• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimen yaitu penelitian yang dilakukan di Laboratorium. Rancangan penelitian ini adalah rancangan percobaan Faktorial 4 x 3 dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu Faktor I. konsentrasi larutan jahe 0% ( sebagai kontrol ), konsentrasi larutan jahe (10%), konsentrasi larutan jahe (15%) dan konsentrasi larutan jahe (20%). Hal tersebut menunjukkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sriwulandari tahun 2006.10 bahwa konsentrasi ekstrak jahe maksimal untuk menghambat mikroba ikan lele adalah (10%). Faktor II. Lama perendaman yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut adalah ( 0 jam sebagai kontrol, 3 jam, 4 jam ).dengan demikian terdapat 12 perlakuan.

Menurut Hanafiah untuk menghindari kesalahan sekecil mungkin maka banyaknya replikasi atau ulangan terhadap eksperimen digunakan rumus :26 ( t-1 ) ( r-1 ) > 15 ( 12 -1 ) ( r-1 ) > 15 11 ( r-1 ) > 15 11 r - 11 > 15 11 r > 15 + 11 r = 26 11 r = 2, 36 r = 3. Keterangan :

t = Jumlah perlakuan dalam penelitian ini adalah 12 perlakuan r = Jumlah ulangan dalam penelitian ini adalah 3 ulangan.

(2)

24 B. Populasi dan Sampel ( Subyek) Penelitian

1.Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Ikan Bandeng dalam keadaan masih segar yang ada di Tambak Lorok Bandarharjo Semarang.

2. Sampel ( subyek)

Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Ikan Bandeng segar yang utuh ( dari kepala sampai ekor) sebanyak 4 kg.

C. Lokasi dan Tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April sedangkan tempat penelitian di Laboratorium FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang.

D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ( 0, 10%, 15% dan 20% ) dan lama waktu perendaman ( 0, 3 jam dan 4 jam).

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah total mikroba pada ikan bandeng.

c. Variabel terkendali

Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah suhu 2. Definisi Operasional

a. Konsentrasi larutan jahe

Banyaknya konsentrasi larutan yang diperoleh dari hasil parutan 1000 gram jahe yang kemudian diperas dan diambil saripatinya, sehingga menjadi larutan jahe murni. Pada penelitian ini untuk membuat tiap- tiap konsentrasi larutan jahe 0, 10%, 15% dan 20%, sebagai berikut. Konsentrasi 0 tanpa diberi larutan jahe murni

(3)

25 karena sebagai kontrol, konsentrasi 10% larutan jahe yaitu 10 ml larutan jahe murni ditambahkan 90 ml aquades, konsentrasi 15% larutan jahe yaitu 15 ml larutan jahe murni ditambahkan 85 ml aquades, dan konsentrasi 20% larutan jahe murni ditambahkan 80% aquades.27

a. Satuan : ml Skala : Ordinal b. Lama perendaman

Lama waktu yang dibutuhkan untuk perendaman yaitu selama 0 jam, 3 jam dan 4 jam.

Satuan : Jam Skala : Ordinal

c. Jumlah total mikroba ikan bandeng

Jumlah total mikroba pada ikan bandeng yang dihitung berdasarkan jumlah kuman setelah dikultur/inkubasi.

Satuan : Kuman/ml Skala : Rasio d.Suhu

Adalah derajat panas atau dingin dari perendaman larutan jahe dan ikan bandeng, larutan jahe diukur dengan termometer.

Satuan : Derajat celcius Skala : Interval

E. Metode Pengumpulan Data ( Prosedur Penelitian)

1. Pengumpulan data

Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data, yaitu : a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel yang direndam larutan jahe dilaboratorium yaitu data hasil jumlah total mikroba pada ikan bandeng akibat perlakuan pemberian konsentrasi dan lama perendaman jahe.

(4)

26 b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai penunjang dan data lengkap diperoleh secara langsung dari panduan buku, jurnal ataupun data dari dinas kesehatan.

2. Sumber data

Sumber data diperoleh peneliti dari pengambilan data langsung di lapangan dan analisis laboratorium.

