BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki banyak peninggalan sejarah dan
budaya, seperti bangunan bersejarah dengan nilai kebudayaan tinggi yang berasal dari
beragam suku dan etnis. Keberagaman dan peninggalan bersejarah tersebutlah yang
menjadi bukti kebesaran bangsa Indonesia di masa lalu.
Beberapa bangunan juga telah hilang (hancur) membuat generasi saat ini lupa
atau bahkan tidak tau bahwasannya pernah ada bangunan bersejarah tersebut. Seperti
di Sumatera bagian timur yang pada masa lalu pernah menjadi salah satu pusat
peradaban melayu, memiliki beberapa bangunan bersejarah yang telah punah, seperti
Istana Kesultanan Langkat, Kesultanan Serdang dan Kesultanan Asahan.
Kesultanan Langkat berdiri pada tahun 1568 dan mencapai puncak kejayaan
pada abad ke-10 dengan ditemukannya sumur minyak di daerah Pangkalan Berandan.
Berdasarkan bukti sejarah ketika berakhirnya Kesultanan Langkat pada tahun 1946,
Kesultanan Langkat memiliki dua istana, yaitu Istana Darul Aman dan Istana
Darussalam di Tanjung Pura (Basarsyah, 2007). Istana Darussalam memiliki desain
dan struktur bangunan khas melayu yang berbeda dengan Istana Darul Aman yang
memiliki desain dan struktur kombinasi antara Mughal, Eropa dan Melayu.
Revolusi sosial terjadi pada tahun 1948 menyebabkan kedua istana Kesultanan
Langkat tersebut musnah terbakar (Reid, 2012). Dengan kejadian tersebut, saat ini
hanya tersisa pondasi istana, bekas pagar dan sisa pintu gerbang istana.
Istana yang musnah terbakar tersebut menyebabkan sangat sedikit generasi
2
wisatawan lokal maupun Internasional juga hanya mengenal Istana Maimoon di
Medan sebagai satu-satunya Istana Kesultanan yang masih ada di Sumatera Utara.
Melalui teknologi Virtual Reality atau yang disingkat dengan VR, sangat
mungkin untuk merekonstruksi bangunan yang telah punah dan menjalankannya
dalam suatu lingkungan (environment) yang telah direkayasa. VR memungkinkan
untuk menciptakan lingkungan virtual (virtualisasi) bangunan bersejarah yang telah
musnah dengan cara memodelkan kembali (remodelling) bangunan tersebut. Hasil
yang diharapkan dari teknologi VR ialah lingkungan hasil rekayasa yang
memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman seolah-olah sedang berada di
dalam lingkungan/situs bersejarah yang telah musnah tersebut.
Rekonstruksi lokasi bersejarah ini sebelumnya telah dilakukan dalam beberapa
penelitian diantaranya dilakukan oleh (Yastikli et al, 2005) tentang membuat
pemodelan tiga dimensi mesjid Fatih menggunakan photogrammetry dan penelitian
tentang situs kuno Sagalassos (Pollefeys et al. 2002) dengan menampilkann kondisi
kuno bangunan tersebut dalam lingkungan virtual. Penelitian lain dilakukan oleh
Oliviera (2002), terkait dengan metode Image-Based Modelling untuk transformasi
gambar 2D menjadi model 3D. Belum lama ini juga, Weis et al (2010) melakukan
penelitian untuk merekonstruksi kembali sebuah teater raksasa dari kota Pompeii yang
memperlihatkan kemajuan peradaban seni Kota Pompeii pada masanya (Syahputra et
al, 2014).
1.2. Rumusan Masalah
Telah punahnya bagunan istana Kesultanan Langkat sebagai salah satu peninggalan
bersejarah dari budaya Indonesia.
1.3. Batasan Masalah
Ada pun batasan masalah dalam pengerjaan skripsi ini adalah :
1. Bangunan bersejarah yang akan direkonstruksi adalah lingkungan Komplek
Istana Kesultanan Langkat baik interior dan Eksterior
3
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah merekonstruksi Kompleks Istana Kesultanan Langkat
secara virtual dengan menggunakan teknologi Virtual Reality.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :
1. Istana Kesultanan Langkat yang telah hancur dapat kembali dilihat dan
dipelajari secara virtual.
2. Membantu meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat dalam
mempelajari sejarah dan budaya.
1.6. Metodologi Penelitian
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari 5 bagian utama sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan referensi tentang
Virtual Reality dan pustaka-pustaka mengenai sejarah Kesultanan Langkat.
2. Analisis dan Perancangan
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap studi literatur untuk mendapatkan
pemahaman mengani metode imaged-based modelling untuk membuat model
istana berdasarkan gambar dan data yang ada.
3. Perancangan
Dalam tahap ini dilakukan perancangan pemodelan yang akan dibangun.
Adapun tahapan dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa fase (tahapan),
yakni Pengumpulan Data, tahapan modelling, tahapan Material dan
Pencahayaan, dan tahapan Virtual Reality Environment.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
4
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada tahap ini akan dilakukan studi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
Kesultanan Langkat, Virtual Reality dan 3D Modelling baik yang berasal dari buku,
jurnal, maupun dari internet.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada tahap ini akan dilakukan analisis dan perancangan aplikasi mengenai skripsi ini,
seperti: menjabarkan pemodelan aplikasi, dan perancangan antarmuka (interface).
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi perangkat pada Bab 3 dan pengujian
terhadap sistem yang dibangun.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan