• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hikmah Hikmah di Bumi Mala'biri Majannang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hikmah Hikmah di Bumi Mala'biri Majannang"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

i

Seri Laporan KKN Angk. 55 UINAM 2017

Editor : Drs. H. Ibrahim, M.Pd

Kontributor : Mudarsyah

Furkan Usman Syarifuddin Nul Ilmi Dwi Naga

Astina Mega Mustika

Rahmi Andi Musrifah Kartina Kamaruddin

(3)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

ii

HIKMAH HIKMAH DI BUMI MALA'BIRI MAJANNANG / Drs.H.Ibrahim, M.Pd

Makassar. Pusaka Almaida, 2017 xii + 108: 16 x 23 cm

ISBN: 978-602-5574-93-1 Cetakan Pertama : 2017

Desain sampul : Mudarsyah Penerbit : Pusaka Almaida

Sanksi pelanggaran pasal 44 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997

tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang

Hak Cipta sebagaimana telah iubah engan Undang-undang Nomor 7

Tahun 1987.

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjar paling lama 7 (Tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah)

2. Barang siapa yang dengan sengaja menyiarkann, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

(4)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

iii

SAMBUTAN REKTOR

Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner approach, sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di posko-posko KKN.

KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

(5)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

iv

terkhusus kepada Kepala PPM saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI atas inisiatifnya untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.

Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar

(6)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

v

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan di kampus.

KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.

Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke masa.

(7)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

vi

LP2M menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI., yang telah mengawal upaya publikasi laporan pelaksanaan KKN, serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan antar PPM sesama PTKAIN

Makassar, 1 Agustus 2017 Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar

(8)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa. vii KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam pembangunan masyarakat.

Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program yang berkesinambungan.

(9)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa. viii publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa KKN Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.

Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar

(10)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur hanya untuk Allah swt atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan sehingga buku ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw, Nabi akhir zaman Nabi sebagai suri tauladan bagi kita umat islam. Buku ini adalah laporan akhir KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 55 Tahun 2017 di Desa Tamalatea, Kec.Manuju sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan buku ini tentu tidak dapat terwujud tanpa partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak kami untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tamalatea, Kec.Manuju

2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang telah memberikan peluang untuk melaksanakan KKN di Desa Tamalatea, Kec.Manuju

3. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI., selaku Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang telah memberikan pembekalan dan membantu dalam proses pelaksanaan KKN di Desa Tamalatea, Kec.Manuju

4. Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag., selaku Badan Pelaksana (BP) KKN beserta Staff yang turut disibukkan dalam penyusunan pelaporan akhir KKN

5. Dr. Muhammad Sabir, M.Ag dan Dr. Kurniati, S.ag., M.Hi selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi kepada mahasiswa, sehingga pelaksanaan KKN dapat berjalan lancar.

6. Tajuddin Dolo, S.Sos selaku Camat Manuju yang telah menerima kami melaksanakan kegiatan KKN di Kecamatan Manuju.

(11)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

x

8. Dg. Mansur dan Ibu Rosma selaku tuan rumah yang telah

menyediakan tempat tinggal selama dua bulan.

9. Seluruh Kepala Dusun dan Perangkat Dusun di Desa Tamalatea yang telah bersedia meluangkan waktu membantu kelancaran program KKN.

10. Para Pemuda yang telah banyak membantu kami dalam mensukseskan semua Program Kerja kami terkhusus pada kanda Safrul, kanda Sakir, Syarif, Kahar, Syukur, Haris, Desi, Nirwana dan yang lainnya yang tidak sempat kami sebutkan disini.

11. Seluruh masyarakat Desa Tamalatea yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN.

12. Mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan ke-55 Desa Tamalatea yang telah bekerja keras dalam menyukseskan program-program KKN, sekaligus sebagai kontributor pada buku ini.

Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua, khususnya kepada kampus tercinta “Kampus Peradaban” UIN Alauddin. Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca budiman.

Wassalamualaikum wr. Wb.

Tamalatea 12 Mei 2017

(12)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

xi

DAFTAR ISI

SAMBUTAN REKTOR ……… ... iii SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN ALAUDDIN ………. ...v KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN MAKASSAR……… ... vii PENGANTAR PENULIS ……… ... ix DAFTAR ISI ……… …… ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Dasar Pemikiran 1

B. Sejarah Desa Tamalatea 2

C. Permasalahan 3

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angkatan Ke-55 4 E. Fokus dan Prioritas Program 5

F. Sasaran dan Target 7

G. Jadwal Pelaksanaan Program 8 H. Pendanaan dan Sumber Dana 10

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM 16

A. Metode Intervensi Sosial 16 B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat 18

BAB III KONDISI DESA TAMALATEA 20

A. Sejarah Singkat Desa Tamalatea 20

B. Letak Geografis 21

C. Keadaan Demografis 21

D. Keadaan Sosial Budaya atau Ekonomi 43

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA TAMALATEA 45

A. Kerangka Pemecahan Masalah 45 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan Pemberdayaan

(13)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa. xii C. Faktor-faktor Pencapaian Hasil 90

BAB V PENUTUP 91

A. Kesimpulan 91

B. Rekomendasi 91

TESTIMONI 92

(14)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

1

dimana pelaksanaan tugas dan program kerjanya berbaur dengan masyarakat serta integrasi ilmunya dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi ilmu hukum strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.

Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan dari ruang kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN.

Teori-teori keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, kemudian diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran teori tersebut. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

(15)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

2

menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan, mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.

Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.

Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain : Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

(16)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

3

Oleh karena itu, KKN Reguler Angkatan 55 ini berjumlah 9 Mahasiswa dari berbagai fakultas dan berbagai asal daerah bertujuan membangun masyarakat Tamalatea dengan mengintegrasikan keilmuannya dalam menyiarkan dakwah serta membuat kegiatan yang dapat mengumpulkan serta mengikat tali persaudaraan yang kuat di masyarakatDesa Tamalatea .

B. Sejarah Desa Tamalatea

Desa Tamalatea terletak di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Secara historis kata Tamalatea berasal dari Bahasa Makassar terbagi atas dua kata “TAMA artinya Tidak dan LATE artinya Pudar” yang berarti “TAMALATEA TIDAK AKAN PUDAR”. Pemberian nama Tamalatea sebagai nama Desa bermula dari hasil musyawarah para tokoh Masyarakat sekecamatan Parang Loe pada saat rencana pemekaran Desa Lonjo Boko yakni menjadikan Dusun Pate’ne, Dusun Belamoncong, Dusun Congguro serta Dusun Tassese dan Dusun Bontote’ne yang waktu itu bergabung dengan Desa Manuju menjadi satu desa yakni Desa Tamalatea. Sarang Ihlal Karaeng Lalang salah seorang tokoh masyarakat Manuju yang pada masa itu menjabat sebagai Kepala Desa Manuju, dengan alasan Tamalatea adalah salah satu tempat budaya yang sangat bersejarah di Kecamatan Manuju dan berasal di Dusun Tassese. Sekarang menjadi Desa Tassese hasil pemekaran dari Desa Tamalatea, dan tempat itu sampai sekarang masih terawat dengan nama BENTENG SIPAKKA yang tidak lain itulah Tamalatea.

