BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan
permasalahan dalam penelitian ini, maka yang digunakan adalah penelitian
deskriptif verifikatif. Menurut Zainal Arifin (2011:54) “Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab
persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik
tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan
berbagai variabel.” Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, secara
berperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang.
Jenis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar sekolah siswa di SMA
Negeri 6 Bandung.
Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian survey.
Nasution (2009:25) mengemukakan bahwa “Suatu penelitian survey bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar dengan cara
mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu.”
B. Operasionalisasi Variabel
Opearasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel
penelitian agar pengukuran menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan
patokan untuk pengumpulan data.
Pada penelitian ini, variabel penelitiannya adalah:
a. Lingkungan keluarga (X1) sebagai variabel independen persepsi siswa
mempengaruhi perilaku seseorang karena keluarga merupakan lingkungan
yang pertama dan utama bagi perkembangan individu.
b. Kebiasaan belajar (X2) sebagai variabel independen persepsi siswa tentang
kebiasaan belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang
secara berulang-ulang, tetap, dan otomatis.
c. Prestasi belajar (Y) sebagai variabel dependen. Prestasi belajar siswa adalah
kecakapan yang diperoleh siswa setelah melakukan serangkaian kegiatan
belajar dan dapat dengan kriteria penelitian tertentu variabel-variabel yang
diteliti tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Lingkungan
Tidak memanjakan anak
Memberikan bimbingan
belajar
Interval
2. Relasi antar
anggota keluarga
Komunikasi yang baik
Keharmonisan
Kebutuhan belajar terpenuhi (buku-buku dan alat tulis)
Penyediaan fasilitas belajar
(buku, kalkulator,
laptop/komputer) 5. Pengertian
orang tua
Dorongan dan pengertian
orang tua
Membantu kesulitan anak
disekolah
Mengetahui perkembangan
anak di sekolah
6. Latar belakang
kebudayaan
Kebiasaan di dalam keluarga
Kebiasaan
Memiliki rencana belajar
Belajar ketika akan ada ujian
Interval
2. Membaca dan
membuat
Membaca beberapa buku
catatan Membuat rangkuman
3. Mengulangi
bahan pelajaran
Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan
4. Konsentrasi Konsentrasi yang baik
Suasana belajar
5. Mengerjakan
tugas
Mengerjakan tugas di rumah
Mengerjakan tugas di
sekolah
Mengerjakan tugas tepat
waktu
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Menurut Zainal Arifin (2011:215) “Populasi adalah keseluruhan objek yang
diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi.”
Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajarai dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Pada penelitian ini populasinya adalah siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3 di SMA Negeri 6 Bandung dengan jumlah populasi sebanyak
135 siswa.
2. Sampel
Menurut Zainal Arifin (2011:215) yang dimaksud dengan “Sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa
sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population).”
Ukuran sampel dari populasi penelitian ditentukan dengan rumus Taro
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
= Presisi yang ditetapkan (5%)
Berdasarkan rumus tersebut maka sampel siswa dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
(Pembulatan)
Setelah jumlah sampel ditentukan maka langkah selanjutnya adalah
menentukan sampel setiap kelas secara proporsional sesuai dengan rumus berikut
ini :
Keterangan :
= Jumlah sampel menurut stratum
n = Jumlah sampel seluruhnya
= Jumlah populasi menurut stratum
N = Jumlah populasi seluruhnya
Tabel 3.2
Anggota Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa
1 XI IPS 1 45 45/135 x 101 = 34
2 XIIPS 2 44 44/135 x 101 = 33
3 XI IPS 3 46 46/135 x 101 = 34
Dari tabel di atas dapat kita lihat dengan populasi sebanyak 135 siswa yang
akan diambil sampel sebanyak 101 siswa dengan cara random.
Dalam penelitian ini teknik yang akan digunakan adalah teknik simple
random sampling yang merupakan salah satu teknik yang termasuk ke dalam
probably sampling. Menurut Cholid dan Abu Ahmadi (2009: 111)
mengemukakan bahwa “Teknik random sampling adalah teknik pengambilan
sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara undian.
Cara undian yang digunakan dengan menuliskan (nomor atau nama) seluruh
anggota populasi yang terdapat dalam daftar kerangka sampling dalam secarik
kertas. Nomor atau nama tersebut kemudian digulung dan dimasukkan dalam
kotak. Setelah dikocok, kemudian kertas yang telah berisi nomor urut atau nama
diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Riduwan (2010: 97) mengemukakan bahwa “Teknik pengumpulan data
ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi
Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat
kaitannya dengan masalah yang diteliti. Studi dokumentasi merupakan studi untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan laporan yang
dimiliki instansi terkait, dalam hal ini SMA Negeri 6 Bandung mengenai prestasi
2. Angket
Menurut Riduwan (2010:99) bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai
dengan permintaan pengguna”. Adapun tujuan penyebaran angket menurut
Ridwuan ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari
responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket
berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa
sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai
dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda check (√). Untuk
memperoleh data mengenai lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar
berdasarkan presepsi siswa maka dibuat pertanyaan yang disusun dengan
menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33)
“Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan
dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat
berkutub dua pada ujung keduanya.” Angket berisi pertanyaan di mana
masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1-5. Berikut ini adalah tabel angket
Tabel 3.3
Penilaian Skala Numerik
No Pertanyaan/Pernyataan Skor
5 4 3 2 1
Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:
1) Angket 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi
2) Angket 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi
3) Angket 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang
4) Angket 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah
5) Angket 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah
E. Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum mengambil data penelitian maka instrumen angket diuji cobakan
terlebih dahulu.Kemudian angket tersebut diuji untuk memenuhi dua kriteria,
karena instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yakni sahih dan
dapat dipercaya. Adapun langkah-langkah dalam uji coba instrumen angket ini
adalah sebagai berikut :
1. Uji Realiabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap”. (Suharsimi Arikunto, 2010:86).
Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan rumus Alpha dengan rumus
dan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
1) Menghitung varians skor tiap-tiap item
Di mana :
= Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item
= Kuadrat skor seluruh respon dari tiap item
N = Jumlah responden
2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item
Di mana :
= Jumlah varians semua item
= Varians item ke-1,2,3...n
3) Menghitung varians total
Di mana:
= Varian totals
= Jumlah kuadrat skor total
= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah responden
4) Memasukan nilai Alpha
Di mana:
= Nilai reliabilitas
n = Jumlah item
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai
dengan taraf signifikansiα = 0.05. Kriteria pengujian reliabilitas adalah :
Jika berarti reliabel.
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal, digunakan program
Microsoft Excel agar mempermudah dalam perhitungannya. perhitungan,
reliabilitas instrumen dapat terlihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Keterangan
1 Lingkungan Keluarga 0,818 0,361 Reliabel
2 Kebiasaan Belajar 0,763 0,361 Reliabel
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha
( ) untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh nilai sebesar 0,818.
Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai . Pada Tabel r product
moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh sebesar 0,361. Karena
maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat
digunakan untuk penelitian.
Sedangkan perhitungan untuk variabel kebiasaan belajar, diperoleh nilai
sebesar 0,763. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai .
Pada Tabel r product moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh sebesar
0,361. Karena maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
2. Uji Validitas
Menurut Suharsimi (2010:64) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen”, selain itu Menurut Scarvia B. Anderson (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:64) menyatakan bahwa “Suatu tes
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur”. Dalam
penelitian ini rumus yang dipakai adalah rumus koefisien korelasi Product
Rumus :
Arikunto (2012:87)
Di mana :
= Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y yang
dikorelasikan
X = Skor tiap butir soal untuk setiap responden uji coba
Y = Skor total tiap responden uji coba
Kemudian hasil hitung dikonsultasikan dengan harga kritik r tabel t
dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan harga hitung lebih besar dari r
tabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid.
Kriteria keputusan :
Jika maka item tersebut berarti valid
Jika maka item tersebut berarti tidak valid
Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, digunakan program
Microsoft Excel.
Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan uji coba
angket kepada 30 responden secara acak. Jumlah pernyataan angket yang
disebarkan sebanyak 56 pernyataan, yang terdiri dari 30 item pernyataan
lingkungan keluarga dan 26 item pernyataan kebiasaan belajar.
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program
Microsoft Excel untuk variabel lingkungan keluarga ( ) dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
Variabel Lingkungan Keluarga ( )
No. Item Lama
No. Item Baru
Nilai Korelasi Nilai
(n=30, α=5%)
Sumber : data diolah
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa dari 30 item
pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak
dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item
pernyataan nomor 3, 8, 10, 12, 13, 22 dan 24. Pernyataan yang tidak valid tersebut
kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program
Microsoft Excel untuk variabel kebiasaan belajar ( ) dapat dilihat pada tabel 3.6
sebagai berikut :
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas
Variabel Kebiasaan Belajar ( ) No. Item
Lama
No. Item Baru
Nilai Korelasi Nilai
(n=30, α=5%)
Sumber : data diolah
Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa dari 26 item
pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak
dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item
pernyataan nomor 4, 9, 12, 15, 21, 24 dan 26. Pernyataan yang tidak valid tersebut
kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria
F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik menurut Gujarati (2003:97) bertujuan untuk memastikan
bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori
adalah tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisienan regresinya efisien.
Menurut Firdaus (2004:96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi
beberapa asumsi, yaitu :
1) Datanya berdistribusi normal
2) Tidak ada autokorelasi
3) Tidak terjadi heteroskedastisitas
4) Tidak ada multikolinearitas
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah pengujian
normalitas, pengujian linieritas, pengujian multikolinearitas, dan pengujian
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak.Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut :
H0: Data tidak berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi normal
Perhitungan uji normalitas bisa dilakukan secara manual dengan
menggunakan rumus chi-kuadrat ( yaitu :
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Mencari rata-rata (mean)
b) Mencari simpangan baku (Standard Deviasi)
c) Membuat tabel penolong sebagai berikut :
Batas
d) Menghitung nilai z untuk batas kelas (z)
e) Menghitung nilai Frekuensi Teoritis
Bila hasil 2hitung ini dikonsultasikan dengan nilai tabel dengan chi kuadrat
dengan derajat kebebasan (dk)= k-3, taraf nyata 5 % maka diperoleh chi kuadra t
tabel2tabel. Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan 2hitung
dengan 2tabel :
Jika nilai2hitung ≥ nilai 2tabel, maka H0 ditolak dan H1diterima
Jika nilai2hitung ≤nilai2tabel, maka H0 diterima dan H1ditolak.
Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21
dengan cara menganalisis grafik normal probability plots. Dan dalam penelitian
ini menggunakan SPSS versi 21.
Menurut Imam Ghazali (2013:112), pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik
normal. Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi. Menurut Langkah-langkah perhitungan uji linearitas regresi adalah
sebagai berikut:
a) Menyusun tabel kelompok data variabel dan variabel Y
b) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai
pasangannya.
c) Melakukan perhitungan dengan rumus menurut Sudjana (2003:17-19) sebagai
berikut :
(1)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:
2(2)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus :
JKreg(b/a)=
(3)Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKsisa) dengan rumus :
JKsisa=
-JKreg(a)-JKreg(b/a) 2Y
(4)Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( reg(a)) dengan rumus :
reg(a) = JKreg(a)
(5)Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( ) dengan rumus :
= JKr eg(b/a)
(6) Menghitung Kuadrat TengahSisa ( ) dengan rumus :
= 2
-n JKsisa
(7)Mencari Jumlah Kuadrat Galat (JKG) dengan rumus :
(8)Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus :
JKTC = JKsisa - JKE
(9)Mencari Kuadrat Tengah Tuna Cocok ( ) dengan rumus :
= 2
-k JKTC
(10)Mencari Kuadrat Tengah Galat ( ) dengan rumus :
= k n JKG
-(11)Mencari nilai Fhitung dengan rumus :
F
hitung=
Setelah melakukan perhitugan seperti langkah di atas langkah selanjutnya
adalah melakukan pengujian, bila hasil ini dikonsultasikan dengan nilai
tabel F dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k , taraf nyata 5 % maka
diperoleh . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan
dengan :
Jika berarti data tidak linier
Jika berarti data linier
Pengujian linieritas juga dapat dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21.
Dan dalam penlitian ini pengujian linieritas dilakukan dengan bantuan SPSS versi
21.
c. Uji Multikolineritas
Menurut Husein Umar (2008: 80), “Uji multikolineritas berguna untuk
mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi
kuat antarvariabel independen”. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah
multikolinieritas yang harus di atasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dalam suatu model regresi
adalah salah satu cara yang digunakan menurut Imam Gozali (2007:91) adalah
dilihat dari Tolerance Value (TV) dan lawannya Variance Inflation Factors (VIF)
dengan menggunakan SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.
Batas VIF adalah 10 dan TV adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10
dan nilai TV lebih kecil dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.
Dalam pnelitian ini menggunakan cara mendeteksi multikolinieritas dengan
menganalisis matriks korelasi antara variabel independen dan perhitungan nilai
Tolerance dan VIF mengunakan bantuan softwa re SPSS versi 21.
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Husein Umar (2008:82),“Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan
untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah model yang heteroskedastisitas. (Ghozali, 2013: 139)
I. Salah satu cara jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan
adanya heteroskedastisitas.
II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program
SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu
I. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.
II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Menurut Husein Umar (2008: 104), “Hipotesis adalah suatu perumusan
sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal dan juga
dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya.” Pengujian hipotesis
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Linier Multipel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independent sebagai variabel
predictor yaitu Lingkungan Keluarga dan Kebiasaan dengan satu variabel
dependent yaitu Prestasi Belajar. Maka dari itu analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel.
Menurut Sugiyono (2012:277) analisis regresi multiple akan dilakukan bila
jumlah variable independennya minimal dua. Sedangkan menurut Sudjana
(2003:69) regresi linier mutipel adalah hubungan antara sebuah peubah tak bebas
dengan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi. Persamaan dari
regresi linier multiple tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan:
= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
Xi = Variabel independen
= Nilai variabel jika X bernilai nol
= Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang
menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan
(-) variabel Y
Di mana :
(Sudjana, 2003 :76)
Analisis regresi linier multipel juga dapat dilakukan dengan menggunakan
SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Memasukan data yang telah diolah sebelumnya pada SPPS, Klik menu
Anlayze > Regression > Linear
2) Memasukkan variabel Prestasi Belajar (PB), pada kotak Dependent.
Memasukkan Lingkungan Keluarga (DB) dan Kebiasaan Belajar (KB)
Variabel Independent (s).
3) Pada kotak method pilih Enter
4) Klik OK untuk melakukan analisa regresi multipel
(Ghozali, 2013:101)
b. Uji F Statistik (Uji Keberartian Regresi)
Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan,
terlebih dahulu perlu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinearan dan
keberartiannya. Untuk itu dilakukan pengujian F Statistik dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Menurut Sudjana (2003:91), langkah-langkah yang dilakukan untuk
menguji keberartian regresi adalah sebagai berikut:
a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg) dengan rumus
b) Mencari jumlah kuadrat sisa (JKsisa) dengan rumus:
Selanjutnya yaitu menentukan dk pembilang k dan dk penyebut (n-k-1). Uji
F statistik ini digunakan untuk mengetahui keberartian regresi dengan
membandingkan dengan dengan taraf nyata α = 0,05 maka dapat
disimpulkan dengan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai > nilai , maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika nilai ≤ nilai , maka H0 diterima dan H1 ditolak.
c. Uji t (Uji Keberartian Koefisien Regresi)
Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien
regresi. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
Untuk Variabel Independen 1 (Lingkungan Keluarga)
H0: = 0, lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa
H1 : ≠ 0, lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa
Untuk Variabel Independen 2 (Kebiasaan Belajar)
H0: = 0, kebiasaan belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa
H1 : ≠ 0, kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
Rumus yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi adalah
sebagai berikut :
Keterangan :
= galat baku koefisien regresi
= nilai variabel bebas
Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan
pehitungan-perhitungan sebagai berikut :
1. Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( ) , dengan rumus:
(Sudjana, 2003 :110)
2. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Antara dan ( r ), dengan rumus :
(Sudjana, 2003 : 47)
3. Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah ( ), dengan rumus :
4. Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( ), dengan rumus :
( Sudjana, 2003 :110)
Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya yaitu membandingkan nilai
dengan nilai tabel student t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5% maka
yang akan diperoleh nilai . Kriteria sebagai berikut:
Jika nilai < maka ditolak atau menerima , artinya variabel
itu signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara
variabel tidak terikat dengan variabel bebas.
Jika nilai > maka diterima atau menolak , artinya variabel
itu tidak signifikan dan menunjukkan tidak adanya pengaruh secara parsial antara