3. Instrumen

a) Bahan dan Alat untuk membuat larutan jahe

Bahan : Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ikan bandeng segar utuh, rimpang jahe, aquades

Alat : Alat untuk membuat larutan jahe adalah alat parutan kelapa/keju, timbangan analitik, sendok pengaduk, wadah kedap udara.

b) Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Konsentrasi Larutan Jahe

Membuat larutan konsentrasi larutan jahe adalah sebagai berikut : Rimpang jahe segar yang tua dan besar serta berbau menyengat, kemudian jahe dicuci dan dibersihkan kulitnya, untuk membuat konsentrasi larutan jahe yaitu jahe 1000 gr dicuci bersih dan dibuang kulit arinya kemudian diparut semua dan diperas ambil sarinya tanpa ditambahkan apapun sehingga menjadi larutan jahe murni. Untuk pembuatan konsentrasinya yaitu konsentrasi larutan jahe 0 yang tanpa diberi larutan jahe murni, untuk membuat konsentrasi larutan 10% yaitu 10 ml larutan jahe murni ditambahkan 90 ml aquades, konsentrasi 15% larutan jahe yaitu 15 ml larutan jahe murni ditambahkan 85 ml aquades, dan konsentrasi 20% larutan jahe murni ditambahkan 80% aquades.27

(5)

27 2. Pembuatan sampel

Dalam pembuatan sampel ini membutuhkan bandeng segar utuh sebesar 4 kg, kemudian bandeng tersebut dibuang isi perutnya dan dicuci bersih setelah itu ikan bandeng diblender sampai homogen. Karena dalam penelitian ini 12 perlakuan dan 3 kali perulangan maka yang dibutuhkan adalah 36 sampel, Kemudian tiap-tiap sampel membutuhkan 10 gr ikan sehingga 36 sampel membutuhkan sebanyak 360 gr ikan. Maka dalam pembagiannya sebagai berikut :

a) 90 gr ikan bandeng yang telah diblender dibagi untuk 9 sampel yang tanpa diberi perlakuan jahe murni (0) dimana sampel diukur 0 , 3 jam dan sampel 4 jam.

b) 90 gr ikan bandeng yang telah diblender dibagi untuk 9 sampel yang telah diberi 100 ml larutan jahe dengan konsentrasi 10% dimana sampel diukur 0 jam, 3 jam dan 4 jam.

c) 90 gr ikan bandeng yang telah diblender dibagi untuk 9 sampel yang telah diberi 100 ml larutan jahe dengan konsentrasi 15% dimana sampel diukur 0 jam, 3 jam dan 4 jam.

d) 90 gr ikan bandeng yang telah diblender dibagi untuk 9 sampel yang telah diberi 100 ml larutan jahe dengan konsentrasi 20% dimana sampel diukur 0 jam, 3 jam dan 4 jam.

Maka untuk keperluan pemeriksaan jumlah total mikroba maka masing-masing sampel diambil 10gr lalu masukkan kedalam erlenmeyer yang sudah disterilisasikan lalu masukkan sampel sedikit demi sedikit sampai terdapat jumlah sampel sebesar 10 gr lalu masukkan larutan jahe masing–masing sesuai dengan konsentrasinya. kemudian diencerkan sampai 100

(6)

28 ml dengan larutan NaCl 0,85 % yang sudah disterilkan sehingga diperoleh pengenceran 10-1, 10-2, 10-3.

3. Pemeriksaan jumlah total mikroba

a. Bahan dan Alat untuk pemeriksaan jumlah total mikroba pada Ikan Bandeng.

Bahan : Ikan bandeng segar yang telah diblender, PCA, tabung berisi aquades, tabung larutan pengencer 9 ml, larutan NaCl.

Alat :Cawan petri steril, pipet steril 1-10ml,

colony counter,lampu spiritus, inkubator 370C, Erlenmeyer,

blender processor, kawat ose. b. Prosedur dan cara kerja

1. Media PCA ( plate count agar )

Media pembiakan yang digunakan adalah PCA dengan menimbang menjadi 22,5 gr dalam 1 liter aquades / H2O diaduk dan dipanaskan. Untuk pengenceran 15

menit dalam suhu 121 0C lalu dimasukkan kedalam autoclave untuk Sterilisasi.