Kisah lain diceritakan oleh Dg Mangnyinta dan tokoh masyarakat lainnya, pada awalnya Desa tamalatea adalah gabungan Pecahan dua Desa, yaitu Dusun Pate’ne dari Desa Lonjo Boko dan Dusun Tassese dari Desa Manuju. Pada tahun 2003 Desa Tamalatea dimekarkan yang dipimpin oleh H. Jumannang dan menjabat sampai kepemimpinannya membawa perubahan Desa Tamalatea. Maka pada pertengahan tahun 2003 anak dari bapak H. Jumannang yaitu Muh. Saleh Sarro S.Sos menggantikan bapaknya dalam pencalonan pemilihan Kepala Desa, dan terpilih sebagai kepala Desa Tamalatea. Pada tahun 2008 kembali dilakukan pemilihan Kepala Desa dan bapak Muh. Saleh Sarro S.Sos kembali dipercayakan memimpin Desa Tamalatea sampai tahun 2013.

(17)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

4

termasuk salah satu daerah tertinggal sarana pendikan mulai dirasakan warga Desa Tamalatea ketika Tamalatea sudah berbentuk desa mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta dari segi sarana penerangan (PLN) dan berbagai sarana lainnya yang dirasakan oleh masyarakat.

C. Permasalahan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama 3 hari, ditemukan beberapa masalah yang memungkinkan untuk diselesaikan selama masa Kuliah Kerja Nyata, di antaranya :

1. Bidang Edukasi :

a. Kurangnya pemahaman masyarakat Desa Samangki tentang pentingnya pembuangan sampah

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bercocok tanam. c. Kurangnya perhatian masyarakat dalam merawat dan menjaga

kebersihan masjid

d. Rendahnya Sumber Daya Manusia

e. Kurangnya kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya pendidikan

f. Tenaga profesional guru dibidang pengetahuan umum yang masih kurang

g. Tidak adanya sarana dan prasarana sebagai penunjang pendidikan atau tempat baca

h. Fokus kerja anak terganggu karena ikut bekerja membantu orangtua sebagai petani

2. Bidang Kesehatan :

 Kurangnya kesadaran warga masyarakat tentang kebersihan  Kurangnya kesadaran tentang pentingnya toilet dan

menjaga kebersihannya  Kurangnya sarana kesehatan

 Lambannya penanganan sampah, sehingga menimbulkan aroma tidak sedap

 Masih kurangnya petugas kesehatan, bahkan dalam satu kampong sama sekali tidak memiliki petugas kesehatan  Kurangnya penyuluhan kesehatan

3. Bidang Pembangunan dan Sosial

 Sarana kesehatan yang masih kurang. Kalaupun ada, tidak semua warga masyarakat mudah menjangkaunya

(18)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

5

 Kurangnya sarana olahraga

 Tidak ada papan nama jalan

 Tidak adanya fasilitas dalam mengajar TPA di Masjid  Tidak adanya fasilitas perpustakaan

 Pemuda Desa Tamalatea kurang aktif dalam bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angk. Ke-55

Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan suatu studi lapangan yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa, dengan cara berba ur secara langsung dengan kehidupan masyarakat di pedesaan. Maka dari itu diperlu kan berbagai macam keterampilan dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk me miliki keterampilan, seperti mengaji, berdakwah (Ceramah/Khutbah Jumat), memasa k, dan menjahit. Sela in itu, mahasiswa juga harus memiliki keterampilan di beberapa bidang, yaitu: Bidang Sosial, Bidang Pertukangan, Bidang Pertanian, dsb.

Dari ketentuan keterampilan tersebut maka , diperlukan kerjasama antar mahasiswa yang memiliki keter ampilan dan konsentrasi jurusan yang berbeda -beda, untuk melahirkan sebuah kolaborasi yang sempurna dalam pelaksanaan KKN tersebut.

Kompetensi yang dimiliki tiap mahasiswa, pastilah berbeda -beda. Maka pembagian lokasi KKN ditentu kan berdasarkan kompetensi yang mencakup keterampilan dan konsentrasi jurusan yang digeluti.

Orang-orang yang kompeten memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah yang mumpuni dan dapat diandalkan. Mereka menyelesaikan masalah dengan cara yang sama setiap waktu. Hal ini membuat mereka kompeten.

Adapun kompentensi mahasiswa KKN ang. 55 berbeda–beda sesuai dengan kompeten anggotanya :

Syarifuddin

(19)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

6

Usman

Mahasiswa jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi, kompotensi keilmuan yang dimiliki ialah displin dalam berdakwah dan mengajar pelajaran pengetahuan alam. Berbakat seni bela diri.

Furkan

Mahsiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan kompotensi keilmuan yang dimiliki adalah disiplin dalm berdakwah dan jago berbahasa arab sekaligus mengajar

Mega Mustika

Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, kompotensi keilmuannya membaca AlQuran dan Ahli dalam sebagai pendidik serta jago memasak. Jadi kalau, mau jadi Istri sholehah selalu dilihat dapurnya.

Kartina Kamaruddin

Mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora, kompotensi keilmuannya mengenai sejarah-sejarah peradaban Islam dan suka bermain-main dengan anak-anak bayi serta jago memasak. Menjadi istri sholehah selalu di jaga dan perhatiakan dapurnya.

Astina

Mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, kompotensi keilmuannya suka memasak dan pandai menyanyi. Dan juga sebagai motivator untuk wanita.

Nur Ilmi Dwi Naga

Seorang mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, kompotensi keilmuan yang dimiliki jago menghitung keuangan posko KKN dan suka menyanyi.

Andi Musyrifah

(20)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

7

Rahmi

Seorang mahasiswa jurusan Arsitektur Fakultas Sans dan Teknologi, kompotensi keilmuan adalah pandai menggambar bangunan dan juga mempunyai keterampilan dalam seni lukis.

Perpaduan ke-8 fakultas itulah yang menjad ikan suatu kerjasama yang mampu menghadirkan kemampuan mahasiswa dari tiap -tiap jurusan, untuk membentuk suatu program kerja selama ber -KKN yang dianggap mampu memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dipedesan.

E. Fokus atau Prioritas Program

Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-55 Tahun 2017 meliputi bidang Pendidikan, bidang Sosial Kemasyarakatn, bidang Keagamaan, bidang Kesehatan dan bidang Pembangunan.

Fokus permasalahan Priorotas Program dan Kegiatan

Bidang Pendidikan

- Kegiatan mengajar di Sekolah - Pembinaan anak Tk

Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

- Kerja bakti di Kantor Desa Tamalatea

- Jum’at bersih - Gotong royong

- Membersihkan kuburan - Minggu bersih

- Silahturahmi dengan warga desa Tamalatea

(21)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

8

Bidang Keagamaan

- Mengajar Mengaji - Pembinaan TK/TPA

- Melatih Adzan, bacaan sholat, dan hafalan surah-surah pendek

- Pengadaan Al Quran - Khutbah jum’at

- Pengadaan festival anak sholeh

Bidang Pembangunan

- Pengadaan papan nama jalan - Pengadaan tempat sampah - Pengadaan Al Quran. F. Sasaran dan Target

Setiap program kerja yang dilaksanakan di lokasi KKN memiliki sasaran dan target, yaitu:

No Program/Kegiatan Sasaran Target

Bidang Pendidikan

1 Kegiatan belajar mengajar di Sekolah

2 Pembinaan anak TK Taman kanak-kanak

Guru terbantu dalam kegiatan Belajar

Mengajar

Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

(22)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

9

5 Silaturrahmi dengan warga

7 Pengadaan kegiatan porseni

8 Mengajar Mengaji

Anak-anak usia ilmu agama dan bacaan

Al-Qur’an. secara baik dan benar,

(23)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

10

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Kegiatan ini dilaksanakan selama 60 hari pada: Tanggal : 23 Maret s/d 23 Mei 2017

Tempat : Desa Tamalatea, Kec. Tamalatea, Kab. Gowa

Secara spesisifik waktu implementatif kegiatan KKN Reguler Angkatan ke-55 ini dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Pra-KKN (Maret 2017)

No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembekalan KKN

Angkatan 53 2017

2 Pembagian Lokasi KKN 26 Desember 2017

11 Pengadaan Al-bacaan Al-Qur’an di

masjid

12 Khutbah jum’at Di masjid desa Tamalatea

Mengembang dakwah di Desa Tamalatea

13 Pengadaan kegiatan festival anak sohleh

14 Pengadaan papan nama jalan

Desa Tamalatea

Adanya penandaan papan nama jalan di

Desa tamalatea

15 Pengadaan tempat sampah pada tempat yang telah

(24)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

11

3 Pertemuan Pembimbing

dan pembagian kelompok 28 Desember 2016

4 Pelepasan 23 Mei 2017

2. Pelaksanaan program di lokasi KKN (Maret-Mei 2017)

No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Penerimaan di Kantor

Desa Samangki 23 Maret 2017

2 Kunjungan Dosen

Pembimbing 23 Maret 2017

3 Observasi dan survey

lokasi 24 – 26 Maret 2017

4 Implementasi Program

Kerja 28 Maret- 23 Mei 2017

5 Kunjungan Dosen UIN

Alauddin Makassar April 2017

6 Penarikan Mahasiswa

KKN 23 Mei 2017

3. Laporan dan Hasil Evaluasi Program

No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Penyusunan buku laporan

akhir KKN 05 - 20 Februari 2017

2 Penyelesaian buku laporan 05 - 28 Februari 2017

3 Pengesahan dan penerbitan

buku laporan 02 Maret 2017

4 Penyerahan buku laporan

(25)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

12

5

Penyerahan buku laporan akhir KKN ke Kepala Desa dan Seluruh Mahasiswa KKN

04 Maret 2017

H. Pendanaan dan Sumber Dana

Atas bantuan dari berbagai donatur dan masyarakat setempat, kegiatan ini berjalan lancar dengan apa yang diharapkan. Adapun laporannya pendanaannya, yakni sebagai berikut :

LAPORAN KEUANGAN MAHASISWA KKN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

ANGKATAN KE-55 PERIODE 2016-2017

a.

Kegiatan seminar desa

(26)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

13

d.

Mengajar TKA/TPA desa Tamalatea

No.

e.

Mengajar di sekolah desa Tamalatea

(27)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

14

f.

Pelaksanaan Isra’ Mi’raj

No. Sumber

g.

Pelaksanaan Semarak KKN

No. Sumber

2 masyarakat Rp. 650.000

(28)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

15

Diskripsi statistik pemerintahan umum

a. Peran Kepala Desa

Kepala desa mempunyai tugas menyelenggaran urusan pemerintahan, pebangunan dan kemasyarakatan. Adapun wewenang kepala desa yakni sebagai berikut :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarakn kebijakan yang ditetapkan bersama BPD 2. Mengajukan rancangan peraturan desa

3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujaunbersama BPD

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenal APB desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

5. Membina kehidupan masyarakat desa 6. Membina perekonomian desa

7. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

Sesuai dengan petunjuk teknis penyelenggarakan musrembang tahun 2007 kepala menetapkan tim penyelenggaraan musrembang desa . adapun tugas tim penyelenggaraan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Menyusun jadwal dan agenda Musrembang Desa 2. Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal, agenda,

dan tempat musrembang desa minimal 7 hari sebelum kegiatan dilakukan, agar peserta dapat melakukan pendaftaran dan atau diundang.

3. Membukukan pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrembang Desa.

4. Menyiapkan peralatan dan bahan/ materi serta notulen untuk Musrenbang Desa.

Tahap pelaksanaan musrenbang, kepala desa mempunyai tugas untuk :

1. Memaparkan prioritasnya program/ kegiatan untuk tahun berikutnya, dengan memuat jumlah usulan yang dihasilkan pada forum sejenis ditahun sebelumnya. 2. Menjelaskan tentang informasi tentang perkiraan alokasi

dana Desa

(29)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

16

4. Menetapkan 3 orang sebagai delegasi musrenbang

kecamatan.

Disamping berperan dalam tahap persiapan dan tahap pelaksanaan Musrenbang desa, kepala desa berperan sebagai narasumber.

Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala desa yang merupakan perwakilan dari pemerintah desa dalam kegiatan perencanaan pembangunan desa berperan sebagai berikut :

1. Pelaksana Narasumber 2. Fasilitator

3. Mediator

(30)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

17

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial

Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, dan komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.pekerjaan sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya.

Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilan. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan kelompok. Keberfungsian sosial menunjuk pada kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.

KKN UIN Alauddin Angkatan ke-55 menggunakan metode intervensi sosial dalam melakukan pendekatan kepada warga masyarakat di Desa Tamalatea sebagai salah satu metode dalam mengatasi masalah sosial dan sumber daya manusia (SDM) di Desa Tamalatea. Melalui pendekatan inilah bisa diketahui kemampuan dan kebutuhan masyarakat desa. Pendekatan utama dalam konsep pelaksanaan program ini adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri.

