5)

c. Fisiologi kehamilan ( total cairan tubuh kehamilan seorang ibu)

meningkat sampai rata- rata 8,5 liter dan terdiri dari :

1) Cairan fetus

2) Cairan amino

3) Jaringan plasenta

4) Jaringan maternal

5) Edema

6) Hidrasi yang meningkat dari substasi dasar jaringan

d. Adaptasi fisiologik kehamilan meliputi :

1) Sistem kardiovaskuler

2) Sistem gastrointestinal

3) Sistem endokrin

4) Sistem respiratoris

5) Sistem metabolik

6) Sistem integumen

7) Sistem urogenetal

8) Sistem muskuloskeletal

(Anita lockhart,2014;hl 151)

e. Respon pesikologik terhadap kehamilan

Karakteristik umum

Respon yang umumnya meliputi :

1) Ambivalen

a) Respon yang normal pada ibu hamil maupunpasangan

(6)

b) Perubahan yang terjadi karena kehamilan dapat

menimbulkan ketidaknyamanan dan perubahan yang

membuat ibu hamil memiliki perasaan yang kurang

positiftentang pengalamannya.

c) Pasangan ( suami ) dapat memiliki perasaan

ambivalenkarena rasa cemas atau takut yang berkaitan

dengan kehamilan istrinya.

2) Perasaan berduka

a) Umumnya terjadi karena perubahan pada peranan seorang

wanita

b) Pada saat hamil, sworang wanita harus mengubah peranya

yang terakhir.

3) Narsisisme

a) Narsisime terjadi ketika ibu hamil lebih memperhatikan dirinya

sendiri dan perubahan pda tubuhnya

b) Narsisisme merupakan respon yang lazim terjadi padaawal

kehamilan.

c) Dapat dicerminakan lewat bertambah lamanya waktu yang

digunakan oleh wanita itu dalam berpakian atau berdandan.

4) Introvensi atau ekstrovensi

a) Sebagian ibu hamil akan menunjukan sikap introveren

dengan lebih memperhatikan tubuh dirinya sendiri

b) Sebagian menujukan sikap ekstroveren

Dapat meningkatkan keikutsertaannya dalam berbagai aktivitas

(7)

5) Reaksi stres

a) Bagi sebagian wanita, kehamilan dapat menjadi saat yang

menimbulakn stres

b) Wanita atau pasangan hidupnya dapat

memandangkehamilan sebagai persoalan yang mengganggu

kemampuanya dalam melaksanakan tugasnya.

c) Sebagian anggota keluaraga lainnya misalnya anak –anak

atau orang tua berusia lanjut yang bergantunag pada wanita

itu dapatturut menambah perasaan stres.

6) Emosi yang labil

a) Perubahan emosi sering terjadi

b) Perubahan emosi ini dapat merupakan akibat dari

interovensi narsisisme pada diri wanita tersebut.

7) Sindrom couvade (ngidam)

a) Repon yang ditunjukan oleh pasangan hidup atau suami

ketika mengetahui kehamilan istrinya

b) Suami dapat mengalami ketidaknyamanan seperti nause,

vomitus, fatigue, atau kenaikan berat badan.

c) Ketidaknyamanan ini merupakan hal yang normal serta

bersifat temporer

(Anita lockhart.2014.hal;171)

f. Masa –masa kehamilan

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga periode atau trimester,

masing-masing selama 13 minggu.Trimester membantu

(8)

itu unik pada setiap wanita.Jadi tidak usah cemas jika anda

mengalami sedikit berbeda dengan ibu hamil lainnya. Masa

kehamilan ini di bagi 3 yaitu :

1) Trimester pertama

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode

penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.

Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang

kenyataan bahwa ia hamil.

Ketidaknyamanan yang terjadi pada ibu hamil trimester pertama

antara lain :

a) Pembesaran payudara

Karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormon

kehamilanyang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan

memberi nutrisi pada jaringan payudara, untuk mengatasinya

ibu dianjurkan memakai BH yangmenyokong payudara.

b) Sering miksi

Karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung

kemih dan karena adanya perubahan hormonal.Dan untuk

mengurangi frekuensi miksi dan supaya tidak mengganggu

tidur ibu dianjurkan untuk tidak minum banyak sebelum tidur

malam.

c) Konstipasi

Hal ini karena peningkatan hormon progesteron yang

menyebabkan relaksasi otot-otot sehingga usus kurang

(9)

d) Morning sickness

Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena

makanan tertentu saja. Hal ini terjadi karena adanya

peningkatan hormonal (Manuaba, 1992).

g. KEBUTUHAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

1) Oksigen (O2)

Konsumsi keseluruhan O2 meningkat sekitar 15% sampai

20% dalam kehamilan sekitar setengah dari peningkatan ini

disebabkan oleh rahim dan isinya. Sisanya disebabkan

terutama oleh peningkatan kerja ginjal dan jantung ibu.

Penambahan yang lebih kecil adalah akibat kerja otot

pernafasan dan payudara(Esensial Obstetric dan Ginecologi

edisi 2 hal. 72)

2) Nutrisi

Untuk mengkondisikan perubahan yang terjadi selama

kehamilan, banyak nutrient yang digunakan dalam jumlah

besar dari pada jumlah yang dibutuhkan orang dewasa

normal.Recomendasi untuk meningkatkan asupan nutrisi

tertentu selama kehamilan telah diatur oleh national Research

Concil (1989) dalam bentuk RDA. Nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan antara lain:

3) Energi

(10)

4) Cairan

Asupan cairan yang cukup memperbaiki BAB yang

kadang-kadang menjadi masalah selama hamil.Jumlah masukan

cairan yang direkomendasikan dalam sehari sekitar 6-8 gelas

(1500 sampai 2000 ml).

5) Vitamin

Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K selama

hamil serta B6 dan B12.

6) Zat Besi

Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk

pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar

200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama

hamil adalah 1040 mg.

7) Kalsium

Asupan kalsium yang dianjurkan kurang lebih 1200

mg/hari.Bagi ibu hamil yang berusia diantara 25 tahun cukup

800 mg.

8) Asam folat

Merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama

hamil berlipat dua kali.

9) Seng

Jumlah seng yang direcomendasikan selama hamil ialah 15

mg sehari.Dapat diperoleh dari daging, kerang, roti, gandum

(11)

10) Natrium

Selama hamil konsumsi natrium di bawah 35 gr/hari.

11) Personal Hygiene

a) Kebersihan tubuh

Memberikan rasa nyaman dan memberikan ketenangan

karena tubuh yang dirawat akan menghindari dari infeksi

penyakit.

b) Mulut (gusi dan gigi)

Memeriksa gigi dengan teratur dan merawat dengan baik

pada masa hamil sangat penting karena perubahan

hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan masalah

gigi.

c) Payudara

Menjaga putting susu selama hamil sangat penting untuk

persiapan pada saat laktasi.

d) Mandi

Mandi minimal 2x sehari

e) Vulva

Merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak.Kebersihan

vula harus dijaga betul-betul dengan lebih serius

membersihkannya.

12) Kebutuhan istirahat

Kebutuhan istirahat pada ibu hamil trimester I meningkat

dikarenakan pada kehamilan trimester I banyak

(12)

bertambah.Untuk memenuhi kebutuhan istirahat maka istirahat

pada siang hari juga ditingkatkan.

