• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIARY KONGRES KM ITB (APRIL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIARY KONGRES KM ITB (APRIL)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DIARY KONGRES KM

ITB (APRIL)

12211026

(2)

2 April 2014 : Penghitungan Suara Ketua Kabinet KM-ITB dan MWA-WM ITB

Pada hari rabu, 2 April 2014, diadakan salah satu agenda KPU Kongres di basement CC timur yaitu penghitungan suara K3M dan MWA-WM ITB. Penghitungan dilakukan oleh panitia Pemira dengan membagi kotak suara berdasarkan daerah TPU nya. Setiap tempat penghitungan harus dihadiri oleh Panpel, Perwakilan Kongres, Perwakilan Panwaslu, Permwakilan calon K3M dan perwakilan calon MWA-WM.

Kemudian, pada tanggal 3 April 2014 pukul 04.00 WIB dini hari telah diumumkan K3M dan MWA-WM ITB terpilih periode 2014-2015.

K3M terpilih yaitu : M. Jeffry Giranza (Geologi 2010) MWA-WM terpilih yaitu : Aulia Maharani Akbar (AE 2010) Berikut rincian suara nya:

Ca-K3M no urut 1 (Rochenry) : 3096 suara Ca-K3M no urut 2 (jeffry) : 4308 suara

Ca-MWA-WM no urut 1 (yayang) : 3037 suara Ca-MWA-WM no urut 2 (aulia) : 4198 suara Abstain K3M (tidak mencoblos) : 421 suara Abstain MWA-WM (tidak mencoblos) : 662 suara

Suara Tidak sah K3M (mencoblos dua duanya) : 192 suara Suara Tidak sah MWA-WM (mencoblos dua duanya): 171 suara

(3)

Kertas suara tidak sah (sobek, dicoblos di bagian luar) : 276 suara Untuk suara PATRA :

Ca-K3M no urut 1 (Rochenry) : 54 suara Ca-K3M no urut 2 (jeffry) : 93 suara

Ca-MWA-WM no urut 1 (yayang) : 66 suara Ca-MWA-WM no urut 2 (aulia) : 83 suara Abstain K3M (tidak mencoblos) : 5 suara Abstain MWA-WM (tidak mencoblos) : 7 suara

Suara Tidak sah K3M (mencoblos dua duanya) : 7 suara Suara Tidak sah MWA-WM (mencoblos dua duanya): 3 suara Kertas suara tidak sah (sobek, dicoblos di bagian luar) : 5 suara

(4)

10 April 2014 : Pelantikan Ketua Kabinet KM-ITB dan MWA-WM ITB 2014-2015

Pada hari Kamis, 10 April 2014 diadakan pelantikan Pelantikan Ketua Kabinet KM-ITB dan MWA-WM ITB Periode 2014-2015 di plaza widya nusantara, ITB. Pelantikan dihadiri oleh seluruh perwakilan lembaga dan K3M periode 2013-2014 (Nyoman Anjani) serta MWA-WM ITB periode 2013-2014 (M. Derian Z). Pelantikan dilakukan dihadapan seluruh massa KM-ITB dengan dikumandangkanya lagu Indonesia Raya, Hymne ITB, dan pengucapan Janji ketua kabinet KM-ITB dan MWA-WM ITB yang dipandu oleh Ketua Kongres periode 2013-2014 (Zaki Muhammad-HMS).

Video Prosesi pelantikan dapat diakses pada link berikut :

http://www.youtube.com/watch?v=NZ2XgXSf7D0

16 April 2014 : Audiensi penyikapan kehadiran Jokowi di ITB (Kamis, 17 April 2014)

Pada hari rabu tanggal 16 April 2014, diadakan agenda kongres di galeri Arsi mengenai audiensi penyikapan kehadiran jokowi di ITB dalam acara SG yang diadakan rektorat. Disini kabinet menemukan kejanggalan yang kemudian muncul menjadi kekhawatiran kabinet akan adanya “POLITISASI KAMPUS” oleh pihak tak bertanggung jawab. Kemudian Hasil dari audiensi kabinet ke kongres telah menghasilkan suatu sikap keseluruh massa kampus yaitu sebagai berikut :

1) MENOLAK SEGALA ATRIBUT KAMPANYE masuk ke kampus (berdasarkan aturan KPU)

(5)

3) KM ITB Menyatakan tidak berpihak kepada pihak / capres manapun perihal pilpres 2014 Kesimpulan audiensi :

- Kongres menyetujui kegiatan kabinet KM-ITB terkait penyikapan kehadiran Jokowi pada 17 April 2013.

- Audiensi malam ini menyepakati bahwa : Kabinet akan menyiapkan:

1. Spanduk 2. Press release

3. Pengamanan atribut kampanye 4. Pengamanan konten reaktif’ 5. Karangan bunga

(6)

17 April 2014 : Penyikapan Implementasi Aksi #TolakPolitisasiKampus (Jokowi SG)

Joko Widodo sebagai Gubernur DKI seharusnya hari ini mengisi Stadium General setelah menandatangani MoU dengan ITB. Jokowi sudah dinyatakan sebagai capres dari PDIP, sehingga agenda tsb sarat politisasi kampus. Dalam audiensi, disepakati beberapa langkah yang ditempuh untuk memastikan Stadium General berjalan dengan sesuai TOR yang tidak menyinggung mengenai pencapresan. Hanya memastikan kampus tidak memihak siapapun.

