vi
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK MA’ARIF 1 WATES VREEDY FRANS DANAR NIM.08502244024 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
prestasi belajar siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’arif 1 Wates. Metode penelitian yang digunakan adalah Expost Facto
kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’arif 1 Wates
. Data yang
diambil untuk variabel bebas
menggunakan angket sedang untuk variabe l
terikatnya dengan metode
dokumentasi. Validitas isi diperoleh melalui judgment
ahli dan an alisis butir
dihitung dengan korelasi Product Moment
untuk seluruh variabel bebasnya. Reliabilitas instrumen
motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik siswa dengan
koefisien Alpha Cronbach .
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, k
orelasi dan regresi pada taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian
kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’arif 1 Wates
446, dan signifikansi hubungan variabel X 1.1
Y dapat dilihat nilai t
besar peningkatan motivasi belajar intrinsik tiap 1 poin ma ka prestasi belajar
389 dan signifikansi hubungan variabel X 1.2
dengan variabel Y dapat dilihat nilai t
peningkatan motivasi belajar ekstrinsik tiap 1 poin maka prestasi belajar meningkat
461, dan signifikansi hubungan variabel X 1.2
, dan
besar peningkatan mot
ivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik tiap 1 poin maka prestasi belajar meningkat
0, 539.
Kata Kunci : Motivasi, Belajar, Prestas ii
tivasi Ekstrinsik dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga
.
Program Studi PGSD
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pembimbing Dr. Bambang Ismanto, M.Si .
Kata Kunci: Motivasi Eksrinsik, Di
siplin
belajar dan Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal yang sangat penting peranannya dalam menentukan prestasi belajar peserta didik diantaranya adalah motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Adakah pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga dan seberapa besar p
engaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar
terhadap prestasi peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga dan untuk mengetahui seberapa besar p
engaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.
Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS diketahui hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi
. Uji
keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
F hitung = 15,233
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000,
karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa secara simultan ada pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Sedangkan
uji secara parsial diperoleh t hitung
untuk variabel disiplin belajar sebesar 3,36 5
dengan
signifikansi 0,002
< 0,05, yang berarti bahwa variabel disiplin belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Sedangkan untuk variabel
dengan
signifikansi 0,010 < 0,05,
yang berarti bahwa variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Besarnya Pengaruh
secara simultan motivasi ekstrinsik
dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar adalah 41
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Besarnya Pengaruh
motivasi
ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar secara bersama
, yaitu motivasi ekstrinsik terhadap prestasi belajar 16% dan
Pengaruh
disiplin belajar terhadap prestasi belajar 22.47%.
viii Kelima
, ayahanda Trimo dan Ibunda Sri Sarmini yang telah memberikan
dasar-dasar utama yang sangat penting dalam pembentukan karakter penulis serta motivasi yang kuat. Beliau merupakan orangtua, guru, kakak, sahabat yang selalu menjadi pendengar sejati dan tempat mencurahkan semua isi hati penulis baik dalam keadaan suka maupun duka. Setiap saat pesan-pesan dan wejangannya senantiasa penulis ingat dan terapkan dalam mengisi aktivitas keseharian. Dalam kesempatan ini penulis iringkan dan panjatkan doa kepada beliau “
Robbighfirlii
waliwaalidaiya warkhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo ”
(Ya Allah ya
Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihinilah keduanya/beliau sebagaimana mereka mengasihiku sejak aku kecil).
, saudara penulis Eka Fitriya Tiwik Sunari, Amk dengan suami Ibil
Sungko Pratanto dan Devi Dwi Puspitasari. Serta Keponakan penulis satu-satunya Rena Abel Prawita yang selalu mengingatkan Penulis untuk selalu membuat skripsi. Penulis betul-betul menghaturkan terima kasih atas dorongan dan dukungannya yang tiada henti serta doanya, hingga penulis dapat menyelesaikan Program Studi S1 PGSD di UKSW.
