• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN (MENTHA PIPERITA L.) MENGGUNAKAN LOGAM ALUMINIUM, KOH, DAN ETANOL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN (MENTHA PIPERITA L.) MENGGUNAKAN LOGAM ALUMINIUM, KOH, DAN ETANOL."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN (Mentha

piperita L.) MENGGUNAKAN LOGAM ALUMINIUM,

KOH, DAN ETANOL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia

Oleh:

Enung Warsita D. 1000719

PROGRAM STUDI KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENINGKATAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN (Mentha

piperita L.) MENGGUNAKAN LOGAM ALUMINIUM,

KOH, DAN ETANOL

Oleh Enung Warsita D.

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Enung Warsita D. 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ENUNG WARSITA D.

PENINGKATAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN (Mentha

piperita L.) MENGGUNAKAN LOGAM ALUMINIUM,

KOH, DAN ETANOL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. R. Asep Kadarohman, M.Si. NIP. 196305091987031002

Pembimbing II

Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si. NIP. 196919041992032002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

(4)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Sistematika Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Minyak Atsiri ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Kegunaan ... 6

2.2 Minyak Permen (Peppermint Oil) ... 7

(5)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.2 Kandungan Senyawa Minyak Permen ... 8

2.3 Mentol ... 9

2.3.1 Biosintesis Mentol ... 11

2.3.2 Sintesis Mentol ... 13

2.3.1 Kegunaan Mentol ... 14

2.4 Hidrogenasi ... 14

2.5 Pembentukkan Gas Hidrogen ... 16

2.6 Hidrolisis Ester... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 19

3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian ... 19

3.4.1 Analisis Awal Minyak Permen ... 22

3.4.2 Tahap Optimasi ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

4.1 Analisis Minyak Permen ... 24

4.2 Pengaruh faktor variabel pada peningkatan kadar mentol dalam minyak Permen ... 28

4.2.1 Pengaruh Variasi Suhu ... 28

4.2.2 Pengaruh Jumlah KOH ... 30

(6)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.4 Pengaruh Jumlah ALuminium ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN

(7)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian peningkatan kadar mentol pada minyak permen dari tanaman Mentha piperita L. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kadar mentol pada minyak permendengan cara mengubah komponen-komponen lain yang terdapatpada minyak permen menjadi mentol menggunakan logam alumunium, KOH, dan etanol. Reaksi dilakukan dengan cara sistem refluks menggunakan 5 variasi suhu (20; 40; 60; 80; dan 100˚C), 5 variasi jumlah KOH (0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 gram), 5 variasi jumlah etanol (10; 20; 30; 40; dan 50 mL), dan 5 variasi jumlah aluminium (0,3; 0,5; 0,7; 0,9; dan 1,1 gram). Hasil reaksi dianalisis dengan kromatografi gas(GC) dan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil reaksi menggunakan logam aluminium, KOH, dan etanol dapat meningktakan kadar mentol pada minyak permen. Kondisi optimum yang diperoleh yaitu pada suhu 40˚C, jumlah KOH 1,5 gram, jumlah etanol 30 mL, dan jumlah aluminium 0,5 gram dengan persentase mentol yang diperoleh yaitu sebesar 55,845%.

(8)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

A research on the increasing levels of menthol in peppermint oil from the plant Mentha piperita L. was done. This research aims to increase the levels of menthol in peppermint oil by changing other components in the peppermint oil into menthol using aluminum metal, KOH, and ethanol. The reaction using a reflux system with temperature variations (20; 40; 60; 80; dan 100˚C), variation in the amount of KOH (0.5; 1.0; 1.5; 2.0; dan 2.5 gram), ethanol (10; 20; 30; 40; dan 50 mL), and aluminium metal (0.3; 0.5; 0.7; 0.9; dan 1.1 gram). Reaction products were analyzed by gas chromatography (GC) and GC-MS. The results showed that the reaction products using aluminum metal, KOH, and ethanol can drive increase the levels of menthol in peppermint oil. The optimum conditions were obtained, at a temperature of 40˚C, with KOH 1.5 grams, ethanol is 30 mL, and aluminium 0.5 grams. Precentage menthol obtained percentage that is equal to 55.845%.

