BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey dengan menggunakan
pendekatan explanatory research yaitu suatu penelitian yang menjelaskan pengaruh
antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 1995). Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang tua
terhadap perilaku seksual pada siswa SMU di Medan Tahun 2011.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di tiga sekolah yang berada di Kota Medan yaitu SMU
Gajah Mada , SMU Darma Bakti, dan SMU Darma Pancasila. Lokasi penelitian ini
dipilih dengan pertimbangan bahwa tingginya potensi yang dimiliki SMU Gajah
Mada, SMU Darma Bakti dan SMU Darma Pancasila terhadap penyimpangan
perilaku seksual dibandingkan sekolah lain yang berada di Kota Medan. Waktu
penelitian Bulan Desember Tahun 2011.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di SMU Gajah
Mada, SMU Darma Bakti dan SMU Darma Pancasila pada Bulan Desember Tahun
Tabel 3.1. Distribusi Jumlah siswa-siswi SMU Gajah Mada, SMU Darma Bakti
dan SMU Darma Pancasila Medan pada Bulan Oktober 2011
Sekolah
Total
SMU Gajah Mada Medan
415
SMU Darma Bakti
398
SMU Darma Pancasila
431
Total
1244
3.3.2 Sampel
Jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus Taro Yamane,
yang dikutip oleh Natoatmodjo (2003), sebagai berikut:
)
d = Tingkat Kepercayaan (0,05)
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh besar sampel sebanyak = 303 orang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling (pengambilan
sampel dilakukan secara acak yaitu melalui undian. Rincian sebagai berikut:
I =
303 96.94 1244398
= x
SMU Darma Bakti Medan = 101 orang
II =
303 101.08 1244415
= x
SMU Darma Pancasila Medan = 105 orang
III =
303 104,97 1244431
= x
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui dua cara, yaitu :
1.
Data primer : yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara langsung
kepada responden dengan menggunakan kuesioner.
2.
Data sekunder : yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait, yakni SMU Gajah
Mada Medan. SMU Darma Bakti Medan, dan SMU Darma Pancasila Medan.
3.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dilakukan di sekolah SMU Swasta Nurcahaya
Jalan Bunga Cempaka Pasar III Medan Selayang.
Validitas alat ukur adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevaliditasannya atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen penelitian yang digunakan
adalah validitas konstruk dengan mengetahui nilai total setiap item pada analisis
realiabilitas yang tercantum pada nilai correlation corrected item. Suatu pertanyaan
(r–hitung) lebih besar dari angka kritik nilai korelasi (r-tabel), pada taraf signifikansi
95% (Riduwan, 2005).
Uji Reliabilitas bertujuan untuk melihat bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Apabila datanya memang benar dan sesuai kenyataan, maka berapa
kalipun diambil tetap akan sama. Teknik yang dipakai untuk menguji kuesioner
penelitian, adalah teknik Alpha Cronbach yaitu dengan menguji coba instrumen
kepada sekelompok responden pada satu kali pengukuran, juga pada taraf 95%
(Riduwan, 2005).
3.5.
Defenisi Operasional
3.5.1.
Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya :
1.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui siswa tentang perilaku seksual,
dikelompokkan ke dalam 3 kategori menjadi:
a.
Baik, jika siswa mengetahuai sebagian besar hal yang berkaitan dengan
perilaku seksual (skor yang dicapai 34 – 40).
b.
Sedang, jika siswa hanya mengetahui sebagian hal yang berkaitan dengan
perilaku seksual (skor yang dicapai 27 – 33).
c.
Kurang, jika siswa hanya mengetahui sebagian sebagian kecil hal yang
2.
Sikap adalah kecenderungan siswa untuk berespons (secara positif atau negatif)
terhadap perilaku seksual, dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a.
Baik, jika siswa menyetujui sebagian besar perilaku seksual yang benar (skor
yang dicapai 19 – 22).
b.
Sedang, jika siswa hanya menyetujui sebagian perilaku seksual yang benar
(skor yang dicapai 15 – 18).
c.
Kurang, jika siswa menyetujui sebagian kecil perilaku seksual yang benar
(skor yang dicapai 11 – 14).
3.
Dukungan guru adalah bantuan bermanfaat yang diberikan guru secara emosional
dan memberikan pengaruh positif yang berupa informasi, bantuan instrumental,
emosi, maupun penilaian atau penggargaan.
4.
Dukungan orang tua adalah bantuan bermanfaat yang diberikan keluarga secara
emosional dan memberikan pengaruh positif yang berupa informasi, bantuan
instrumental, emosi, maupun penilaian atau penghargaan.
5.
Dukungan Informasional adalah dukungan yang diberikan berupa saran, sugesti,
informasi yang dapat digunakan menghindari penyimpangan perilaku seksual,
dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a.
Baik, jika dukungan infomasional diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 – 16).
b.
Sedang, jika dukungan infomasional tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
c.
Kurang, jika dukungan infomasional tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 – 10).
6.
Dukungan Penilaian adalah dukungan berupa bimbingan umpan balik, maupun
penengah pemecahan masalah yang berkaitan dengan peyimpangan perilaku,
dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a.
Baik, jika dukungan penilaian diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 – 16).
b.
Sedang, jika dukungan penilaian tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 – 13).
c.
Kurang, jika dukungan penilaian tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 – 10).
7.
Dukungan Instrumental adalah pemberian bantuan praktis dan konkrit kepada
siswa terkait penyimpangan perilaku seksual, dikelompokkan dalam 3 kategori
menjadi :
a.
Baik, jika dukungan instrumental diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 – 16).
b.
Sedang, jika dukungan instrumental tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 – 13).
c.
Kurang, jika dukungan instrumental tidak diberikan kepada siswa (skor yang
8.
Dukungan Emosional adalah pemberian bantuan berupa rasa aman, nyaman
maupun penguasaan emosi kepada siswa terkait penyimpangan perilaku seksual,
dikelompokkan dalam 3 kategori menjadi :
a.
Baik, jika dukungan emosional diberikan penuh kepada siswa (skor yang
dicapai 14 - 16).
b.
Sedang, jika dukungan emosional tidak diberikan sepenuhnya kepada siswa
(skor yang dicapai 11 - 13).
c.
Kurang, jika dukungan emosional tidak diberikan kepada siswa (skor yang
dicapai 8 - 10).
3.5.2.
Variabel Dependen
Perilaku Seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
seksual, baik dari lawan jenisnya maupun dengan sesama jenisnya, dikelompokkan
dalam 3 kategori menjadi :
a.
Baik, jika siswa tidak pernah/hanya sedikit dan tidak ingin melakukan
perilaku seksual (skor yang dicapai 17 – 20 ).
b.
Sedang, jika siswa pernah dan ingin melakukan sebagian perilaku seksual
(skor yang dicapai 14 – 16 ).
c.
Kurang, jika siswa pernah dan ingin melakukan sebagian besar/semua
3.6.
Metode Pengukuran
3.6.1.
Pengukuran Variabel Independen
Variabel Independen terdiri pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang tua
(terdiri dari dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan
dukungan emosional). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1. sebagai berikut :
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen
No Variabel Jumlah
5 Duk. Instrumenal
Guru 8
7 Duk. Informasi Orang
Tua 8
8 Duk.Penilaian Orang
Tua 8
3.6.2.
Pengukuran Variabel Dependen
Variabel Dependen terdiri perilaku seksual pada siswa SMU di Medan. Secara
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen
3.7.
Metode Analisis Data
Analisa data dimulai dari analisis univariat, bivariat dan uji regresi linier
berganda karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap,
dukungan guru dan orang tua terhadap perilaku seksual pada siswa SMU di Medan
Tahun 2011.
Rumus :
Y = variabel dependen (Perilaku Seksual)
Keterangan :
X = variabel independen (Pengetahuan, Sikap, Dukungan Guru (Informasi,
Penilaian, Instrumental, Emosional ), dan Orang Tua (Informasi,
Penilaian, Instrumental, Emosional )
a = konstanta
b = koefisien regresi
e = komponen kesalahan
Regresi Linier Berganda :
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada remaja SMU di Kota Medan. Tiga SMU yang
menjadi lokasi penelitian yakni SMU Gajah Mada, SMU Darma Bakti dan SMU
Darma Pancasila dengan responden siswa/siswi yang duduk pada kelas 1, kelas 2 dan
kelas 3 sampai Bulan Desember 2011. Gambaran umum pada masing –masing SMA
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
SMU Gajah Mada terletak di jalan Bunga Kenanga Nomor 2, Pasar V,
Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang, Kota
Medan. Sekolah Gajah Mada ini mempunyai kriteria sekolah dari tingkatan TK,
SD, SMU, dan SMK, dengan jumlah siswa SMU 415 orang.
2.
SMU Darma Bakti terletak dijalan Djamin ginting Km. 8 Padang Bulan Medan.
Sekolah Darma Bakti ini dengan kriteria dari tingkatan SMU dan SMK dengan
jumlah siswa SMU 398 orang.
3.
SMU Darma Pancasila terletak di jalan Dr. Mansyur, Kelurahan Padang Bulan
Selayang I, Kecamatan Medan selayang Kota Medan dengan kriteria tingkatan
4.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak 303 siswa/I yang
terdiri dari 99 siswa/i kelas 1, 99 siswa/i kelas 2 dan 105 siswa/i kelas 3. Dari
keseluruhan responden gambaran karakteristik yang diamati meliputi usia dan jenis
kelamin. Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut ;
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin
No
Karakteristik
Jumlah
Persentase
1
Dari tabel distribusi diatas diketahui umur responden terbanyak 16 tahun
sebanyak 78 responden (25,7 %), 14 dan 15 tahun sebanyak 77 responden (25,4) dan
17 tahun sebanyak 71 responden (23,4%). Jenis kelamin responden terbanyak adalah
4.1.3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Perilaku Seksual
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan terbagi atas 20 pertanyaan
tentang pengetahuan seksual, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Perilaku
Seksual
No Variabel Pengetahuan
Kriteria Jawaban Total
Tidak Ya
n % n % n %
1 Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang di tandai dengan pubertas
212 70,0 91 30,0 303 100,0
2 Masa pubertas remaja cenderung mengarah ke perilaku seksual 199 65,7 104 34,3 303 100,0 3 Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong hasrat
seksual, baik lawan jenis maupun sesama jenis
192 63,4 111 36,6 303 100,0
4 Kematangan seksual menghasilkan perilaku seksual yang berbeda 200 66 103 34 303 100,0
5 Remaja yang paham tentang dampak perilaku seksual yang menyimpang cenderung memahami cara yang dapat digunakan untuk menyalurkan dorongan seksualnya
199 65,7 104 34,3 303 100,0
6 Perilaku seksual pada remaja banyak dipengaruhi leh lingkungan pergaulannya
