PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELAPONIK “PELATIHAN COCOK TANAM HIDROPONIK” SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA KEPUDANG,
KECAMATAN BINANGUN KABUPATEN CILACAP BIDANG KEGIATAN:
PENGABDIAN MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Gun Irmansyah (5202415010/2015)
Muhammad Aditiya (5202415050/2015)
Revian Al Giffari (5202415012/2015)
Amelia Diah Agustina (7101415338/2015)
Irma Wardani (7101414388/2014)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
2015
HALAMAN PENGESAHAN ...ii
DAFTAR ISI ...iii
RINGKASAN...iv
BAB I PENDAHULUAN...1
I.1 Latar Belakang ...1
I.2 Rumusan Masalah ...2
I.3 Tujuan ...2
I.4 Luaran yang Diharapkan...2
I.5 Kegunaan...3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN...4
BAB III METODE PELAKSANAAN...5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...7
DAFTAR PUSTAKA ...8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...9
Lampiran1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ...9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ...17
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra...18
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ...19
Kepudang, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap. Masyarakat desa Kepudang mayoritas bermata pancaharian sebagai petani, akan tetapi mereka hanya berfokus pada penanaman padi saja.
Setelah musim panen padi selesai, banyak masyarakat desa Kepudang yang menganggur terutama ibu-ibu . Masalah inilah yang menjadi objek dalam kegiatan pengabdian masyarakat kami. Kami akan memberikan pelatihan mengenai cocok tanam secara hidroponik.
Tujuan dari pelatihan ini adalah memberdayakan masyarakat menjadi masyarakat yang produktif.
Tujuan jangka panjang dari pelatihan ini adalah masyarakat mampu mengaplikasikan cocok tanam hidroponik secara kontinyu sehingga mampu mengurangi pengangguran sekaligus bisa digunakan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan pangan dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan taraf hidup masyarakat desa Kepudang.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan beberapa metode/tahapan. Tahapan tersebut meliputi tahap sosialisasi, tahap pelatihan, dan tahap evaluasi. Dalam tahap sosialisasi kami melakukan sosialisasi mengenai pengertian cocok tanam secara hidroponik, peralatan yang dibutuhkan dalam cocok tanam hidroponik serta tata cara dalam melakukan cocok tanam tersebut. Dalam tahap pelatihan kami dan masyarakat desa kepudang secara langsung mempraktekan bercocok tanam secara hidroponik. Pada tahap evaluasi kami melakukan pengecekan/pemantauan terhadap perkembangan cocok tanam secara hidroponik, perkembangan kemampuan masyarakat tentang tata cara cocok tanam secara hidroponik. Tak lupa kami juga melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai kegiatan pelatihan yang kami adakan, mulai dari sosialisasi sampai dengan pelaksanaan bercocoktanam.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan manusia, sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar masyarakat indonesia bermata pencaharian sebagai petani, selain itu karena didorong keadaan geografis negara Indonesia yang terletak ditengah garis khatulistiwa menjadikan tanah yang ada di indonesia subur dan sangat cocok dijadikan sebagai daerah pertanian.
Dalam dunia pertanian kita juga mengenal beberapa metode yang digunakan dalam kegiatan bertani ataupun bercocok tanam (berkebun), diantaranya ada metode hidroponik. Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless dari tanaman, serta menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sistem cocok tanam secara hidroponik mempunyai beberapa jenis metode yaitu: aeroponic, drip system,nutrient film technique,ebb and flow system, water culture, wick system
Berkaitan dengan pertanian, di desa Kepudang,Kabupaten Cilacap yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, namun mereka hanya berfokus pada sektor pertanian padi saja. Ketika musim pertanian padi selesai banyak diantara mereka yang menjadi pengangguran sementara. Di lain sisi banyak masyarakat desa Kepudang yang enggan mencoba untuk bercocok tanam. Hal ini menjadikan mereka kurang produktif. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai metode metode yang dapat diterapkan di dalam dunia pertanian.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas didalam kegiatan pengabdian masyarakat kali ini adalah:
1.2.1 Bagaimana memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sistem atau metode yang digunakan dalam pertanian?
1.2.2 Bagaimana cara mengoptimalkan kemampuan masyarakat disektor pertanian?
1.2.3 Bagaimana cara bercocok tanam secara hidroponik yang benar?
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat, diantaranya adalah:
1.3.1 Mengetahui cara tim PKM dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sistem/metode yang digunakan dalam pertanian. 1.3.2 Mengetahui cara untuk mengoptimalkan sekaligus mengembangkan
kemampuan masyarakat desa Kepudang disektor pertanian.
1.3.3 Mengetahui tata cara dan peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan bercocok tanam dengan sistem hidroponik secara benar, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Serta melatih masyarakat agar bisa menerapkan sistem cocok tanam hidroponik secara mandiri.
