ABSTRAK
Gizi buruk banyak dialami oleh anak dibawah lima tahun (balita). Penyebab dasar terjadinya gizi buruk ada dua hal yaitu sebab langsung adalah kurangnya asupan gizi dari makanan dan akibat terjadinya penyakit infeksi sedangkan penyebab tidak langsung adalah ketersediaan pangan, pola asuh, higiene dan sanitasi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi buruk di Kota Lhokseumawe dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dimana ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Informan dalam penelitian ini adalah orang tua balita mengalami gizi buruk, tenaga pelaksanan gizi dan bidan desa
Hasil menunjukan bahwa penyebab terjadinya gizi buruk adalah pola asuh makan yang salah seperti tidak memberikan ASI secara Eksklusif, terlalu dini memberikan makanan pendamping ASI sehingga asupan makanan kurang. Disamping itu asupan makanan yang kurang terkait dengan pendapatan keluarga rendah dan pengetahun ibu yang kurang baik dan ibu yang bekerja di luar rumah sehingga pengasuhan diserahkan pada nenek dan suami. Pola asuh perawatan kesehatan terhadap balita masih kurang baik karena masih ada ibu tidak memberikan imunisasi kepada balitanya.Faktor lain yang memengaruhi adalah pola asuh higiene dan sanitasi lingkungan yang kurang baik, seperti memelihara hewan peliharaan di lingkungan rumahnya dan membiarkan anak bermain tanpa alas kaki. Hal ini bisa menyebabkan anak sering mengalami sakit infeksi seperti demam dan diare.
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu lebih sering melakukan penyuluhan kepada keluarga khususnya keluarga yang mempunyai anak balita tentang pemenuhan gizi yang baik untuk anak dan pola pengasuhan balita, sehingga perannya dalam upaya peningkatan status gizi balita menjadi lebih baik. Aparat desa bekerja sama dengan Puskesmas lebih sering mengadakan penyuluhan kepada masyarakat desa tentang higiene dan sanitasi lingkungan rumah yang baik untuk keluarga dan lebih menggalakkan program Jumat bersih.
Kata Kunci : Gizi Buruk, Balita, Pola Asuh
i
ABSTRACT
There are many under five year children who severe under malnutrition. There are two causes of malnutrition: direct cause is the lack of nutrition intake and infection. Iindirect cause is the availability of food, care pattern, hygiene and environmental sanitation, and health service.
The objective of the research was to find out some factors which influenced the incidence of severe under malnutrition at Lhokseumawe. The research used qualitative research method in which statement, writings, and behavior of the informants that consisted of the parents of under five year children that under malnutrition, nutrition practitioners, and village midwives.
The result of the research showed that the causes of the incidence of malnutrition were incorrect care pattern in giving food such as not breastfeeding with exclusive, too early in giving breastfeeding complementary food which caused digestion disturbance so that the infants did not have appetite which caused the lack of food intake, parents low income, mothers lack of knowledge, and mothers worked and their infants were taken care by grandmother and husband. Besides that, immunization was usually not given to under five year children, bad sanitation and hygiene since there were many domestic animals around houses, and there were still many bare-footed children. These conditions had caused under five year children to get sick such as fever and diarrhea.
It is recommended that the Health Service, through health centers and integrated health pos provide counseling about good nutrition intake for children and about taking care of under five year children to families, especially those who have balita,so that the role of family in improving nutrition status in under five year children becomes better.Village officials, collaborating with health center, often provide counseling about hygiene and sanitation round houses to families and activate Clean Friday.
Keywords : Malnutrition, Under five year children, Care Pattern
ii