2) Trimester kedua

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan

yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas

dari segala ketidak nyamanan yang normal dialami pada saat

hamil.

3) Trimester ketiga

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan

penuh kewaspadaan. Pada priode ini wanita mulai menyadari

kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia

menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.

Tabel 2.1 Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Penilaian Antenatal

Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV

Riwayat

 memperkuat memperkuat memperkuat

(13)

perencanaan

Tabel 2.2 KETIDAK NYAMANAN PADA TRIMESTER II DAN III

Pada Trimester II

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

1. Gatal-gatal terjadi

pada perut paha

Ambil posisi miring ke kiri atau

setengah duduk dengan lutut

agak ditekuk hingga gejala

jangan mengkonsumsi

makanan yang memproduksi

gas seperti kubis, nangka,

sawi dan durian

Hindari mengkonsumsi

makanan yang berleak dan

posrdi besar misalnya daging

Minum sedikit susu atau teh

hangat

Jika gejalan semakin perah,

(14)

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

Konsumsi makanan banyak

mengandung serat

Konsumsi banyak

buah-buahan dan sayuran

Anjurkan banyak minum air

putih

Anjurkan banyak olahraga

5. Perut Kembung Pengaruh hormonal

banyak menelan

udara

Kunyah makanan perlahan

sampai halus

Hindari makanan yang

memproduksi gas, makanan

berlemak dan porsi besar

misalnya daging

Buang air besar secara

teratur

6. Keputihan Pengaruh horonal

Peningkatan produksi

lendir

Jangan membilas bagian

dalam liang senggama

Kenakan pembalut wanita dan

segera ganti jika sudah basah

Jaga kebersihan alat kelamin

( bersihkan dari arah depan

ke belakang)

(15)

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

perubahan sifat dan warna

segera laporkan dan

konsultasikan pada tenaga

kesehatan

jangan terlalu lama berdiri

atau duduk

hindari pakaian ketat

Cukup bergerak

Berbaring dengan kedua kaki

ditinggikan misalnya dengan

di ganjal bantal

Jangan mengejan terlalu kuat

saat buang air besar

8. Sakit Kepala Ketegangan

emosional

kesehatan jika berlangssung

terus menerus

Posisi jongkok dengan kedua

paha membuka atau tekuk

lutut ke arah dada

Pakai penahan perut tetapi

jangan yang menekan perut

Kompres hangat pada daerah

yang nyeri

Pakai sepatu berhak rendah

(16)

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

pada panggul perut panggul

Pada trimester III

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

Sakit

Punggung

Sakit pada punggung ini

disebabkan meningkatnya

beban berat janin sehingga

membuat tubuh terdorong

kedepan dan untuk

mengimbanginya cenderung

menegakan bahu sehingga

memberatkan punggung.

Sesak

napas

Pada kehamilan trimester ini

akan merasa susah bernafas

hal ini dikarenakan tekanan

janin yang berada diafragma

menekan paru ibu.

Tidak membawa berat

berjalan tegak

Menarik nafas dalam-dalam

Tidur miring kiri dan olahraga

teratur yang ringan seperti

jalan-jalan dipagi hari

Sering

Kencing

pembengkakan vaskular dan

perubahan fungsi kandung

kemih akibat pengaruh

hormone. Kapasitas kandung

kemih menurun akibat

pembesaran uterus dan

bagian penetrasi janin

Kosongkan kandung kencing

secara teratur

Batasi minum di malam hari

Pakai pembalut wanita, ganti

segera jika basah

Anjurkan ibu untuk minum banyak

air putih untuk menghindari

dehidrasi

Masalah

Tidur

Masalah ini disebabkan

karena sering kencing, adanya

Menenangkan hati ibu

(17)

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

gerakan janin, kram otot ,

sesak nafas ditambah dengan

perut yang membesar

sehingga sulit mengambil

posisi yang nyaman.

Minum susu hangat atau mandi

hangat sebelum tidur.

Batasi minum setelah jam 4 sore

agar saat tidur tidak terbangun

karena sering BAK.

Varises Terjadi karena adanya

peningkatan volume darah

dan alirannya selama

kehamilan akan menekan

daerah panggul dan vena kaki

, yang menyebabkan vena

menonjol

Anjurkan pasien untuk tidak

memakai sandal yang berhak

tinggiterlalu lama

Duduk atau berbaring dengan

kaki diganjal bantal, sehingga

posisi kaki lebih tinggi dari

jantung

cobalah sering

berjalan-jalan

Kontraksi

Perut

Kontraksi Braxton-Hicks atau

kontraksi palsu. Intensifikasi

kontraksi uterus sebagai

persiapan persalinan.

Kontraksi berupa rasa sakit

yang ringan, tidak teratur, dan

hilang bila duduk dan

beristirahat.

Istirahat cukup

Hindari pekerjaan yang

memberatkan

Berdiri dan berjalan dengan

punggung dan bahu yang tegak

Pakailah kasur yang nyaman

Bengkak Pertumbuhan bayi akan

meningkatkan tekanan pada

daerah kaki dan pergelangan

kaki dan terkadang tangan

Ganjal kaki dengan bantal ketika

berbaring/duduk

Jangan berdiri terlalu lama

Cairan

Vagina

Peningkatan cairan vagina

selama kehamilan adalah

normal. Cairan biasanya

jernih, pada awal kehamilan

Jangan membilas bagian dalam

liang senggama

Kenakan pembalut wanita dan

(18)

GEJALA PENYEBAB CARA MENGATASI

biasanya agak kental dan

mendekati persalinan lebih

cair. Jika tidak sering

membersihkannya akan

mudah terserang bakteri dan

jamur yang nantinya dapat

berbau ,gatal dan sakit

Jaga kebersihan alat kelamin (

konsultasikan pada tenaga

kesehatan

Tekanan akibat pembesaran

uterus terutama saat berdiri

atau berjalan , atau kehamilan

kembar.

Cairan

vagina

Peningkatan cairan vagina

selama kehamilan adalah

normal. Cairan biasanya jernih,

pada awal kehamilan biasanya

agak kental dan mendekati

persalinan lebih cair.

Tetap juga kebersihan.

Hubungi dokter bila cairan

berbau, terasa gatal dan sakit.

Merasa

kepanasan

Hal ini terjadi karena kecepatan

metabolisme ibu hamil rata-rata

meningkat ± 20% selama

kehamilan sehingga suhu

tubuh juga tinggi.

Untuk mengurangi rasa tidak

nyaman, seringlah mandi.

