• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

1

Agustus 2017, Kota Bandar Lampung mengalami deflasi sebesar 0,42 persen karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,50 pada Juli 2017 menjadi 129,95 pada Agustus 2017. Dua kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,30 persen; dan kelompok transport, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,16 persen. Sebaliknya dua kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Sementara tiga kelompok lainnya tidak memberikan andil inflasi.

Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil deflasi diantaranya, bawang merah, angkutan antar kota, angkutan udara, tempe, bawang putih, besi beton, cung kediro, gula pasir, daging ayam ras, dan tomat sayur.

Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks sebesar 1,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 1,05 persen. Sebaliknya tiga kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,18 persen; kelompok sandang sebesar 0,13 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen.

Deflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-63 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 35 kota mengalami inflasi, dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Batam sebesar 0,01 persen. Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,08 persen, dan deflasi terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,03 persen.

Kota Bandar Lampung, pada Agustus 2017 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 2,07 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 4,14 persen.

No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN AGUSTUS 2017

DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN

AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,42 PERSEN

(IHK TAHUN DASAR 2012=100)

Perkembangan harga berbagai komoditi pada Agustus 2017, secara umum mengalami penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,50 pada bulan Juli 2017 menjadi 129,95 pada Agustus 2017.

Adapun sepuluh komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar selama bulan Agustus 2017 adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,13 persen, angkutan antar kota 0,12 persen, angkutan udara 0,05 persen, tempe 0,05 persen, bawang putih 0,04 persen, besi beton 0,04 persen, cung kediro 0,03 persen, gula pasir 0,03 persen, daging ayam ras 0,03 persen, dan tomat sayur 0,03 persen.

Agustus 2017, dua kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,30 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen. Sebaliknya dua kelompok memberikan andil inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok

(2)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

2

sandang, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi.

Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung Agustus 2017, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

Agustus 2016 Desember 2016 Juli 2017 Agustus 2017 Agustus 2017 *) tahun Kalender Tahun ke tahun 2017 **) ***) [2] [3] [4] [6] [7] [8] [9] U m u m 124,78 127,31 130,50 129,95 -0,42 2,07 4,14 1 Bahan Makanan 139,50 142,73 143,67 141,89 -1,24 -0,59 1,71

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 127,76 128,67 130,82 131,06 0,18 1,86 2,58 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 118,98 122,89 129,29 129,26 -0,02 5,18 8,64

4 Sandang 110,02 109,91 110,84 110,98 0,13 0,97 0,87

5 Kesehatan 128,09 128,65 131,97 132,16 0,14 2,73 3,18

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 122,85 126,96 128,11 128,11 0,00 0,91 4,28 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 116,90 118,61 122,15 120,87 -1,05 1,91 3,40

[1]

Kelompok Pengeluaran

* ) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016

***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2017 terhadap IHK bulan Agustus 2016

Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, Agustus 2017

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

[1] [2]

U M U M -0,42

1. Bahan Makanan -0,30

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,03

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,00

4. Sandang 0,00

5. Kesehatan 0,01

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,16

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 1,24 persen atau terjadi penurunan indeks dari 143,67 pada Juli 2017 menjadi 141,89 pada Agustus 2017. Terjadinya deflasi pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya harga pada komoditi terutama pada subkelompok bumbu-bumbuan; subkelompok bahan makanan lainnya; subkelompok kacang-kacangan; subkelompok sayur-sayuran; subkelompok daging dan hasil-hasilnya; subkelompok telur, susu dan hasil-hasil-hasilnya; subkelompok ikan diawetkan; dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya. Sebaliknya subkelompok buah-buahan; subkelompok ikan segar; dan subkelompok lemak dan minyak mengalami inflasi. Deflasi terjadi pada delapan subkelompok, yaitu subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 4,88 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 3,97 persen; subkelompok kacang-kacangan 3,65 persen; subkelompok sayur-sayuran 3,51 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,11 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 1,32 persen; subkelompok ikan diawetkan 0,98 persen; dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,03 persen. Sebaliknya terjadi inflasi pada tiga subkelompok, yaitu subkelompok buah-buahan 1,53 persen; subkelompok ikan segar 1,15 persen; dan subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,87 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

3

Kelompok bahan makanan pada Agustus 2017 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,30 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya deflasi diantaranya bawang merah, tempe, bawang putih, cung kediro, daging ayam ras, dan tomat sayur.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,82 pada Juli 2017 menjadi 131,06 pada Agustus 2017. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami inflasi sebesar 1,17 persen. Sebaliknya subkelompok makanan jadi mengalami deflasi sebesar 0,08 persen; dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,39 persen.

