7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambang Semarang
Gambang Semarang merupakan kesenian tradisional yang terdiri atas seni musik, vokal, tari dan lawak. Dalam perkembangannya lagu lagu Gambang Semarang bernuansa gembira dan menyatu dengan penari, gemulai namun tetap segar. Kekhasannya terletak pada gerak telapak kaki yang berjungkat-jungkit sesuai irama lagu yang lincah dan dinamis yang diiringi dengan alunan musik. Jenis alat musiknya seperti bonang, gambang, gong suwuk, kempul, peking, saron, kendang dan alat musik cina (erhu, dizi, guzheng, dan lain-lain)1.
Kesenian Gambang Semarang merupakan hasil persebaran budaya Betawi di Jakarta yang di bawa sejumlah orang Betawi yang bermigrasi dan bermukim di tengah kota Semarang. Alunan musik Gambang Semarang yang tidak lain turunan dari Gambang Kromong ini, dekat dengan alunan musik masyarakat Tionghoa. Gambang Semarang, saat ini hanya dapat dijumpai pada acara-acara pemerintahan dan festival kesenian.
Urutan penyajian yang biasa digunakan dalam Pertunjukan Gambang Semarang yaitu:
1. Instrumenalia, sebagai pembuka pertunjukan
2. Lagu Gambang Semarang sebagai tanda perkenalan 3. Lagu instrumenalia sebagai pengiring tarian
4. Lawak
5. Lagu instrumenalia untuk pengiring tarian 6. Lagu-lagu penutup
8
Berikut ini lagu-lagu Semarangan dan penjelasannya: 1. Empat Penari/ Gambang Semarang
Pencipta: Oey Yok Siang
Menggambarkan Kelincahan dan gerak-gerik penari Gambang Semarang 2. Gado-gado Semarang
Pencipta: Kelly Puspito
Menggambarkan sejarah, kondisi geografi, etnis dan budya Kota Semarang.
3. Simpang Lima Kota Semarang Pencipta: Kho Tjai Hian
Menggambarkan keindahan sebuah kawasan di Kota Semarang yang sangat terkenal yaitu Simpang Lima
4. Jangkrik Genggong Pencipta: Anjar Any
Menceritakan tentang seorang wanita yang senang dengan seseorang pria tapi setelah didekati ternyata orang yang disuka itu tidak sesuai yang diharapkan, lelaki ternyata berpindah kelain hati.
5. Malu-malu Kucing Pencipta: Oey Yok Siang
Lagu ini merupakan permainan metafor yang diolah supaya terkesan jenaka. Sindiran yang dilantunkan untuk oknum-oknum tertentu dibalut dengan lagu yang syairnya berpantun.
B. Suita
Suita adalah bentuk musik instrumental yang terdiri dari beberapa pilihan gerakan. Pada dasarnya suita memiliki dua jenis yaitu Suita Barok (1650-1750) dan Suita Modern yang berkembang pada abad 19 dan abad 202.
2Leon Stein,The Study and Analysis of Musical Form (Princeton: Summary-Birchard,
9
1. Suita Barok
Suita merupakan perkembangan musik tari dan musik instrumental di Eropa. Istilah suita pertamakali muncul di Perancis pada abad 16. Pada mula-mula abad 16 suita hanyalah dua tarian yang memiliki tempo moderato, dengan nama tarian Pavane-Gaillard, atau Pavane-Saltarello. Pada akhir abad 16 bertambahn satu tarian yang membuat kesan lebih hidup. Pada perkembangan suita di abad ke- 17 dan abad ke- 18 istilah suita dipakai di Eropa Barat dalam arti yang tak menentu, umumnya yang
dimaksud adalah “deretan beberapa jenis tarian berbeda”. Komponis yang mengemukakan bagian standar suita barok adalah Johann Jacob Froberger (1616-1667)3. Pada awalnya, karya suita milik J.J. Froberger terdiri dari allemande, courante, sarabande, dan gigue yang difungsikan sebagai optional dance dan diletakkan sebelum atau sesudah courante. Seiring berkembangnya waktu, Froberger menjadikan gigue bukan hanya sebagai optional dance, tetapi sudah menjadi bagian dari suita barok yang diletakkan pada bagian akhir dari suita barok.Optional dance yang sering digunakan di Perancis yaitu minuet, bourree, gavotte, passepied, polonaise, rigaudon, air, dan lain-lain4.
Pada umumnya Suita Barok terdiri dari empat bagian yaitu:
a. Allemande
Allemande umumnya merupakan musik yang mengalir cukup stabil dengan tempo Allegro moderato, sering diawali dengan birama gantung, dan alunan melodi mengalir.
b. Courante
Courante bersifat lebih hidup dan bersukat kelipatan tiga. Karakteristik dari courante yaitu selalu diawali dari birama gantung dan lebih homofonik daripada allemande.
10
c. Sarabande
Sarabande menggunakan tempo yang lambat, ada tekanan pada hitungan dua dan banyak nada hias didalamnya.
d. Gigue
Gigue merupakan bagian penutup dari suita. Tempo sangat hidup dengan sukat 6/8, 9/8, atau 12/8. Arus melodi mengalir menggunakan banyak notasi bertitik.
2. Suita Modern
Suita moderen adalah bentuk karya musik instrumenal dari beberapa pilihan yang disatukan oleh sebuah subyek yang muncul pada abad 19-20. Tidak seperti Suita Barok, tiap bagian bagiannya tidak harus mengandung unsur tarian, tonalitas yang sama, dan kesamaan bentuk yang diulang atau dengan kata lain komponis pada masa ini telah meninggalkan aturan-aturan dan struktur bentuk musik pada Suita yang populer pada periode barok. Hal ini didorong oleh rasa ingin berekperimen dan rasa nasionalisme para komponis pada masa itu.
Kategori dalam Suita moderen tidak selalu dihubungkan dengan bentuk namun lebih dihubungkan dengan jenis musik, seperti Suita untuk iringan drama dalam karya Grieg yang berjudul Peer Gynt suite, Suita Ballet dalam karya Stravinsky yang berjudul ”Rite of
Springs”, dan Suita program yang berjudul The Planets karya Gustav
Holst untuk mempresentasikan ketujuh planet (Merkurius, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, Venus, dan Neptunus) dengan pendekatan astrologi. Suita moderen yang berkembang pada abad 19-20 memiliki tujuan atau peranan sebagai berikut :
11
b. Sebagai musik program ( Holst, The Planets)
c. Sebagai deretan tarian kontemporer (Bartok: Suiten, Tanzsuiten, KleineSuiten; Hindemith: Suite 1922).
d. Sebagai deretan adegan ballet (Tchaikovsky: Dorröschen, Der Nussknacker;Stravinsky: Der Feuervogel; Reger: Eine Ballet Suite).
e. Sebagai musik drama (Bizet: L'Arlesienne, Greig: Peer Gynt Suite). f. Sebagai seni ungkapan kesan yang berlainan (Mussorgsky: Pictures
of an Exhibition, Reger: Vier Tondichtungen nach A. Böcklin).
g. Sebagai deretan lagu yang berlainan (Berg: Lyrische Suite fürStreichinstrumene)5.
C. Kuartet Gitar
Kuartet adalah komposisi yang dimainkan oleh empat pemain solo. Pertama kali muncul pada abad ke 15 yang pada awalnya adalah komposisi untuk vokal yang terdiri dari suara; sopran, alto, tenor, dan bass6. Kemudian seiring perkembangan waktu banyak komposisi kuartet yang ditulis untuk instrumen. Kuartet gitar sendiri adalah empat pemain gitar yang memainkan sebuah lagu yang telah di gubah untuk empat instrumen.
Gitar adalah alat musik petik berdawai yang memiliki lubang dan ruang resonansi, terdapat ketebalan di sisi sampingnya, terdapat leher gitar. Umumnya gitar klasik menggunakan enam senar dengan penadaan E, A, d, g,
b, e’, yang dapat disetem menggunakan tuning pegs. memiliki 19 fret yang terbuat dari metal. Kayu yang digunakan biasanya menggunakan kayu spruce atau cedar pada bagian depan dan pada bagian belakang dan samping menggunakan jenis kayu yang keras seperti Brazilian rosewood.7
5Stein, 160.
6Don Michael Randel, The Havard Concise Dictionary of Music and Musicians,
(Cambridge, Massachusetts: Havard University Press, 1999), 540.
12
D. Erhu
Erhu adalah sebuah instrumen gesek yang berasal dari Tiongkok dan
sudah dikenal sejak tahun 960-an. Erhu meniliki dua dawai yang pada awalnya terbuat dari sutra, namun sekarang dawai yang digunakan terbuat dari logam. Kotak suara tempat menampung getaran dawai biasanya berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat, yang ditutup oleh membran yang terbuat dari kulit ular piton. Dawai tersebut digesek menggunakan busur yang terbuat dari bamboo dan rambut ekor kuda, yang diletakan diantara kedua senar erhu. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemain dalam perpindahan senar saat menggesek. Erhu biasanya disetel dengan nada D-A atau C-G8, dengan lebar nada dari D4-D6.
8