J. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN PEMBUATAN BATIK DENGAN PEWARNA RAMAH LINGKUNGAN
JENJANG II
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang
menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan
fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan
modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai
sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing
yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan
bersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan
keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upayaupaya
pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang
bidang keilmuan dan keahlian yang relevan baik secara bilateral,
regional maupun internasional.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus
dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upayaupaya
meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber
daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya
manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian
pembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun
sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara
nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan daya saing
bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan salah satu
langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam
sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program
pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap
tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan
kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan
pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang
bermutu di bidang pekerjaannya masingmasing.
melalui berbagai sektor seperti sektor perekonomian, pendidikan, sektor
ketenagakerjaan dan lainlain. Oleh karena itu, persaingan global tidak
lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata berada
pada ranah nasional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi
pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem
pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara, antara
lain.
1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan.
2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria
kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat
pekerjaan.
3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling
menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga
kerja.
4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan
Indonesia dengan negaranegara lain di dunia baik terhadap capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan
maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk
suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Secara mendasar langkahlangkah pengembangan tersebut mencakup
permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat
tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang
terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional
termasuk Kemdikbud, Kemnakertrans, asosiasi profesi, asosiasi industri,
institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.
Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan
tersebut nampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti
misalnya belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi
penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya
kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh
penghasil tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan
keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk
terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor tenaga
kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upayaupaya untuk mencapai
keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi
pendidikan formal dan non formal, dengan deskripsi kompetensi kerja
yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan
segera.
formal dalam bentuk beragam jenis kursus dan pelatihan (sumber:
www.infokursus.net) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalam
mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan
dari institusi penyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi
kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah
dokumen Standar Kompetensi Lulusan disingkat SKL, sebagaimana
dinyatakan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL dan
Permendiknas Nomor 131 Tahun 2014 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) Kursus dan Pelatihan.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL yang telah disusun
tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI.
Revisi SKL ini juga sekaligus dimaksudkan untuk mengakomodasi
perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia
kerja dan dunia industri.
Berkenaan dengan penyusunan SKL Kursus dan Pelatihan Bidang
Membatik secara umum, dilatarbelakangi pula oleh berbagai peristiwa
dan momentum yang menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan yang
mendesak untuk mendokumentasikan, menyelamatkan, serta
menegaskan bahwa Batik merupakan ranah kebudayaan Indonesia yang
mendasari bahwa batik beserta produk dan kompetensinya perlu
ditransformasikan ke dalam suatu sistem yang terstandardisasi.
Berbagai fakta peristiwa dan momentum tersebut, di antaranya.
1. Sejarah panjang batik di Indonesia merupakan fakta bahwa batik
merupakan artefak budaya sebagai warisan budaya Indonesia asli.
2. Simbolsimbol, nilainilai, beserta aspek estetik dan etik yang
terdapat pada karya batik sebagai presentasi dari kekayaan dan
kreatifitas bangsa dalam artefak budaya Indonesia.
3. Batik telah menjadi jati diri dan identitas bangsa Indonesia.
4. Persebaran dan perkembangan sentrasentra batik lama dan baru di
Indonesia.
5. Unesco pada tahun 2009 memberikan penghargaan terhadap Batik
Indonesia sebagai warisan kekayaan bangsa tak benda sekaligus
menjadi simbol Indonesia di dunia.
6. Diversifikasi batik melalui motif, corak, dan ragam hiasnya dalam
berbagai media, mix media, dan multi media.
7. Peran PAUD dan DIKMAS bidang membatik di berbagai belahan
dunia.
B.
Tujuan Penyusunan SKL
menentukan lulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan
serta bagi yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun,
merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan
maupun implementasinya.
.C.
Uraian Program
Dunia perbatikan berkembang secara berkelanjutan di semua sektor
kehidupan manusia, oleh karena itu program pendidikan membatik
pada lembaga kursus dan pelatihan harus dapat beradaptasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Program kursus dan pelatihan
membatik
salah satunya meliputi: pembuatan batik dengan pewarna ramah
lingkungan jenjang 2.
Program kursus dan pelatihan membatik, merupakan program kursus
dan pelatihan untuk menghasilkan seorang pembatik yang bersertifikasi.
Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta
didik agar memiliki penguasaan pengetahuan operasional lengkap,
kemampuan kerja, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab
dalam pembuatan batik dengan pewarna ramah lingkungan jenjang 2.
Standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program kursus
dan pelatihan ini adalah 240 jam pelajaran, dengan proporsi waktu 30%
teori (72 jam pelajaran) dan 70% praktik (168 jam pelajaran). Waktu 240
jam pelajaran ini dimungkinkan dapat dipercepat dengan metode yang
lebih efektif, sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan teknologi
yang lebih modern. Pelaksanaan program kursus dan pelatihan ini
mengacu kepada metode pelatihan berbasis kompetensi, yang
memprasyaratkan peserta kursus dan pelatihan untuk menyelesaikan
semua tahapan kursus dan pelatihan yang sudah ditawarkan. Kelulusan
peserta kursus dan pelatihan didasarkan kepada uji kompetensi yang
dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang membatik
yang independen dan diakui oleh pemerintah, dunia usaha, dan dunia
industri. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
a)
Nama program
Kursus dan Pelatihan Pembuatan Batik dengan pewarna ramah
lingkungan Berbasis KKNI Jenjang 2.
b)
Tujuan
a. Umum
Secara umum program Kursus dan Pelatihan Pembuatan Batik
dengan pewarna ramah lingkungan jenjang 2 ini bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan operasional
lengkap, kemampuan kerja, serta kewenangan dan tanggung
jawab dalam bidang pembuatan batik dengan pewarna ramah
lingkungan sesuai dengan standar spesifikasinya.