1.4 Luaran yang diharapkan
Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini, diharapkan akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1.4.1 Dengan melaksanakan kegiatan pelatihan mengenai sistem bercocok tanam diharapkan dapat terciptanya pengembangan sistem bercocok tanam secara hidroponik yang berguna bagi masyarakat.
1.4.2 Meningkatkan sumber daya masyarakat desa Kepudang Kabupaten Cilacap dan terciptanya lapangan kerja yang bersumber dari sistem cocok tanam hidroponik.
1.4.3 Setelah masyarakat menerima ilmu mengenai sistem bercocok tanam, diharapkan masyarakat mampu meneruskan sistem cocok tanam hidroponik, sehigga dapat dijadikan sebagai mata pencaharian yang mendorong terwujudnya masyarakat yang mandiri pangan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa kegunaan antara lain sebagai berikut:
Bagi masyarakat:
1.5.1 Masyarakat mempunyai ilmu baru mengenai sistem bercocok tanam 1.5.2 Membantu masyarakat dalam mengoptimalkan kemampuan mereka
sebagai petani
Bagi Pemerintah:
1.5.3 Membantu pemerintah dalam mengentaskan masalah dibidang pertanian
1.5.4 Membantu program pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dengan membuka usaha baru bagi masyarakat melalui home industry berbasis perkebunan hidroponik.
2.1 Kondisi umum desa Kepudang
Objek masyarakat dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) adalah masyarakat dari desa Kepudang. Secara geografis desa Kepudang terletak di Kabupaten Cilacap. Desa Kepudang merupakan sebuah desa kecil dengan mayoritas penduduknya masih bermata pencaharian sebagai petani, ironisnya masyarakat desa Kepudang hanya berfokus pada sektor pertanian padi saja. Padahal desa Kepudang dinilai sebagai desa yang subur.
Karena masyarakat desa Kepudang yang hanya mengandalkan/berfokus pada sektor pertanian padi saja akibatnya adalah pengangguran musiman cenderung meningkat, selain itu kebutuhan pangan lain seperti sayur-sayuran agak sulit terpenuhi karena mereka harus membeli dipasar, padahal jika mereka memaksimalkan potensi lingkungan mereka dan juga tidak hanya berfokus pada sektor pertanian padi saja maka kebutuhan akan sayuran akan terpenuhi dengan mudah dan hal ini akan mendorong mereka menjadi masyarakat yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Selain itu kurangnya pengetahuan masyarakat desa Kepudang mengenai sistem atau metode dalam pertanian membuat mereka cenderung sulit untuk mengembangkan pola pertanian mereka. Mereka beranggapan bahwa hanya sektor pertanian padi saja yang hasilnya menguntungkan selain sebagai pemenuh kebutuhan pokok juga sebagai bahan pangan yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat enggan mengembangkan pola pertanian mereka.
Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di desa Kepudang, kabupaten Cilacap. Kami menggunakan beberapa metode, berikut adalah gambaran flowmap mengenai metode pelaksanaan pengabdian masyarakat:
3.1 TAHAP PERSIAPAN
Pada tahap ini kami melakukan beberapa persiapan sebelum melaksanakan kegiatan sosialisasi. Persiapan tersebut meliputi:
3.1.1 Rapat koordinasi tim PKM-M.
3.1.2 Penyebaran undangan kepada peserta sosialisasi.
3.1.3 Pengadaan peralatan yang dibutuhkan untuk cocok tanam secara hidroponik.
3.2 TAHAP SOSIALISASI
Tahap sosialisasi dilaksanakan di balai desa Kepudang dengan peserta berjumlah 25 orang dari desa Kepudang. Kami beserta relawan melakukan sosialisasi mengenai pengertian cocok tanam hidroponik, peralatan yang dibutuhkan untuk bercocok tanam, serta memaparkan kelebihan dari sistem cocok tanam hidroponik. Kami juga menjelaskan bahwa bercocok tanam secara hidroponik dapat juga digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan pokok, sebagai alternatif untuk meningkatkan taraf ekonomi.
Sosialisasi yang kami lakukan disertai juga dengan menggunakan power point untuk mempermudah sosialisasi, pembagian modul mengenai cocok tanam hidroponik kepada peserta. Dengan metode demikian, kami berharap proses sosialisasi berjalan lancar.
3.3 TAHAP PELATIHAN
TAHAP SOSOALISASI
TAHAP PELATIHAN
Inilah tahap inti dari kegiatan pengabdian masyarakat yang kami lakukan. Kami beserta relawan dan masyarakat melakukan latihan bercocok tanam hidroponik. Pelatihan akan dilaksanakan dalam waktu 4 bulan yang dimulai sejak awal didanainya proposal ini. Pelatihan akan dilaksanakan setiap 2 minggu sekali dengan alokasi waktu 180 menit setiap pertemuannya. Peserta yang mengikuti pelatihan adalah 15 orang masyarakat desa Kepudang, khususnya masyarakat RT 15.