(31)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

18

dimiliki dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat dikembangkan. Kemudian direalisasikan dengan membuat program kerja mencakup hal-hal yang dibutuhkan dengan menitikberatkan pada program keagamaan. Hal ini dilakukan dengan melihat adanya pengetahuan pendidikan yang minim dan juga masih kurangnya kesadaran masayarakat dalam melaksanakan perintah Allah. Seperti, mengajar mengaji, menghafal surah-surah pendek, melatih adzan, membuat papan nama. Disamping itu juga melakukan gotong royong pemakaman umum, pembinaan dan pembenahan di sekola, pengadaan festival anak sholeh, pengadaan porseni dan lain sebagainya.

Dari pelaksanaan program-program itulah pendekatan terhadap masyarakat desa dilakukan dan harapkan mampu memberikan pengetahuan dan kemampuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan dan sumber daya manusia masyarakat desa.

1. Tujuan Intervensi sosial

Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kodisi sejahteraan akan, semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar.melalui intervensi sosial hambatan-hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupa memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.

2. Fungsi Intervensi

Fungsi dilakukannya dalam pekerjaan sosial, diantaranya:

1) Mencari penyelesaian dari masalah secara langsung yang tentunya dengan metode pekerjaan sosial.

2) Menghubungkan kelayan dengan sistem sumber 3) Membantu kelayan menghadapi masalahnya

4) Menggali potensi dari dalam diri kelayan sehingga bisa membantunya untuk menyelesaikan masalahnya.

3. Tahapan dalam intervensi

Menurut pincus dan minahan,intervensial sosial meliputi tahapan sebagai berikut:

(32)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

19

menganalisis factor-faktor relevan terkait situasi dan masalah tersebut,pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.panggilan masalah apa yang akan ia selesaiakan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.penggalian masalah terdiri dari beberapa konten,di antaranya

a) Identifikasi dan penentuan masalah b) Analisis dinamika situasi sosial c) Menentukan tujuan dan target d) Menentukan tugas dan strategi e) Stalibilitasi upaya perubahan

2) Pengumpulan data,merupakan tahap di mana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan.dalam memalukan pengumpulan data,terdapat

tiga cara yang dapat dilakukan

yaitu:pertanyaan,observasi,penggunaan data tertulis. 3) Melakukan kontrak awal

4) Negosiasi kontrak, merupakan tahap di mana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan

5) Membentuk sistem aksi,merupakan tahap dimana pekerja sosial menentukan system aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan.

6) Menjaga dan menggkordinasiakan sistem aksi,merupakan tahap dimana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan.

7) Memberikan pengaruh 8) Terminasi

4. Pelayanan dalam intervensi 1) Pelayanan sosial

Pelayanan sosial diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan hubungan sosial dan penyusaian sosial secara serasi dan harmonis diantara lansia,lansia dan keluarganya,lansia dan petugas serta masyarakat sekitar.

2) Pelayanan fisik

(33)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

20

makanan tambahan klinik lansia,kebugaran sarana dan prasarana hidup sehari-hari dan sebagainya.

3) Pelayanan spiritual

Pelayanan ini diberikan dalam rangka memperkuat mental spiritual dan kerohanian terutama dalam melaksanakan peribadatan seharihari. Pelayanan yang diberikan antara lain penyediaan sarana dan prasarana ibadah, bimbingan rohani, dan lain-lain. Pelayanan spiritual ini sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa pada masa tua seringkali klien dihantui berbagai perasaan tidak berharga dan ketakutan-ketakutan sehubungan dengan penurunan fungsi-fungsi fisik dan sosial. Dengan adanya pelayanan spiritual diharapkan klien menyadari akan situasi yang dihadapinya sehingga muncul ketenangan dan kedamaian dalam perasaannya. Muncul kembali kepercayaan dirinya, dapat menjalankan ibadat dengan tenang dan tetap dapat beraktivitas sesuai dengan kemampuannya.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang mengembangkan dan memperkuat kemampuan masyarakat untuk terus terlibat dalam proses pembangunan yang berlangsung secara dinamis sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan secara bebas (independent) dan mandiri (Oakley, 1991; dan Fatterman, 1996). Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Secara lebih luas, pemberdayaan masyarakat adalah upaya mengajak masyarakat untuk belajar dan berbuat bersama mencermati persoalan – persoalan kehidupan dan penghidupannya dalam rangka proses pencerdasan masyarakat serta menumbuh kembangkan kemampuan masyarakat untuk memahami dan memecahkan berbagai persoalan kehidupannya secara kreatif.

(34)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

21

Analisis proses partisipasi atau keikutsertaan masyarakat ini menjadi sangat penting karena dengan demikian usaha komunikasi program pembangunan ke dalam masyarakat akan memperoleh hasil yang maksimal. Analisis yang di maksud adalah:

1. Tahapan penumbuhan ide untuk membangun dan perencannaan Dalam tahap ini kita harus melihat, apakah pelaksanaan program tersebut didasarkan atas gagasan atau ide yang tumbuh dari kesadaran masyarakat serdiri atau diturunkan dari atas. Jika datangnya dari masyarakat itu sendiri karena didorong oleh tuntutan situasi dan kondisi yang menghimpitnya pada saat itu maka peran aktif masyarakat akan lebih baik dan juga sebaliknya. Jika masyarakat diikut libatkan di dalam proses perencanaan untuk membangun daerahnya, maka dapat dpastikan bahwa seluruh anggota masyarakat merasa dihargai sebagai manusia yang dihargai sebagai manusia yang memilki potensi dan kemampuan sehingga mereka lebih mudah berperanserta aktif dalam melaksanakan, melestarikan program pembangunan tersebut.

2. Tahap pengambilan keputusan

Landasan filosofi dalam tahap ini adalah bahwa setiap orang akan merasa dihargai jika mereka diajak untuk berkomprimi, memberikan pikiran-pikirannya dalam membuat suatu keputusan untuk membangun diri, keluarga, daerah, bangsa dan negaranya. Keikutsertaan anggota atau seseorang di dalam pengambilan suatu keputusan secara psikososial telah memaksa anggota masyarakat yang bersangkutan untuk turut bertanggungjawab dalam melaksanakan, mengembangkan setiap paket program yang di komunikasikan. Mereka merasa memiliki tanggung jawab secara penuh tehadap keberhasilan program yang dilaksanakan. Dengan demikian dalam diri masyarakat akan tumbuh rasa tanggung jawab secara sadar kemudian berprakarsa untuk berpartisipasi secara positif dengan penuh kesadaran.

