• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

APRIL 2009 DEFLASI SEBESAR -0,85 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan April 2009 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada bulan April 2009 terjadi deflasi sebesar -0,85 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,45 pada bulan Maret 2009 menjadi 115,46 pada bulan April 2009. Laju inflasi tahun kalender (April 2009) sebesar 0,92 persen, sementara laju inflasi “year on year” (April 2009 terhadap April 2008) sebesar 9,87 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -3,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar -0,07 persen, kelompok sandang -0,45 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,63 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,07 persen. Sementara inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok &

 Pada bulan April 2009 di Kota Palu terjadi deflasi sebesar -0,85 persen, dengan indeks dari 116,45 pada

Maret 2009 menjadi 115,46 pada April 2009. Dari 66 kota, tercatat 16 Kota mengalami inflasi dan 50 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo 0,99 persen dan terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manado -1,32 persen dan terendah terjadi di Surakarta -0,02 persen.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -3,43 persen,

kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar -0,07 persen, kelompok sandang -0,45 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,63 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,07 persen. Sementara inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,50 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (April 2009) sebesar 0,92 persen, sementara laju inflasi “year on year” (April

(2)

Berita Resmi Statistik No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009 2

kacang hijau, ikan katamba, tauge/kecambah, gula pasir, terong panjang, udang basah, kecap (isi), susu untuk balita, tepung terigu, telur ayam kampung, susu untuk bayi, susu untuk wanita hamil, dan buncis. Sementara untuk kelompok non makanan mobil, pembalut wanita, sepeda motor, vitamin, kulkas/lemari es, besi beton, papan, buku pelajaran SD, buku pelajaran SLTP, kipas angin, dan obat gosok.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan hargakelompok makanan adalah: mie basah, daging ayam kampung, susu bubuk, apel, kacang tanah, margarine, daun singkong, ikan mas, ikan kakap merah, udang kering (ebi), susu untuk tulang/manula, daun kelor, ikan baronang, ikan bubara, gula merah, ikan tongkol, ikan asin belah, kentang, ikan ekor kuning, kelapa, cumi-cumi, pepaya, kol putih/kubis, daging babi, layang, ikan teri kering, minyak kelapa, pisang, ikan cakalang, kacang panjang, nangka muda, tomat buah, tomat sayur, cabe merah, bawang merah, mujair, jagung manis, ikan bandeng, beras, dan cabe rawit. Sementara untuk kelompok non makanan pampers, sabun cream detergen, kebaya, paku, sabun detergen bubuk, semen, seng, kain gorden, vcd / dvd player, televisi berwarna, emas perhiasan, dan angkutan udara.

Tabel 1

Inflasi April 2009, Tahun Kalender 2009, dan Tahunan

April 2009 Terhadap April 2008 di Kota Palu menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi April 2008 Des 2008 Mar 2009 April 2009 bulan April tahun Kalender Tahun ke tahun 2009 *) 2009 **) ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 105,09 114,41 116,45 115,46 -0,85 0,92 9,87 1 Bahan Makanan 112,39 129,48 132,13 127,60 -3,43 -1,45 13,53 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau 104,18 114,01 123,08 123,70 0,50 8,50 18,74 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan

Bahan bakar 105,71 112,43 114,60 114,52 -0,07 1,86 8,33 4 Sandang 105,34 108,68 111,60 111,10 -0,45 2,23 5,47 5 Kesehatan 104,22 112,43 113,93 114,09 0,14 1,48 9,47 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 106,21 116,55 116,59 115,85 -0,63 -0,60 9,08 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

Keuangan 97,48 102,81 98,43 98,36 -0,07 -4,33 0,90

Kelompok Pengeluaran

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan April 2009 terhadap IHK bulan Maret 2009.

**) Persentase perubahan IHK bulan April 2009 terhadap IHK bulan Desember 2008

***) Persentase perubahan IHK bulan April 2009 terhadap IHK bulan April 2008

(3)

Pada bulan April 2009 kelompok-kelompok komoditi memberikan andil inflas/deflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan -0,86 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar -0,02 persen; kelompok sandang -0,03 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan -0,01 persen.

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Palu April 2009 (persen)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Palu (2007 =100), Mei 2008 - April 2009 Andil Inflasi/Deflasi (%) [1] [2] U M U M -0.85 1. Bahan Makanan -0.86

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.10

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar -0.02

4. Sandang -0.03

5. Kesehatan 0.01

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga -0.03

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0.01

Kelompok Pengeluaran 90 100 110 120 130 140 i li r r r Umum Bhn Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

(4)

Berita Resmi Statistik No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009 4 Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Palu April 2009

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan April 2009 mengalami perubahan indeks sebesar -3,43 persen atau terjadi penurunan indeks dari 132,13 pada Maret 2009 menjadi 127,60 pada April 2009.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 8 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 1 sub kelompok tidak berubah. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 2,26 persen dan terendah pada sub kelompok kacang-kacangan 0,70 persen. Sedangkan penurunan indeks tertinggi terjadi pada sub bumbu-bumbuan -18,48 persen dan terendah pada sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya -0,13 persen. Sementara sub kelompok bahan makanan lainnya tidak berubah.

Kelompok ini pada April 2009 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,86 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain: mie basah, daging ayam kampung, susu bubuk, apel, kacang tanah, margarine, daun singkong, ikan mas, ikan kakap merah, udang kering (ebi), susu untuk tulang/manula, daun kelor, ikan baronang, ikan bubara, gula merah, ikan tongkol, ikan asin belah, kentang, ikan ekor kuning, kelapa, cumi-cumi, pepaya, kol putih/kubis, daging babi, layang, ikan teri kering, minyak kelapa, pisang, ikan cakalang, kacang panjang, nangka muda, tomat buah, tomat sayur, cabe merah, bawang merah, mujair, jagung manis, ikan bandeng, beras, dan cabe rawit.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: kangkung, ikan selar, ayam hidup, wortel, daging sapi, ketimun, bayam, ikan kembung/gembung, minyak goreng, daging ayam ras, ikan teri basah, sawi hijau, labu siam/jipang, kacang hijau, ikan katamba, tauge/kecambah, terong panjang, udang

(5)

basah, kecap (isi), susu untuk balita, tepung terigu, telur ayam kampung, susu untuk bayi, susu untuk wanita hamil, dan buncis.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada April 2009 mengalami perubahan indesk sebesar 0,50 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,08 pada Maret 2009 menjadi 123,70 pada April 2009.

Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 1 sub kelompok tidak berubah. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok makanan jadi 0,80 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,16 persen, dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,00 persen.

Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen yang disumbangkan oleh komoditas ayam goreng, roti manis, dan gula pasir. S

ementara penyumbang

deflasi

tidak ada

.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada April 2009 mengalami perubahan indeks sebesar -0,07 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 114,60 pada bulan Maret 2009 menjadi 114,52 pada April 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 1 sub kelompok tidak berubah. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok biaya tempat tinggal -0,06 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,00 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga -0,18 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga -0,19 persen.

Pada April 2009 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah sabun cream detergen, paku, sabun detergen bubuk, semen, seng, dan kain gorden. Sementara penyumbang inflasi kulkas/lemari es, besi beton, papan, dan kipas angin.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada April 2009 mengalami perubahan indeks sebesar -0,45 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 111,60 pada Maret 2009 menjadi 111,10 pada April 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 2 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 1 sub kelompok tidak berubah. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok sandang laki-laki 0,00 persen, sub kelompok sandang wanita 0,76 persen, sub kelompok sandang anak-anak -0,07 persen, dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain -3,47 persen. Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi -0,03 persen yang disumbangkan oleh komoditas pampers, kebaya, paku, dan emas perhiasan, sementara penyumbang inflasi adalah pembalut wanita.

(6)

Berita Resmi Statistik No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009 6

kesehatan 0,00 persen, sub kelompok obat-obatan 0,68 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,00 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,00 persen.

Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen yang disumbangkan oleh komoditas vitamin dan obat gosok, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada April 2009 mengalami perubahan indeks sebesar -0,63 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 116,59 pada Maret 2009 menjadi 115,85 pada April 2009.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 1 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok jasa pendidikan 0,00 persen, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan 0,00 persen, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,23 persen, sub kelompok rekreasi -2,86 persen, dan sub kelompok olahraga 0,00 persen.

Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi -0,03 persen yang disumbangkan oleh komoditas VCD / DVD player dan televisi berwarna, sementara penyumbang inflasi buku pelajaran SD dan buku pelajaran SLTP.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2009 mengalami perubahan indeks sebesar -0,07 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 98,43 pada Maret 2009 menjadi 98,36 pada April 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami penurunan indeks dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok transpor -0,10 persen, sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,00 persen, sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,00 persen, dan sub kelompok jasa keuangan 0,00 persen.

Kelompok ini pada April 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi -0,01 persen yang disumbangkan oleh komoditas angkutan udara, sementara penyumbang inflasi mobil dan sepeda motor.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (April 2009) sebesar 0,92 persen, sementara laju inflasi “year on year” (April 2009 terhadap April 2008) sebesar 9,87 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2007 – 2009

Inflasi

2007

2008

2009

1.

April

0,96

0,56

-0,85

2.

April (Tahun Kalender)

1,56

2,06

0,92

3.

April terhadap April (

year on year)

(7)

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Year On Year, 2007-2009

5,85 9,69 9,08 8,66 9,74 11,07 9,87 7,20 6,26 6,64 7,57 10,02 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar April-April

IN FLAS I (% ) 2007 Thdp 2006 2008 Terhadap 2007 2009 Thdp 2008

PERBANDINGAN NASIONAL DAN ANTAR KOTA DI KAWASAN TIMUR

Pada bulan April 2009 secara nasional terjadi deflasi sebesar …… persen. Dari 66 kota, 16 Kota mengalami inflasi dan 50 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo 0,99 persen dan terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manado -1,32 persen dan terendah terjadi di Surakarta -0,02 persen.

Tabel 6

Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2009 Kota-Kota di Kawasan Timur Indonesia (2007=100)

Referensi

Dokumen terkait

untuk binatang dan peralatan yang ia pergunakan dalam penggarapan dan pengolahan lahan tersebut. Ada dua cara atau solusi yang bisa ditempuh supaya hasil tanaman

Dwi Karya Mandiri Sangatta” adalah hasil karya saya dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jalur kritis, menghitung biaya yang ditimbulkan pada pengerjaan proyek MVR Evaporator Shelter dengan durasi pengerjaan awal

Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Apakah ada hubungan kecederungan yang dilihat/persepsi gejala dengan persepsi ancaman kesehatan?; 2) Apakah ada hubungan

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia

Junaedin Wadu. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Serta Perilaku Petani dan Strategi Menghadapi Risiko produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan

Berdasarkan latar belakang, dalam penelitian ini akan dibahas tentang hal- hal yang ada kaitannya dengan pelaksanaan penagihan pajak penghasilan dengan surat paksa, dan berbagai