213 70,3 90 29,7 303 100,0
7 Berfantasi seksual merupakan perilaku membanyangkan aktivitas seksual yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan erotisme
216 71,3 87 28,7 303 100,0
8 Berpegangan tangan merupakan awal perilaku yang menimulkan rangsangan seksual sehingga dapat menimbulkan keinginan untuk mencoba perilaku seksual yang lain
208 68,6 95 31,4 303 100,0
9 Cium kering adalah sentuhan pipi dengan pipi atau pipi dengan bibir 214 70,6 89 29,4 303 100,0 10 Cium basah berupa sentuhan bibir dengan bibir 220 72,6 83 27,4 303 100,0 11 Meraba merupakan kegiatan pada bagian-bagian sensitive rangsangan
seksual seperti : leher, dada, paha, alat kelamin dan sebagainya
12 Berpelukan merupakan perilaku yang menimbulkan rasa tenang, aman dan nyaman disertai rangsangan seksual apabila mengenai daerah sensitive
221 72,9 82 27,1 303 100,0
13 Masturbasi/Onani merupakan perilaku merangsang organ kelamin untuk mendapatkan kepuasan seksual dan dilakukan sendiri
209 69,0 94 31,0 303 100,0
14 Oral seks merupakan perilaku seksual dengan cara memasukkan alat kelamin ke dalam mulu lawan jenis
212 70 91 30 303 100,0
15 Petting merupakan seluruh perilaku Non Intercourse/Bukan Senggama (hanya sbatas pada menggesek alat kelamin)
205 67,7 98 32,3 303 100,0
16 Intercourse/senggama merupakan akivitas seksual dengan memasukkan alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin wanita
209 69,0 94 31,0 303 100,0
17 Film porno adalah film yang menunjukkan pasangan yang melaukukan prilaku seksual
193 63,7 110 36,3 303 100,0
18 Usia matang melakukan hubungan seksual adalah 20-35 tahun, karena diumur demikian organ reproduksi wanita telah terbentuk dengan matang sehingga wanita dapat melahirkan normal
204 67,3 99 32,7 303 100,0
19 Perilaku seksual dapat menyebakan terjangkitnya suatu penyakit, terutama penyakit menular, yang ditularkan oleh pasangannya
180 59,4 123 40,6 303 100,0
20 Oral seks dapat menyebabkan kanker mulut 187 61,7 116 38,3 303 100,0
Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak pada setiap pertanyaan
tentang pengetahuan seksual. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada
pernyataan bahwa cium basah adalah sentuhan bibir dengan bibir, yaitu sebanyak 220
responden (72,6%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat
pada pernyataan prilaku seksual dapat menyebabkan terjangkitnya suatu penyakit
terutama penyakit menular yang ditularkan oleh pasangannya, yaitu sebanyak 123
Distribusi responden berdasarkan kategori pengetahuan tentang perilaku
seksual dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut :
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang
Perilaku Seksual
No Variabel
Kategori Total
Baik Sedang Kurang
n % n % n % n %
1 Pengetahuan 67 22,1 40 13,2 96 64,7 303 100,0
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang perilku seksual
dikategorikan berdasarkan tiga kategori jawaban yaitu baik, sedang dan kurang.
Distribusi jawaban responden tertinggi terdapat pada kategori kurang yaitu sebanyak
96 responden (64,7%), diikuti kategori baik sebanyak 67 responden (22,1%) dan
kategori sedang sebanyak 40 responden (13,2%).
4.1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perilaku Seksual
Distribusi responden berdasarkan sikap terbagi atas 11 pertanyaan sikap
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perilaku Seksual
No Sikap Perilaku Seksual
Kriteria Jawaban Total
Tidak
Setuju
Setuju
n % n % n %
1 Hubungan seksual sebelum menikah merupakan perilaku seksual yang menyimpang
154 50,8 149 49,2 303 100,0
2 Pacaran merupakan langkah awal untuk terjadi perilaku seksual 206 68.0 97 32.0 303 100,0 3 Tidak berduaan ketika pacaran di tempat yang sunyi merupakan trik
yang dapat dilakukan untuk menghindari penyimpangan perilaku seksual
194 64,0 109 36.0 303 100,0
4 Berpegangan tangan, berciuman dan meraba organ sensitive merupakan hal-hal yang harus dihindari ketika sedang berduaan karena dapat merangsang hasrat seksual
187 61,7 116 38,3 303 100,0
5 Tidak berpakaian seksi merupakan trik yang dapat dilakukan agar tidak mngundang kejahatan seksual bagi yang melihatnya
188 62,0 115 38,0 303 100,0
6 Untuk membuktikan/menunjukkan rasa cinta tidak harus dengan melakukan perilaku seksual yang menyimpang
179 59,1 124 40,9 303 100,0
7 Menghindari nonton film porno merupakan hal yang wajib dilakukan karena ini merupakan hal yang paling ampuh mengundang hasrat seksual sehingga mereka yang melihatnya langsung menyalurkan dengan berbagai perilaku seksual
198 65,3 105 34,7 303 100,0
8 Situs porno di internet merupakan kejahatan seksual karena dapat ditonton oleh semua pihak, sehingga situs ini seharusnya di blokir oleh pemerintah
196 64,7 107 35,3 303 100,0
9 Pendidikan kesehatan reproduksi sangat diperlukan untuk membentuk pola pikir remaja tentang bagaimana berperilaku seksual yang benar
198 65,3 105 34,7 303 100,0
10 Remaja kurang mendapatkan informasi tentan bagaimana berperilaku seksual yang benar karena orang disekitar seperti guru, orangtua maupun TOMA/TOGA tidak membantu remaja menghadapi masa pubertasnya