3. Tahap pelaksanaan dan evaluasi

(35)
(36)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

23

BAB III

KONDISI DESA TAMALATEA

A. Sejarah Singkat Desa Tamalatea

Secara historis kata Tamalatea berasal dari Bahasa Makassar “TAMA artinya Tidak dan LATE artinya Pudar” yang berarti “TAMALATEA TIDAK AKAN PUDAR” pemberian nama Tamalatea sebagai nama Desa bermula dari hasila musyawarah para tokoh Masyarakat sekecamatan Parang Loe pada saat rencana pemekaran Desa Lonjo Boko yakni menjadikan Dusun Pate’ne, Dusun Belamoncong, Dusun Congguro serta Dusun Tassese dan Dusun Bontote’ne yang waktu itu bergabung dengan Desa Manuju menjadi satu desa yakni Desa Tamalatea, sarang Ihlal Karaeng Lalang salah seorang tokoh masyarakat Manuju yang pada masa itu menjabat sebagai Kepala Desa Manuju, dengan alasan Tamalatea adalah salah satu tempat budaya yang sangat bersejarah di Kecamatan Manuju dan berasal di Dusun Tassese yang sekarang menjadi Desa Tassese hasil pemekaran dari Desa Tamalatea, dan tempat itu sampai sekarang masih terawat dengan nama BENTENG SIPAKKA yang tidak lain itulah Tamalatea.

Kisah lain diceritakan oleh Dg Mangnyinta dan tokoh masyarakat lainnya, pada awalnya Desa tamalatea adalah gabungan Pecahan dua Desa, yaitu Dusun Pate’ne dari Desa Lonjo Boko dan Dusun Tassese dari Desa Manuju, kemudian digabungkan menjadi desa persiapan Tamalatea yang dipimpin oleh H. Jumannang dan menjabat sampai kepemimpinannya membawa perubahan Desa Tamalatea maka pada pertengahan tahun 2003 anak dari bapak H. Jumannang yaitu Muh. Saleh Sarro S.Sos menggantikan bapaknya dalam pencalonan pemilihan Kepala Desa, dan berhasil menang dalam pemilihan tersebut, kemudian pada tahun 2008 kembali dilakukan pemilihan Kepala Desa dan bapak Muh. Saleh Sarro S.Sos kembali dipercayakan memimpin Desa Tamalatea sampai tahun 2013.

(37)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

24

lainnya yang dirasakan oleh masyarakat, itulah sekilas tentang Desa Tamalatea.

Desa Tamalatea berada dalam Kecamatan Manuju dan terdiri dari 3 Dusun yaitu :

1. Dusun Pate’ne 2. Dusun Belamoncong 3. Dusun Conggoro

Batas-batas Desa Tamalatea :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Parang Loe Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Parigi Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Tassese Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Manuju

a. Topogragfi

Desa Tamalatea merupakan wilayah dataran tinggi, wilayah perbukitan, dan wilayah pengunungan.

b. Iklim dan Musim

Desa Tamalatea memiliki iklim tropis dan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

c. Hidrologi dan Tata Air

Sebagian besar masyarakat Desa Tamalatea menggunakan mata air dari penggunungan yang disalurkan dengan menggunakan selang kecil, dimana setiap kepala keluarga memiliki mata air sendiri.

B. Letak Geografis

Desa Tamalatea secara geografis berada diketinggian antara 450-700 Diatas Petmukaan Laut. Dengan keadaan curah hujan antar 135 s/d 160 hari, serta suhu rata-rata pertahun adalah 20 s/d 3 oc.

Secara administrasi Desa Tamalatea terletak di wilayak Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa, yang merupakan salah satu desa dari 7 desa yang ada. Wilayah Desa Tamalatea secara administrasi dibatasi oleh wilayah kecamatan serta desa tetangga.

C. Keadaan Demografi

a. Jumlah Penduduk

(38)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

25

perincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.175 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan 1.175 jiwa.

Berdasarkan dengan data penduduk pada saat itu terlihat dari laporan hasil sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea dalam rangka penetapan Peringkat Kesejahteraan Masyarakat (PKM) pada akhir oktober 2015 dengan menggunakan alat kajian dengan sistem penjajakan pendataan langsung di masyarakan dan dijadikan sebagai Bank Data Desa terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 0.1

DATA PENDUDUK DESA TAMALATEA

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 1.175 48,33%

2 Perempuan 1.256 51,67%

Total 2.432 100 %

Tabel. 02.

JUMLAH PENDUDUK MENURUT GOLONGAN UMUR MASYARAKAT TAMALATEA

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 89 66 155 6,37 %

2 4-6 Tahun 77 83 160 6,58 %

3 7-12 Tahun 145 155 300 12,34 %

4 13-15 Tahun 94 97 191 7,86 %

5 16-22 Tahun 166 184 350 13,40 %

6 23-45 Tahun 426 495 921 37,89 %

7 45-60 Tahun 181 176 357 14,69 %

8 61 Keatas 56 61 117 4,81 %

(39)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

26

Tabel. 01.a

Data Penduduk Dusun Pate’ne Desa Tamalatea No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 474 47,02%

2 Perempuan 534 52,98%

Total 1008 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 02.a

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Dusun Pate’na

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 36 29 65 6,45 %

2 4-6 Tahun 28 31 59 5,85 %

3 7-12 Tahun 67 64 131 13,00 %

4 13-15 Tahun 25 40 65 6,45 %

5 16-22 Tahun 39 56 95 9,42 %

6 23-45 Tahun 163 195 358 35,52 %

7 45-60 Tahun 95 92 187 18,55 %

8 61 Keatas 21 27 48 4,76 %

Jumlah 474 534 1008 100 %

(40)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

27

Tabel. 03.a

Data Penduduk RK 001 Pate’ne Dusun Pate’ne No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 208 45,61%

2 Perempuan 248 54,39%

Total 456 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 04.a

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur RK 001 Dusun Pate’ne

No Umur L P Jumlah Presentase %

1 0-3 Tahun 10 11 21 4,61 %

2 4-6 Tahun 6 9 15 10,31 %

3 7-12 Tahun 25 22 47 7,02 %

4 13-15

Tahun 16 16 32 9,65 %

5 16-22

Tahun 17 28 44 36,84 %

6 23-45

Tahun 73 95 168 22,59 %

7 45-60

Tahun 52 51 103 22,41 %

8 61 Keatas 9 16 25 5,49 %

Jumlah 208 247 455 100 %

(41)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

28

Tabel. 05.a

Data Penduduk RK 002 Munte-munte Dusun Pate’ne

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 266 48,19%

2 Perempuan 286 51,81%

Total 552 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 06.a

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur RK 002 Munte-munte Dusun Pate’na

