• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga dan Volume Perdagangan Saham Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga dan Volume Perdagangan Saham Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal

Terminologi mengenai pasar modal sebagai terjemahan dari Capital Market, menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan (Abdurrahman,A,1911:169) berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dan untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan.

Marzuki Usman dkk (1997 : 11) menyatakan bahwa secara teoritis pasar modal didefenisikan sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorites) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors).

(2)

2.2 Saham

2.2.1 Pengertian Saham

Saham didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikkan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. (Darmadji,2006). Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau meiliki saham:

 Dividen

(3)

 Capital Gain

Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.

Di samping dividen dan capital gain, maka pemegang saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus (jika ada), yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham yang diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum di pasar perdana.

Menurut Darmadji (2006), ada beberapa resiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikkan sahamnya yaitu :

1. Tidak Mendapat Dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2. Capital Loss

(4)

pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss.

Di samping resiko di atas , seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya yaitu:

 Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi

Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di-delist.

 Saham Di-delist dari Bursa (Delisting)

Suatau saham perusahaan di-delist dari Bursa umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek di bursa.

(5)

 Saham Di-Suspend

Di samping dua resiko di atas maka resiko lain yang juga “mengganggu” para

pemodal untuk melakukan aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di-suspend alias dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan.

2.3 Obligasi

2.3.1 Deskripsi Obligasi

Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo. (Adler, Desmon, Wilson; 2007).

(6)

periode pembayaran bunga. (Gitman; 2003).

Sedangkan menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005), obligasi sering disebut sebagai fixed-income securities, karena obligasi menawarkan aliran pendapatan kas yang tetap atau aliran pendapatan kas dengan formula yang sudah ditentukan sebelumnya. Obligasi relatif mudah dimengerti karena besarnya pembayaran sudah ditentukan dari awal dan risiko yang ditanggung dapat menjadi relatif kecil selama penerbit obligasi dapat dipercaya kemampuannya untuk membayar hutangnya.

2.3.2 Jenis-jenis Obligasi

Terdapat berbagai macam jenis-jenis obligasi, yang dikelompokkan berdasarkan criteria tertentu. Berikut ini adalah jenis-jenis obligasi:

1. Obligasi dilihat dari sisi penerbitnya:

a. Corporate Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan baik perusahaan yang berbentuk BUMN ataupun swasta.

b. Government Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

c. Municipal Bonds yaitu obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek yang terkait dengan kepentingan publik.

2. Obligasi yang dilihat dari sistem pembayaran bunganya:

(7)

b. Coupon Bonds yaitu obligasi dengan kupon yuang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbit obligasi tersebut.

c. Fixed Coupon Bonds yaitu obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan pembayarannya dilakukan secara periodik.

d. Floating Coupon Bonds yaitu obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan acuan tertentu seperti Average Time Deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Obligasi dilihat dari hak penukaran/opsinya:

a. Convertible Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

b. Exchangeable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

c. Callable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. d. Putable Bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada investor yang

mengharuskan emiten untuk membeliu kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

(8)

a. Secured Bonds adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.Dalam kelompok ini termasuk di dalamnya adalah:

 Guaranteed Bonds adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya dijamin

dengan penanggungan dari pihak ketiga.

 Mortgage Bonds adalah obligasi dimana pelunasan bunga dan pokoknya dijamin

dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.

 Collateral Trust Bonds adalah obligasi yang penjaminannya menggunakan efek

yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.

b. Unsecured Bonds adalah obligasi yang penjaminannya bukan dengan kekayaan tertentu melainkan dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

5. Obligasi dilihat dari segi nominalnya:

a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang umumnya diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 Milyar per 1 lot.

b. Retail Bonds adalah obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil baik corporate bonds (obligasi yang diterbitkan perusahaan) maupun government bonds (obligasi yang diterbitkan pemerintah).

6. Obligasi dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:

(9)

b. Syariah Bonds adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dengan dua macam obligasi syariah, yaitu:

 Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad

bagi hasil sedemikian rupa sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.

 Obligasi Syariah Ijarah adalah obligasi syariah yang menggunakan akad sewa

sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap dan bias diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

Sumber : BEI 2.4 Bond Rating

2.4.1 Deskripsi Bond Rating

Dalam arti luas Bond Rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi finansial dari bond issuer. Dalam arti sempit, Bond Rating merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan

lembaga pemeringkat yang merupakan indikator kemungkinan bond issuer untuk dapat membayar hutang dan bunganya tepat waktu.

(10)

2.4.2 Manfaaat Bond Rating

Manfaat umum dari proses Bond Rating adalah (Rahardjo,2004) :

1. Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang menyangkut berbagai produk obligasi akan menciptakan pasar obligasi yang sehat dan transparan juga.

2. Efisiensi biaya. Hasil rating yang bagus, biasanya memberikan keuntungan yaitu menghindari kewajiban persyaratan keuangan yang biasanya memberatkan perusahaan seperti penyediaan sinking fund, ataupun jaminan asset.

3. Menentukan besarnya coupon, semakin bagus rating cenderung semakin rendah nilai coupon dan begitu pula sebaliknya.

4. Memberikan informasi yang obyektif dan independen menyangkut kemampuan pembayaran hutang, tingkat resiko investasi yang mungkin timbul serta jenis dan tingkatan hutang tersebut.

5. Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya.

Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut:

Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk meminimalkan

(11)

Rekomendasi investasi. Berdasarkan hasil peringkat obligasi investor dapat dengan

mudah mengambil keputusan investasi. Sehingga investor dapat melakukan strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya.

Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan patokan dalam membandingkan obligasi

yang satu dengan yang lain, serta membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga dan metode penjaminannya.

2.4.3 Teori yang Berkaitan dengan Bond Rating Signaling Theory

(12)

perubahan harga dan volume perdagangan yang terjadi (Baridwan dan Budiarto, dalam Festasina, 2004:26).

Teori Kandungan Informasi

Menurut Sudarsanam(1998), dalam Parwanto (2006:32), teori kandungan informasi ini pertama kali dikemukakan oleh Modigiallin dan Miller (1990), yang mengasumsikan bahwa informasi jika informasi pengumuman terhadap suatu peristiwa mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi preferensi investor dalam pengambilan keputusan investasinya, maka seharusnya terjadi perbedaan antara harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman tersebut.

2.4.4 Lembaga Pemeringkatan

Proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu corporate rating dan securities rating (Astuti & Prasetio 2002:2). Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara menyeluruh. Securities rating adalah pemeringkatan yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya bond rating.

Adapun lembaga yang bertugas untuk melakukan evaluasi dan analisis atas kemungkinan macetnya pembayaran surat hutang seperti, Fitch, Standard and Poor (S&P), Moody’s dan sebagainya. Di Indonesia hanya dikenal 2 lembaga pemeringkat

surat hutang yaitu PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan Moody’s Indonesia.

(13)

a. idAAA. Merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang superior untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

b. idAA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

c. idA. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, sekuritas hutang ini lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas hutang dengan rating yang lebih tinggi.

d. idBBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, perubahan kondisi ekonomi dianggap dapat melemahkan kapasitas obligor dalam memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya. e. idBB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki

(14)

jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian, atau perubahan kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya.

f. idB. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Walaupun obligor kini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya, adanya perubahan kondisi kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya dapat melemahkan kapasitas atau willingness pemenuhan kewajiban obligor tersebut.

g. idCCC. Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang rentan untuk tidak memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.

(15)

Pada peringkat dari idAA sampai idB dapat dimodifikasi menggunakan notasi plus (+) atau minus (-) untuk menunjukkan kekuatan relatif dalam kategori peringkat tersebut.

Adapun yang disebut dengan rating outlook adalah penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang mengenai obligor yang diperingkat. Dalam penentuannya, rating outlook mengevaluasi perubahan kondisi perekonomian serta bisnis dari obligor tersebut. Penilaian rating outlook tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan credit alert atas sekuritas yang diperingkat.

Beberapa istilah yang digunakan adalah sebagai berikut : Outlook Definisi

Positif Rating diperkirakan mengalami peningkatan.

Negatif Rating diperkirakan mengalami penurunan.

Stabil Rating diperkirakan tidak berubah

Developing Rating dapat mengalami baik peningkatan maupun

penurunan.

2.5 Harga Saham

(16)

Apabila emiten mampu menghasilkan profit yang tinggi dan mampu menyisihkan profitnya ke dalam dividen maka dividennya akan dibagikan dalam jumlah yang tinggi. Sehingga menarik para investor untuk membeli saham tersebut. Akibatnya, harga saham tersebut akan meningkat akibat naiknya permintaan saham. Sehingga memungkinkan bagi pemegang saham perusahaan tersebut untuk memperoleh capital gain.

Saham memiliki tiga macam nilai (Situmorang:2008), yaitu: 1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut.

2. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi jika saham tersebut diperdagangkan di bursa.

3. Nilai interinsik, yaitu nilai ekonomis saham

Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu:

1. Nilai nominal (par value)

Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi, namun tidak digunakan untuk mengukur sesuatu.

2. Harga dasar (base price)

Harga perdana dan digunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Untuk saham baru maka harga dasar tersebut merupakan harga dasar perdana.

(17)

Harga pada pasar yang senyatanya (riil) dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung, dan jika pasar sudah tutup maka harga pasar tersebut adalah harga penutupannya.

Ada beberapa faktor yang menentukan harga saham di pasar modal yaitu:  Taksiran atau harapan atas dividen yang akan diterima oleh investor.  Besar kecilnya keuntungan yang didapat oleh perusahaan

 Kondisi perekonomian, politik maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan

oleh pemerintah.

2.6 Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan saham adalah banyak lembar saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui perantara (broker) perdagangan saham.

(18)

tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan menjadi uang kas atau dengan kata lain saham tersebut memilikki tingkat likuiditas yang tinggi

2.7 Penelitian Terdahulu

Vera MS (2011) dengan judul “Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”. Dalam penelitian ini

digunakan variabel return saham, bond rating, investment grade, non investment grade. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil metode uji beda yaitu paired sample t-test dan independent sample t-t-test, pengumuman bond rating tidak berpengaruh terhadap return saham jika dilihat berdasarkan pengumuman upgrade bond rating dan downgrade bond rating.

Hashifah Siregar (2012) dengan judul “Pengaruh Pengumuman Bond Rating

terhadap Return Saham dengan Harga Saham sebagai Mediating Variabel pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Variabel yang digunakan adalah

bond rating, harga saham, return saham. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi berganda dengan melakukan uji asumsi klasik dan goodness of fit untuk uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bond rating berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, namun bond rating dan harga saham secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

(19)

dan 5 hari setelah pengumuman bond rating. Peneliti tidak membedakan adanya kenaikan atau penurunan bond rating dari perusahaan sampel.

Penelitian Karyani dan Manurung (2006) merupakan lanjutan dari penelitian Prasetio dan Astuti. Karyani dan Manurung meneliti apakah ada pengaruh pengumuman bond rating terhadap abnormal return saham pada 10 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman dan pada 20 hari setelah pengumuman bond rating. Karyani dan Manurung juga meneliti apakah terdapat perbedaan tingkat return

saham perusahaan yang mengalami perubahan bond rating kualitas investment grade dengan non investment grade. Return yang digunakan adalah return 5 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman dan 5 hari sesudah pengumuman bond rating.

(20)

2.8 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, dilihat bahwa pengumuman bond rating merupakan informasi baru yang diserap oleh pasar yang mengakibatkan perubahan harga dan volume perdagangan saham sektor perdagangan, jasa dan investasi. Pengumuman bond rating akan memberikan dampak pada harga saham dan volume perdagangan saham apabila dibandingkan dengan hari-hari di luar pengumuman.

Bond Rating

Volume Perdagangan Saham Sektor Perdagangan, Jasa, Investasi

Harga Saham Sektor

Referensi

Dokumen terkait

meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah atau Retribusi, pelanggaran sebagaimana

[r]

Retribusi Daerah selanjutnya disebut Retribusi adalah retribusi atas pemberian ijin ketenagakerjaan atas penyediaan blanko/formulir, surat pengesahan, pendaftaran,

bahwa Lambang Daerah merupakan wujud dari identitas Daerah Kabupaten Murung Raya dan jati diri yang khas dalam rangkaian upaya memacu semangat untuk maju,

[r]

Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada

• It means transferring ownership does not involve court.. • A person can write a will

[r]