(9)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah di dunia. Hal ini menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Salah satu sumber daya alam Indonesia yaitu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri atau yang lebih dikenal dengan minyak terbang merupakan zat yang bersifat mudah menguap yang diambil dari bagian-bagian tanaman, seperti daun, batang, akar, buah, biji, rimpang, kulit kayu bahkan seluruh bagian dari tanaman yang memiliki bau sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Pada umumnya minyak atsiri tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik. Beberapa minyak atsiri yang dihasilkan oleh Indonesia diantaranya, minyak cengkeh, minyak kayu putih, minyak nilam, minyak akar wangi, minyak kenanga, minyak pala, minyak sereh wangi, dan minyak permen.

Minyak permen merupakan salah satu minyak atsiri yang diperoleh dari hasil destilasi uap tanaman Mentha (Menta piperita, dan Mentha arvensis). Minyak permen belum banyak diproduksi di Indonesia, sehingga minyak permen dewasa ini merupakan komoditas masa depan yang paling berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber devisa negara.

(10)

2

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(11)

3

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga memiliki aktivitas antijamur yang tinggi dan memiliki potensi antibakteri. Berdasarkan penelitian Tejesh Patel (2007), dalam dermatologi penggunaan mentol memiliki aktivitas antipruritis topikal, antiseptik, analgesik, dan formulasi pendingin. Karena manfaat mentol yang sangat banyak, minyak permen memiliki peringkat tinggi dalam hal total penjualan. (Moraes, 2000).

Permintaan tinggi akan mentol mengharuskan produksi mentol juga harus ditingkatkan. Mentol yang dihasilkan dari hasil isolasi tidak akan memenuhi permintaan mentol, karena jumlahnya yang sangat terbatas. Sehingga perlu dilakukan usaha untuk menghasilkan mentol sintetis.

Selain mentol, pada minyak permen terdapat senyawa-senyawa lain yang terdiri atas aldehid, keton dan ester, diantaranya menton, mentil asetat, limonen,

α-pinen, β-pinen, micrena (Hidayat dkk., 2013). Beberapa senyawa yang terdapat dalam minyak permen dapat dikonversi menjadi mentol. Menurut Greeves, N. (1995), aldehid, keton, dan ester dapat dikonversi menjadi suatu alkohol menggunakan reduktor maupun hidrogenasi katalitik. Konversi dari senyawa lain yang memiliki kemiripan struktur dengan mentol yang terdapat dalam minyak permen dapat meningkatkan kadar mentol dalam minyak permen.

Mentol dapat dihasilkan dari proses reduksi menggunakan logam hidrida NaBH4, reaksi hidrolisis basa menggunakan KOH pada mentil asetat (Sastrohamidjojo, 1981), hidrogenasi menton menjadi mentol dengan menggunakan katalis raney nikel (Rehman, dkk., 2006; Rut, 2014) dan hidrogenasi menggunakan katalis Rh dalam SiO2. Berdasarkan hasil penelitan Rut (2014), peningkatan mentol pada minyak permen menggunakan katalis raney nickel hanya mampu meningkatkan kadar mentol sebesar 3,595%. Kecilnya peningkatan kadar mentol yang diperoleh dari hasil hidrogenasi maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode lain.

(12)

4

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2009; Soler, dkk. 2007). Terdapat beberapa keuntungan menggunakan aluminium sebagai sumber gas hidrogen, yaitu aluminium dapat diperoleh dari bahan daur ulang, seperti kaleng minuman ringan Martínez, dkk. 2005; Martínez, dkk. 2007). Penggunaan pereaksi KOH tidak hanya sebagai pereaksi untuk menghasilkan gas hidrogen, tetapi KOH juga dapat mengalami reaksi hidrolisis basa dengan ester menghasilkan suatu alkohol dan garam karboksilat (March, 1992).

Gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi antara logam aluminium, etanol, dan KOH, serta reaksi hidrolisis basa menggunakan KOH pada mentil asetat diharapkan dapat mengkonversi senyawa-senyawa lain yang terdapat dalam minyak permen menjadi mentol.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peningkatan kadar mentol menggunakan logam aluminium, KOH dan etanol menarik untuk diteliti. Diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu metode untuk meningkatkan kadar mentol dalam minyak permen.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kadar mentol dapat meningkat pada proses reduksi dengan menggunakan logam aluminium serbuk, KOH, dan etanol?

2. Bagaimana kondisi optimum pada proses reduksi minyak permen dengan menggunakan logam aluminium, KOH, dan etanol?

1.3 Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Variasi optimasi suhu yang digunakan pada proses refluks yaitu 20; 40; 60; 80; dan 100˚C.

2. Variasi optimasi jumlah KOH yang digunakan pada proses refluks yaitu 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 gram.

(13)

5

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(14)

6

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi optimum yang digunakan untuk proses konversi minyak permen dengan menggunakan logam aluminium, KOH, dan etanol .

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang informasi mengenai reduksi minyak permen dengan menggunakan logam aluminium dan KOH dalam etanol. Selain itu dapat digunakan sebagai acuan dan dapat menjadi metode alternatif dalam mensintesis mentol baik dalam bidang industri maupun dalam bidang pendidikan.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab I tentang pendahuluan, bab II tentang tunjauan pustaka, bab III tentang metode penelitian, bab IV tentang hasil dan pembahasan, serta bab V tentang kesimpulan dan saran.

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, glosarium, serta sistematika penulisan. Latar belakang penelitian membahas tentang kerangka pemikiran penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah mencangkup masalah-masalah yang dimunculkan pada penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang tujuan untuk memecahkan masalah yang diangkat pada penelitian. Batasan masalah berisi tentang batas permasalahan yang dilakukan pada penelitian. Manfaat penelitian berisi tentang manfaat penelitian secara keseluruhan.Penjelasan istilah berisi tentang penjelasan istilah dan konsep yang digunakan pada penelitian, serta sistematika penulisan yang berisi tentang sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan.

(15)

7

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III membahas tentang metode penelitian yang dilakukan termasuk tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat menjawab masalah yang diangkat. Pada Bab ini dijelaskan beberapa butir yang mencangkup penjelasan mengenai sampel dan lokasi penelitian, alat dan bahan penelitian, dan bagan alir dari metode penelitian.

(16)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dimulai dari tanggal 16 Juni 2014 dan selesai pada tanggal dan 6 Agustus 2014. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidiksan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) B, Laboratorium Riset Kimia Makanan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA B, dan Laboratorium Kimia Instrumen (LKI) Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian mengenai peningkatan kadar mentol meliputi spatula, batang pengaduk, kaca arloji, gelas kimia 500 mL, gelas kimia 250 mL, gelas kimia 100 mL, gelas ukur 250 mL, gelas ukur 100 mL, Labu dasar bulat 250 mL, set alat destilasi bertingkat, set alat refluks, pipet tetes, kertas saring, corong, termometer 300˚C, termometer 100˚C, neraca analitik, magnetic stirrer, hotplate, stirrer, botol vial.

Alat instrumen yang digunakan untuk analisis adalah GC Shimadzhu dan GC-MS Shimadzu. Dengan kondisi parameter yang digunakan pada GC pada tabel sebagai berikut ;

Tabel 3.1. Parameter pengukuran analisis GC

Parameter Keterangan

Merk alat Shimadzu 2010

Detector FID 1

Suhu kolom 600C

Flow Kolom 1,31mL/min

Suhu detector 3000C Suhu injector 3100C

(17)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

(18)

20

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi parameter yang digunakan pada GC-MS pada tabel sebagai berikut ;

Tabel 3.2. Parameter pengukuran analisis GC-MS.

