• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KINERJA BPMPKB 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENCANA KINERJA BPMPKB 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KINERJA

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD)

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN

KELUARGA BERENCANA (BPMP & KB)

KOTA PAYAKUMBUH

(2)

RENCANA KINERJA (RENJA) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA

BERENCANA (BPMP & KB) KOTA PAYAKUMBUH TAHUN ANGGARAN 2015

A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana

(BPMP & KB) merupakan lembaga Teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota

Payakumbuh. Adapun Struktur Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebagai

berikut :

a. Kepala Badan (Eselon II/b)

b. Sekretaris (Eselon II/a)

c. Kepala – kepala Bidang (Eselon III/b) terdiri dari :

 Kabid Pengendalian Program

 Kabid Pemberdayaan Masyarakat

 Kabid Pemberdayaan Perempuan

 Kabid Keluarga Berencana

d. Kepala – kepala Sub Bagian dan Bidang (Eselon IV/a) terdiri dari :

 Kasubag Umum dan Perlengkapan

 Kasubag Keuangan

 Kasubag Kepegawaian

 Kasubbid Perencanaan Program

 Kasubbid Evaluasi dan Pelaporan

 Kasubbid Kelembagaan dan Pemberdayaan Swadaya Masyarakat

 Kasubbid Ketahanan Ekonomi Masyarakat

 Kasubbid Pemberdayaan Perempuan

 Kasubbid Perlindungan Anak

 Kasubbid Keluarga Berencana

(3)

Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 yang telah diubah menjadi

Permendagri No. 59 Tahun 2007, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan

Keluarga Berencana (BPMP & KB) memepunyai Fungsi Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga sesuai unsur wajib Pemerintah.

II. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Tugas Pokok

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Permpuan dan KB mempunyai tugas pokok

membantu Walikota dalam penyelenggaraan urusan pemerintah dan tugas

pembantuan bidang Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga

Berencana.

b. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Badan

Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB mempunyai fungsi :

1. Penyusunan Program kerja di bidang pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan, dan KB

2. Pelaksanaan koordinasi dan pengawasan tugas kesektariatan Badan.

3. Pelaksanaan Evaluasi Kinerja dan penyusunan pelaporan tugas – tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB.

4. Pelaksanaan koordinasi perncanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan

pengawasan tugas – tugas bidang dengan prinsip – prinsip pelayanan prima yang terhindar dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

III. Visi dan Misi

a. Visi

Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB mengacu pada Visi

Indonesia serta mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Kota Payakumbuh yang

tertuang dalam RPJMD tahun 2013 – 2017, yaitu :

“MASYARAKAT PAYAKUMBUH YANG MAJU, TANGGUH, dan

MANDIRI”

Makna dari Visi : Mengembangakan pembangunan yang pro masyarakat (Pro

Society Development) sebagai bentuk pengejawantahan urusan wajib

pemerintah yang berada pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan,

dan KB dalam rangka meningkatkan partisipasi dan peran aktif masyarakat

untuk setiap program dan tingkat kegiatan yang dilaksanakan.

b. Misi

Untuk pencapaian program sesuai Visi, maka Misi yang dilaksanakan oleh

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan KB adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan Pemberdayaan Masyarakat melalui partisipasi dan

(4)

2. Menyelenggarakan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Masyarakat

melalui pendayagunaan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam proses

produksi keluarga dan masyarakat.

3. Menyelenggarakan Pemberdayaan Perempuan melalui peningkatan kualitas

hidup perempuan, memperkuat pengarusutamaan gender, dan menghapus

segala bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

4. Menyelenggarakan Perlindungan Anak melalui penghapusan segala bentuk

kekerasan terhadap anak dan meningkatkan kesejahteraan terhadap anak.

5. Menyelenggarakan pelayanan KB melalui penyuluhan dan konseling

pendewasaan usia perkawinan serta pemenuhan alat dan obat kontrasepsi.

6. Menyelenggarakan pembinaan keluarga balita, remaja, dan lansia.

IV. Identifikasi Masalah

Masalah – masalah dalam pelaksaan Program dan Kegiatan Badan

Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana terdiri dari 2 (dua)

faktor : Faktor Internal dan Faktor Eksternal

a. Faktor Internal

Faktor Internal yang mempengaruhi kegiatan – kegiatan yang telah dan akn dilaksanakan dapat dilihat dari kekuatan yang dimiliki dan kelemahan yang

terdapat pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluaga

Berencana.

1. Kekuatan

Dalam melaksanakan program dan kegiatan, Badan Pemberdayaan

Masyarakat, Permpuan, dan KB didukung oleh berbagai kebijakan dari

pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, melalui :

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak.

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

 Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam

Pembangunan Nasional.

 Keppres No. 49 Tahun 2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan

Masyarakat Desa (LKMD) atau sebutan lain.

 Peraturan Mentreri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan

Kelurahan.

 Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2005 yang dikukuhkan dengan

(5)

Nasional merupakan bagian dari Pembangunan Kualitas Manusia dan

Bagian dari Program Pengentasan Kemiskinan.

 DPA Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan KB berupa

dukungan dana dari Pemerintah Kota Payakumbuh untuk kesuksesan

Program Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga

Berencana.

2. Kelemahan

Setelah penyerahan sebagian kewenangan pengelolaan program KB/KS

pada akhir tahun 2003 ke Kab/Kota, sejumlah kendala telah menjadi

persoalan pada program Keluarga Berencana dari tahun ke tahun. Kendala

tersebut merupakan bagian dari kelemahan secara internal pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana, adapun

kelemahan tersebut adalah berupa :

 Keterbatasan Tenaga Penyuluh (PLKB/PKB) untuk operasional

dilapangan.

 Rendahnya dana operasional yang dianggarkan oleh Pemerintah Kota.

 Masih kurangnya keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan

Perempuan.

 Masih rendahnya penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan

anak.

 Masih kurangnya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan

perempuan.

 Masih lemahnya peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan.

 Kurangnya Peningkatan keberdayaan Masyarakat Pedesaan.

 Masih lemahnya pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.

 Berkurangnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun

desa.

 Masih lemahnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.

 Masih kurangnya Peningkatan peran perempuan di deaerah.

 Masih belum terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang telah dan akan

dilaksanakan dapat dilihat dari peluang yang dilmiliki dan ancaman yang

terdapat diluar pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan KB.

1. Peluang.

 Meningkatkan pengetahuan penduduk terhadap informasi keluarga

(6)

 Menurunkan angka kelahiran (CBR dan TFR).

 Membangun keluarga sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi

keluarga aseptor terutama keluarga miskin.

 Berkurangnya angka kemiskinan Kota Payakumbuh

 Terhapusnya Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

 Meningktanya Kesejahteraan Anak.

 Terjaminnya keharmonisan dan antara kelembagaan di kota

Payakumbuh.

2. Ancaman

 Kurangnya minat dan kemauan masyarakat untuk mengikuti program

KB.

 Tidak sebandingnya wilayah kerja dengan ketersediaan petugas

dilapangan.

 Terjadinya peningkatan jumlah KK miskin dikota Payakumbuh.

 Masihnya rendahnya partisipasi pria dalam penggunaan/pemakai

kontrasepsi KB.

 Masih tingginya angka pengangguran di kota Payakumbuh.

V. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

Untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk menuju masyarakat tangguh, maju dan

mandiri, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga

Berencana mempunyai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut:

a. TUJUAN JANGKA MENENGAH.

Berdasarkan pada tantangan dan issue-issue yang melatarbelakangai visi dan

misi, maka Tujuan Jangka Menengah yang ingin dicapai dalam rangka

pelaksanaan program Badan Pemberdayaan Masyarakat, Permpuan dan KB

adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan anak dan perempuan.

2. Meningkatkan penguatan kelembagaan organisasi perempuan.

3. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat.

