Ketika Anak – Anak Tumbuh dan Berkembang 1Akrom Kiyas Wasito, 2Fauzan Hanif
1Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
1Jalan Raya Dukuh Waluh Purwokerto 53182
2Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2Jalan Raya Dukuh Waluh Purwokerto 53182 1Email: akromwasito@gmail.com
ABSTRAK
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia terbagi dalam berbagai tahap. Salah satunya adalah tahap transisi antara masa anak – anak, ke masa dewasa, yang disebut masa remja Cukup banyak perubahan diakibatkan dari perkembangan dan pertumbuhan yang akan terjadi. Mulai dari perubahan dalam hal fisik, kognitif, sampai psiko-sosialnya.
Kata Kunci: Pertumbuhan; Perkembangan; Remaja.
ABSTRACT
Growth and development that happen to humans is divided into various sequence. One of them is the transition period between childhood to adulthood, called adolescent. Many changes caused by growth and development will happen. Starts from changes in physical, cognitive, until the psychosocial.
Keyword: Growth; Development; Adolescent.
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk hidup yang menerima banyak anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Anugerah tersebut salah satunya adalah adanya pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Pertumbuhan manusia terbagi menjadi bermacam – macam tahapan. Salah satu tahapannya ialah masa transisi antara masa anak – anak ke masa orang dewasa. Masa tersebut biasa disebut dengan masa remaja. Pada masa tersebut manusia mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, kognitif, dan sosialnya. Namun, dalam masa -masa tersebut sangat diperlukan suatu kontrol dan tips untuk melewatinya dengan sukses dan berakhir menjadi insan yang dewasa, serta berkualitas dan bermanfaat.
ANALISIS TEORI DAN PEMBAHASAN Perkembangan Fisik
Di saat masa pubertas remaja mengalami perubahan-perubahan fisik. Perubahan ini seperti, cepatnya pertumbuhan tinggi dan berat badan. During a one-year growth spurt, boys and girl can gain an average of 4.1 inches and 3.5 inches in height respectively. (Steinberg, 2007). Pada masa ini pertumbuhan akan terjadi secara signifikan.
Pertumbuhan otak. Penelitian menunjukkan bahwa otak akan tumbuh sempurna saat usia remaja. Hal itu menyebabkan apabila pertumbuhan kurang sempurna akan mengurangi kontrol emosi dan penilaian.
Perubahan-perubahan tersebut akan menimbulkan berbagai efek yaitu, para remaja akan tidur lebih lama. Mereka membutuhkan lebih banyak tidur karena masa pertumbuhan mereka. (Strauch, 2003).
Para Gadis remaja mungkin akan sangat sensitif terhadap berat badannya. Karena masa pubertas pertumbuhan lemak. 1-3 persen gadis remaja menjadi terlalu terobsesi dengan berat bandannya hingga mereka sampai terkena penyakit seperti anoreksia (Alonso, et al., 2015). Mereka mungkin merasa canggung dalam menunjukkan kasih sayang kepada orangtua lawan jenis. Juga, mereka mungkin banyak bertanya tentang urusan seks.
Demi suksesnya transisi yang mereka jalani, perlu adanya peran dari orang dewasa/ orangtua. Perlu diketahui bahwa jangan membedakan dan terlalu mengkritisi remaja satu dengan yang lain. Sarankan mereka untuk tidur lebih. Mungkin mereka membutuhkan banyak energi untuk bersekolah, atau kegiatan lain. Menyarankan bentuk pola makan menyehatkan, aktivitas – aktivitas fisik juga sangat penting untuk dilakukan. Untuk hal mengenai seks, sediakan jawaban yang jujur demi kebaikan mereka. Serta, maklumilah bila mereka mulai berdandan.
Perkembangan Kognitif
Semakin bertumbuhnya manusia bertumbuhlah otak serta intelegensinya. Meningkatnya perkembangan penalaran. Hal ini memungkinkan mereka dapat berpikir lebih logis serta berpikir secara hipotesis. Peningkatan juga terjadi dalam pemikiran tentang hal abstrak, serta berkembangnya pemikiran tentang bagaimana merasakan/ dirasakan.
Hal – hal diatas dapat mempunyai pemgaruh seperti, menunjukkan tingginya kesadaran diri, cenderung percaya bahwa tak ada yang bisa merasakan apa yang dirasakan dirinya, cenderung berpikiran dengan orientasi sebab, serta cenderung menunjukkan orientasi suatu keadilan. Mungkin juga menunjukkan mental bahwa suatu hal tidak mungkin terjadi kepada dirinya, walaupun berbahaya.
Peran orangtua/dewasa yang bisa dilakukan, yaitu jangan diambil hati ketika mereka terkadang mengabaikan pengalamanmu sebagai orang dewasa, ajak mereka untuk berdiskusi mengenai aturan kebiaasan dan konsekuensi, sediakan mereka kesempatan untuk mencoba hal yang beresiko namun masih aman, sediakan mereka kesempatan untuk mengikuti komunitas sosial, bicaralah kepada mereka tentang pandangannya dan pandanganmu terhadap sesuatu, serta cobalah buat persahabatan sejati dengan mereka.
Perkembangan Psikososial
kehidupan seks bebas. Terakhir, mereka mulai mengetahui tujuan hidup mereka dan mulai berusaha mengerjarnya.
Perubahan yang terjadi dalam hal psikososial dapat menyebabkan berbagai efek. Efeknya dapat berupa mulai berkurangnya waktu mereka untuk keluarga dan lebih banyak ke teman. Mereka juga mulai menanyakan banyak hal berkaitan dengan seksualitas, terbentuk kebiasaan mengunci pintu bila dalam ruangan sendirian, khususnya di dalam kamar. Mereka akan mempunyai banyak hobi atau berbagai macam klub. mereka mulai banyak berargumentasi dalam berbagi hal, seperti penilaian orang dewasa. Sepertinya mereka juga akan enggan bersama orangtua di area publik.
Disamping adanya efek yang ditimbulkan, ada juga sikap yang dapat dilakukan oleh orang dewasa/orangtua. Sikap tersebut dapat berupa dorongan supaya mengikuti kegiatan – kegiatan tertentu di dalam atau diluar sekolah. Tetap beri pujian kepada mereka seimbang dengan kemampuannya, sehingga mereka tetap bertahan dengan cita – cita mereka. Jelaskan kepada mereka tentang berbagai opsi pekerjaan. Dan juga yang paling penting adalah monitori/awasilah mereka dengan siapa mereka bergaul. Dan bagian paling akhir yang bisa dilakukan adalah pemberian lingkungan hidup yang aman dan nyaman.
KESIMPULAN
Masa pertumbuhan yang dialami oleh anak – anak hingga remaja ternyata meliputi berbagai aspek. Aspek tersebut yaitu fisik, kognitif, dan psikososial. Disamping memiliki efek negatif, pertumbuhan pada masa tersebut juga memiliki dampak positif. Dengan adanya efek – efek tersebut tentu ada sikap yang dilakukan oleh orang yang lebih dewasa/orangtua untuk membimbing para remaja baru untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, A., Rodriguez, M, Alonso, J., Carretero, G., and Martin, M. 2005. Eating Disorders: Prevalence and risk profile among secondary students. Social Psychiatry Psychiatric Epidemiology, 40, 980-987.
Steinberg, L. 2007. Adolescence (8th Edition). New York: McGraw-Hill.