MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
HYPEREMISIS GRAVIDARUM TINGKAT I
DI RSUD ACEH TAMIANG
RUANG BERSALIN
DISUSUN OLEH :
NAMA : RADA PRASINTA
NIM : 142401S12014
TINGKAT II PRODI DIII KEBIDANAN
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDA TINGKAT I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : RADA PRASINTA
NIM : 142401S12014
MENGETAHUI
:
CLINICAL INSTRUCTURACI
DOSEN PEMBIMBING
(IRA FAZLINA,SST)
(LIANA,SST)
KAPRODI
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum,wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia nya maka Laporan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Hiperemesis dapat di selesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan salah satu wujud dari Sistem informasi kesehatan yang dapat di gunakan untuk mengkaji dan mengevaluasi indikator kesehatan yang merupakan modal ilmu bagi sluruh mahasiswi.
Kasus ini saya buat berdasarkan data dari salah satu pasien di RSUD Aceh Tamiang yang berdiagnosa G2P1A0 dengan Hyperemesis usia kehamilan 12-14 minggu. Kasus ini saya angkat dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang apa tanda dan bahaya pada masa kehamilan dengan hypoeremesis. Dan agar mahasisiwa dapat memberikan konseling pada ibu hamil tentang apa apa yang harus di lakukan dan apa apa yang tidak harus di lakukan pada masa kehamilan dengan hyper emesis.
Makalah ini saya buat dengan semaksimal mungkin dan saya bertujuan semoga makalah yang saya buat ini dapat bermafaat bagi seluruh mahasiswa, masyarakat terutama ibu hamul dengan hyperemesis, dan semoga dosen pembimbing dan receptor dapat menilai dan puas denganm hasil makalah dari saya.
DAFTAR ISI
Cover ……… 1
Lembar pengesahan ……… 2
Kata pengantar ……… 3
Daftar isi ……… 4
Bab I (Pendahuluan) ……… 5
Rumusan masalah ……… 6
Tujuan Penulisan ……… 6
Manfaat Metode Penulisan ……… 7
Bab II (Tinjauan Pustaka) ……… 8
Defenisi & Etiologi ……… 8
Patofisiologi, Tanda Gejala ……… 9
Diagnosis dan Pencegahan ……… 11
Penatalaksanaan ……… 12
Bab III (pengkajian) ……… 14
Identitas Ibu & Anamnesa ……… 14
Pemeriksaan ……… 17
Identifikasi kebutuhan ……… 18
Antisipasi Masalah Potensial ……… 19
Tindakan segera/Kolaborasi ……… 19
Perencanaan Penatalaksanaan……… 19
Evaluasi (SOAP) ……… 20
Bab IV (kesimpulan) ……… 22
Penutup & Saran ……… 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2014, sebanyak 585.000 perempuan di lakukan rawat inap karna mengalamai hiperemesisi gravidarum tingkat I. Rasio hiperemesis gravidarum tingkat I tertinggi terjadi di negara-negara berkembang dengan 450 kasus per 100 kehamilan jika di bandingkan dengan rasio kasus hiperemesisi di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran (WHO 2014).
Di indonesia jumlah kasus hiperemesis gravidarum tingkat 1 masih tergolong tinggi di bandingkan negara- negara asean lainya, pada tahun 2014 sebanyak 15.450 orang ibu hamil terdata mengalami hiperemesis gravidarum.(ASEAN 2014)
Di aceh, Sebanyak 578 ibu hamil per 100 kehamilan mengalami hiperemesis gravidarum tingkat I. tidak semua di lakukan rawat inap, sebagian besar ibu hamil menolak untuk di lakukann rawat inap dengan alasan tertentu.(MENKES Aceh tahun2014)
B.Rumusan Masalah
Dasilatar belakang yang telah di tulis, telah kita ketahui pembahasan yang akan di bicarakan dalam makalah ini adalah tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Hiperemesis.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Hiperemesis dan dapat memberikan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan Hiperemesis.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui etiologi hiperemesis gravidarum b. Untuk mengetahui patofisiologi hiper emesis gravidarum c. Untuk mengetahui gejala dan tanda hiperemesis gravidarum d. Untuk mengetahui diagnosis hiperemesis gravidarum e. Untuk mengetahui pencegahan hiperemesis gravidarum f. Untuk mengatahui p[enatalaksanaan hiperemesis gravidarum
D. Manfaat Penulisan
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan
tentang Asuhan Kebidanan Ibu hamil dengan Hiperemesis dan dapat memberkikan Asuhan
Kebidanan kepada Ibu Hamil dengan Hiperemesis.
