• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan otomotif di Indonesia tahun Produksi (juta. Penjualan Jenis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan otomotif di Indonesia tahun Produksi (juta. Penjualan Jenis."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia industri otomotif kini masih menjadi salah satu industri andalan dengan perkembangan pesat dan dengan didukung oleh sumberdaya yang ada. Menurut data statistik, setiap tahun jumlah kendaraan yang terjual di Indonesia terus meningkat. Menurut BPS (2014) pertumbuhan industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer masuk kedalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 29. Pertumbuhan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI 29) naik sebesar 4,89% dalam triwulan ketiga tahun 2013 sampai tahun 2014. Industri yang termasuk dalam KBLI 29 yaitu industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, industri perlengkapan dan spare parts kendaraan bermotor roda empat atau lebih, industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dan industri perlengkapan dan spare parts kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO 2015) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI 2015) terdapat peningkatan produksi maupun penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Peningkatan ini seperti pada Tabel 1.

Tabel 1 Perkembangan otomotif di Indonesia tahun 2013-2014 Jenis Kendaraan Produksi (juta unit) Pertumbuhan (%) Penjualan

(juta unit) Pertumbuhan (%)

2013 2014 2013 2014

Roda 2 7,73 7,92 2,46 7,74 7,80 0,78

Roda 4 1,20 1,29 7,50 1,23 1,20 -2,44

Sumber: Gaikindo (2015) dan Aisi (2015)

Tabel 2 Kendaraan bermotor yang beroperasi di Indonesia tahun 2013-2014 Jenis Kendaraan Jumlah (juta unit) Pertumbuhan (%)

2013 2014

Roda 2 77,70 86,20 10,94

Mobil penumpang 9,50 10,54 10,95

Mobil Barang 4,70 5,60 19,15

Total beroperasi 94,30 104,20 10,50

Sumber: Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (2014)

Menurut Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (2014) jumlah kendaraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia pada tahun 2014 masih tinggi seperti pada Tabel 2. Tingginya jumlah kendaraan yang beroperasi juga didukung oleh prosentase peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2013. Tren perkembangan produksi dan penjualan spare parts akan terus meningkat seiring dengan peningkatan produksi kendaraan bermotor di Indonesia. Tingginya produksi, peningkatan penjualan, dan peningkatan jumlah yang beroperasi ini tentunya dapat mempengaruhi jumlah dari permintaan spare parts. Kendaraan yang diproduksi butuh spare parts sebagai penyusun kendaraan itu sendiri. Kendaraan yang beroperasi membutuhkan spare

(2)

2

parts sebagai pengganti yang lama karena pemakaian. Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM 2014) yang merupakan wadah bagi perusahaan spare parts otomotif dan Ekaningtyas (2014) menyatakan nilai produksi spare parts di Indonesia seperti pada Tabel 3.

Tabel 3 Spare parts otomotif di Indonesia tahun 2013-2014

Kegiatan Jumlah (juta unit) Pertumbuhan (%)

2013 2014

Produksi 236 245 3,81

Penjualan dalam negeri 27 31 14,81

Ekspor 91 134 47,25

Sumber: GIAMM (2014) dan Ekaningtyas (2014)

Industri penunjang spare parts otomotif yang juga ikut berkembang salah satunya adalah industri pembuatan spare parts berbahan karet. Di Indonesia salah satu perusahaan yang memproduksi spare parts berbahan dasar karet yang memproduksi produk untuk perusahaan-perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia adalah PT Indokarlo. PT Indokarlo memproduksi rubber molded parts, rubber extruded parts/hoses, rubber vibration insulation parts (cushion/mounting). PT Indokarlo dalam berproduksi menyerahkan sebagian proses produksinya pada lima vendor. Salah satu vendor PT Indokarlo adalah CV Regina. Menurut direktur utama dari CV Regina, CV Regina memegang 30% dari total produksi PT Indokarlo. PT Indokarlo sendiri memproduksi sendiri 50% produknya, sedangkan 20% sisanya diproduksi oleh empat vendor lain yang tidak dapat diketahui. Pada saat ini tidak dapat diketahui kondisi keempat vendor lain PT Indokarlo sebagai pesaing CV Regina yang menjadi batasan dalam penelitian ini ketika dibutuhkan data pembanding untuk perusahaan dengan jenis yang sama dan dengan skala yang sama. Pada akhir tahun 2014 CV Regina berganti direktur kepada direktur yang sekarang. Direktur yang lama ini menjabat dari awal berdiri yaitu bulan juli tahun 2013 sampai dengan akhir tahun 2014.

Bahan baku yang digunakan oleh CV Regina adalah berupa karet sintetis, yaitu karet alam yang telah dicampur dengan bahan-bahan kimia. Customer CV Regina hanya PT Indokarlo. Supply bahan baku dan mesin perusahaan disediakan oleh PT Indokarlo. Produk yang dihasilkan oleh CV Regina sepenuhnya menjadi supply PT Indokarlo. CV Regina memproduksi barang dari bahan setengah jadi menjadi barang jadi atau setengah jadi yaitu dari karet sintetis menjadi spare parts otomotif yang langsung dijual dalam bentuk spare parts ataupun yang langsung dipasang sebagai spare parts kendaraan oleh OEM dan REM melalui PT Indokarlo. Peningkatan potensi pasar spare parts di Indonesia ini dapat menjadi potensi yang besar pula bagi kegiatan dan keberlanjutan kegiatan bisnis CV Regina. Angka 30% untuk CV Regin abukanlah angka yag kecil, mengingat PT Indokarlo memproduksi spare part untuk industri besar di Indonesia. Potensi yang cenderung meningkat ini belum diikuti kinerja yang baik dari CV Regina. Didapatkan bahwa kondisi CV Regina justru cenderung menurun dari waktu ke waktu sejak awal beroperasi pada bisnis spare parts.

