PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE
(PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN
PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh YUHESTI
1200915
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE
(PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN
PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Oleh Yuhesti, S.Pd.
STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2011
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Fisika
© Yuhesti 2016
Universitas Pendidikan Indonesia Mei 2016
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Mengetahui Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Mei 2016
Yang membuat pernyataan,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, para thabi’in, dan juga para pengemban dakwah yang selalu berjuang menegakkan syariat Islam dimuka bumi.
Tesis ini berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE
(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) dengan Menggunakan Praktikum
Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan
Mengetahui Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP”. Tesis ini menggambarkan bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan profil keterampilan berpikir kritis siswa SMP setelah diterapkan Strategi Pembelajaran PDEODE. Strategi pembelajaran PDEODE yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu Strategi Pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving dan Strategi Pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan Praktikum Verifikasi.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di sekolah.
Bandung, Mei 2016 Penulis,
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis tak lepas dari bantuan, dukungan, dan dorongan banyak pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Dadi Rusdiana, M.Si., selaku Pembimbing Pertama, Bapak Dr. Andhy Setiawan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing kedua, dan Ibu Dr. Ida Kaniawati, M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan kesungguhan sampai selesainya tesis ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kelancangan penulis selama proses bimbingan tesis ini.
2. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya selama penulis menjalani perkuliahan di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Ibu Yenti Anggraini, S.Pd., selaku Kepala SMP Mafaza, serta bapak Obi Kabut, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika SMP Mafaza Lubuklinggau, atas segala bantuan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Mafaza Lubuklinggau.
4. Ibunda (Ibu H. Ety Istiana) dan Ayahanda (Bapak M. Yusuf Nasri) tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, mendidik dan memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melangkah lebih jauh, yang selalu mendo’akan penulis dalam setiap langkah, hela nafas, dan sujud-sujud panjangnya.
5. Keluarga besarku terutama Ahmad Gawdy Prananosa, Muhammad Asyari Pupanosa, Padila Hafni, Ahmad Fatria Arsasi, Siti Rumaisa, dan Saipullah Zuhri, terimakasih atas bantuan, do’a, dan dukungannya.
6. Sahabat karibku Melda Septi Handayani, Berry Budiman Al-Qodri, Friska Budrisari dan Tania Tamara yang selalu menyemangati dan mendoakan saya. 7. Rekan-rekan penulis di Sekolah Pascasarjana UPI Program Studi Pendidikan
vii
Kurniawati, Imelda Free Manurung, Ahmad Syarkowi, dan Nori Agustini Aslin.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE
(PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMP
Yuhesti, NIM. 1200915, Pembimbing Pertama: Dr. Dadi Rusdiana, M.Si., Pembimbing Kedua: Dr. Andhy Setiawan, M.Si.,
Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah Pascasarjana UPI Bandung Tahun 2016
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan mengetahui profil keterampilan berpikir kritis siswa antara pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran PDEODE dengan praktikum Problem Solving dengan strategi pembelajaran PDEODE dengan praktikum verifikasi, serta memperoleh gambaran mengenai perbedaan peningkatannya. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen semu dengan desain randomized control group pretest – posttest design. Populasinya adalah
seluruh siswa kelas VII pada salah satu SMP di kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Sampel sebanyak dua kelas dipilih secara cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata gain yang dinormalisasi <g> untuk hasil belajar ranah kognitif pada kelas yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving sebesar 0,35 yang memenuhi kriteria sedang, dan pada kelas yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan praktikum verifikasi sebesar 0,24 yang memenuhi kriteria rendah. Berdasarkan uji beda rata-rata, pada taraf kepercayaan 95%, hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem
Solving yang diberikan secara signifikan dapat lebih meningkatkan hasil belajar ranah kognitif
dibandingkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Verifikasi. Dan profil keterampilan berpikir kritis semua siswa berada dalam kategori rendah. Keterampilan berpikir kritis siswa setelah mengikuti pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum problem solving lebih baik dibandingkan profil keterampilan berpikir kritis siswa yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE tanpa menggunakan praktikum problem solving.
Kata kunci: Strategi Pembelajaran PDEODE, Praktikum Problem Solving, Hasil Belajar Ranah kognitif, dan Keterampilan Berpikir Kritis.
THE IMPLEMENTATION OF LEARNING STRATEGY PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) USING PROBLEM SOLVING
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yuhesti, NIM. 1200915, First Supervisor: Dr. Dadi Rusdiana, M.Si., Second Supervisor: Dr. Andhy Setiawan, M.Si.,
Physics Education Program
Graduate School of UPI Bandung in 2016
ABSTRACT
The purpose of this study was to obtain an overview of the increase in cognitive learning outcomes and determine the profile of critical thinking skills among students learning using learning strategies PDEODE with practical problem solving with learning strategies PDEODE with practical verification, as well as get a picture of the differences increase. The study was conducted using a quasi-experimental design with randomized control group pretest - posttest design. The population is all seventh grade students at one junior high school in the city Lubuklinggau, South Sumatra. Samples of two classes selected by cluster random sampling. The results showed that the average score is normalized gain <g> for cognitive learning outcomes in the classroom learning strategy PDEODE applied using a lab Problem Solving 0.35 which meet the criteria of being, and the class applied learning strategy with a practical PDEODE verification of 0.24 which meet the criteria low. Based on the different test average, at the level of 95%, the results showed that the learning strategy PDEODE using Problem Solving practical given can significantly improve cognitive learning outcomes compared PDEODE learning strategies using the lab verification. And profiles of all students’ critical thinking skills are in a low category. Profiles of students' critical thinking skills after following study applied physics learning strategy PDEODE by using practical problem solving is better than critical thinking skills profile of students who applied learning strategies PDEODE without the use of practical problem solving.
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 8
F. Variabel Penelitian ... 8
G. Definisi Operasional ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Strategi Pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving ... 11
1. Strategi Pembelajaran PDEODE ... 11
2. Praktikum Problem Solving ... 17
3. Penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving ... 20
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Keterampilan Berpikir Kritis ... 25
D. Hubungan antara Hasil Belajar Ranah Kognitif dengan Model PDEODE dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving ... 30
E. Kerangka Pikir Penelitian ... 32
F. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 33
G. Materi Ajar Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
A. Metode dan Desain Penelitian ... 44
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
C. Prosedur Penelitian ... 45
D. Instrumen Penelitian ... 47
E. Teknik Pengumpulan Data ... 55
F. Teknik Pengolahan Data ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 63
1. Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif 68 2. Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Setiap Aspek Kognitif ... 73
B. Profil Keterampilan Berpikir Kritis ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 101
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ... 26
2.2 Hubungan Sintaks Strategi Pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving dan Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 31
2.3 Perjanjian Tanda Pada Persamaan Lensa Tipis ... 43
3.1 Interval Reliabilitas ... 50
3.2 Interval Daya Pembeda ... 51
3.3 Interval Tingkat Kemudahan... 52
3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 52
3.5 Komposisi Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 53
3.6 Komposisi Instrumen Cornell Critical Thinking Tests Level X ... 55
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 55
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.9 Interpretasi Skor Rata-Rata Gain dinormalisasi ... 57
3.10 Interpretasi Kriteria Skor Keterampilan Berpikir Kritis ... 62
4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 68
4.2 Perbandingan Skor Rata-rata dan Standar Deviasi Keterampilan Berpikir Kritis antar Sekolah ... 78
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE ... 13
2.2 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar... 37
2.3 Bayangan pada Cermin Cembung ... 37
2.4 Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung Menggunakan Tiga Sinar Istimewa ... 38
2.5 Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung Menggunakan Tiga Sinar Istimewa ... 39
2.6 Perbandingan Proyeksi Sinar Datang dan Proyeksi Sinar Bias pada Bidang Batas Dua Zat Tembus Cahaya ... 40
2.7 Lensa Konvergen dan Divergen ... 41
3.1 Desain Penelitian ... 44
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1 Skor <Pretest>, <Posttest>, dan <g> Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 63 4.2 Skor Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi Hasil Belajar Ranah
Kognitif pada Setiap Aspek Kognitif ... 74 4.3 Perbandingan Profil Keterampilan Berpikir Kritis antara Sekolah
yang Diteliti dan Sekolah-sekolah di Negara Lain ... 81 4.4 Skor Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas PDEODE
Problem Solving ... 85
4.5 Skor Tes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas PDEODE Verifikasi ... 86 4.6 Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Setiap Aspek Kelas
PDEODE Problem Solving ... 88 4.6 Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Setiap Aspek Kelas
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Perangkat Pembelajaran
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk Kelas Eksperimen ... 101