Secara khusus program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan
yang kompeten dalam bidang: pembuatan batik dengan pewarna
ramah lingkungan jenjang 2 yang meliputi kemampuan dalam hal.
1) Mengidentifikasi, menggunakan, merawat, dan menyimpan
peralatan dalam pembuatan batik dengan pewarna ramah
lingkungan.
2) Mengidentifikasi, mengolah, dan menyimpan batik dengan
pewarna ramah lingkungan.
3) Membuat batik dengan pewarna ramah lingkungan sesuai
standar SNI.
4) Melaksanakan proses produksi sesuai dengan SOP Kursus
Batik Ditjen PAUD DIKMAS.
5) Mengemas, menyimpan, dan merawat batik dengan pewarna
ramah lingkungan.
6) Menjual batik dengan pewarna ramah lingkungan dan keahlian
dalam pembuatan batik dengan pewarna ramah lingkungan.
c)
Manfaat
Program Kursus dan Pelatihan pembuatan batik dengan pewarna
ramah lingkungan jenjang 2 ini bermanfaat bagi:
a.
Peserta didik kursus dan pelatihan: memiliki kemampuan kerja,
pengetahuan, dan manajerial dalam membatik, yang bisa
digunakan sebagai bekal bekerja atau berwirausaha.
b.
Pengguna (stakeholder) bidang batik dapat merekrut calon
pembatik dan desainer batik yang siap beradaptasi dengan
pekerjaannya.
c.
Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan membatik dapat
menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang terstandarkan.
d)
Kualifikasi peserta
Seorang yang berminat dan bersedia dididik serta dilatih dalam
bidang membatik khususnya pembuat batik dengan pewarna ramah
lingkungan.
e)
Durasi kursus dan pelatihan
Waktu kursus dan pelatihan yang diperlukan untuk mengikuti
kursus dan pelatihan membatik adalah 240 jam pelajaran.
f)
Metode kursus dan pelatihan
Metode kursus dan pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan
berbasis kompetensi dengan cara.
a. Ceramah.
b. Demonstrasi.
c. Praktik kerja.
g)
Uji kompetensi
jenis tes, yaitu tes teori dan praktik. Tes teori dan praktik bertujuan
untuk mengukur penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
peserta kursus dan pelatihan membatik dalam proses pembuatan
batik dengan pewarna ramah lingkungan jenjang 2.
h)
Sertifikat kelulusan
Sertifikat kelulusan diberikan kepada peserta kursus dan pelatihan
membatik yang telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang batik yang diakui oleh
pemerintah, dunia usaha, dan dunia industri baik nasional dan
internasional.
D. Ruang Lingkup Penyusunan
Penyusunan SKL Pembuatan Batik dengan pewarna ramah lingkungan
berbasis KKNI jenjang 2 mencakup pada setiap jenjang yang ada pada
KKNI yang mana setiap bidang keterampilan memiliki tingkatan jenjang
yang berbeda.
E. Pengertian
Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan.
1.
Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja.
2.
Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu
bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang
konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang pekerjaan
tertentu.
3.
Sikap adalah penghayatan seseorang terhadap nilai, norma, dan
aspek di sekitar kehidupannya yang tumbuh dari proses pendidikan,
pengalaman kerja, lingkungan kehidupan keluarga, atau masyarakat
secara luas.
4.
Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan
menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
5.
Kompetensi
adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen
yang terstruktur, secara mandiri dan bertanggung jawab di dalam
lingkungan kerja.
7.
Deskripsi umum KKNI
adalah deskripsi menyatakan karakter,
kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia
Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan
pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
8.
Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu
pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan
kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi
1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
9.
Deskripsi capaian pembelajaran khusus
adalah deskripsi capaian
minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup
deskripsi umum dan selaras dengan Deskripsi Kualifikasi KKNI.
10.
Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan
diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yang
sesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan
oleh tiga parameter yaitu: Kompetensi, Elemen Kompetensi,
Indikator kelulusan.
11.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaian
pembelajaran khusus.
II.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
A. Profil Lulusan
Lulusan program kursus dan pelatihan membatik ini memiliki
penguasaan pengetahuan operasional lengkap dan kemampuan kerja,
serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam bidang
pembuatan batik dengan pewarna ramah lingkungan jenjang 2.
1.
Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan
sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja
dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan
hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
2.
Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsipprinsip serta
konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu,
sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan
metode yang sesuai.
3.
Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup
kerjanya.
4.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas hasil kerja orang lain.
B. Jabatan Kerja
Jabatan kerja yang bisa ditempati dan dilakukan oleh lulusan Kursus
dan Pelatihan pembelajaran pembuatan batik dengan pewarna ramah
lingkungan jenjang 2 yaitu untuk bekerja mandiri, bekerja di
industri/usaha jasa dan produksi pembatikan sebagai pembuat batik
dengan pewarna ramah lingkungan.
C. Capaian Pembelajaran
Deskripsi umum KKNI sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2012 yang minimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap
lulusan kursus dan pelatihan adalah.
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka
implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja
yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi pada
KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian
manusia Indonesia sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2.
Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNI Jenjang 2
a. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan
sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan.
b. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsipprinsip
serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian
tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang
lazim dengan metode yang sesuai.
c. Mampu bekerjasama dan melakukan komunikasi dalam lingkup
kerjanya.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
3. Deskripsi capaian pembelajaran khusus
Capaian pembelajaran kursus dan pelatihan pembuatan batik dengan
pewarna ramah lingkungan jenjang 2 adalah.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN
RAMAH LINGKUNGAN SESUAI KKNI JENJANG II
SIKAP DAN TATA NILAI
Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia yang.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN
RAMAH LINGKUNGAN SESUAI KKNI JENJANG II
dalam menyelesaikan tugasnya
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
7. Menghargai kekayaan budaya dalam kearifan lokal berbentuk artifak/tinggalan budaya.
8. Memiliki kepedulian terhadap konservasi dan pelestarian budaya.
9. Menghasilkan output/outcome kerja sesuai dengan kesepakatan pengguna dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak bertentangan dengan norma agama, hukum serta norma yang berlaku.
10. Mengimplementasikan kesadaran akan pelestarian/keberlanjutan lingkungan. KEMAMPUAN DI
BIDANG KERJA
Mampu melaksanakan satu tugas spesifik pembuatan batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan meliputi
kemampuan.
1. Menyiapkan alat kerja (meja jiplak, alat canting batik tulis, gawangan/pamidangan, kompor, wajan, bak celup, panci lorod) dan bahan (malam, zat pewarna ramah lingkungan, zat kimia pendukung) yang sesuai dengan kebutuhan proses pembuatan batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.
2. Memindahkan motif dari kertas ke atas permukaan kain dengan jejak jiplak jelas, bersih, tidak putusputus, tanpa merusak serat dan struktur kain, serta dengan
memperhatikan kaidah estetik.
3.
Menggunakan dan menghapus malam, menggunakan zat warna ramah lingkungan, dan alat kerja sesuai dengan tahapan pembuatan batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip K3 danpelestarian lingkungan.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN
RAMAH LINGKUNGAN SESUAI KKNI JENJANG II
a. Ukuran kain minimum 50x50 cm.
b. Hasil pencatingan: rapi, bersih, jelas, tembus (dua muka kain).
c. Ragam hias: bunga, hewan, geometris, dan atau kombinasi.
d. Karakter isenisen minimum tiga jenis.
e. pencelupan minimum menggunakan dua warna ramah lingkungan
f. Hasil pencelupan rata, tidak tembus cahaya (opaque), tidak luntur, tidak kusam, dan serat/struktur kain tidak rusak.
g. Menerapkan prinsip K3 dan pelestarian lingkungan.
5.
Membersihkan, merawat, dan menyimpan kembali alatdan bahan membatik dengan pewarna ramah lingkungan sesuai dengan prinsip K3.
6.
Mengevaluasi hasil kerja secara mandiri. PENGETAHUANYANG DIKUASAI
Menguasai prinsipprinsip pengetahuan, konsep umum, dan operasional yang lengkap pada pembuatan batik tulis
dengan pewarnaan ramah lingkungan, mencakup.
1.
Konsep umum perbatikan (definisi, istilah, sejarah,fisolofi, produksi, dan desain).
2.
Konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural penggunaan alat pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.3.
Konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural penggunaan bahan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.4.
Konsep umum, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.5.
Pengetahuan faktual tentang sumber dan sistem pengadaan alat dan bahanmembatik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.6.
Pengetahuan faktual harga alat dan bahan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.7.
Prinsip, teknik, pengetahuan prosedural pembersihan,perawatan, dan penyimpanan alat, bahan, dan area kerja
8.
Prinsip, teknik, pengetahuan prosedural dalam evaluasi mandiri proses dan hasil praktik membatik tulisdengan pewarnaan ramah lingkungan.
9.
Pengetahuan faktual, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang penyimpanan dan perawatan kain batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.10.
Konsep umum dan pengetahuan proseduralPARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN
RAMAH LINGKUNGAN SESUAI KKNI JENJANG II
berhubungan dengan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.
11.
Konsep umum pelestarian lingkungan dan pengolahan limbah pemordanan, pencelupan dengan pewarna ramah lingkungan, pelorodan malam, dan asap buangan.12.
Konsep umum, prinsip, dan teknik pembimbingan praktik pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan kepada pemagang atau rekan kerja. HAK DANTANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
1. Bertanggung jawab dalam pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan sesuai dengan standar mutu pelatihan Kursus Batik Ditjen PAUD DIKMAS atau lembaga/tempat kerja/perusahaan dengan
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja (berkaitan juga dengan pengolahan limbah pada proses pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah
lingkungan) sesuai dengan prinsip K3.
