• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap dan Minat Belajar Siswa Menggunakan Teknik Pengelola Informasi Grafis Dengan Memanfaatkan Media Open Office Impress pada Mata Pelajaran IPA Kelas IX SMP N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Sikap dan Minat Belajar Siswa Menggunakan Teknik Pengelola Informasi Grafis Dengan Memanfaatkan Media Open Office Impress pada Mata Pelajaran IPA Kelas IX SMP N "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN SIKAP DAN MINAT BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TEKNIK PENGELOLA INFORMASI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA

OPEN OFFICE IMPRESS PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IX SMP N 3 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Oleh

Suryanto Dwi Anggoro 702010128

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMASI KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Lembar Persetujuan

Upaya Peningkatan Sikap dan Minat Belajar Siswa Menggunakan Teknik Pengelola Informasi Grafis Dengan Memanfaatkan Media Open Office Impress Pada Mata Pelajaran

IPA Kelas IX SMP N 3 Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk Mencapai gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Suryanto Dwi Anggoro NIM: 702010128

Telah disetujui untuk diuji : ...

Pembimbing 1

(6)

1

UPAYA PENINGKATAN SIKAP DAN MINAT BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TEKNIK PENGELOLA INFORMASI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA OPEN OFFICE IMPRESS PADA

MATA PELAJARAN IPA KELAS IX SMP N 3 SALATIGA

1) Suryanto Dwi Anggoro, 2) Krismiyati. S.Pd,. M A Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) Suryantoanggoro@gmail.com, 2) Krismiyati@staff.uksw.edu

Abstract

The use of conventional learning media making attitude and low student interest. Research that has been carried out this time aimed against the students to find out how the attitude and interest in learning can be increased so that a positive impact on learning outcomes of students of class IX IPA SMP N 3 Salatiga. Through the use of methods of Graphic Organizer and supported media in learning Open Office Impress Power and Electric Energy. This research is a class act. The research was conducted in two cycles consisting of four meetings. This study consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. Collecting data using observation sheet and test. Validation of instruments used is saturation technique. Data were analyzed with qualitative and quantitative analysis techniques. The results show there is an increase in the percentage of attitude and interest in learning to have a positive impact rising learning outcomes. Percentage attitudes and interest in learning the first cycle of 71.43% and the second cycle of 87.37%. Improved learning outcomes can be seen from the test scores of students who achieve a minimum completeness criteria. In the first cycle the percentage of student learning outcomes at 76.19%, and the percentage of the second cycle of student learning outcomes at 85.69%.

Abstrak

Penggunaan media pembelajaran konvensional membuat sikap dan minat belajar siswa rendah. Penelitian yang telah dilaksanakan kali ini bertujuan terhadap siswa untuk mengetahui bagaimana sikap dan minat belajar dapat meningkat sehingga berdampak positif pada hasil belajar siswa kelas IX IPA SMP N 3 Salatiga. Melalui penggunaan metode Graphic Organizer dan didukung media Open Office Impress dalam pembelajaran Daya dan Energi Listrik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian berlangsung dalam dua siklus yang terdiri dari empat kali pertemuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes. Validasi instrumen yang digunakan yaitu teknik saturation. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat adanya peningkatan persentase sikap dan minat belajar hingga berdampak positif meningkatnya hasil belajar. Presentase sikap dan minat belajar pada siklus I sebesar 71,43% dan pada siklus II sebesar 87,37%. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai tes siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pada siklus I persentase hasil belajar siswa sebesar 76,19%, dan Pada siklus II persentase hasil belajar siswa sebesar 85,69%.

(7)

2

1. Pendahuluan

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menumbuh kembangkan potensi siswa dengan cara memfasilitasi didalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mampu mengatasi apapun disetiap terjadi perubahan didalam bidang ilmu pendidikan.

Perkembangan serta perubahan dalam bidang ilmu pendidikan dijaman yang sangat modern ini sangatlah begitu cepat, melihat banyaknya stimulus dari berbagai macam media pembelajaran yang dapat digunakan pengajar sebagai alat bantu menambahkan respon guna untuk meningkatkan hasil dari belajar siswa.“Media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”[1].“Minat belajar siswa akan dapat dikatakan baik apabila semua ruang lingkup dalam proses belajar mengajar dapat tercapai dengan maksimal, baik itu dari segi kognitif dan afektif serta psikomotor”[2].

