• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional dengan Sikat Gigi Khusus Ortodonti terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Preklinik Pengguna Ortodonti Cekat di FKG USU Chapter III VI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

deskriptif analitik, yaitu dengan melakukan pengukuran pada sampel sebelum dan

sesudah perlakuan diberikan. Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan penyikatan

gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut pada kelompok I dan penyikatan

dengan sikat gigi khusus ortodonti bulu lembut pada kelompok II serta pre dan

posttest untuk mengetahui perbedaan penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Alumni No. 2 Kampus Universitas Sumatera

Utara. Waktu penelitian adalah selama bulan April sampai dengan bulan Juni 2016.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU stambuk

2012-2015 pengguna ortodonti cekat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.

Sampel yang digunakan memiliki kriteria inklusi yaitu :

1. Mahasiswa FKG USU stambuk 2012-2015

2. Menggunakan ortodonti cekat ≥ 6 bulan dan aktif dalam perawatan Kriteria eksklusi :

Tidak bersedia mengikut i penelitian

(2)

Keterangan:

n = Besar sampel minimum pada penelitian σ = Standar deviasi penelitian sebelumnya

Zα = Nilai distribusi normal baku (Tabel Z) pada α= 5% adalah 1,96

Zβ = Distribusi normal baku (Tabel Z) pada β= 10% adalah 1,282

µ1-µ2 = Selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi populasi adalah

0,45

Perhitungan :

Jadi jumlah sampel yang digunakan sebagai sampel pada penelitian ini adalah

sebanyak 51 mahasiswa dan untuk mempertimbangkan masalah eksklusi maka

ditambahkan 10% dari hasil perhitungan, sehingga total sampel yang dibutuhkan

adalah 60 mahasiswa. 30 mahasiswa untuk penggunaan sikat gigi konvensional bulu

(3)

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas : - Sikat gigi konvensional

- Sikat gigi khusus ortodonti

b. Variabel tergantung : Indeks plak

c. Variabel terkendali

1. Pasta gigi yang digunakan

2. Teknik menyikat gigi

3. Waktu menyikat gigi

d. Variabel tidak terkendali

1. Jenis Kelamin

2. Jumlah pasta gigi yang digunakan

3. Lama menyikat gigi

4. Banyak air untuk berkumur

5. Maloklusi awal

6. Mekanoterapi ortodonti cekat

7. Laju aliran dan pH saliva

3.4.2 Defenisi Operasional

• Plak merupakan suatu lapisan tipis berisi organisme yang berkembang di

permukaan gigi, gusi, piranti dalam rongga mulut maupun restorasi. Plak akan selalu

terbentuk pada permukaan gigi bahkan setelah pembersihan. Plak terbentuk kembali

dengan cepat setelah pembersihan dan dipengaruhi oleh faktor diet secara relatif,

meskipun asupan sukrosa dapat mempercepat pembentukannya.

• Indeks Plak. Akumulasi plak dapat dihitung dengan menggunakan indeks

plak. Plak dapat dilihat dengan menggunakan disclosing solution yang akan memberikan warna pada daerah yang masih terdapat plak. Perhitungan indeks plak

(4)

Dipilih enam permukaan dari enam gigi, yaitu insisivus sentralis kanan atas,

kaninus kiri atas, premolar dua kiri atas, insisivus sentralis kiri bawah, kaninus kanan

bawah dan premolar dua kanan bawah. Indeks ini mencatat adanya plak atau tidak

dengan nilai satu atau nol.