200 66,0 103 34,0 303 100,0
11 Guru dan orang tua harus member contoh dan sikap kepada siswa bagaimana cara hidup sehat.
204 67,3 99 32,7 303 100,0
Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan sikap perilaku seksual
dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak setuju. Distribusi
langkah awal untuk terjadi perilaku seksual, yaitu sebanyak 206 responden (68,0%)
menjawab tidak setuju. Distribusi tertinggi untuk jawaban setuju terdapat pada
pernyataan hubungan seksual sebelum menikah merupakan perilaku seksual yang
menyimpang, yaitu sebanyak 149 responden (49,2%).
Distribusi responden berdasarkan kategori sikap perilaku seksual dapat dilihat
pada Tabel 4.5. berikut :
Tabel. 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Perilaku Seksual
No Variabel
Kategori Total
Baik Sedang Kurang
n % n % n % n %
1 Sikap 88 29,0 41 13,5 174 57,5 303 100,0
Distribusi responden berdasarkan sikap perilaku seksual dikategorikan
berdasarkan tiga kategori jawaban yaitu baik, sedang dan kurang. Distribusi jawaban
responden tertinggi terdapat pada kategori kurang yaitu sebanyak 174 responden
(57,5%), diikuti kategori baik sebanyak 88 responden (29%) dan kategori sedang
sebanyak 41 responden (13,5%).
4.1.5. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Guru
Distribusi responden berdasarkan dukungan guru dibagi dalam 4 variabel
yaitu dukungan informasi guru, dukungan penilaian/penghargaan guru, dukungan
Distribusi responden berdasarkan dukungan informasi guru terbagi atas 8
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut :
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi Guru
No Dukungan Informasi Guru
Kriteria Jawaban Total
Tidak Ya
n % n % n %
1 Guru wajib memberitahu tentang pendidikan seks 209 69,0 94 31,0 303 100,0 2 Guru selalu mengingatkan tentang bahaya seks
pranikah
212 70,0 91 30,0 303 100,0
3 Guru tempat mendapatkan informasi mengenai
pendidikan seks
205 67,7 98 32,3 303 100,0
4 Guru memberikan pemahaman mengenai
kesehatan reproduksi
209 69,0 94 31,0 303 100,0
5 Guru selalu menjelaskan bagaimana cara hidup
sehat sehingga terhindar dari segala penyakit,khususnya kespro.
193 63,7 110 36,3 303 100,0
6 Guru adalah tempat bercerita pada saat mendapat
haid/mimpi basah
204 67,3 99 32,7 303 100,0
7 Guru tempat menceritakan tentang hal-hal
pribadi/tentang pacar
180 59,4 123 40,6 303 100,0
8 Guru menjelaskan bagaimana bisa terjadi
kehamilan
187 61,7 116 38,3 303 100,0
Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan informasi
guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak. Distribusi
tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru selalu mengingatkan
tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada pernyataan guru tempat
menceritakan tentang hal-hal pribadi/tentang pacar, yaitu sebanyak 123 responden
(40,6%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan penilaian/penghargaan guru
terbagi atas 8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Penilaian/
Penghargaan Guru
No Dukungan Penilaian/Penghargaan Guru
Kriteria Jawaban Total
Tidak Ya
n % n % n %
1 Guru selalu memberikan semangat dan nasehat
ketika saya masuk pada masa pubertas
212 70,0 91 30,0 303 100,0
2 Guru selalu menjadi tempat saya curhat tentang
bagaimana cara mengalihkan dorongan seks yang datang.