Gunakan pakaian yang mudah

menyerap keringat

Jangan lupa untuk minum lebih

banyak untuk menggantikan

(19)

h. Perubahan yang terjadi saat kehamilan

Pada masa kehamilan, banyak perubahan-perubahan fisik

yang dialami oleh ibu hamil. Perubahan –perubahan ini antara lain

sebagai berikut :

1) Perubahan kulit

2) Perubahan pada kelenjar

3) Perubahan pada mamae (payudara )

4) Perubahan perut

5) Perubahan alat kelamin luar

6) Perubahan pada tungai

7) Sikap ibu pada waktu kehamilan agak tua

(Sukarni .2013.hal; 63-78).

i. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Kehamilan

1) System Reproduksi :

a) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima dan melindungi hasil konsepsi ( janin, plasenta,

amnion). Pembesaran uterus meliputi peregangan dan

penebalan sel-sel otot.Pada awal kehamilan penebalan uterus

distimulasi terutama oleh hormone estrogen dan sedikit

(20)

Tabel 2.3 Memantau tumbuh kembang janin di dalam uterus

Usia Kehamilan Tinggi Fundus

Dalam Cm Menggunakan

penunjuk badan

12 Minggu __ Teraba di atas

simfisis pubis

16 Minggu __ Di tengah ,

antara simfisis

pubis dan umbilicus

20 Minggu 20 cm ( ±2cm) Pada umbilicus

22-27 Minggu Usia Kehamilan dalam

minggu = cm ( ±2cm)

__

28 Minggu 28 cm ( ±2cm) Di tengah

antara umbilicus dan px

29-35 Minggu Usia Kehamilan dalam

minggu = cm ( ±2cm)

__

36 Minggu 36 cm ( ±2cm) Pada px

( Prawirohardjo 2009, h;93)

b) Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan

hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum

dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna

keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan

ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah

jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos(

(21)

c) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan

payudara menjadi lebih lunak. Putting akan lebih besar,

kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan

berwarna kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar(

Prawirohardjo, 2009 h; 178)

d) System Integumentum ( kulit)

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna

menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan

mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal

dengan nama striae gravidarum. Pada banyak perempuan

kulit digaris tengah perutnya (linea alba) akan berubah

menjadi warna coklat yang disebut linea nigra dan pada

wajah dan leher terdapat cloasma gravidarum (

Prawirohardjo, 2009 h; 179).

e) System Metabolik

Sebagian besar pertumbuhan berat badan selama

kehamilan berasal dari uterus dan isinya.Kemudian payudara,

volume darah dan cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama

kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 Kg. pada

trimester ke-2 dan ke -3 pada perempuan dengan gizi baik di

anjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4kg,

sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih

dianjurkan menambah berat badan per mingggu

(22)

f) System Kardiovaskular

Curah jantung akan bertambah sekitar 30%, volume

darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih

besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam

pengenceran darah (hemodelusi) dengan puncaknya pada

umur kehamilan 32minggu. Serumdarah bertambah (volume

darah) bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah

bertambah sekitar 20% (Manuaba , 2010 h;109).

g) System Respirasi

Frekuensi pernapasan mengalami perubahan saat

kehamilan, volume ventilasi permenit dan pengambilan

oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada

kehamilan lanjut(Prawirohardjo, 2009 h; 185)

h) System Pencernaan

Karena pengaruh pengeluaran asam lambung

meningkat yang dapat menyebabkan :

(1) Pengeluaran air liur berlebih (hipersalivasi)

(2) Daerah lambung terasa panas

(3) Terjadi mual/sakit pusing kepala terutama pagi hari yang

disebut morning sickness.

(4) Muntah berlebihan atau yang disebut hyperemesis

gravidarum

(5) Progesterone mengakibatkan gerak usus halus semakin

berkurang dan menyebabkan obstipasi

(23)

i) System Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih

akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga

menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan hilang

dengan makin tuanya kehamilan, bila uterus keluar dari

rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin

sudah mulai turun di pintu atas panggul, keluhan itu akan

timbul kembali(Prawirohardjo, 2009 h; 185).

j) System Endokrin

Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan

membesar ± 135%. Akan tetapi kelenjar ini tidak mempunyai

arti penting dalam kehamilan(Prawirohardjo, 2009 h; 186).

k) System Muskuloskeletal

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk

umumpada kehamilan. Akibat kompensasi dan pembesaran

uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya

berat kea rah belakang ke arah dua tungkai. Sendi

sakroiliaka, sakrokoksigis, dan pubis akan meningkat

mobilitasnya yang diperkirakan karena pengaruh hormonal

(Prawirohardjo, 2009 h; 186).

l) Perubahan psikologis pada kehamilan :

(1) Pada trimester I

Pada trimester pertama seorang ibu masih takut

menerima kehamilan ini, merasa kebingungan dengan

(24)

berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran

maka dari itu banyak wanita yang sengaja

merahasiakan kehamilannya.

(2) Pada trimester II

Keadaan ibu pada trimester ini sudah mulai sehat dan

psikologisnya sudah mulai membaik. Ibu sduah dapat

menerima kehamilan ini dan mulai merasakan gerakan

bayinya.

(3) Pada trimester III

Seorang wanita hamil tinggal menanti kelahiran

bayinya. Perhatian lebih memusat ke kehamilan dan

selalu berusaha untuk melindungi bayi yang di

kandung ( Yuni Kusmiati, S. ST, dkk, 2008: 71 ).

j. Adapun kehamilan dengan masalah diantaranya :

1) Perdarahan pada kehamilan muda seperti

Abortus adalah suatu kehamilan oleh akibat tertentu pada

atau sebelum kehamilan tersebut berumur 22 minggu atau

buah kehamilan belum ampu untuk hidup diluar

kandungan.dan ada beberapa jenis abortus yaitu abortus

imminens, insipiens, inkomplit,komplit (Sarwono 2009 ;hal

:146-148).

Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan di mana

setelah fertilisasi, implementasi terjadi di luar endometrium

kavum uteri. Adapun gejalnya diantaranya adalah :

(25)

b) Kesadaran menurun atau lemah

c) Syok (hipovelemik) sehingga isi dan tekanan denyut

jantung nadi berkurang serta meningkatnya frekuensi

nadi ( diatas 112x/menit).

d) Perut kembung

e) Nyeri perut bagian bawah yang makin hebat apabila

tubuh digerakan.

f) Nyeri goyang portio

2) Hipertensi Dalam Kehamilan

a) Wanita hamil atau baru melahirkan mengeluh nyeri

kepala hebat atau penglihatan mata kabur

b) Wanita hamil atau baru melahirkan menderita kejang

atau tidak sadar.

(1) Gejala dan tanda

(a) Tekanan darah distolik merupakan indikator

dalam penanganan hipertensi dalam, kehamilan

oleh karena tekanan diastolik mengukur tekanan

perifer dan tidak tergantung keadaan emosional

pasien.

(b) Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah

diastolik > 90 mmHg pada 2 pengukuran berjarak

1 jam atau lebih.

(c) Hipertensi kehamilan dapat di bagi dalam

(i) Hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi

(26)

minggu, selama persalinan, dan atau dalam

48 jam pascappersalinan.

(ii) Hipertensi keronik, jika hipertensi terjadi

sebelum kehamilan 20 minggu

(Sarwono.hal;207).

3) Ketuban Pecah Dini

Ketuban di nyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung, ketuban pecah dini di sebabkan oleh

berkuranganya kekutan membran atau meningkatanya

tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut

(Sarwono.hal;219)

4) Infeksi Dalam Kehamilan

Infeksi dalam kehamilan adalah masuknya mikroorganisme

patogen ke dalam tubuh wanita hamil, yang kemudian

menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Macam –macam infeksi virus

a) Varisela

b) Influenza

c) Hebatitis

d) Hiv

e) Infeksi dalam kelompok khusus adalah : toksoplasma.

f) Herpes genetalis (Sarwono. Hal;228).