Pemeriksaan dilakukan pada permukaan mahkota gigi bagian fasial atau

lingual dengan membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi sembilan subdivisi,

yaitu :

Gambar 6. Pembagian permukaan gigi yang diperiksa

dalam indeks Podshadley dan Hadley.10

A: 1/3 gingiva pada bagian mesial

B: 1/3 tengah gingiva

C: 1/3 gingiva pada bagian distal

D: 1/3 tengah pada bagian mesial

E: 1/3 tengah pada bagian distal

F: 1/3 incisal atau oklusal pada bagian mesial

G: 1/3 tengah incisal atau oklusal

H: 1/3 incisal atau oklusal pada bagian distal

I: Bagian tengah

Pada bagian yang terdapat plak, diberi skor 1, daerah yang tidak ada plak

(5)

Cara menentukan indeks plak PHP yaitu dengan rumus:

• Sikat gigi konvensional merupakan sikat gigi yang umumnya digunakan

pada kebanyakan orang. Sikat gigi konvensional dapat dibagi menjadi beberapa jenis

berdasarkan tekstur bulu sikatnya yaitu berbulu lembut, sedang, dan keras.

• Sikat gigi khusus ortodonti merupakan sikat gigi yang didesain khusus untuk pengguna ortodonti cekat. Sikat gigi ini memiliki bulu sikat yang lebih tinggi

pada pinggir sikatnya dibandingkan bagian tengahnya agar sesuai dengan bentuk

piranti ortodonti cekat.

• Teknik sikat gigi yang digunakan adalah teknik Bass yaitu dengan

mengarahkan bulu sikat ke arah gingiva bebas lalu dilakukan penyikatan dengan

gerakan horizontal yang pendek. Penyikatan dilakukan pada seluruh permukaan

lingual dan fasial dari gigi.

• Waktu menyikat gigi yang disarankan kepada sampel adalah setelah

sarapan dan sebelum tidur.

• Banyak pasta gigi yang digunakan setiap orang dapat bervariasi dan tidak

dapat di ukur secara pasti.

• Lama menyikat gigi merupakan durasi menyikat gigi seseorang.

• Banyak air untuk berkumur adalah jumlah air yang digunakan untuk membersihkan seluruh pasta gigi setelah proses penyikatan.

• Maloklusi awal merupakan kondisi maloklusi yang dialami pasien

sebelum dilakukan perawatan ortodonti cekat.

• Mekanoterapi ortodonti cekat merupakan tipe dan variasi perawatan

ortodonti cekat yang digunakan untuk memperbaiki maloklusi pasien.

• Laju aliran dan pH saliva berbeda-beda pada setiap pasien dan dapat

(6)

3.5 Alat dan Bahan Penelitian Alat

1. Sikat gigi konvensional bulu lembut

2. Sikat gigi khusus ortodonti bulu lembut

3. Handscoon

4. Masker

5. Kaca mulut

6. Pensil

Bahan

1. Lembar pencatat hasil pemeriksaan

2. Disclosing soluttion

3. Odol

1 2 3

4 5 6

(7)

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

1. Pengambilan data kontrol dilakukan di kampus Fakultas Kedokteran Gigi

USU dimulai pagi hari pukul 09.00 WIB.

2. Sebelum hari pemeriksaan sampel diinstruksikan agar tidak makan

sebelum pemeriksaan dilakukan.

3. Pada waktu pemeriksaan, sampel diminta untuk mengisi lembaran inform concent dan lembar penelitian.

4. Kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak sebagai data kontrol

penelitian pada kedua kelompok sampel.

5. Cara pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

a. Sampel diinstruksikan berkumur-kumur untuk menyingkirkan sisa-sisa

makanan atau debris.

b. Seluruh permukaan gigi diolesi dengan larutan pewarna (disclosing solution) lalu berkumur-kumur dan diperiksa daerah yang berwarna merah pada permukaan gigi dengan bantuan kaca mulut.

c. Pemeriksaan dilakukan pada enam gigi, yaitu gigi insisivus sentralis kanan

atas, kaninus kiri atas, premolar dua kiri atas, insisivus sentralis kiri bawah, kaninus

kanan bawah, premolar dua kanan bawah.

d. Pengukuran dilakukan menggunakan indeks Podshadley dan Hadley 2

Bahan

(8)

6. Kemudian masing-masing kelompok dibagikan sikat gigi yang akan

digunakan yaitu sikat gigi konvensional bulu lembut dan sikat gigi khusus ortodonti.

