Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Agustus 2005 Lampiran 1―1
L
AMPIRAN1
B
IAYAM
ELAKUKANU
SAHAD
II
NDONESIATurunnya minat investasi baik PMDN maupun PMA sangat terkait dengan tidak menariknya iklim investasi di Indonesia. Salah satu penyebab tidak menariknya iklim investasi di Indonesia adalah tingginya biaya melakukan usaha (cost of doing business). Laporan Bank Dunia dan The International Finance Corporation (2004), menunjukkan bahwa biaya melakukan usaha di Indonesia tergolong paling tinggi. Laporan tersebut didasarkan survey atas biaya langsung maupun tidak langsung (misalnya waktu) yang diperlukan sesuai regulasi dan praktik yang berlaku yang terkait dengan usaha yaitu 1) pengurusan mendirikan usaha, 2) merekrut karyawan, dan pemberhentian karyawan, 3) perlindungan hak milik, 4) memperoleh kredit, 5) penegakkan hukum atas kontrak/perjanjian, serta 6) menutup usaha.
WAKTU DAN BIAYA MEMULAI USAHA. Biaya untuk memperoleh izin
usaha/investasi di Indonesia tergolong tertinggi, yaitu dibutuhkan prosedur lebih banyak, waktu lebih lama dan biaya relatif tinggi. Untuk mendapatkan izin usaha dibutuhkan 12 prosedur, waktu 151 hari, dan biaya rata-rata 130,6 persen dari pendapatan per kapita. Sementara itu, negara tetangga Asia lainnya seperti Malaysia hanya dibutuhkan 9 prosedur, diselesaikan dalam waktu 32 hari tanpa dipungut biaya; Cina 12 prosedur dalam waktu 41 hari dengan biaya 15 persen pendapatan perkapita; Filipina membutuhkan 11 prosedur dalam waktu 50 hari dengan biaya 20 persen pendapatan perkapita; dan Thailand membutuhkan 8 prosedur dengan waktu 33 hari dengan biaya 7 persen pendapatan per kapita. Grafik mengenai waktu serta biaya (baik dalam persentase terhadap pendapatan per kapita maupun dalam US$ dapat dilihat pada Bab IV mengenai prosedur perijinan).
BIAYA MEREKRUT DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Biaya merekrut
dan memutuskan hubungan kerja ditentukan oleh peraturan ketenagakerjaan. Regulasi mengenai ketenagakerjaan ditujukan untuk melindungi dari tindakan sewenang-wenangan, dan diskriminasi pengusaha. Bentuk pengaturan tersebut, berupa upah minimum, upah lembur, dan biaya pesangon, ditujukan untuk mengatasi tidak berfungsinya mekanisme pasar. Internastional Labor Organization (ILO) menyusun pedoman prinsip-prinsip dasar hak pekerja yang mencakup kebebasan untuk berserikat, hak untuk menyuarakan pendapat secara kolektif, penghapusan kerja paksa, pelarangan mempekerjakan anak di bawah umur, serta penghapusan diskriminasi pemberian kesempatan keja.
Indeks biaya perekrutan dan pemutusan hubungan kerja di bandingkan negara-negara tetangga yaitu 61 untuk tingkat kesulitan merekrut, 40 untuk kekakuan waktu kerja, 70 untuk kesulitan melakukan pemutusan hubungan kerja, 57 untuk kekakuan tenaga kerja dan membutuhkan biaya setara 157 hari upah kerja. Sementara itu di Malaysia tingkat kesulitan merekrut dan kekakuan waktu kerja 0, kesulitan melakukan pemutusan hubungan kerja 10, dan kekakuan ketenagakerjaan 3, serta membutuhkan biaya pesangon rata-rata 74 hari kerja. Ini menempatkan biaya memberhentikan di Indonesia termahal di Asia setelah Laos dan memiliki kekakuan tenaga kerja tertinggi di Asia seperti terlihat pada grafik berikut.
0 50 100 150 200
Hari Kerja SingapuraMongoliaOman
Yaman Papua NuginiKamboja Kuwait HongkongThailand BangladeshCina MalaysiaSyria India Arab SaudiPakistan Korea Filipina TaiwanNepalIsrael Bhutan Uni Emirat ArabVietnam Lebanon Sri LankaIran IndonesiaLaos
BIAYA MEMBERHENTIKAN TENAGA KERJA
0 10 20 30 40 50 60
Singapura HongkongMalaysia Arab Saudi Papua NuginiKuwait BangladeshLebanon Cina Israel Uni Emirat ArabKorea OmanSyria Yaman MongoliaIran Sri LankaFilipina ThailandNepal KambojaIndia PakistanBhutan TaiwanLaos Vietnam Indonesia
INDEKS KEKAKUAN TENAGA KERJA
PENGURUSAN SERTIFIKAT KEPEMILIKAN PROPERTI (TANAH DAN
BANGUNAN). Mudah dan murahnya biaya pengurusan sertifikat kepemilikan
properti mencerminkan rendahnya biaya untuk melindungi hak milik. Rumit, lama, dan mahalnya proses pengurusan sertifikat mengakibatkan disinsentif untuk melakukan registrasi. Ini berpotensi menimbulkan konflik saling klaim. Waktu yang diperlukan untuk mengurus sertifikat di Indonesia rata-rata 33 hari lebih cepat dari Malaysia yaitu 143 hari, tapi lebih lama dibandingkan Thailand yang hanya memakan waktu 2 hari. Namun, biaya pengurusan di Indonesia mencapai 11 persen harga tanah; tergolong mahal dibandingkan negara-negara tetangga (2,2–6,3 persen). Ini menempatkan biaya pengurusan sertifikat kepemilikan di Indonesia termahal di Asia setelah Syria dan RRC.
Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
0 5 10 15 20 25 30 35
% Harga Properti Arab SaudiMongolia
Kuwait BhutanLaos Cina Singapura Uni Emirat ArabMalaysia Oman Yaman KambojaPakistan Iran Sri Lanka Papua NuginiVietnam Filipina LebanonKorea ThailandTaiwan Israel HongkongIndonesia India Syria
BIAYA PENGURUSAN PROPERTI
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Hari Thailand
Arab SaudiTaiwan Uni Emirat ArabSingapura MongoliaKorea Laos Oman YamanSyria LebanonCina IndonesiaFilipina Iran HongkongBhutan Pakistan Kamboja Sri LankaIndia Papua NuginiKuwait Vietnam MalaysiaIsrael
WAKTU PENGURUSAN PROPERTI
AKSES TERHADAP KREDIT LEMBAGA KEUANGAN. Kemudahan mendapat
akses ke lembaga keuangan berupa ketentuan mengenai kolateral serta perlindungan hukum kepada kreditor dan debitor. Untuk melindungi kepentingan kreditor, debitor diminta memberikan aset sebagai jaminan. Namun debitor potensial khususnya industri kecil dan menegah dan rumah tangga sulit mendapatkan akses karena tidak memiliki kolateral.
Tiap negara memiliki ketentuan mengenai kolateral yang berbeda. Amerika
Serikat memperbolehkan pengusaha menjaminkan asetnya baik tangible maupun
intangible saat ini maupun masa depan sebagai kolateral. Di RRC dan Brazil, stok barang di gudang (inventory) dapat digunakan sebagai kolateral. Biaya mengajukan kolateral terkait dengan proses registrasi jaminan. Beberapa negara tidak membutuhkan registrasi, beberapa lagi menerapkan biaya murah dan waktu sekitar 2 hari, dan lainnya lagi menetapkan dengan biaya sangat mahal dan membutuhkan waktu lama yaitu 2 bulan.
Di beberapa negara, eksekusi penyitaan jaminan harus melalui proses pengadilan yang panjang. Pihak kreditor umumnya menetapkan kolateral yang cukup besar hingga 3 kali lipat pinjaman dan menaikkan suku bunga. Di beberapa negara lainnya sangat mudah. Cukup menggunakan surat perjanjian untuk menyita dan menjual aset. Dalam survai Bank Dunia, akses kepada
Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
lembaga keuangan di Indonesia tidak sebaik Malaysia dan Thailand; namun lebih baik dari Filipina.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERJANJIAN/KONTRAK. Di beberapa
negara termasuk Indonesia, penyelesaian persoalan utang-piutang melalui peradilan sangat mahal dan berbelit. Menurut Bank Dunia (2004), untuk mendapatkan klaim atas piutang di Indonesia dibutuhkan biaya lebih besar dari
piutangnya. Perusahaan Indonesia lebih senang menggunakan jasa debt collector.
Dibutuhkan 34 prosedur dan waktu rata-rata 570 hari dengan biaya 127 persen dari piutangnya apabila menyelesaikan perkara utang-piutang melalui peradilan di Indonesia. Penyelesaian perkara melalui peradilan di Indonesia memakan waktu terlama di Asia setelah Lebanon, Syria, Uni Emirat Arab, dan Israel dan biaya termahal di Asia seperti terlihat pada grafik berikut.
0 200 400 600 800
Hari SingapuraTaiwanKorea
Bhutan Papua NuginiMalaysia Cina MongoliaNepal Arab SaudiYaman BangladeshThailandFilipina Kuwait Pakistan KambojaVietnam India Sri LankaOmanLaos HongkongIran IndonesiaIsrael Uni Emirat ArabLebanonSyria
WAKTU MENYELESAIKAN SENGKETA PERADILAN
0 20 40 60 80 100 120 140
% Utang Perusahaan Korea
Taiwan SingapuraOmanCina YamanIran Kuwait Thailand Uni Emirat ArabArab SaudiMalaysia Sri Lanka BangladeshIsrael MongoliaLebanonNepal VietnamLaos HongkongSyria PakistanFilipinaIndia Papua NuginiBhutan Kamboja Indonesia
BIAYA MENYELESAIKAN SENGKETA PERADILAN
PENUTUPAN PERUSAHAAN. Biaya sangat tinggi di peradilan membuat
enggan perusahaan untuk menggunakan jalur peradilan dalam menutup perusahaannya. Untuk menutup perusahaan dan mendapatkan status pailit di Indonesia dibutuhkan waktu sekitar 6 tahun dengan biaya 18 persen dari aset
tanah dan bangunan yang dimilikinya serta tingkat pengembalian (recovery rate)
hanya 10 sen dari tiap 1 dollar pinjaman. Dengan demikian, waktu penutupan usaha di Indonesia menjadi terlama di Asia setelah India dan Oman dan tingkat pengembalian terkecil setelah Bhutan, Kamboja, Laos dan Filipina.
Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
Tim Investasi, Direktorat Perencanaan Makro,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Agustus 2005 Lampiran 1―5
0 2 4 6 8 10
Tahun SingapuraTaiwan
Korea Sri LankaMalaysia Thailand Arab Saudi Papua NuginiPakistan Yaman HongkongIsrael BangladeshLebanon MongoliaSyria KuwaitIran Laos Nepal Uni Emirat ArabVietnam Cina Filipina IndonesiaOman India
WAKTU UNTUK MENUTUP PERUSAHAAN
0 20 40 60 80
% thd Aset Tanah dan Bangunan SingapuraKuwait Korea TaiwanOman Pakistan MongoliaIran Nepal Yaman Hongkong BangladeshSyria India Arab SaudiLebanon MalaysiaVietnam Sri LankaCina IndonesiaIsrael Uni Emirat ArabFilipina Thailand Papua NuginiLaos
BIAYA UNTUK MENUTUP PERUSAHAAN
0 20 40 60 80 100
cent thd 1 USD Pinjaman KambojaBhutan
Laos Filipina Uni Emirat ArabIndonesia India Vietnam MongoliaIran Cina Lebanon Hongkong BangladeshOman Nepal YamanSyria Arab SaudiSri Lanka Papua NuginiMalaysia Israel PakistanKuwait ThailandKorea
TINGKAT PENGEMBALIAN
Secara ringkas survai yang dilakukan oleh Bank Dunia ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Indonesia kurang bersaing dibandingkan negara-negara lain, termasuk negara-negara di kawasan Asia, dalam menarik investasi.