4. Peningkatan dan Pengembangan lembaga ekonomi masyarakat.

5. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

6. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB/KR.

7. Meningkatkan Keluarga Sejahtera.

8. Meningkatkan Pemberdayaan Keluarga dalam rangka mewujudkan

(7)

b. SASARAN PROGRAM TAHUN 2015.

Agar tujuan dapat diwujudkan maka Sasaran Program tahun 2015 Badan

Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB adalah sesbagai berikut :

1. Terlaksananya kegiatan penunjang administrasi perkantoran selama tahun

anggaran berjalan

2. Terlaksananya penyusunan Rencana Strategis BPMP&KB Kota

Payakumbuh Tahun 2013-2018.

3. Terlaksananya peningkatan wawasan dan pengetahuan aparatur mengenai

peraturan yang menyangkut Tupoksi masing-masing aparatur.

4. Terlaksananya kegiatan Forum Anak. 150 Orang

5. Terbentuknya Pokja Pengarus Utamaan Gender (PUG), dan tersedianya

Data Analisis Gender dan Anak

6. Terlatihnya sebanyak aparatur dan tenaga pendidik sebanyak 200 orang

tentang konvensi hak-hak anak, UU Perlindungan Anak serta Implementasi

dalam dunia pendidikan

7. Terlaksananya program Gerakan Sayang Ibu (GSI) /Kecamatan Sayang Ibu

( KSI ) di Kota Payakumbuh

8. Terlaksananya Pelatihan Tata Boga bagi perempuan yang berpenghasilan

rendah di Kota Payakumbuh

9. Terlaksananya penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi

keluarga miskin, melalui operasional Mobil Pelayanan KB dan momentum

strategis KB-KES-Polri, IBI, TNI dan PKK

10.Terpenuhinya pengadaan alat-alat kedokteran/kebidanan, alat-alat studio

dan kebutuhan program KB lainnya

11.Terlaksananya Pembinaan dan pengayoman kelestarian peserta KB

12.Terlaksananya pelayanan konseling KB bagi calon akseptor KB

13.Terlaksananya biaya operational kader BKB sekota Payakumbuh

14.Tersedianya biaya operasional kader BKR, BLK, BKL

15.Terlaksananya sosuialisasi program pemberdayaan masyarak DAS dan

pembinaan oleh SKPD terkait kepada KK Binaan P2WKSS

16.Terlaksananya orientasi Tim Pengelola/ Tim Pelaksana PMT-AS, dan

Kader Posyandu, terlaksananya Pembuatan Makanan Jajanan PMT-AS,

terlaksananya lomba Menu PMT-AS dan Kader Posyandu Integrasi

BKB-PAUD.

17.Terlaksananya pendataan Data Dasar Keluarga, Fasilitasi dan penyusunan

Pendayagunaan Data Profil Kelurahan

18.Terlaksananya kegiatan lomba kelurahan dan lomba kelompok UEM-SP

berprestasi tingkat Kota dan Propinsi, Terlaksananya kegiatan BBGRM,

(8)

VI. ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015

a. URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Capaian Program : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi

perkantoran.

Kegiatan :

 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik  Penyediaan Jasa Pemeliharaan & Perizinan Kend Dinas

 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

 Penyediaan Alat Tulis Kantor

 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

 Penyediaan Makanan & Minuman

 Rapat Koordinasi & Konsultasi ke luar Daerah

 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Capaian Program : Meningkatnya kecepatan, kenyamanan dan keamanan

kerja aparatur

Kegiatan :

 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kend Dinas/Operasional

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Capaian Program : Meningkatnya Disiplin dan Kewibawaan Aparatur

Kegiatan :

 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapanny

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Capaian Program :Meningkatnya Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Kegiatan

 Pengolahan dan Penyusunan Rencana Strategis 5 Tahunan SKPD

(9)

5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Capaian Program : Meningkatnya kapasitas dan kinerja sumber daya

aparatur

Kegiatan :

 Bimbingan Teknis Impelementasi Peraturan Perundang-undangan

6. Program Peningkatan Keberdayaan masyarakat dan desa

Capaian Program : Meningkatnya pelayanan terhadap masyarakat dan desa

Kegiatan :

 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan

 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan

Masyarakat

 Penyelenggaraan Desiminasi Informasi bagi Masyarakat Desa

7. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Capaian Program : Meningkatnya pembangunan kelurahan dan

pemberdayaan masyarakat serta partisipasi masyarakat

Kegiatan :

 Pembinaaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa

b. URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA

1. Program Keluarga Berencana

Capaian Program : Meningkatnya Jumlah dan kualitas Keluarga Berencana

Kegiatan :

 Penyediaan Pelayanan KB & Alat Kontrasepsi ( Alkont ) bagi Keluarga Miskin (3 paket)

 Pengadaan Sarana dan Prasana Keluarga Berencana (Cost Sharing &

DAK)

 Pembinaan keluarga Berencana

2. Program Pelayanan Kontrasepsi

Capaian Program : Meningkatnya Pelayanan Kontrasepsi KB

Kegiatan :

 Pelayanan Konseling KB

3. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan &

Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

Capaian Program : Tersedianya bahan Informasi tentang pengasuhan dan

pembinaan tumbuh kembang anak

(10)

 Pengumpulan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan Dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

4. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Capaian Program : Meningkatnya pelayanan Tenaga Pendamping

Kelompok Bina Keluarga

Kegiatan :

 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan.

c. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Capaian Program : Meningkatnya Keserasian Kebijakan Kualitas Anak

dan Perempuan

Kegiatan :

 Pelaksanaan Sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Capaian Program : Meningkatnya Penguatan Kelembagaan

Pengarustamaan Gender

Kegiatan :

 Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak

 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan anak

3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Capaian Program : Meningktanya Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan

Kegiatan :

 Pelaksanaan Kebijakan Perlindungan Perempuan di Daerah

4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

Capaian Program : Meningkatnya keberadaan organisasi perempuan dan

kesetaraan gender di Kota Payakumbuh

Kegiatan :

 Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan peran serta dan kesetaraan

(11)

PENUTUP

Dengan diajukannya Rencana Kinerja Tahun 2015 oleh Badan BPMP dan KB,

diharapkan kinerja BPMP dan KB ke depan akan lebih banyak memberikan kontribusi dan

masukkan ke Pemerintah Kota Payakumbuh dalam urusan Pemberdayaan Masyarakat,

Perempuan dan Keluarga berencana.

Harapan untuk tingkat kota Payakumbuh, akan tercapainya Visi kota untuk

meningkatkan SDM yang berkualitas melalui peningkatan kelembagaan dan jajaran pelayanan

pada BPMP dan KB.

Rencana Kinerja ini masih membutuhkan masukan dan dukungan dari segenap lapisan

terkait guna tercapainya program PMP dan KB di kota Payakumbuh.

Payakumbuh, Maret 2014

Kepala

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif..

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar S.Kep di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun

Kerangka Pendekatan Penelitian Penduduk yang mendiami Kepulauan Karimunjawa KEPULAUAN KARIMUNJAWA Penetapan sebagai Taman Nasional Karimunjawa Kebutuhan Ekonomi dan Sosial

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi komputer berbasis android yang dapat membantu seorang Owner Surveyor dalam melakukan proses survei kondisi.. Dalam

PERLOMBAAN Memberikan pengalaman, memotivasi - Lomba Pidato Bahasa Inggris Setiap Akhir Semester Siswa Siswa/Guru RAPBS anak agar lebih giat lagi untuk berlatih - Lomba Membaca

[r]

Fuzzifikasi merupakan proses yang digunakan untuk mengubah masukan tegas/nyata ( crisp inputs ) yang bersifat bukan fuzzy ke dalam himpunan fuzzy menjadi nilai

Dari hasil penelitian dan wawancara terhadap responden didapatkan informasi bahwa jumlah ganti rugi yang diterima oleh petani termasuk dalam kategori rendah, hal