• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Guru PAI Kelas 3 Kurikulum 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Guru PAI Kelas 3 Kurikulum 2013"

Copied!
422
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • M. Kholid Fathoni
    • Achmad Hasim
  • Pengajar:
    • Muh. Saerozi
    • Yusuf A. Hasan
  • Sekolah: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
  • Topik: Buku Guru PAI Kelas 3 Kurikulum 2013
  • Tipe: buku
  • Tahun: 2015
  • Kota: Jakarta

I. Pendahuluan

Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas III disusun untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013, yang menekankan pembelajaran aktif berbasis nilai-nilai agama dan budaya. Buku ini bertujuan memberikan panduan bagi guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembelajaran. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi diri sebagai individu yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab. Buku ini juga berfungsi sebagai dokumen hidup yang terus diperbarui sesuai dengan kebutuhan zaman.

II. Petunjuk Penggunaan Buku

Untuk memaksimalkan penggunaan buku ini, guru dan siswa diharapkan memahami struktur dan tahapan yang ada. Buku ini mencakup kompetensi inti dan dasar, tujuan pembelajaran, serta berbagai aktivitas pembelajaran. Setiap bab dirancang untuk mendorong siswa berinteraksi dengan materi melalui kegiatan yang menyenangkan dan mendidik, seperti diskusi kelompok, refleksi, dan kegiatan kreatif. Guru juga perlu mengadaptasi kegiatan sesuai dengan konteks dan potensi siswa.

III. Kompetensi Inti dan Dasar

Kompetensi inti dan dasar dalam buku ini dirumuskan untuk mengembangkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Setiap kompetensi dirancang untuk mencakup aspek keagamaan dan nilai budi pekerti yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup pengamalan ajaran agama, perilaku baik, dan pengetahuan faktual tentang agama. Dengan demikian, siswa diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari.

IV. Pemetaan Kompetensi

Pemetaan kompetensi inti dan dasar memberikan gambaran jelas tentang hubungan antara tujuan pembelajaran dengan aktivitas yang dilakukan siswa. Setiap pelajaran memiliki kompetensi yang saling berkaitan, sehingga siswa dapat memahami dan menginternalisasi materi dengan lebih baik. Pemetaan ini juga membantu guru dalam merencanakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal.

V. Pelajaran 1: Nabi Muhammad saw

Pelajaran ini mengajarkan sikap percaya diri melalui teladan Nabi Muhammad saw. Dengan menekankan pentingnya percaya diri dalam setiap tindakan, siswa diajak untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini mencakup pengembangan sikap mandiri, serta keterampilan komunikasi yang baik. Proses pembelajaran dilakukan dengan metode interaktif yang mendorong siswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait sikap percaya diri.

5.1 Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad saw.

Dalam bagian ini, siswa diajarkan untuk mengenali sikap percaya diri Nabi Muhammad saw. sebagai kunci keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan. Penekanan pada tawakal kepada Allah dan penghindaran dari keraguan menjadi inti dari pengembangan sikap percaya diri. Metode pembelajaran yang digunakan mencakup diskusi kelompok dan refleksi pribadi, sehingga siswa dapat mengaitkan pelajaran dengan pengalaman hidup mereka.

VI. Pelajaran 2: Senangnya Belajar Surat an-Na'r

Pelajaran ini fokus pada pemahaman dan pengamalan isi Surat an-Na'r. Siswa diajarkan untuk membaca, menghafal, dan memahami makna dari surat tersebut. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam surat. Proses pembelajaran dirancang agar menyenangkan, dengan penekanan pada interaksi antara siswa dan guru, serta kegiatan kreatif yang mendukung pemahaman materi.

6.1 Membaca Kalimat dalam Surat an-Na'r

Dalam sub-bab ini, siswa dilatih untuk membaca dan memahami kalimat-kalimat dalam Surat an-Na'r. Metode yang digunakan meliputi pembacaan bersama dan latihan individu, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan baik. Penekanan pada pengertian dan penghayatan makna surat juga menjadi fokus utama, sehingga siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

VII. Pelajaran 3: Yakin Allah itu Maha Esa dan Maha Pemberi

Pelajaran ini menekankan keyakinan siswa terhadap keesaan Allah dan pengertian tentang sifat-sifat-Nya yang Maha Esa. Dengan mengaitkan pemahaman ini dengan pengalaman sehari-hari, siswa diharapkan dapat merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Proses pembelajaran dilakukan melalui diskusi, tanya jawab, dan refleksi pribadi, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mendalam tentang konsep ketuhanan.

7.1 Allah itu Maha Esa

Di bagian ini, siswa diajarkan untuk memahami makna keesaan Allah melalui pengamatan terhadap ciptaan-Nya. Aktivitas yang dilakukan mencakup diskusi kelompok dan pemaparan pendapat, yang bertujuan untuk memperkuat keyakinan siswa terhadap Allah. Siswa juga diajak untuk merenungkan keagungan Allah dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi perilaku mereka.

VIII. Pelajaran 4: Hidup Tenang dengan Berperilaku Terpuji

Pelajaran ini mengajarkan pentingnya perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan untuk memahami nilai-nilai seperti tanggung jawab dan tawaduk, yang merupakan bagian dari akhlak mulia. Dengan menggunakan contoh-contoh nyata, siswa diharapkan dapat menerapkan perilaku baik dalam interaksi sosial. Proses pembelajaran melibatkan diskusi, role-play, dan refleksi pribadi untuk memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai tersebut.

8.1 Tanggung Jawab

Di sub-bab ini, siswa diajarkan tentang pentingnya sikap tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memberikan contoh konkret dan situasi yang relevan, siswa diharapkan dapat memahami dan menginternalisasi nilai tanggung jawab. Kegiatan pembelajaran mencakup diskusi kelompok dan tugas individu yang mendorong siswa untuk berkontribusi secara aktif dalam lingkungan sosial mereka.

IX. Pelajaran 5: Salat Kewajibanku

Pelajaran ini berfokus pada pengajaran salat sebagai kewajiban bagi umat Islam. Siswa diajarkan tentang tata cara salat, hikmah di balik ibadah ini, dan pentingnya salat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui praktik langsung dan diskusi, siswa diharapkan dapat memahami makna salat dan menerapkannya dengan baik. Proses pembelajaran dirancang agar interaktif dan menyenangkan, dengan penekanan pada pengalaman pribadi siswa dalam menjalankan ibadah.

9.1 Inti Ibadah Salat

Dalam bagian ini, siswa diajarkan tentang makna dan tata cara salat yang benar. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi demonstrasi, praktik langsung, dan diskusi kelompok. Siswa diharapkan dapat memahami pentingnya salat sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan bagaimana salat dapat membentuk karakter dan kepribadian mereka.

X. Pelajaran 6: Hikmah Salat

Pelajaran ini membahas hikmah dan manfaat salat dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan untuk merenungkan dampak positif dari salat terhadap kesehatan mental dan spiritual. Dengan menggunakan metode refleksi dan diskusi, siswa diharapkan dapat mengaitkan pengalaman pribadi mereka dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah salat. Proses pembelajaran dirancang untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya salat dalam kehidupan mereka.

10.1 Hikmah Salat

Di bagian ini, siswa diajarkan tentang manfaat salat dari berbagai aspek, termasuk kesehatan fisik dan mental. Diskusi dan refleksi pribadi diharapkan dapat memperkuat pemahaman siswa tentang pentingnya salat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga mendorong siswa untuk berbagi pengalaman mereka terkait dengan pelaksanaan salat dan dampaknya dalam kehidupan mereka.

XI. Pelajaran 7: Kisah Keteladanan Nabi Yusuf as

Pelajaran ini mengajarkan tentang kisah keteladanan Nabi Yusuf as. dan Nabi Syu’aib as. sebagai contoh perilaku baik dalam menghadapi tantangan hidup. Siswa diajarkan untuk mengambil hikmah dari kisah-kisah ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran melibatkan diskusi, analisis cerita, dan refleksi pribadi untuk memperkuat pemahaman siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam kisah tersebut.

11.1 Kisah Keteladanan Nabi Yusuf as.

Di sub-bab ini, siswa diajarkan tentang perjalanan hidup Nabi Yusuf as. dan bagaimana beliau menghadapi berbagai ujian dengan sabar dan bijaksana. Diskusi kelompok dan analisis cerita diharapkan dapat membantu siswa memahami nilai-nilai keteladanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga mendorong siswa untuk merenungkan pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi tantangan.

XII. Penutup

Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas III merupakan sumber yang penting untuk mendukung pembelajaran siswa. Dengan pendekatan yang interaktif dan berbasis nilai, diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter yang baik serta memahami ajaran agama dengan lebih mendalam. Melalui kegiatan yang dirancang dalam buku ini, diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai, dan siswa menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, serta bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi Dokumen

  • al-Qur'an ( Tuhan )

Gambar

gambar orang yang miskin, menderita, serta membutuhkan pertolongan

Referensi

Dokumen terkait

Guru meminta peserta didik memperlihatkan “kolom insya Allah aku bisa” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf kegiatan ini dapat juga

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa permasalahan yang terkait dengan tentang huruf-huruf hijaiah, mengenal tanda baca huruf hijaiah, dan

2) Setiap kelompok mendiskusikan hasil pengamatan dan pencermatannya. 3) Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengiden tifikasi relevansi antara

Peserta didik mencermati dan mengamati gambar yang ada pada poin 1 tentang arti beriman kepada kitab-kitab Allah. Peserta didik mengemukaan hasil pencermatannya. Guru

Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok untuk melalukan pengataman langsung di sekitar sekolah yang terkait dengan perilaku hemat. Masing-masing kelompok mendapat

MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum konsisten)..

19) Pada kolom “insya Allah aku bisa ” peserta didik bersama-sama mengatakan “ Aku bisa berwudlu secara tertib, setiap mau salat aku berwudlu” kemudian peserta didik diajak

3) Pada rubrik “Ayo, Bekerja Sama”, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok menyebutkan persepsinya masing-masing mengenai apa yang mereka pahami tentang