Agustus 2017, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu rokok kretek filter, ice cream, dan rokok kretek.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 129,29 pada Juli 2017 menjadi 129,26 pada Agustus 2017. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi atau kenaikan indeks yaitu subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,45 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,33 persen. Sebaliknya subkelompok biaya tempat tinggal mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Sementara subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air tidak mengalami perubahan indeks.

Agustus 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 110,84 pada Juli 2017 menjadi 110,98 pada Agustus 2017. Empat subkelompok dalam kelompok sandang mengalami inflasi, yaitu subkelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 0,02 persen; subkelompok sandang wanita 0,14 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,05 persen; dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,35 persen.

Pada Agustus 2017, kelompok sandang tidak memberikan andil dalam pembentukan inflasi maupun deflasi.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Agustus 2017 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 131,97 pada Juli 2017 menjadi 132,16 pada Agustus 2017. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, subkelompok obat-obatan mengalami inflasi sebesar 0,15 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,29 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan; dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.

Pada Agustus 2017, kelompok kesehatan memberikan andil dalam pembentukan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan dalam pembentukan inflasi adalah sabun mandi.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Agustus 2017 tidak mengalami inflasi maupun deflasi, atau tidak mengalami perubahan indeks.

Pada Agustus 2017, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak memberikan andil dalam pembentukan inflasi maupun deflasi.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 1,05 persen atau mengalami penurunan indeks yaitu dari 122,15 pada Juli 2017 menjadi 120,87 pada Agustus 2017. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok transpor mengalami deflasi (turun sebesar 1,67 persen), dan subkelompok sarana penunjang transpor sebesar 0,02 persen. Sebaliknya subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami inflasi (naik sebesar 0,31 persen), dan subkelompok jasa keuangan sebesar 0,11 persen.

(4)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

4

Pada Agustus 2017, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 0,16 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan pada pembentukan deflasi adalah angkutan antar kota dan angkutan udara.

(5)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

5

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Juli 2017 dan Agustus 2017 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok Bandar Lampung IHK Juli 2017 IHK Agustus 2017 Perubahan (%) Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 130,50 129,95 -0,42 -0,42 I. BAHAN MAKANAN 143,67 141,89 -1,24 -0,30

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 126,97 126,93 -0,03 0,00

Daging dan Hasil-hasilnya 146,10 143,01 -2,11 -0,05

Ikan Segar 138,56 140,15 1,15 0,04

Ikan Diawetkan 140,29 138,92 -0,98 0,00

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 130,59 128,86 -1,32 -0,03

Sayur-sayuran 155,57 150,11 -3,51 -0,09

Kacang – kacangan 135,81 130,85 -3,65 -0,05

Buah – buahan 176,22 178,92 1,53 0,03

Bumbu – bumbuan 203,60 193,67 -4,88 -0,15

Lemak dan Minyak 108,97 109,92 0,87 0,01

Bahan Makanan Lainnya 148,98 143,07 -3,97 -0,01

II. MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 130,82 131,06 0,18 0,03

Makanan Jadi 131,48 131,37 -0,08 -0,01

Minuman yang Tidak Beralkohol 121,75 121,27 -0,39 -0,01

Tembakau dan Minuman Beralkohol 136,03 137,62 1,17 0,05

III. PERUMAHAN 129,29 129,26 -0,02 0,00

Biaya Tempat Tinggal 121,90 121,75 -0,12 -0,02

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 157,70 157,70 0,00 0,00

Perlengkapan Rumahtangga 123,66 124,22 0,45 0,01 Penyelenggaraan Rumahtangga 119,85 120,24 0,33 0,01 IV. SANDANG 110,84 110,98 0,13 0,00 Sandang Laki-laki 120,31 120,34 0,02 0,00 Sandang Wanita 108,00 108,15 0,14 0,00 Sandang Anak-anak 110,09 110,14 0,05 0,00

