BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya kebutuhan terhadap konstruksi sarana dan prasarana. Namun karena keterbatasan sumber daya, maka dibutuhkanlah konstruksi yang dapat dikerjakan dengan biaya yang ekonomis, waktu yang singkat, tanpa mengabaikan fungsi, mutu, dan estetika dari konstruksi tersebut. Suatu pendekatan untuk mewujudkan semua hal tersebut pada suatu konstruksi dinamakan dengan rekayasa nilai, dimana salah satu hal yang mempengaruhi suatu kajian rekayasa nilai adalah ketepatan dalam memilih dan menggunakan material.
Salah satu upaya penghematan pada konstruksi baja yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalisir penggunaan material baja secara tepat agar tidak mengurangi kualitas strukturnya. Desain ekonomis yang cukup populer digunakan pada konstruksi baja saat ini adalah desain profil baja dengan bukaan pada pelat badannya atau disebut juga dengan profil kastela.
Profil kastela merupakan profil padat (profil WF) yang dibelah menjadi dua bagian sama besar secara lurus sepanjang bentang, dengan pola tertentu sesuai dengan bentuk bukaan yang hendak dibuat. Bentuk bukaannya pun beragam dari bentuk lingkaran (cellular), heksagonal maupun oktagonal, dimana bentuk dan ukuran bukaan disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu bagian potongan profil diangkat dan diatur letaknya sedemikian rupa diatas potongan profil lainnya agar terbentuklah bukaan yang diinginkan, dan kemudian kedua potongan profil WF tadi disatukan kembali dengan metode pengelasan.
Gambar 1.2 Tahap pembuatan profil kastela
Apabila dibandingkan dengan profil padat, faktor utama yang menjadikan profil kastela lebih ekonomis adalah berat penampang profil yang tetap walaupun ketinggiannya bertambah. Sehingga, pada ketinggian badan profil atau juga pada momen inersia yang sama, beban mati profil kastela lebih kecil.
King (dalam Cost Analysis in the Design of Open-Web Castellated Beams, 2006) berpendapat bahwa sifat ekonomis dari profil kastela tergantung pada volume penggunaannya. Hanya untuk bentang yang melebihi 40 kaki (12 meter) dan jumlah balok melebihi 100 section, barulah penggunaan profil kastela mulai memberikan dampak yang signifikan terhadap penghematan biaya suatu konstruksi baja. Karena adanya faktor yang dapat menjadikan desain ini menjadi lebih ekonomis maupun sebaliknya, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat keekonomisan penggunaan profil kastela yang digunakan sebagai balok apabila dibandingkan dengan profil padat, dengan menggunakan teknik rekayasa nilai. Untuk itu, ditetapkan kapasitas profil untuk menahan beban, yakni momen inersianya, sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, didapat suatu rumusan masalah yakni:
Apakah benar sebagai balok, penggunaan profil kastela lebih ekonomis apabila dibandingkan dengan profil padat?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
Menganalisis tingkat keekonomisan penggunaan profil kastela sebagai balok apabila dibandingkan dengan profil padat, dengan menggunakan teknik rekayasa nilai.
1.4 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a) Bagi departemen Teknik Sipil
Sebagai referensi bagi pihak akademisi yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait rekayasa nilai terhadap profil kastela.
b) Bagi pelaku konstruksi
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang diambil untuk penelitian ini adalah:
a) Penelitian dilakukan terhadap Proyek Pembangunan Showroom Mobil BMW Medan di jln. Mongonsidi no. 54 Medan, Sumatera Utara.
b) Profil kastela difabrikasi di workshop / bengkel konstruksi. c) Bukaan profil kastela yang diteliti berbentuk heksagonal.
d) Profil kastela dan profil padat yang dibandingkan memiliki momen inersia yang serupa. Dengan catatan, momen inersia profil padatnya lebih kecil. e) Tabel spesifikasi baja yang digunakan diperoleh dari PT Gunung Garuda. f) Analisis tingkat keekonomisan profil kastela dilakukan dengan teknik
rekayasa nilai. Analisis yang dilakukan tidak membahas segi struktural, namun hanya membahas biaya serta manajemen pekerjaannya yang meliputi durasi, jumlah tenaga kerja dan tempat fabrikasinya. Biaya yang dianalisis meliputi biaya material, upah dan peralatan.
i) Pemilik Proyek Pembangunan Showroom Mobil BMW Medan tidak dapat mengeluarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Untuk pekerjaan balok baja yang diteliti, volume material dihitung kembali dan daftar harga diperoleh berdasarkan hasil survey terhadap 3 perusahaan kontraktor di kota Medan yakni PT X, PT Y, dan PT Z. Ketiga perusahaan tersebut memberikan daftar harga yang serupa, tetapi yang digunakan adalah daftar harga dari PT X oleh karena kelengkapan rincian datanya.
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut adalah gambaran penulisan penelitian ini secara garis besar, yakni: a) Bab 1 – Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, studi literatur, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, sistematika penulisan penelitian.
b) Bab 2 – Tinjauan Pustaka
Berisi tentang landasan teori yang berkaitan dan juga yang bersifat mendukung penelitian tugas akhir ini.
c) Bab 3 – Metode Penelitian
Berisi tentang tata cara dan teknik pengumpulan maupun pengolahan data. d) Bab 4 – Fase Informasi
Berisi tentang semua tabulasi informasi dan data yang dibutuhkan untuk keperluan analisis di bab selanjutnya.
e) Bab 5 – Fase Evaluasi dan Fase Presentasi
Berisi tentang perhitungan dan analisis terhadap data-data yang ada, dimana hasil yang diperoleh akan dibahas secara seksama.
f) Bab 6 – Kesimpulan dan Saran