• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Penggiling Tulang Sapi Kering

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Penggiling Tulang Sapi Kering"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Limbah merupakan hasil sampingan dari proses produksi yang dianggap

tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Keberadaan limbah di Indonesia sendiri cukup

tinggi, terutama limbah yang berasal dari ternak. Konsumsi daging hewan ternak

di Indonesia mencapai 3572 kg/kapita/tahun dan 4092 kg/kapita/tahun untuk

tahun 2009 dan 2010 (BPS, 2011). Tingginya konsumsi daging hewan ternak

diimbangi dengan meningkatnya jumlah limbah ternak. Limbah ternak sendiri

dapat berupa kotoran, tulang, darah, dan bulu. Penanganan limbah ini harus

dilakukan dengan tepat agar tidak mencemari lingkungan. Di sisi lain, penanganan

limbah ini diharapkan akan memberikan nilai ekonomis.

Di antara limbah ternak tersebut, limbah tulang menjadi permasalahan

tersendiri karena sifatnya yang sangat sulit terurai dan membusuk. Salah satu

hewan ternak yang menjadi penyumbang limbah tulang terbesar adalah sapi.

Pemotongan satu ekor sapi dengan berat 300 kg dapat menghasilkan limbah

tulang seberat 50 kg. Menurut Singh (2011), tulang sapi secara struktural kaya

dengan senyawa protein kolagen yang terikat secara kuat dengan mineral

kalsiumnya. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa limbah tulang

sapi berpotensi besar untuk dapat dimanfaatkan.

Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari pengolahan limbah tulang

yaitu tepung tulang. Tepung tulang ini dapat dimanfaatkan sebagai campuran

pakan ternak yang kaya akan kalsium. Kekurangan kalsium akan berdampak

(2)

buruk bagi perkembangan tulang hewan ternak. Menurut Rasidi (1999),

kandungan kalsium yang terdapat pada tepung tulang di pasaran umumnya adalah

19-26%. Sementara itu, kandungan kalsium (Ca) dari pakan ternak biasa belum

cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak. Melalui pencampuran pakan

ternak biasa dengan tepung tulang ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

kalsium hewan ternak. Pembuatan tepung tulang dilakukan melalui beberapa

tahap. Salah satu tahap yang sulit untuk dilakukan adalah tahap penggilingan

tulang menjadi tepung karena sifat tulang yang keras. Oleh karena itu, diperlukan

alat dengan spesifikasi khusus agar tahap penggilingan tulang ini menjadi lebih

mudah, cepat, dan efisien.

Zulkarnain, dkk (2014) menyatakan bahwa salah satu alat yang dapat

digunakan adalah alat penepung tipe hammer mill yang digunakan untuk

menghancurkan bongkahan bahan yang keras menjadi kristal-kristal atau tepung

sesuai dengan yang diinginkan. Bahan yang dihancurkan bersifat padat, keras, dan

kering. Hammer mill bekerja dengan menggunakan sistem martil. Martil yang

terhubung pada poros akan menghancurkan bahan yang masuk berulang-ulang.

Berdasarkan hasil penelitian Syahni (2015) tentang alat pencacah jagung yang

bekerja dengan sistem hammer mill, hasil dari hantaman mata pisau meyebabkan

biji jagung tercacah mejadi bagian yag lebih kecil lalu jatuh ke bawah. Biji jagung

yang telah berukuran lebih kecil dari lubang saringan akan tersaring lalu keluar

melalui lubang pengeluaran. Alat pencacah jagung ini memiliki kecepatan putaran

alat sebesar 600 RPM.

(3)

Pembuatan alat penggiling tulang sapi kering ini bertujuan untuk

mempermudah proses penepungan tulang yang berguna sebagai campuran pakan

ternak. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (kepustakaan),

melakukan eksperimen, dan melakukan pengamatan tentang alat penggiling

tulang, kemudian dilakukan perancangan bentuk dan pembuatan atau perangkaian

komponen-komponen alat penggiling. Setelah itu, dilakukan pengujian alat dan

pengamatan parameter.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

- merancang dan membuat alat penggiling tulang sapi kering serta menguji

dengan parameter sebagai berikut:

1. kapasitas efektif

2. kerusakan hasil

3. kadar air tepung tulang

4. kehalusan saringan tepung tulang

- menganalisis nilai ekonomis alat penggiling tulang sapi kering.

Batasan Penelitian

- Tulang yang digunakan berasal dari tulang sapi saja.

- Tulang sapi yang digunakan harus berukuran 2-5 cm.

- Tulang sapi yang digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu.

- Pengujian yang digunakan antara lain kapasitas efektif, kerusakan hasil, kadar

air tepung tulang, kehalusan saringan tepung tulang, dan analisis ekonomi.

(4)

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan di

Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

2. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

3. Sebagai informasi bagi masyarakat dalam pemanfaatan alat penggiling

tulang sapi kering untuk mempermudah pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Identifikasi Jenis Tanaman Obat yang Digunakan Sebagai Bahan Pembuatan Minyak

Serangan dengan tangan yang dinilai adalah serangan yang masuk pada sasaran; menggunakan teknik serangan dengan tangan (dalam bentuk apapun); bertenaga dan mantap, tanpa

Minyak Karo merupakan obat tradisional suku Karo yang terbuat dari campuran rempah-rempah yang dicampur dengan minyak kelapa.. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis

Fesival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2018 telah memasuki usia yang ke-15.

Otak yang dibawa sejak lahir itu terdiri dari dua belahan otak, yaitu otak kiri dan otak kanan (left hemisphere and right hemisphere). Kedua belahan otak tersebut

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa yang tersebut diatas tidak membawa maupun Menyimpan Barang/aset milik Negara. Demikian surat keterangan ini di buat untuk bisa dipergunakan

JUDUL : KENDALIKAN NAFSU MAKAN BERLEMAK MEDIA : TRIBUN JOGJA. TANGGAL : 07

Bahan pakan yang mengandung senyawa metabolit sekunder tertentu memiliki potensi sebagai antioksidan dapat mencegah reaksi oksidasi untuk menghambat radikal bebas