Parameter Keterangan

Merk Alat Shimadzu 2010

Detektor FID 1

Suhu Kolom 600C

Flow Kolom 1,31mL/min

Suhu Detektor 2300C Suhu Injektor 2800C Waktu Analisa 30,75 menit Volume injeksi 0,20µ L

3.2.2 Bahan

(19)

21

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3Tahapan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan tersebut ditunjukan pada bagan alir penelitian (Gambar 3.1)

Fasa Organik Fasa Air

 Ditambah Na2SO4 anhidrat  Disaring

Filtrat Dianalisis GC Hasil Analisis  Diulangi proses hidrogenasi dengan variasi suhu,

jumlah KOH, volume Et-OH, dan jumlah Al

Variasi  Dimasukan dalam labu leher tiga sambil diaduk

menggunakan magnetic stirrrer dan bantuan penangas pada suhu 60˚C direfluks selama 3 jam

Dianalisis GC Hasil Analisis

 Didinginkan , dimasukkan kedalam corong pisah  Ditambahkan 20 mL air kemudian diaduk  Dipisahkan antara fasa organik dan fasa air

(20)

22

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian

3.4Prosedur Penelitian

3.4.1 Analisis Awal Minyak Permen

Tahap awal penelitian dimulai dengan melakukan analisis pada minyak permen menggunakan GC-MS dan GC. Pada tahap ini akan diperoleh data kromatogram yang menunjukkan jumlah senyawa yang terkandung pada minyak permen dan kuantitas masing-masing senyawa. Selanjutnya dilakukan proses refluks minyak permen menggunakan etanol, aluminium serbuk, dan KOH. Kemudian minyak hasil refluks ditambahkan aquades dalam corong pisah, minyak permen dan air dipisahkan. Kemudian ditambahkan Na2SO4 anhidrat lalu disaring. Selanjutnya minyak permen dianalisis oleh GC. Proses refluks diulangi dengan beberapa variasi, yaitu variasi suhu, jumlah KOH, volume etanol, dan jumlah Aluminium.

3.4.2 Tahap Optimasi

3.4.2.1Optimasi Suhu

Aluminium sebanyak 0,3 gram, 30 mL etanol, dan 1 gram KOH dimasukkan ke dalam labu dasar bulat leher tiga yang dilengkapi thermometer. Selanjutnya, 25mL minyak permen dimasukkan kedalam labu dasar bulat disertai pengadukan. Campuran dipanaskan pada suhu 40ᵒC dengan menggunakan penangas selama 3 jam. Selanjutnya minyak permen hasil reaksi ditambahkan aquades dalam corong pisah, kemudian dipisahkan. Bagian minyak permen ditambahkan Na2SO4 anhidrat untu menarik sisa-sisa air. Minyak permen hasil reaksi yang telah bebas air dimasukkan ke dalam botol pial dan dianalisis dengan instrumen GC. Proses refluks dikerjakan ulang pada suhu : 20; 60; 80; dan 100ᵒC. Semua hasil GC dibandingkan dan diperoleh suhu optimum.

(21)

23

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tahap sebelumnya, telah diperoleh data suhu optimum. Dalam proses optimasi jumlah KOH komposisi pereaksi yaitu aluminium sebanyak 0,3 gram, 30 mL etanol, dan 1 gram KOH. Pereaksi dimasukkan ke dalam labu dasar bulat leher tiga yang dilengkapi termometer . Selanjutnya, 25 mL minyak permen dimasukkan kedalam labu dasar bulat yang disertai dengan. Campuran dipanaskan pada suhu 40ᵒC dengan menggunakan penangas selama 3 jam. Selanjutnya minyak permen hasil reaksi ditambahkan aquades dalam corong pisah sehingga terbentuk dua fasa, bagian minyak permen dan air dipisahkan. Minyak permen hasil pemisahan ditambahkan Na2SO4 anhidrat hingga Na2SO4 membentuk gumpalan, kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam botol pial. Analisis minyak permen dilakukan dengan GC. Pengulangan proses refluks menggunakan variasi jumlah KOH sebanyak 0,5; 1,5; 2; dan 2,5 gram. Semua hasil GC dibandingkan dan diperoleh jumlah KOH optimum.