Barang Pribadi dan Sandang Lain 104,41 104,78 0,35 0,00

V. JASA KESEHATAN 131,97 132,16 0,14 0,01

Jasa Kesehatan 131,52 131,52 0,00 0,00

Obat-obatan 112,82 112,99 0,15 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 131,98 131,98 0,00 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 140,83 141,24 0,29 0,01

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 128,11 128,11 0,00 0,00

Jasa Pendidikan 137,36 137,36 0,00 0,00

Kursus-kursus/Pelatihan 131,00 131,00 0,00 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 117,81 117,81 0,00 0,00

Rekreasi 106,88 106,88 0,00 0,00

Olah Raga 101,87 101,87 0,00 0,00

VII. TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 122,15 120,87 -1,05 -0,16

Transpor 128,34 126,20 -1,67 -0,17

Komunikasi Dan Pengiriman 102,23 102,55 0,31 0,01

Sarana Penunjang Transpor 142,07 142,04 -0,02 0,00

(6)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

6

Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, Agustus 2017

No.

Kode

Jenis Barang

Persentase

Perubahan

Sumbangan

Inflasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1 109003 BAWANG MERAH -16,4079 -0,1344

2 701002 ANGKUTAN ANTAR KOTA -10,3558 -0,1153

3 701005 ANGKUTAN UDARA -27,2273 -0,0542 4 107012 TEMPE -6,5308 -0,0492 5 109004 BAWANG PUTIH -8,2391 -0,0432 6 301007 BESI BETON -14,5455 -0,0425 7 106078 CUNG KEDIRO -16,1765 -0,0344 8 202006 GULA PASIR -5,6158 -0,0337

9 102009 DAGING AYAM RAS -3,1328 -0,0322

10 106069 TOMAT SAYUR -7,6981 -0,0270

11 203010 ROKOK KRETEK 0,8849 0,0104

12 202007 ICE CREAM 12,5541 0,0120

13 301005 BATU BATA/BATU TELA 2,2727 0,0146

14 103037 KEMBUNG/GEMBUNG/BANYAR/GEMBOLO/ASO-ASO 2,7084 0,0151 15 108003 APEL 5,6887 0,0159 16 109013 GARAM 39,9999 0,0184 17 108023 SEMANGKA 16,8357 0,0186 18 103020 CUMI-CUMI 7,2125 0,0235 19 109029 CABAI MERAH 2,5064 0,0258

20 203011 ROKOK KRETEK FILTER 1,4176 0,0391

INFLASI TAHUNAN

Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2017 (Januari-Agustus) adalah terjadi inflasi sebesar 2,07 persen menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2016 (pada periode yang sama mengalami inflasi sebesar 0,71 persen). Untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2017 adalah sebesar 4,14 persen (lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 2,12 persen). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2013– 2017.

Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2013 – 2017

Inflasi 2013 2014 2015 2016 2017

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1.Agustus (M to M) 1,27 0,78 0,41 -0,11 -0,42 2.Januari - Agustus (Tahun Kalender) 6,80 3,30 3,20 0,71 2,07

3.Agustus terhadap Agustus (YoY)

(7)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

7

Gambar 1.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Agustus) Bandar Lampung, 2012 – 2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jan 0,63 1,00 0,74 -0,63 0,26 0,84 Jan-Feb 0,52 1,74 0,76 -0,92 -0,51 1,43 Jan-Mrt 0,31 2,73 0,61 -0,45 0,24 1,37 Jan-Apr 0,71 2,23 0,57 0,31 -0,52 1,15 Jan-Mei 0,88 1,83 0,60 0,97 -0,45 2,05 Jan-Jun 1,67 2,63 1,39 1,68 0,29 2,60 Jan-Jul 2,20 5,46 2,51 2,78 0,82 2,51 Jan-Agt. 3,35 6,80 3,30 3,20 0,71 2,07 0,63 1,00 0,74 -0,63 0,26 0,84 0,52 1,74 0,76 -0,92 -0,51 1,43 0,31 2,73 0,61 -0,45 0,24 1,37 0,71 2,23 0,57 0,31 -0,52 1,15 0,88 1,83 0,60 0,97 -0,45 2,05 1,67 2,63 1,39 1,68 0,29 2,60 2,20 5,46 2,51 2,78 0,82 2,51 3,35 6,80 3,30 3,20 0,71 2,07 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 Infla s i (% ) Gambar 2.

Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2012- 2017

2012 thd 2011 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015 2017 thd 2016 Jan-Jan 4,03 4,69 7,05 6,88 5,58 3,35 Feb-Feb 3,21 5,56 6,36 6,55 5,35 4,48 Mar-Mar 3,42 6,81 5,22 7,21 5,37 3,90 Apr-Apr 3,93 5,88 5,43 8,08 3,78 4,48 Mei-Mei 4,14 5,28 5,55 8,75 3,17 5,33 Jun-Jun 4,66 5,29 5,47 8,67 3,21 5,12 Jul - Jul 4,34 7,62 3,78 8,64 2,65 4,47 Agt-Agt 4,77 7,78 3,60 8,25 2,12 4,14 4,03 4,69 7,05 6,88 5,58 3,35 3,21 5,56 6,36 6,55 5,35 4,48 3,42 6,81 5,22 7,21 5,37 3,90 3,93 5,88 5,43 8,08 3,78 4,48 4,14 5,28 5,55 8,75 3,17 5,33 4,66 5,29 5,47 8,67 3,21 5,12 4,34 7,62 3,78 8,64 2,65 4,47 4,77 7,78 3,60 8,25 2,12 4,14 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Infla s i (% )

(8)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

8

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Agustus 2017, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 35 kota IHK mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen, dan inflasi terendah dialami Batam sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,08 persen, deflasi terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,03 persen. Bandar Lampung dengan deflasi sebesar 0,42 persen menempati peringkat ke-63 secara nasional.

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 15 kota IHK nya mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Lhokseumawe sebesar 1,09 persen, inflasi terendah dialami Batam sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,78 persen dan deflasi terendah dialami Metro sebesar 0,13 persen. Bandar Lampung dengan deflasi sebesar 0,42 menempati peringkat ke-21 di Pulau Sumatera.

Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, Agustus 2017 (2012=100)

K o t a IHK IHK Inflasi MtoM K o t a IHK IHK Inflasi MtoM Juli ‘17 Agustus ‘17 Agustus ‘17 Juli ‘17 Agustus ‘17 Agustus ‘17 [1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4] 1 MEULABOH 127,99 128,30 0,24 42 KEDIRI 125,92 125,70 -0,17 2 BANDA ACEH 122,60 123,11 0,42 43 MALANG 130,75 130,01 -0,57 3 LHOKSEUMAWE 124,32 125,68 1,09 44 PROBOLINGGO 126,10 125,86 -0,19 4 SIBOLGA 131,61 132,94 1,01 45 MADIUN 127,76 127,55 -0,16 5 PEMATANG SIANTAR 133,06 134,16 0,83 46 SURABAYA 129,76 129,51 -0,19 6 MEDAN 132,46 133,87 1,06 47 TANGERANG 136,45 136,35 -0,07 7 PADANGSIDIMPUAN 126,96 127,50 0,43 48 CILEGON 136,30 136,58 0,21 8 PADANG 134,73 134,25 -0,36 49 SERANG 138,48 138,64 0,12 9 BUKITTINGGI 125,88 126,23 0,28 50 SINGARAJA 136,59 137,26 0,49 10 TEMBILAHAN 132,90 133,96 0,80 51 DENPASAR 125,72 126,05 0,26 11 PEKANBARU 131,00 131,26 0,20 52 MATARAM 127,66 127,17 -0,38 12 DUMAI 131,95 132,13 0,14 53 BIMA 131,89 132,22 0,25 13 BUNGO 128,58 128,34 -0,19 54 MAUMERE 122,94 123,09 0,12 14 JAMBI 128,23 127,98 -0,19 55 KUPANG 129,91 129,12 -0,61 15 PALEMBANG 127,56 127,30 -0,20 56 PONTIANAK 139,61 139,80 0,14 16 LUBUKLINGGAU 127,07 127,36 0,23 57 SINGKAWANG 130,07 130,31 0,18 17 BENGKULU 138,59 138,86 0,19 58 SAMPIT 131,62 130,19 -1,09

18 BANDAR LAMPUNG 130,50 129,95 -0,42 59 PALANGKARAYA 126,94 127,09 0,12

19 METRO 136,49 136,31 -0,13 60 TANJUNG 130,11 129,73 -0,29

20 TANJUNG PANDAN 138,91 137,94 -0,70 61 BANJARMASIN 130,40 130,44 0,03 21 PANGKAL PINANG 135,94 134,88 -0,78 62 BALIKPAPAN 134,08 133,25 -0,62 22 BATAM 129,49 129,50 0,01 63 SAMARINDA 133,25 133,21 -0,03 23 TANJUNG PINANG 128,47 128,73 0,20 64 TARAKAN 141,45 140,32 -0,80 24 DKI JAKARTA 129,71 129,88 0,13 65 MANADO 129,88 129,61 -0,21 25 BOGOR 130,13 129,66 -0,36 66 PALU 132,16 132,23 0,05 26 SUKABUMI 129,04 129,15 0,09 67 BULUKUMBA 135,86 136,39 0,39 27 BANDUNG 127,99 128,07 0,06 68 WATAMPONE 126,53 126,91 0,30 28 CIREBON 125,96 125,61 -0,28 69 MAKASSAR 131,15 130,71 -0,34 29 BEKASI 125,93 125,80 -0,10 70 PARE-PARE 125,74 125,32 -0,33 30 DEPOK 128,83 128,55 -0,22 71 PALOPO 127,47 127,53 0,05 31 TASIKMALAYA 127,93 128,23 0,23 72 KENDARI 128,76 126,86 -1,48 32 CILACAP 132,09 131,79 -0,23 73 BAU-BAU 134,83 132,46 -1,76 33 PURWOKERTO 127,47 126,78 -0,54 74 GORONTALO 127,44 126,20 -0,97 34 KUDUS 135,60 135,38 -0,16 75 MAMUJU 129,00 129,54 0,42 35 SURAKARTA 126,01 124,72 -1,02 76 AMBON 130,75 128,03 -2,08 36 SEMARANG 128,24 127,63 -0,48 77 TUAL 154,37 151,21 -2,05 37 TEGAL 126,42 126,04 -0,30 78 TERNATE 134,56 132,53 -1,51 38 YOGYAKARTA 127,18 126,61 -0,45 79 MANOKWARI 124,94 123,32 -1,30 39 JEMBER 125,87 125,76 -0,09 80 SORONG 129,60 129,08 -0,40 40 BANYUWANGI 125,26 125,12 -0,11 81 MERAUKE 133,53 132,36 -0,88 41 SUMENEP 126,16 125,85 -0,25 82 JAYAPURA 129,59 129,87 0,22 NASIONAL 130,00 129,91 -0,07

(9)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

9

Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, Agustus 2017 (2012=100)