Proses pembelajaran dan efisiensi waktu begitu perlu dilaksanakan semaksimal mungkin, melihat banyaknya stimulus dari berbagai macam teknik pembelajaran yang telah direncanakan bahkan yang telah dilaksanakan oleh seorang guru dan ditunjang dengan adanya media pembelajaran, salah satu teknik serta media pembelajaran yang merangsang sikap dan minat belajar siswa adalah teknik pengelola informasi grafis dan media Open office impress. “Pengelola Grafis (Graphic Organizer) adalah sebuah perangkat yang sangat berguna untuk mengubah informasi yang kompleks menjadi tampilan-tampilan yang penuh makna[3]. Media ini begitu bermanfaat diantaranya dapat digunakan untuk mengerjakan sebuah tugas secara cepat dibandingkan dengan applikasi serupa yakni michrosoft. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu untuk menyampaikan informasi atau materi, sehingga mempermudah didalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan observasi pra tindakan kelas di SMP N 3 Salatiga mengenai sikap dan minat belajar yang berjumlah 28 siswa yang mencapai nilai sesuai KKM 70 ke atas hanya 14 orang atau sekitar 42,85 % saja sedangkan 57,14% atau sekitar 14 siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan sehingga hasil yang diperoleh tergolong rendah. Berikut disebabkan pembelajaran yang terjadi masih bersifat monoton menggunakan media konvensional, dimana penyampaian pembelajaran masih didominasi penggunaan metode ceramah dan hanya bantuan media cetak yakni lembar kerja siswa (LKS) dan buku pegangan guru. Siswa kurang memiliki ruang gerak didalam sikap untuk bisa mengembangkan minat belajar baik itu secara berkelompok dan mandiri, hal ini dikarenakan pembelajaran terfokus terhadap guru.

(8)

3

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebuah pertanyaan, apakah penerapan teknik pengelola informasi grafis dan didukung menggunakan media pembelajaran Open Office Impr ess nantinya akan dapat meningkatkan sikap dan minat belajar siswa sehingga berdampak positif bagi peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Daya dan Energi Listrik di SMP N 3 Salatiga.

2. Kajian Teori dan Tinjauan Pustaka

Mempertimbangkan didalam memilah media pembelajaran begitu penting dilakukan oleh pengajar, pengajar harus pintar didalam memilah media yang akan dilaksanakan didalam kelas supaya siswa mampu menangkap materi yang akan disampaikan oleh pengajar yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran baik itu dilaksanakan secara berkelompok ataupun individu. Terdapat poin penting didalam memilah media pembelajaran dimana “bertujuan didalam proses pengajaran terlaksana, adanya media dan fasilitas yang memadai supaya akan lebih maksimal, pribadi pengajar dapat dilihat dari cara mengoperasikan media dan cara penyajiannya, melihat kondisi siswa didalam proses belajar serta kondisi kelas”[4]. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Muaraputra Sinaga (2008) berjudul “pemanfaatan media penyampaian materi P ower point dalam mata pelajaran sejarah SMA N 1 Nainggolan”. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama menggu nakan media presentasi dimana Muaraputra Sinaga menggunakan media penyampaian materi Power Point dan penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian yang ditunjukkan dalam penelitian ini yakni keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar Pada siklus I dan siklus II secara berurutan adalah sebesar 0,84 dan 0,88 itu berarti penerapan pembelajaran menggunakan media Power Point termasuk pada kategori interpretasi tinggi[5]. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Nurul Sofiatin Zuhro (2011) berjudul “Penggunaan media pembelajaran Open Office Impress meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan alat optik pembelajaran IPA siswa kelas V SD Dadapsari No. 129 Surakarta”. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan yakni didalam media pembelajaran yang digunakan. Zuhro menyimpulkan bahwa media Presentasi dapat meningkatkan minat belajar IPA pada pokok bahasan cahaya dan alat optik yang diperoleh dari siklus I 40,48 menjadi 57,47 pada siklus II menjadi 76,19[6].

Media pembelajaran Open office Impress mempunyai manfaat yang banyak sekali, dimana lebih menarik perhatian belajar guna untuk meningkatkan sikap dan minat belajar, bahan pelajaran lebih bermakna dan jelas sehingga lebih mudah dipahami, anak didik dapat melakukan banyak kegiatan dikelas seperti mengamati, memberikan saran dan kritikan serta mendemonstrasikan tugas belajar.

(9)

4

prosessor), lembar kerja (spreadsheet), presentasi, ilustrasi vektor dan gudang data atau database. OpenOffice ditujukan sebagai pengganti dari Microsoft Office yang berlisensi amat mahal. “Open Office dapat dijalankan dari berbagai platform sistem operasi seperti Windows, Solaris, Linux dan Mac. OpenOffice mendukung format standar dokumen terbuka dengan ekstensi .odt yang dapat dipertukarkan bebas”[7].

Indikator sikap dan minat belajar siswa antara lain digolongkan sebagai berikut, yang pertama yaitu dari segi minat: 1) Rasa tertarik, jadi rasa tertarik merupakan awal individu menaruh minat belajar. 2) Perasaan senang, perasaan sendiri didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif. 3) Perhatian, pemusatan tenaga atau kekuatan terhadap satu objek. 4) Partisipasi, peran serta atau keikut sertaan dalam suatu kegiatan belajar mengajar didalam kelas. 5) Keinginan, merupakan kehendak atau hasrat yang tumbuh didalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal yang kedua yaitu dari segi sikap: 1) Menerima(Receiving), mampu menerima stimulus dan memperhatikan materi ajar yang sedang disampaikan. 2) Merespon(Responding), siswa mampu memberikan output berupa jawaban yang relevan. 3) Menghargai(Valuing), siswa mampu memperhatikan materi yang disampaikan. 4) Bertanggung jawab(Responsible), siswa mampu bertanggung jawab apabila telah memilih sebuah keputusan didalam semua tindakan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif (intelektual), afektif (sikap), dan kemampuan psikomotorik (bertindak)[8]. Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Pencapaian hasil belajar yang semakin membaik akan mampu membentuk pribadi individu siswa. Di dalam penelitian ini peneliti hanya akan menekankan pada peningkatan sikap dan minat belajar siswa yang dilihat dari hasil test evaluasi akhir pelajaran.

3. Metode Perancangan/ Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut CAR (Classroom Action Research). Ada beberapa macam didalam model Penelitian Tindakan Kelas atau sering juga disebut Classroom Action Research (CAR) dua diantaranya merupakan penelitian tindakan perorangan (individual action research) dan penelitian tindakan kelompok.“Penelitian tindakan termasuk kedalam kualitatif meskipun data yang akan dikumpulkan dapat bersifat kuantitatif”[9].

(10)

5 b). Acting

a). Planning c). Observing

d). Reflecting

Gambar 1. Siklus PTK menurut Kurt Lewin[10]

Desain dan langkah-langkah penelitian dilaksanakan berdasarkan prinsip dasar yang dikemukakan yakni oleh Kurt Lewin[10]. Pelaksanaan tindakan dilakukan sampai target yang diinginkan tercapai. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

Terdiri dari siklus pertama dan siklus kedua, masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perencanaan disusun oleh peneliti dan guru mata pelajaran sebagai kolaborator, perencanaan yang di lakukan berisi tentang hal–hal apa saja yang dibutuhkan saat pelaksanaan persiklus yang berisi menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan instrumen penelitian dan menyamakan persepsi tentang indikator sikap dan minat belajar. Pada tahap tindakan, rancangan model dan sekenario di terapkan dalam pembelajaran di kelas. Dalam Pelaksanaan tindakan guru mempunyai dua peranan, yaitu sebagai pengajar dan kolaborator dikarena penelitian ini bersifat kolaboratif. Pelaksanaan persiklus dilakukan dalam dua kali pertemuan yang dilakukan sesuai RPP yang telah dibuat. Tiap siklus pembelajaran dilakukan menggunakan materi yang berbeda. Observasi atau pengamatan dilakukan saat pelaksanaan tindakan, observasi dilakukan untuk mengetahui perubahan yang merupakan dampak dari adanya tindakan. Ada tidaknya perubahan dipantau sejak tindakan diberikan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui peningkatan sikap dan minat belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti dan guru melakukan refleksi untuk mengetahui apakah yang terjadi sesuai rancangan sekenario.

Pada siklus kedua perencanaan tindakan sangat tergantung pada refleksi siklus pertama. Jika sudah terjadi peningkatan sesuai ketercapaian indikator keberhasilan, siklus kedua hanya sebagai pemantapan pada siklus pertama. Namun, jika peningkatan belum sesuai indikator keberhasilan, maka siklus ke dua tahap kerjanya seperti siklus pertama. Siklus ini juga di lakukan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama.

(11)

6

tanpa harus Online. Berikut screenshoot tampilan Open Office Impress yang digunakan dalam penelitian ini :

Gambar 2. Tampilan Pembuatan media Presenta si

Tampilan awal berisi tentang judul media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada tampilan terdapat beberapa menu yang terletak dilayar tengah, diantaranya yaitu:

a. Text Documen b. Presentation c. Database d. Spreadsheet e. Drawing, dll.

