• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interim Report, Segment Report dan Related Transaction

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Interim Report, Segment Report dan Related Transaction"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Interim Report, Segment

Report dan Related

Transaction

(2)

Standar Akuntansi

Interim Report

PSAK 3

IAS 34

Segment Reporting

Segment Reporting

PSAK 5

IAS 4

Inter-company transaction

PSAK 7

IAS 24

(3)
(4)

Laporan Keuangan Interim

Pernyataan ini berlaku :

untuk perusahaan yang diwajibkan untuk

menyajikan laporan keuangan interim oleh

peraturan perundangan, misalnya Pasar

modal, dan lain-lain.

modal, dan lain-lain.

Untuk industri yang telah diatur dalam

standar akuntansi keuangan industri yang

bersangkutan, misalnya perbankan, maka

harus mengikuti standar khusus tersebut.

(5)

Laporan Keuangan Interim

Laporan keuangan interim adalah laporan

keuangan yang diterbitkan di antara dua

laporan keuangan tahunan

Laporan keuangan interim:

Laporan keuangan interim:

Harus dipandang sebagai bagian yang integral

dari periode tahunan.

Dapat disusun secara bulanan, triwulanan

atau periode lain yang kurang dari setahun

dan mencakupi seluruh komponen laporan

(6)

Pandangan tentang Laporan Interim

Dua pandangan :

Pandangan yang menganggap periode interim sebagai

dasar periode akuntansi dan menyimpulkan bahwa

hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang

sama seperti pada periode tahunan.

Pandangan yang menganggap periode interim sebagai

bagian yang integral dengan periode tahunan.

Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan

pandangan kedua yang menganggap laporan

keuangan interim sebagai bagian integral dengan

periode tahunan.

(7)

Pengakuan dan pengukuran

Unsur yang sama antara pelaporan

keuangan interim dengan pelaporan

keuangan tahunan adalah:

Dasar pengakuan pendapatan.

Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada

periode interim, kecuali jika ada perubahan

dalam standar akuntansi.

Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar

dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai

jangka pendek dan jangka panjang.

(8)

Biaya dan Beban

Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang sama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan kecuali untuk persediaan :

Perusahaan yang dalam periode interim menggunakan estimasi laba

kotor mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim.

Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya

standar tidak perlu melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari

biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari

penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaporkan pada akhir periode interim dengan prosedur yang sama seperti yang digunakan pada akhir tahun.

Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar dan pemulihan

harga tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode di luar periode penurunan harga tersebut.

Biaya dan beban lain-lain

Untuk periode pelaporan interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti periode tahunan.

(9)

Pendapatan dan beban musiman

Laporan keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim tersebut. Laporan keuangan interim tertentu

diperbandingkan dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi sebagai berikut:

Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan

interim periode sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja.

Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama

dalam periode akuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari kegiatan usaha.

Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan

kumulatif dari awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan

keuangan interim untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode berjalan.

Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan

tahun buku yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas

(10)

Penyisihan Pajak Penghasilan

Pada akhir tiap periode interim, perusahaan

harus membuat taksiran pajak penghasilan

untuk dibebankan pada periode interim.

Perhitungan pajak penghasilan periode

interim harus sesuai dengan kebijakan

interim harus sesuai dengan kebijakan

akuntansi tentang pajak penghasilan yang

dianut pada akhir tahun.

(11)

Pos dan transaksi Luar Biasa

Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus

dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.

Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.

langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.

Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat

dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan

diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode interim.

Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan dalam laporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangan tahunan.

Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban kontinjen itu terselesaikan.

(12)

Perubahan Akuntansi

Perubahan akuntansi dalam periode interim yang memerlukan penyesuaian

harus dilaporkan dalam periode interim saat perubahan itu terjadi dengan cara yang sama seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan

Perusahaan berkewajiban mengungkapkan dalam catatan atas laporan

keuangan bila mengetahui akan ada perubahan akuntansi dalam periode laporan keuangan interim berikutnya.

Laporan keuangan interim harus menunjukkan perubahan akuntansi;

a. yang terjadi pada periode interim yang dilaporkan,

b. yang terjadi pada periode interim sebelumnya dalam tahun buku yang sama,

b. yang terjadi pada periode interim sebelumnya dalam tahun buku yang sama,

bila berpengaruh material pada periode interim yang dilaporkan.

Bila dimungkinkan, perusahaan sebaiknya melakukan perubahan akuntansi

dalam periode interim pertama dari suatu tahun buku. Perubahan akuntansi yang dilakukan setelah periode interim pertama dalam satu tahun buku

cenderung mengaburkan hasil usaha dan menyulitkan pengungkapan informasi keuangan.

Dalam menentukan materialitas pelaporan pengaruh kumulatif dari perubahan

akuntansi atau koreksi kesalahan, jumlah yang ada harus dihubungkan dengan estimasi pendapatan setahun penuh dan kecenderungan laba pada periode interim berikutnya dalam tahun buku yang sama. Perubahan yang material bila dikaitkan dengan suatu periode interim tetapi tidak material bila dikaitkan

dengan estimasi pendapatan setahun penuh atau dengan kecenderungan la ba harus diungkapkan secara tersendiri dalam periode interim tersebut.

(13)

Penyajian Laporan Keuangan Interim

Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi

dan saldo laba interim, laporan arus kas dan catatan atas

laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun

sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date).

terakhir yang dilaporkan (year-to-date).

Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai

kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus

dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

(14)

Penyajian

Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan

pada tanggal laporan keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:

pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak

penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif

perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih;

data laba bersih per saham untuk setiap periode interim

yang disajikan;

pendapatan dan beban musiman;

perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan;

pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi

tidak biasa dan tidak sering terjadi;

kewajiban kontinje n;

perubahan akuntansi; dan

(15)

Penyajian

Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara

retrospektif dengan melaporkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan periode sebelumnya sebagai suatu

penyesuaian pada saldo laba awal periode (retained earnings), kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara wajar. Informasi

komparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk

melaksanakannya dianggap tidak praktis. Pengaruh perubahan

akuntansi terhadap hasil keuangan untuk periode interim pada periode interim berikutnya harus diungkapkan .

interim berikutnya harus diungkapkan .

Laporan keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan keuangan tahunan. Dalam hal laporan

keuangan interim triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim triwulan keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.

(16)

IAS 34

Interim period: Financial reporting period shorter than

full financial year.

Interim Financial Report: a financial report that

contains either a complete or condensed set of

financial statement for interim period.

Basic and diluted EPS should be presented on the

Basic and diluted EPS should be presented on the

face of income statement.

Measurement for interim reporting purposes should

be made a year to date basis.

The definitions and recognition criteria apply whether

dealing with interim or annual financial report.

(17)
(18)

Segmen Report

Pernyataan ini menjelaskan pelaporan

informasi keuangan menurut segmen dari

suatu perusahaan - khususnya :

yang beroperasi dalam industri

wilayah geografis

(19)

Ruang Lingkup

Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan

surat-surat berharga yang diperdagangkan kepada publik.

Entitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak

perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, aktiva atau jumlah tenaga kerja yang signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.

Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk

Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk

perusahaan maupun laporan keuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan ini hanya perlu disajikan dalam bentuk informasi yang dikonsolidasikan.

Apabila laporan keuangan anak perusahaan juga diterbitkan,

maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan .

(20)

Definisi Segmen

Segmen perusahaan adalah komponen suatu entitas yang

aktivitasnya mewakili kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas segmen tersebut secara jelas dapat dipisahkan secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas yang lain dalam entitas yang sama.

Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat

dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu

Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat

dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri, atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Sebagai misal, industri dapat dikelompokkan menjadi industri perhotelan dan pariwisata, industri transpor, industri pertambangan, industri jasa profesional dan lain-lain.

Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat

dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok negara dalam suatu wilayah geografis tertentu.

(21)

Pendapatan dan Beban Segmen

Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang

dapat diatribusikan atau dikaitkan secara langsung

pada suatu segmen, atau bagian yang relevan dari

pendapatan yang dapat dialokasikan secara layak

pada suatu segmen. Pendapatan ini merupakan hasil

transaksi baik dengan pihak luar perusahaan

transaksi baik dengan pihak luar perusahaan

maupun dengan segmen lain dalam perusahaan

yang sama.

