Lampiran 1. Tabel Hasil Karakterisasi Edible Film
Lampiran 3. Spektrum FT-IR dari Tepung tapioka, Gliserin, Kitosan, sisik ikan dan Edible film
Gambar 6.1 Spektrum FT-IR Tepung tapioka
Gambar 6.3 Spektrum FT-IR Kitosan
Gambar 6.5 Spektrum FT-IR Edible film dari 0,5 g sisik ikan gurami, 25 ml aquadest, 1,5 g tepung tapioka, 2% kitosan dan 1 ml gliserol
Lampiran 4. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Edible Film Lampiran 4.1 Perhitungan % Peredaman Edible Film
% ���������= A Blanko− A Sampel
������� x 100 %
1. Konsentrasi 10 ppm
% Peredaman =
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
2. Konsentrasi 20 ppm
3. Konsentrasi 40 ppm
% Peredaman =
4. Konsentrasi 60 ppm
% Peredaman =
5. Konsentrasi 80 ppm
% Peredaman =
Peredaman radikal bebas oleh edible film dari sisik ikan gurami (oshpronemus
gouramy) dengan penambhan tepung tapioka, kitosan dan gliserin sebagai
plasrisizer
Sampel Absorbansi % Peredaman
Larutan Blanko 0,702 0
10 ppm 0,526 25,07 %
40 ppm 0,455 35,18 %
60 ppm 0,375 46,58 %
80 ppm 0,369 47,44 %
Lampiran 4,2 Perhitungan Nilai Ic50Edible Film
X Y XY X2
=(12100)(188,6)−(210)(8910,5) 4(12100)− (210)2
=2282060−1871205 48400−44100
=410855 4300
= 95,55
Jadi persamaan garis regresi Y = -0,922 X + 95,55
Nilai Ic50 =
50 = -0,922 X + 95,55
=50−95,55
−0,922
Lampiran 5. Sampel yang Digunakan dalam Penelitian
SISIK IKAN GURAMI
Bubuk Sisik Ikan Gurami
Gambar 6.1 Edible film dari campuran 0,5 g sisik ikan gurami, 1,5 g tepung tapioka. 12 ml kitosan 2% dan 1 ml gliserin
Gambar 6.2 Edible film yang sudah dilepas dari plat akrilik
Staphylococcus aureus Escherichia coli
Lampiran 8. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Metode Standart Plate Count (SPC)
Gambar 8.2 Proses Pengenceran Sampel dengan konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3, 10-4dan 10-5
Gambar 8.4 Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam terhadap sampel sosis yang dibungkus dengan edible film liquid