E.Metode Penulisan
BAB II memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004)
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan – perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat – zat lain akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum antara lain: 1) Faktor predisposisi:
a. Prigmavid
b. Overdistensi rahim : Hidramnion, kehamilan ganda, esterogen dan HCG tinggi mola hidatidosa.
2) Faktor organik
a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
b. Perubahan metabolik akibat hamil
c. resistensi yang menurun dari pihak ibu.
d. Alergi
3) Faktor psikologis
a. Rumah yangga yang retak b. Hamil yang tidak di inginkan
d. Taku terhadap tanggung jawab sebagai ibu e. Kehilangan pekerjaan
C. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
D. Tanda dan Gejala
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :
1. Tingkatan 1
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun dan Nafsu makan berkurang
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkatan II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan : 1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
E. Diagnosis
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.
Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara :
1. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik
3. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang – kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan. 3. Menganjurkan mengubah makan sehari – hari dengan makanan dalam jumlah kecil
tapi sering
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih
dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat. 5. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
6. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin
7. Defekasi teratur
8. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan
yang banyak mengandung gula.
G. Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan : 1. Obat – obatan
Sedativa : phenobarbital
Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks
Anti histamin : Dramamin, avomin
Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin. Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2. Isolasi
a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik.
b. Catat cairan yang keluar masuk.
d. Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam. Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik
4. Cairan parenteral
a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)
b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)
c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena
d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang tidak cair
e. Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik.
5. Menghentikan kehamilan
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN HYPEREMISIS GRAVIDARUM TINGKAT I
I.PENGKAJIAN
Tanggal : 05 Januari 2015 Tempat : RSUD Aceh Tamiang Ruang : Bersalin II
Waktu : 08.30 Wib
A.Identitas Ibu
Nama : Ny .E
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sukarahmat
Nama Suami : Tn.R
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh harian lepas
B.Anamnesa
- Banyaknya : 3 Kali ganti pembalut
- Dismenorhea : Nyeri Abdomen
- Teratur/ Tidak : Teratur
- Lamanya : 7 Hari
- Konsistensi darah : cair disertai gumpalan
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu G2 P1 A0
- Pernah keguguran : Tidak pernah
- Pernah dikurt : Tidak pernah
- Jarak antara kehamilan : 14 tahun
- Persalinan yang lalu dibantu oleh : Bidan
- Tempat persalinan : BPJS
- Jenis Persalinan : Persalinan normal
5. Riwayat Kehamilan sekarang
Hasil tes kehamilan ( Jika dilakukan ) = Bulan Oktober dilakukan hasilnya tes (+) hamil
c. Pergerakan Fetus dirasakan pertama kali
belum terasa karena umur kehamilan baru 12 minggu
d. Keluhan yang dirasakan.
Mual muntah yang lama = Ada
Nyeri perut = Tidak ada
Panas menggigil = Tidak ada
Sakit kepala berat = Tidak ada
Penglihatan kabur = Tidak ada
Rasa nyeri / panas waktu BAK = Tidak ada
Rasa gatal pada vulva vagina = Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam = Tidak ada
Nyeri kemerahan tegang pada tungkai = Tidak ada
Oedema = Tidak ada
e. Diet / Makan
Makan sehari-hari = Ibu makan 3 x sehari dengan porsi kecil
dengan menu nasi lauk dan buah.
Perubahan makan yang dialami = Ibu merasakan nafsu makan berkurang,
dibandingkan sebelum hamil.
f. Pola Eliminasi
BAB = 2 x sehari
BAK = 7 x sehari
g. Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat = 1 sampai 2 jam pada siang hari
6 jam untuk malam hari
Sexvalitas = Tidak ada keluhan
Pekerjaan = Tidak ada keluhan
Kontrasepsi = Injeksi KB
1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu Normal Tidak ada masalah
Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Gangguan mental = Tidak ada
Operasi = Tidak ada
DLL
j. Riwayat Sosial
1. Apakah kehamilan ini direncanakan = Ya direncanakan
2. Jenis kelamin yang diharapkan = Apa saja
3. Status perkawinan = Sah
Jumlah = 1 x
Lamanya = 16 tahun
4. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas
= Ibu hanya percaya kepada ALLAH yang memberi keselamatan.