199 65,7 104 34,3 303 100,0
3 Guru selalu menjelaskan tentang gizi yang harus
saya konsumsi sehingga tubuh saya sehat
192 63,4 111 36,6 303 100,0
4 Guru selalu menjelaskan cara berpacaran yang sehat 200 66,0 103 34,0 303 100,0 5 Siswa yang ketahuan melakukan hubungan seksual
pranikah akan diasingkan/dikucilkan
199 65,7 104 34,3 303 100,0
6 Siswa yang ketahuan melakukan hubungan seksual
pranikah akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku
213 70,3 90 29,7 303 100,0
7 Guru memberikan pemahaman mengenai hubungan
seksual pranikah
216 71,3 87 28,7 303 100,0
8 Guru memberikan pemahaman mengenai perubahan
fisik organ reproduksi
Berdasarkan deskripsi
distribusi responden berdasarkan dukungan
penilaian/penghargaan guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak
adalah tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru
memberikan pemahaman mengenai hubungan seksual pranikah, yaitu sebanyak 216
responden (71,3%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat
pada guru memberikan pemahaman mengenai perubahan fisik organ reproduksi, yaitu
sebanyak 116 responden (31,4%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan instrumental guru terbagi atas 8
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut :
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Instrumental Guru
No Dukungan Instrumental Guru
Kriteria Jawaban Total
Tidak Ya
n % n % n %
1 Guru menciptakan suasana komunikasi yang
nyaman di sekolah
214 70,6 89 29,4 303 100,0
2 Guru melengkapi saranan dan prasarana dalam
sekolah (internet)
220 72,6 83 27,4 303 100,0
3 Guru memberikan buku/majalah tentang kespro 216 71,3 87 28,7 303 100,0 4 Guru selalu memantau kegiatan yang saya lakukan 221 72,9 82 27,1 303 100,0 5 Guru selalu memantau segala peralatan yang saya
punya
209 69,0 94 31,0 303 100,0
6 Guru rutin melakukan razia/ pemeriksaan terhadap
barang-barang yang dibawa kesekolah
212 70,0 91 30,0 303 100,0
7 Guru melakukan pelatihan tentang kespro misalnya
dengan diskusi interaktif yang dilengkapi dengan alat-alat bantu seperti media cetak dan elektronik
205 67,7 98 32,3 303 100,0
8 Guru memberikan materi tentang kespro pada mata
pelajaran biologi
Berdasarkan deskripsi
distribusi responden berdasarkan dukungan
instrumental guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah
tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru selalu
memantau kegiatan yang saya lakukan, yaitu sebanyak 221 responden (72,9%)
menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada guru melakukan
pelatihan tentang kespro misalnya dengan diskusi interaktif yang dilengkapi dengan
alat-alat bantu seperti media cetak dan elektronik, yaitu sebanyak 98 responden
(32,3%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan emosional guru terbagi atas 11
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut :
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Emosional Guru
No Dukungan Emosional Guru Kriteria Jawaban Total Tidak Ya
n % n % n % 1 Guru menjelaskan tentang sek pranikah dengan
tidak menggurui dan sangat bersifat santai
220 72,6 83 27,4 303 100,0
2 Guru selalu perhatian dan peduli serta
mengganngap kami sebagai mitra dalam kesehatan reproduksi remaja
216 71,3 87 28,7 303 100,0
3 Guru adalah pengganti Orang tua selama diluar
rumah
221 72,9 82 27,1 303 100,0
4 Guru selalu merespon setiap perilaku saya 209 69,0 94 31,0 303 100,0 5 Guru menjadi teman curhat tentang hubungan
pribadi/pacaran
212 70,0 91 30,0 303 100,0
6 Guru menjadi teman curhat mengenai hubungan
keluarga
205 67,7 98 32,3 303 100,0
7 Guru memahami tentang perubahan organ
reproduksi
209 69,0 94 31,0 303 100,0
8 Guru memahami ketika siswa sedang haid/mimpi
basah
193 63,7 110 36,3 303 100,0
9 Guru melegalkan siswa berhubungan/berpacaran
dengan menjelaskan aturan-aturan yang tidak menyimpang dari norma agama dan masyarakat
204 67,3 99 32,7 303 100,0
10 Guru member contoh dan mengarahkan siswa untuk
berprilaku hidup sehat
180 59,4 123 40,6 303 100,0
Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan emosional
guru dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak. Distribusi
tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan guru adalah pengganti Orang
tua selama diluar rumah, yaitu sebanyak 221 responden (72,9%) menjawab tidak.
Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada guru member contoh dan
mengarahkan siswa untuk berprilaku hidup seha
t, yaitu sebanyak 123 responden
(40,6%).
Distribusi responden berdasarkan kategori dukungan guru, yang terdiri atas 4
variabel yaitu dukungan informasi, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan
instrumental dan dukungan emosional, dibagi dalam tiga kategori yakni baik, sedang
dan kurang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut :
Tabel. 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Guru
No Dukungan Guru
Kategori Total
Baik Sedang Kurang
n % n % n % n %
1 Dukungan Informasi 42 13,9 94 31,0 167 55,1 303 100,0
2 Dukungan Penilaian 69 22,8 54 17,8 180 59,4 303 100,0
3 Dukungan Instrumental 67 22,1 33 10,9 203 67,0 303 100,0
4 Dukungan Emosional 50 16,5 58 19,1 195 64,4 303 100,0
Berdasarkan deskripsi variabel dukungan guru, dapat disimpulkan bahwa
jawaban responden tertinggi berada pada kategori kurang. Variabel dukungan guru
203 responden (67,0 persen). Variabel dukungan guru dengan kategori sedang
tertinggi berada pada dukungan informasi yaitu sebanyak 94 responden (31,0%).
Variabel dukungan guru dengan kategori baik tertinggi berada pada dukungan
penilaian guru yaitu sebanyak 69 responden (22,8%).
4.1.6. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Orang Tua
Distribusi responden berdasarkan dukungan orang tua dibagi dalam 4 variabel
yaitu dukungan informasi orang tua , dukungan penilaian/penghargaan orang tua,
dukungan instrumental orang tua dan dukungan emosional orang tua .