5) Hiperemesis gravidarum

a) Nause dan vomitus yang berat serta tidak dapat diatasi

(27)

b) Biasanya hiperemesis gravidarum terjadi pada kehamilan

pertama dan umumnya mengenai ibu hamil dengan

keadaan yang mengakibatkan kadar hukum chorionic

gonadropin (hcG) yang tinggi pada penyakit

trofoblastikkehamilan atau kehamilan kembar.

6) Trofoblastik gestasional

Merupakan anomali plasenta yang mengubah villi korolialis

yang menjadi massa vasikel yang jernih; penyakit ini

dinamakan pula kehamilan (mola hidatidosa).

7) Solusio plasenta

Solusio plaseta mengacu kepada pelepasan prematur

plasenta yang tertanan dalam dinding uterus.

8) Polihidramnion

Keadaan ini berupa volume cairan amnion yang abnormal

banyak di dalam dinding uterus.

9) Oligohidramnion

Volume cairan amnion yang berkurang sangat banyak (

secara khas jumlahnya kurang dari 500 ml pada aterm) dan

cairan ini juga menjadi sangat pekat.

10) Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik mengacu kepada implementasi ovum

(28)

Postterm

Persalinan postterm adalah persalinan melampaui umur hamil 42 minggu dan

pada janin terdapat tanda postmaturitas (Manuaba, 2007).

Definisi standar untuk kehamilan dan persalinan lewat bulan adalah 294 hari

setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 280 hari setelah ovulasi. Istilah

lewat bulan (postdate) digunakan karena tidak menyatakan secara langsung

pemahaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin ( Varney Helen,

2007).

Persalinan postterm menunjukkan kehamilan berlangsung sampai 42 minggu

(294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus

Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari (Prawirohardjo, 2008).

1. Insiden

Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara

3,5-14%. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan lewat

waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, dimana angka

kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5 -7 %. Variasi insiden postterm

berkisar antara 2-31,37%.

2. Etiologi

Menurut Sarwono Prawirohardjo dalam bukunya (Ilmu Kebidanan, 2008)

faktor penyebab kehamilan postterm adalah :

a. Pengaruh Progesteron

Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan dipercaya merupakan

kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses

(29)

terhadap oksitosin , sehingga terjadinya kehamilan dan persalinan

postterm adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesteron.

b. Teori Oksitosin

Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan postterm

memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis

memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan

pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia

kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu faktor penyebabnya.

c. Teori Kortisol/ACTH janin

Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai “pemberi tanda” untuk dimulainya

persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar kortisol

plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga

produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi estrogen,

selanjutnya berpengaruh terhadap meningkatnya produksi prostaglandin.

Pada cacat bawaan janin seperti anansefalus, hipoplasia adrenal janin,

dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol

janin tidak diproduksi dengan baik sehingga kehamilan dapat berlangsung

lewat bulan.

3. Saraf Uterus

Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan

membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan di mana tidak ada tekanan

pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian

(30)

a. Heriditer

Beberapa penulis menyatakan bahwa seseorang ibu yang mengalami

kehamilan postterm mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat

bulan pada kehamilan berikutnya.Mogren (1999) seperti dikutip

Cunningham, menyatakan bahwa bilamana seseorang ibu mengalami

kehamilan postterm saat melahirkan anak perempuan, maka besar

kemungkinan anak perempuannya mengalami kehamilan postterm.

b. Diagnosa

Tidak jarang seorang bidan mengalami kesulitan dalam menentukan

diagnosis karena diagnosis ditegakkan berdasarkan umur kehamilan,

bukan terhadap kondisi kehamilan. Diagnosis dapat ditentukan melalui

(Prawirohardjo, 2008) :

c. Riwayat Haid

Diagnosis tidak sulit untuk ditegakkan apabila hari pertama haid terakhir

(HPHT) diketahui dengan pasti. Untuk riwayat haid yang dapat dipercaya,

diperlukan beberapa kriteria antara lain,

1) Penderita harus yakin betul dengan HPHT-nya

2) Siklus 28 hari dan teratur

3) Tidak minum pil antihamil setidaknya 3 bulan terakhir

Selanjutnya diagnosis ditentukan dengan menghitung menurut rumus

Naegele. Berdasarkan riwayat haid, seseorang penderita yang

ditetapkan sebagai kehamilan dan persalinan postterm kemungkinan

adalah sebagai berikut:

4) Terjadi kesalahan dalam menetukan tanggal haid terakhir atau akibat

(31)

5) Tanggal haid terakhir diketahui jelas, tetapi terjad kelambatan ovulasi.

6) Tidak ada kesalahan menentukan haid terakhir dan kehamilan

memang berlangsung lewat bulan (keadaan ini sekitar 20-30% dari

seluruh penderita yang diduga kehamilan postterm).

5. Komplikasi

Kemungkinan komplikasi pada persalinan postterm adalah:

Terhadap Ibu :

Persalinan postterm dapat menyebabkan distosis karena aksi uterus tidak

terkoordinir, janin besar, moulding kepala kurang. Maka akan sering dijumpai

seperti partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, robekan luas

jalan lahir, dan perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikkan angka

mordibitas dan mortalitas (Prawirohardjo, 2006).

Trauma langsung persalinan pada jalan lahir:

a. Robekan luas

b. Fistula rekto-vasiko vaginal

c. Ruptura perineum tingkat lanjut

Infeksi karena terbukanya jalan halir secara luas senghingga mudah terjadi

kontaminasi bacterial.

Perdarahan:

a. Trauma langsung jalan lahir

b. Atonia uteri

c. Retentio Plasenta

Terhadap Janin :

Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup

(32)

asfiksia, hipoksia, hipovolemia, asidosis, hipoglikemia, hipofungsi adrenal

sampai kematian dalam rahim.

Truma akibat tindakan oprasi yang di lakukan pervaginam dengan bentuk trias

komplikasi:

a. Infeksi

b. Asfiksia

c. Trauma langsung dan perdarahan

6. Tanda Bayi Postmatur

Tanda postmatur dapat di bagi dalam 3 stadium (Prawirohardjo, 2008) :

Stadium I :

Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit

kering, rapuh dan mudah mengelupas.

Stadium II :

Keadaan kulit seperti stadium I disertai dengan pewarnaan kulit yang

kehijauan oleh mekoneum yang bercampur air ketuban.

Stadium III :

Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku dan kulit janin serta pada

jaringan tali pusat.Pada saat persalinan, penting dinilai keadaan cairan

ketuban.Jika telah terjadi pewarnaan mekonium (kehijauan) atau bahkan

pengentalan dengan warna hijau kehitaman, begitu bayi lahir harus segera

dilakukan resusitasi aktif.Idealnya langsung dilakukan intubasi dan

pembilasan trakhea.

Menurut Manuaba 2007, tanda bayi postmatur adalah:

a. Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram).

(33)

c. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang.\

d. Verniks kaseosa di badan berkurang.

e. Kuku-kuku panjang.

f. Rambut kepala agak tebal.

g. Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel.

7. Patofisiologi

Sindrom posmatur :

Bayi postmatur menunjukan gambaran yang khas, yaitu berupa kulit

keriput, mengelupas lebar-lebar, badan kurus yang menunjukan pengurasan

energi, dan maturitas lanjut karena bayi tersebut matanya terbuka.Kulit keriput

telihat sekali pada bagian telapak tangan dan telapak kaki.Kuku biaanya

cukup panjang. Biasanya bayi postmatur tidak mengalami hambatan

pertumbuhan karena berat lahirnya jarang turun dibawah persentil ke-10

untuk usia gestasinya.banyak bayi postmatur Clifford mati dan banyak yang

sakit berat akibat asfiksia lahir dan aspirasi mekonium. Berapa bayi yang

bertahan hidup mengalami kerusakan otak.

Insidensi sindrom postmaturitas pada bayi berusia 41, 42, dan 43 minggu

masing-masing belum dapat ditentukan dengan pasti. Syndrome ini terjadi

pada sekitar 10 % kehamilan antara 41 dan 43 minggu serta meningkat

menjadi 33 % pada 44 minggu. Oligohidramnion yang menyertainya secara

nyata meningkatkan kemungkinan postmaturitas.

Disfungsi plasenta :

Kadar eritroprotein plasma tali pusat meningkat secara signifikan pada

(34)

apgar skor dan gas darah tali pusat yang abnormal pada bayi ini, bahwa

terjadi penurunan oksigen pada janin yang postterm.

Janin posterm mungkin terus bertambah berat badannya sehingga bayi

tersebut luar biasa beras pada sat lahir. Janin yang terus tumbuh menunjukan

bahwa fungsi plasenta tidak terganggu.Memang, pertumbuhan janin yang

berlanjut, meskipun kecepatannya lebih lambat, adalah cirri khas gestasi

antara 38 dan 42 minggu.

Gawat janin dan Oligohidramnion :

Alas an utama meningkatnya resiko pada janin posterm adalah bahwa

dengan diameter tali pusat yang mengecil, diukur dengan USG, bersifat

prediktif terhadap gawat janin intrapartum, terutama bila disertai dengan

ologohidramnion.

Penurunan volume cairan amnion biasanya terjadi ketika kehamilan telah

melewati 42 minggu, mungkin juga pengeluaran mekonium oleh janin ke

dalam volume cairan amnion yang sudah berkurang merupakan penyebab

terbentuknya mekonium kental yang terjadi pada sindrom aspirasi mekonium.

Pertumbuhan janin terhambat :

Hingga kini, makna klinis pertumbuhan janin terhambat pada kehamilna

yang seharusnya tanpa komplikasi tidak begitu diperhatikan. Divon dkk,.

(1998) dan Clausson., (1999) telah menganalisis kelahiran pada hampir

700.000 wanita antara 1987 sampai 1998 menggunakan akte kelahiran medis

nasional swedia. Bahwa pertumbuhan janin terhambat menyertai kasus lahir

mati pada usia gestasi 42 minggu atau lebih, demikian juga untuk bayi lahir

(35)

Morniditas dan mortalitas meningkatkan secara signifikan pada bayi yang

mengalami hambatan pertumbuhan.Memang, seperempat kasus lahir mati

yang terjadi pada kehamilan memanjang merupakan bayi-bayi dengan

hambatan pertumbuhan yang jumlahnya relatif kecil ini.

Serviks yang tidak baik

Sulit untuk menunjukan seriks yang tidak baik pada kehamilan

memanjang karena pada wanita dengan umur kehamilan 41 minggu

mempunyai serviks yang belum berdilatasi.Dilatasi serviks adalah indicator

prognostic yang penting untuk keberhasilan induksi dalam persalinan.

8. Penatalaksaan

Pada post datisme prinsipnya harus dilakukan terminasi

kehamilan.Diusahakan kehamilan jangan lewat 10 hari dari tanggal perkiraan

persalinan.Kalau kehamilan pasti lebih dari 40 minggu dilakukan induksi partus

dan terminasi.Pada primipara, terminasi kehamilan dilakukan pada tanggal

perkiraan persalinan.Setelah kehamilan lebih dari 40 minggu sanpai dengan

42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya, dengan cara :

a. Non Stress Test (test tanpa tekanan)

Bila memperoleh hasil non reaktif maka nilai spesifisitas 98,8%

menunjukan kemungkinan besar janin baik. Bila diteruskan dengan test

tekanan dengan hasil positif, hal ini menunjukkan penurunan fungsi

plasenta janin. Terminasi dilakukan dengan sectio caesarea.

b. Gerakan janin

Secara subjektif normal rata-rata adalah 7 kali per 20 menit.Secara objektif

dengan kardiotokografi normal rata-rata adalah 10 kali per 20 menit. Jika

(36)

( < style="mso-spacerun:yes"> mekoneum maka terminasi dilakukan

dengan sectio caesarea.

c. Amnioskopi

Jika air ketuban jernih berarti janin dalam keadaan baik.Jika air ketuban

sedikit dan mengandung mekoneum berarti janin mengalami asfiksia.

Keadaan yang mendukung bahwa janin masih baik memungkinkan untuk

mengambil keputusan :

1) Menunda terminasi 1 minggu dengan menilai gerak janin dan test

tanpa tekanan 3 hari lagi.

2) Melakukan induksi partus.

Jika tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan

dapat ditunggu denganpengawasan yang ketat lakukan pemeriksaan dalam

untuk mengetahui kematangan serviks, kalau sudah boleh dilakukan induksi

persalian dengan atau tanpa amniotomi.

Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan:

a) Bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi.

b) Bahwa janin post term kadang-kadang besar, kemungkinan disproporsi

sefalo-pelvik dan distosia janin perlu dipertimbangkan.

c) Bahwa janin post term lebih peka terhadap sedatif dan narkosa, oleh

karena itu anestasi konduktif paling baik.

d) Bahwa perawatan neonatus post term perlu pengawasan dokter anak.

Tindakan operasi SC dapat dipertimbangkan pada indikasi:

a) Insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang.

b) Pembukaan belum lengkap, persalinan lama dan tanda – tanda gawat

(37)

c) Pada primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, preeklampsi,

anak berharga (infertilitas) dan kesalahan letak janin.

9. Pertimbangan Persalinan Anjuran (induksi)

Persalinan anjuran bertujuan untuk dapat :

a. Merangsang otot rahim berkontraksi, sehingga persalinan berlangsung

b. Membuktikan ketidakseimbangan antara kepala janin dengan jalan lahir

bishop telah menetapkan beberapa penilaian agar persalinan induksi

dapat berhasil seperti yang ditujukan pada tabel berikut :

Keadaan fisikNilaiTotal Nilai

Pembukaan serviks 0 cm

Perlunakan 0-30%

Konsistensi serviks kaku

Arah serviks ke belakang

Kedudukan bagian terendah -300

Pembukaan 1-2 cmPerlunakan serviks 40-50%

Konsistensi serviks sedang

Arah serviks ke tengah

Kedudukan bagian terendah -211

Pembukaan 3-4 cmPerlunakan 60-70%

Konsistensi serviks lunak

Kedudukan bagian terendah -1-022

Pembukaan di atas 5 cm

Perlunakan 80% lebih33

Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan dengan

(38)

1) Metode Stein

Persalinan anjuran mulai pagi hari.

a) Pukul 6.00 : 30 cc oleum ricini

b) Pukul 7.00 : bisulfas kinine 0,200 gr

c) Pukul 8.00 : bisulfas kinine 0,200 gr + klisma air sabun hangat 1

liter

d) Pukul 9.00 : bisulfas kinine, suntikan pituitrin 0,2 cc

e) Pukul 10.00 : bisulfas kinine, suntikan pituitrin 0,2 cc

f) Pukul 11.00 : bisulfas kinine, suntikan pituitrin 0,2 cc

g) Pukul 12.00 : bisulfas kinine, suntikan pituitrin 0,2 cc

h) Pukul 14.00 : hanya suntikan pituitrin 0,2 cc

i) Pukul 16.00 : hanya suntikan pituitrin 0,2 cc

j) Pukul 18.00 : hanya suntikan pituitrin 0,2 cc

B. PERSALINAN

1. Pengertian

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan

janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal

adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamamilan

cukup bulan ( 37-42), lahir sepontan dengan presenatsi belakang

kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin(Sukarni.2013.hal;187).

