• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

DASAR 9 TAHUN MELALUI

PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

Oleh:

Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. (Kapus Penelitian LPPM IAILM)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARRAKAT

INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH

LPPM IAILM

(3)

PEMBANGUNAN IPM DAN

MAQOSHID SYAR`IYAH DI

INDONESIA

BAGAIMANA

(4)

MAQOSHID SYAR`IYAH

DAN IPM

MAQASHID SYARI`AH:  MENJAGA AGAMA  MENJAGA JIWA  MENJAGA AKAL  MENJAGA HARTA  MENJAGA KEHORMATAN/ KETURUNAN IPM :... ( ? )KESEHATAN  PENDIDIKAN  KESEJAHTERAAN  ... ( ? )

(5)

BAGAIMANA PRESTASI

“IPM” INDONESIA ?

Pendidikan?

Kesehatan?

Kesejahteraan?

(6)

INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA

IPM

PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI

(7)

PRESTASI

PENDIDIKAN

KITA

(8)

UKURAN PRESTASI

PENDIDIKAN

CERDAS

TERAMPIL HIDUP

BERMORAL

(9)

Fin lan d Hon g K on g -Chi na K orea Can ad a Net he rl an ds Li ec ht en s te in J ap an Ma c ao -Chi na S w it z er lan d B el gi um A us tral ia Ne w Zea lan d Icel an d Den m ar k C z ec h Rep ub li c Fr an c e S w ed en A us tria G er m an y Irel an d O E CD a v erage S lov ak Re pu bl ic Nor w a y Lu x e m bo urg Hun ga ry O E CD t ot al P ol an d S pa in La tv ia Uni te d S ta te s It al y Russ ian Fed erati on P ortug al G ree c e S erbi a Ur ug ua y T ur k e y T ha il an d Me x ic o B ra z il T un is ia Indo nes ia Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120

Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6

Fin lan d Hon g K on g -Chi na K orea Can ad a Net he rl an ds Li ec ht en s te in J ap an Ma c ao -Chi na S w it z er lan d B el gi um A us tral ia Ne w Zea lan d Icel an d Den m ar k C z ec h Rep ub li c Fr an c e S w ed en A us tria G er m an y Irel an d O E CD a v erage S lov ak Re pu bl ic Nor w a y Lu x e m bo urg Hun ga ry O E CD t ot al P ol an d S pa in La tv ia Uni te d S ta te s It al y Russ ian Fed erati on P ortug al G ree c e S erbi a Ur ug ua y T ur k e y T ha il an d Me x ic o B ra z il T un is ia Indo nes ia Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 Fin lan d Hon g K on g -Chi na K orea Can ad a Net he rl an ds Li ec ht en s te in J ap an Ma c ao -Chi na S w it z er lan d B el gi um A us tral ia Ne w Zea lan d Icel an d Den m ar k C z ec h Rep ub li c Fr an c e S w ed en A us tria G er m an y Irel an d O E CD a v erage S lov ak Re pu bl ic Nor w a y Lu x e m bo urg Hun ga ry O E CD t ot al P ol an d S pa in La tv ia Uni te d S ta te s It al y Russ ian Fed erati on P ortug al G ree c e S erbi a Ur ug ua y T ur k e y T ha il an d Me x ic o B ra z il T un is ia Indo nes ia Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120

Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6

Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale

(10)

Makin Tinggi Pendidikan, Makin

Rendah

Kemandirian dan Semangat

Kewirausahaannya Sumber : BPS, Susenas 2003 20.07 14.98 1.49 22.56 12.22 28.67 19.71 13.52 1.78 28.59 9.87 26.53 18.8 10.3 2.03 39.2 6.23 23.44 15.13 7.5 2.55 60.87 2.26 11.69 6.14 3.28 3.12 83.18 0.35 3.93 0% 20% 40% 60% 80% 100% Tdk/Blm tmt SD SD/MI SLMP/MTs SMA/MA PT

Sendiri Dibantu buruh tidak tetap Dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan Pekerja bebas Pekerja keluarga

(11)

SAINTIS INDONESIA & ASIA

0 100 200 300 400 500 600

(12)

JUMLAH MATA PELAJARAN SMA

0 2 4 6 8 10 12 14

(13)
(14)

PRESTASI

KESEHATAN

KITA

(15)

FAKTOR KESEHATAN

YANG MEMPENGARUHI INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA

IPM

PENDIDIKAN KESEHATAN EKONOMI AMH, Lama sekolah U H H DAYA BELI

AKABA AKB AKI AKK

BBLR ASFIKSIA INFEKSI (ISPA; Diare; Imunisasi) PENDARAHAN INFEKSI EKLAMSI PARTUS LAMA PELAYANAN KESEHATAN 20% LINGKUNGAN 45% PERILAKU 30% GENETIK 5%

(16)

HUBUNGAN ANTARA

KEMISKINAN DAN KESAKITAN

Penurunan akses terhadap pelayanan kesehatan, Gizi buruk Peningkatan risiko individu dan lingkungan Kemampuan belajar yang rendahProduktivitas kerjaRendahnya tingkat tabungan, hutangKualitas hidup rendah Kemiskinan Kesakitan

(17)

ANGKA KEMATIAN BAYI

di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 2002 E Kab.Kara wang Kab. Sukabumi Kab. Garut Kab. Cirebon Kab. Maja Leng ka C A B D Kab. Bandung Kab. Bekasi Kab.Bogor Kab Tasikmalaya Kab. Subang Kab. Sume dang Kab. Cianjur Kab. Kuningan Kab. Indramayu Kab. Purwa karta = < 51 = rendah = 51-57 = menengah = > 57 = tinggi Keterangan: A = Kota Bandung B = Kota Bogor C = Kota Cianjur D = Kota Cirebon

(18)

JUMLAH KEMATIAN IBU DAN BAYI DINKES PROPINSI JAWA BARAT

754 321 903 726 678 3488 2352 3654 3572 2864 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 1999 2000 2001 2002 2003 Kematian ibu Kematian Bayi

(19)

DATA

(20)

KASUS AIDS Di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 1989 – 2003 0 10 20 30 40 50 AIDS 1 0 1 1 4 3 1 3 4 1 5 11 3 1 7 Kum 1 1 2 3 7 10 11 14 18 19 24 35 38 39 46 '89 '90 '91 '92 '93 '94 '95 '96 '97 '98 '99 '00 '01 '02 '03 AIDS : 85

(21)

0 100 200 300 400 500 600 700 800 HIV 0 0 1 1 5 4 3 3 6 4 13 88 108 223 214 Kum 0 0 1 2 7 11 14 17 23 27 40 128 236 459 673 '89 '90 '91 '92 '93 '94 '95 '96 '97 '98 '99 '00 '01 '02 '03 HIV: 763

KASUS HIV POSITIF

di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 1989 – 2003

(22)

KASUS HIV/AIDS PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK Tahun 1999 – 2003 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 1999 2000 2001 2002 2003 HIV(+) KUM HIV+ 4 60 97 78 193 Kumulatif 4 64 161 239 432

(23)
(24)

HDI atau IPM

KITA ?

(25)

RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI DIBANDINGKAN BEBERAPA NEGARA TAHUN 1995-2006

Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006)

NEGARA TAHUN 1995 2000 2003 2004 2005 2006 Thailand 58 76 74 76 73 74 Malaysia 59 61 58 59 61 61 Philipina 100 77 85 83 84 84 Indonesia 104 109 112 111 110 108 Cina 111 99 104 94 85 81 Vietnam 120 108 109 112 108 109

(26)

SDM INDONESIA & ASIA

Hasil survai Lembaga Konsultan dari

Hongkong (PERC): Pendidikan di Indonesia

menempati peringkat terendah di antara 12

negara Asia

Korsel dan Singapore teratas

Indikator antara lain: Proporsi penduduk yg

memiliki pendidikan dasar-menengah-tinggi,

ketersediaan NAKER yg berkualitas tinggi

(27)

BAGAIMANAKAH

PENDIDIKAN AGAMA

DI NEGERI KITA ?

Bagaimana pula Pendidikan Agama

di persekolahan kita ?

(28)
(29)

KRISIS PARADIGMATIK

MATERIALISTIK POSITIVISTIK EGOISTIK MEKANISTIK SEKULARISTIK MANUSIA TANPA R U H

(30)

M A S A L A H KITA

mutu dikdas apa yang perlu dan bisa ditingkatkan oleh mahasiswa IAILM peserta KKN 2007 melalui

Participatory Action Research (PAR)?

Tentu yang paling utama adalah

mutu pendidikan agama !

Adapun secara khusus dan operasional masalah-masalah yang perlu dikuasai oleh mahasiswa peserta KKN adalah sbb:

1. Mutu PAI apa yang perlu dan bisa ditingkatkan dalam tempo waktu 1 bulan?

2. Apa dan bagaimana Action Research & PAR?

(31)

PAI PADA JENJANG DIKDAS

1.

MAHIR BACA-TULIS AL-QURAN.

(Malah Dirjen Pendidikan Islam Depag

menghendaki baca-tulis Al-Quran sudah selesai

di kelas 3 SD)

2.

BISA SHALAT DAN IBADAH-IBADAH

MAHDHAH LAINNYA

(32)

KEMAMPUAN MEMBACA

AL-QURAN

HASIL SURVEY

YBHI BANDUNG 2003

> 10.000 SISWA

(33)

PERSENTASE SISWA SMA YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN

DI KAB. TASIKMALAYA 0 10 20 30 40 50 60

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total

Bisa

(34)

PERSENTASE SISWA SMP YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN

DI KAB. TASIKMALAYA 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total

Bisa

(35)

PERSENTASE SISWA SD YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN

DI KAB. TASIKMALAYA 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 Total Bisa Tdk bisa

(36)

PERSENTASE SISWA (SD, SMP, SMA) YANG BISA & TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN

DI KAB. TASIKMALAYA 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 SMU SLTP SD Bisa Tdk bisa

(37)
(38)

JAM

AGAMA

DI SEKOLAH

Jenjang Indonesia Pakistan Iran

SD 2 + 1 8 16

 SMP 2 + 1 8 16

SMA 2 + 1 6 12

(39)
(40)

ACTION RESEARCH

Bagaimanakah mengubah kondisi

keberagamaan siswa dan

Pendidikan Agama Islam

di SD dan SMP?

KITA TIDAK PUNYA TENAGA,

MITRA KITA PUN PUNYA KEMAMPUAN,

KITA PERLU MELAKUKAN

(41)

APA ITU ACTION RESEARCH?

1. Menurut Hilary Bradbury and Peter Reason (2001: 2) Action Research is a participatory, democratic process

with concerned with developing practical knowing in the pursuit of worth while human purpose, grounded in a

participatory worldview which human purposes, grounded in a participatory world view which we believe is

emerging at this historical moment. It sees to bring

together action and reflection, theory and practice, with participation with others, in the pursuit of practical

solution to issues of pressing concern to people, and more generally the flourishing of individual persons and their community.

(42)

APA ITU ACTION RESEARCH?

2. So action research is about working towards

practical outcomes, and also about creating new

forms of understanding, since action without

reflection and understanding is blind, just as theory

without action is meaningless.

3. Action research is only possible with, for and by

persons and communities, ideally involving all

stakeholders both in the questioning and sense

making that informs the research, and in the action

which its is focus.

(43)

Mengapa Action Research,

bukan survey ?

Setidaknya ada dua aspek yang menyebabkan

metode survei kurang dapat dipakai:

1.

Pertama, masyarakat cenderung dijadikan

obyek saja dan kurang terlibat dalam

merumuskan masalah dan penyusunan

kebijakan (Fernandes dan tandon, 1993: 9); dan

2.

kedua, dalam penerapan kebijakan, masyarakat

hanya sebagai orang yang menerima bukan

sebagai pelaku dan pelaksana, sehingga acapkali

kebijakan kurang dipahami dan kurang dapat

(44)

Diperlukan metode alternatif,

ACTION RESEARCH?

1. Pertama, berusaha menutupi kelemahan itu dengan merumuskan permasalahan atas dasar masalah yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

2. Kedua, pendekatan dirancang berdasarkan kesepakatan antara masyrakat dengan peneliti.

3. Ketiga, hasil penelitian tidak hanya bermanfaat bagi si peneliti tetapi juga bagi masyarakat. Perubahan situasi, meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memahami dan mengubah serta kemampuan

memecahkan masalah mereka atau mengubah situasi kehidupan mereka merupakan hasil yang diharapkan (Effendi, 1996,10).

(45)

BAGAIMANA MELAKUKAN

ACTION RESEARCH

– Menurut James, YC.Yen (1920) dan Perfrom (2003),

“Datanglah kepada rakyat, hidup bersama rakyat,

belajar dari rakyat, rencanakan bersama rakyat, bekerja bersama rakyat, mulailah dengan apa yang diketahui rakyat, ajarilah dengan contoh, belajarlah dengan

bekerja.”

– Artinya, datanglah ke lokasi KKN, hidup bersama

masyarakat dan “mitra” Participatory Action Research, belajar dari mitra, rencanakan bersama mitra, bekerja bersama mitra, mulailah dari apa yang diketahui oleh mitra, ajari mitra dengan contoh-contoh, dan belajarlah dengan cara bekerja, yakni “melakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP” di lokasi KKN.

(46)

PROSES ACTION RESEARCH

Proses action reseaarch, menurut Kemmis

& Mc Taggart, dimulai dengan:

1.

perencanaan, kemudian

2.

melakukan aksi, kemudian

3.

mengobservasi dampak dari aksi, dan

4.

melakukan perenungan tentang efektivitas

dan efisiensi perencanaan dan aksi yang

telah dilakukan.

(47)

PROSES ACTION RESEARCH

(model Kemmis & McTaggart)

Acting

Observing Planning

(48)

Pendekatan Pertama GAGAL ?

Jika pendekatan pertama gagal, cari akar

kegagalannya dalam hal apa.

Dalam pemberantasan buta huruf Al-Quran,

misalnya saja, apakah gagalnya itu pada

metodenya, pada manajemennya, atau

pada apanya?

Jika sudah ditemukan akar masalahnya,

UBAH DENGAN PENDEKATAN II !

Jika Pendekatan II gagal ?

(49)

PROSES ACTION RESEARCH

(Putaran I, Putaran II, dst)

. Acting Observ ing Planning Reflect ing Acting Observ ing Planning Reflect ing

(50)

PROSES KKN IAILM 2007

MELALUI

PARTICIPATORY ACTION RESEARCH

Dalam KKN 2007 ini, pada Putaran I lakukan tahap-tahap kegiatan berikut bersama ”mitra”, yakni:

(1) buat perencanaan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD

dan SMP di desa lokasi KKN, kemudian

(2) lakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran dengan menggunakan

manajemen dan metode yang Anda pilih,

(3) setelah satu minggu, coba observasi seberapa besar perubahan, dan (4) diskusikan dan renungkan tentang efektivitas dan efisiensi

perencanaan dan aksi yang telah dilakukan, apakah perlu diubah, misalnya mengubah metode dan manajemen. Jika Ya, maka lakukanlah Putaran II dengan tahap-tahap seperti dalam Putaran I.

(51)

MITRA KKN

Tentukan,

siapa

yang

akan

dijadikan

MITRA KKN oleh Anda, misalnya:

1. Guru Pendidikan Agama Islam SD

2. Guru Pendidikan Agama Islam SMP

3. Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan

4. Kepala SD

5. Kepala SMP

6. Pembantu Kepala Sekolah SMP

(52)

MITRA KKN LAINNYA

MITRA KKN lainnya, misalnya:

8. Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 9. Kepala Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) 10. Guru MDA

11. Guru TPA 12. Guru Ngaji

13. Ketua/Pengurus DKM 14. Remaja Masjid

(53)

LANGKAH-LANGKAH KKN

DI DESA LOKASI KKN

Langkah-langkah kegiatan penciptaan “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di SD dan SMP melalui

Participatory Action Research (PAR) sbb:

1. Rapat Kerja bersama Mitra PAR untuk menyamakan misi dan menyusun langkah-langkah kongkrit penciptaan

“Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di desa lokasi KKN;

2. Memilih Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), dan Masjid penyelenggara baca-tulis Al-Quran yang siap atau perlu disiapkan untuk menyelenggarakan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR;

(54)

LANGKAH-LANGKAH KKN

DI DESA LOKASI KKN

Langkah-langkah kegiatan penciptaan “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di SD dan SMP melalui Participatory Action

Research (PAR) sbb:

3. Mapping test kemampuan membaca Al-Quran (terhadap seluruh siswa SD dan SMP di lokasi KKN), oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR;

4. Melakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP yang belum bisa atau belum lancar membaca Al-Quran di desa lokasi KKN, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR;

5. Melakukan evaluasi mingguan tentang kemajuan hasil belajar serta merancang langkah-langkah yang lebih efektif untuk mempercepat terciptanya “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di desa lokasi KKN, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR.

(55)
(56)

VIA MASJID

PERTIMBANGKAN JUGA

MELAKUKAN KKN

– yakni pemberantasan buta huruf

Al-Quran –

(57)

SEJARAH MASJID

MASJID DI MASA NABI SAW

MASJID DI MASA SAHABAT &

TABI`IN

MASJID DI MASA KEJAYAAN

PERADABAN ISLAM

MASJID DI MASA KEMUNDURAN

ISLAM

(58)

MASJID DI MASA NABI SAW:

Masa Pertumbuhan

(59)

MASJID DI MASA SAHABAT & TABI`IN

:

Masa Perkembangan

(60)

MASJID DI MASA BANI ABBAS:

Masa Kejayaan Peradaban

(61)

MASJID DI MASA KEMUNDURAN:

.  Kenegaraan & Pemerintahan  Tafaqquh fid-Din  Baitul Hikmah

(62)

TIPE MASJID

( Dilihat dari segi Aktivitas)

Masjid PASIF, yakni masjid yang hanya berfungsi

sbg tempat shalat & pengajian alakadarnya

 Masjid AKTIF, yakni masjid yang banyak

mengadakan berbagai aktivitas dalam rangka meraih jamaah yang lebih banyak

 Masjid PRO-AKTIF, yakni masjid yang sangat aktif meraih jamaah, hingga para siswa di sekolah pun

(63)

MEMBANGUN HUBUNGAN

LINTAS SEKTORAL

KOORDINASI MASJID DENGAN

LEMBAGA KEAGAMAAN

KOORDINASI MASJID DENGAN

LEMBAGA PENDIDIKAN

KOORDINASI MASJID DENGAN

(64)

KOORDINASI MASJID DENGAN

SEKTOR PENDIDIKAN :

MASJID & PEMBERANTASAN

BUTA HURUF AL-QURAN

KEAKSARAAN FUNGSIONAL

BERBASIS MASJID ( KF-BM )

MASJID & PEMBINAAN BASIC

(65)
(66)

MASJID PRO-AKTIF :

(67)

DATA BASED

JAMAAH MASJID

Untuk menciptakan

MASJID PRO-AKTIF

perlu dibuat

(68)

FORMAT KARTU JAMAAH MASJID

( KJM )

No Nama Status dl klg Baca Al-Quran Status Zakat Pekerjaan 1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. dst 5. dst

(69)

Kepala KJM: Ali Nurhuda

No Nama Status dl klg Baca Al-Quran Status Zakat Pekerjaan

1. Ali Suami Trampil Muzakki Bank 2. Siti Istri Mahir Idem Guru 3. Alia Anak 1 Trampil - MA

4. Adi Anak 2 Dasar - SMP

(70)

Kepala KJM: Adun

No Nama Status dl klg Baca Al-Quran Status Zakat Pekerjaan

1. Adun Suami Pra-dasar Mustahiq Buruh 2. Isah Istri Dasar Idem IRT 3. Neti Anak 1 Pra-dasar - SD

(71)

FORMAT REKAF KJM

No Kepala KJM Angg Klg 1. Ali 5 2. Adun 4 3. Aman 6 4. Bejo 3 5. Dudi 5 Dst ... ... ... ... 100. Jmh 100 450

Baca Al-Quran Status Zakat Kepala KJM

Bisa Tdk bisa Muzaki Mustahiq Bukan MM

3 2 - -0 3 - -2 4 - - 1 2 - - 2 3 - -... ... ... ... ... 180 270 15 30 55

(72)

Mangga atuh !

(73)
(74)

LANGKAH KERJA DI LAPANGAN

Siapa yang perlu dijadikan MITRA?

Bagaimana cara menyampaikan MISI KKN

IAILM 2007, yakni: “meningkatkan

kualitas PAI – khususnya baca-tulis

Al-Quran – pada SD dan SMP di lokasi KKN?

Siapa saja pihak yang bisa diminta bantuan

untuk melibatkan MITRA?

Referensi

Dokumen terkait

dan sekarang dipakai serta digunakan dalam membuat cake n’ bakery. Dari pengadopsian tersebut akan diterapkan dengan inovasi dan gagasan.. yang dimiliki pengusaha Fanny cake

Una de las maneras más fáciles para conocer a tu príncipe o princesa es en los prestigiosos casinos de Europa. La realeza y Aristocracia salen a divertirse en cinco casinos en

Laksanakan penilaian mandiri dengan mempelajari dan menilai kemampuan yang sdr miliki secara obyektif terhadap seluruh daftar pertanyaan yang ada, serta tentukan

Abstrak— Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) memiliki otot yang lebih kecil, lebih lemah dan lebih tahan terhadap peregangan dibandingkan dengan orang yang

Linimentum merupakan salah satu sediaan obat untuk pemakaian pada kulit yang dapat berupa larutan alkohol atau berlemak atau emulsi yang terdiri-dari macam-macam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media ekstrak Daun Lamtoro dengan salinitas berbeda berpengaruh terhadap kepadatan sel dan kandungan karotenoid

Kapal yang baik merupakan kapal yang memenuhi criteria standar dari jenis kapal itu sendiri, terutama pada saat pemilihan sistem penggerak atau propulsi kapal

bahwa keragaman frekuensi kehadiran badak jawa pada suatu habitat terpilih dipengaruhi oleh faktor pH tanah dan kandungan garam mineral secara simultan sebesar