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 26 18 44 7,97%

2 4-6 Tahun 22 22 44 7,975 %

3 7-12 Tahun 42 42 84 15,22 %

4 13-15 Tahun 9 24 33 51,98 %

5 16-22 Tahun 22 28 50 9,06 %

6 23-45 Tahun 90 100 190 34,42 %

7 45-60 Tahun 43 41 84 15,22 %

8 61 Keatas 12 11 23 4,17 %

Jumlah 266 286 552 100 %

(42)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

29

Tabel. 01.b

Data Penduduk Dusun Belamoncong

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 413 48,99%

2 Perempuan 430 51,01%

Total 843 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 02.b

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Dusun Belamoncong No Umur L P Jumlah Presentase %

1 0-3 Tahun 33 21 54 6,41 %

2 4-6 Tahun 30 28 58 6,88 %

3 7-12 Tahun 45 55 100 11,86 %

4 13-15

Tahun 43 34 77 9,13 %

5 16-22

Tahun 50 54 104 12,36 %

6 23-45

Tahun 136 169 305 36,18 %

7 45-60

Tahun 49 46 95 12,27 %

8 61 Keatas 27 23 50 5,93 %

Jumlah 413 530 843 100 %

(43)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

30

Tabel. 03.b

Data Penduduk RK 001 Dusun Belamoncong No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 161 52,96%

2 Perempuan 143 47,04%

Total 304 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 04.b

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur RK 001 Dusun Belamoncong

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 17 6 22 7,24 %

2 4-6 Tahun 10 9 19 6,25 %

3 7-12 Tahun 15 19 34 11,18 %

4 13-15 Tahun 18 10 28 9,21 %

5 16-22 Tahun 22 24 46 15,13 %

6 23-45 Tahun 40 46 86 28,28 %

7 45-60 Tahun 20 18 38 15,5 %

8 61 Keatas 19 11 30 9,87 %

Jumlah 161 143 304 100 %

(44)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

31

Tabel. 05.b

Data Penduduk RK 002 Dusun Belamoncong

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 252 46,75%

2 Perempuan 287 53,25%

Total 539 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 06.b

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur RK 002 Dusun Belamoncong

No Umur L P Jumlah Presentase %

1 0-3 Tahun 16 15 31 5,75 %

2 4-6 Tahun 20 19 39 7,24 %

3 7-12 Tahun 30 36 66 12,24 %

4 13-15 Tahun 25 24 49 9,09 %

5 16-22 Tahun 28 30 58 10,76 %

6 23-45 Tahun 96 123 219 40,63 %

7 45-60 Tahun 29 28 57 10,58 %

8 61 Keatas 8 12 20 3,71 %

Jumlah 252 287 539 100 %

(45)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

32

Tabel. 01.c

Data Penduduk Dusun Conggoro

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 288 49,66%

2 Perempuan 292 50,34%

Total 580 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 02.c

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Dusun Conggoro

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 20 16 29 5 %

2 4-6 Tahun 19 24 29 5 %

3 7-12 Tahun 33 36 78 13,45 %

4 13-15 Tahun 26 23 38 6,55 %

5 16-22 Tahun 48 48 70 12,07 %

6 23-45 Tahun 67 76 222 38,28 %

7 45-60 Tahun 37 40 75 12,93 %

8 61 Keatas 25 27 39 6,72 %

Jumlah 288 292 580 100 %

(46)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

33

Tabel. 03.c

Data Penduduk RK 001 Mangngali Dusun Conggoro

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 151 49,51%

2 Perempuan 154 50,49%

Total 305 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 04.c

RK 001 Mangngali Dusun Conggoro

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 15 9 24 3,93 %

2 4-6 Tahun 12 20 32 6,23 %

=3 7-12 Tahun 17 16 33 13,77 %

4 13-15 Tahun 12 9 21 4,82 %

5 16-22 Tahun 20 19 39 10,49 %

6 23-45 Tahun 28 36 64 39,02 %

7 45-60 Tahun 22 26 48 15,08 %

8 61 Keatas 15 19 20 6,565 %

Jumlah 151 154 305 100 %

(47)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

34

Tabel. 05.c

Data Penduduk RK 002 Labbua Dusun Conggoro

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase( %)

1 Laki-laki 134 48,73%

2 Perempuan 141 51,27%

Total 275 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju Oktober 2015

Tabel. 06.c

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur RK 002 Labbua Dusun Conggoro

No Umur L P Jumlah Presentase

%

1 0-3 Tahun 5 7 12 6,18 %

2 4-6 Tahun 7 4 10 3,64 %

3 7-12 Tahun 16 20 36 13,09 %

4 13-15 Tahun 14 14 28 8,36 %

5 16-22 Tahun 28 29 57 13,82 %

6 23-45 Tahun 39 40 79 37,45 %

7 45-60 Tahun 15 14 29 10,55 %

8 61 Keatas 10 8 18 6,91 %

Jumlah 134 141 275 100 %

(48)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

35

Seperti dilihat pada tabel 7-9 yang menggambarkan jumlah penduduk setiap RK perdusun dan pada tabel 6 di atas tercatat jumlah total penduduk Tamalatea 2.431 jiwa, terdiri dari 1.175 jiwa laki-laki (48,33 %) dan 1.256 jiwa perempuan (51,67 %) dari jumlah total tercatat.

b. Tingkat Pendidikan Masyarakat

Pendidikan adalah salah satu hal yang penting dalam memajukan tinggka kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khsusnya. Dengan tinggkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan dan pada gilirannya nanti akan mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian akan membantu pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pilir individu, selain itu akan mempermudah menerima informasi yang lebih maju di bawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan Deda Tamalatea setiap Rukun Kampung (RK)

Tabel. 01.

Jumlah penduduk tamat sekolah berdasarkan jenjang pendidikan Desa Tamalatea Tahun 2015

No Jenjang

Pendidikan Jumlah

Presentase dari

Jumlah Penduduk Ket.

1 Tamat Sokolah

4 Tamat Perguruan

(49)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

36

6 Belum Sekolah 249 10,24 %

7 Tidak Tamat

Sekolah 1.102 45,33 %

Total 2.431 100 %

Sumber Data: Hasil Sensus Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tamalatea Kecamatan Manju.

