• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekonstruksi Celah Bibir Unilateral Dengan Metode Cronin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rekonstruksi Celah Bibir Unilateral Dengan Metode Cronin"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

REKONSTRUKSI CELAH BIBIR UNILATERAL DENGAN METODE CRONIN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

NIRMA HERFINA P NIM 070600107

DEPARTEMEN BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

(2)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 13 Juli 2012

Pembimbing : Tanda tangan

(3)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji pada tanggal 13 Juli 2012

TIM PENGUJI SKRIPSI

KETUA : Shaukat Osmani Hasbi, drg., Sp.BM ……… ANGGOTA : 1. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM ……… 2. Hendry Rusdy, drg., Sp.BM., M.Kes ………

(4)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Tahun 2012

Nirma Herfina P

Rekonstruksi celah bibir unilateral dengan metode Cronin viii + 35 halaman

Celah bibir merupakan suatu kelainan genetik yang didapat sejak lahir, berupa celah bibir atas, baik satu sisi maupun dua sisi yang dapat mengenai sebagian bibir atau mencapai dasar hidung. Celah bibir dapat terjadi satu sisi (unilateral) maupun dua sisi (bilateral).

Dalam dunia kedokteran gigi banyak metode yang digunakan untuk merekonstruksi celah bibir, salah satunya metode Cronin. Metode Cronin merupakan modifikasi dari metode Tennison dengan dasar triangular flap yang pada prinsipnya mempertahankan cupid’s bow pada prolabium. Metode ini diindikasikan pada operasi bibir sumbing baik untuk yang celahnya lebar maupun sempit dengan hasil akhir berupa parut yang halus.

Komplikasi merupakan hal yang lazim dalam suatu tindakan perawatan bedah. Komplikasi yang bisa timbul setelah pembedahan adalah pendarahan, obstruksi saluran pernafasan, infeksi, dan deviasi septum nasi.

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, sehingga skripsi ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih dengan tulus kepada:

1. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp.BM., selaku kepala Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG USU yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., M.Kes, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, transfer ilmu, dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K) selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan kepada penulis sejak awal masa perkuliahan di FKG USU. 4. Seluruh staf pengajar FKG USU khususnya di Departemen Bedah Mulut dan

Maksilofasial yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya.

(6)

7. Terima kasih dengan tulus kepada Yudhi Pradana yang selalu setia memberikan motivasi, dukungan, doa, dan meluangkan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat penulis, Rahma Tika, Maharani, Mita Suci, Emilia, Shinta, Caroline, Etik, dan

teman-teman lainnya angkatan 2007 yang ikut membantu penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan masyarakat.

Medan, 02 Juli 2012 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ... ii

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI... ... iii

KATA PENGANTAR... ... iv

DAFTAR ISI... ... vi

DAFTAR TABEL... ... vii

DAFTAR GAMBAR... ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN... ... 1

BAB 2 CELAH BIBIR 2.1 Definisi dan etiologi celah bibir... 4

2.2 Patofisiologi... 11

2.3 Klasifikasi dan insidensi... 14

BAB 3 METODE CRONIN 3.1 Definisi dan indikasi... 18

3.2 Metode Cronin sebagai perawatan alternatif celah bibir unilateral 3.2.1 Desain insisi Cronin... 18

3.2.2 Keuntungan dan kerugian perawatan dengan metode Cronin... 19

3.3 Metode-metode lain dalam perawatan calah bibir unilateral…….. 20

BAB 4 PERAWATAN 4.1 Tindakan operasi... 24

4.1.1 Praoperasi... 24

4.1.2 Teknik operasi... 25

4.1.3 Perawatan pascabedah... 29

4.1.4 Komplikasi... 30

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1 Penderita celah bibir unilateral komplit berusia 5 bulan... 4

2 Penderita celah bibir yang mengidap sindrom autosomal ektodermal displasia... 7

3 Penderita disostosis kraniofasial... 7

4 Penderita celah bibir bilateral dan celah langit-langit dengan van der Woude syndrome dan pit pada bibir bawah... 8

5 Celah bibir unilateral (satu sisi) dan celah bibir bilateral (dua sisi) 15

6 Perbandingan antara bibir normal, celah bibir unilateral, dan celah bibir bilateral... 15

7 Klasifikasi celah bibir dan celah langit-langit menurut Veau... 16

8 Desain insisi Cronin... 17

9 Desain rekonstruksi celah bibir metode Millard... 20

10 (a) Desain metode Barsky sebelum operasi... 21

(b) Desain metode Barsky setelah operasi... 21

11 Desain rekonstruksi celah bibir metode LeMesurier... 22

12 Desain rekonstruksi celah bibir metode Tennison... 22

Gambar

Gambar  1

Referensi

Dokumen terkait

6 Menyerahkan fotocopy lembar penilaian lapang (Form 4) yang ditandatangani pembimbing lapang tempat pelaksanaan PKN. 7 Menyerahkan hasil scan Berkas Persyaratan Ujian dalam bentuk

• Digunakan pada tempat tertentu untuk mencegah air masuk atau melewati. bangunan secara horizontal

Oleh karena itu kami mohon kepada Ketua Jurusan Sosiologi FISIP-UB untuk menentukan dosen penguji bagi mahasiswa tersebut di atas. Malang, ………

Misalnya: Pada pembelajaran pendidikan Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan, dimana peserta didik didorong kemampuannya untuk

Mulai tahun pajak 2011 untuk wajib pajak orang pribadi terdapat kemudahan untuk menyampaikan SPT Tahunan formulir 1770 S dan 1770 SS krena dapat menyampaikan SPT kapan

Ini menandakan bahwa Pelabuhan Panjang memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk dapat menjadi suatu main port, ditambah lagi

Dari hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan metode falling head didapat nilai koefisien dari titik percobaan pertama sebesar 5.5 m/hari dan titik

Waktu eksekusi program pencarian kata menggunakan metode Boyer-Moore pada satu, dua, tiga dan empat pro- sesor ditunjukkan dalam Tabel 1 untuk pencarian kata meng- gunakan kata