K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank

MtoM Kalender YoY MtoM Kalender YoY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 MEULABOH 0,24 15 1,96 59 3,62 47 42 KEDIRI -0,17 44 2,56 44 3,61 48 2 BANDA ACEH 0,42 9 2,64 41 4,31 20 43 MALANG -0,57 67 2,90 30 3,92 33 3 LHOKSEUMAWE 1,09 1 0,59 77 4,92 11 44 PROBOLINGGO -0,19 46 2,26 51 2,76 71 4 SIBOLGA 1,01 3 0,32 79 4,86 12 45 MADIUN -0,16 43 3,92 8 5,01 10 5 PEMATANG SIANTAR 0,83 4 1,58 69 3,89 36 46 SURABAYA -0,19 47 2,97 28 3,90 34 6 MEDAN 1,06 2 0,71 75 4,11 27 47 TANGERANG -0,07 37 2,05 57 3,79 42 7 PADANGSIDIMPUAN 0,43 7 1,71 66 3,89 37 48 CILEGON 0,21 19 4,27 4 5,70 5 8 PADANG -0,36 59 0,58 78 2,95 66 49 SERANG 0,12 29 4,22 6 5,40 7 9 BUKITTINGGI 0,28 12 -0,05 82 1,94 78 50 SINGARAJA 0,49 6 1,60 68 2,79 69 10 TEMBILAHAN 0,80 5 3,13 23 3,60 49 51 DENPASAR 0,26 13 2,40 48 3,46 52 11 PEKANBARU 0,20 21 2,59 43 5,90 4 52 MATARAM -0,38 61 2,32 49 3,01 65 12 DUMAI 0,14 24 3,53 13 5,61 6 53 BIMA 0,25 14 2,41 47 1,94 79 13 BUNGO -0,19 45 3,21 19 4,26 25 54 MAUMERE 0,12 27 1,01 72 5,20 9 14 JAMBI -0,19 48 0,61 76 2,50 76 55 KUPANG -0,61 68 0,04 81 2,58 74 15 PALEMBANG -0,20 49 1,87 61 3,30 60 56 PONTIANAK 0,14 25 3,71 10 3,27 61 16 LUBUKLINGGAU 0,23 17 2,87 32 4,60 14 57 SINGKAWANG 0,18 23 3,80 9 3,51 50 17 BENGKULU 0,19 22 2,84 35 3,67 46 58 SAMPIT -1,09 76 2,52 45 3,41 55

18 BANDAR LAMPUNG -0,42 63 2,07 56 4,14 26 59 PALANGKARAYA 0,12 28 3,03 26 4,31 21

19 METRO -0,13 41 1,66 67 2,60 73 60 TANJUNG -0,29 55 1,77 62 3,12 63

20 TANJUNG PANDAN -0,70 70 2,76 37 4,03 30 61 BANJARMASIN 0,03 34 3,29 17 4,10 28 21 PANGKAL PINANG -0,78 71 1,11 71 3,97 32 62 BALIKPAPAN -0,62 69 1,27 70 2,81 68 22 BATAM 0,01 35 2,00 58 3,68 45 63 SAMARINDA -0,03 36 3,40 14 4,28 22 23 TANJUNG PINANG 0,20 20 2,16 54 3,08 64 64 TARAKAN -0,80 72 2,72 39 3,40 56 24 DKI JAKARTA 0,13 26 2,86 33 3,82 40 65 MANADO -0,21 50 3,16 22 3,80 41 25 BOGOR -0,36 60 2,85 34 4,35 19 66 PALU 0,05 32 4,04 7 5,36 8 26 SUKABUMI 0,09 30 3,25 18 4,26 24 67 BULUKUMBA 0,39 10 4,72 3 6,35 2 27 BANDUNG 0,06 31 2,23 52 3,70 44 68 WATAMPONE 0,30 11 5,52 2 6,01 3 28 CIREBON -0,28 54 3,67 11 4,44 16 69 MAKASSAR -0,34 58 3,38 16 4,58 15 29 BEKASI -0,10 39 2,22 53 3,51 51 70 PARE-PARE -0,33 57 2,65 40 3,46 53 30 DEPOK -0,22 51 3,38 15 4,36 18 71 PALOPO 0,05 33 3,03 27 3,72 43 31 TASIKMALAYA 0,23 16 3,05 25 4,01 31 72 KENDARI -1,48 78 4,26 5 4,27 23 32 CILACAP -0,23 52 3,11 24 3,85 38 73 BAU-BAU -1,76 80 2,79 36 2,50 75 33 PURWOKERTO -0,54 66 2,88 31 4,10 29 74 GORONTALO -0,97 74 3,63 12 3,89 35 34 KUDUS -0,16 42 3,19 21 4,42 17 75 MAMUJU 0,42 8 3,20 20 4,85 13 35 SURAKARTA -1,02 75 1,89 60 2,77 70 76 AMBON -2,08 82 1,73 65 3,19 62 36 SEMARANG -0,48 65 2,44 46 3,39 57 77 TUAL -2,05 81 7,91 1 9,47 1 37 TEGAL -0,30 56 2,90 29 3,46 54 78 TERNATE -1,51 79 1,73 64 2,21 77 38 YOGYAKARTA -0,45 64 2,76 38 3,34 59 79 MANOKWARI -1,30 77 0,79 74 1,41 81 39 JEMBER -0,09 38 2,61 42 3,85 39 80 SORONG -0,40 62 1,77 63 1,33 82 40 BANYUWANGI -0,11 40 2,14 55 2,71 72 81 MERAUKE -0,88 73 0,18 80 1,50 80 41 SUMENEP -0,25 53 2,31 50 3,38 58 82 JAYAPURA 0,22 18 0,95 73 2,95 67 NASIONAL -0,07 2,53 3,82