Cara Sterilisasi dengan Autoclave yaitu : cek alat autoclave, nyalakan kontak komponen listrik setting on/off atur temperature 300C, tunggu sampai panas baru alat-alat yang akan dipakai disterilisasikan dimasukkan lalu tutup dan kunci semua komponen pengunci, tutup katup udara tunggu sampai temperature 1210C baru diamkan selama 15 menit. Setelah itu turunkan temperaturnya lalu matikan on/off, setelah itu buka alat-alat yang telah disterilisasikan sudah siap digunakan.

(7)

29 2. Larutan Pengenceran

NaCl 0,85 %, prosedur dengan menimbang NaCl 8,5 gr dalam 1000 ml aquades lalu dimasukkan 9ml kedalam tabung reaksi lalu disterilkan bersama PCA.

3. Hitungan Cawan

a. Disiapkan seri pengenceran dalam tabung reaksi NaCl fisiologis 1ml dan masukkan kedalam 9ml NaCl fisiologis sebagai pengenceran 10-1.

b. Diencerkan larutan hingga 10-3, diinokulasikan 1ml larutan 10-1, 10-2, dan 10-3 ke dalam cawan petri steril.

c. Dituangkan medium PCA yang bertemperatur ± 40-500 C kedalam cawan petri yang berisi suspensi sampel yang telah homogen

d. Dibiarkan hingga memadat dan diinkubasi terbalik selama 24 jam dengan suhu 350 C.

e. Diamati hasilnya dan dihitung dengan colony counter

per ml sampel, mulai dengan jumlah 25-250 atau 30-300 koloni jumlahnya dikalikan dengan pengenceran _____1_______X Hs :

Fp

1. Fp : hasil dari pengenceran PCA 500 ml 2. Hs : hasil dari penghitungan kuman .

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data

a. Editing

Proses pengolahan data yang berasal dari data kasar untuk dikumpulkan dan selanjutnya diolah.

(8)

30 b. Coding

Memberikan kode pada atribut variabel untuk memudahkan dalam analisa data, pada penelitian ini, variabel konsentrasi dikelompokkan menjadi :

1. Konsentrasi larutan jahe

a) Jahe konsentrasi 0 (kode 1) b) Jahe konsentrasi 10% (kode 2) c) Jahe konsentrasi 15% (kode 3) d) Jahe konsentrasi 20% (kode 4)

2. Sedangkan lama perendaman dikelompokkan menjadi : a) Lama perendaman 0 jam (kode 1)

b) Lama perendaman 3 jam (kode 2) c) Lama perendaman 4 jam (kode 3) 3. Jumlah total mikroba :31

a) Diatas ambang batas jika jumlah total mikroba > 1 x 106 kuman /ml ( kode 1)

b) Di bawah ambang batas jika jumlah total mikroba < 1 x 106 kuman /ml (kode 2).

c) Entri data

Memasukkan data pada program komputer d) Tabulating

Memasukkan angka-angka hasil Penelitian ke dalam tabel 2. Analisis data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.

b. Analisis Analitik

Analisis analitik digunakan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi larutan jahe dan lama perendaman larutan konsentrasi

(9)

31 jahe pada Ikan Bandeng terhadap jumlah total mikroba. Menggunakan Two Way Anova, dengan asumsi :

1) Uji normalitas menggunakan uji One Sampel Kolmogorov Smirnov hasilnya tidak normal.

2) Uji homogenitas menggunakan uji levene test hasilnya tidak homogen.

A. Jadwal Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal pelaksanaan penelitian.

Tabel 3.1. Jadwal kegiaan penelitian

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1. Proposal Penelitian x x x x

2. Seminar Proposal x

3. Revisi Proposal x x

4. Skripsi & Penelitian x x x x x

5. Sidang Skripsi x

6. Revisi Skripsi x x

7. Artikel Skripsi x

Gambar

Tabel 3.1.  Jadwal kegiaan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Pembelajaran Tematik mampu membantu siswa dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD) dari beberapa mata pelajaran yang memiliki tema yang sama serta dapat.. mengaitkan materi

Hulmansyah, Huda, dan Bayu, Analisis Pengaruh Kepemimpinan ... menunjukkan nilai koefisien estimasi standar antar variabel laten dan nilai t signifikansi setelah dilakukan

Variabel SHARIAH SHARE merupakan sebuah variabel yang bergerak di dekat garis x , hal ini menunjukkan bahwa goncangan dari tingkat bunga PUAB mempunyai pengaruh yang relatif

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada