PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Konformitas Mahasiswa Bidikmisi Unnes dalam
Mengikuti Kegiatan Bidikmisi
BIDANG KEGIATAN; PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
A’an Noor Kholiq (Ketua) 1511413081/2013 Maylani Kurniawati (Anggota) 1511413074/2013 Yana Pratiwi (Anggota) 1511413073/2013
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT
1. Judul Kegiatan : Konformitas Mahasiswa Bidikmisi Unnes dalam Mengikuti Kegiatan Bidikmisi
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : A’an Noor Kholiq
b. NIM : 1511413081
c. Jurusan/Universitas : Psikologi/UNNES
d. Alamat Rumah : Ds. Kalirancang RT. 01/06, Alian, Kebumen
e. No. Telp/Email : 08984155881/aanbonafide@yahoo.co.id 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap :
b. NIP :
c. Alamat Rumah :
Semarang, Menyetujui
Ketua Jurusan Psikologi Ketua Pelaksana Kegiatan
Dr. Edy Purwanto, M.Si. A’an Noor Kholiq
NIP. 196301211987031001 NIM. 1511413081
Pembantu Rektor Bidang Dosen Pembimbing
Kemahasiswaan UNNES,
DAFTAR ISI
Ringkasan
Dalam kegiatan bidikmisi Universitas Negeri Semarang (Unnes) terdapat 3 kategori kegiatan yaitu, kegiatan kategori A yang wajib diikuti seluruh mahasiswa bidikmisi Unnes, kategori B yang 75% wajib diikuti mahasiswa bidikmisi Unnes, dan kategori C yang bebas mau diikuti atau tidak.
Dari kegiatan-kegiatan di atas banyak mahasiswa bidikmisi Unnes yang belum mengikuti kegiatan yang diadakan oleh penyelenggara bidikmisi Unnes. Idealnya mahasiswa bidikmisi mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pengelola bidikmisi. Mahasiswa bidikmisi harus bisa bertanggung jawab atas bantuan beasiswa yang telah diterimanya.
Banyak pengaruh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan bidikmisi tersebut. Misalnya konformitas dari teman-teman atau lingkungannya. Mahasiswa akan mengikuti kegiatan bidikmisi atau tidak tergantung pada teman atau lingkungannya agar terkesan baik dan kompak dengan orang lain dan lingkungannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran konformitas mahasiswa bidikmisi Unnes dalam mengikuti kegiatan bidikmisi. Selain itu juga untuk mengetahui apa penyebab, siapa yang melakukan, dan alasan mengapa mereka melakukan konformitas dalam mengikuti kegiatan bidikmisi. Kemudian memberikan masukan kepada mahasiswa, pengelola bidikmisi Unnes, dan seluruh masyarakat Unnes tentang kegiatan untuk mahasiswa bidikmisi.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia perkuliahan itu tidak lepas dari yang kegiatan-kegiatan kuliah. Kegiatan itu ada yang bersifat wajib dari kampus dan ada yang bebas mahasiswa untuk memilih kegiatan atau tidak. Termasuk mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidikmisi. Mereka juga tidak terlepas dari kegiatan. Dalam kegiatan bidikmisi Universitas Negeri Semarang (Unnes) terdapat 3 kategori kegiatan yaitu, kegiatan kategori A yang wajib diikuti seluruh mahasiswa bidikmisi Unnes, kategori B yang 75% wajib diikuti mahasiswa bidikmisi Unnes, dan kategori C yang bebas mau diikuti atau tidak.
Dari kegiatan-kegiatan di atas banyak mahasiswa bidikmisi Unnes yang belum mengikuti kegiatan yang diadakan oleh penyelenggara bidikmisi Unnes. Idealnya mahasiswa bidikmisi mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pengelola bidikmisi. Mahasiswa bidikmisi harus bisa bertanggung jawab atas bantuan beasiswa yang telah diterimanya.
Banyak pengaruh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan bidikmisi tersebut. Misalnya pengaruh teman atau kelompok, Pengaruh teman atau kelompok misalnya mengajak untuk tidak mengikuti kegiatan yang diadakan bidikmisi. Karena banyaknya teman yang mengajak untuk tidak mengikuti kegiatan maka mahasiswa yang bersangkutan juga tidak mengikuti kegiatan bidikmisi.
Pengaruh teman atau kelompok termasuk dalam konformitas. Konformitas adalah suatu bentuk perilaku, sikap, dan keyakinan yang ditampilkan oleh seseorang baik karena adanya tekanan dari kelompok maupun yang hanya ingin berperilaku sama dengan orang lain dan mengindahkan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan dari sikap konform itu membuat suatu kesan yang baik agar dapat diterima oleh kelompoknya atau orang lain.
sama dengan garis acuan di kartu pertama. Salah satu garis panjangnya jelas persis sama dengan garis acuan tersebut, sedangkan dua garis yang lain sangat berbeda. Pada saat garis-garis itu diperlihatkan, setiap subjek memberikan jawaban dengan suara yang kerasa secara berturut-turut sesuai dengan letak tempat duduk mereka.Subjek yang pertama memberikan jawabannya dan yang lain mengikutinya dengan gilirannya.
Pada percobaan berikutnya, subjek yang pertama memperhatikan garis-garis itu dengan teliti seperti sebelumnya dan kemudian memberikan jawaban yang jelas keliru. Subjek berikutnya juga sama dalam memberikan jawaban yang salah, begitu pula subjek ketiga dan keempat.Pada saat tiba giliran subjek kelima, ia menjadi bingung karena jelas bahwa orang lain telah memberikan jawaban yang keliru.Dalam situasi ini, biasanya orang yang menjadi subjek kelima akan memberikan jawaban yang keliru, setuju dengan jawaban yang lain meskipun mengetahui bahwa jawaban itu salah Tentu saja dalam penelitian ini situasi tersebut telah diatur. Keempat subjek pertama adalah rekan peneliti dan memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh peneliti. Tetapi subjek yang kelima tidak mengetahui bahwa mereka saling bekerjasama dan merasa lebih baik memberikan jawaban yang keliru daripada bertentangan dengan yang lain.
Dalam penelitian Muzafer Sherif, ia ingin mengamati timbulnya norma sosial di dalam laboratorium. Sherif membawa kelompok mahasiswa dari Columbia University yang terdiri dari tiga orang. Tugas bagi mahasiswa adalah duduk di ruang gelap laboratorium dan melihat satu titik cahaya. Setiap mahasiswa diberi tahu bahwa cahaya itu akan bergerak. Tugas mereka adalah memperkirakan berapa jauh cahaya itu bergerak. Lalu cahaya itu muncul dan setiap mahasiswa mengatakan perkiraannya dengan keras. Pada percobaan pertama, mahasiswa itu memberikan jawaban yang beragam. Tetapi ketika mereka membuat lebih banyak variasi jawaban dan mendengar jawaban dari orang lain, jawaban mereka menjadi semakin sama. Apa yang ditunjukkan pada penelitian ini adalah kemunculan norma atau standar kelompok untuk menilai cahaya itu. Dalam kehidupan sehari-hari, munculnya norma sosial ini seperti pada saat generasi remaja secara pelan-pelan membentuk standar bersama dalam berpakaian dan berperilaku.
Dari permasalahan di atas kami berminat untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara dengan judul “Konformitas Mahasiswa Bidikmisi Unnes dalam Mengikuti Kegiatan Bidikmisi”. Penelitian ini penting dilakukan karena sampai saat ini penulis belum pernah menemukan penelitian dengan judul dan tema yang sama dengan yang kami usulkan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana gambaran konformitas mahasiswa bidikmisi Unnes dalam mengikuti kegiatan bidikmisi.