(10)

Berita Resmi Statistik No. 02/09/18/Th.XVII, 4 September 2017

10

Tabel 8. Perbandingan Inflasi Agustus 2017, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)

K o t a Inflasi Ranking Inflasi Ranking Inflasi Ranking

MtoM Kalender YoY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 MEULABOH 0,24 9 1,96 12 3,62 16 2 BANDA ACEH 0,42 7 2,64 7 4,31 6 3 LHOKSEUMAWE 1,09 1 0,59 20 4,92 3 4 SIBOLGA 1,01 3 0,32 22 4,86 4 5 PEMATANG SIANTAR 0,83 4 1,58 16 3,89 12 6 MEDAN 1,06 2 0,71 18 4,11 9 7 PADANGSIDIMPUAN 0,43 6 1,71 14 3,89 13 8 PADANG -0,36 20 0,58 21 2,95 20 9 BUKITTINGGI 0,28 8 -0,05 23 1,94 23 10 TEMBILAHAN 0,80 5 3,13 3 3,60 17 11 PEKANBARU 0,20 12 2,59 8 5,90 1 12 DUMAI 0,14 14 3,53 1 5,61 2 13 BUNGO -0,19 17 3,21 2 4,26 7 14 JAMBI -0,19 18 0,61 19 2,50 22 15 PALEMBANG -0,20 19 1,87 13 3,30 18 16 LUBUKLINGGAU 0,23 10 2,87 4 4,60 5 17 BENGKULU 0,19 13 2,84 5 3,67 15 18 BANDAR LAMPUNG -0,42 21 2,07 10 4,14 8 19 METRO -0,13 16 1,66 15 2,60 21 20 TANJUNG PANDAN -0,70 22 2,76 6 4,03 10 21 PANGKAL PINANG -0,78 23 1,11 17 3,97 11 22 BATAM 0,01 15 2,00 11 3,68 14 23 TANJUNG PINANG 0,20 11 2,16 9 3,08 19 SUMATERA 0,19 1,62 3,90

(11)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id

Website: lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi

Bambang Widjonarko, S.P., M.M.

Telpon (0721) 482909/484329 Email: shk1800@bps.go.id

Gambar

Tabel  1. Laju Inflasi Bandar Lampung Agustus 2017, Tahun Kalender, dan               Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Juli 2017 dan Agustus 2017  Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2013 – 2017
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, Agustus 2017 (2012=100)
+3

Referensi

Dokumen terkait

(1) Atas surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas bersama-sama dengan penyelenggara pendidikan membentuk Tim Evaluasi Penutupan

Bagian dari utang jangka panjang yang lancar adalah sebagian dari kewajiban jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun atau dalam

Adapun faktor pendukung adalah pertama, pondok pesantren Manba’ul ‘Ulum ini telah memiliki alumni yang cukup banyak di berbagai daerah. Potensi ini dikembangkan ke

Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier setelah Roll crusher digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher terseier setelah

Berdasarkan latar belakang, dalam penelitian ini akan dibahas tentang hal- hal yang ada kaitannya dengan pelaksanaan penagihan pajak penghasilan dengan surat paksa, dan berbagai

Kesejahteraan psikologis atau psychological wellbeingadalah suatu kondisi dimana individu menjadi sejahtera dengan menerima diri, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi

penelitian ini tidak mendukung penelitian Chen dan Volpe (2008) bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat financial literacy tinggi lebih tepat dalam menyikapi dan

 Menjelaskan dampak pelaksanaan dhaman dan kafalah ang tidak sesuai dengan sari%at Islam. KKM SK 1( 7&mlah SK 1( 8 ) K- 9 11 Memahami ri5a@ 5ank