2. Mampu diberi tanggung jawab untuk membimbing rekan kerja yang baru bekerja atau peserta magang dan dapat menggantikan pekerjaan orang lain dengan lingkup, kuantitas, dan mutu hasil kerja yang sama.
D. Standar Kompetensi Lulusan
Uraian standar kompetensi berbasis KKNI terdiri atas.
1.
Unit Kompetensi.
2.
Elemen Kompetensi.
3.
Indikator Kelulusan.
Sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
SIKAP DAN TATA NILAI 1. Mengaktualisasi
karakter dan
kepribadian manusia Indonesia.
1.1.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. a. Menyelesaikan pembuatan batik dengan pewarna ramah lingkungan (di dalam sebuah simulasi kerja) tanpa menimbulkan ketidaknyamanan pada masyarakat di sekitar dan tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan.b. Menyelesaikan pembuatan batik dengan pewarna ramah lingkungan (di dalam sebuah simulasi kerja) yang memenuhi tingkat kepuasan konsumen/pengguna jasa/pemberi pekerjaan.
c. Menyelesaikan pembuatan batik dengan pewarna ramah lingkungan (dalam sebuah
1.2.
Memiliki moral, etika dan kepribadian yangbaik di dalam menyelesaikan tugasnya sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air.
1.3.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap masyarakat danlingkungannya.
1.4.
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.1.5.
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukungSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
simulasi kerja) tanpa kecelakaan (zero accident).
1.6. Hasil kerja sesuai dengan kesepakatan pengguna dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak
bertentangan dengan norma agama, hukum serta norma yang berlaku.
1.7.
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.1.8.
Menghargai kekayaan budaya dalamkearifan lokal berbentuk artifak/tinggalan budaya.
1.9.
Memiliki kepedulian terhadap konservasi dan pelestarian budaya.1.10.
Mengimplementasikan kesadaran akan pelestarian/keberlanjutan lingkungan.KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA
2. Menyiapkan alat kerja (meja jiplak, alat canting batik tulis,
gawangan/pamidang an, kompor, wajan, bak celup, panci
b.1
Penyediaan alat dan bahan membatik tulisdengan pewarna ramah lingkungan.
a.
Ketepatan dan kesesuaian dalam menyediakan spesifikasi alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan yang meliputi.1) Ketersediaan di sumber/pusat
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
lorod) dan bahan (malam, zat pewarna ramah lingkungan, zat kimia
pendukung) yang sesuai dengan kebutuhan proses pembuatan batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.
2) Ketersediaan harga yang murah atau sesuai dengan kemampuan lembaga.
3) Kualitas alat dan bahan baik.
4) Efisiensi: jarak tempuh antara
penyedia dengan lembaga, pesanantar.
5) Efektif: pembayaran (tunai, transfer, atau kredit), komitmen pengembalian (return) jika alat dan bahantidak sesuai dengan spesifikasi kualitas pesanan.
6) Ketersediaan di tempat penyimpanan, jika ada yang kurang maka segera disediakan.
2.1.1
Alat dan bahan pada tiaptiap tahapan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan yang harus disediakan meliputi.1)
Pemordanan: gayung (2), kompor (1), panci (2), setrika (1), meja setrika (1), air panas, air dingin, pengaduk mordan (1), celemek anti air (1), sarung tangan karet (1), gantungan kain (1).2)
Jiplak desain: pulpen warna biru (1), modul desain utama yang telah dibubuhi desain ragam hias batik tulis pada kertasSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
3)
Pencantingan/pemalaman tulis: canting set (klowong, isen,tembokan, dan canting lain) (15), kompor (1), wajan (1), bbm/bbg (1), pemantik api (1), celemek (1), bangku pendek (dingklik/jojodok) (1), pemidangan/gawangan (1), malam (1), besi untuk
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
4)
Pencelupan pewarna ramah lingkungan: tabel contoh warna alam (1), zat warna alam (ekstrak rebusan: batang nangkakuning, kulit secangmerah; dan ekstrak fermentasi: indigoferabiru) (13), ember/bak celup (2), ember/bak bilas (1), gayung (1), air panas, air dingin, wadah pencampur larutan pewarna alam (13), wadahSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
5)
Pelorodan: kompor/tungku (2), bbg/bbm, pemantik api (1), panci rebus larutan (TRO Turkey red oil/sulfonated oil+CNa2O3/soda abu) (1), panci rebus air bilas (1), ember/bak bilas (1), gantungan kain (1), gayung (1), tongkat pengaduk kain lorodan (1),STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
2.1.2
Persiapan alat dan bahan pada tiap tiap tahapan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.catatan: persiapan hanya dilakukan sesuai tahap per tahap, bukan dilakukan sekaligus dari awal sampai akhir.
2.1.2.1
Ketepatan dan kesesuaianmenyiapkan alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah
lingkungan menurut prosedur kerja tanpa kecelakaan (zero accident) dalam sebuah simulasi kerja yang meliputi: 1) Bersih.
2) Siap/layak pakai (berfungsi dengan baik).
3) Efisiensi dan efektivitas yang dilakukan terkait waktu persiapan dan penataan alat/bahan pada area kerja.
4) Prosentase kuantitas dan kualitas kerusakan alat selama proses pelatihan maksimum 10%. 5) Ketersediaan alat dan bahan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
2.1.2.1
Persiapan pemordanan kain yang meliputi.1) Persiapan area pemordanan dan area pengeringan.
2) Persiapan alat dan bahan pada posisinya di area pemordanan.
3) Persiapan kain berwarna putih (katun, sutra) dari persediaan.
4) Pemeriksaan kondisi
permukaan kain (tidak rusak, bolong, atau terdapat noda).
5) Pemotongan kain menjadi ukuran 50x50 cm.
6) Peramuan larutan mordan*.
7) Persiapan wadah celup mordan (ember dan panci khusus mordan).
8) Persiapan kompor untuk merebus kain.
9) Persiapan area jemur kain setelah pemordanan
10)Persiapan setrika kain setelah pemordanan.
11)Persiapan perlengkapan prosedur K3.
2.1.2.1.1
Ketepatan dan kesesuaian persiapan alat dan bahan pemordanan menurut prosedur kerja yang meliputi:1) Ketelitian terhadap masa pakai alat, masa kadaluwarsa bahan pemordanan (akibat rusak secara kimia atau fisik) yang dapat menyebabkan larutan mordan tidak dapat digunakan secara optimal.
2) Ketelitian terhadap takaran bahan larutan pemordanan.
3) Ketelitian memperhatikan kebersihan tiaptiap wadah, sarung tangan karet, alat
pengaduk, area pencelupan, dan pengeringan yang dapat
mempengaruhi warna.
4) Ketelitian menentukan ukuran wadah celup (ember, panci, atau bak celup) yang dapat membuat hasil celupan menjadi tidak rata (belang).
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
2.1.2.3
Persiapan pencantingan kain yang meliputi.1) Persiapan area pencantingan.
2) Persiapan alat dan bahan pada posisinya di area pencantingan.
3) Menyalakan kompor dan meletakkan wajan di atas kompor.
4) Memasukkan seiris kecil malam (5x5x10 cm) ke dalam wajan, biarkan mencair karena panas.
5) Meletakkan ujung kepala canting (klowong, isenisen, tembokan) ke dalam wajan. 6) Pengaturan (dan
pengawasan) suhu panas api kompor di 7080 0C.
7) Pemasangan kain yang telah tertera hasil jiplakan desain pada pamidangan.
8) Pengaturan ketegangan kain (tidak tegang dan tidak kendor).
9) Pemeriksaan dan pemastian
2.1.2.3.1
Ketepatan dan kesesuaian persiapan alat dan bahanpencantingan menurut prosedur kerja yang meliputi.
1) Ketelitian terhadap masa pakai alat, masa kadaluwarsa bahan pencantingan (akibat rusak secara kimia atau fisik) yang dapat menyebabkan proses pencantingan tidak optimal.
2) Ketelitian terhadap takaran malam yang digunakan dalam porses pencantingan dan takaran ramuan
pembersih/penghilang noda tetesan malam.
3) Ketelitian memperhatikan
kebersihan tiaptiap alat, bahan, area, wadah, pengaduk yang dapat mempengaruhi hasil kualitas pencantingan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
2.2 Proses persiapan kain yang disebut pemordanan, yaitu tahapan pengolahan kain sebelum dijiplak dan
dibatik/dicanting dengan cara merebus kain dengan laurtan mordan untuk menghilangkan lapisan kanji (lilin) pada kain. Tahapan pemordanan meliputi.
1) Menggunakan celemek anti air, sarung tangan karet, dan sepatu karet.
2) Masukkan dan rendam kain katun (50x50 cm) ke dalam larutan mordan selama 1 jam.
3) Nyalakan kompor, letakkan panci khusus mordan (35 ltr) untuk memanaskan air larutan mordan.
4) Pindahkan rendaman kain beserta larutan mordan ke panci (3ltr) di atas kompor.
5) Rebus kain dalam panci selama 30 menit.
6) Siapkan air (35 ltr) untuk membilas kain.
7) Keluarkan kain rendaman mordan dan bilas sampai benarbenar bersih pada ember (5 ltr) berisi air bersih.
8) Jemur kain dengan cara diangin
2.2.1
Ketepatan dan kesesuaian hasil pemordanan menurut prosedur kerja yang meliputi:1) Takaran ramuan larutan mordan.
2) Kain bersih (tidak menyisakan noda kanji pada kain dengan cara dilihat dan diraba pada permukaan kain).
3) Kain tidak menjadi kusut.
4) Kain tidak menjadi kusam.
5) Serat/struktur kain tidak rusak.
6) Alat, bahan, dan area kerja dibersihkan dan dibenahi seperti sedia kala.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
3. Memindahkan motif dari kertas ke atas permukaan kain dengan jejak jiplak jelas, bersih, tidak putusputus, tanpa merusak serat dan struktur kain, serta dengan
memperhatikan kaidah estetik.
3.1
Pemindahan desain ragam hias dari kertas master transparan ke atas permukaan kain pada proses membatik tulis disebut jiplak desain dengan cara dijiplak.Tahapan jiplak desain meliputi.
1) Meletakkan kertas transparan (50x50 cm) yang telah dibubuhi desain utama di atas permukaan meja jiplak.
2) Melekatkan pita perekat bening (1x5 cm) ke kertas transparan dan meja jiplak agar tidak bergeser.
3) Meletakkan kain katun (50x50 cm) yang telah dimordan tepat dan persis di atas permukaan kertas transparan.
4) Melekatkan pita perekat bening (1x5 cm) ke kain katun dan meja jiplak agar tidak bergeser.
5) Menyalakan lampu pada meja jiplak.
6) Mengikuti (jiplak) garis rangka ragam hias yang nampak menggunakan pulpen berwarna biru secara langsung di atas kain katun (garis yang
ditinggalkan oleh pulpen warna biru tidak terlalu tebal atau tidak terlalu tipis).
7) Menggunakan alat bantu lain seperti
3.1.1
Ketepatan dan kesesuaian hasil jiplak desain menurut prosedur kerja yang meliputi.1) Jejak jiplak jelas, bersih, dan tidak putusputus.
2) Tidak terdapat banyak tanda silang (koreksi) karena kesalahan jiplak.
3) Tidak terdapat noda pada kain.
4) Kain tidak menjadi kusut.
5) Tidak merusak serat/struktur kain.
6) Alat, bahan, dan area kerja dibersihkan dan dibenahi seperti sedia kala.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
jangka atau penggaris untuk jenis garis tertentu (lurus atau lengkung terukur) jika diperlukan.
8) Memberi tanda silang kecil sebagai tanda koreksi jika ada garis yang salah.
9) Memeriksa ulang hasil jiplak desain (apakah mungkin masih ada garis bidang yang tidak lengkap atau tertinggal).
10) Mengulangi jiplak desain sampai dirasa benarbenar selesai dan komplit.
11) Melepaskan pita perekat dan memisahkan kain dengan kertas transparan.
12) Mematikan lampu pada meja jiplak.
13) Membersihkan dan membenahi peralatan dan bahan jiplak desain seperti sedia kala.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
4. Menggunakan dan menghapus malam, menggunakan zat warna ramah lingkungan, dan alat kerja sesuai dengan tahapan pembuatan batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan berdasarkan prinsip K3. 4.1. Pembubuhan malam dalam proses membatik tulis disebut pencantingan, yaitu proses membubuhkan malam panas menggunakan alat tulis/gambar bernama canting pada dua permukaan kain (muka dan belakang) dengan mengikuti garis berwarna biru hasil dari jiplak desain. Pembubuhan malam pada kain berfungsi sebagai perintang warna pencelupan. Tahapan pencantingan tulis meliputi. 1) Menggunakan celemek berbahan kain. 2) Duduk di bangku pendek (dingklik) dan atur posisi yang paling nyaman menurut masingmasing perorangan. 3) Memegang pamidangan dengan posisi
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
4.2 Pewarnaan menggunakan zat warna ramah lingkungan dalam proses membatik tulis disebut pencelupan, yaitu membubuhkan warna pada seluruh permukaan kain secara merata dengan menggunakan zat warna ramah lingkungan.
catatan:
- dalam istilah umum pewarna ramah
lingkungan dikenal dengan penyebutan pewarna alam (natural dyes) yaitu merujuk pada pewarna kain yang diberlakukan sesedikit mungkin melibatkan zatzat kimia ramah lingkungan.
Tahapan pencelupan menggunakan zat warna ramah lingkungan meliputi.
1) Menggunakan celemek anti air, sarung tangan karet, dan sepatu karet.
2) Membasahi kain:
a) Menuangkan larutan pembasah kain ke wadah celup (ember berukuran 5 ltr).
b) Masukkan seluruh permukaan kain yang sudah dicanting ke dalam larutan pembasah kain secara perlahan.
c) Meniriskan kain di penggantung kain (selama 510 menit).
4.2.1
Ketepatan dan kesesuaian hasil pencelupan warna zat ramahlingkungan menurut prosedur kerja yang meliputi.
1) Ketepatan irama selama proses mencelup (tarikcelup) untuk menghasilkan celupan yang rata.
2) Perhatian terhadap lipatan kain yang dapat menyebabkan hasil celupan menjadi tidak rata/ belang.
2) Hasil celupan sesuai dengan contoh warna yang mengacu pada tabel warna dan desain utama,
3) Hasil celupan: terlihat rata bukan belang; terlihat padat (opaque) bukan transparan/ pucat; terlihat tidak luntur; terlihat tidak kusam,
4) Tidak merusak serat/struktur kain.
