• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 1009166 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SOS 1009166 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Melly Agustina, 2014

Fenomena Pernikahan Usia Dini dalam Konteks Himpitan Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan pembahasan penelitian yang dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor utama dari terjadinya pernikahan usia dini di Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu adalah faktor himpitan ekonomi. Fenomena pernikahan usia dini ini lebih memberikan implikasi yang negatif kepada anak. Pihak Kepala Desa sedang melakukan upaya untuk memperbaiki ekonomi masyarakat dan Ketua Kantor Urusan Agama sudah mencoba merealisasikan upaya dalam meminimalisir pernikahan usia dini.

2. Simpulan Khusus

Selain dari simpulan umum di atas, dapat diuraikan juga kesimpulan yang bersifat khusus, yakni :

a. Himpitan ekonomi yang mendorong anak melakukan pernikahan pada

usia dini yaitu bahwa orangtua sudah tidak bisa melaksanakan kewajibannya untuk membiayai anak sekolah dikarenakan pendapatan yang tidak menentu setiap harinya baik yang dirasakan oleh keluarga yang utuh ataupun keluarga yang tidak utuh, dan pendapatan tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan yang mendasar contohnya kebutuhan dalam pangan untuk keluarga jadi lebih memilih untuk menikahkan anaknya saja. Karena pekerjaan orangtua dari yang menikah usia dini ini sebagai buruh tani dan pedagang keliling.

b. Implikasi yang terjadi kepada anak yang menikah pada usia dini dibagi

menjadi dua yaitu negatif dan positif, Implikasi negatif pertama,

(2)

2

Melly Agustina, 2014

Fenomena Pernikahan Usia Dini dalam Konteks Himpitan Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sangat rentan terjadinya keguguran. Kedua, pasangan muda belum bisa

dibebani suatu pekerjaan. Ketiga, belum bisa menjaga anaknya sendiri.

Keempat, pendidikan menjadi terhenti. Kelima, masih dapat memiliki

anak yang banyak karena usia pernikahan yang masih muda. Keenam,

rentan terjadinya perceraian. Ketujuh , tidak tercatat di KUA dan tidak mendapat buku nikah. Selain itu juga terdapat dampak positifnya

adalah pertama, dengan adanya pernikahan akan terhindar dari

penyimpangan seks, dan dengan menikah akan sah melakukan

hubungan suami istri menurut agama. Kedua, dengan adanya

pernikahan akan lebih sehat rohaninya karena adanya suami maka bisa membimbing anak yang menikah pada usia dini tersebut lebih bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi atau lebih baik lagi secara

rohani. Ketiga, dengan adanya pernikahan dimana hubungan suami

istri disahkan secara agama dan hukum maka apabila anak yang menikah usia dini akan cepat memiliki keturunan karena pada usia yang masih muda sudah memiliki anak. Hasil penelitian menunjukan juga bahwa anak yang menikah pada usia dini menyukai anak kecil jadi dengan adanya pernikahan ini bisa membuat anak tersebut lebih

cepat memiliki anak. Keempat, dengan menikah akan lebih banyak

nilai ibadahnya, apabila mengabdi pada suami tentu saja itu akan menjadi nilai ibadah pada anak yang menikah pada usia dini tersebut. Kelima, dari hasil penelitian dengan adanya pernikahan usia dini status

mereka menjadi istri dan juga ibu, dan keenam, dengan adanya

pernikahan dapat membantu kondisi perekonomian keluarga, karena dengan adanya anggota keluarga baru yang bekerja dan ikut membantu pendapatan setiap harinya

c. Faktor–faktor yang mendorong pernikahan usia dini di Desa

Wanakerta ini adalah hamil di luar nikah, pendidikan yang terhenti,

(3)

3

Melly Agustina, 2014

Fenomena Pernikahan Usia Dini dalam Konteks Himpitan Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

usia dini yang dilakukan oleh pihak Desa Wanakerta yaitu pertama, Memberdayakan masyarakatnya dengan meningkatkan potensi yang

ada di dalam masyarakat itu sendiri, kedua adanya peningkatan tingkat

kemandirian dalam masyarakat agar tidak bergantung pada orang lain

agar bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, ketiga adanya

sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya sekolah. Selain

itu, upaya dari pihak Kantor Urusan Agama (KUA), adanya sosialisasi

kepada masyarakat mengenai Undang–undang Perkawinan melalui

pengajian atau kegiatan yang terdapat di Desa Wanakerta khususnya mengenai batasan perkawinan.

B. Saran

Berdasarkan dari simpulan yang diambil, maka peneliti mengajukan saran yang sekiranya dapat menjadi masukan. Adapun saran yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk orangtua agar bisa lebih berusaha lagi dalam bekerja untuk memenuhi kewajiban orangtua kepada anaknya,

2. Pihak Aparat Desa melaksanakan programnya untuk memberdayakan

masyarakat miskin, melalui pengalihan pekerjaan kesektor usaha, supaya masyarakat miskin bisa bekerja secara mandiri agar tidak terjadi kembali pernikahan usia dini dikarenakan faktor ekonomi.

3. Pihak Kantor Urusan Agama (KUA) agar konsisten menegagkan

syarat-syarat yang harus dipenuhi dan secara terus menerus melakukan

sosialisasi mengenai Undang–Undang Perkawinan agar masyarakat

menjadi tahu dan mengerti dengan baik.

4. Penelitian ini hanya terbatas pada satu Desa saja, oleh karena itu bagi

(4)

4

Melly Agustina, 2014

Fenomena Pernikahan Usia Dini dalam Konteks Himpitan Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen dalam penelitian ini tes pengukuran keterampilan sosial merujuk dari SSRS (Social Skill Rating Scales) dan untuk mengukur tes kerjasama yang diadopsi dari

Program pelatihan kerja yang disusun secara berjejang mengacu pada jenjang Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dalam

Namun, yang penting diketahui adalah bahwa semua kompetensi tersebut harus berisi muatan-muatan yang akan menanamkan landasan kepribadian, mingkatkan penguasaan ilmu

The objective of research was to compare the morphological variation of root, stem, leaf, panicle, floret and the colour of milk mature grain and mature grain by observing the

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA HIPERTENSI DI WILAYAH. KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan anemia gizi, body image dan perilaku kontrol berat badan dengan kejadian kurang gizi pada remaja putri di

Analisis yang telah dilakukan pada model integrasi pasar secara vertikal antara pasar produsen gabah dengan pasar ritel beras di Indonesia menunjukkan bahwa dalam jangka panjang

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Murniati, dkk.(2011) bahwa aplikasi kompos sebagai input awal pada tanaman jagung manis dapat meningkatkan pertumbuhan dan