Indikator Pengukuran Konsep Minat Belajar

Sub Konsep Indikator

Empat karakteristik minat belajar adalah:

1) Kesukaan.

2) ketertarikan

3) perhatian.

4) keterlibatan.

1) Ada rasa suka terhadap sesuatu yang diminati .

2) Tertarik saat menerima materi dan merasa puas memecahkan masalah yang membuatnya tertarik. 3) Mempunyai rasa simpati didalam memperhatikan

dan mengingat sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.

4) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas atau kegiatan.

(12)

7

Indikator Pengukuran Konsep Sikap

Sub Konsep Indikator

Empat karakteristik sikap adalah:

a. Menerima (receiving) a. Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding) b. Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah salah satu indikasi sikap. c. Menghargai (valuing) c. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah .

d. Bertanggung jawab (responsible) d. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko

Tabel 2. Indikator sikap menurut (Azwar, Syaifuddin. 2008)[12]

Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto–foto saat pembelajaran menggunakan media Open Office Impress berlangsung. Alat terakhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes jenis objektif berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan pada pertemuan kedua dari tiap siklus. Tes dilakukan guna mengukur hasil belajar siswa setelah dikenakan tindakan.

Standar Kompetensi

Kompetensi

dasar Indikator Jumlah soal

(13)

8 hubungan energi dan daya listrik

Siklus II

M engetahui dan mampu

menjelaskan mengenai energi listrik dengan cara mempresentasikan didepan kelas menggunakan media Open Office Impress

5

Tabel 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar (Rrencana Pelaksanaan Pembelajaran)

(14)

9

Gambar 3. Teknik Analisis Data (Sumber: Miles dan Huberman, 1992: 20)[13]

Selanjutnya analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif Data hasil prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan menghitung mean (rata-rata) dan persentase ketercapaian dari daftar nilai siswa.

Analisis data Observasi dan Hasil belajar Penelitian dilakukan menggunakan percentages correction. Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut menurut Ngalim Purwanto (2011: 103)[14]:

� = × %

Keterangan:

NP :Nilai persen yang dicari

R :Skor mentah yang di peroleh siswa SM :Skor Maksimum

100 :Bilangan Tetap

Hasil data yang diperoleh dalam observasi dan hasil belajar dijabarkan dalam bentuk yang jelas, kemudian ditransformasikan pada perhitungan untuk sekala presentase.

Dalam penelitian, indikator keberhasilan merupakan ketentuan atau patokan suatu penelitian dikatakan berhasil atau tidak. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: Pertama meningkatnya sikap dan minat belajar siswa dalam Proses pembelajaran IPA Fisika yang dapat dilihat melalui hasil analisis data. Apabila presentase di indikator sikap dan minat siswa yang telah ditentukan mencapai ≥70% maka dapat dikatakan penggunaan media Open Office Impress mampu meningkatkan sikap dan minat belajar siswa. Kedua meningkatnya hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan dapat dilihat melalui peningkatan nilai dari siklus I ke siklus selanjutnya. Apabila nilai hasil belajar siswa yang didapat sesuai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 keatas mencapai ≥70% siswa, maka penggunaan Open Office Impress mampu

Verifikasi/Verifying Reduksi Data

Pengumpulan Data Penyajian

(15)

10

meningkatkan hasil belajar siswa. Tabel kriteria Ketuntasan Minimal didalam keberhasilan hasil belajar belajar siswa di gambarkan seperti tabel berikut ini:

Tabel 4. Kriteria Ketuntasan Minimal 4. Hasil dan Pembahasan

Tahap pra tindakan dilakukan untuk memperoleh data awal mengenai sikap dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika IPA sebelum menggunakan media Open Office Impress. Setelah itu dilanjutkan pada siklus I untuk memperoleh data mengenai sikap dan minat belajar siswa dan dilanjut siklus II. Observasi sikap dan minat belajar siswa dilaksanakan berdasarkan indikator–indikator yang telah ditentukan dapat dilihat sebagai berikut :

No Kegiatan siswa Persentase Pra (%)

(16)

11

Hasil pengamatan sikap dan minat belajar siswa selama pra tindakan kemudian siklus I hingga siklus II yang terdapat pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sikap dan minat belajar yang didapat belum memenuhi kriteria yang di tentukan, yaitu indikator sikap dan minat mencapai ≥70%. Pada aspek pengamatan pertama yakni presentase pra tindakan kelas yang awalnya 71,40% meningkat menjadi 95,24% dilandasi adanya sikap siswa yang diwajibkan oleh pengajar dimana siswa mampu untuk merangkum dan menerapkan hingga proses penyampaian didepan kelas menggunakan media Open Office Impress dan siswa lain diwajibkan untuk menanggapi dari hasil presentasi yang terlaksana. Kemudian aspek pengamatan kedua yang terdapat pada pra tindakan kelas yang awalnya dari 28% menjadi 74,19% merupakan peningkatan yang sangat efektif, dimana dilandasi adanya minat siswa untuk dapat mengajukan sebuah gagasan dan pertanyaan terhadap siswa yang telah melaksanakan presentasi didepan kelas dan guru melengkapi dari hasil jawaban siswa apabila terdapat kekurangan didalam menjawab pertanyaan yang diajukan siswa lain. Kemudian didalam aspek pengamatan ketiga yakni dari pra tindakan kelas terdapat presentase yang awalnya 76,20% meningkat menjadi 78,57%, berikut terjadi peningkatan meskipun tidak sebaik pada poin aspek pengamatan pertama dan kedua, dikarenakan siswa hanya diwajibkan untuk menyalin materi yang telah disiapkan oleh guru kelas yang berbentuk softcopy dan hardcopy, kemudian siswa wajib mempelajari materi yang telah dicopy. Apabila siswa sudah mengcopy materi, minggu berikutnya guru kelas akan membahas dan akan memberikan tugas disetiap akhir pelajaran, peningkatan terjadi dikarenakan siswa biasanya menyalin materi melalui buku tulis yang ada, ternyata tidak sebagian besar siswa melaksanakan proses penyalinan. Maka dari itu guru merespon untuk memberikan dua macam file yakni berbentuk softcopy dan hardcopy. Pada aspek pengamatan keempat yakni pada pra tindakan kelas presentase yang awalnya 52,38% menjadi 90,48% didasari menggunakan model pembelajaran yang sangat efektif, dimana siswa diwajibkan tidak hanya mendengar dan mencatat saja, melainkan menyampaikan materi yang dilaksanakan didalam kelas menggunakan cara mempresentasikan dan mampu untuk menjelaskan dari isi perslide yang ada. Pada aspek kelima yakni pada pra tindakan kelas yang awalnya presentase pengamatan 61,90% menjadi 92,86% dilandasi sebagian besar siswa sudah paham dan mampu untuk menjawab latihan soal yang diberikan oleh guru pengajar, hal ini berkaitan pada poin keempat, dimana siswa mampu untuk mencatat, menyampaikan materi dan memahami berbagai materi yang tersampaikan. Pada aspek pengamatan keenam dari pra tindakan kelas sebesar 61,90 meningkat menjadi 64,29%. Pada poin keenam terjadi peningkatan meskipun tidak siknifikan namun pada dasarnya sudah meningkat dikarenakan siswa sudah dapat memahami dan mengoperasikan media Open Office Impress yang didasari menggunakan metode Grafik Informasi Sistem (GIS) dan siswa sangat bersemangat didalam melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas menggunakan media Open Office Impress dimana proses pembelajaran tidak terpaku pada metode konvensional yang cenderung membosankan.

(17)

12

kriteria yang ditentukan atau kurang dari 70%. Dilihat secara keseluruhan rata– rata presentase seluruh indikator yang dieroleh hanya menunjukkan sebesar 58,73%. Kemudian jika dilihat secara keseluruhan presentase sikap dan minat belajar siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Presentase secara keseluruhan yang didapat pada siklus I adalah sebesar 71,43%. Setelah itu dilihat dari keseluruhan presentase sikap dan minat belajar siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Presentase secara keseluruhan presentase sikap dan minat belajar siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Presentase secara keseluruhan yang didapat pada siklus II adalah sebesar 87,37%.

Selain itu, guru juga memberikan data awal hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian terakhir yang diperoleh siswa. Setelah itu dapat dilaksanakan siklus I untuk memperoleh nilai selanjutnya dan kemudian setelah selesai dapat dilaksanakan siklus selanjutnya yang berguna untuk dapat melihat hasil belajar siswa apakah lebih baik dari siklus I yang telah diterapkan. Nilai yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:

No Nilai Presentase

(%)

Presentase siklus I (%)

Presentase siklus II (%)

1. 90 0 14,28 19,04

2. 80-89 14,28 14,28 19,04

3. 70-79 28,57 47,61 47,61

4. 60-69 57,14 23,80 14,28

Jumlah 100 100 100

Tabel 6. Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Pra tindakan, siklus I dan silkus II

(18)

13

meningkatkan sikap dan minat belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar dimana pelaksanaan penerapan model pembelajaran GIS yang ditunjang menggunakan media presentasi pada pelajaran FISIKA. Penerapan model pembelajaran dan media penunjang membuat sikap dan minat siswa lebih meningkat dimana siswa diwajibkan ikut aktif didalam penyampaian materi pembelajaran dan didalam tugas baik itu kelompok atau pun individu diluar maupun didalam kelas yang diberikan oleh pengajar, hal ini memicu berkembangnya minat belajar siswa sehingga diharapkan menambah dan meningkatkan sikap belajar siswa sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

Kriteria Dari data tersebut, dari jumlah siswa 28 orang, yang mencapai nilai sesuai KKM 70 ke atas hanya 14 orang atau sekitar 47,61% saja sedangkan 52,14% atau sekitar 14 siswa belum mencapai KKM yang telah di tentukan sehingga hasil yang diperoleh tergolong rendah. Setelah itu dari tabel presentasi siklus I diatas maka dapat di ketahui bahwa, dari 28 siswa yang mencapai nilai KKM Fisika IPA 70 sebanyak 23 siswa atau sekitar 76,19% sedangkan yang nilainya kurang dari KKM Fisika IPA 70 hanya ada sebanyak 5 siswa saja atau sekitar 23,80%. Dari data yang telah di peroleh hasil belajar siswa tergolong tinggi. Hasil belajar siswa juga sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Kemudian pada tabel siklus II diatas maka di ketahui bahwa, dari 28 siswa yang mencapai nilai KKM Fisika IPA 70 sebanyak 25 siswa atau sekitar 85,69% sedangkan yang nilainya kurang dari KKM 70 hanya ada sebanyak 3 siswa saja atau sekitar 14,28%. Dari data yang telah di peroleh, hasil belajar siswa yang didapat tergolong sangat tinggi. Hasil belajar siswa juga sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan sehingga penelitian cukup.

Pengamatan yang telah dilakukan pada pertemuan pertama siklus I sebanyak dua kali pertemuan dan didapatkan beberapa presentase I, II. Kemudian dilanjutkan pada siklus II. Seperti halnya siklus I, siklus II juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Dari pengamatan yang telah dilakukan pada pertemuan III, IV. Data sikap dan minat belajar yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Aspek yang Diamati Persentase I (%) disajikan oleh guru melalui media presentasi Open Office Impress

80,95% 85,71% 95,24% 95,24%

2 Siswa mengajukan pertanyaan/ mengemukakan pendapatnya

(19)

14 No Aspek yang Diamati Persentase I

(%)

Tabel 7. Persentase observasi pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat

Kesimpulan pertemuan pertama dan kedua didapatkan hasil, rata–rata persentase indikator sikap dan minat belajar siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua hasil yang di peroleh pada tiap-tiap indikator sudah menunjukkan adanya kemajuan yang baik. Sebagian besar indikator sikap dan minat yang ditentukan sudah mencapai kriteria yang diharapkan namun masih ada beberapa indikator yang masih bisa di tingkatkan agar sikap dan minat belajar siswa bisa lebih maksimal.

Refleksi dilakukan setelah tindakan dan pengumpulan data sikap dan minat dan hasil belajar siswa pada Siklus I, guru mendapatkan beberapa kesimpulan, pertama pembelajaran pada siklus I menggunakan media Open Office Impress dapat berlangsung secara baik dan sesuai dengan rencana yang telah di buat. Guru juga sudah menjalankan tugasnya sebagai pendidik secara maksimal. Namun hal ini masih bisa ditingkatkan agar pembelajaran bisa lebih optimal, kedua dari data yang didapat mengenai aspek sikap dan minat belajar siswa menggunakan media Open Office Impress, data yang diperoleh sudah menunjukkan adanya perubahan yang baik pada siklus I namun masih ada beberapa indikator yang masih bisa ditingkatkan, seperti halnya pada indikator keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat, kurangnya perhatian siswa dalam pembelajaran dan indikator siswa bergerak aktif atau bersemangat dalam pembelajaran. kesimpulan yang terakhir pada aspek hasil belajar siswa data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang baik pada siklus I, namun hal ini perlu di perkuat pada siklus berikutnya agar data yang didapat lebih akurat.

(20)

rata-15

rata siklus I. Hasil yang di peroleh pada tiap–tiap indikator sikap dan minat belajar siswa sudah mengalami kemajuan yang baik. Indikator yang ingin di tingkatkan pada siklus I pun sudah mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus II walaupun masih ada satu indikator yang masih tertinggal namun secara keseluruhan hasil yang diperoleh sudah memenuhi kriteria yang diharapkan.

Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, selanjutnya guru melaksanakan refleksi. Pada siklus II kegiatan pembelajaran menggunakan media Open Office Impress telah berjalan sesuai yang diharapkan. Pengoptimalan sikap dan minat belajar siswa juga berjalan sesuai yang diharapkan dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Tak hanya itu hasil belajar pada siklus II pun mengalami peningkatan yang baik. Dari keseluruhan tindakan yang dilakukan penggunaan media pembelajaran media Open Office Impress mampu meningkatkan sikap dan minat belajar sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal itu di tunjukkan pada peningkatan data sikap dan minat serta hasil belajar yang di peroleh pada siklus II.

Dari hasil penelitian yang didapat pada siklus II penelitian sudah cukup dan bisa di hentikan, dikarenakan hasil yang diperoleh pada siklus ke II sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan yaitu pada sikap dan minat belajar siswa, indikator sikap dan minat mencapai ≥70% dan pada hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM mencapai jumlah ≥70%.

Dari pelaksanaan penerapan media Open Office Impress untuk meningkatkan sikap dan minat serta hasil belajar siswa yang dilakukan di SMP N 3 Salatiga. Pada siklus I menunjukkan bahwa, awal pertemuan siklus I sebagian siswa masih terlihat bingung pada penggunaan serta pengoperasian media Open Office Impress namun sebagian siswa terlihat mampu menyiasati bagaimana penggunaan media Open Office Impress. siswa juga masih terlihat malu untuk bertanya pada guru dan siswa lebih cenderung bertanya pada teman sebelah. Siswa tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi menggunakan media Open Office Impress. Pengamatan yang didapat oleh guru tentang sikap dan minat serta hasil belajar siswa dalam penggunaan media Open Office Impress, perlu di perkuat melanjutkan ke siklus II.

Pada siklus II di awal pelajaran terlihat siswa tak memiliki masalah pada penggunaan media Open Office Impress. siswa terlihat lebih nyaman menggunakan media Open Office Impress dikarenakan kegiatan pembelajaran tak terpacu pada guru. Pengoperasian serta penggunan media Open Office Impress mampu meningkatkan sikap dan minat belajar siswa dikarenakan siswa memiliki ruang gerak yang cukup untuk berkreasi dalam pembelajaran. Guru pun terlihat merasa terbantu menggunakan media Open Office Impress. penggunaan media Open Office Impress dapat memberikan pengalaman tak terduga bagi siswa sehingga guru tak perlu sulit–sulit menyampaikan gambaran dari apa yang akan di pelajari.

(21)

16

lebih baik, sebagian besar indikator sikap dan minat belajar siswa sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan namun masih ada beberapa indikator yang masih bisa di optimalkan sehingga sikap dan minat belajar siswa menggunakan media Open Office Impress bisa lebih optimal, oleh karena itu penelitian dilanjutkan pada siklus II.

Dari pengamatan siklus II data yang diperoleh menunjukkan hasil yang memuaskan. Indikator sikap dan minat yang ingin dioptimalkan pada siklus I pun sudah dapat ditingkatkan di siklus II. Secara keseluruhan disetiap indikator sikap dan minat belajar siswa sudah mencapai kriteria yang ditentukan di siklus ke II. Dari keseluruhan indikator sikap dan minat belajar siswa menggunakan media Open Office Impr ess, peningkatan data sikap dan minat belajar dari pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dibandingkan gambar grafik sebagai berikut:

Gambar 4. Grafik Peningkatan sikap dan minat Belajar

Dari data yang diperoleh pada gambar diatas dapat di ketahui bahwa sikap dan minat belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan yaitu ≥70% sehingga dapat di simpulkan bahwa penggunaan media Open Office Impress mampu meningkatkan sikap dan minat belajar siswa.

Terjadi peningkatan belajar setelah menggunakan media Open Office Impress. Penggunaan media Open Office Impress dalam pembelajaran Fisika IPA ternyata berpengaruh positif bagi hasil belajar siswa di SMP N 3 Salatiga kelas IX e. Sebelum menggunakan media Open Office Impress, dari ke 28 siswa hanya terdapat 14 siswa atau sekitar 42,85% saja yang mampu mencapai nilai KKM 70 ke atas. Setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media Open Office Impress, hasil belajar siswa ternyata mampu ditingkatkan. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya nilai tes dari siklus I dan siklus II.

Hasil pada siklus I, dari ke 28 siswa yang mampu mencapai nilai sesuai atau lebih dari KKM yang ditentukan adalah 23 siswa atau sekitar 76,19%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu sebanyak 25 siswa atau sekitar 85,69%. Meskipun masih ada 3 siswa yang belum mencapai KKM

Pratindakan 71.40% 28.00% 76.20% 52.38% 61.90% 61.90%

Siklus I 83.33% 50% 78.57% 69.05% 83.33% 64.29%

Siklus II 95.24% 74.19% 90.48% 90.48% 92.86% 80.95%

(22)

17

nilainya pada siklus II, tetapi target yang ditentukan telah tercapai yaitu sebesar 70%. Secara keseluruhan data yang di peroleh dari pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat di gambarkan pada diagram sebagai berikut:

Gambar 5. Grafik Peningkatan Hasil Belajar

Diagram diatas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan mulai dari pra tindakan, siklus I sampai ke siklus II. Dari pra tindakan sampai siklus I terdapat peningkatan dari 42,85% menjadi 76,19% atau terdapat peningkatan sebesar 33,34%. Sedangkan dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan dari 76,19% menjadi 85,69%. atau sekitar 9,50%.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, beberapa pokok–pokok temuan penelitian dalam penggunaan media Open Office Impress untuk meningkatkan sikap dan minat serta hasil belajar siswa di kelas IX IPA, antara lain siswa terlihat merasa nyaman menggunakan dan mengoperasikan media Open Office Impress dalam pembelajaran. Sikap dan minat belajar siswa pun mampu meningkat. Hasil belajar siswa pun mampu meningkat. Hal ini terlihat dari grafik sikap dan minat belajar serta hasil belajar siswa yang meningkat pada tiap siklusnya. Sikap dan minat belajar siswa dapat dirangsang memberikan reward kepada siswa yang mau berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru.

5. Simpulan

(23)

18

6. Daftar Pustaka

[1] Rusman. (2010). Berjudul “Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

[2] Elizabeth E Barkley, dkk. (2005). Berjudul “Collaboratif Learning Techniques”. Bandung: Nusa Media.

[3] K. Patricia. (2012). Teknik-teknik Media Pembelajaran. Bandung: Nusa Media.

[4] Azhar Arsyad, (2007:17). Berjudul “Media Pembelajaran”. Jakarta: PT Grafindo Persada.

[4] Muaraputra Sinaga, S.Pd. (2008) Berjudul “Pemanfaatan model pembelajaran Power P oint dalam mata pelajaran Sejarah di SMA N 1 Nainggolan”. Jurnal inovasi dan teknologi.

[5] Nurul Sofiatin Zuhro. (2011) Berjudul “Penggunaan media pembelajaran open office impress meningkatkan pemahaman konsep cahaya dan alat optik pelajaran IPA siswa kelas V SD Dadapsari No. 129 Surakarta tahun

2011 ”. Jurnal Penelitian.

[6] Bruce Byfield, (2010). Berjudul “Open office impress platform system”. Jurnal penelitian dan perkembangan.

[7] Azhar Arsyad, dkk (2002). Berjudul “Media Pengajaran”. Jakarta: Rajawali Persada.

[8] Sugiyono. ( 2007). Berjudul “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[9] Lewin, Kurt. (1951). “F ield theory in social science; selected theorical papers. D. Cartwight (ed). Harper & Row, New York

[10] Kemmis, s. & McTaggart, R. (1983) “The Action Research Planner. 3rd ed. Victoria, Australia: Deakin University.

[11] Aritonang, (2008). Berjudul “Membangkitkan Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

[12] Azwar, Saifuddin. (2005).Berjudul “Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[13] Miles, Matthew B. Dan A. Michae Huberman. (1992). Berjudul “Analisis Data Kualitatif: Buku Tentang Metode-Metode Baru;Penerjemah, tjetjep Rohidi. Jakarta: UI-Press.

Gambar

Gambar 1. Siklus PTK menurut Kurt Lewin[10]
Tabel 1. Indikator minat belajar menurut (Aritonang. 2008)[11]
Tabel 2. telah dipilihnya dengan segala resiko  Indikator sikap menurut (Azwar, Syaifuddin
Gambar 3. Teknik Analisis Data
+5

Referensi

Dokumen terkait