2. Untuk mengetahui apa penyebab konformitas mahasiswa bidikmisi Unnes dalam mengikuti kegiatan bidikmisi.
3. Untuk mengetahui siapa saja yang melakukan konformitas terhadap mahasiswa bidikmisi Unnes.
4. Untuk mencari tahu mengapa mahasiswa bidikmisi melakukan konformitas dalam mengikuti kegiatan bidikmisi.
1.3 Manfaat
Manfaat dari gagasan ini antara lain : 1. Manfaat penelitian secara praktis
Dapat mengetahui bagaimana gambaran konformitas mahasiswa bidikmisi Unnes dalam mengikuti kegiatan bidikmisi. Selain itu juga Dapat mengetahui apa penyebab, siapa yang melakukan, dan alasan mengapa mereka melakukan konformitas dalam mengikuti kegiatan bidikmisi. Kemudian memberikan masukan kepada mahasiswa, pengelola bidikmisi Unnes, dan seluruh masyarakat Unnes tentang kegiatan untuk mahasiswa bidikmisi.
2. Manfaat Penelitian secara teoritis
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Konformitas
Konformitas adalah suatu bentuk perilaku, sikap, dan keyakinan yang ditampilkan oleh seseorang baik karena adanya tekanan dari kelompok maupun yang hanya ingin berperilaku sama dengan orang lain dan mengindahkan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan dari sikap konform itu membuat suatu kesan yang baik agar dapat diterima oleh kelompoknya atau orang lain.
1.2 Faktor-faktor Konformitas
Menurut Sears (2004) menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi konformitas, antara lain:
1. Rasa Takut terhadap Celaan Sosial
Alasan utama konformitas yang kedua adalah demi memperoleh persetujuan, atau menghindari celaan kelompok. Misal, salah satu alasan mengapa tidak mengenakan pakaian bergaya Hawai ke tempat ibadah adalah karena semua umat yang hadir akan melihat dengan rasa tidak senang.
2. Rasa Takut terhadap Penyimpangan
Rasa takut dipandang sebagai individu yang menyimpang merupakan faktor dasar hampir dalam semua situasi sosial.Setiap individu menduduki suatu posisi dan individu menyadari bahwa posisi itu tidak tepat. Berarti individu telah menyimpang dalam pikirannya sendiri yang membuatnya merasa gelisah dan emosi terkadang menjadi tidak terkontrol. Individu cenderung melakukan suatu hal yang sesuai dengan nilai-nilai kelompok tersebut tanpa memikirkan akibatnya nanti.
Kekompakan yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi. Alasan utamanya adalah bahwa bila orang merasa dekat dengan anggota kelompok yang lain, akan semakin menyenangkan bagi mereka untuk mengakui dan semakin menyakitkan bila mereka mencela.
4. Keterikatan pada Penilaian Bebas
Keterikatan sebagai kekuatan total yang membuat seseorang mengalami kesulitan untuk melepaskan suatu pendapat. Orang yang secara terbuka dan bersungguh-sungguh terikat suatu penilaian bebas akan lebih enggan menyesuaikan diri terhadap penilaian kelompok yang berlawanan.
Menurut Sarwono (2005), ada 6 faktor yang mempengaruhi konformitas antara lain :
1. Keterpaduan (cohesiveness)
Keterpaduan atau kohesi (cohesiveness) adalah perasaan “kekitaan” antara anggota kelompok. Semakin kuat rasa keterpaduan atau “kekitaan” tersebut,semakin besar pengaruhnya pada perilaku individu.
2. Ukuran Kelompok
Berdasarkan dari percobaan dari Milgram, dkk (dalam Sarwono, 2005) dapat disimpulkan bahwa semakin besar kelompok, semakin besar pula pengaruhnya.
3. Suara Bulat
Dalam hal harus dicapai suara bulat, satu orang atau minoritas yang suaranya paling berbeda tidak dapat tertentu saja (Myers dalam Sarwono, 2005).
