• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003586 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003586 Chapter3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah

sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan pengetahuan atau teori

terhadap penelitian pada satu waktu tertentu. Metode yang diterapkan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Melalui metode ini penulis

mencoba mengungkapkan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan pada karangan

narasi siswa kelas tinggi SDN Cisalasih Desa Cikidang. Adapun analisis

kesalahan akan dideskripsikan melalui kata-kata. Metode penelitian deskriptif ini

digunakan dalam penelitian bahasa untuk mengumpulkan data dan

menggambarkannya secara alamiah. Langkah kerja dari metode ini adalah

menganalisis dan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang

terdapat dalam karangan narasi siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih Desa

Cikidang.

B. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas tinggi (4,

5, 6) SDN Cisalasih Desa Cikidang yang memiliki kesalahan penggunaan ejaan

Karangan yang akan dianalisis sebanyak 31 karangan. Karangan narasi ini dibuat

siswa pada saat penulis mendatangi sekolah dan melakukan kegiatan praktek,

penulis meminta siswa untuk membuat karangan narasi.

Sumber data terdiri dari 1 karangan dari karangan yang dibuat oleh anak kelas

IV, karangan yang dibuat oleh anak kelas IV masih banyak yang tidak terbaca

tulisannya dan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh peneliti, maka

yang terpilih hanya 1 karangan dari 20 karangan yang terkumpul. Karangan yang

dibuat oleh anak kelas V sebanyak 22 karangan yang terpilih hanya 16 karangan.

Karangan yang terpilih adalah karangan yang sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan oleh peneliti. Karangan dari kelas VI yang terkumpul sebanyak 19

(2)

sama seperti kelas V, di kelas VI terdapat 3 karangan siswa yang tidak sesuai

dengan aturan yang ditetapkan.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Cisalasih yang terletak di Desa Cikidang,

Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pencatatan, teknik

dokumentasi, dan teknik kepustakaan. Melalui teknik pencatatan peneliti

membaca dan menganalisis karangan narasi siswa, kemudian mencatat

kesalahan-kesalahan ejaan yang dilakukan oleh siswa. Pada teknik dokumentasi peneliti

mengumpulkan karangan-karangan siswa sebagai bukti dokumentasi. Teknik

kepustakaan peneliti mengacu kepada buku ejaan yang disempurnakan dan

buku-buku sumber lainnya.

E. Teknik Penganalisisan Data

Menurut para ahli bahasa, langkah-langkah analisis kesalahan pada dasarnya

dilakukan sebagai berikut.

a. Mengumpulkan data yang akan dianalisis.

b. Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan.

c. Menjelaskan kesalahan-kesalahan yang ditemukan.

d. Mengklasifikasikan kesalahan kedalam jenis-jenisnya.

e. Mengevaluasi kesalahan yang telah diklasifikasikan.

Dengan berpegangan kepada teori di atas, peneliti melakukan penganalisisan

data dengan langkah sebagai berikut.

1. Mengumpulkan karangan narasi yang telah dibuat oleh siswa kelas tinggi di

SDN Cisalasih.

2. Membaca dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan pada

(3)

3. Menganalisis kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi

siswa.

4. Mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan ke dalam

kelompok-kelompok yang telah disusun sehingga dapat dilihat

kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang cenderung dilakukan oleh siswa.

5. Mengevaluasi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan dengan membuat

perbaikan ejaan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang akan dianalisis

dalam penelitian ini adalah:

a. Kriteria karangan narasi yang akan dianalisis pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas tinggi di SDN Cisalasih memiliki ketentuan di bawah ini:

 Setiap karangan ditulis minimal empat paragraf

 Setiap paragraf terdiri dari lima baris

 Tema karangan adalah pengalaman yang menyenangkan

 Judul bebas

2. Instrumen Pengolahan Data

Berdasarkan penilaian kriteria karangan narasi diatas maka peneliti lebih fokus

kepada kriteria penggunaan ejaan dalam karangan narasi. Oleh karena itu peneliti

akan menganalisis kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi siswa kelas

tinggi di SDN Cisalasih.

Menurut Ellis (dalam Tarigan 2011: 63) metedologi analisis kesalahan adalah:

a. Mengumpulkan sampel kesalahan

b. Mengidentifikasi kesalahan

(4)

d. Mengklasifikasikan kesalahan

e. Mengevaluasi kesalahan

Berlandaskan kepada penjelasan Ellis, peneliti membuat instrumen

pengolahan data dengan menggunakan kartu data. Kartu data ini berbentuk tabel,

kemudian akan diisi kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan oleh

siswa kelas tinggi di SDN Cisalasih dan peneliti memberikan koreksi terhadap

kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan yang dilakukan oleh siswa. Berikut adalah

(5)

No Responden :

Nama :

Tabel 3.1

Instrumen Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan

No Data Ranah Kesalahan

Penggunaan Ejaan

(6)
(7)

G. Kerangka Berfikir Penelitian

Kerangka Berfikir Penelitian

Pengumpulan Data

(Mengumpulkan karangan siswa kelas Tinggi (4, 5, 6) SDN Cisalasih Desa

Cikidang)

Analisis Data

(Membaca hasil karangan siswa)

Pengelompokan Data

(Kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan siswa dibagi kedalam 3 ranah)

(8)

Gambar

Tabel 3.1 Instrumen Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan dari para ahli pendidikan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa metode tabsyir secara terminology kependidikan merupakan suatu metode yang

[r]

Dalam langkah pengumpulan data, pengembang terlebih dahulu menggali informasi pada pendidik untuk mengetahui nilai atau hasil belajar yang di dapat oleh peserta didik

Beberapa buah hadits shahih yang dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa‟i, dan yang selain mereka meriwayatkan sejumlah hukum, antara

Sudah barang tentu, tulisan ini tidak sedang mengkaji karya al-Tarmusi tersebut, melainkan hendak sedikit menelaah pemikiran dua eksponen besar pemikir hukum

Model Driven Development (MDD) ini merupakan strategi pengembangan sistem yang menekankan gambar model sistem untuk membantu visualisasi dan menganalisa permasalahan,

Faktor yang potensial menjadi penyebab komitmen kalkulatif antara lain usia, masa kerja, kepuasan karir dan niat untuk keluar (Dunham dkk., 1994). Usia dan masa kerja

Mutta työlläni on myös käytännöllinen puolensa, sillä kaiken tämän teorioissa käytetyn ajan jälkeen saan uudenlaisen käsityksen siitä, mistä maineen käsite