3.4.2.3Optimasi Volume Etanol

Pada proses optimasi jumlah etanol aluminium sebanyak 0,3 gram, 30 mL etanol, 1,5 gram KOH, dan 25 mL minyak permen direfluks pada suhu 40˚C yang disertai pegadukan. Hasil refluks ditambahkan aquades dalam corong pisah, kemudian minyak permen dan air dipisahkan. Bagian minyak permen ditambahkan Na2SO4 anhidrat untuk menarik sisa-sisa air. Hasil proses ini dianalisis dengan instrumen GC. Proses refluks dikerjakan ulang dengan variasi volume etanol : 10; 20; 40; dan 50 mL. Semua hasil GC dibandingkan dan diperoleh volume etanol optimum.

3.4.2.4Optimasi Jumlah Aluminium

(22)

24

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(23)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

1. Proses hidrogenasi dan hidrolisis basa pada minyak permen menggunakan logam aluminium, etanol dan KOH dapat meningkatkan kadar mentol pada minyak permen.

2. Kondisi optimum pada reaksi hidrogenasi dan hidrolisis basa ester pada minyak permen yaitu pada suhu 40˚C, dengan jumlah KOH sebanyak 1,5 gram, jumlah etanol 30 mL, jumlah aluminium 0,5 gram, menggunakan minyak mentol sebanyak 25 mL, dan waktu 3 jam.

5.2Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan optimasi lebih lanjut pada aspek waktu, dan kecepatan pengadukan.

2. Perlu dilakukan hidrogenasi dengan menggunakan katalis.

3. Perlu dilakukan hidrogenasi dengan menggunakan logam lain yang mampu menghasilkan gas hidrogen selain logam aluminium.

4. Perlu dilakukan pemisahan dan isolasi mentol terhadap senyawa yang

(24)

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, E. R., & Andersen, E. J. (2003). U.S. Patent No. 6,506,360. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.

Brown, J.C., Gulari, E. (2004). Hidrogen Production from Methanol Decomposition over Pt/Al2O3 and Ceria Promoted Pt/Al2O3 Catalysts, Catalysis Communications, 5, hlm. 431–436.

Cha, Ji Soon. (2007). Selective Reduction of Carbonyl and Epoxy Compounds Using Aluminum, Boron and Other Metal Reagents Comparison of Reducing Characteristics between the Meerwein-Ponndorf-Verley Type Reduction and Metal Complex Hydrides Reduction: A Review. Bull. Korean Chem. Soc., 28 (12), hlm. 2162-2190.

Cotton, S. 2007. Menthol (including the mint julep). Uppingham School, Rutland.UK.

Davis, EM., Ringer, KL., McConkey, ME., Croteau, R. (2005). Monoterpene

metabolism: cloning, expression and characterization of menthone

reductases from peppermint. Plant Physiol, 137, hlm. 873–881.

Debora, L., Manuale, B., Carolina, Alberto, J., Marchi, Y., Juan C.Y. (2010). Synthesis Of Liquid Menthol By Hydrogenation Of Dementholized Peppermint Oil Over Ni Catalysts. Quim. Nove, 33(6), hlm. 1231-1234. Derwich, E., Benziane, Z., Taouil, R., Senhaji, O. dan Touzani, M. (2010).

Aromatic plants of morocco: GC/MS analysis of the essential oils of leaves of Mentha piperita. Advances in Environmental Biology., 4(1), hlm. 80-85. Fessenden R. J. dan Fessenden S.J. (1986). Kimia Organik. Jilid 2. Edisi 3.

Terjemahan A. H. Pudjaatmaka. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Foster, S. (1996). Peppermint: Mentha piperita, American Botanical Council, Botanical Series, 306. Hlm. 3-8.

Galeotti, N., Ghelardini, C., Cesare, D., Mannalli, L., Mazzant, G., Baghiroli, L., dan Bartolini, A. (2001). Planta Med., 67, hlm. 174-176.

Green, B.G. (1992). The sensory effects of l-menthol on human skin. Somatosensory and motor research, 9(3), hlm. 235-244.

Greeves, N. (1991). In Comprehensive Organic Synthesis, VoZ. 8; Trost, B. M., Ed.; Pergamon Press: New York,

(25)

40

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hidayat, F., Retnowati, R., dan Soebiantoro, S. (2013). Isolasi Dan Karakterisasi Komponen Minyak Mint Dari Daun Mentha arvensis linn. Hasil Distilasi Air. Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya, 2(2), hlm. 567.

Holladay J. D., Hu, J., King, D. L., Wang, Y. (2009). An overview of hydrogen production technologies. Cat. Today, 139, hlm. 244-260.

Hopp, R. (1993). Menthol: its origins, chemistry, physiology and toxicological properties. Rec Adv Tob Sci, 19(3), hlm. 46.

Kreslake, J.M., Wayne, G.F., dan Connolly, G.N. (2008). The menthol smoker: tobacco industry research on consumer sensory perception of menthol cigarettes and its role in smoking behavior. Nicotine & Tobacco Research, 10(4), hlm. 705-715.

Liu, X.Z., Liu, C.Z., Eliasson, B. (2003). Hidrogen Production from Methanol Using Corona Discharges. Chinese Chemical Letters, 14 (6), hlm. 631-633. Lopez, M., Allinger, N. (1979). Química Orgánica, Reverte, hlm. 155.

March, Jerry. (1992) . Advanced Organic Chemistry: Reactions, Mechanisms, and Structure. New York: McGraw-Hill.

Martínez, S.S., Sánchez, L.A., Gallegos, A.A.A., Sebastián, P.J., (2007). Coupling a PEM fuel cell and the hydrogen generation from aluminum waste cans. Int. J. Hydrogen Energy, 32, hlm. 3159-3162.

M a r t í n e z , S . S . , B e n í t e z , W . L . , G a l l e g o s ,

A . A . A . , S e b á s t i a n , P . J . , ( 2 0 0 5 ) .

R e c y c l i n g o f a l u m i n u m t o p r o d u c e

g r e e n e n e r g y . Sol. Energy Mater. Sol. Cells, 88, hlm.

2 3 7 - 2 4 3 .

Milone, C., Gangemi, C., Neri, G., Pistone, A., Galvagno, S. (2000). Selective one step synthesis of (−)menthol from citronellal on Ru supported on modified SiO2. Journal of Applied Catalysis A: General, 199, hlm. 239–244.

Misono, M., dan Noijri, N. (1990) . Appl. Catal. 64.

Miyamoto, K., Hallenbeck, P.C., Benemann, J.R. (1997). Appl Environ Microbiol, 37, hlm. 454-458.

(26)

41

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Morice, A.H., Marshall, A.E., Higgins, K.S., dam Grattna, T.J., (1994). Effect of inhaled menthol on critic acid induced cough in normal subjects. Thorax, 49, hlm. 1024-1026.

Morimoto, Y., Sugibayashi, K., Kobayashi, D., Shoji, H., Yamazaki, J. dan Kimuran, M. (1993). A new enchancer-coenhancer system to increase skin permeation of morphine hydrochloride in vitro. Int. J. Pharm, 91, hlm. 9-14. Orani, G.P., Anderson, J.W., Ambrogio, S.G., dan Ambrogio, S.F.B. (1991). Upper airway cooling and l-menthol reduce ventilation in the guinea pig. J. Appl. Physiol, 70, hlm. 2080-2086.

Oudhia, Pankaj. (2004). Mentha piperita. Article of Botanical.

Patel, T., Ishiuji, Y., dan Yosipovitch, G. (2007). Menthol: a refreshing look at this ancient compound. Journal of the American Academy of Dermatology, 57(5), hlm. 873-878.

Read, J., Grubb, W.J., Malcolm, D. (1933). Researches in thementhone series. Part XI. Diagnosis and characterization of the stereoisomeric menthols. J. Chem Soc., hlm 170–173.

Rehman, A., Kamil, M., Gupta, A. K., dan Bhatnagar, A.K. (2006). Selective hydrogenation of menthone on Raney nickel catalyst. Indian journal of chemical technology, 13(6), hlm. 584-590.

Rut. (2014). Peningkatan Kadar Mentol pada Minyak Permen Dementolized menggunakan Katalis Raney Nikel. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Sastrohamidjojo, H. (1981). Study of Indonesian Essentials oils. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pasti dan Alam Universitas Gadjah Mada.

Sastrohamidjojo H. (2004). Kimia minyak atsiri. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Soler, L., Candela, A.M., Macanás, J., Muñoz M., dan Casado, J. (2009). In situ generation of hydrogen from water by aluminum corrosion in solutions of sodium aluminate. J. Power Sources, 192, hlm. 21-26.

Soler, L., Macanás, J., Muñoz, M., Casado, J. (2007). Aluminum and aluminum alloys as sources of hydrogen for fuel cell applications. J. Power Sources, 169, hlm. 144-149.

(27)

42

Enung Warsita D, 2014

Peningkatan kadar mentol pada minyak permen (mentha piperita l.) Menggunakan logam aluminium,Koh, dan etanol

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilaningsih, D., Harwati, T.U., Anam, K., Yopi,. (2008). Preparasi Substrat Biomassa Kekayuan Tropika untuk Produksi Biohidrogen, Makara Teknologi, 12 (1), hlm. 38-42.

Taylor, B.A., Luscombe, D.K., dan Duthie, H.L. (1983). Inhibitory effect of peppermint oil on gastrointestinal smooth muscle, Gut, 24, hlm. 992.

Gambar

Tabel 3.1. Parameter pengukuran analisis GC
Tabel 3.2. Parameter pengukuran analisis GC-MS.

Referensi

Dokumen terkait

Balok dibebani pada satu batasan sebesar 80% beban rencana yang dapat dipikul beton pembebanan sampai balok mengalami retak,. kemudian balok diperkuat dengan CFRP dan

Pada halaman ini pengguna dapat melihat deposit dalam lima minggu terakhir, penjualan voucher pulsa dalam lima minggu terakhir, Tampilan halaman dashboard deposit

Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, diperoleh temuan bahwa keterampilan sosial ada hubungan erat dengan interaksi sosial yang sering terjalin dan intensif

Berdasarkan analisis tingkat kepuasan nasabah non muslim terhadap kualitas pelayanan pada Bank Syariah adalah puas yaitu dengan persentase 68,9% yang artinya bahwa nasabah non

Pembelajaran sepakbola disekolah merupakan salah satu penerapan pembelajaran penjas yang merupakan materi yang sangat digemari siswa dengan banyaknya pertandingan antar

Dibuatnya website ini agar informasi mengenai Danau Toba, sampai kepada masyarakat Indonesia dan wisatawan asing, tidak hanya itu saja semoga website ini dapat digunakan

Sedangkan untuk meningkatkan kepuasan nasabah maka pihak Bank Syariah harus meningkatkan kinerja pada atribut kejelasan karyawan menyampaikan informasi, penyampaian jasa

Pilihlah salah satu jawaban dari setiap pertanyaan dibawah ini yang dianggap paling sesuai.. 1) Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan/pendidikan mengenai KB