Temp = 360C
RR = 23 x/menit
3. Tinggi badan = 152 cm
BB = 49 kg
Kenaikan BB selama hamil 2 kg 4. Pemeriksaan fisik
Muka tidak ada Cloasma Kelopak mata = tidak oedema
Sklera = tidak ikterik
Benjolan / tumor = Tidak ada
Pengeluaran = Tidak ada
Rasa nyeri = Tidak ada
9. Punggung dan Pinggang = Loordosis gravidarum
Pinggang nyeri = Tidak ada
10. Ekstremitas atas dan bawah
Bentuk = sesuai dengan usia kehamilan
Linea alba = Tidak ada
Linea nigra = Tidak ada
Bekas luka operasi = Tidak ada
b. Palpasi
Leopold I = TFU 3 jari diatas sympisis
Leopold II = Belum teraba
Leopold III = Belum teraba
Leopold IV = Belum teraba
c. Auskultasi
Penetum maximum = Belum dilakukan
DJJ = Belum dilakukan
TBJ = Belum di lakukan
II Identifikasi Diagnosa dan Masalah Kebutuhan
Ibu dengan G2 P1 A0 usia kehamilan 12 minggu dengan hyperemisis gravidarum.
Data dasar
S Ibu mengatakan kehamilan pertama sering mual muntah
HPHT = 11-10-2014
Masalah = Mual muntah yang berlebihan, lemas
Kebutuhan = Konseling tentang keadaan kehamilan ibu
Konseling tentang gizi Koseling personal hygiene
III Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Hyperemisis Gravidarum tingkat II dan tingkat III
IV Tindakan Segera atau Kolaborasi
Tidak ada
V Pencernaan Tindakan
-Bina hubungan baik dengan ibu
-Beritahu ibu tanda-tanda fasiologi
-Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada trimester I
-Anjurkan ibu untuk bersedia di lakukan rawat inap
-Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak mengandung
gula.
-Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
-Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
-Berikan ibu vitamin B1 dan vitamin B6.
-Dokumentasi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
VI Pelaksanaan Tindakan
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan o TD : 100/80 mmHg
o RR : 23 x/m
o Pols : 80 x/m
o Temp : 36°C
o Usia kehamian : 12 minggu
3. Memberitahu ibu tanda-tanda Fisiologi pada kehamilan
4. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester I, diantaranya :
o Pendarahan pervagina
mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak mengandung gula.
6. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering untuk meringankan mual muntah.
7. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
8. Menganjurkan ibu beristirahat cukup
9. Memberikan obat (B1, B6, Paracetamol, Antasid)
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila ada keluhan
11. Mendokumentasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
VII Evaluasi
Ibu sudah memahami penjelasan oleh bidan tentang kehamilannya dan ibu bersedia datang pada saat kunjungan ulang.
S =Ny S berusia 25 tahun G2 P1 A0 datang ke RSUD Aceh Tamiang ingin memeriksa
kehamilannya, ibu mengeluh,sering lemas, mata berkunang-kunang, nafsu makan berkurang, Ibu mengatakan Mual dan Muntah yang sangat sering.
HPHT = 11-10-2014. Kehamilan ini direncanakan
O = K/U = Lemas, pucat
TD = 100/80 mmHg,
RR = 23 x/m,
Pols = 80 x/m
Temp = 360 C
A = G2 P1 A0 UK 12 minggu
Dengan hypermisis gravidarum
P = - Bina hubungan baik dengan ibu
- Informasikan dan jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
- Beritahu ibu tanda-tanda fasiologi
- Beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada trimester I
- Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang bergizi dan banyak
mengandung gula.
- Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
- Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Berikan ibu vitamin B6, mediamer, Antacid, Ranitidin.
- Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan :
Gejala mual dan muntah yang berat yang di sebabkan oleh peningkatan kadar hormone
estrogen dan HCG dalam serum dan dapat berlangsung sampai 4 bulan
Etiologi :
Pada penderita Hiperemesis gravidarum memerlukan perawatan khusus.
B. Saran
1. Untuk mengatasi rasa mual dan muntah makan roti kering dan the hangat di pagi hari.
2. Makan sedikit tapi sering
3. Hindari makanan berlemak dan berbau tajam
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, Gary, dkk.2006. Obstetri William ed.21. Jakarta.EGC
Mochtar, Rustam.1998, Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGC
Prawiroharjo, Sarwono.2003.IlmuKebidanan.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Varney, Helen Dkk.2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGC