• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1000743 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1000743 Chapter3"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan

permasalahan dalam penelitian ini, maka yang digunakan adalah penelitian

deskriptif verifikatif. Menurut Zainal Arifin (2011:54) “Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab

persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik

tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan

berbagai variabel.” Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, secara

berperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang.

Jenis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar sekolah siswa di SMA

Negeri 6 Bandung.

Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian survey.

Nasution (2009:25) mengemukakan bahwa “Suatu penelitian survey bertujuan

untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar dengan cara

mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu.”

B. Operasionalisasi Variabel

Opearasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel-variabel

penelitian agar pengukuran menjadi lebih mudah sehingga dapat dijadikan

patokan untuk pengumpulan data.

Pada penelitian ini, variabel penelitiannya adalah:

a. Lingkungan keluarga (X1) sebagai variabel independen persepsi siswa

(2)

mempengaruhi perilaku seseorang karena keluarga merupakan lingkungan

yang pertama dan utama bagi perkembangan individu.

b. Kebiasaan belajar (X2) sebagai variabel independen persepsi siswa tentang

kebiasaan belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang

secara berulang-ulang, tetap, dan otomatis.

c. Prestasi belajar (Y) sebagai variabel dependen. Prestasi belajar siswa adalah

kecakapan yang diperoleh siswa setelah melakukan serangkaian kegiatan

belajar dan dapat dengan kriteria penelitian tertentu variabel-variabel yang

diteliti tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Lingkungan

 Tidak memanjakan anak

 Memberikan bimbingan

belajar

Interval

2. Relasi antar

anggota keluarga

 Komunikasi yang baik

 Keharmonisan

 Kebutuhan belajar terpenuhi (buku-buku dan alat tulis)

 Penyediaan fasilitas belajar

(buku, kalkulator,

laptop/komputer) 5. Pengertian

orang tua 

Dorongan dan pengertian

orang tua

 Membantu kesulitan anak

disekolah

 Mengetahui perkembangan

anak di sekolah

6. Latar belakang

kebudayaan 

Kebiasaan di dalam keluarga

Kebiasaan

 Memiliki rencana belajar

 Belajar ketika akan ada ujian

Interval

2. Membaca dan

membuat 

Membaca beberapa buku

(3)

catatan  Membuat rangkuman

3. Mengulangi

bahan pelajaran 

Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan

4. Konsentrasi  Konsentrasi yang baik

 Suasana belajar

5. Mengerjakan

tugas 

Mengerjakan tugas di rumah

 Mengerjakan tugas di

sekolah

 Mengerjakan tugas tepat

waktu

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Menurut Zainal Arifin (2011:215) “Populasi adalah keseluruhan objek yang

diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi.”

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajarai dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Pada penelitian ini populasinya adalah siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3 di SMA Negeri 6 Bandung dengan jumlah populasi sebanyak

135 siswa.

2. Sampel

Menurut Zainal Arifin (2011:215) yang dimaksud dengan “Sampel adalah

sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa

sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population).”

Ukuran sampel dari populasi penelitian ditentukan dengan rumus Taro

(4)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

= Presisi yang ditetapkan (5%)

Berdasarkan rumus tersebut maka sampel siswa dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

(Pembulatan)

Setelah jumlah sampel ditentukan maka langkah selanjutnya adalah

menentukan sampel setiap kelas secara proporsional sesuai dengan rumus berikut

ini :

Keterangan :

= Jumlah sampel menurut stratum

n = Jumlah sampel seluruhnya

= Jumlah populasi menurut stratum

N = Jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.2

Anggota Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

1 XI IPS 1 45 45/135 x 101 = 34

2 XIIPS 2 44 44/135 x 101 = 33

3 XI IPS 3 46 46/135 x 101 = 34

(5)

Dari tabel di atas dapat kita lihat dengan populasi sebanyak 135 siswa yang

akan diambil sampel sebanyak 101 siswa dengan cara random.

Dalam penelitian ini teknik yang akan digunakan adalah teknik simple

random sampling yang merupakan salah satu teknik yang termasuk ke dalam

probably sampling. Menurut Cholid dan Abu Ahmadi (2009: 111)

mengemukakan bahwa “Teknik random sampling adalah teknik pengambilan

sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau

bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara undian.

Cara undian yang digunakan dengan menuliskan (nomor atau nama) seluruh

anggota populasi yang terdapat dalam daftar kerangka sampling dalam secarik

kertas. Nomor atau nama tersebut kemudian digulung dan dimasukkan dalam

kotak. Setelah dikocok, kemudian kertas yang telah berisi nomor urut atau nama

diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Riduwan (2010: 97) mengemukakan bahwa “Teknik pengumpulan data

ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat

kaitannya dengan masalah yang diteliti. Studi dokumentasi merupakan studi untuk

mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan laporan yang

dimiliki instansi terkait, dalam hal ini SMA Negeri 6 Bandung mengenai prestasi

(6)

2. Angket

Menurut Riduwan (2010:99) bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai

dengan permintaan pengguna”. Adapun tujuan penyebaran angket menurut

Ridwuan ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari

responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak

sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket

berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa

sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai

dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda check (√). Untuk

memperoleh data mengenai lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar

berdasarkan presepsi siswa maka dibuat pertanyaan yang disusun dengan

menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33)

“Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan

dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat

berkutub dua pada ujung keduanya.” Angket berisi pertanyaan di mana

masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1-5. Berikut ini adalah tabel angket

(7)

Tabel 3.3

Penilaian Skala Numerik

No Pertanyaan/Pernyataan Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:

1) Angket 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi

2) Angket 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi

3) Angket 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang

4) Angket 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah

5) Angket 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah

E. Teknik Pengujian Instrumen

Sebelum mengambil data penelitian maka instrumen angket diuji cobakan

terlebih dahulu.Kemudian angket tersebut diuji untuk memenuhi dua kriteria,

karena instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yakni sahih dan

dapat dipercaya. Adapun langkah-langkah dalam uji coba instrumen angket ini

adalah sebagai berikut :

1. Uji Realiabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap”. (Suharsimi Arikunto, 2010:86).

Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan rumus Alpha dengan rumus

dan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

1) Menghitung varians skor tiap-tiap item

Di mana :

(8)

= Jumlah kuadrat jawaban responden tiap item

= Kuadrat skor seluruh respon dari tiap item

N = Jumlah responden

2) Kemudian menjumlahkan Varians semua item

Di mana :

= Jumlah varians semua item

= Varians item ke-1,2,3...n

3) Menghitung varians total

Di mana:

= Varian totals

= Jumlah kuadrat skor total

= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

4) Memasukan nilai Alpha

Di mana:

= Nilai reliabilitas

n = Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

Setelah diperoleh nilai kemudian dibandingkan dengan nilai

dengan taraf signifikansiα = 0.05. Kriteria pengujian reliabilitas adalah :

 Jika berarti reliabel.

(9)

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal, digunakan program

Microsoft Excel agar mempermudah dalam perhitungannya. perhitungan,

reliabilitas instrumen dapat terlihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Keterangan

1 Lingkungan Keluarga 0,818 0,361 Reliabel

2 Kebiasaan Belajar 0,763 0,361 Reliabel

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha

( ) untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh nilai sebesar 0,818.

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai . Pada Tabel r product

moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh sebesar 0,361. Karena

maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat

digunakan untuk penelitian.

Sedangkan perhitungan untuk variabel kebiasaan belajar, diperoleh nilai

sebesar 0,763. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai .

Pada Tabel r product moment dengan α = 0,05 dan n=30 diperoleh sebesar

0,361. Karena maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

2. Uji Validitas

Menurut Suharsimi (2010:64) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen”, selain itu Menurut Scarvia B. Anderson (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:64) menyatakan bahwa “Suatu tes

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur”. Dalam

penelitian ini rumus yang dipakai adalah rumus koefisien korelasi Product

(10)

Rumus :

Arikunto (2012:87)

Di mana :

= Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y yang

dikorelasikan

X = Skor tiap butir soal untuk setiap responden uji coba

Y = Skor total tiap responden uji coba

Kemudian hasil hitung dikonsultasikan dengan harga kritik r tabel t

dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan harga hitung lebih besar dari r

tabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid.

Kriteria keputusan :

 Jika maka item tersebut berarti valid

 Jika maka item tersebut berarti tidak valid

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, digunakan program

Microsoft Excel.

Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan uji coba

angket kepada 30 responden secara acak. Jumlah pernyataan angket yang

disebarkan sebanyak 56 pernyataan, yang terdiri dari 30 item pernyataan

lingkungan keluarga dan 26 item pernyataan kebiasaan belajar.

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program

Microsoft Excel untuk variabel lingkungan keluarga ( ) dapat dilihat pada tabel

(11)

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas

Variabel Lingkungan Keluarga ( )

No. Item Lama

No. Item Baru

Nilai Korelasi Nilai

(n=30, α=5%)

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa dari 30 item

pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak

dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item

pernyataan nomor 3, 8, 10, 12, 13, 22 dan 24. Pernyataan yang tidak valid tersebut

kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria

(12)

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program

Microsoft Excel untuk variabel kebiasaan belajar ( ) dapat dilihat pada tabel 3.6

sebagai berikut :

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Kebiasaan Belajar ( ) No. Item

Lama

No. Item Baru

Nilai Korelasi Nilai

(n=30, α=5%)

Sumber : data diolah

Berdasarkan perhitungan di atas dapat terlihat bahwa dari 26 item

pernyataan yang disebarkan kepada responden terdapat 7 pernyataan yang tidak

dapat memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu item

pernyataan nomor 4, 9, 12, 15, 21, 24 dan 26. Pernyataan yang tidak valid tersebut

kemudian dihilangkan sehingga jumlah pernyatan yang memenuhi kriteria

(13)

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik menurut Gujarati (2003:97) bertujuan untuk memastikan

bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori

adalah tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisienan regresinya efisien.

Menurut Firdaus (2004:96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi

beberapa asumsi, yaitu :

1) Datanya berdistribusi normal

2) Tidak ada autokorelasi

3) Tidak terjadi heteroskedastisitas

4) Tidak ada multikolinearitas

Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah pengujian

normalitas, pengujian linieritas, pengujian multikolinearitas, dan pengujian

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak.Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

H0: Data tidak berdistribusi normal

H1 : Data berdistribusi normal

Perhitungan uji normalitas bisa dilakukan secara manual dengan

menggunakan rumus chi-kuadrat ( yaitu :

(14)

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mencari rata-rata (mean)

b) Mencari simpangan baku (Standard Deviasi)

c) Membuat tabel penolong sebagai berikut :

Batas

d) Menghitung nilai z untuk batas kelas (z)

e) Menghitung nilai Frekuensi Teoritis

Bila hasil 2hitung ini dikonsultasikan dengan nilai tabel dengan chi kuadrat

dengan derajat kebebasan (dk)= k-3, taraf nyata 5 % maka diperoleh chi kuadra t

tabel2tabel. Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan 2hitung

dengan 2tabel :

 Jika nilai2hitung ≥ nilai 2tabel, maka H0 ditolak dan H1diterima

 Jika nilai2hitung ≤nilai2tabel, maka H0 diterima dan H1ditolak.

Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21

dengan cara menganalisis grafik normal probability plots. Dan dalam penelitian

ini menggunakan SPSS versi 21.

Menurut Imam Ghazali (2013:112), pada prinsipnya normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik

normal. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal.

(15)

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Menurut Langkah-langkah perhitungan uji linearitas regresi adalah

sebagai berikut:

a) Menyusun tabel kelompok data variabel dan variabel Y

b) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai

pasangannya.

c) Melakukan perhitungan dengan rumus menurut Sudjana (2003:17-19) sebagai

berikut :

(1)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:

 

2

(2)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus :

JKreg(b/a)=

(3)Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKsisa) dengan rumus :

JKsisa=

-JKreg(a)-JKreg(b/a) 2

Y

(4)Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( reg(a)) dengan rumus :

reg(a) = JKreg(a)

(5)Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( ) dengan rumus :

= JKr eg(b/a)

(6) Menghitung Kuadrat TengahSisa ( ) dengan rumus :

= 2

-n JKsisa

(7)Mencari Jumlah Kuadrat Galat (JKG) dengan rumus :

(16)

(8)Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus :

JKTC = JKsisa - JKE

(9)Mencari Kuadrat Tengah Tuna Cocok ( ) dengan rumus :

= 2

-k JKTC

(10)Mencari Kuadrat Tengah Galat ( ) dengan rumus :

= k n JKG

-(11)Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

F

hitung

=

Setelah melakukan perhitugan seperti langkah di atas langkah selanjutnya

adalah melakukan pengujian, bila hasil ini dikonsultasikan dengan nilai

tabel F dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k , taraf nyata 5 % maka

diperoleh . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan

dengan :

 Jika berarti data tidak linier

 Jika berarti data linier

Pengujian linieritas juga dapat dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21.

Dan dalam penlitian ini pengujian linieritas dilakukan dengan bantuan SPSS versi

21.

c. Uji Multikolineritas

Menurut Husein Umar (2008: 80), “Uji multikolineritas berguna untuk

mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi

kuat antarvariabel independen”. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah

multikolinieritas yang harus di atasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak

(17)

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dalam suatu model regresi

adalah salah satu cara yang digunakan menurut Imam Gozali (2007:91) adalah

dilihat dari Tolerance Value (TV) dan lawannya Variance Inflation Factors (VIF)

dengan menggunakan SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.

Batas VIF adalah 10 dan TV adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10

dan nilai TV lebih kecil dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.

Dalam pnelitian ini menggunakan cara mendeteksi multikolinieritas dengan

menganalisis matriks korelasi antara variabel independen dan perhitungan nilai

Tolerance dan VIF mengunakan bantuan softwa re SPSS versi 21.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Husein Umar (2008:82),“Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan

untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah model yang heteroskedastisitas. (Ghozali, 2013: 139)

I. Salah satu cara jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur

seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan

adanya heteroskedastisitas.

II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program

SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu

(18)

I. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

II. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Menurut Husein Umar (2008: 104), “Hipotesis adalah suatu perumusan

sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal dan juga

dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya.” Pengujian hipotesis

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Langkah-langkah sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linier Multipel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independent sebagai variabel

predictor yaitu Lingkungan Keluarga dan Kebiasaan dengan satu variabel

dependent yaitu Prestasi Belajar. Maka dari itu analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel.

Menurut Sugiyono (2012:277) analisis regresi multiple akan dilakukan bila

jumlah variable independennya minimal dua. Sedangkan menurut Sudjana

(2003:69) regresi linier mutipel adalah hubungan antara sebuah peubah tak bebas

dengan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi. Persamaan dari

regresi linier multiple tersebut adalah sebagai berikut :

(19)

Keterangan:

= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

Xi = Variabel independen

= Nilai variabel jika X bernilai nol

= Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang

menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan

(-) variabel Y

Di mana :

(Sudjana, 2003 :76)

Analisis regresi linier multipel juga dapat dilakukan dengan menggunakan

SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Memasukan data yang telah diolah sebelumnya pada SPPS, Klik menu

Anlayze > Regression > Linear

2) Memasukkan variabel Prestasi Belajar (PB), pada kotak Dependent.