5) Alat, bahan, dan area kerja dibersihkan dan dibenahi seperti sedia kala.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
5. Menghasilkan karya batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan pada kain berukuran minimum 50x50 cm sesuai dengan standar mutu pelatihan Kursus Batik Ditjen PAUD DIKMAS, mencakup. a. Ukuran kain
minimum 50x50 cm.
b. Hasil pencatingan: rapi, bersih, jelas, tembus (dua muka kain).
c. Ragam hias: bunga, hewan,
5.1
Pembuatan batik tulis menggunakan pewarna ramah lingkungan sesuai standar pelatihan, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan prinsipKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5.1.1
Ketepatan, kesesuaian kecermatan, efisiensi, dan efektivitas peserta uji dalam mengikuti urutan tahapan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan sesuai dengan prosedur dan tanpa kecelakaan (zero accident) dalam sebuah simulasi kerja yang meliputi.1)
Urutan penyediaan sampai dengan persiapan alat, bahan, dan area kerja.2)
Urutan pemordanan.3)
Urutan jiplak desain.4)
Urutan pencantingan tulis.5)
Urutan pencelupan dengan urutan pewarna ramah lingkungan.6)
Urutan pelorodan, dan7)
Urutan membereskan,STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
geometris, dan atau kombinasi. d. Karakter isenisen
minimum tiga jenis.
e. Pencelupan minimum
menggunakan dua warna ramah lingkungan. f. Hasil pencelupan
rata, tidak tembus cahaya (opaque), tidak luntur, tidak kusam, dan
serat/struktur kain tidak rusak.
5.2.1
Ketepatan dan kesesuaian hasil pembuatan batik tulis menggunakan pewarna ramah lingkungan menurut prosedur kerja berdasarkan standar mutu pelatihan Kursus Batik Ditjen PAUD DIKMAS dan memperhatikan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang meliputi.1)
Menggunakan kain berbahan dasar serat katun atau sutra dengan luas ukuran sekurangnya 50x50 cm.2)
Menggunakan sekurangnya duadari empat jenis canting tulis (klowong, isenisen, tembokan, lainnya: canting bermata lebih dari 2 (tutul atau sawut))
3)
Menggunakan malam super(khusus untuk canting tulis halus).
4)
Menggunakan sekurangnya satutema ragam hias: bunga, hewan, geometris, dan atau kombinasi.
5)
Menggunakan sekurangnya tigakarakter isenisen: cecek, truntum, tapak doro, gringsing, beras mawur, galaran, cacah gori, dsb.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
7. Membereskan, membersihkan, merawat, dan
menyimpan kembali alat dan bahan membatik dengan pewarna ramah lingkungan sesuai dengan prinsip K3.
6.1
Prosedur membereskan alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.6.1.1
Ketepatan, kesesuaian, dan kesigapan dalam proses membereskan alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan menurut prosedur kerja yang meliputi.1)
Pengelompokan alat, bahan dan area kerja mana saja yang harus segera dibersihkan, dirawat, dan disimpan.2)
Memastikan alat, bahan, dan area kerja kembali seperti sedia kala.6.2
Prosedur membersihkan alat dan bahanmembatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.
6.2.1
Ketepatan, kesesuaian, dan kesigapan dalam proses membersihkan alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan menurut prosedur kerja yang meliputi.1)
Bahan yang digunakan tidak meninggalkan noda pada alat dan area kerja.STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
6.3
Prosedur merawat alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.6.3.1
Ketepatan dan kesesuaian merawat alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan hasil membatik tulis menggunakan pewarna ramah lingkungan menurut prosedur kerja yang meliputi.STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
6.4
Prosedur menyimpan alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramah lingkungan.6.4.1
Ketepatan, kesesuaian, dan kerapihan menyimpan alat dan bahan membatik tulis dengan pewarna ramahlingkungan hasil membatik tulis menggunakan pewarna ramah lingkungan menurut prosedur kerja yang meliputi.
1)
Alat kerja disimpan pada wadah atau lokasi sesuai kategorinya (plastik, toples, kotak, jerigan, lemari/rak, kamar, ruang luar, ruang terbuka, area basah) dan dipastikan tidak saling bercampur agar tidak saling mengkontaminasi.2)
Sisa penggunaan bahanditempatkan pada tiaptiap kategori limbah (kering, basah, organik, non organik, dapat dimanfaatkan kembali atau dibuang selamanya).
8. Mengevaluasi hasil
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
7.2.1
Mencapai target kepuasan klienterhadap proses dan mutu karya batik tulis dengan pewarna ramah
lingkungan yang dihasilkan
menggunakan kuesioner evaluasi pada sebuah simulasi kerja.
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
8. Menguasai prinsipprinsip pengetahuan, konsep umum, dan operasional yang lengkap pada pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan
8.1
Menguasai konsep umum perbatikan (definisi, istilah, sejarah, fisolofi, produksi, dan desain).8.1.1
Definisi, istilah, sejarah, filosofi, produksi, dan desain perbatikan dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.8.2
Menguasai konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural penggunaan alat pembuatan batik tulis denganpewarnaan ramah lingkungan.
8.2.1
Konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural penggunaan alat pembuatan batik tulis dengan pewarnaanramah lingkunganSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
8.3
Menguasai konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural penggunaan bahan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.8.3.1
Konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural penggunaan bahan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungandijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
8.4
Menguasai konsep umum, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramahlingkungan.