Distribusi responden berdasarkan dukungan informasi orang tua terbagi atas 8
pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut :
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Informasi Orang Tua
No Dukungan Informasi orang tua Kriteria Jawaban Total Tidak Ya
n % n % n % 1 Orang tua selalu mengingatkan tentang bahaya
seks pranikah
144 47,5 159 42,5 303 100,0
2 Orang tua tempat mendapatkan informasi mengenai
pendidikan seksual
154 50,8 149 49,2 303 100,0
3 Orang tua menjelaskan perubahan tubuh yang
terjadi pada saya
126 41,6 177 58,4 303 100,0
4 Orang tua adalah tempat bercerita pada saat
mendapat haid/mimpi basah
183 60,4 120 39,6 303 100,0
5 Orang tua tempat menceritakan tentang hal-hal
pribadi/tentang pacar
160 52,8 143 47,2 303 100,0
6 Orang tua menjelaskan tentang organ (alat)
reproduksi dan cara merawatnya
171 56,4 132 43,6 303 100,0
7 Orang tua menjadi tempat curhat mengenai masalah
seksualitas
179 59,1 124 40,9 303 100,0
8 Orang tua menjelaskan bagaimana bisa terjadi
kehamilan
140 46,2 163 53,8 303 100,0
Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada orang tua adalah tempat
bercerita pada saat mendapat haid/mimpi basah, yaitu sebanyak 183 responden
(60,4%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada
pernyataan Orang tua menjelaskan perubahan tubuh yang terjadi pada saya, yaitu
sebanyak 177 responden (58,4%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan penilaian/penghargaan orang tua
terbagi atas 8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.12. berikut :
Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan
Penilaian/
Penghargaan Orang Tua
No Dukungan Penilaian/Penghargaan Orang Tua Kriteria Jawaban Total Tidak Ya
n % n % n % 1 Orang tua selalu memberikan kebutuhan yang saya
minta sepanjang itu baik,misalnya dalam hal penyediaan sarana internet di rumah
187 61,7 116 38,3 303 100,0
2 Orang tua selalu memberikan semangat ketika saya
mendapatkan masalah pribadi seperti putus cinta sekaligus memberikan nasihat bagaimana cara berpacaran yang baik dan tidak menyalah
188 62,0 115 38,0 303 100,0
3 Orang tua selalu memberikan pujian kepada saya
ketika saya dapat menjaga diri saya dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama.
179 59,1 124 40,9 303 100,0
4 Orang tua memantau hubungan pribadi/pacaran
saya
198 65,3 105 34,7 303 100,0
5 Orang tua selalu bercerita mengenai bahaya dari
hubungan seks pranikah
196 64,7 107 34,3 303 100,0
6 Orang tua selalu memberikan dorongan ketika saya
ingin menjaga keperawanan / keperjakaan saya
198 65,3 105 34,7 303 100,0
7 Orang tua memberikan contoh dan pengarahan
untuk saya selalu mengingat sang pencipta
200 66,0 103 34,0 303 100,0
8 Orang tua merespon segala curhat saya dalam hal
apapun
204 67,3 99 32,7 303 100,0
Berdasarkan deskripsi
distribusi responden berdasarkan dukungan
terbanyak adalah tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada
pernyataan orang tua merespon segala curhat saya dalam hal apapun, yaitu sebanyak
204 responden (67,3%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya
terdapat pada pernyataan orang tua selalu memberikan pujian kepada saya ketika
saya dapat menjaga diri saya dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama,
yaitu sebanyak 124 responden (40,9%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan instrumental orang tua terbagi
atas 8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13. berikut :
Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Instrumental Orang Tua
No Dukungan Instrumental orang tua Kriteria Jawaban Total Tidak Ya
n % n % n % 1 Orang tua selalu menyediakan gizi yang saya
butuhkan sehingga tubuh saya tetap sehat
194 64,0 109 36,0 303 100,0
2 Orang tua selalu berperan aktif dalam memilih
kebutuhan saya
194 64,0 109 36,0 303 100,0
3 Orang tua selalu memberikan contoh yang baik
kepada saya
189 62,4 114 37,6 303 100,0
4 Orang tua selalu memantau segala peralatan yang
saya punya
Berdasarkan deskripsi
distribusi responden berdasarkan dukungan
instrumental orang tua dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah
tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan orang tua
selalu memantau segala peralatan yang saya punya, yaitu sebanyak 196 responden
pernyataan orang tua melarang melihat film dan gambar porno, yaitu sebanyak121
responden (39,9%).
Distribusi responden berdasarkan dukungan emosional orang tua terbagi atas
8 pernyataan, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.14. berikut :
Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Emosional orang tua
No Dukungan Emosional orang tua Kriteria Jawaban Total Tidak Ya
n % n % n % 1 Orang tua selalu mendampingi saya saat susah dan
senang
206 68,0 97 32,0 303 100,0
2 Orang tua selalu perhatian dan peduli saat saya
mengalami masalah dengan kehidupan social saya seperti dengan teman sebaya saya
194 64,0 109 36,0 303 100,0
3 Orang tua adalah tempat untuk memecahkan
masalah dan mengambil keputusan
187 61,7 116 38,3 303 100,0
4 Orang tua memberikan ijin untuk pacaran 188 62,0 115 38,0 303 100,0 5 Orang tua melarang berhubungan seks sebelum
menikah
179 59,1 124 40,9 303 100,0
6 Orang tua membatasi pergaulan (dikekang)
misalnya dengan orang yang tidak mereka kenal maka ia akan sangat protek.
198 65,3 105 34,7 303 100,0
7 Orang tua selalu mengingatkan saya untuk menjaga
keprawanan saya
196 64,7 107 34,3 303 100,0
8 Orang tua melarang memegang tangan lawan jenis 198 65,3 105 34,7 303 100,0
Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan dukungan emosional
orang tua dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak.
Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan orang tua selalu
mendampingi saya saat susah dan senang, yaitu sebanyak 206 responden (68,0%)
menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat pada pernyataan
orang tua melarang berhubungan seks sebelum menikah, yaitu sebanyak 124
Distribusi responden berdasarkan kategori dukungan orang tua, yang terdiri
atas 4 variabel yaitu dukungan informasi, dukungan penilaian/penghargaan,
dukungan instrumental dan dukungan emosional, dibagi dalam tiga kategori yakni
baik, sedang dan kurang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15. berikut :
Tabel. 4.15. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Orang Tua
No Dukungan Orang Tua
Kategori Total
Baik Sedang Kurang
n % n % n % n %
1 Dukungan Informasi 81 26,7 113 37,3 109 36 303 100,0 2 Dukungan Penilaian 84 27,7 45 14,9 174 57,4 303 100,0 3 Dukungan Instrumental 55 18,2 91 30,0 157 51,8 303 100,0 4 Dukungan Emosional 88 29,0 39 12,9 176 58,1 303 100,0
Berdasarkan deskripsi variabel dukungan orang tua, dapat disimpulkan bahwa
jawaban responden tertinggi berada pada kategori kurang. Variabel dukungan orang
tua dengan kategori kurang tertinggi berada pada dukungan emosional yaitu sebanyak
176 responden (58,1 persen). Variabel dukungan orang tua dengan kategori sedang
tertinggi berada pada dukungan informasi yaitu sebanyak 113 responden (37,3%).
Variabel dukungan orang tua dengan kategori baik tertinggi berada pada dukungan
emosional yaitu sebanyak 88 responden (29,0%).
4.1.7. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual
Distribusi responden berdasarkan perilaku seksual terbagi atas 10 pernyataan,
Tabel. 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Seksual
No Variabel PengetahuanKriteria Jawaban Total Tidak Ya
n % N % n % 1 Anda tidak pernah/ tidak suka nonton film yang
mempertontonkan adengan ciuman ataupun ranjang
212 70,0 91 30,0 100,0
2 Anda tidak suka meniru adegan erotis yang anda tonton atau lihat
199 65,7 104 34,3 100,0
3 Anda tidak pernah melakukan cium basah (bibir dengan bibir)
192 63,4 111 36,6 100,0
4 Anda tidak pernah meraba ataupun diraba bagian sensitive rangsangan seksual seperti leher, dada, paha dan alat kelamin
200 66,0 103 34,0 100,0
5 Anda tidak pernah berpelukan dengan pasangan anda atau orang yang anda “sukai” sebagai pasangan
199 65,7 104 34,3 100,0
6 Anda tidak pernah melakukan masturbasi maupun onani
213 70,3 90 29,7 100,0
7 Anda tidak pernah menonton film porno 216 71,3 87 28,7 100,0 8 Anda tidak pernah membawa ataupun dibawa pacar
anda ke kamar tidur
208 68,6 95 31,4 100,0
9 Anda tidak pernah atau tidak suka mengintip kegiatan orang yang suka berpacaran
214 70,6 89 29,4 100,0
10 Anda tidak pernah melakukan hubungan seksual 220 72,6 83 27,4 100,0
Berdasarkan deskripsi distribusi responden berdasarkan perilaku seksual dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jawaban terbanyak adalah tidak pada setiap pertanyaan
perilaku seksual. Distribusi tertinggi untuk jawaban tidak terdapat pada pernyataan
bahwa anda tidak pernah melakukan hubungan seksual, yaitu sebanyak 220
responden (72,6%) menjawab tidak. Distribusi tertinggi untuk jawaban ya terdapat
pada pernyataan anda tidak pernah melakukan cium basah (bibir dengan bibir
), yaitu
sebanyak 111 responden (36,6%).
Distribusi responden berdasarkan kategori perilaku seksual dapat dilihat pada
Tabel. 4.17. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Perilaku Seksual
No Variabel
Kategori Total
Baik Sedang Kurang
n % n % n % n %
1 Perilaku seksual 73 24,1 43 14,2 187 61,7 303 100,0
Distribusi responden berdasarkan perilaku seksual dikategorikan berdasarkan
tiga kategori jawaban yaitu baik, sedang dan kurang. Distribusi jawaban responden
tertinggi terdapat pada kategori kurang yaitu sebanyak 187 responden (61,7%),
diikuti kategori baik sebanyak 73responden (24,1%) dan kategori sedang sebanyak 43
responden (14,2%).
4.2.
Hasil Uji Statistik Bivariat (Korelasi Pearson)
Untuk menjelaskan hubungan pengetahuan, sikap, dukungan guru dan orang
tua (dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan
dukungan emosional) dengan perilaku seksual digunakan uji statistik korelasi
Pearson Product Moment dengan hasil sebagai berikut:
1.
Variabel pengetahuan (p = 0,000), variabel sikap (p = 0,000), variabel dukungan
informasional guru (p = 0,000), penilaian guru (p = 0,000), instrumental guru (p =
0,000), emosional guru (p = 0,000), informasional orang tua (p = 0,000)
penialaian orang tua (p = 0,000), instrumental orang tua (p = 0,000) dan
dukungan emosional orang tua (p = 0,000), menunjukkan hubungan secara
2.
Berdasarkan hasil uji statistik dari korelasi Pearson dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a.
Hubungan variabel pengetahuan dengan perilaku seksual menunjukkan
hubungan yang kuat (r = 0,988) dan berpola positif, artinya semakin tinggi
pengetahuan responden tentang perilaku seksual maka semakin baik perilaku
seksual responden.
b.
Hubungan variabel sikap dengan perilaku seksual menunjukkan hubungan
yang kuat (r = 0,832) dan berpola positif, artinya semakin baik sikap seksual
responden maka akan semakin perilaku seksual responden.
c.