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk Kelas Kontrol ... 124
A.3 Lembar Kegiatan Praktikum Problem Solving ... 147
A.4 Lembar Kegiatan Praktikum Verifikasi ... 161
B. Instrumen Penelitian B.1 Format Observasi Aktivitas Pembelajaran ... 173
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.1 Distribusi Skor Pretest Posttest Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 255 C.2 Rekapitulasi Skor Pretest Posttest Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 263 C.3 Uji Normalitas dan Homogenitas skor Pretest Posttest Hasil
Belajar Ranah Kognitif ... 265 C.4 Uji Hipotesis skor Pretest Posttest Hasil Belajar Ranah Kognitif .. 267 C.5 Rekapitulasi Skor Pretest Posttest Hasil Belajar Ranah Kognitif setiap aspek ... 268 C.6 Rekapitulasi Skor Keterampilan Berpikir Kritis ... 271 C.7 Keterlaksanaan Pembelajaran... 279 D. Dokumentasi Penelitian
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, tuntutan akan sumber daya manusia yang berkualitas meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan persaingan di bursa lapangan pekerjaan yang semakin ketat. Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam upaya untuk membangun bangsa yang lebih baik, yaitu dengan memenuhi kebutuhan akan sumber daya yang berkualitas yang dapat bersaing di dunia, oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan optimal. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 pasal 3 tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam upaya untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki peserta didik, pembelajaran di kelas memiliki peranan penting. Berbagai potensi dan kemampuan siswa seharusnya telah dikembangkan sejak awal, yaitu sejak peserta didik duduk di bangku SMP. IPA adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa tingkat itu. Pada dasarnya IPA adalah pengetahuan yang diperoleh dari langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan yang melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
2
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kehidupan sehari-hari; (3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (4) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi; (5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam; (6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya (Depdiknas, 2006).
Dari penjelasan di atas salah satu tujuan pembelajaran IPA seharusnya adalah membentuk pengetahuan awal siswa, pengalaman nyata, dan pengalaman langsung tentang alam sekitar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya sehingga dapat menumbuhkan keterampilan berpikir siswa. Dan salah satu yang menjadi tuntutan kurikulum adalah bahwa pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa dan keterampilan berpikir. Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan ditentukan oleh unsur-unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut, yaitu guru, siswa, materi, media dan metode atau pola penyampaian. Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat menciptakan dan menggunakan berbagai macam media, metode dan mengupayakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memandang berpikir kritis sebagai proses disiplin cerdas dari konseptualisasi, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi aktif dan berketerampilan yang dikumpulkan dari atau dihasilkan oleh observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi sebagai sebuah penuntun menuju kepercayaan dan aksi. Berpikir kritis adalah sebuah proses yang dalam mengungkapkan tujuan, dilengkapi alasan yang tegas tentang suatu kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan (Ennis, 1996). Oleh karena itu keterampilan berpikir kritis melibatkan suatu proses kognitif dan berpikir reflektif terhadap suatu permasalahan.
4
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan mempertimbangkan bahwa kurangnya kontribusi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka strategi pembelajaran PDEODE yang pertama kali diusulkan oleh Savander-Ranne & Kolari dipilih. Strategi pembelajaran PDEODE merupakan pengembangan dari strategi pembelajaran POE yang mengaitkan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa dengan materi yang diajarkan. Strategi pembelajaran ini mengacu kepada pandangan konstruktivisme yakni pengetahuan yang baru dibangun pada pengetahuan yang ada dengan mengkonstruksi pengetahuan dari fenomena-fenomena alam yang ada di sekitar kita (Costu, 2008). Berdasarkan perspektif konstruktivis, belajar bukanlah murni fenomena stimulus-respon sebagaimana dikonsepsikan para behavioris, akan tetapi belajar adalah proses yang memerlukan pengaturan diri sendiri (self-regulation) dan pembangunan struktur konseptual melalui refleksi dan abstraksi (Von Glaserfeld dalam Costu, 2008).
Perubahan konseptual yang terjadi adalah perubahan konsep awal yang di pegang oleh siswa dengan pengetahuan yang baru terbukti kebenarannya melalui demonstrasi atau eksperimen. Beberapa strategi yang terdapat dalam pembelajaran PDEODE, yaitu (1) strategi belajar kolaboratif, (2) mengutamakan aktivitas siswa daripada aktivitas guru, (3) mengenai kegiatan laboratorium, (4) pengalaman lapangan, (5) dan pemecahan masalah. Model pembelajaran ini terdiri dari enam tahapan, yaitu tahap Prediction, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain (Costu, 2008). Kita dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka terkait materi yang diberikan, adanya kerjasama antar siswa selama diskusi berlangsung, adanya tukar pendapat antara siswa satu dengan siswa yang lain, adanya perubahan konseptual pada pengetahuan yang dimiliki oleh siswa (Kolari et al, 2005).