Dengan melihan Tabel Jumlah Penduduk Tamat Sekolah berdasarkan jenjang pendidikan yang diurai disetiap RK mulai dari yang tidak tamat sekolah/tidak memiliki pendidikan sampai pada yang tamat perguruan tinggi, dapatlah disimpulkan bahwa taraf pendidikan masyarakat Desa Tamalatea sangat rendah, dari 2.431 jiwa terdata, sebanyak 1.102 jiwa tidak tamat sekolah (tidak pernah sekolah dan tidak punya ijaza) atau 45,33 % dari jumlah penduduk, sementara hanya 322 jiwa yang hanya mampu menamatkan sekolahnya sampai pada tingkat Sekolah Dasar, yang berarti hanya 13,25 % dari jumlah penduduk, sementara yang menempati urutan kedua adalah SMP dengan jumlah tamatan sebanyak 87 jiwa atau 3,58 % jiwa dari jumlah penduduk, selanjutnya yang menempati urutan ketiga adalah SMA dengan 67 jiwa atau 2,75 % dari jumlah penduduk, sedangkan yang mampu menyelesaikannya sampai pada perguruan tinggi hanya sekitar 7 orang atau sekitar 0,29 %, sementara penuntut ilmu atau sekolah sebanyak 595 jiwa atau 24,48 % dari jumlah penduduk Desa Tamalatea.

Dapatlah disimpulkan bahwa penduduk Desa Tamalatea sangatlah rendah.

c. Kondisi Lingkungan Pemukiman

Kondisi pemukiman masyarakat Desa Tamalatea terbagi atas 2 wilayah yaitu wilayah perbukitan, dan wilayah dataran tinggi/ penggunungan. Sebagian besar rumah penduduk di kelurahan setempat berbentuk rumah panggung dan rumah batu yang memiliki halaman. Di sisi lain, kondisi lingkungan di sebagian pemukiman masih perlu pembenahan sampah pada tempatnya. Di samping itu, hanya sedikit rumah penduduk yang masih di bawah standar rumah sehat, dilihat dari rumah dan kepemilikan jamban keluarga.

1) Perumahan Penduduk

(50)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

37

Rumah panggung yang bagian atasnya terbuat dari kayu dan bagian bawahnya di biarkan begitu saja tanpa dibanguni apapun.

Desa Tamlatea, terdapat 10 masjid, 1 unit TK, 2 unit Sekolah Dasar (SD), 1 unit Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 unit Kantor Kelurahan,1 unit posyandu.

2). Pemerintahan Desa

Rukun Warga sebagai satuan wilayah dari pemerintahan Desa Tamalatea memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap kepentingan pelayanan masyarakat, terutama berkaitn hubungannya dengan pemerintah pada level di atasnya.

Struktu kepemimpinan Desa Tamalatea tidak dapat lepas dari struktur administrasi pemerintahan pada level di atasnya, berdasarkan perda Kabupaten Gowa No. 54 tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008 hal ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel.1

Nama0-nama Pejabat Administrasi Desa Tamalatea Tahun 2016

No NAMA JABATAN

1 Safri Kepala Desa

2 Muh. Sarro S.Sos Sekertaris Desa

3 Anwar S.S Kasi Pemerintahan

4 Halamina Kasi Pembangunan

5 Suri Safar Kasi Kesejahteraan

6 Supiati S.Pd.I Kaur Administrasi

7 Sahriani Kaur Keuangan

8 Hasrah Kaur Umum

9 Murniati Staf Administrasi

10 Idawati Staf Keuangan

(51)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

38

Tabel. 2

Struktur Keanggotaan BPD Desa Tamalatea

No NAMA JABATAN

1 Muh. Amin Ketua

2 Yujung Dg Lau Wakil Ketua

3 Sirauddin Sekertaris

4 Muh. Haris Anggota

5 Muh. Mair Anggota

6 Makmun Mangun Anggota

7 Safri Talle Anggota

8 Rahman Gassing Anggota

9 Daniati Anggota

Sumber Data : Monografi Desa Tamalatea Kecamatan Manuju 2015.

Tabel.3

Nama Kepala Dusun Pate’ne dan Ketua RK/ Ketua RW

No NAMA JABATAN

1 Ramma Ranca Kepala Dusun

2 Dg. Battu Ketua RK 01 Pate’ne

3 Dg. Kali Ketua RK 02 Munte-munte

4 Dg. Kamaruddin Ketua ORT A

5 Dg. Tinri Ketua ORT B

6 Dg. Kawa Ketua ORT C

7 Mantu Ketua ORT D

(52)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

39

Tabel.4

Nama Kepala Dusun Belamoncong dan Ketua RK/ Ketua RW

No NAMA JABATAN

1 Sainuddin. M Kepala Dusun

2 Dg. Nurung Ketua RK 01 Tanetea

3 Dg. Bahar Ketua RK 02 Bengo

4 Lawang Ketua ORT A

5 Conang Ketua ORT B

6 Haruddin Ketua ORT C

7 Dg. Manja Ketua ORT D

8 Dg. Sila Ketua ORT E

Sumber Data : Monografi Desa Tamalatea Kecamatan Manuju 2015.

Tabel.5

Nama Kepala Dusun Conggoro dan Ketua RK/ Ketua RW

No NAMA JABATAN

1 Arifuddin Ruppa Kepala Dusun

2 Dg. Nyonri Ketua RK 01 Mangngali

3 Yusuf Ketua RK 02 Labua

4 Dg. Bakka Ketua ORT A

5 Mawang Ketua ORT B

6 Dg. Ngimba Ketua ORT C

7 Muis Toto Ketua ORT D

8 Baharuddin Ketua ORT E

9 Kahar Ketua ORT F

(53)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

40

Secara umum pelayanan pemeritah Desa Tamalatea kepada masyarakat sangat memuaskan. Dalam beberapa sesi wawancara terungkap bahwa dalam memberikan pelayanan utamanya dalam persuratan dikerakan dengan cepat.

D. Keadaan Sosial Budaya atau Ekonomi

Perspektif bedaya masyarakat di Desa Tamalatea masih sangt kental dengan budaya makassar. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Gowa masih kuat pengaruh kerajaan gowa.

Dari latar belakang budaya kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang betpengaruh dalam kehdupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut, misalnya islam sebagai agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat dan dalam menjalankannya masih sangat kental taradisi budaya makassar.

Tradisi budaya makassar sendiri berkembang dan banyak dipengaruhi ritual-ritul dan kepercaan masyarakat sebelum agama islam masuk. Hal ini terlihat jelas pada saat peringatan-peringatan keagamaan yang ada di masyarakat dalam menjalankan islam muncul kesan nuansa tradisi yang dibawah oleh orang-orang sebelum islam. Contoh yang biasa kita lihat adalah peringatan maulid, isra’ mi’raj, kegiatan asungkabala, appapole, ajjuru-juru, accera’ulu solongan (kegiatan irigasi pertanian).

Secara individual dalam keluarga masyarakat Desa Tamalatea, tradisi makassar lama dipadu dengan agama islam. Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai cara untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat, misalnya : tradisi appassili’ dan assapu’ dilakukan pada saat usia kehamilan memasuki usia tujuh bulan dan pada saat aqiqah pada bayi yang baru lahir.