(3)

3

Perumusan Masalah

Kondisi CV Regina yang terus menerus turun ini berdampak pada kondisi keuangan CV Regina yang cenderung merugi dari awal beroperasi. Berdasarkan responden penelitian yaitu direktur beserta jajarannya dan juga direktur lama CV Regina diketahui bahwa hal ini dikarenakan CV Regina belum memiliki strategi yang baik dan terintegrasi. Strategi lama CV Regina yang tidak disusun berdasarkan pada kondisi lingkungan masih belum disusun secara tepat dan matang. Strategi lama CV Regina yaitu hanya membuat pesanan yang ada tanpa memerhatikan faktor-faktor lain dari kegiatan yang dijalankan, sehingga CV Regina dapat dikatakan belum memiliki strategi bisnis. Fakta ini diperkuat oleh kondisi CV Regina yang merugi sebagai dampak dari kondisi strategi CV Regina tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan strategi baru yang dapat diterapkan dan diadaptasikan metode penyusunan strateginya, sehingga CV Regina dapat kembali mengevaluasi dan menyusun strateginya apabila dibutuhkan. Pembuatan perencanaan strategi bisnis berdasarkan rencana jangka panjang CV Regina yang terwujud dalam visi CV Regina yaitu menjadi perusahaan manufaktur terbaik yang dapat menopang industri besar di Indonesia. CV Regina memiliki misi mendukung industri besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mengembangkan usaha dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif dan efisien. Pemilihan pembuatan rencana strategi bisnis disebabkan perlunya analisis lingkungan yang sesuai dengan kondisi saat ini, bukan menggunakan strategi bisnis CV Regina sebelumnya yang disusun berdasarkan kondisi lingkungan pada saat itu. Perencanaan jangka panjang menjadi menarik mengingat CV Regina yang hanya memproduksi barang milik PT Indokarlo dan juga CV Regina masih berada dalam tahap awal perkembangan sebuah perusahaan yaitu baru berusia 1,5 tahun dimulai dari Juli tahun 2013 hingga tahun 2015. Dengan usia yang masih muda diharapkan perkembangan dari CV Regina akan semakin baik dan dapat ikut membantu perekonomian daerah sekitar perusahaan. Mengacu pada kebutuhan akan strategi bisnis perusahaan, maka muncul permasalahan utama dalam penelitian kali ini, yaitu:

1. Bagaimana kondisi lingkungan bisnis CV Regina?

2. Bagaimana formulasi strategi bisnis CV Regina untuk rencana jangka panjang perusahaan?

3. Bagaimana rekomendasi kebijakan dan action plan dalam strategi bisnis CV Regina?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kondisi lingkungan bisnis CV Regina.

2. Memformulasikan strategi bisnis CV Regina untuk rencana jangka panjang perusahaan.

3. Merekomendasikan kebijakan strategi dan action plan dalam strategi bisnis CV Regina.

(4)

4

Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini ialah:

1. Manajemen CV Regina dapat memanfaatkan laporan yang ada untuk melaksanakandan merencanakan kegiatan bisnis kedepannya.

2. Pembaca dapat mengetahui metode yang digunakan dalam merencanakan strategi bisnis suatu perusahaan.

3. Peneliti dapat menggunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang sama pada institusi lain.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penysunan thesis ini adalah penyusunan rencana bisnis jangka panjang perusahaan melalui sistematika perencanaan strategik dalam skala perusahaan. Penyusunan rencana bisnis ini didasari oleh visi dan misi perusahaan dan juga lingkungan bisnis perusahaan. Penyusunan strategi prioritas ini termasuk perekomendasian strategi dan penyusunan action plan perusahaan.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori Manajemen Strategik

Definisi manajemen strategik menurut Hunger dan Wheelen (2012) adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasi strategi dan melakukan evaluasi berikut pengendalian. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup seluruh komponen di lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan. Rencana strategis berorientasi pada jangkauan masa depan.

Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya. Perencanaan strategik dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak. Penetapan rencana strategik dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Calmic cabang Solo menggantungkan pemasaran produknya pada tenaga personal selling, karena promosi melalui website dan katalog tidak bisa di andalkan keberhasilannya,

Dengan adanya payung hukum baru yaitu peraturan Dirjen Pajak Nomor 11/PJ/2016 tentang Pengaturan Lebih Lanjut mengenai pelaksanaan Undang- undang Nomor 11 Tahun 2016

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa berawal dari persepsi individu akan menimbulkan pengalaman, dan pengalaman tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi

Dalam pembelajaran membaca, sebaiknya guru mengajarkan kata-kata yang dekat dengan kehidupan siswa, misalnya dengan memberikan konsep bacaan tentang namanya sendiri, berlanjut

5 Saya membeli Luwak White Koffie karena Luwak White Koffie adalah merek yang mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. 6 Saya membeli Luwak White Koffie

Sesuai dengan Peraturan Presiden (PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian, dinyatakan bahwa salah satu tugas dari Badan Ketahanan Pangan (BKP)

In cases where there is an approved national risk assessment, is it acceptable for the certificate holder to use the National Risk Assessment to satisfy the controlled wood

Mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam melakukan sampling kualitas udara, pengukuran dan analisis pencemaran udara, instrumentasi dan peralatan analisis kualitas udara. D3