5
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Solichah et al (2014) bahwa pembelajaran dengan strategi PDEODE mampu mereduksi miskonsepsi pada siswa untuk materi unsur, senyawa, dan campuran. Dan penelitian Sugiarti & Nasrudin (2015) yang juga menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang sangat signifikan miskonsepsi siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran PDEODE terbimbing. Lain lagi dengan Wulandari (2013) yang menemukan bahwa PDEODE merupakan strategi belajar yang tepat selain untuk membenahi miskonsepsi juga sekaligus meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
6
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah praktikum problem solving tersebut terdiri dari (1) Real
world problem, (2) Equipment (peralatan), (3) Prediction (prediksi), (4) Method
questions (pertanyaan metode), (5) Exploration (eksplorasi), (5) Measurement
(pengukuran), (6) Analysis (analisis), (7) Conclusion (kesimpulan) (Heller dan Heller, 1999).
Dari penjelasan di atas, peneliti melihat adanya kesesuaian antara kegiatan praktikum problem solving dengan langkah-langkah dalam strategi pembelajaran PDEODE. Ditambah lagi pembelajaran berbasis praktikum adalah sebuah alternatif pembelajaran yang baik bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan berpikir (hands-on dan minds-on) karena siswa dituntut aktif dalam memecahkan masalah, berpikir kritis dan kreatif dalam menganalisis dan mengaplikasikan konsep, dan prinsip-prinsip agar menjadi lebih bermakna. Kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan hakekat tujuan pendidikan dan menjadi kebutuhan bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia nyata (Santyasa, 2004). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ariyati (2010) yang menemukan bahwa pembelajaran berbasis praktikum dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa.
Oleh karena itu, peneliti merasa perlu mengadakan penelitian tentang “Penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain) dengan Menggunakan Praktikum Problem Solving
dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Mengetahui Profil Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut.
7
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan strategi pembelajaran PDEODE tanpa Menggunakan Praktikum Problem
Solving?”
Berdasarkan permasalahan tersebut, dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai efek pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving?
2. Bagaimana perbandingan peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai efek pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan praktikum Problem Solving dan yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE tanpa menggunakan praktikum
Problem Solving?
3. Bagaimana profil keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving dan yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum verifikasi?
C. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan arah dan jalannya penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut.
1. Hasil belajar ranah kognitif siswa yang ditinjau dalam penelitian ini dibatasi hanya C1, C2 dan C3. Pembatasan ini dipertimbangkan terhadap
strategi pembelajaran dan KD materi Fisika yang digunakan dalam penelitian ini.
rata-8
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rata gain yang dinormalisasi <g> dan diinterpretasikan dengan menggunakan kategori Hake (1998).
3. Profil keterampilan berpikir kritis siswa yang ditinjau dalam penelitian ini dibatasi pada aspek Induction, Deduction, Observation, Credibility dan
Assumption yang diuji dengan menggunakan Cornell Critical Thinking
Test level X dan ditinjau profil keterampilan berpikir kritis siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran tetapi tidak untuk memperlihatkan peningkatannya.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai efek pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving.
2. Untuk menganalisis perbandingan peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sebagai efek pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan Menggunakan praktikum Problem Solving dan yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE tanpa menggunakan praktikum Problem Solving.
3. Untuk mengetahui profil keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran fisika yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving dan yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum verifikasi.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
9
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
praktikum Problem Solving dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan mengetahui profil keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Hasil penelitian ini dapat juga digunakan oleh pihak yang terkait atau yang berkepentingan sebagai bahan rujukan untuk memperkaya hasil-hasil penelitian yang sejenis.
F. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran PDEODE. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa.
G. Definisi Operasional
1. Strategi pembelajaran PDEODE merupakan model pembelajaran yang mengaitkan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa dengan materi yang diajarkan. Strategi pembelajaran ini mengacu kepada pandangan konstruktivisme yakni pengetahuan yang baru dibangun pada pengetahuan yang ada dengan mengkonstruksi pengetahuan dari fenomena-fenomena alam yang ada di sekitar kita (Costu, 2008). Terdiri dari enam tahapan, yaitu tahap Prediction, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explain. Pada tahap observasi di kelas eksperimen dilakukan praktikum problem solving yang dikembangkan di university of Minnesota pada tahun 1999 dengan langkah-langkah praktikum sebagai berikut: (1) Real world problem, (2)
Equipment (peralatan), (3) Prediction (prediksi), (4) Method questions
10
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Hasil belajar ranah kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan kemampuan intelektual. Hasil belajar ranah kognitif berdasarkan revisi Taksonomi Bloom (Andreson & Krahtwolh, 2010) yang terdiri atas 2 dimensi yaitu dimensi proses kognitif dan pengetahuan. Interelasi keduanya disebut Tabel Taksonomi. Dimensi proses kognisi terdiri atas 6 kategori yaitu: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Pada aspek dimensi pengetahuan terdiri dari pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Aspek hasil belajar ranah kognitif yang diukur meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3)
dengan menggunakan dengan tes hasil belajar ranah kognitif yang berbentuk esai.