7. Semua sampel diedukasi mengenai waktu menyikat gigi dan metode

menyikat gigi yang digunakan yaitu metode bass. Sampel diinstruksikan untuk rutin

melakukan penyikatan gigi dengan metode tersebut selama dua (2) minggu. Sebelum

hari pengambilan data kontrol, sampel kembali diinstruksikan agar tidak makan

sebelum dilakukan pemeriksaan.

8. Dua minggu setelah pengambilan data kontrol, dilakukan pengukuran

akumulasi plak dengan indeks plak yang sama dengan pengukuran kontrol.

9. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembaran pemeriksaan.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dan ditabulasikan

dengan bantuan program SPSS. Semua data yang telah diperoleh dalam kuesioner

diedit, dalam hal ini diperiksa kembali apakah semua isian telah lengkap.

3.7.2 Analisis Data

1. Dilakukan perhitungan skor rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah

menyikat gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus ortodonti.

2. Dilakukan perhitungan selisih skor rata-rata sebelum dan sesudah

dilakukan penyikatan gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus

ortodonti.

3. Dilakukan perhitungan skor dengan uji-t berpasangan untuk mengetahui

perbedaan secara statistik penurunan indeks plak sebelum dan sesudah menggunakan

sikat gigi konvensional bulu lembut dan khusus ortodonti.

4. Dilakukan perhitungan skor dengan uji-t tidak berpasangan untuk

mengetahui perbedaan secara statistik penurunan indeks plak yang menggunakan

(9)

3.8 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup:

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Peneliti melakukann pendekatan dan memberikan lembar persetujuan kepada

responden kemudian mennjelaskan lebih dahulu tujuan penelitiann, tindakan yang

akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal-hal lain yang

berkaitan dengan penelitian.

2.Ethical Clearance

Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitiann kepada

Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkann ketentuan etika yang bersifat

(10)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan rumus besar sampel, jumlah sampel minimum adalah 60 orang.

Sebanyak 60 sampel penelitian diambil dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara yang berasal dari stambuk 2012 hingga 2015.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Hasil pemeriksaan dan pencatatan data dari sampel tersebut diolah secara komputerisasi

sehingga diperoleh perbandingan efektivitas sikat gigi bulu lembut konvensional

dengan sikat gigi khusus ortodonti pada mahasiswa preklinik pengguna ortodonti

cekat di FKG USU.

Jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingan responden laki-laki,

dari 60 responden yang menggunakan piranti ortodonti cekat, responden perempuan

lebih banyak yaitu sejumlah 47 subjek, sedangkan responden laki-laki sejumlah 13

subjek.

4.1 Gambaran Responden Pengguna Ortodonti Cekat

Responden kebanyakan berjenis kelamin perempuan yaitu 44,68% pada

kelompok sikat gigi khusus ortodonti dan 55,32% sikat gigi konvensional bulu

lembut, sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki 69,23% pada kelompok sikat

gigi khusus ortodonti dan 30,77% sikat gigi konvensional bulu lembut (Tabel 1).

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelompok sikat gigi

jumlah khusus ortodonti konvensional bulu lembut

N % N %

Laki-laki 9 69,23 4 30,77 13

(11)

4.2 Efektivitas Sikat Gigi Khusus Ortodonti Terhadap Penurunan Indeks Plak pada Pengguna Orthodonti Cekat

Sebelum dilakukan uji statistik untuk mengetahui efektivitas sikat gigi khusus

ortodonti terhadap penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat, maka

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik

Shapiro-Wilk. Diperoleh nilai signifikansi indeks plak baik pada saat pre-test maupun

post-test, masing-masing lebih besar dari 0,05 (p pre-test sebesar 0,424 dan p post-test sebesar 0,711). Artinya bahwa data indeks plak pada saat pre-test dan post-test

terdistribusi normal.

Terdapat perbedan rata-rata antara indeks plak kondisi pre-test (3,7033) dan indeks plak kondisi post-test (2,8967). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian sikat gigi khusus ortodonti

pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 2).

Hasil uji-t berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hal

tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah

pemakaian sikat gigi khusus ortodonti pada pengguna ortodonti cekat, dan dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh pemakaian sikat gigi khusus ortodonti terhadap

penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Uji Statistik Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menyikat Gigi pada

Kelompok Sikat Gigi Khusus Ortodonti

N Indeks plak rata-rata (X ± SD)

Hasil uji-t

berpasangan

Indeks plak pre-test 30 3,7033 ± 0,9478

(12)

4.3 Efektivitas Sikat Gigi Konvensional Bulu Lembut Terhadap Penurunan Indeks Plak pada Pengguna Orthodonti Cekat

Sebelum dilakukan uji statistik untuk mengetahui efektivitas sikat gigi bulu

lembut terhadap penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat, maka terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji statistik Shapiro-Wilk.

Diperoleh nilai signifikansi indeks plak baik pada saat pre-test maupun post-test, masing-masing lebih besar dari 0,05 (p pre-test sebesar 0,256 dan p post-test

sebesar 0,098). Artinya bahwa data indeks plak pada saat pre-test dan post-test

terdistribusi normal.

Terdapat perbedan rata-rata antara indeks plak kondisi pre-test (3,2707) dan indeks plak kondisi post-test (2,3663). Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian sikat gigi konvensional bulu

lembut pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 3).

Hasil uji-t berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hal

tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah

pemakaian sikat gigi konvensional bulu lembut pada pengguna ortodonti cekat, dan

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemakaian sikat gigi konvensional bulu

lembut terhadap penurunan indeks plak pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 3).

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menyikat Gigi pada

Kelompok Sikat Gigi Konvensional Bulu Lembut

N Indeks plak rata-rata (X ± SD)

Hasil uji-t

berpasangan

Indeks plak pre-test 30 3,2707 ± 0,1005

(13)

4.4 Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Khusus Ortodonti dengan Sikat Gigi Konvensional Bulu Lembut Terhadap Penurunan Indeks Plak pada Pengguna Ortodonti Cekat

Diperoleh nilai rata-rata selisih perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah

yang berbeda antara pengguna sikat gigi khusus ortodonti (0,8067) dengan sikat gigi

konvensional bulu lembut (0,9043). Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat

perbedaan penurunan indeks plak antara pengguna sikat gigi khusus ortodonti dengan

sikat gigi konvensional bulu lembut. Hasil ini akan diuji lebih lanjut secara statistik

(Tabel 4).

Hasil uji-t tidak berpasangan diperoleh nilai signifikansi 0,280 (p>0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan penurunan indeks plak di

antara kelompok sikat gigi khusus ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu

lembut pada pengguna ortodonti cekat (Tabel 4).

Tabel 4. Hasil Uji Statistik Perbandingan Selisih Indeks Plak Sebelum dan Sesudah

Menyikat Gigi Sikat Gigi Khusus Ortodonti dengan Sikat Gigi Konvensional Bulu

Lembut

N Nilai rata-rata selisih sebelum dan sesudah (X ±SD)

Hasil uji-t tidak

berpasangan

Sikat khusus

ortodonti 30 0,8067 ± 0,4246

0,280 Sikat gigi bulu

(14)

BAB 5 PEMBAHASAN

Skor indeks plak rata-rata pada kedua kelompok sama-sama menunjukan

penurunan indeks plak, yaitu 0,8067 untuk sikat gigi khusus ortodonti dan 0,9043

untuk sikat gigi konvensional bulu lembut yang ditunjukan pada tabel 4. Pada sikat

gigi khusus ortodonti yang ditunjukan oleh tabel 2 terjadi penurunan indeks plak

rata-rata dari 3,7033 menjadi 2,8967 yang kemudian diuji dengan uji-t berpasangan dan

diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang menunjukan bahwa terdapat

perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian sikat gigi khusus ortodonti.

Pada sikat gigi konvensional bulu lembut yang ditunjukan oleh tabel 3 terjadi

penurunan indeks plak rata-rata dari 3,2707 menjadi 2,3663 yang kemudian diuji

kembali dengan uji-t berpasangan dan diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05)

yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah

pemakaian sikat gigi konvensional bulu lembut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wati (2014) yang menunjukan

bahwa terjadi penurunan indeks plak yang signifikan pada kelompok sikat gigi

konvensional bulu lembut dan sikat gigi khusus ortodonti. Pada kelompok sikat gigi

konvensional bulu lembut terjadi penurunan indeks plak rata-rata dari 47,7 menjadi

17,3, sedangkan pada kelompok sikat gigi khusus ortodonti terjadi penurunan indeks

plak rata-rata dari 33,9 menjadi 8,90.10

Penurunan indeks plak pada kelompok tersebut terjadi karena kontrol plak

merupakan pencegahan aktif sehingga diperlukan peran aktif dari pasien. Terdapat

dua teknik kontrol plak yang umum digunakan yaitu secara mekanik dan kimiawi.

Pembersihan mekanis atau sikat gigi merupakan prosedur yang paling efektif dan

umum digunakan karena sifat plak yang cenderung sulit dibersihkan secara

kimiawi.

Hal ini menunjukan bahwa kedua sikat gigi

efektif dalam menurunkan indeks plak.

25

Efisiensi menyikat gigi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu desain sikat

(15)

dan metode menyikat gigi yang digunakan oleh sampel sangat mempengaruhi

penurunan indeks plak pada masing-masing kelompok sikat gigi dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini digunakan dua sikat gigi untuk dibandingkan yaitu sikat

gigi khusus ortodonti dan sikat gigi konvensional. Sikat gigi khusus ortodonti

didesain khusus dengan bulu sikat yang mengikuti bentuk anatomis dari pengguna

ortodonti cekat sehingga sikat ini dapat membersihkan daerah di sekitar braket.18

Sikat gigi bulu lembut memiliki diameter 0,007 hingga 0,009 inchi.11

Nilai rata-rata selisih penurunan indeks plak dari masing-masing kelompok

kemudian diuji kembali dengan uji-t tidak berpasanganuntuk melihat sikat gigi yang

lebih efektif dalam menurunkan indeks plak. Hasil dari pengujian diperoleh nilai

signifikansi 0,280 (p > 0,05). Nilai signifikan tersebut menunjukan bahwa tidak

terdapat perbedaan penurunan indeks plak di antara kelompok sikat gigi khusus

ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu lembut.

Sikat gigi

khusus ortodonti pada penelitian memiliki bulu sikat bertekstur lembut.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara sikat gigi khusus ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu lembut dalam

menurunkan indeks plak. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian

Wati (2014) yang menyatakan bahwa pemakaian sikat gigi konvensional bulu lembut

lebih efektif menurunkan indeks plak dibandingkan sikat gigi khusus ortodonti karena

derajat kekerasan bulu sikat turut mempengaruhi efek pembersihan.10 Perbedaan ini

mungkin disebabkan oleh metode penyikatan gigi yang berbeda dalam penelitian

tersebut. Di mana efektivitas menyikat gigi tidak hanya dipengaruhi desain sikat gigi

namun dipengaruhi juga oleh metode menyikat gigi yang digunakan. Hasil penelitian

Nassar dkk (2013) menyatakan bahwa metode Bass efektif dalam menurunkan indeks

plak dan indeks gingiva pada pengguna ortodonti cekat.

Hasil penelitian lain seperti yang dilakukan oleh Sukmawaty dkk (2011)

menunjukan bahwa sikat gigi khusus ortodonti lebih efektif daripada sikat gigi

konvensional karena desain sikat gigi ortodonti yang mengikuti bentuk alat

ortodonti.

27

13

Perbedaan ini mungkin disebabkan karena perbedaan tekstur bulu sikat

(16)

sehingga menunjukan bahwa sikat gigi khusus ortodonti lebih efektif dalam

menurunkan indeks plak.

Penelitian Yankell SL (1983) menyatakan bahwa sikat gigi dengan bulu sikat

lembut berbentuk V memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan

dengan sikat gigi lain.28 Beberapa sumber menyatakan bahwa sikat gigi bulu lembut

lebih dianjurkan untuk pengguna ortodonti cekat karena bulu sikat yang lembut tidak

terlalu abrasif, tidak merusak gingiva, serta memiliki efektivitas yang sama dengan

sikat gigi lainnya.29,30

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk bulu sikat gigi tidak

berpengaruh terhadap penurunan plak pada pengguna ortodonti cekat. Namun Pengguna ortodonti cekat harus tetap melakukan kontrol plak secara teratur agar

terhindar dari penyakit periodontal ataupun karies.

Hal ini sejalan dengan penelitian ini dimana kedua sikat gigi

yang digunakan memiliki bulu lembut Sehingga efektif dalam membersihkan plak.

(17)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian perbandingan efektivitas sikat gigi konvensional

dengan sikat gigi khusus ortodonti terhadap akumulasi plak pada mahasiswa preklinik

pengguna ortodonti cekat di FKG USU :

1. Ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) rata-rata indeks plak sebelum dan

sesudah menyikat gigi dengan sikat gigi khusus ortodonti pada pengguna ortodonti

cekat.

2. Ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) rata-rata indeks plak sebelum dan

sesudah menyikat gigi dengan sikat gigi konvensional bulu lembut pada pengguna

ortodonti cekat.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan (P>0,05) antara penurunan indeks plak

yang menggunakan sikat gigi khusus ortodonti dengan sikat gigi konvensional bulu

lembut pada pengguna ortodonti cekat.

6.2 Saran

1. Perlu edukasi dan intruksi kontrol plak oleh ahli ortodonti untuk menjaga oral hygiene dan melakukan kontrol plak selama perawatan ortodonti cekat agar kesehatan gigi dan mulut terjaga.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode menyikat gigi yang

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2. Hasil Uji Statistik Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menyikat Gigi pada Kelompok Sikat Gigi Khusus Ortodonti
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Menyikat Gigi pada
Tabel 4. Hasil Uji Statistik Perbandingan Selisih Indeks Plak Sebelum dan Sesudah

Referensi

Dokumen terkait

(2) Strategi peningkatan kualitas fasilitas kepariwisataan yang mendorong pertumbuhan, meningkatkan kualitas dan daya saing kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam

Teknis Usaha Pembuatan Tempe milik Bapak Joko Sarwono masih merupakan industri rumah tangga dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan tempe dilakukan secara tradisional

Riau Aceh Papua Barat Riau Maluku Sulut DKI Jakarta Sumut Kalsel Kaltara Sumbar Kalteng Sulsel Jawa Tengah Lampung Sumsel Kalbar Jawa Timur Maluku Utara Jambi NTB Papua Sulbar

As this research focuses on the recognization of potencies of the students who have the tendency to the linguistic intelligence more than other kind of intelligence

JUDUL : MENGENAL GEJALA SERANGAN JANTUNG MEDIA : MINGGU PAGI. TANGGAL : 21

rata-rata hasil belajar matematika peserta didik untuk kelas eksperimen yang diajarkan dengan metode pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi dari pada hasil

Pada data primer hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami reaksi sibling rivalry dalam kategori ringan dan kategori berat tersebut pada umumnya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: bagaimana teknik penggunaan LKPD, bagaimana hasil belajar belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan untuk