Beban Segmen adalah beban yang dapat

diatribusikan secara langsung pada suatu segmen

atau bagian yang relevan dari suatu beban yang

dapat dialokasikan secara layak sebagai beban suatu

segmen .

(22)

Latar Belakang

Tingkat profitabilitas, kesempatan berkembang, prospek masa

depan dan risiko investasi sangat berbeda di antara segmen-segmen industri dan geografis.

Para pemakai laporan keuangan memerlukan informasi segmen

untuk mengkaji prospek dan risiko suatu perusahaan yang didiversifikasi, suatu informasi yang tidak dapat diperoleh dari data yang diagregasikan.

data yang diagregasikan.

Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah

menyediakan informasi bagi para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan.

(23)

Dasar segmentasi

Penjualan kepada pelanggan yang tak mempunyai

hubungan istimewa, memberi peluang dasar

segmentasi dasar segmentasi jenis-jenis pendapatan

sebesar 10 persen ke atas,

Apabila laba operasi merupakan hal yang penting,

Apabila laba operasi merupakan hal yang penting,

maka laba operasi atau rugi operasi 10 persen ke

atas disajikan terpisah,

Apabila penggunaan aktiva adalah penting, maka

aktiva segmen berjumlah 10 persen ke atas dari

Jumlah aktiva entitas dilaporkan terpisah.

(24)

Criteria segment (IAS 4)

Internal and external segment revenue is

10% or more from total revenue all segments

The segment result is 10% or more of the

total combined result of all segments in profit

total combined result of all segments in profit

or loss

Its assets are 10% or more of the total assets

of all the segments

(25)

Segment (IAS 4)

If segment’s revenue is mainly from internal sources

it will not be classed as a reportable segment.

A segment can be reported even though it might not

meet these threshold test because the performance

of each segment is based on factors that are

significantly different from other factors of business

significantly different from other factors of business

within the entity.

Additional segments should be disclosed if the total

external revenue attributed to the reporting segments

constitutes less than 75% of the total consolidated or

corporate revenue. The disclosure is necessary even

if these additional segments do not meet any of the

10% threshold criteria.

(26)

Hasil Segmen

Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan

beban segmen dan umumnya mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok.

Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk

dalam hasil segmen kecuali kalau operasi segmen terutama bersifat finansial. Juga pajak penghasilan, hak minoritas

(minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen.

lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen.

Kalau pendapatan dan beban tidak dapat langsung diatribusikan

pada suatu segmen tetapi terdapat dasar alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut dapat dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak tersebut.

Beban bersama pada banyak perusahaan seperti beban kantor

pusat tidak dialokasikan pada masing- masing segme n karena beban tersebut dimanfaatkan bersama sedemikian rupa

(27)

Aktiva dan Kewajiban Segmen

Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi

penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil

operasi segmen.

Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva berwujud

dan tak berwujud yang dapat diidentifikasi pada

segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua

segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua

atau lebih segmen harus dialokasikan di antara

segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang

layak.

Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena

dianggap berkaitan dengan perusahaan secara

keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan

hasil pembelanjaan dan bukan hasil operasi .

(28)

Informasi yang Disajikan

Uraian kegiatan setiap segmen industri yang

dilaporkan dan indikasi mengenai komposisi setiap

wilayah geografis yang dilaporkan,

penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dengan

pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar

perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,

perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,

hasil segmen, dan

aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan baik

dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari

jumlah yang dikonsolidasikan.

Hubungan antara jumlah dari informasi pada

segmen-segmen individual dan informasi agregat

dalam laporan keuangan diperjelas dengan

(29)

Penyajian

Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing- masing

segmen industri dan menunjukkan komposisi masing- masing wilayah geografis yang dilaporkan.

Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan,

informasi keuangan berikut ini harus diungkapkan:

penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dibedakan

antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,

hasil segmen,

aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan dalam jumlah

uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan, dan

dasar penetapan harga antar segmen.

Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara informasi

segmen-segmen individual dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.

(30)

Perubahan Penentuan Segmen

Perubahan dalam penentuan segmen dan

perubahan dalam praktek akuntansi yang

digunakan dalam pelaporan informasi

segmen yang membawa pengaruh material

terhadap informasi segmen harus

terhadap informasi segmen harus

diungkapkan.

Pengungkapan tersebut harus mencakupi

uraian mengenai hakekat perubahan,

penjelasan mengenai alasan perubahan dan

pengaruh dari perubahan sepanjang

(31)

TRANSAKSI HUBUNGAN

ISTIMEWA

(32)

Tujuan

Pernyataan ini berhubungan dengan :

pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

transaksi antara perusahaan pelapor dan

(33)

Bukan transaksi hubungan istimewa

dalam laporan keuangan konsolidasi sehubungan

dengan transaksi intra-kelompok.

dalam laporan keuangan induk perusahaan bila

laporan itu tersedia atau ikut diterbitkan bersama

dengan laporan keuangan konsolidasi.

dalam laporan keuangan anak perusahaan yang

dalam laporan keuangan anak perusahaan yang

dimiliki seluruhnya oleh induk perusahaan dan telah

disusun laporan keuangan konsolidasinya,

laporan keuangan badan usaha milik negara/daerah

mengenai transaksi dengan badan usaha milik

(34)

Hubungan Istimewa

A. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara

(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

B. perusahaan asosiasi (associated company);

C. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak C. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(35)

Hubungan Istimewa

D. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan

mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi

anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;

E. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap

orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas

perusahaan tersebut. ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan

perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

(36)

Bukan Hubungan Istimewa

A. Pihak-pihak berikut :

A. penyandang dana

B. serikat dagang;

C. perusahaan pelayanan umum (public utilities);

D. departemen dan instansi pemerintah;

Dalam pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan Dalam pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan pelapor (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan suatu perusahaan atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).

A. Satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang

perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan

usaha dengan volume yang signifikan, semata-ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

(37)

Persoalan Hubungan Istimewa

Hubungan istimewa dengan suatu pihak dapat mempunyai dampak atas posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pelapor.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan transaksi yang tidak akan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.

Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa juga dapat dilakukan dengan harga yang berbeda dengan transaksi serupa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai serupa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.

Posisi keuangan dan hasil usaha dari suatu perusahaan dapat

terpengaruh oleh hubungan istimewa dengan suatu pihak walaupun tidak terjadi sesuatu transaksi dengan pihak tersebut.

Suatu hubungan istimewa dapat mempengaruhi transaksi perusahaan pelapor dengan pihak lain.

Di samping itu, suatu tindakan dapat tertunda karena pengaruh yang signifikan dari pihak lain.

(38)

Pengungkapan

Transaksi berikut ini

pembelian atau penjualan barang,

pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain,

pemberian atau penerimaan jasa,

pengalihan riset dan pengembangan,

pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal

baik secara tunai maupun dalam bentuk natura), garansi dan penjaminan (collateral), dan

garansi dan penjaminan (collateral), dan

kontrak manajemen.

hakekat transaksi dan unsur-unsur transaksi yang diperlukan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Unsur-unsur ini

biasanya mencakup:

suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun

proporsinya, jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items),

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Proses Belajar Sepanjang Hayat ( Life Long Education ) mencakup Tri Pusat Pendidikan yaitu belajar secara informal, formal maupun non formal sehingga mencapai tujuan

Dalam penelitian ini penulis memberi gambaran tentang komunikasi politik yang dilakukan anggota dewan pada masa reses dan memberi pemahaman kepada anggota DPRD untuk meningkatkan

Akad murabahah dengan kuasa membeli juga diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 07/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimp unan Dan Penyaluran Dana Bagi Bank Yang M

3) Analisis subjek S1 dalam melaksanakan strategi Subjek S1 telah menyusun dua strategi pemecahan masalah pertama pada langkah sebelumnya. Pelaksanaan strategi pertama

[r]

[r]

Pelatihan Beasiswa Daerah untuk Perguruan Tinggi Kabupaten Siak 3.. Pelatihan Pengkaderan Tingkat 2 (CPRI) PHBI

Dari penelitian yang penulis lakukan, pelaksanaan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional(SIMTANAS) di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu, bisa