Penulis menyadari
sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat penulis hara pkan.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. Penulis
Baru
Pengertian Motivasi, Fungsi Serta Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki peserta didik (siswa).
Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan motivasi peserta didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.
Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri.
Fungsi Motivasi dalam Belajar
mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa. Menurut Sardiman (2001) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang diinginkan. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Jenis-jenis Motivasi
Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi Instrinsik
Hamalik (2004) berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman (2006) motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, individu terdorong untuk bertingkah laku ke arah tujuan tetentu tanpa adanya faktor pendorong dari luar. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau dengan kata lain motivasi instrinsik tudak memerlukan rangsangan dari luar tetapi berasal dari diri siswa.
Siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat terlihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena bituh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Dengan kata lain, motivasi instrinsik dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan itu sendiri (Sardiman, 2001). Siswa yang memiliki motivasi instrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.
Motivasi dalam diri merupakan keinginan dasar yang mendorong individu mencapai berbagai pemenuhan segala kebutuhan diri sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa, guru memanfaatkan dorongan keingintahuan siswa yang bersifat alamiah dengan jalan menyajikan materi yang cocok dan bermakna bagi siswa. Menurut Usman (2005) motivasi instrinsik timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain tetapi atas kemauan sendiri.
mencapai tujuan menambah pengetahuan. Dengan kata lain, motivasi instrinsik bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Motivasi instrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin mendapat pujian atau ganjaran.
Guru dapat menggunakan beberapa strategi dalam pembelajaran agar siswa termotivasi secara instrinsik, yaitu:
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa sehingga tujuan belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa.
2. Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama masih dalam batas-batas daerah belajar yang pokok.
3. Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa untuk mengembangkan tugas-tugas mereka dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah.
4. Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan siswa.
5. Meminta siswa-siswanya untuk menjelaskan dan membacakan tugas-tugas yang mereka buat, kalau mereka ingin melakukannya. Hal ini perlu dilakukan terutama sekali terhadap tugas yang bukan merupakan tugas pokok yang harus dikerjakan oleh siswa, kalau tugas dikerjakan dengan baik.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berbeda dari motivasi instrinsik karena dalam motivasi ini keinginan siswa untuk belajar sangat dipengaruhi oleh adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Dorongan dari luar tersebut dapat berupa pujian, celaan, hadiah, hukuman dan teguran dari guru. Menurut Sardiman (2006) motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar”. Bagian yang terpenting dari motivasi ini bukanlah tujuan belajar untuk mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, sehingga mendapatkan hadiah.
Dimyanti (2006) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi instrinsik jika siswa menyadari pentingnya belajar. Motivasi ekstrinsik juga sangat diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran karena adanya kemungkianan perubahan keadaan siswa dan juga faktor lain seperti kurang meneriknya proses belajar mengajar bagi siswa. Motivasi ekstrinsik dan instrinsik harus saling menambah dan memperkuat sehingga individu dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Cara Membangkitkan Motivasi Belajar
Upaya-upaya peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan oleh guru dengan menggunakan berbagai cara. Pemilihan cara membangkitkan motivasi belajar siswa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa yang mempunyai motivasi belajar dan berprestasi instrinsik yang kuat berbeda penenganannya dengan siswa yang bermotivasi belajar dan berprestasi ekstrinsiknya yang kuat. Di sisi lain faktor-faktor terjadinya penurunan motivasi belajar dan berprestasi juga turut menentukan pemilihan upaya yang akan dilakukan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan motivasi belajar siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik antara lain dengan cara:
1. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
2. Adanya persaingan atau kompetisi di dalam kelas.
3. Pemberian hadiah atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki prestasi baik dan memberikan hukuman kepada siswa yang prestasinya mengalami penurunan.
4. Adanya pemberitahuan tentang kemujan belajar siswa.
Dengan mengetahui hasil pekerjaan maka siswa akan terdorong untuk lebih giat belajar, apabila jika hasil yang diperoleh menunjukkan kemajuan.
1. Ego involvement.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimenya sebagai tantangan.
1. Pemberian ulangan.
Guru harus memberitahukan terlebih dahulu jika akan diadakan ulangan karena siswa akan lebih giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan.
Hasrat untuk belajar berarti kemauan yang timbul pada diri anak didik untuk belajar, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
1. Minat.
Minat merupakan alat pokok dalam rangka memotivasi siswa. Cara yang bisa diambil oleh guru untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut Sardiman (2006) adalah membangkitkan adanya kebutuhan, menghubungkan materi dengan keadaan sebenarnya, serta menggunakan berbagai metode mengajar.
1. Tujuan yang diakui.
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Semua cara tersebut bisa adopsi oleh guru untuk menambah motivasi siswa agar meningkatkan hasil belajarnya.
A.
PENGERTIAN MOTIVASI
motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
B. Dari Sudut Pandang Para Ahli
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
B.
MACAM-MACAM MOTIVASI
1.
Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi adalah sesuatu yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk belajar. Sesuai dengan asal katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau tenaga untuk melakukan sesuatu. Karena kita bicara tentang belajar maka ya sesuatu yang mendorong kita untuk belajar untuk mendapatkan sesuatu, mungkin sekedar pengetahuan atau efek beruntun dari pengetahuan tersebut misalnya ketrampilan, efek lanjutannya mungkin kebahagiaan, kepuasan, kekayaan, kebebasan, dan tentu saja UANG ya kalo dihubungkan dengan belajar internet marketing.
Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Bila Anda adalah orang tua, maka Anda sebagai sosok yang paling dekat dengan
para siswa hendaknya memberi motivasi. Misalnya dengan selalu memberi semangat pada putra-putri Anda.
Motivasi bisa berupa pujian. Saat siswa berhasil mengerjakan suatu soal atau ujian,
berilah mereka pujian. Ini berlaku bagi orang tua atau guru di sekolah. Memberi pujian bisa menambah kepercayaan diri seorang siswa hingga ia menjadi lebih semangat untuk belajar.
Selain pujian, motivasi juga bisa dalam bentuk suatu barang sebagai hadiah atas
prestasi tertentu yang dicapai oleh siswa. Hadiah berupa barang juga bisa menambah semangat siswa untuk belajar lebih baik lagi.
Memberi iming-iming. Berbeda dengan pujian atau hadiah yang diberikan setelah
siswa belajar atau mencapai prestasi, iming-iming di sini dilakukan sebelum siswa melakukan kegiatan belajar.
Misalnya, orang tua berjanji akan mengajak siswa jalan-jalan atau berjanji akan
membelikan hadiah dengan syarat siswa tersebut harus belajar terlebih dahulu, atau dengan syarat siswa tersebut harus mendapat ranking 1 dulu di sekolah. Hal ini tentu sangat memotivasi siswa untuk belajar.
Bagi para guru, motivasi belajar bisa diberikan dengan cara rutin memberi PR
(pekerjaan rumah) atau tugas lainnya. Mau tidak mau, hal ini akan mendorong siswa untuk terus belajar.
Perancangan cita-cita. Maksudnya, baik orang tua maupun guru sebaiknya
menanyakan terlebih dahulu apa cita-cita siswa. Setelah itu, akan lebih mudah mendorong siswa untuk belajar lebih giat.
Misalnya, siswa ingin menjadi dokter, maka orang tua mencari sosok dokter sukses
Motivasi selanjutnya adalah memberi hukuman. Ini adalah opsi terakhir yang bisa
Anda lakukan apabila motivasi-motivasi di atas ternyata tidak mempan untuk membuat siswa belajar lebih giat.
2.
Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
A.
Motivasi
Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
Contohnya : siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang lain.Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and
purpose. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya.
B. Motivasi Ekstrinsik
individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
KESIMPULAN
Jadi motivasi adalah adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : belajarpsikologi.com
http://www.squidoo.com/definisi-motivasi