• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Umum Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bandar Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Umum Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bandar Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IV. GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Umum Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung

Pemerintah Kota Bandar Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 55), Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1956 (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 56) dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 57) tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Termasuk Kotapraja Dalam Lingkup Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 73 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821).

Perkembangan selanjutnya diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983, tentang Perubahan Nama Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Karang-Teluk Betung menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Bandar Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1983, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3254). Pada saat ini Perangkat Daerah Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung ditata dan ditetapkan dengan Perda Nomor 02 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

(2)

Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandar Lampung dan Staf Ahli Walikota Bandar Lampung.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung tersebut, organisasi Sekretariat Kota Bandar Lampung saat ini teerdiri dari :

1. Sekretaris Daerah

2. Asisten Bidang Pemerintahan, membawahi : 2.1. Bagian Pemerintahan

2.2. Bagian Hukum

3. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, membawahi : 3.1. Bagian Perekonomian

3.2. Bagian Administrasi Pembangunan

4. Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat, membawahi : 4.1. Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)

4.2. Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra)

5. Asisten Bidang Administrasi Umum, membawahi : 5.1. Bagian Umum

5.2. Bagian Perlengkapan 5.3. Bagian Protokol

Kemudian berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 64 Tahun 2011 tanggal 14 Juni 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, maka Sekretariat Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyusun

(3)

kebijakan dan mengkoordinasi Perangkat Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi :

1. Penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah

3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Perangkat Daerah 4. Pembinaan Administrasi dan Aparatur Pemerintah Daerah

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. Visi dan Misi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung

1. Visi

Setiap organisasi memiliki impiannya di masa datang atau gambaran yang rasional dan menarik akan masa datang, kemana dan bagaimana Sekretariat Daerah bekerja, berkatualisasi dan berinovasi agar tetap eksis, kompatibel dan produktif. Dengan demikian visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang merupakan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Sekretariat Daerah. Mengacu pada tugas dan fungsi serta berdasarkan kesepakatan bersama maka dapat dirumuskan visi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, yaitu :

“Terselenggaranya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dalam Menunjang Kinerja Kepala Daerah dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Kota Bandar Lampung yang Aman, Nyaman Sejahtera, Maju dan Modern”. (Sumber: Rencana Strategi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung)

(4)

Visi tersebut menunjukan adanya keinginan yang kuat dan segenap unsur aparatur pemerintah di Lingkungan Sekretariat Daerah sebagai motor penggerak penyelenggaraan Pemerintahan di Kota Bandar Lampung. Dengan demikian Sekretariat Daerah diharapkan mampu menampilkan dirinya sebagai motor penggerak, sebagai koordinator perumusan kebijakan pemerintah daerah, sehingga dapat bergerak cepat, penuh energi dan menghasilkan kebijakan yang akurat dan memberi daya dorong yang kuat bagi pembangunan daerah serta mampu memberi dorongan yang kuat bagi semua perangkat daerah agar senantiasa bertenaga mampu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan yang selalu bergerak maju menuju kemajuan masa depan.

Komitmen untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh segenap aparatur di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung. Penjabaran visi tersebut adalah :

a. AMAN adalah kondisi tercipta dan terjaganya ketertiban di masyarakat. b. NYAMAN, adalah kondisi keselarasan antara aspek sosial dan budaya

ekonomi serta lingkungan hidup dan tata ruang wilayah.

c. SEJAHTERA, adalah kondisi masyarakat Kota Bandar Lampung yang terus menerus meningkatkan taraf hidupnya seimbang dengan pertumbuhan perekonomian wilayah.

d. MAJU DAN MODERN, adalah kondisi masyarakat yang mampu dan cepat dapat menangkap dan menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan baik ditataran Lokal, Nasional dan Internasional. (Sumber: Rencana Strategi Sekretariat Kota Bandar Lampung)

(5)

2. Misi

Misi organisasi merupakan pernyataan yang jelas tentang keberadaan organisasi tersebut dan tidak menyatakan suatu hasil, tidak ada batas waktu atau pengukuran, dan menjadi dasar bagi para pemimpin atau pengambil kebijakan mengalokasikan sumberdaya dan penetapan tujuan organisasi. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Mewujudkan peningkatan kinerja perangkat daerah yang akuntabel b. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi antar perangkat daerah guna peningkatan kapasitas serta sinergitas penyelenggaraan pemerintahan, ekonomi, pembangunan dan sosial kemasyarakatan

d. Optimalisasi peran seta masyarakat dan swasta dalam mewujudkan pembangunan daerah. (Sumber: Rencana Strategi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung)

Visi dan misi dari Sekertariat Daerah Kota Bandar Lampung sebagaimana dikemukakan di atas, selanjutnya dijabarkan lagi kedalam visi dan misi dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Di lingkup Kota Bandar Lampung sesuai dengan bidang tugas dan fungsi pokok masing-masing satuan kerja.

(6)

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai salah satu elemen dalam sistem kepemerintahan Indonesia menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan seperti, pembangunan, pelayanan, dan pemberdayaan. Melalui fungsi-fungsi ini Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung bersama semua pemangku kepentingan terus mengupayakan terwujudnya common good (kesejahteraan bersama) bagi seluruh individu dan masyarakat Kota Bandar Lampung.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Bandar Lampung menyelenggarakan tugas-tugas pokok pemerintahan sebagaimana dijalankan oleh sebuah pemerintahan yang baik. Tugas pokok-tugas pokok dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum sehingga tidak terjadi konflik antar masyarakat dengan masyarakat, atau antara masyarakat dengan pemerintah. Kondisi tentram dan tertib merupakan prasyarat mendasar bagi terselenggaranya seluruh aktifitas kepemerintahan dan kemasyarakatan. 2. Menyediakan semua kebutuhan dasar bagi individu dan masyarakat. Pangan,

papan, dan sandang, harus senantiasa tersedia dengan harga yang sangat terjangkau oleh setiap individu. Makanan, pakaian, dan rumah perlu senantiasa dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga setiap individu, keluarga dan masyarakat dapat memilikinya agar dapat hidup secara layak dan beradab. 3. Mewujudkan individu dan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani. Kondisi sehat yang dialami oleh individu dan masyarakat akan menjadi modal penting untuk mampu menjalani kehidupan secara teratur, terarah, dan produktif. Tanpa kondisi yang sehat maka produktifitas individu dan masyarakat akan

(7)

menurun dan pada gilirannya hanya akan menjadi beban bagi sesama dan negara.

4. Mencerdaskan individu dan masyarakat secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut agar dapat menjalani kehidupannya secara penuh dan bermanfaat. Dalam konteks ini pemerintah akan memfasilitasi dan mendorong semua individu untuk dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan teknologi sehingga dapat terus maju dan dapat bersaing secara sehat pada tataran lokal, regional, nasional, dan internasional.

5. Membangun infrastruktur untuk mempermudah individu dan masyarakat dalam berkomunikasi dan berusaha. Hal ini akan terwujud dalam penyediaan jalan raya, jembatan, bandar udara, pelabuhan laut, stasiun kereta api, terminal, pasar bendungan dan irigasi dan sebagainya.

6. Memperhatikan, memelihara, dan memberdayakan individu, masyarakat yang lemah, terlantar, terpinggirkan, dan tak berdaya. Pemerintah tidak menciptakan ketergantungan tetapi dengan metode dan pendekatan yang tepat justru membantu dan menolong mereka untuk dapat mandiri dan pada gilirannya dapat menolong sesamanya untuk dapat mandiri.

7. Melestarikan dan memulihkan lingkungan hidup. Manusia tidak akan terlepas dari lingkungan hidup. Ia berada di tengah-tengah lingkungan hidup bahkan sebagai bagian dari lingkungan hidup itu sendiri. Oleh karena itu, adalah bijak apabila setiap orang tidak hanya mengambil dan menghabiskan sumber daya dari alam, tetapi mesti dapat memberikan sumbangan positif untuk memulih-kan dan memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan.

(8)

D. Struktur Organisasi

Demi kelancaran pelaksanaan administrasi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan kepada masyarakat secara luas, dan demi mewujudkan visi dan misi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung maka diperlukan organisasi yang efektif dan ditata secara efektif dan efisien pula sesuai peraturan dan perundang-undanangan yang berlaku. Struktur organisasi dimaksudkan pada dasarnya menetapkan bagaimana tugas akan dibagikan kepada semua anggota organisasi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi, monitoring dan evaluasi serta pengendalian yang formal serta interaksi yang akan diikuti oleh semua anggota organisasi atau karyawan. Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi pemerintah dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Robbins (1995: 6) menegaskan bahwa sebuah struktur organisasi mempunyai tiga komponen: kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi. Dengan demikian struktur Organisasi diperlukan untuk menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan atau pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan tugas dan fungsi dibatasi.

Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, baik sebelum maupun sejak implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dirancang sedemikian rupa sehingga ketiga komponen tersebut di atas tercermin dalam struktur organisasi tersebut dengan jaminan bahwa semua urusan wajib dan pilihan dapat dilaksanakan secara efketif dan efisien.

(9)

Struktur organisasi Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada lampiran. Dari struktur organisasi tersebut terbaca bahwa adanya spesialisasi kegiatan kerja, adanya standardisasi kegiatan kerja, dan adanya koordinasi kegiatan kerja antar unit-unit atau satuan-satuan organisasi di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung.

Untuk menjelaskan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut di atas, Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dilengkapi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 64 Tahun 2011 tanggal 14 Juni 2011 tentang penjabaran Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung yang terdiri dari :

a) Sekretarias Daerah, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dibantu oleh : 1. Asisten Bidang Pemerintahan, dibantu oleh :

1) Bagian Pemerintahan, membawahi : a. Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum b. Sub Bagian Pemerintahan Kelurahan c. Sub Bagian Perkotaan

2) Bagian Hukum, membawahi :

a. Sub Bagian Perundang-undangan

b. Sub Bagian Penyuluhan dan Bantuan Hukum c. Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi Hukum 3) Bagian Organisasi, membawahi :

a. Sub Bagian Kelembagaan b. Sub Bagian Tata Laksana

(10)

c. Sub Bagian Analisa Jabatan dan Kepegawaian Sekretariat 2. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, dibantu oleh :

1) Bagian Perekonomian, membawahi : a. Sub Bagian Ekonomi Kerakyatan b. Sub Bagian Jasa Produksi

c. Sub Bagian Sarana Perekonomian

2) Bagian Administrasi Pembangunan, membawahi : a. Sub Bagian Penyusunan Program

b. Sub Bagian Pengendalian Program c. Sub Bagian Pelaporan

3. Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat, dibantu oleh : 1) Bagian Hubungan Masyarakat, membawahi :

a. Sub Bagian Pengumpulan Data dan Penyaringan Informasi b. Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi

c. Sub Bagian Pengelola Data dan Hubungan Antar Lembaga 2) Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi :

a. Sub Bagian Kesejahteraan Sosial

b. Sub Bagian Kerukunan Antar Umat Beragama dan Pengembangan Budaya Lokal

c. Sub Bagian Pemberdayaan Perempuan 4. Asisten Bidang Administarasi Umum, dibantu oleh :

1) Bagian Umum, membawahi :

a. Sub Bagian Tata Usaha Sekretariat b. Sub Bagian Keuangan Sekretariat

(11)

c. Sub Bagian Rumah Tangga 2) Bidang Perlengkapan, membawahi :

a. Sub Bagian Analisa Kebutuhan b. Sub Bagian Pengadaan Barang

c. Sub Bagian Penyimpanan dan Distribusi 3) Bagian Protokol, membawahi :

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Perjalanan Dinas Pimpinan

b. Sub Bagian Tata Pemerintah Daerah, Rapat-Rapat Dinas dan Upacara

c. Sub Bagian Sandi dan Telekomunikasi b) Sekretariat DPRD

c) Dinas, terdiri dari :

1. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 3. Dinas Komunikasi dan Informatika 4. Dinas Pekerjaan Umum

5. Dinas Perhubungan

6. Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan 7. Dinas Kelautan dan Perikanan

8. Dinas Koperindag 9. Dinas Tata Kota 10. Dinas Pengelola Pasar 11. Dinas Pendidikan 12. Dinas Kesehatan

(12)

13. Dinas Sosial

14. Dinas Tenaga Kerja

15. Dinas Pemuda dan Olahraga 16. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 17. Dinas Pendapatan Daerah

d) Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari : 1. Inspektorat

2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan 5. Badan Arsip Daerah

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

7. Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup 8. Badan Kepegawaian Daerah

9. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 10. Badan Penanaman Modal dan Perizinan

11. Satuan Polisi Pamong Praja e) Lembaga Lain, terdiri dari :

1. RSUD A. Dadi Tjokrodipo 2. BUMD

3. BKKBN dan PP

4. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI f) Unit Pelaksana Teknis (UPT)

(13)

Adapun keterangan mengenai kesesuaian antara jabatan dengan golongan atau pangkat yang ditetapkan untuk lingkup Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Golongan atau Pangkat dan Eselonisasi di Lingkup Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung

No. Jabatan Gol/ Pngkt Eselon

1 Sekretaris Daerah IV/c IIA

2 Asisten Bidang Pemerintahan IV/c IIB

3 Asisten Bidang Perekonomain dan Pembangunan

IV/c IIB

4 Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat IV/c IIB

5 Asisten Administrasi Umum IV/c IIB

6 Bagian Pemerintahan IV/b IIB

7 Bagian Hukum IV/c IIB

8 Bagian Organisasi IV/b IIB

9 Biagian Perekonomian IV/c IIB

10 Bagian Administrasi Pembangunan IV/b IIB

11 Bagian Hubungan Masyarakat IV/b IIB

12 Bagian Kesejahteraan Rakyat IV/c IIB

13 Bagian Umum IV/c IIB

14 Bagian Perlengkapan IV/b IIB

15 Bagian Protokol IV/b IIB

16 Sekretaris DPRD IV/b IIB

Staf Ahli:

1 Bidang Hukum dan Politik IV/d IIB

2 Bidang Pemerintahan IV/c IIB

3 Bidang Pembangunan IV/c IIB

4 Bidang Kemasyarakatan dan SDM IV/c IIB

5 Bidang Ekonomi dan Keuangan IV/c IIB

Sumber: Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, 2014

Sementara itu, untuk jabatan kepala bagian dan Kepala Sub Bagian pada semua biro dilingkup Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung ditempatkan pegawai dengan pangkat dan golongan minimal Pembina (IV/a) untuk Kepala Bagian dan Penata Tingkat I untuk Kepala Sub Bagian.

(14)

E. Sumber Daya Manusia

Terselenggarannya tiga tugas pokok pemerintah yaitu pembangunan, administrasi pemerintahan dan pelayanan kemasyarakat secara efektif dan efisien sangat ditentukan oleh keadaan dan ketersediaan tenaga kerja atau pegawai pada masing-masing unit atau satuan kerja. Banyaknya karyawan dengan spesifikasi keilmuan dan pengalaman tertentu sangat menentukan kelancaran pelaksanan tugas dan fungsi dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki 11.331 orang pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang terdiri atas 3.986 orang laki-laki dan 7.345 orang perempuan yang tersebar pada lingkup Sekretariat Daerah (bagian-bagian), Dinas, Badan, Kantor, Sekretariat Dewan, RSUD, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah. Pendidikan Pegawai Negeri Sipil mulai terendah (Sekolah Dasar) dan tertinggi Doktor. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung berdasarkan jenis kelamin terdapat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Keadan PNS berdasarkan Jenis Kelamin

Unit Kerja Laki-laki % Perempuan % Jumlah

Setda/Bagian 154 52 140 48 294

Dinas 2642 30 6232 70 8874

Badan/Kantor/Setwan 488 56 380 44 868

UPT/RSUD 702 54 593 46 1295

Total/Rerata 3986 35 7345 65 11331

Sumber: Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, Juni 2014

Dari tabel tersebut jelas bahwa 65% Pegawai Negeri Sipil adalah perempuan sedangkan laki-laki hanya 35%. Komposisi dan pegawai terbanyak ada pada dinas-dinas daerah sedangkan pada lingkungan Sekretariat Daerah dan Bagian

(15)

hanya sebanyak 284 orang dengan komposisi: laki-laki sebanyak 154 orang dan perempuan sebanyak 140 orang.

Berdasarkan pendidikan maka komposisi Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung adalah:

Tabel 3. Keadaan PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Sekolah Dasar 242

2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 237

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 3606

3 Diploma 1 117 4 Diploma 2 1095 5 Diploma 3 / SM 942 6 Diploma 4 8 7 Sarjana 4773 8 Pasca Sarjana (S2) 310 9 Doktor 1 Jumlah 11331

Sumber: Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung, Juni 2014

Tampilan data di atas menunjukkan bahwa 32% Pegawai Negeri Sipil yang dimiliki Pemerintah Kota Bandar Lampung berpendikan SLTA, Diploma sebanyak 19% saja, Sarjana sebanyak 42% dan Magister serta Doktor sebanyak 3%. Khusus pada lingkungan Sekretariat Daerah dan Bagian Kota Bandar Lampung jenjang pendidikan Pegawai Negeri Sipil dapat digambarkan bahwa 32% Pegawai Negeri Sipil yang berpendidikan SLTA, Sarjana dan Pasca Sarjana masing-masingnya 42% dan 3%. Data ini menginformasikan bahwa pada lingkup Sekretariat Daerah di Bagian-bagian, Pegawai Negeri Sipil yang berpendidikan Sarjana mendominasi komposisi tersebut, dan secara perlahan tetapi pasti pemerintah daerah berusaha untuk mengurangi Pegawai Negeri Sipil yang

(16)

berpendidikan SLTA dan memperbanyak yang Sarjana dan Pasca Sarjana guna meningkatkan mutu pelayanan di lingkungan pemerintah daerah.

Tabel 4. Keadaan Pegawai Negeri Sipil di Lingkup Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Bagian SD SLP SLA D1 D3 S1 S2 S3 Jmlh 1. Bagian Administrasi Pembangunan 0 1 5 0 1 7 1 0 15 2. Bagian Hukum 0 0 5 0 0 7 3 0 15 3. Bagian Hubungan Masyarakat 0 0 5 0 2 6 2 0 15 4. Bagian Kesejahteraan Rakyat 0 0 0 0 2 3 0 1 6 5. Bagian Organisasi 0 0 6 0 0 3 2 0 11 6. Bagian Pemerintahan 0 0 5 0 2 7 2 0 16 7. Bagian Perekonomian 0 0 4 0 0 8 2 0 14 8. Bagian Perlengkapan 0 0 9 0 1 9 2 0 21 9. Bagian Protokol 2 2 11 0 0 11 1 0 27 10. Bagian Umum 2 1 23 0 3 7 1 0 37 Jumlah 4 4 73 0 11 68 16 1 177

Sumber: Bagian Kepegawaian Sekda Kota Bandar Lampung, Juni 2014

Pangkat dan golongan Pegawai Negeri Sipil di lingkup Sekda Kota Bandar Lampung menjadi salah satu syarat formal yang digunakan untuk mempromosikan seseorang Pegawai Negeri Sipil untuk menduduki jabatan dan posisi tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Kepegawaian Sekda Kota Bandar Lampung diketahui bahwa komposisi Pegawai Negeri Sipil dilingkup Sekda Kota Bandar Lampung dapat dikemukakan sebagaimana pada tabel berikut:

(17)

Tabel 5. Keadaan PNS pada Biro dan Sekda Kota Bandar Lampung berdasarkan Pangkat/Golongan

No. Biro Gol

I Gol II Gol III Gol IV Jmlh 1 Bagian Adm.Pembangunan 1 2 11 1 15 2 Bagian Hubungan Masyarakat 0 5 8 2 15 3 Bagian Hukum 0 3 10 2 15 4 Bagian Kesejahteraan Rakyat 0 1 5 0 6 5 Bagian Organisasi 0 1 9 1 11 6 Bagian Pemerintahan 0 3 12 1 16 7 Bagian Perekonomian 0 2 10 2 14 8 Bagian Perlengkapan 0 8 10 3 21 9 Bagian Protokol 0 10 16 1 27 10 Bagian Umum 0 21 15 1 37 Jumlah 1` 56 106 14 177

Sumber : Bagian Kepegawaian Sekda Kota Bandar Lampung, Juni 2014

Komposisi pangkat atau golongan Pegawai Negeri Sipil di lingkup Sekda Kota Bandar Lampung 60% didominasi golongan III sedangkan golongan IV hanya 8% saja dan sisanya golongan II dan golongan I.

Gambar

Tabel 1. Golongan atau Pangkat dan Eselonisasi di Lingkup Sekretariat     Daerah Kota Bandar Lampung
Tabel 2. Keadan PNS berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3. Keadaan PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4. Keadaan Pegawai Negeri Sipil di Lingkup Sekretariat Daerah       Kota Bandar Lampung Berdasarkan Tingkat Pendidikan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian tersebut diatas bahwa Notaris berwenang membuat akta sepanjang dikehendaki oleh para pihak atau menurut aturan hukum wajib dibuat dalam

Kata Kunci: Flash Card Slide, Keterampilan Berbicara, Bahasa Inggris. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami siswa kelas III-C MINU Waru 1 Sidoarjo

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi yang diproksikan dengan pengaruh relevansi nilai laba, nilai

Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi yang berasal dari alam Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi yang berasal dari alam ataupun buatan yang pada dsis

(2) Perusahaan atau industri yang mempergunakan bahan kimia berbahaya dengan kuantitas sama atau lebih kecil dari Nilai Ambang Kuantitas (NAK) sebagaimana

Tujuan dari penelitian ini adalah Menerapkan metode ekstraksi selulosa mahkota buah nanas dan mengkarakterisasi tepung selulosa yang dihasilkan melalui parameter kadar

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui gambaran pengelolaan tata letak laboratorium fisika berdasarkan standar sarana dan prasarana di SMAN kota

8.11 Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada poin 8.1 (delapan titik satu), 8.2