Memasukkan Lingkungan Keluarga (DB) dan Kebiasaan Belajar (KB)

Variabel Independent (s).

3) Pada kotak method pilih Enter

4) Klik OK untuk melakukan analisa regresi multipel

(Ghozali, 2013:101)

b. Uji F Statistik (Uji Keberartian Regresi)

Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan,

terlebih dahulu perlu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinearan dan

keberartiannya. Untuk itu dilakukan pengujian F Statistik dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

(20)

Menurut Sudjana (2003:91), langkah-langkah yang dilakukan untuk

menguji keberartian regresi adalah sebagai berikut:

a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg) dengan rumus

b) Mencari jumlah kuadrat sisa (JKsisa) dengan rumus:

Selanjutnya yaitu menentukan dk pembilang k dan dk penyebut (n-k-1). Uji

F statistik ini digunakan untuk mengetahui keberartian regresi dengan

membandingkan dengan dengan taraf nyata α = 0,05 maka dapat

disimpulkan dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika nilai > nilai , maka H0 ditolak dan H1 diterima.

 Jika nilai ≤ nilai , maka H0 diterima dan H1 ditolak.

c. Uji t (Uji Keberartian Koefisien Regresi)

Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien

regresi. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

(21)

Untuk Variabel Independen 1 (Lingkungan Keluarga)

H0: = 0, lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

H1 : ≠ 0, lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa

Untuk Variabel Independen 2 (Kebiasaan Belajar)

H0: = 0, kebiasaan belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa

H1 : ≠ 0, kebiasaan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

Rumus yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

= galat baku koefisien regresi

= nilai variabel bebas

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan

pehitungan-perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( ) , dengan rumus:

(Sudjana, 2003 :110)

2. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Antara dan ( r ), dengan rumus :

(Sudjana, 2003 : 47)

3. Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah ( ), dengan rumus :

(22)

4. Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( ), dengan rumus :

( Sudjana, 2003 :110)

Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya yaitu membandingkan nilai

dengan nilai tabel student t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5% maka

yang akan diperoleh nilai . Kriteria sebagai berikut:

 Jika nilai < maka ditolak atau menerima , artinya variabel

itu signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara

variabel tidak terikat dengan variabel bebas.

Jika nilai > maka diterima atau menolak , artinya variabel

itu tidak signifikan dan menunjukkan tidak adanya pengaruh secara parsial antara

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel Indikator Memberi perhatian
Tabel 3.2 Anggota Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Penilaian Skala Numerik
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mengangkat topik penelitian ini karena ingin menambah wawasan tentang perkembangan tingkat pengetahuan istilah-istilah dalam bahasa Jepang dan informasi kepada

Dari hasil simulasi pengujian laju kesalahan bit sistem DVB-T mode 8K, grafik dari pengaruh penggunaan laju pengkodean konvolusi yang berbeda dan pengaruh penggunaan

Sifat formaldehida yang mudah terhidrolisis atau larut dalam air menyebabkan formaldehida yang seharusnya mengikat urea dan tanin agar daya rekat menjadi kuat lebih terikat atau

Saya meyakinkan bahawa warga di Acheh Barat boleh menjadi saksi terkait adanya upaya kedangkalan akidah yang menjurus kepada misionaris yang berlaku

Di antara perkara yang akan diterangkan pada bahagian ini adalah pengenalan, lokasi dan keluasan wilayah, penggunaan tanah, penduduk, struktur ekonomi,

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Semarang dengan ditunjukkan P value 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya

Rumusan masalah yang diambil adalah mengapa Indonesia melakukan aksi protes untuk menanggapi eksekusi mati Pekerja Migran Indonesia tanpa notifikasi di Arab Saudi

Dimensi f merupakan nilai yang bersifat nyata dari suatu kriteria yang dituliskan dalam fungsi, f : K → R dan tujuannya berupa prosedur optimasi untuk setiap alternatif