Kegiatan pelatihan diawali dengan cocok tanam hidroponik dengan objek yang kita tanam adalah sayuran. Berikut kami paparkan alat serta langkah-langkah dalam melakukan cocok tanam sayuran secara hidroponik (teknik wick) secara sederhana:
Alat dan bahan:
1. Pipa paralon berukuran 1,5 meter sebagai penampung nutrisi
2. Net Pot, kain flanel, styrofoam, rockwool, bibit sayuran, nutrisi ABmix Langkah-langkah:
1. Paralon diberi lubang dengan diameter sesuai dengan net pot, kemudian potong rockwool berbentuk dadu ukuran 2.5 x 2.5 cm, kemudian rockwool direndam sebentar dengan air biasa lalu diangkat dan dikibaskan.
2. Membuat lubang untuk benih pada rockwool dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian angkat benih dengan tusuk gigi, letakkan pada lubang rockwool yang telah dibuat. Setelah selesai benih ditutupi dengan plastik hitam untuk menghindari cahaya
3. Ketika benih sudah mulah pecah atau sprout, benih dijemur dan disiram secara berkala untuk menjaga agar rockwool tidak kering. Ketika tanaman sudah berdaun empat, sudah bisa diberikan nutrisi
4. Menyiapkan air bersih dalam wadah untuk pemberian nutrisi dengan catatan dalam setiap satu liter air, tambahkan 5ml Nutrisi A dan 5ml Nutrisi B.Kemudian siapkan netpot dan sumbu, dan letakkan tanaman diatas sumbu kemudian dimasukkan kedalam lubang paralon.
3.4 TAHAP EVALUASI
Setelah beberapa bulan sistem cocok tanam hidroponik berjalan, kami melakukan evaluasi terhadap hasil dari cocok tanam hidroponik. Selain itu kami juga melakukan evaluasi terhadap masyarakat apakah masyarakat sudah benar benar menguasai tentang teknik cocok tanam hidroponik. Setelah melakukan evaluasi terhadap pelatihan cocok tanam dan kemampuan masyarakat kami membuat laporan terperinci mengenai kegiatan pengabdian masyarakat mulai dari awal sampai akhir.
4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan. 1.672.500
2 Bahan habis pakai. 1.100.000
3 Perjalanan. 2.450.000
4 Lain-lain. 2.975.000
Jumlah 8.197.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Format Jadwal Kegiatan
N O
Kegiatan Bulan
I II III IV
I I
I III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Konsultasi dengan dosen
pembimbing dan penyiapan alat 2 Observasi masyarakat sasaran
dan perizinan 3 Sosialisasi
4 Pelatihan penanaman
5 Pelatihan perawatan sekaligus monitoring
6 Evaluasi 7 Laporan akhir
1.
http://hutantani.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-pertanian-hidroponik-dan-aeroponik.html (diakses pada 4 oktober 2015 pukul
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1.Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga Satuan(Rp) Jumlah (Rp) Pipa
paralon Penampungnutrisi dan net potair 10 80 000 800.000 Gelas Ukur Penakar cairan
nutrisi
2 25 000 50.000
Net Pot Tempat rockwool 100 3000 300.000
Kain flanel Penyerap air 100 1500 150000
Rockwool Media penyemai 3 100.000 300.000
Plastik hitam
Penutup semaian 2 pak 5000 10000
Nampan Penampung
penyemaian 5 12500 62500
SUB TOTAL (Rp) 1.672.500
2.Bahan Habis Pakai Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Nutrisi A Bahan utama 5 botol 100.000 500.000
Nutrisi B Bahan utama 5 botol 100.000 500.000
Bibit tanaman Bahan utama 5 bungkus 20.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 1100.000
3.Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Prakegiatan Survey dan pencarian alat dan bahan
100 Liter 7400 740.000
Pelaksanaan kegiatan
Pelatihan dan mentoring
150 Liter 7400 1.110.000
Pasca kegiatan
Evaluasi dan laporan akhir
80 Liter 7400 600.000
SUB TOTAL (Rp) 2.450.000
4.Lain - lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Banner Penunjang
sosialisasi
1 buah 250.000 250.000
Penyewaan
Kertas HVS Pembuatan modul dan undangan
1 rim 150.000 150.000
Biaya percetakan
Mencetak modul 150 lembar 1500 225.000
Penyewaan LCD
Sosialisasi 1 250.000 250.000
Snack Konsumsi peserta
sosialisasi 20 0rang 15.000 300.000
Konsumsi Konsumsi tim PKM selama pengabdian
5 orang 30.000 1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 2.975.000
TOTAL (Keseluruhan) 8.197.500
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No 2. Penentu alat dan bahan 3. Pencari alat dan bahan 4. Penyampai sosialisasi
dan pelatih
1. Pencari alat dan bahan 2. Pengkoordinir peserta 3. Penyampai sosialisasi 3 Irma Wardani Pendidikan
Akuntansi