8.4.1
Konsep umum, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungandijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
8.5
Menguasai pengetahuan faktual tentang sumber dan sistem pengadaan alat dan bahanmembatik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.8.5.1
Pengetahuan faktual tentang sumber dan sistem pengadaan alat dan bahanmembatik tulis dengan pewarnaan ramah lingkunganSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
8.6
Menguasai pengetahuan faktual harga alat dan bahan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.8.6.1
Pengetahuan faktual harga alat dan bahan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungandijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
8.7
Menguasai prinsip, teknik, pengetahuan prosedural pembersihan, perawatan, dan penyimpanan alat, bahan, dan area kerja.8.7.1
Menjelaskan prinsip, teknik,pengetahuan prosedural pembersihan, perawatan, dan penyimpanan alat, bahan, dan area kerja dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang
memadai.
8.8
Menguasai prinsip, teknik, pengetahuanprosedural dalam evaluasi mandiri proses dan hasil praktik membatik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
8.9
Menguasai pengetahuan faktual, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang penyimpanan dan perawatan kain batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.8.9.1
Pengetahuan faktual, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang penyimpanan dan perawatan kain batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.8.10
Menguasai konsep umum dan pengetahuanprosedural Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berhubungan dengan pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan.
8.10.1
Konsep umum dan pengetahuanprosedural Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berhubungan dengan pembuatan batik tulis dengan
pewarnaan ramah lingkungan
dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
8.11
Menguasai konsep umum pelestarian lingkungan dan pengolahan limbahpemordanan, pencelupan dengan pewarna ramah lingkungan, pelorodan malam, dan asapbuangan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
8.12
Menguasai konsep umum, prinsip, dan teknik pembimbingan praktik pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan kepada pemagang atau rekan kerja.8.12.1
Konsep umum, prinsip, dan teknik pembimbingan praktik pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan kepada pemagang atau rekan kerja dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.HAK DAN TANGGUNG JAWAB 9. Bertanggung jawab
pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
9.1
Bertanggung jawab dalam pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah lingkungan sesuai dengan standar mutu pelatihan Kursus Batik Ditjen PAUD DIKMAS atau lembaga/tempat kerja/perusahaan dengan memperhatikan keamanan dankeselamatan kerja (berkaitan juga dengan pengolahan limbah pada proses pembuatan batik tulis dengan pewarnaan ramah
lingkungan) sesuai dengan prinsip K3.
9.1.1
Kelancaran menghasilkan batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan sesuai dengan standar mutu yang berasal dari Balai Diklat Batik atau tempat kerja/perusahaan dan dengan memperhatikan keamanan dankeselamatan kerja.
10.1.1
Menjaga standardisasi mutu batik tulis dengan pewarna ramah lingkungan sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan oleh Balai Diklat Batik/ Paguyuban Batik/ Yayasan Batik atau tempat kerja /perusahaan dan dengan memperhatikan keamanan danSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI
BIDANG MEMBATIK TULIS DENGAN PEWARNAAN RAMAH LINGKUNGAN JENJANG 2
NO. UNIT KOMPETENSI KOMPETENSIELEMEN INDIKATOR KELULUSAN
11.1.1
Menyelesaikan pekerjaan dengan tanpa kecelakaan (zero accident) dalam sebuah simulasi kerja.HAK DAN TANGGUNG JAWAB
12.
12.1
Mampu diberi tanggung jawab untukmembimbing rekan kerja yang baru bekerja atau peserta magang dan dapat menggantikan pekerjaan orang lain dengan lingkup, kuantitas, dan mutu hasil kerja yang sama.
12.1.1
Mencapai target kepuasan yangdihasilkan dari evaluasi kuesioner yang diberikan oleh rekan kerja atau peserta magang.
13.1
Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.13.1.1
Mencapai target kepuasan yangE. Rekognisi Pembelajaran Lampau
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan
pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang
diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal,
informal, nonformal maupun secara otodidak.
RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor
ketenagakerjaan (kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian
penghargaan dan pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang
telah menunjukkan buktibukti unggul dalam keahlian atau kompetensi
tertentu.
RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta
mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan
kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan
pelatihan.
Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa
prinsip, antara lain.
1.
Mengutamakan transparasi dan akuntabilitas. Informasi tentang
proses penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus
dapat diakses secara luas baik oleh pengguna (indvidu yang
membutuhkan) maupun masyarakat umum.
2.
Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi
oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah
dari institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal
tersebut.
3.
Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan
implikasi RPL pada lulusan, khusus nya dan masyarakat luas pada
umumnya.
4.
Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan
evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu
lulusan sesuai dengan standar yang di tetapkan.
10. PENUTUP
Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di
berbagai negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang
dikembangkan di Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik
di negaranegara lain. Oleh karena itu arah pengembangan lembaga
kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus
menuju ke arah internasionalisasi, sedemikian sehingga dapat dicapai
kesetaraan baik capaian pembelajaran, standar kompetensi atau mutu
lulusan.
Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu
yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu
lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu
penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri
maupun negaranegara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut
perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu
berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga penyelenggara
maupun secara eksternal melalui badanbadan akreditasi dan sertifikasi.
Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga
kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan
internasional harus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang
akan datang.
Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai
kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan
pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang teknik, pariwisata, kuliner,
dan lainlain. Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk
memperoleh pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun
internasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas
serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional.