Interim Report, Segment
Report dan Related
Transaction
Standar Akuntansi
Interim Report
PSAK 3
IAS 34
Segment Reporting
Segment Reporting
PSAK 5
IAS 4
Inter-company transaction
PSAK 7
IAS 24
Laporan Keuangan Interim
Pernyataan ini berlaku :
untuk perusahaan yang diwajibkan untuk
menyajikan laporan keuangan interim oleh
peraturan perundangan, misalnya Pasar
modal, dan lain-lain.
modal, dan lain-lain.
Untuk industri yang telah diatur dalam
standar akuntansi keuangan industri yang
bersangkutan, misalnya perbankan, maka
harus mengikuti standar khusus tersebut.
Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim adalah laporan
keuangan yang diterbitkan di antara dua
laporan keuangan tahunan
Laporan keuangan interim:
Laporan keuangan interim:
Harus dipandang sebagai bagian yang integral
dari periode tahunan.
Dapat disusun secara bulanan, triwulanan
atau periode lain yang kurang dari setahun
dan mencakupi seluruh komponen laporan
Pandangan tentang Laporan Interim
Dua pandangan :
Pandangan yang menganggap periode interim sebagai
dasar periode akuntansi dan menyimpulkan bahwa
hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang
sama seperti pada periode tahunan.
Pandangan yang menganggap periode interim sebagai
bagian yang integral dengan periode tahunan.
Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan
pandangan kedua yang menganggap laporan
keuangan interim sebagai bagian integral dengan
periode tahunan.
Pengakuan dan pengukuran
Unsur yang sama antara pelaporan
keuangan interim dengan pelaporan
keuangan tahunan adalah:
Dasar pengakuan pendapatan.
Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada
periode interim, kecuali jika ada perubahan
dalam standar akuntansi.
Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar
dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai
jangka pendek dan jangka panjang.
Biaya dan Beban
Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang sama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan kecuali untuk persediaan :
Perusahaan yang dalam periode interim menggunakan estimasi laba
kotor mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim.
Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya
standar tidak perlu melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari
biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun. Pengaruh dari
penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaporkan pada akhir periode interim dengan prosedur yang sama seperti yang digunakan pada akhir tahun.
Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar dan pemulihan
harga tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode di luar periode penurunan harga tersebut.
Biaya dan beban lain-lain
Untuk periode pelaporan interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti periode tahunan.
Pendapatan dan beban musiman
Laporan keuangan interim memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim tersebut. Laporan keuangan interim tertentu
diperbandingkan dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi sebagai berikut:
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan
interim periode sebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja.
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama
dalam periode akuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musiman dari kegiatan usaha.
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan
kumulatif dari awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan
keuangan interim untuk mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode berjalan.
Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan
tahun buku yang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas
Penyisihan Pajak Penghasilan
Pada akhir tiap periode interim, perusahaan
harus membuat taksiran pajak penghasilan
untuk dibebankan pada periode interim.
Perhitungan pajak penghasilan periode
interim harus sesuai dengan kebijakan
interim harus sesuai dengan kebijakan
akuntansi tentang pajak penghasilan yang
dianut pada akhir tahun.
Pos dan transaksi Luar Biasa
Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus
dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.
Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.
langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.
Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat
dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan
diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode interim.
Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan dalam laporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangan tahunan.
Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban kontinjen itu terselesaikan.
Perubahan Akuntansi
Perubahan akuntansi dalam periode interim yang memerlukan penyesuaian
harus dilaporkan dalam periode interim saat perubahan itu terjadi dengan cara yang sama seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan
Perusahaan berkewajiban mengungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan bila mengetahui akan ada perubahan akuntansi dalam periode laporan keuangan interim berikutnya.
Laporan keuangan interim harus menunjukkan perubahan akuntansi;
a. yang terjadi pada periode interim yang dilaporkan,
b. yang terjadi pada periode interim sebelumnya dalam tahun buku yang sama,
b. yang terjadi pada periode interim sebelumnya dalam tahun buku yang sama,
bila berpengaruh material pada periode interim yang dilaporkan.
Bila dimungkinkan, perusahaan sebaiknya melakukan perubahan akuntansi
dalam periode interim pertama dari suatu tahun buku. Perubahan akuntansi yang dilakukan setelah periode interim pertama dalam satu tahun buku
cenderung mengaburkan hasil usaha dan menyulitkan pengungkapan informasi keuangan.
Dalam menentukan materialitas pelaporan pengaruh kumulatif dari perubahan
akuntansi atau koreksi kesalahan, jumlah yang ada harus dihubungkan dengan estimasi pendapatan setahun penuh dan kecenderungan laba pada periode interim berikutnya dalam tahun buku yang sama. Perubahan yang material bila dikaitkan dengan suatu periode interim tetapi tidak material bila dikaitkan
dengan estimasi pendapatan setahun penuh atau dengan kecenderungan la ba harus diungkapkan secara tersendiri dalam periode interim tersebut.
Penyajian Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi
dan saldo laba interim, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun
sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date).
terakhir yang dilaporkan (year-to-date).
Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai
kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus
dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Penyajian
Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan
pada tanggal laporan keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak
penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif
perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih;
data laba bersih per saham untuk setiap periode interim
yang disajikan;
pendapatan dan beban musiman;
perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan;
pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi
tidak biasa dan tidak sering terjadi;
kewajiban kontinje n;
perubahan akuntansi; dan
Penyajian
Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara
retrospektif dengan melaporkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan periode sebelumnya sebagai suatu
penyesuaian pada saldo laba awal periode (retained earnings), kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara wajar. Informasi
komparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk
melaksanakannya dianggap tidak praktis. Pengaruh perubahan
akuntansi terhadap hasil keuangan untuk periode interim pada periode interim berikutnya harus diungkapkan .
interim berikutnya harus diungkapkan .
Laporan keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan keuangan tahunan. Dalam hal laporan
keuangan interim triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim triwulan keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.
IAS 34
Interim period: Financial reporting period shorter than
full financial year.
Interim Financial Report: a financial report that
contains either a complete or condensed set of
financial statement for interim period.
Basic and diluted EPS should be presented on the
Basic and diluted EPS should be presented on the
face of income statement.
Measurement for interim reporting purposes should
be made a year to date basis.
The definitions and recognition criteria apply whether
dealing with interim or annual financial report.
Segmen Report
Pernyataan ini menjelaskan pelaporan
informasi keuangan menurut segmen dari
suatu perusahaan - khususnya :
yang beroperasi dalam industri
wilayah geografis
Ruang Lingkup
Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan
surat-surat berharga yang diperdagangkan kepada publik.
Entitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak
perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, aktiva atau jumlah tenaga kerja yang signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.
Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk
Apabila yang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk
perusahaan maupun laporan keuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan ini hanya perlu disajikan dalam bentuk informasi yang dikonsolidasikan.
Apabila laporan keuangan anak perusahaan juga diterbitkan,
maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan .
Definisi Segmen
Segmen perusahaan adalah komponen suatu entitas yang
aktivitasnya mewakili kegiatan usaha utama atau kelompok pelanggan. Suatu segmen dapat berbentuk sebuah anak perusahaan, suatu divisi, suatu departemen, dalam beberapa hal sebuah joint venture atau anak perusahaan lain bukan investasi. Aktiva, kinerja dan aktivitas segmen tersebut secara jelas dapat dipisahkan secara fisik dan operasional dari aktiva, kinerja dan aktivitas yang lain dalam entitas yang sama.
Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat
dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu
Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat
dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri, atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Sebagai misal, industri dapat dikelompokkan menjadi industri perhotelan dan pariwisata, industri transpor, industri pertambangan, industri jasa profesional dan lain-lain.
Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat
dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok negara dalam suatu wilayah geografis tertentu.
Pendapatan dan Beban Segmen
Pendapatan Segmen adalah pendapatan yang
dapat diatribusikan atau dikaitkan secara langsung
pada suatu segmen, atau bagian yang relevan dari
pendapatan yang dapat dialokasikan secara layak
pada suatu segmen. Pendapatan ini merupakan hasil
transaksi baik dengan pihak luar perusahaan
transaksi baik dengan pihak luar perusahaan
maupun dengan segmen lain dalam perusahaan
yang sama.
Beban Segmen adalah beban yang dapat
diatribusikan secara langsung pada suatu segmen
atau bagian yang relevan dari suatu beban yang
dapat dialokasikan secara layak sebagai beban suatu
segmen .
Latar Belakang
Tingkat profitabilitas, kesempatan berkembang, prospek masa
depan dan risiko investasi sangat berbeda di antara segmen-segmen industri dan geografis.
Para pemakai laporan keuangan memerlukan informasi segmen
untuk mengkaji prospek dan risiko suatu perusahaan yang didiversifikasi, suatu informasi yang tidak dapat diperoleh dari data yang diagregasikan.
data yang diagregasikan.
Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah
menyediakan informasi bagi para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Dasar segmentasi
Penjualan kepada pelanggan yang tak mempunyai
hubungan istimewa, memberi peluang dasar
segmentasi dasar segmentasi jenis-jenis pendapatan
sebesar 10 persen ke atas,
Apabila laba operasi merupakan hal yang penting,
Apabila laba operasi merupakan hal yang penting,
maka laba operasi atau rugi operasi 10 persen ke
atas disajikan terpisah,
Apabila penggunaan aktiva adalah penting, maka
aktiva segmen berjumlah 10 persen ke atas dari
Jumlah aktiva entitas dilaporkan terpisah.
Criteria segment (IAS 4)
Internal and external segment revenue is
10% or more from total revenue all segments
The segment result is 10% or more of the
total combined result of all segments in profit
total combined result of all segments in profit
or loss
Its assets are 10% or more of the total assets
of all the segments
Segment (IAS 4)
If segment’s revenue is mainly from internal sources
it will not be classed as a reportable segment.
A segment can be reported even though it might not
meet these threshold test because the performance
of each segment is based on factors that are
significantly different from other factors of business
significantly different from other factors of business
within the entity.