2. Factor yang mempengaruhi persalinan anatra lain :

a. Power / tenaga yang mendorong anak

Power atau tenaga yang mendorong anak adalah

(39)

1) His persalinan yang menyebabkan pendataran dan

pembukaan serviks. tediri dari : his pembukaan,his

2) His pengeluaran dan his pelepasan uteri.

3) His pendahuluan tidak berpengaruh terhadap serviks

Tenaga mengejan

1) Kontraksi otot-otot dinding perut

2) Kepala di dasar panggul merangsang mengejan

3) Paling sedikit saat kontraksi

b. Passage / panggul

c. Passage / fetus

(Sukarni .2013.hal; 195)

3. Tanda –tanda persalinan

Persalinan dimulai bila ibu sudah dalm inpartu (saat uterus

berkontraksi menyebabkan perubahan pada serviks membuka dan

menipis), berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap .

Tanda dan gejala menjelang persalinanan antara lain:

a. Persaan distensi berkurang(lihtening )

b. Perubahan serviks

c. Persalinan palsu

d. Ketuban pecah

e. Blood show

f. Lonjakan energy

(40)

4. Persalinan dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

a. Persalinan kala I

Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus

dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap

(10cm).persalinan kala 1 dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan

fase aktif.

1) Fase laten persalinan dimulai sejak awal kontraksi yang

menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara

bertahap, pembukaan servik kurang dari 4 cm, biasanya

berlangsung hingga dibawah 8 jam.

2) Fase aktif persalinan : frekuensi dan lama kontraksi uterus

umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat/ memadai

jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan

berlangsung selama 40 detik atau lebih), servik membuka dari 4

ke 10cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam

hingga pembukaan lengkap (10 cm), terjadi penurunan bagian

terbawah janin. Fase aktif dibagi menjadi 3 :

a) Fase akselerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm

menjadi 4 cm

b) Fase dilaktasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan

berlangsung sangat cepat dari 4cm menjadi 9 cm

c) Fase deselerasi pembukaan menjadi lambat kembali, dalam

waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.

Fase-fase ini tersebut dijumpai pada primigravida. Pada

(41)

fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih

pendek.(Sukarni.2013.hal; 214).

Selama fase laten kondisi ibu dan bayi harus dicatat secara

seksama, yaitu : denyut jantung janin setiap 30 menit, frekuensi

dan lamanya kontraksi uterus setiap 30 menit , nadi setiap 30

menit, pembukaan serviks setiap 4 jam, tekanan darah dan

temperature setiap 4 jam, produksi urine, aseton dan protein

setiap 2 sampai 4 jam.

b. Persalinan kala II

Persalinan kala II (kala pengeluaran) dimulai di mulai dari

pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir.Perubahan fisiologis

secara umum yang terjadi pada persalinan kala II yaitu :

1) His menjadi lebih kuat dan lebih sering

2) Timbul tenaga untuk meneran

3) Perubahan dalam dasar panggul

4) Lahirnya fetus.

Tanda dan gejala persalinan kala II

Gejala dan tanda persalinan kala II

1) Ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya

kontraksi

2) Ibu merasakan ada peningkatan tekanan pada rectum/ vagina

3) Perineum menonjol

4) Vulva vagina spinterani membuka

5) Meningkatnya pengeluaran lendir darah( Sukarni.2013.hal;

(42)

Asuhan sayang ibu yang diberikan pada kala II persalinan

1) Anjurkan agar ibu selalu didampingi oleh keluarganya selama

proses persalinan dan kelahiran bayinya. Dukungan suami,

orang tua, dan kerabat yang disukai ibu sangat diperlukan

dalam menjalani proses persalinan.

2) Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam memberikan asuhan

diantaranya membantu ibu untuk berganti posisi, melakukan

rangsangan taktil, memberikan makanan dan minuman,

teman bicara, dan memberikan dukungan dan semangat

selama persalinan dan melahirkan bayinya.

3) Penolong persalinan dapat memberikan dukungan dan

semangat kepada ibu dan anggota keluarganya dengan

menjelaskan tahapan dan kemajuan proses persalinan atau

kelahiran bayi kepada mereka.

4) Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani kala

dua persalinan. Lakukan bimbingan dan tawarkan bantuan

jika diperlukan.

5) Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran.

6) Setelah pembukaan lengkap, anjurkan ibu hanya meneran

saat ada dorongan kuat dan spontan untuk meneran. Jangan

anjurkan ibu untuk meneran berkepanjangan dan menahan

nafas. Anjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi.

7) Anjurkan ibu untuk minum selama persalinan kala dua.

8) Adakalanya ibu merasa khawatir dalam menjalani kala dua

(43)

tentramkan hatinya selama proses persalinan berlangsung.

Dukungan dan perhatian akan mengurangi perasaan tegang,

membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi.

Beri penjelasan tentang cara dan tujuan dari setiap tindakan

setiap kali penolong akan melakukannya, jawab setiap

pertanyaan yang diajukan ibu, jelaskan apa yang dialami ibu

dan bayinya dan hasil pemeriksaan yang dilakukan.

(Asuhan Persalinan Normal, 2008).

c. Persalinan kala III

Persalinan kala IIIsering juga disebut sebagai kala pengeluaran

uri (plasenta).Kala III dimulai setelah bayi lahir sampai lahirnya

plasenta,yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit

(Sarwono.2009.hal;101 ).

1) Tanda –tanda persalinan kala III

His pelepasan uri

Tanda pelepasan plasenta

a) Uterus menjadi bundar

b) Perdarahan sekonyong konyong

c) Tali pusat yang lahir memanjang

d) Fundus uteri naik

Menejemen aktif kala III

a) Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin

b) Memberikan oksitosin

c) Lakukan PTT

(44)

d. Kala IV

Dimulai dari saat lahirnya plasenata sampai 2jam pertama

postpartum(Sarwono.2009.hal; 101).

Asuhan dan pemantauan pada kala empat adalah :

1) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang

uterus berkontraksi baik dan kuat.

2) Evaluasi tinggi fundus uteri dengan meletakkan jari tangan

secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Umumnya,

fundus uteri setinggi atau beberapa jari dibawah pusat.

3) Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.

4) Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi atau

episiotomi) perineum.

5) Evaluasi keadaan umum ibu.

6) Dokumentasi.

(Asuhan Persalinan Normal, 2008).

5. Penatalaksanaan persalinan

Terdapat 58 langkah pertolongan persalinan, antara lain Mengamati

tanda tanda persalinan kala dua yaitu Ibu memiliki keinginan untuk

meneran, Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum

atau vaginanya, Perineum menonjol,Vulva dan sfringer ani membuka.

a. Menyaipkan perlengkapan bahan, dan obat obatan yang siap

digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan

(45)

b. Mengenakan baju penutup atau celemek yang bersih

c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai si bawah siku,

mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir dan mengeringkan menggunakan handuk

d. Memakai satu sarung tangan DTT atau steril untuk semua

pemeriksaan dalam

e. Mengisap oksitosin 10 unti ke dalam rabung suntuk dan kembali

meletakan di partus set.

f. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya denga hati hati

dari depan sampai ke belakang dengan menggunakan kapas atau

kasa yang sudah dibasahi air DTT

g. Dengan menggunalan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan

dalam untuk memastikan adanya pembukaan lengkap atau

belum. Bila selaput ketuban belum pecah maka lakukan

amniotomi

h. Mengdekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelukpan

tangan yang masih memakai sarung tangankotor ke dalam larutan

klorin dan kemudian melepaskannya secara terbalik serta

merendamnya dalam larutan klorin

i. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan

bahwa DJJ dalam batas normal (100-180x/menit)

j. Memberi tahu ibu bahw apembukaan sudah lengkap dan janin

dalam keadaan baik. Membantu ibu berada pada posisi

(46)

k. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk

meneran

l. Melakuakan pimpinan meneran saat ibu memiliki dorongan yang

kuat untuk meneran :

1) Membimbing ibu untuk meneran saat mempunyai keinginan

untuk meneran

2) Mendukung dan memberi semangat atas usaha untuk

meneran

3) membantu ibu mengambil posisi yang nyaman

4) Menganurkan ibu untuk beritirahat jika di antara kontraksi

5) Mengajurkan keluarga untuk mendukung

6) Menganjurkan asupan peroral

7) Menilai DJJ setiap 5 menit

8) Menganjurkan ibu untuk berjalan atau jongkok atau

mengambil posisi yang senyaman mungkin

9) Jika bayi belum lahir dalam 60 menit meneran, maka segera

rujuk

m. Jika kepala bayi sudah membuka vulva dengan diameter 5 cm – 6

cm, letakan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan

bayi

n. Melekatakan kain yang bersih dilipat sepertigadi bawah bokong

ibu

o. Membuka partus set

(47)

q. Saat kepala bayi membuka vulva 5-6 cm, lindungi perineum

dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakan tangan yang

lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak

menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar secara

perlahan dan menganjurkan ibu meneran perlahan lahan saat

kepala lahir

r. Dengan llembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan

kain atau kasa yang bersih

s. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai

dengan hal tersebut

t. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putar paksi luar

u. Setelah melakukan putar paksi luar tempatkan kedua tangan di

masing masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk meneran

saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah

perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan

tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat

melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk

menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.

v. Setelah dua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala

bayi yang berada dibagian bawah ke arah perineum, membiarkab

bahu dan lengan poterior lahir ke lengan tersebut.

w. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di

atas dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangga saat

punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi denga hati

(48)

x. Menilai keadaan bayi dengan cepat kemudian meletakan bayi di

atas perut ibu dengan posisi kepala sedikit lebih rendah dari

tubuhnya. Bila bayi mengalami asfiksia lakukan resusitasi

y. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan

biarkan kontak kulit ibu dan bayi. Lakukan penyuntikan oksitosin

im

z. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira kira 3 cm dari pusat

bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu

dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama

aa. Memegang tali pusat denga satu tangan, melindungi bayi dari

gunting dan memotong tali pusat diantara dua klem tersebut

bb. Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan

menyelimuti bayi denag selimut yang kering dan bersih, menutupi

bagian kepala, dan membiarkan tali pusat terbuka

cc. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan untuk

memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu

menghendakinya

dd. Metelakan kain yang bersih dan kering, melakukan palpasi

abdomenuntuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua

ee. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik

ff. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran berikan suntikan

oksitoasin 10 unit IM di sepertiga paha atas ibu bagian luar

setelah mengaspirasinya terlebih dahulu

(49)

hh. Meletakan sarung tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat

di atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakuka

palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus

ii. Menunggu uterus berkontraksi kemudian melakukan peregangan

ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan

yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan cara

menekan uterus ke arah bawah dan belakang untuk mencegah

terjadinya involusi uteri

jj. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil

menari tali pusat ke arah bawah kemudian ke arah atas mengikuti

kurava jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah

pada uterus

kk. Jika plasenta terlihat diintroitus vagina melanjutkan kelahiran

plasenta dengan menggunakan kedua tangan

ll. Segera setalah plasenta dan selaput ketuban lahir, lekukan

masase uterus, meletakan telapak tangan di fundus dan melakuka

masase dengan gerakan melingkar denga lembut hingga uterus

berkontraksi

mm. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu

maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa

plasenta dan selaput ketuban utuh

nn. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan

segera melakukan penjahitan pada laserasi yang mengalami

oerdarahan aktif

(50)

pp. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tanganke

dalam klorin dan membilas kedua tangan yang masih bersarung

tangan tersebut dengan air DTT dan mengeringkannya dengan

kain

qq. Menempatkan klem tali pusat steril atau mengikatkan tali pusat

DTT dengan simpul mati sekeliling pusat sekitar 1 cm dari pusat

rr. Mengikat satu lagi simpul mati dei bagia pusat yang bersebrangan

dengan simpul mati yang pertama

ss. Melepaskan klem bedah dan meletakannya dalam larutan klorin

tt. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepala

uu. Mengajurkan ibu untuk memulai oemberian ASI

vv. Melanjutkan pemabtauan kontraksi uterus dan perdarahan vagina

ww. Mengajarkan pada ibu dan keluaraga cara melakukan masase

uterus dan memeriksa kontraksi uterus

xx. Mengevaluasi kehilangan darah

yy. Memeriksa tekana darah,nadi dan keadaa kandung kemih setiap

15 menit selama satu jam pertama dan 30 menit selama 1 jam

kedua

zz. Menempatka semua peralatan didalam larutan klorin untuk

dekontaminasi kemudia di cuci

aaa. Membuang bahan bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat

sampah yang sesuai

bbb. Membersihkan ibu dengan mengguanakan air DTT.

Membersihkan cairan ketuban, lendir darah, dan membantu ibu

(51)

ccc. Memastikan bahwa ibu nyaman dan membantu dala pemberian

ASI serta meminta keluarga untuk memberikan makanan atau

minuman yang diinginkan ibu

ddd. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk persalinan

dangan lauran klorin dan membilas denga air bersih dan

Mencelupkan sarung tanagn kotor ke dalam larutan klorin

membalikan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam klorin

selama 10 menit

eee. Mencuci kedua tangan dnegan sabur dan air mengalir

fff. Kemudian melengkapi patograf ( Sarwono Prawirohardjo, 2009:

341).

6. Persalinan dengan masalah diantaranya yaitu:

a. Distoksia bahu

Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang

menyebabkan pada sumbu normal dengan tulang belakang. Bahu

pada umunya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah

rumus pubis. Dorongan pada saat ibu mengejan akan

menyebabkan bahu depan dibawah pubis. Bila bahu gagal untuk

mengadakan putaran menyesuaikan pada sumbu miring panggul

dan tetap berada pada posisi antroposterior, pada bayi yang besar

akan terjadi benturan bahu depan pada simfisis.