Tetapi yang perlu diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya pemahaman agama atau kepercayaan yang tidak berakar dari budaya dan tradisi masyarakat yang sudah ada karena hal ini dapat menimmbulkan kerenggangan sosial dan gesekan diantara masyarakat.

Jumlah intitusi lokal desa

a. Lembaga Adat : 1 Buah

b. Lembaga agama : 1 Buah

c. Kelompok Tani : 22 Buah

(54)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

41

Sumber perekonomian utama bagi masyarakat tamalatea adalah bidang pertanian/perkebunan, adapun sumber penghasilan yang lain hanya sebagai penopang saja seperti penghasil tuak manis/pahit, peternak, wirausaha, pedagang, adapun yang berprofesi sebagai pegawai negeri/ swasta dan anggota TNI dan Polri masih bisa dihitung jari jumlahnya.

Petani sebagian besar hanyalah sekedar memproduksi Gabah/beras, kopi, jagung, kacang ijo digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adapun peternak sapi masih memiliki keuntungan lebih karena lahan yang di gunakan sangat luas, tetapi hanya sebagian kecil masyarakat yang memilikinya dan cara beternaknyapun masih belum teratur.

(55)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

42

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DI DESA TAMALATEA

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Dalam mempermudah analisis terhadap satu persatu permasalahan desa dapat dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats). Metode analisis SWOT adalah metode praktis yang digunakan untuk mencari tahu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan hambatan dari setiap permasalahan. Dalam suatu permasalahan, dapat digali kekuatan atau potensi yang sudah dimiliki, kemudian dicari kelemahan yang ada sehingga hal tersebut menjadi suatu permasalahan. Lebih jauh lagi, upaya pemecahan masalah digali melalui kesempatan atau dukungan suportif yang dimiliki serta meluruskan hambatan yang ada. Penjelasan permasalahan desa melalui metode analisis SWOT akan diuraikan per dusun atau perlokasi binaan KKN.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dengan berlandaskan kepada Tri Darma Perguruan Tinggi yang terkhusus pada darma ke-3 yaitu “Pengabdian Pada Masyarakat”. Tujuan dilaksanakannya KKN yaitu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama mengenyam bangku perkuliahan dan masyarakat dan lingkungannya menjadi rujukan pengaplikasian ilmu pengetahuan tersebut.

Dalam proses pelaksanaan KKN mahasiswa dituntut untuk mampu menganalisa masalah, serta berpartisipasi dan memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi disuatu desa/kecamatan atau lokasi KKN. Ada beberapa acara atau metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang dialami masyarakat desa/kecamatan, baik dari segisosial, keagamaan, serta pendidikan. Salah satu metode yang seringkali digunakan yaitu kerja sama dan gotong royong yang terorganisir dan sistematis yang dibangun dalam balutan program kerja yang direncanakan.

Selain itu, tahap-tahap analisis yang dibangun berdasarkan pokok permasalahannya adalah diawali dengan membuat suatu rancangan yang berisi empat pilar yang menetukan kelayakan suatu program kerja, antara lain:

(56)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

43

Keempat pilar tersebut dirangkum dalam satu konsep program kerja, dimana konsep tersebut akan dibahas bersama narasumber yang dianggap berkompeten, pada kegiatan seminar program kerja mahasiswa KKN bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda serta segenap masyrakat desa/ kecamatan.

Tahapan analisis diatas, dinamakan Analisis SWOT (strengths, weaknesss, opportunities, threats). Berikut gambaran analisis SWOT yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Ang.55 UINAM desa Tamalatea.

1. Dusun Belamoncong

Tabel 4.1Matrik Swot

Matrik SWOT 01 Bidang Edukasi

(57)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

44

Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut

- Kegiatan Bimbingan Belajar Mengajar di Masjid Nurul Yaqin Bengo.

Tabel 4.2 Matrik Swot

Matrik SWOT 02 Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

Strenghts Weakness Opportunities Threats

(58)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

45

Dari matrik SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program program sebagai berikut:

1. Kerja bakti di Kantor Desa Tamalatea 2. Kerja Bakti di Masjid Nurul Yaqin Bengo 3. Gotong Royong Membersihkan Kuburan

Tabel 4.3 Matrik Swot

Matrik SWOT 03 Bidang Keagamaan

Strenghts Weakness Opportunities Threats

Antusias warga

Dari matrik SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program program sebagai berikut:

(59)

KKN UINAM 55 Desa Tamalatea, Kec. Manuju, Kab Gowa.

46

Tabel 4.4 Matrik Swot

Matrik SWOT 04 Bidang Kagamaan

Strenghts Weakness Opportunities Threats

Tingginya

Dari matrik SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program sebagai berikut :

- Bimbingan pelatihan Ilmu Tajwid Pada Pemuda Bengo

Tabel 4.5 Matrik Swot

Matrik SWOT 05 Bidang Pembangunan

Strenghts Weakness Opportunities Threats

Gambar

Tabel. 02.  JUMLAH PENDUDUK MENURUT GOLONGAN UMUR
Tabel. 03.a Data Penduduk RK 001 Pate’ne Dusun Pate’ne
Tabel. 06.a  Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur RK 002 Munte-
Tabel. 01.b Data Penduduk Dusun Belamoncong
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5 menunjukkan nilai p 0,573 (p> 0,05), hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbandingan morfologi spermatozoa yang bermakna pada pria dari pasangan

Maka dari itu Otoritas Jasa Keuangan memiliki peranan penting dalam mengatur jalannya jasa layanan pinjaman berbasis teknologi ini supaya dapat mencegah tindakan

Mi kering yang dihasilkan dengan perlakuan PUT 1, baik dengan pengeringan sinar matahari maupun pengeringan kombinasi memiliki warna yang lebih disukai panelis

Kesiapsiagaan tersebut meliputi fasilitas dan penatalaksanaan pelayanan kesehatan untuk menangani kedaruratan sehari-hari maupun kejadian bencana yang bersifat massal

Susunan layanan SIP merupakan teknologi yang dinamis, seperti yang digambarkan pada artikel ini yang menggambarkan framework aplikasi SIP, CSCF akan memperkenalkan sesi

Tässä tutkimuksessa tarkastelun kohteena ovat tunneprosessit, jolloin kyseessä ei ole pelkästään yksittäisiä ilon ja ärsytyksen kaltaisia tunteita, vaan

Kurikulum Berbasis Komptensi bidang TIK yang mengacu pada kebutuh dunia usaha atau dunia Industri dirancang secara sistematis dalam Aplikasi Perkantoran yang mencakup

Salah satu puisi Korea yang penyampaian pesannya juga diperkuat dengan unsur seni rupa adalah antologi puisi kartun atau poemtoon ( 포 엠 툰 ) ‘Dangshinege Cheot Beonjjae