3. Keterampilan berpikir kritis adalah sebuah proses yang dalam mengungkapkan tujuan, dilengkapi alasan yang tegas tentang suatu kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan (Ennis, 1996). Meyers (1986) mendefinisikan berpikir kritis sebagai kemampuan untuk membuat generalisasi, menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru dan menunda keputusan atau pendapat bila pembuktian atau alasannya tidak memadai. Selanjutnya Schelecht (1989) mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah keterampilan memahami, menganalisis dan mengevaluasi argumen. Jadi, berpikir kritis adalah sebuah proses memahami, menganalisis dan mengevaluasi serta membuat generalisasi sebuah argumen terhadap suatu kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan. Menurut Ennis berpikir kritis dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu Memberikan penjelasan sederhana (Elementery clarification), Membangun keterampilan dasar (Basic support), Menyimpulkan (Inference), Membuat penjelasan lebih lanjut (Advanced clarification), dan Strategi dan taktik (Strategies and
tactics). Dari kelima kategori dan subkategorinya masing-masing, aspek
11
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observation, Credibility, dan Assumption dengan menggunakan dengan
tes keterampilan berpikir kritis standar yaitu Cornell Critical Thinking
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini, menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain randomized
control group pretest-postest design. Dengan menggunakan desain ini, subyek
penelitian dibagi kedalam dua kelas, satu kelas digunakan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol, dimana penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan secara acak. Kelas eksperimen adalah kelas yang diterapkan Strategi Pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diterapkan Strategi Pembelajaran PDEODE tanpa menggunakan Praktikum Problem Solving.
Pretest Perlakuan Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
T1 X1 O1 T1, T2
T1 X2 O2 T1, T2
Keterangan :
T1 : Pretest dan posttest hasil belajar ranah kognitif siswa
T2 : Posttest keterampilan berpikir kritis siswa
X1 : Perlakuan berupa penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE
dengan menggunakan praktikum Problem Solving
X2 : Strategi Pembelajaran PDEODE tanpa menggunakan Praktikum
Problem Solving
O1 : Keterlaksanaan penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE
45
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menggunakan praktikum Problem Solving
O2 : Keterlaksanaan penerapan Strategi Pembelajaran PDEODE
menggunakan praktikum verifikasi B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada salah satu Sekolah Menengah Pertama di kota Lubuklinggau. Sedangkan sampel menurut Arikunto (2006) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak dua kelas yang dipilih secara cluster random
sampling karena populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri
dari kelompok-kelompok individu atau cluster (Sugiyono, 2012).
C. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:
a. Menentukan masalah. Untuk menentukan masalah yang akan dikaji, peneliti melakukan studi pendahuluan melalui kegiatan observasi, yaitu memberikan tes hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis kepada siswa, mengamati kegiatan pembelajaran fisika di dalam kelas, melakukan wawancara kepada beberapa siswa serta melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran fisika.
b. Studi literatur. Ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang dikaji.
c. Melakukan studi kurikulum mengenai materi ajar yang dibahas dalam penelitian untuk mengetahui kompetensi dasar yang dicapai.
46
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving dan strategi pembelajaran PDEODE dengan tanpa menggunakan praktikum
Problem Solving.
e. Membuat dan menyusun instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif.
f. Meminta pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen ahli untuk mengukur validitas instrumen.
g. Melakukan uji coba instrumen penelitian untuk mengukur tingkat kemudahan, daya pembeda, dan reliabilitas instrumen tes hasil belajar ranah kognitif.
h. Menganalisis hasil uji coba tes hasil belajar ranah kognitif dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan (treatment).
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem
Solving pada kelas eksperimen dan memberikan perlakuan dengan
47
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebagaimana dilampirkan pada lampiran A.
c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa setelah diberi perlakuan.