Orang yang tidak mempunyai komitmen apa-apa kepada masyarakat atau orang lain lebih mudah konform daripada yang sudah pernah mengucapkan suatu pendapat (Deutsch & Gerrard dalam Sarwono, 2005).
Ada empat faktor yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi konformitas (Baron dan Byrne, 2005), yaitu :
1. Kohesivitas 2. Ukuran kelompok
3. Ada-tidaknya dukungan social 4. Perbedaan jenis kelamin
2.3 Aspek-aspek dalam Konformitas
Taylor, dkk (2004) membagi aspek konformitas menjadi lima, yaitu: 1. Peniruan
Keinginan individu untuk sama dengan orang lain baik secara terbuka atau ada tekanan (nyata atau dibayangkan) menyebabkan konformitas.
2. Penyesuaian
Keinginan individu untuk dapat diterima orang lain menyebabkan individu bersikap konformitas terhadap orang lain. Individu biasanya melakukan penyesuaian pada norma yang ada pada kelompok.
3. Kepercayaan
Semakin besar keyakian individu pada informasi yang benar dari orang lain semakin meningkat ketepatan informasi yang memilih conform terhadap orang lain.
4. Kesepakatan
Sesuatu yang sudah menjadi keputusan bersama menjadikan kekuatan sosial yang mampu menimbulkan konformitas.
5. Ketaatan
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1...Me tode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada masing-masing minimal lima mahasiswa bidikmisi yang berasal dari delapan fakultas yang ada di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Cara untuk mengumpulkan data yaitu dengan melakukan wawancara atau dengan melakukan tanya jawab. Kami membagi tugas dalam melakukan wawancara. Ketua kelompok dan anggota 1 yang mengajukan pertanyaan, dan anggota 2 yang mendokumentasikan jalannya wawancara. 3.2...Lu
aran
tentang bagaimana konformitas mahasiswa bidikmisi Unnes dalam mengikuti kegiatan bidikmisi. Selain itu juga mendapatkan informasi mengenai apa penyebab, siapa, dan mengapa mahasiswa bidikmisi Unnes melakukan konformitas. 3.3...Ind
ikator Capaian
Indikator capaian yang terukur dari setiap tahap yaitu setiap informasi yang dibutuhkan dapat diketahui dan informasi baru yang tidak tertulis dan tidak terpikirkan oleh interviewer pada panduan wawancara juga dapat dimunculkan.
3.4...Tek nik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara menanyakan berbagai pertanyaan sesuai dengan indikator-indikator pada teori konformitas. Berikut adalah panduan wawancara dalam penilitian ini :
Unit Analisis : Kesejahteraan Subjektif Sub Unit
Analisis
Pertanyaan
Demografi a. Berapa usia subjek?
b. Jurusan apa yang diambil subjek? c. Sudah semester berapa subjek sekarang? Kepribadian a. Bagaimana subjek menilai dirinya sendiri?
b. Bagaimana subjek menilai orang-orang disekitar subjek?
c. Bagaimana cara subjek bergaul dengan teman-temanya? d. Apakah subjek pernah mengalami konformitas dari
teman atau kelompoknya ketika akan mengikuti kegiatan bidikmisi?
e. Kapan subjek mengalami konformitas itu?
f. Seberapa sering subjek mengalami konformitas ketika akan mengikuti kegiatan bidikmisi?
g. Apa yang subjek lakukan setelah mengalami konformitas?
sekitar subjek b. Di mana subjek biasanya mengalami konformitas? c. Siapa saja yang melakukan konformitas dengan subjek? d. Apakah subjek pernah diajak kelompoknya untuk
sama-sama tidakmengikuti kegiatan bidikmisi?
e. Apakah subjek mau diajak ketika kelompoknya sepakat untuk tidak mengikuti kegiatan bidikmisi?
f. Mengapa subjek mau diajak ketika kelompoknya sepakat untuk tidak mengikuti kegiatan bidikmisi? g. Apa yang subjek rasakan ketika menuruti atau menolak
ajakan dari kelompoknya? Harapan a. Apa harapan subjek saat ini?
b. Apa harapan subjek yang belum tercapai hingga saat ini?
c. Apakah ada niatan dari subjek untuk mandiri dalam mengikuti kegiatan bidikmisi tanpa mempedulikan teman atau kelompoknya yang mengajaknya untuk tidak mengikuti kegiatan bidikmisi?
3.5...Car a Penafsiran
Untuk menafsirkan data yang diperoleh yaitu dengan cara menulis semua hasil wawancara. Kemudian menganalis tiap kalimat dari jawaban subjek. Dari analis itu ditulis dan dihubungkan dengan teori teori konformitas.
3.6...Pe nyimpulan Hasil Penelitian
Hasil analis tiap-tiap kalimat yang muncul saat wawancara kemudian disimpulkan. Dan hasil dari penelitian akan diketahui.
4.1...Bia ya
Terlampir
4.2...Jad wal Kegiatan
Jadwal dari penelitian ini yaitu : No
.
Jenis Kegiatan Mingg u 1
Mingg u 2
Mingg u 3
Mingg u 4
Mingg u 5 1. Wawancara
mahasiswa FIP, FBS, FMIPA, FIS
x
2. Wawancara mahasiswa FE, FH, FIK, FT
x
3. Menganalis dan menyusun laporan
penelitian
x
4. Laporan hasil
penelitian
x
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan). Jakarta: Balai Pustaka
Sears, D.O, dkk. (1985). Psikologi Sosial. Alih Bahasa: Michael Adryanto. Edisi Kelima. Jilid Dua. Jakarta: Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Konformitas
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota A. Identitas Diri Ketua
1 Nama Lengkap A’an Noor Kholiq 2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 1511413081
5 Tempat dan Tanggal Lahir
Kebumen, 31 januari 1995
6 E-mail aanbonafide@yahoo.co.id 7 Nomor Telepon/HP 08984155881
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Kalirancang
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No
.
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis.
A’an Noor Kholiq B. Identitas Diri Anggota
1 Nama Lengkap Yana Pratiwi 2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 1511413073
5 Tempat dan Tanggal Lahir
Kebumen 13 januari 1995
6 E-mail yanapratiwi2@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 089680705335
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 4 Panjer
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No
.
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semarang, Pengusul,
Yana Pratiwi
C. Identitas Diri Ketua
1 Nama Lengkap Maylani Kurniawati 2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Psikologi
4 NIM 1511413074
5 Tempat dan Tanggal Lahir
Kebumen 21 Mei 1995
6 E-mail Melanikevin2 110@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 085726116666 Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Kebumen
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir No
.
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
Semarang, Pengusul,
Maylani Kurniawati Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Anggaran biaya dalam penelitian ini sebagai berikut :
No .
Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang
Alat perekam MP4 Rp.
500.000,00
Memori Rp.
150.000,00
Alat Tulis Rp.
50.000,00
2. Bahan Habis Pakai Kertas HVS Rp.
50.000,00 3. Perjalanan Perjalanan dari
masing-masing
4. Lain-lain Administrasi Rp.
1511413073 Psikologi Psikolog i
4 (Mendampin gi ketua dan menjadi interviewer wawancara)
3. Maylani Kurniawati / 1511413074
Psikologi Psikolog i
4
Sekretaris (Mendokum entasikan wawancara)
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H: Kampus Sekaran-Gunungpati-Semarang 50229 Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, email:
pr3@unnes.ac.id, Telp/Fax: (024) 8508003
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : A’an Noor Kholiq
NIM : 1511413081
Program Studi : Psikologi
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul :
Konformitas Mahasiswa Bidikmisi Unnes dalam Mengikuti Kegiatan Bidikmisi yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 19 Maret 2015
Mengetahui, Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan Yang Menyatakan,