• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Transmigrasi Lokal Pemerintah Provinsi Papua T2 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Transmigrasi Lokal Pemerintah Provinsi Papua T2 BAB IV"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

76

BAB IV

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Program Transmigrasi yang digunakan oleh Pemerintah

Pusat adalah kebijakan yang dilakukan dalam rangka mengurai

kepadatan penduduk di daerah yang padat penduduknya seperti

Pulau Jawa, dan dengan memindahkan ke daerah yang tidak

padat diharapkan dapat membangun daerah tersebut bersama

masyarakat asli daerah yang dituju sehingga perwujudan cita-cita

pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu bangsa

dapat tercapai dengan program ini.

Adapun tujuan Transmigrasi berdasarkan Undang –

Undang No. 29 Tahun 2009 Tentang perubahan Undang –

Undang No. 15 Tahun 1997 yakni meningkatkan kesejahteraan

transmigran dan masyarakat di sekitarnya, meningkatkan dan

memeratakan pembangunan daerah, serta memperkukuh

persatuan dan kesatuan bangsa. Namun Kebijakan Pemerintah

Pusat ini tidak disepakati oleh Pemerintah Daerah Provinsi Papua

(2)

77

Nomor 15 Tahun 2008 tentang Kependudukan. Yang terkait

dengan pengendalian penduduk yang mana kesenjangan sosial

antara penduduk asli dengan pendatang sangat tidak bisa

diterima. Pemerintah Provinsi Papua dengan demikian telah

Melakukan kebijakan asas diskresi.

Tujuan yang mendasar dari keberadaan konsep kekuasaan

diskresi konsisten atau sejalan dengan hukum. Dalam pengertian

yang lebih fungsional dapat dinyatakan bahwa supaya justifiable

maka konsep diskresi harus dilandasi oleh tujuan hukum; atau

tindakan diskresi yang dilakukan oleh pemerintah harus di

bimbing oleh tujuan hukum. Dengan demikian, keadilan dapat

menjadi moralitas dari diskresi dalam wujudkan masyarakat

yang damai sejahtera seperti tergambar di atas. Tujuan yang sah

untuk dilakukan diskresi oleh pemerintah adalah untuk

kemaslahatan masyarakat (public good). Tindakan diskresi yang

dipertimbangkan adalah tuntutan kemaslahatan masyarakat

untuk melakukan tindakan tersebut. Konsep kemaslahatan

masyarakat (public good) yang hakiki, yaitu konsep kemaslahatan

masyarakat sebagaimana yang ada di dalam asas keadilan yang

(3)

78

justice), supaya tindakan diskresi tersebut dapat diterima secara

moral.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

kebijakan Pemerintah Provinsi Papua dengan tindakan

mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua (Perdasi) Nomor

15 Tahun 2008 dalam Pasal 44 Ayat 1 dan 2 Tentang Pengaturan

Transmigrasi di Provinsi Papua adalah demi kesejahteraan

masyarakat Papua atau terutama orang asli Papua. Pemerintah

Papua mencoba mengondisikan kebijakan yang pro pada

masyarakat Papua dalam artian orang asli Papua dengan

memandang Kebijakan terkait Program Transmigrasi dari

Pemerintah Pusat di pandang belum perlu untuk Provinsi Papua.

Mengingat masih banyak lahan kosong yang potensial yang dapat

di garap oleh orang asli Papua, dan apa yang dilakukan oleh

Pemerintah Provinsi Papua terkait dikeluarkannya Peraturan

Daerah Provinsi (Perdasi) Nomor 15 Tahun 2008 tentang

kependudukan pada pasal 44 ayat 1 dan 2, untuk pengontrolan

kebijakan-kebijakan transmigrasi yang di buat oleh pemerintah

pusat merupakan kebijakan yang berasa diskresi sebagai solusi

(4)

79

pada program-program transmigrasi lokal, adalah masih

diwilayah kewenangan Pemerintah Provinsi Papua.

B.

Saran

1. Pemerintah pusat dalam hal mengeluarkan kebijakan

transmigrasi perlu mempertimbangkan kondisi dan potensi

daerah-daerah tertentu. Sehingga tidak terulang sebagai

mana telah terjadi pada Pemerintah Provinsi Papua.

2. Daerah-daerah di Indonesia melalui Pemerintah Daerahnya

masing-masing tidak perlu ragu-ragu untuk melakukan

tindakan – tindakan diskresi, meskipun hal itu melanggar

Undang - Undang, bila yakin bahwa kebijakan diskresinya

Referensi

Dokumen terkait

Norma sosial (social norms) merupakan pedoman yang menjadi arah bagi perilaku dan tindakan seseorang atau masyarakat agar sesuai dengan aturan-aturan yang telah

The negative relationship between the long- term rating and the stock return shows that the credit risk return anomaly also exist in developing market, although

Echols dan Hassan Shadily adalah hak atau ijin masuk bagi pasien yang berfungsi sebagai koordinator untuk penerimaan pasien dirawat inap, baik yang berasal dari rawat

5 Pelatihan yang akan diberikan untuk ibu-ibu muda jalanan yang diberi nama pelatihan “great mom great children” dengan beberapa sesi yaitu Sesi 1: Mengenali tahap

Sementara itu, hasil analisis dokumen RPP juga menunjukkan bahwa meskipun para guru sudah menyusun instrumen penilaian pembelajaran di dalam dokumen RPP,

Jenis penilitian ini menggunakan penelitian deskriftif kualitatif.Menurut (Saryono 2010: 1), kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,

Pengujian terbang dilakukan untuk menguji pengiriman paket data dan video streaming dari unit pengiriman menuju stasiun pemantauan.Dari pengujian terbang seperti pada Gambar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul “RANCANG