3. Tahap akhir
Kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Mengolah data hasil pretest dan posttest serta menganalisis instrumen tes lainnya.
b. Menganalisis dan membandingkan peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis antara sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat perbedaan peningkatan keduanya setelah diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum
Problem Solving dengan yang diterapkan strategi pembelajaran
PDEODE tanpa menggunakan praktikum Problem Solving.
c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.
d. Memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang sesuai.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan strategi pembelajaran PDEODE.
48
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rincian mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang diajarkan, media, dan manajemen kegiatan pembelajaran selama lima pertemuan.
Dalam penelitian ini RPP disusun sendiri oleh peneliti sesuai dengan keperluan penelitian yaitu pada kegiatan pembelajaran adalah merupakan langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran PDEODE, yang pada tahap
observenya menggunakan praktikum Problem Solving untuk kelas
eksperimen dan praktikum verifikasi untuk kelas kontrol, dan telah melewati proses justifikasi.
2. Lembar Observasi
Instrumen non tes yang digunakan berupa lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran dikembangkan dari RPP yang telah disusun untuk kedua kelas eksperimen dan kontrol. Sebelum dijadikan panduan untuk membuat lembar observasi pembelajaran, RPP terlebih dahulu didiskusikan dengan dosen pembimbing. Lembar observasi pembelajaran berupa daftar ceklist yang terdiri dari aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pada awalnya lembar observasi hanya berupa daftar
ceklist terlaksana atau tidak. Kemudian lembar observasi tersebut direvisi
berdasarkan saran dari dosen pembimbing sehingga pada setiap point dapat dilihat persentase keterlaksanaan aktivitas yang sesuai dengan RPP dan ditambahkan kolom untuk mendeskripsikan keterlaksanaan tiap-tiap tahapan yang diamati.
3. Tes hasil belajar ranah kognitif
Berdasarkan tingkatan hasil belajar ranah kognitif menurut Benyamin Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2001), tingkatan hasil belajar ranah kognitif meliputi aspek mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta
(C6). Hasil belajar ranah kognitif yang diukur yaitu pada level mengingat
49
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kompetensi dasar materi yang diambil, yaitu Optika, level hasil belajar ranah kognitifnya hanya sampai level C3.
Tes hasil belajar ranah kognitif di susun sendiri oleh peneliti dalam bentuk esai dengan jumlah 9 soal berstruktur pada materi optika geometri dengan jumlahnya disesuaikan secara merata berdasarkan tiga aspek pada dimensi proses kognitif, yaitu mengingat, memahami dan mengaplikasikan tidak disesuaikan secara merata dengan dimensi pengetahuannya. Sebelum digunakan dalam penelitian, tes terlebih dahulu di uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kemudahannya.
Validitas tes yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Validitas isi pada umumnya ditentukan melalui Judgement (pertimbangan para ahli). Judgement dilakukan dengan cara para ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi, kemudian meminta untuk mengoreksi semua item-item yang telah dibuat, dan pada akhir perbaikan para ahli juga diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana suatu tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto, 2006).
Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan (meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator hasil belajar ranah kognitif). Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan atas pertimbangan dari tiga dosen ahli (judgment expert), diperoleh kesimpulan bahwa tes hasil belajar ranah kognitif dapat digunakan untuk keperluan dalam pelaksanaan penelitian dengan perbaikan redaksi instrumen.
50
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden yang sama. Karena instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama tetapi waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas tes digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson (Sugiyono, 2011), yaitu:
Hasil pengujian akan diinterpretasikan sesuai dengan klasifikasi menurut Guilford (dalam Suherman dan Sukjaya, 1990) yang disajikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Interval Reliabilitas
No Interval r11 Kriteria
51
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seperti uji reliabilitas, daya pembeda juga diuji secara eksternal, yakni pengujian yang melibatkan siswa. Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan suatu butir tersebut untuk membedakan setiap butir soal. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut juga indeks dekriminasi (Daya pembeda). Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: JSA = Jumlah skor kelompok atas JSB = Jumlah skor kelompok bawah
IA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok (kelompok atas atau bawah)
Hasil pengujian diinterpretasi sesuai dengan klasifikasi menurut Suherman dan Sukjaya (1990) ditunjukkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Interval Daya Pembeda Interval Daya Pembeda Kriteria DP 0,00
Terakhir adalah pengujian Tingkat Kemudahan soal yang juga menggunakan pengujian eksternal. Suatu butir soal menunjukkan apakah butir soal tersebut tergolong butir soal yang sukar, sedang dan mudah. Butir soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak sukar. Suatu hal yang harus diperhitungkan oleh seorang perancang tes adalah
52
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempertimbangkan tingkat kesukaran soal. Untuk menghitung tingkat kemudahan butir soal esai dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
B
JS = Jumlah skor kelompok bawah
A
SI = Jumlah skor ideal kelompok atas
SIB = Jumlah skor ideal kelompok bawah
Hasil pengujian diinterpretasi sesuai dengan klasifikasi menurut Suherman dan Sukjaya (1990) ditunjukkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Interval Tingkat Kemudahan Interval Tingkat kemudahan Kriteria IK = 0,00
Adapun dalam penelitian ini, baik analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kemudahan instrumen tes kemampuan kognitif peneliti menggunakan AnatesV4. Dari hasil analisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kemudahan soal yang dilakukan ditentukan bahwa beberapa soal layak digunakan dalam penelitian. Rekapitulasi hasil analisis butir soal yang dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4.