Distoksia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul,

kegagalan bahu untuk melipat kedalam panggul misal (

makrosomia ) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kalaII

(52)

yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pda saat

melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul

setelah mengalami pemanjangan kala II sebelum bahu berhasil

melipat masuk kedalam panggul (Sarwono.2009. hal; 215).

Macam –macam malpresentasi

Malpresentasi dikatakan secara kebetulan hanya jika

faktor-faktor penyebab lain tidak ditemukan.

Faktor maternal dan uterus

1) Panggul sempit

2) Perut ibu yang pendulans. Oleh karena memungkinkan

uterus dan janin “jatuh” kedepan maka dapat terjadi

kesukaran dalam penurunan bagian terendah.

3) Neoplasma. Fibrioyoma uteri dan cystoma ovarri dapat

menghalangi jalan masuk kepanggul.

4) Kelinan uterus

5) Kelainan letak dan besarnya plasenta.

Faktor janin

1) Bayi yang besar

2) Kesalahan dalam polaritas janin

3) Sikap janin: tidak flexi tetapi extensi

4) Kehamilan ganda

5) Kelainan janin

(53)

b. Presentai muka

Pada presentasi muka letak janin memanjang, presentasi

kepala, bagian terendah janin kepala, bagian terendah janin

muka, sikap extensi sempurana, penunjukannya adalah dagu

dan diameter pada waktu masuk panggul adalah diameter

submentobregmatica sebesar 9.5 cm .

c. Presentasi muka dagu lintang

Sumbu panjang muka berada pada diameter tranversa

panggul, dengan dagu pada satu sisi dan dagu pada sisi yang

lain.

d. Presentasi muka dagu dibelakang

Sekitar 30 persen presentasi muka dagu ada di belakang.

Sebagian besar akan berputar kedepan. Kebalikan flexi

presentasi muka dagu di belakang adalah presentasi belakang

kepala UUK di depan; jadi LMP flexi ke ROA dan RMP ke LOA.

Presentasi muka dagu di belakng menetap akan macet oleh

karena itu tidak dapat lahir spontan.

e. Presentasi Dahi

Presentasi dahi adalah sikap extensi sebagian (pertengahan),

berlawanan dengan presentasi muka yang exstensinya

sempurna. Bagian teredahnya adalah daerah diantara margo

(54)

f. Presentasi puncak kepala

Tidak terjadi flexi maupun exstensi;ubun –ubun kecil dan dahi

sama-sama tinggi.bagian terendahnya adalah puncak kepala,

penunjuknya adalah ubun-ubun kecil.

g. Persalinan sungsang

Persalian pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang )

dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala

berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan

bagian terbawh ( di daerah pintu atas panggul / simfisis) ( Harry

Oxron.2010.hal;155-195).

h. Persalinan ganda

Proses persalinan pada kehamilan ganda, bukan merupakan

multiplikasi proses kelahiran bayi, melainkan merupakan

multiplikasi dari resiko kehamilan dan persalinan. Selain tenaga

ibu, besarnya bayi dan faktor jalan lahir, letak dan presentasi

bayi, menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan

penanganan kehamilan ganda (Sarwono.2009.hal ;527).

i. Tali pusat menumbung

Jenis lilitan tali pusat yang paling sering dijumpai adalah lilitan

tali pusat sekitar leher anak. Tali pusat yang panjng lebih

mudah menumbung dan melihat beberap bagian janin.panjang

(55)

C. BAYI BARU LAHIR

1. Pengertian

Neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim

sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat

besar dari kehidupan didalam rahim menjadi di luar rahim. Pada

masa ini terjadi pematangan organ hamper pada semua system.

Neonates bukanlah miniature orang dewasa, bahkan bukan pula

miniatur anak. Neonatus mengalmi masa perubahan dari kehidupan

di dalam rahim yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling

besar terjadi selama jam 24-72 pertama (Sukarni.2013.hal;277).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia

kehamilan, 37-42 minggu dengan berat lahir antara 2500-4000

gram.(Sally.2013.hal; 151)Bayi baru lahir normal adalah bayi yang

cukup bulan, 38-42 minggu dengan berat badansekitar 2500-3000

gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm(Sarwono,2011).

2. Bayi dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria sebagai berikut :

a. Berat badan lahir bayi antara 2500-4000 gram

b. Panjang badan bayi 48-50 cm

c. Lingkar dada bayi 32-34 cm

d. Lingkar kepala bayi 33-35 cm

e. Bunyi jantung dalam menit pertama +180 kali/ menit.kemudian

turun sampai 140-120 kali/ menit pada saat bayi berumur 30

(56)

f. Pernafasan cepat pada menit-menit pertama kira-kira 80 kali/

menit disertai pernafasaan cuping hidung,retraksi suprasternal

dan intekostral, serta rintihan berlangsung 10-15 menit.

g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup

terbentuk dan dilapisi verniks kaseosa.

h. Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala tumbuh baik.

i. Kuku telah agak panjang dan lemas.

j. Genetalia: tetis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora

telah menutupi labia minora (bagi bayi perempuan).

k. Reflek isap, menelan, dan moro telah terbentuk.

l. Eliminasi, urin,dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam

pertama. Mekonium memiliki karaktristik hitam kehijauan dan

lengket (Sally.2013.hal;151).

3. Transisi Fisiologi kehidupan Ekstrauterin

Terdapat 4 transisi yang menyebabkan perubahan bayi baru lahir

secara cepat adalah:

a. Sisitem pernafasaan

Dikarenakan bayi baru lahir paling tertantang ketika perubaha

lingkungan intra uteri kelingkungan ekstrauterin bayi baru lahir

harus segera bernafas ketika lahir kedunia.

b. Perubahan sirkulasi

Aliran darah dari plasenta akan berhenti saat tali pusat diklem, hal

ini meniadakan suplai oksigenplasentadan akan menunjukan

Gambar

Tabel 2.1 Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Tabel 2.2 KETIDAK NYAMANAN PADA TRIMESTER II DAN III
Tabel 2.3 Memantau tumbuh kembang janin di dalam uterus
Tabel 2.3 Jadwal Kunjungan Pascasalin Menurut Saefudin, 2006.

Referensi

Dokumen terkait

◦ pemodelan proses, mendeskripsikan proses (input ditransformasi menjadi output). ◦ pembangkitan aplikasi, jika mungkin menggunakan kembali komponen program yang ada. ◦

Knowledge management merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat

Apabila kadar histamin pada daging ikan melebihi dari standar perusahaan atau standar SNI 2712:2013 yaitu 100 ppm, maka produk-produk lain yang ada dalam 1 kode

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan didapatkan jawaban bahwa 1) prosedur penentuan harga pokok produk PG Madukismo tidak sesuai dengan teori, karena perusahaan tidak

Menurut pendapat Smith dan Chaffey, “ internet marketing atau biasa di sebut juga sebagai digital marketing merupakan inti dari sebuah ebusiness, dengan semakin dekatnya

Penghargaan yang diraih oleh Yayasan Al Firdaus tentunya tidak didapatkan secara instan, diperlukan strategi komunikasi yang telah direncanakan dengan matang untuk

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

15 Jadi, dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan adalah observasi dengan