Additional segments should be disclosed if the total
external revenue attributed to the reporting segments
constitutes less than 75% of the total consolidated or
corporate revenue. The disclosure is necessary even
if these additional segments do not meet any of the
10% threshold criteria.
Hasil Segmen
Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan
beban segmen dan umumnya mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok.
Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk
dalam hasil segmen kecuali kalau operasi segmen terutama bersifat finansial. Juga pajak penghasilan, hak minoritas
(minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen.
lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen.
Kalau pendapatan dan beban tidak dapat langsung diatribusikan
pada suatu segmen tetapi terdapat dasar alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut dapat dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak tersebut.
Beban bersama pada banyak perusahaan seperti beban kantor
pusat tidak dialokasikan pada masing- masing segme n karena beban tersebut dimanfaatkan bersama sedemikian rupa
Aktiva dan Kewajiban Segmen
Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi
penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil
operasi segmen.
Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva berwujud
dan tak berwujud yang dapat diidentifikasi pada
segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua
segmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua
atau lebih segmen harus dialokasikan di antara
segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang
layak.
Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena
dianggap berkaitan dengan perusahaan secara
keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan
hasil pembelanjaan dan bukan hasil operasi .
Informasi yang Disajikan
Uraian kegiatan setiap segmen industri yang
dilaporkan dan indikasi mengenai komposisi setiap
wilayah geografis yang dilaporkan,
penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dengan
pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar
perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
hasil segmen, dan
aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan baik
dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari
jumlah yang dikonsolidasikan.
Hubungan antara jumlah dari informasi pada
segmen-segmen individual dan informasi agregat
dalam laporan keuangan diperjelas dengan
Penyajian
Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing- masing
segmen industri dan menunjukkan komposisi masing- masing wilayah geografis yang dilaporkan.
Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan,
informasi keuangan berikut ini harus diungkapkan:
penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dibedakan
antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain,
hasil segmen,
aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan dalam jumlah
uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan, dan
dasar penetapan harga antar segmen.
Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara informasi
segmen-segmen individual dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.
Perubahan Penentuan Segmen
Perubahan dalam penentuan segmen dan
perubahan dalam praktek akuntansi yang
digunakan dalam pelaporan informasi
segmen yang membawa pengaruh material
terhadap informasi segmen harus
terhadap informasi segmen harus
diungkapkan.
Pengungkapan tersebut harus mencakupi
uraian mengenai hakekat perubahan,
penjelasan mengenai alasan perubahan dan
pengaruh dari perubahan sepanjang
TRANSAKSI HUBUNGAN
ISTIMEWA
Tujuan
Pernyataan ini berhubungan dengan :
pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
transaksi antara perusahaan pelapor dan
Bukan transaksi hubungan istimewa
dalam laporan keuangan konsolidasi sehubungan
dengan transaksi intra-kelompok.
dalam laporan keuangan induk perusahaan bila
laporan itu tersedia atau ikut diterbitkan bersama
dengan laporan keuangan konsolidasi.
dalam laporan keuangan anak perusahaan yang
dalam laporan keuangan anak perusahaan yang
dimiliki seluruhnya oleh induk perusahaan dan telah
disusun laporan keuangan konsolidasinya,
laporan keuangan badan usaha milik negara/daerah
mengenai transaksi dengan badan usaha milik
Hubungan Istimewa
A. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara
(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
B. perusahaan asosiasi (associated company);
C. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak C. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
Hubungan Istimewa
D. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
E. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap
orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan
perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Bukan Hubungan Istimewa
A. Pihak-pihak berikut :
A. penyandang dana
B. serikat dagang;
C. perusahaan pelayanan umum (public utilities);
D. departemen dan instansi pemerintah;
Dalam pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan Dalam pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan pelapor (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan suatu perusahaan atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
A. Satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang
perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan
usaha dengan volume yang signifikan, semata-ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
Persoalan Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa dengan suatu pihak dapat mempunyai dampak atas posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pelapor.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan transaksi yang tidak akan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa juga dapat dilakukan dengan harga yang berbeda dengan transaksi serupa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai serupa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Posisi keuangan dan hasil usaha dari suatu perusahaan dapat
terpengaruh oleh hubungan istimewa dengan suatu pihak walaupun tidak terjadi sesuatu transaksi dengan pihak tersebut.
Suatu hubungan istimewa dapat mempengaruhi transaksi perusahaan pelapor dengan pihak lain.
Di samping itu, suatu tindakan dapat tertunda karena pengaruh yang signifikan dari pihak lain.
Pengungkapan
Transaksi berikut ini
pembelian atau penjualan barang,
pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain,
pemberian atau penerimaan jasa,
pengalihan riset dan pengembangan,
pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal
baik secara tunai maupun dalam bentuk natura), garansi dan penjaminan (collateral), dan
garansi dan penjaminan (collateral), dan
kontrak manajemen.
hakekat transaksi dan unsur-unsur transaksi yang diperlukan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Unsur-unsur ini
biasanya mencakup:
suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun
proporsinya, jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items),