53
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif No
Soal
Daya Pembeda Tingkat Kemudahan
Keterangan Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 a -0,04 Sangat Jelek 0,10 Sangat Sukar Tidak Dipakai
54
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Tabel rekapitulasi hasil uji coba di atas dapat disimpulkan bahwa 10 soal tidak dapat dipakai dalam penelitian. Komposisi instrumen tes kemampuan kognitif yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Komposisi Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Dimensi Proses
4. Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Keterampilan berpikir kritis termasuk salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi, yang dalam proses berpikirnya melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa berpikir reflektif terhadap permasalahan. Keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas yang diterapkan strategi PDEODE dengan praktikum Problem Solving dan kelas yang diterapkan strategi PDEODE dengan praktikum Verifikasi diukur menggunakan Cornell Critical Thinking
Test. Pelaksanaan tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum perlakuan
(pretest) dan sesudah perlakuan (posttest).
Ada dua jenis Cornell Critical Thinking Tests yaitu level X digunakan untuk siswa kelas 4 hingga 14 dan level Z digunakan pada siswa tingkat SMA unggulan, perguruan tinggi, siswa alumni dan orang-orang dewasa lainnya. Karena penelitian ini dilaksanakan di jenjang pendidikan SMP, maka instrumen yang digunakan peneliti adalah Cornell Critical Thinking Tests
55
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ada lima aspek keterampilan berpikir yang diukur melalui instrumen standar keterampilan berpikir kritis, yaitu Cornell Critical Thinking Test level
X. lima aspek tersebut adalah Induction, Deduction, Observation, Credibility,
dan Assumption. Aspek Induction berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi hal-hal yang umum. Aspek Deduction berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi hal-hal yang khusus. Aspek
Observation berkaitan dengan keterampilan siswa mengobservasi. Aspek
Credibility berkaitan dengan keterampilan siswa dalam mengkredibelkan
sesuatu. Dan aspek Assumption berkaitan dengan keterampilan siswa dalam mengasumsi.
Cornell Critical Thinking Tests level X terdiri dari 76 item dengan
5 itemnya adalah contoh soal yang diberikan dalam bentuk tes pilihan berganda. Masing-masing item mempunyai tiga pilihan dan satu jawaban. Tes diujikan selama 64 menit, terdiri dari empat sesi, yaitu Induction selama 20 menit, Deduction selama 20 menit, Observation & Credibility selama 12 menit, dan Assumption selama 12 menit.
56
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Komposisi Instrumen Cornell Critical Thinking Tests level X Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sebaran Soal
Induction
Sejak dirilisnya hingga sekarang, tes yang didesain untuk evaluasi keterampilan berpikir kritis ini telah digunakan dalam penelitian kurikulum dan pengajaran juga penilaian keterampilan berpikir kritis untuk suatu kelompok tertentu dan juga sebagai kriteria untuk program penerimaan calon pekerja baru.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 2 Siswa Profil Keterampilan
Berpikir Kritis
Posttest Cornel Critical Thinking Test X
57
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menampilkan data dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkah untuk mengolah data tersebut sebagai berikut:
1) Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang observer isi
pada format observasi keterlaksanaan pembelajaran.
2) Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan rumus berikut :
Untuk mengetahui kategori keterlaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan strategi pembelajaran PDEODE dengan menggunakan praktikum Problem Solving yang dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif, maka hasil diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Kriteria Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran
KM (%) Kriteria
KM = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana 0 < KM < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana
25 ≤ KM < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana
KM = 50 Setengah kegiatan terlaksana 50 < KM < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana
75 ≤ KM < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana
KM = 100 Seluruh kegiatan terlaksana Keterangan: KM = Keterlaksanaan strategi pembelajaran
3) Persentase keterlaksanaan strategi pembelajaran yang diperoleh di jelaskan secara kualitatif dengan disertai deskripsi tiap-tiap tahapan yang diisi oleh observer. Sehingga didapatkan suatu gambaran yang menyeluruh tentang proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
58
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Analisis Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif
Data peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis dianalisis dengan uji statistik dengan menggunakan program SPSS 17. Langkah-langkah analisis data dari hasil tes hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis adalah sebagai berikut.
1) Menghitung rata-rata Gain ternormalisasi, yang merupakan perbandingan antara rata-rata skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 1998), secara matematis dapat dituliskan pada persamaan 3.5.
2) Menginterpretasikan skor rata-rata gain dinormalisasi dengan menggunakan tabel 3.9.
Tabel 3.9
Interpretasi Skor Rata-Rata Gain dinormalisasi Nilai <g> Peningkatan
0,00 < <g> ≤ 0,30 Rendah
0,30 < <g> ≤ 0,70 Sedang
0,70 < <g> ≤1,00 Tinggi
(Hake, 1998)
3) Menghitung skor gain dinormalisasi untuk setiap siswa
Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara
skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 2002), secara matematis dapat dituliskan sebagai persamaan 3.6.
4) Uji Hipotesis
...(3.5)
59
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan statistika yang cocok pada pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data N-gain. Jika data terdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji t. Jika data terdistribusi normal tetapi tidak homogen digunakan uji t’.Apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka digunakan uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney (Ruseffendi, 1998). Alur uji hipotesis dapat digambarkan pada Gambar 3.2.
(a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data data N-gain hasil belajar ranah kognitif siswa yang diperoleh mempunyai distribusi (sebaran) yang normal atau tidak. Distribusi normal adalah salah satu distribusi yang digambarkan dalam grafik berbentuk lonceng. Berbentuk dua bagian yang simetris, dimulai dari sebelah kiri, menaik mencapai titik puncak tertentu selanjutnya mulai menurun namun tidak menyentuh garis
60
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
horizontal. Suatu kelompok data dikatakan mempunyai distribusi normal atau fungsi normal jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
(1) Data dapat diukur dan data yang memiliki nilai ekstrim (terlalu besar atau terlalu kecil) tidak terlalu banyak. (2) Data yang mendekati nilai rata-rata jumlahnya terbanyak.
Setengah data memiliki nilai lebih kecil atau sama dengan nilai rata-rata dan setengah lagi memiliki nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-ratanya.
Uji normalitas data N-gain hasil belajar ranah kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Wahyono, 2009) Normalnya distribusi data dapat diketahui dari nilai signifikan (2-tailed) output SPSS, jika lebih besar dari
0,05 maka data terdistribusi normal. Jika data N-gain terdistribusi normal maka sebaran data gain mendekati nilai rata-rata
N-gain, dimana sebagian data N-gain lebih kecil atau sama dengan
nilai rata-rata N-gain, dan setengah lagi memiliki nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-ratanya.
(b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji homogenitas data N-gain hasil belajar ranah kognitif siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan uji Levene dalam One-Way Anova pada taraf signifikan . Uji ini didasarkan pada rumus statistik yaitu uji statistik F (Ruseffendi, 1998) yaitu:
61
Yuhesti, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) DENGAN MENGGUNAKAN PRAKTIKUM PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Homogenitas data dapat diketahui dari nilai signifikan
(2-tailed) output SPSS, jika lebih besar dari 0,05 maka data homogen atau varian sama (Wahyono, 2009). Sehingga bisa dikatakan bahwa kedua kelas memiliki karakteristik yang sama.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t sauji-tu ekor (one uji-tail) dengan taraf signifikansi α=0,05. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka digunakan uji statistik dengan rumus :
̅ ̅
( )
( )
( Uyanto,2009) Keterangan :
̅ = rata-rata gain kelompok eksperimen ̅ = rata-rata gain kelompok kontrol
= jumlah sampel kelompok eksperimen = jumlah sampel kelompok kontrol Sx = varians kelompok eksperimen Sy = varians kelompok eksperimen
Kriteria pengujian dengan membandingkan taraf signifikansi hitungan P dengan α = 0,05, jika taraf signifikansi hitungan lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima atau dengan
membandingkan thitung > ttabel. Maka Ha diterima pada taraf
signifikansi α = 0,05.
c) Analisis Profil Keterampilan Berpikir Kritis