Hubungan variabel dukungan informasi guru dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,800) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan informasi guru terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
d.
Hubungan variabel dukungan penilaian/penghargaan guru dengan perilaku
seksual menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,786) dan berpola positif,
artinya semakin baik dukungan penilaian/penghargaan guru terhadap
responden maka akan semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
e.
Hubungan variabel dukungan instrumental guru dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,888) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan instrumental guru terhadap responden maka akan
f.
Hubungan variabel dukungan emosional guru dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,835) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan emosional guru terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
g.
Hubungan variabel dukungan informasi orang tua dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang rendah (r = 0,558) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan informasi orang tua terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
h.
Hubungan variabel dukungan penilaian/penghargaan orang tua dengan
perilaku seksual menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,931) dan berpola
positif, artinya semakin baik dukungan penilaian/penghargaan orang tua
terhadap responden maka akan semakin baik perilaku seksual responden
tersebut.
i.
Hubungan variabel dukungan instrumental orang tua dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,722) dan berpola positif, artinya
semakin baik dukungan instrumental orang tua terhadap responden maka akan
semakin baik perilaku seksual responden tersebut.
j.
Hubungan variabel dukungan emosional orang tua dengan perilaku seksual
menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,876) dan berpola positif, artinya
semakin baik perilaku seksual responden tersebut. Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 4.18. berikut :
Tabel 4.18.
Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson
No. Variabel Correlation Coefficient (r Sig (p)
1 Pengetahuan 0,988 0,000
2 Sikap 0,832 0,000
3 Dukungan Informasi Guru 0,800 0,000 4 Dukungan Penilaian Guru 0,786 0,000 5 Dukungan Instrumental Guru 0,888 0,000 6 Dukungan Emosional Guru 0,835 0,000 7 Dukungan Informasi Orang Tua 0,558 0,000 8 Dukungan Penilaian Orang Tua 0,931 0,000 9 Dukungan Instrumental Orang Tua 0,722 0,000 10 Dukungan Emosional Orang Tua 0,876 0,000
4.3. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk memperoleh penjelasan dari setiap data, mengenai hubungan antara
beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, yang dimaksudkan
untuk dapat memberikan informasi yang lebih banyak bukan sekadar deskripsi dari
data yang teramati, tetapi juga dapat menarik inferensi tentang hubungan dari tiap
variabel populasi asal sampel diambil, maka analisis yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji regresi linier berganda pada tingkat kepercayaan 95% (
α
= 0,05%)
dengan metode Enter.
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat diketahui bahwa variabel pengetahuan,
sikap, dukungan informasional guru, dukungan penilaian guru, dukungan
instrumental guru, dukungan emosional guru, dukungan informasional orang tua,
dukungan penilaian orang tua, dukungan instrumental orang tua dan dukungan
tersebut dapat dilanjutkan analisis multivariat regresi linier berganda (Yasril, 2009).
Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (
α
= 0,05)
menunjukkan bahwa:
1.
Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pengetahuan (p = 0,000),
dukungan informasi guru (p = 0,000), dukungan emosional guru (p = 0,000),
dukungan instrumental orang tua (p = 0,010) dan dukungan emosional orang tua
(p = 0,018) terhadap perilaku seksual responden karena nilai p<0,05.
2.
Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel sikap (p = 0,733),
dukungan penilaian guru (p = 0,273), dukungan instrumental guru (p = 0,739),
dukungan informasi orang tua (p = 0,858) dan dukungan penilaian orang tua (p =
0,178) terhadap perilaku seksual responden karena nilai p>0,05.
3.
Koefisien determinan (Adjusted R Square) menunjukkan nilai 0,998 ini berarti
regresi linier yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh pengetahuan,
dukungan informasi guru, dukungan emosional guru, dukungan instrumental
orang tua dan dukungan emosional orang tua terhadap perilaku seksual sekitar
99,8% dan selebihnya 0,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat
dalam penelitian ini.
4.
Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung 14898.788 (F = 14898.788) dan p 0,000 <
0,05 menunjukkan variabel independen (pengetahuan, dukungan informasi guru,
emosional orang tua) mampu menjelaskan secara nyata terhadap variabel
dependen (perilaku seksual) pada tingkat kepercayaan 95%.
5.
Model persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y = 0,078 (konstanta) + 0,980 X1 + 0,985 X2 + 0,987 X3 + 0,859 X4 + 0,800 X5
Keterangan:
Y
= Variabel perilaku seksual
X1
= Variabel pengetahuan
X2
= Variabel dukungan informasi guru
X3
= Variabel dukungan emosional guru
X4
= Variabel dukungan instrumental orang tua
X5
= Variabel dukungan emosional orang tua
6.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa apabila variabel independen
pengetahuan naik satu poin maka variabel dependen perilaku seksual akan naik
sebesar 0,980 kali, apabila variabel independen dukungan informasi guru naik
satu poin maka variabel dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,985 kali,
apabila variabel independen dukungan emosional guru naik satu poin maka
variabel dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,987 kali, apabila variabel
independen dukungan instrumental orang tua naik satu poin maka variabel
dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,859 kali, apabila variabel
dependen perilaku seksual akan naik sebesar 0,800 kali. Hasil regresi tersebut
sesuai dengan Tabel 4.19. berikut ini :
Tabel 4.19. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
No. Variabel Taraf
Signifikan B R
R
Square
P
Value
1. Pengetahuan 0,000 0,980
0,999 0,998 0,000
2. Sikap 0,733 0,010