Tetapi, ternyata justru aksi berjalan ricuh dan memblokade jalan yang menyebabkan Jokowi tidak jadi mengisi Stadium General. Mediapun memblowup “mahasiswa itb menolak Jokowi”

(7)

Kongres memanggil Jeffry untuk menjelaskan situasi apa yang sebenarnya terjadi, tanggapan Jeffry yaitu terdapat beberapa hal yang di luar prediksi :

1. Spanduk liar (di luar perjanjian). Belum tau siapa yang membuat spanduk tsb, waktu dicek sudah hilang. Dari KM-ITB hanya membuat 2 spanduk (“Kampus Netral Harga Mati” & “Tolak Politisasi Kampus”)

2. Barikade di depan asalnya ingin melindungi orang-orang yang sedang aksi/teatrikal agar tidak dibubarkan. Tetapi ternyata yang barikade terbawa emosi sehingga brokade jalan.

Inti dari agenda malam ini yaitu adanya miss komunikasi yang muncul antara korlap – danlap - kabinet – kongres . Oleh karena itu akan diadakan klarifkasi ke public mengenai realisasi aksi di lapangan kemarin, kesimpulan forum malam itu :

1. Jangan melakukan sesuatu sebelum lapor ke Kongres (ketua kongres dan komwas)

2. Cari fakta dulu ke yang lain, detail lengkap, dikonfirmasi ke Kongres, baru disebarkan. Penyebaran via kahim dan senator juga bisa.

(8)

Video mengenai aksi Jokowi dapat diakses di link berikut :

http://www.youtube.com/watch?v=kiWdblAmp0s

21 April 2014 : Pembahasan Acara Kabinet (Srikandi & Oprec Ketua OSKM)

Pada hari senin tanggal 21 April 2014, diadakan agenda kongres yaitu pembahasan acara yang diadakan kabinet yaitu :

1. Proker srikandi tentang memperingati hari kartini, kabinet butuh persetujuan dari kongres karena GBHP belum disahkan

2. Oprec ketua OSKM

Agenda diadakan di sekre HMIF lantai 4 dan dihadiri oleh 18 lembaga.

Untuk point 1 :

Dalam draft GBHP terdapat poin yang memenuhi proker tersebut, sehingga kongres menyetujui akan adanya proker ini .

Proker Srikandi dari cabinet masih belum dapat menjawab GBHP, karena GBHP belum disahkan sehingga waktu LPJ nanti, proker ini tidak dapat digunakan untuk memenuhi parameter dalam GBHP,

Kongres memberikan saran kepada cabinet unuk memundurkan Proker ini menjadi hari senin , 27 april 2014 (diundur karena membutuhkan persiapan lebih untuk kabinet dan lembaganya).

(9)

Untuk Point 2 :

Kongres sepakat jika Oprec ketua OSKM dibuka mulai dari sekarang sampai waktu yang ditentukan, hal ini dikarenakan Proker dari OSKM sendiri belum ada dan mendapat persetujuan dari kongres karena GBHP belum disahkan,

Dalam keberjalananya, mekanisme dari OSKM nanti akan dibuat oleh kabinet (lembar penilaian caketua oskm, panitia,proker,dll) atas persetujuan kongres terlebih dahulu setelah GBHP disahkan.

Setelah agenda ini ditutup, kemudian ketua kongres mengadakan pembahasan tambahan mengenai klarifikasi aksi jokowi pada tanggal 17 April kemarin. Dari pembahasan ini kemudian muncul 2 PR yang harus dibawa oleh senator ke lembaga , yaitu :

1) Samakan suhu internal KM ITB, khususnya ke himpunan dari masing2 senator mengenai klarifikasi dari aksi ini.

2) Tarik aspirasi ke lembaga mengenai bagaimana sikap kita selanjutnya terkait masalah aksi “penolakan” jokowi kemarin (kalau perlu tambahkan juga mengenai isu dari gamais tentang pengundangan salah satu capres lain dalam acara mereka).

24 April 2014 : Pembahasan Tindak lanjut aksi Jokowi 17 April 2014

Pada hari kamis tanggal 24 April 2014, diadakan agenda kongres yaitu pembahasan tindak lanjut aksi jokowi 17 april 2014 di sekre kabinet KM-ITB yang kemudian dilanjutkan di Student Lounge Teknik Sipil. Pada agenda kali ini, tiap senator lembaga menyampaikan hasil aspirasi lembaganya terkait aksi jokowi kemarin dan sikap selanjutnya terkait masalah aksi ini. Dari semua aspirasi didapat konklusinya sebagai berikut , Aspirasi massa sebagai usul kongres:

