• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MBS 1200527 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MBS 1200527 Chapter3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen operasional bank

mengenai analisis efisiensi bank. William G. Zikmun, et al (2009:118)

menjelaskan mengenai variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang

memiliki variasi nilai atau yang merubah dari satu hal untuk hal yang lain.

variabel yang dapat menunjukkan perbedaan dalam nilai, biasanya dalam

besarnya atau kekuatannya ataupun dalam petunjuk. Dalam penelitian, variabel

merupakan salah satu dari dua yang dapat di observasi atau di manipulasi yang

mana dengan mengajukan sebuah kasus untuk di uji cobakan.

Berdasarkan definisi tersebut, variabel yang dikaji adalah analisis efisiensi.

Penelitian ini dilakukan pada BPR di kawasan Bandung. Penelitian ini memakai

data runtut waktu (time series), dimana menurut Umar, H (2005:42) time series

yaitu sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa

interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan di analisis mengenai analisis

efisiensi BPR menggunakan metode DEA dengan softwere BANXIA pada BPR di

kawasan Bandung tahun 2013-2014.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

3.2.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut William G. Z, et

al (2009:61) “descriptive research is typically focuse around one or more fairly

specific research questions. It is usually much more structured and, for many common types of business research, can yield managerially actionable results”. Penelitian ini menggunakan deskriptif, hal ini sesuai dengan tujuan penelitian

yang dilakukan yakni untuk mengetahui gambaran tingkat efisiensi teknik dan

(2)

Decreasing return to scale, Constant return to scale, atau Increasing return to

scale pada periode 2013-2014.

3.2.1.2 Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:2)

bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

yaitu mengenai analisis efisiensi menggunakan DEA pada BPR di kawasan

Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun yaitu mulai dari

tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 maka jangka waktu penelitian ini adalah

time series.

Menurut William G. Zikmun, et al (2009:280) dijelaskan mengenai desain

time series yang merupakan used for an experiment investigating long-term

structural changes. Sedangkan menurut Kuncoro (2009:163) time series

merupakan penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan

suatu keadaan yang tidak menentu dan tidak konsisten dengan menganalisis waktu

ke belakang. Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pada analisis efisiensi

BPR menggunakan DEA pada BPR di kawasan Bandung tahun 2013-2014.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

William G, et al (2009:118) menjelaskan variabel penelitian merupakan

segala sesuatu yang memiliki variasi nilai atau yang merubah dari satu hal untuk

hal yang lain”. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitiannya

yaitu tingkat efisiensi bank. Untuk mengukur tingkat efisiensi bank terlebih

dahulu harus dihitung variabel input dan utput masing-masing bank. dalam

penelitian ini akan digunakan metode pendekatan DEA menggunakan pendekatan

intermediasi.

Menurut Rubeda, Pujiati & Prasetyo (2012:177) mengungkapkan bahwa

(3)

pentransformasian uang dipinjamkan dari deposito menjadi uang yang

dipinjamkan kepada debitor”.

Pendekatan itermediasi memandang sebuah institusi finansial sebagai

intermediator, yang berfungsi untuk mengumpulkan dana dalam bentuk deposito

dan sumber dana lainnya kemudian menyalurkannya sebagai pinjaman maupun

aset lainnya guna memperoleh pendapatan. Total deposito yang dapat dipinjam

oleh masyarakat dan berbagai total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan

proses intermediasi diasumsikan sebagai input pada model ini, sedangkan cara

dimana sejumlah dana dapat dipinjamkan kepada masyarakat dianggap sebagai

output model ini, termasuk didalamnya beban tenaga kerja dan beban

administrasi.

Berger dan Humprey dalam Siregar, M.L (2015:52) menjelaskan bahwa

pendekatan intermediasi lebih tepat digunakan untuk mengevaluasi institusi

keuangan secara keseluruhan seperti segi perantara dana antara penabung dengan

investor. variabel input dan output dengan pendekatan intermediasi dalam

penelitian ini diambil dari variabrl penelitian yang digunakan oleh Yuksel Akay

Unvan & Huseyin Talidil (2012). Variabel yang digunakan dapat dilihat pada

Tabel 3. 1 berikut ini:

TABEL 3. 1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Sumber

(4)

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Sumber

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitan memerlukan sumber data yang akurat dan diperlukan dalam

kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder

yang merupakan data yang telah dipublikasikan oleh lembaga terkait untuk

dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

Berdasarkan definisi data yang telah di jelaskan, maka penulis

mengumpulkan dan menyajikan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

TABEL 3. 2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis Data Sumber Data

1. Perkembangan industri BPR Indonesia

Sekunder Bank Indonesia

2. Kelembagaan BPR Indonesia Sekunder Bank Indonesia 3. Laporan Laba rugi BPR di

Kawasan Bandung

Sekunder Otoritas Jasa Keuangan

4. Laporan Neraca BPR di Kawasan Bandung

(5)

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling

3.2.4.1 Populasi

Menurut William, G. Z, et al (2009:650) “populasi merupakan grup yang

terdiri dari kesatuan yang memiliki keadaan yang umum dari sebuah

karakteristik”.

Populasi bukan hanya terletak pada jumlah yang ada pada obyek atau

subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh

subyek atau obyek yang diteliti. Berdasarkan definisi populasi yang dijelaskan,

dapat di tarik kesimpulan mengenai populasi yang berada dalam penelitian ini

adalah 56 BPR di kawasan Bandung yang terdaftar di bank Indonesia periode

2013-2014.

3.2.4.2 Sampel

Menurut William G. Z, et al (2009:652) sampel adalah “a subset, or some

part, of a larger Population” Sementara menurut Umar S (2014:77) “ sampel

yaitu bagian kecil dari suatu populasi”. Tujuan utama penarikan sampel adalah

untuk memperoleh informasi tentang populasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi

sampel yaitu BPR di kawasan Bandung yang terdaftar di BI dan memepunyai

laporan Neraca, dan Laporan Laba/Rugi keuangan lengkap periode 2013-2014.

Berikut daftar BPR Bandung Raya yang memenuhi kriteria sampel.

TABEL 3.3

DAFTAR BPR YANG MEMENUHI KRITERIA SAMPEL

No Nama Bank

1 PT Bpr Mulya Artra 2 PT Bpr Nehemia

3 PT BPR Hayura Artalola 4 PT BPR Mitra Rukun Mandiri 5 PT BPR Nusantara Bona Pasogit 26 6 PT. BPR Baleendah Rahayu

(6)

No Nama Bank

12 PT. BPR Jujur Arghadana 13 PT. BPR Kredit Mandiri Jabar 14 PT. BPR Mitra Kanaka Santosa 15 PT. BPR Sarikusuma Surya 16 PT. BPR Sembada

17 PT. BPR Kota Bandung 18 KOP Bpr Tanjung Raya 19 KOP. BPR Artos Parahyangan 20 KOP. BPR Bara Ujungberung 21 PT BPR Artha Karya Usaha 22 PT BPR Artha Mitra Kencana 23 PT BPR Karya Guna Mandiri

24 PT BPR Ukabima Lumbung Sejahtera 25 PT BPR Utama Kita Mandiri

26 PT. BPR Artha Niaga Finatama 27 PT. BPR Bahtera Masyarakat Jabar 28 PT. BPR Citradana Rahayu

29 PT. BPR Daya Lumbung Asia 30 PT. BPR Emasnusantara Sentosa 31 PT. BPR Karyajatnika Sadaya 32 PT. BPR Nata Citraperdana 33 PT. BPR Permata Dhanawira

34 PT. BPR Sentral Investasi Dh Gerbang Pr 35 PT. BPR Trisurya Marga Artha

Sumber: www.ojk.go.id data diolah

3.2.4.3Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive

Sampling. Menurut Umar H (2014:92) “purposive sampling adalah pemilihan

sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang anggap mempunyai sangkut

paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria

yang ditetapkan oleh peneliti yaitu BPR yang ada di Kawasan Bandung dengan

laporan keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba/Rugi 2 tahun terakhir yang

terdaftar di Bank Indonesia.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sudjana (2005:8) bahwa “teknik pengumpulan data merupakan

(7)

penelitian ini adalah mendapatkan data’. Berdasarkan sumber datanya,

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer maupun sumber sekunder.

Senada dengan pendapat di atas, Singarimbun, M dan Sofian, E (2010:149)

menjelaskan mengenai “teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

melaksanakan pengamatan (observasi), pembuatan kuesioner, melakukan

wawancara, serta studi pustaka dan dokumentasi”.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dipilih dengan

menggunakan dokumentasi. Dikarenakan dalam penelitian ini mengumpulkan

data serta informasi yang terdapat pada artikel berita, jurnal, literatur dan hasil

penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur

yang dimuat dalam pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini.

Teknik dokumentasi di jelaskan dalam Suharsimi Arikunto, S (2009:137)

yakni “berasal dari kata dokumen yang bermakna barang-barang tertulis”. Studi dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan

cara dokumentasi, yakni berkaitan dengan mempelajari dokumen yang berkaitan

dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam melaksanakan

metode dokumentasi ini, peneliti mengumpulkan data dokumen berupa publikasi

yang telah di keluarkan oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3.2.6 Rancangan Analisis Data

Rancangan analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DEA (Data

Envelopment Analysis) dengan pendekatan intermediasi. Pendekatan intermediasi

ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai intermediator, yaitu merubah

dan mentransfer aset-aset financial dari unit-unit surplus menjual unit-unit defisit.

Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga kerja, modal dan

pembayaran bunga pada deposit, lalu dengan output yang diukur dalam bentuk

kredit pinjaman (loans) dan investasi finansial (financial statement). Akhirnya

pendekatan ini melihat fungsi primer sebuah institusi finansial sebagai pencipta

kredit pinjaman (loans) (Muharam, H dan Rizki dan Pusvitasari, 2007:8).

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan salah satu teknik analisis

non-parametrik yang biasa digunakan untuk mengukur efisiensi relatif baik antar

(8)

atau pelaku kegiatan ekonomi yang tidak berorientasi laba (non-profit oriented)

yang dalam proses produksi atau aktifitasnya melibatkan penggunaan input-input

tertentu untuk menghasilkan output-output tertentu. Selain sebagai alat untuk

mengukur efisiensi basis, DEA juga dapat digunakan sebagai alat pengambilan

kebijakan untuk meningkatkan efisiensi, Ahmad Syakir Kurnia dalam Rusydiana,

A. S (2013:27).

Pada dasarnya teknik analisis DEA didesain khusus untuk mengukur

efisiensi relatif suatu UKE dalam kondisi input maupun output. Kondisi tersebut

biasanya sulit disiasati secara sempurna oleh teknik analisis pengukuran efisiensi

lainnya Nugroho dalam Rusydiana, A. S. (2013:27). “Efisiensi relatif suatu UKE adalah efisiensi suatu UKE dibanding dengan UKE lain dalam sampel yang

menggunakan jenis input dan output yang sama”. DEA memformulasikan UKE

sebagai program linear fraksional untuk mencari solusi, apabila model tersebut

ditransformasikan ke dalam program linear dengan nilai bobot dari input dan

output, Adrian Sutawijaya dan Etty Puji Lestari dalam Rusydiana, A. S.

(2013:27).

DEA merupakan sebuah pendekatan non-parametrik yang berbasis

program linear (Linear Programming) dengan dibantu paket-paket software

efisiensi, seperti Banxia Frontier Analysis (BFA) dan Warwick for Data

Envelopment Analysis (WDEA). Pada intinya kedua software tersebut akan

mengarah pada hasil yang sama. Efisiensi teknik perbankan diukur dengan

menghitung rasio antara output dan inputnya. DEA akan menghitung bank yang

menggunakan input n untuk menghasilkan output m yang berbeda (Miller dan

Noulas dalam Sutawijaya, A dan Lestari, E.P. 2009). Efisiensi bank diukur

sebagai berikut:

ℎ = ∑ =

� / ∑ =

ℎ : Efisiensi teknik bank s

: Jumlah output i yang diproduksi oleh bank s.

(9)

ui : Bobot output i yang di hasilkan oleh bank s

vj : Bobot input j yang diberikan oleh bank s, dan i dihitung dari 1 ke

m serta j dihitung dari 1 ke n.

Persamaan di atas menunjukkan adanya penggunaan satu variabel input

dan satu output. Rasio efisiensi (hs), kemudian dimaksimalkan dengan kendala

sebagai berikut:

∑ =

� / ∑ =

� , � = , … . . , �

���

Dimana N menunjukkan jumlah bank dalam sampel. Pertidaksamaan

pertama menunjukkan adanya efisiensi rasio untuk UKE lain tidak lebih dari 1,

sementara pertidaksamaan kedua berbobot positif. Angka rasio akan bervariasi

antara 0 sampai dengan 1. Bank dikatakan efisien apabila memiliki angka rasio

mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika mendekati angka 0 menunjukkan

efisiensi bank yang semakin rendah. Pada DEA, setiap bank dapat menentukan

pembobotnya masing-masing dan menjamin bahwa pembobot yang dipilih akan

menghasilkan ukuran kinerja yang terbaik (Sutawijaya dan Lestari, 2009).

Menurut Sutawijaya, A dan Lestari, E.P (2009) model pengukuran teknik

bank berdasarkan asumsi pendekatan frontier dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Model DEA CCR (Charnes-Cooper-Rhodes 1978) asumsi yang digunakan

dalam model ini adalah Constan Return to Scale (CRS). Beberapa program

linier ditransformasikan ke dalam program ordinary liniear secara primal atau

dual, sebagai berikut:

Maksimasi:

ℎ = ∑ =

Fungsi batasan

∑ =

� − ∑ =

(10)

∑ =

� = & ���

Efisiensi pada masing-masing bank dihitung menggunakan programasi

linier dengan memaksimumkan jumlah output yang dibobot dari bank s. Kendala

jumlah input yang dibobot harus sama dengan satu untuk bank s, sedangkan

kendala untuk semua bank yaitu output yang dibobot dikurangi jumlah input yang

dibobot harus kurang atau sama dengan 0. Hal ini berarti bahwa semua bank akan

berada atau di bawah referensi kinerja frontier yang merupakan garis lurus yang

memotong sumbu origin (Insukirdo dalam Sutawijaya dan Lestari, 2009).

2. Model DEA BCC (Bankers, Charnes dan Cooper) Asumsi yang digunakan

dalam model ini adalah Variable Return to Scale (VRS). Beberapa program

linier ditransformasikan ke dalam program ordinary liniear secara primal atau

dual, sebagai berikut:

Maksimasi:

ℎ = ∑ =

� +

Dengan fungsi batasan

∑ =

� / ∑ =

� , � = , … . . , �

∑ =

� = & ���

di mana Uo merupakan penggal yang dapat bernilai positif atau negatif.

Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa terdapat dua model DEA

yang sering digunakan untuk mengukur efisiensi, yaitu CCR dan BCC. Charnes,

Cooper dan Rhodes (1978) mengembangkan model DEA dengan metode constant

return to scale (CRS) dan selanjutnya dikembangkan oleh Banker, Charnes dan

Cooper dengan metode variable return to scale (VRS) yang akhirnya terkenal

dengan model CCR (Cooper-Rhodes) dan BCC (Banker-

(11)

CCR mengasumsikan adanya CRS, yang dimaksud dengan asumsi CRS

adalah bahwa perubahan proporsional pada semua tingkat input akan

menghasilkan perubahan proporsional yang sama pada tingkat output. Sedangkan

BCC mengasumsikan adanya VRS. Yang dimaksud dengan asumsi VRS adalah

bahwa semua unit yang diukur akan menghasilkan perubahan pada berbagai

tingkat output dan adanya anggapan bahwa skala produksi dapat mempengaruhi

efisiensi.

Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan BCC mengasumsikan

adanya VRS, namun untuk lebih memastikan pendekatan mana yang lebih tepat

digunakan maka penelitian ini akan menggunakan model CCR dan BCC terlebih

dahulu. Ketika kedua model tersebut memberikan hasil yang jauh berbeda maka

pendekatan yang lebih tepat digunakan adalah pendekatan BCC mengasumsikan

Gambar

TABEL 3. 1
TABEL 3. 2
TABEL 3.3 DAFTAR BPR YANG MEMENUHI KRITERIA SAMPEL

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Foo (2012), bagi membantu pelajar dalam meningkatkan pemahaman terhadap konsep Kimia, guru perlu memikul tanggungjawab yang amat penting dalam memilih teknik-teknik

Karena organisme ini juga sering tidak menimbulkan gejala, patogenitasnya masih diperdebatkan; sebagian besar literatur menyatakan bahwa ketika Blastocystis hominis

Atribut yang dinilai cukup oleh pelanggan berdasarkan hasil pengukuran IKM UPT, yaitu: 1) efektivitas dan efisiensi pelayanan; 2) kesopanan, keramahan, dan keadilan

sampingan tersebut menjadi modal yang baik dalam meningkatkan pendapatan.. Aset sosial dalam konteks ini dapat digambarkan melalui aktivitas gotongroyong atau kerjasama yang

Menggunakan metode tahlilī yang terdapat di dalam kitab tafsirnya seperti menafsirkan satu ayat dengan ayat yang lainnya, menguraikan ayat atau bagian ayat

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Made Novandri SN (2010) yang menunjukkan bahwa variabel kualitas produk mempunyai pengaruh

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan ( Return On Asset ) berpengaruh positif dan signifikan

Perhitungan dengan memasukkan produksi dari berbagai komoditi selama setahun, menyebabkan model melanggar asumsi model Regresi Linear (ada autokorelasi). Salah satu