1. KM-ITB perlu perkuat kajian mengenai politisasi kampus (internal). 2. Klarifikasi belum final, perlu difinalkan.

3. Himbauan untuk konsisten Sikap KM-ITB. 4. Permintaan maaf bagi pihak yang dirugikan. 5. Debat capres.

6. Sanksi pada presiden KM.

7. Diskusi antar stakeholders.

8. Pembuatan SOP taktis untuk audiensi.

9. Menghimbau seluruh anggota KM ITB untuk berpolitisasi

Aspirasi yang telah terkumpul kemudian dikaji oleh kongres sehingga diperoleh sikap apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh KM-ITB. Dari hasil kajian diperoleh akar-akar masalahnya yaitu masalah definisi dari “POLITISASI KAMPUS” masih belum seluruh elemen KM-ITB mengerti maknanya dan

(10)

masalah Transparansi dari realisasi yang terjadi saat aksi masih belum seluruh massa mengerti kejadiannya sehingga menimbulkan misinterpretasi.

Dari akar permasalahan tersebut, kongres memberikan 3 arahan yang harus dilakukan oleh cabinet untuk menyelesaikan masalah ini, arahan tersebut yaitu :

1. “Kabinet melakukan pencerdasan mengenai makna “politisasi kampus” kepada seluruh anggota biasa KM ITB”

2. “Kabinet dan pihak-pihak lain yang ditentukan oleh kongres, yang terlibat pada aksi tanggal 17 April 2014 wajib menghadiri audiensi pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh kongres”

3. “Kabinet melakukan klarifikasi kembali dengan konten yang telah diaudiensi dengan kongres, setelah melakukan arahan 1 dan arahan 2”

Jika arahan dari kongres belum terpenuhi seluruhnya , maka kabinet tidak dapat melanjutkan kegiatannya

(11)

25 April 2014 : Pelantikan Kongres KM-ITB Perode 2014-2015

Pada hari Jumat, 25 April 2014 diadakan pelantikan Kongres KM-ITB Periode 2014-2015 di plaza widya nusantara, ITB. Pelantikan dihadiri oleh 20 senator lembaga. 7 Senator lembaga lainnya berhalangan hadir, dan 4 lembaga belum mengirimkan senatornya.

Pelantikan dilakukan dihadapan seluruh massa KM-ITB dengan dikumandangkanya lagu Indonesia Raya, Hymne ITB, dan pengucapan Janji Para anggota Kongres yang dipandu oleh Ketua Kongres periode 2013-2014 (Zaki Muhammad-HMS).

29 April 2014 : Pemilihan PJS Ketua Kongres 2014-2015

Pada hari selasa Tanggal 29 April 2014, diadakan agenda kongres yaitu pemilihan PJS ketua kongres periode 2014/2015 di labtek 7 . Pemilihan dilakukan secara musyawarah dengan terlebih dahulu memilih 3 orang yang diinginkan dan cocok untuk menjadi PJS ketua kongres. Saat pemilihan yang dihadiri oleh 20 senator lembaga, didapat 5 nama yang paling banyak dipilih, yaitu fahmi (HMT), Noval/bop (KMPN), Timmy (Terra), Sunni (PATRA) , dan Sebastian (MTI). Tetapi yang melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu fahmi (HMT) dan noval/bops (KMPN) dikarenakan yang lain ada kepentingan diluar (KP,Kulap) dan pertimbangan lain. Metode pemilihan kemudian diarahkan menjadi musyawarah dengan terlebih dahulu pemaparan dari tiap calon dan kemudian dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab . Massa Kongres kemudian menilai setiap calon dengan parameter penilaian yaitu dari segi kepemimpinan, komitmen dan komunikatif. Musyawarah untuk menentukan PJS Ketua Kongres

(12)

dilakukan tanpa adanya calon di dalam forum, namun dirasa keduanya berimbang sehingga diadakan forum sesi tanya jawab kembali (secara singkat) dengan calon.

KEPUTUSAN : Mengesahkan Fahmi Maulana Kamil (Senator Utusan HMT) menjadi PJS

Ketua Kongres KM-ITB 2014/2015 (TAP Kongres 001/2014) disahkan oleh 19 lembaga

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kemmeren dalam bukunya yang berjudul “Priciple of origin in Tax Convention-A Rethinking Mode”, seperti yang dikutip oleh T.Arsono pada artikel yang berjudul,

• Menyimpulkan dan meringkas hasil diskusi dari setiap issue yang akan dipelajari pada tahap belajar mandiri • Membuat tulisan ringkas yang jelas untuk setiap kontribusi

Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga (2002) yang menyatakan bahwa tanaman akan menunjukkan pengaruh baik terhadap pemupukan apabila konsentrasi yang diberikan

dimensional yang memiliki sebuah tabel fakta sebagai pusatnya, dikelilingi berbagai tabel dimensi yang ternormalisasi. Snowflake schema dibuat berdasarkan OLTP

Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan angkatan kerja perempuan di Jawa Timur yang berstatus

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan latar belakang dan perkembangan, pengertian dan konsep dasar system pengendalian manajemen,

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat kebersihan gigi tiruan lepasan pada pasien pengguna gigi tiruan lengkap basis

Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji t-test bantuan komputer program SPSS 10.0 diperoleh bahwa perbandingan probabilitas dengan tingkat