PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
NOMOR 081 TAHUN 2017
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI SERTA PENETAPAN PENERIMA HIBAH DAERAHPADABIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT
DAERAHPROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang: a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan hibah daerah
berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 021 Tahun 2017, dipandang perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur Hibah Daerah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standar Operasional Prosedur Monitoring dan Evaluasi serta Penetapan Penerima Hibah Daerah Pada Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antaralain mengenai
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
- 2 -
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah, Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
- 3 -
13. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Tahun Nomor 5257);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah diWilayah Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 342) sebagaimana telah diubahbeberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan KeempatAtas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 51);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan BantuanSosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 541);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 704);
19. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 649);
- 4 -
21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 15);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
23. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentangPokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007 Nomor 13);
24. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 Nomor 4);
25. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 12 Tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2014 Nomor 88);
26. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 100);
27. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 72);
28. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 021 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah(Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017 Nomor 21);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR MONITORING DAN EVALUASI SERTA PENETAPAN PENERIMA HIBAH DAERAH PADA BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT DAERAHPROVINSI KALIMANTAN SELATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
- 5 -
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.
4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
6. Asisten Perekonomian dan Pembangunan adalah Asisten Sekretaris Daerah
di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
7. Biro Kesejahteraan Rakyat adalah Biro di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
8. Kepala Biro adalah Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
9. Kepala Bagian adalah semua Kepala Bagian di Lingkungan Biro Kesejahteraan
Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
10. Kepala Sub Bagian adalah semua Kepala Sub Bagian di Lingkungan Biro
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
11. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro yang selanjutnya disebut Kasubbag TU
adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Kesejahteraan Rakyat.
12. Hibah adalah pemberian dengan sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu
kepada orang lain.
13. Hibah Daerah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain, Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Badan, Lembaga danorganisasi
kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.
14. Monitoring dan evaluasi yang selanjutnya disebut Monevadalah proses rutin
pengumpulan data/informasi dan pengukuran kemajuan atas objektif program.
15. Tim Monitoring dan Evaluasi yang selanjutnya disebut Tim Monev adalah tim
pelaksama kegiatan monitoring dan evaluasi yang dibentuk dan diberikan tugas melalui surat keputusan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran, yang terdiri dari personil Biro Kesra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
16. Penetapan Penerima Hibah adalah proses penetapan calon penerima hibah yang
telah memenuhi kriteria dan persyaratan untuk diusulkan sebagai penerima hibah daerah.
17. Verifikasi adalah suatu proses memeriksa, mencatat, dan membandingkan
kelengkapan proposal dengan ketentuan persyaratan penerima hibah.
18. Disposisi adalahcatatan berupa saran/tanggapan/instruksi setelah proposal
hibah dibaca oleh pimpinan.
19. Proposal adalah sebuah rencana yang dituangkan ke dalam bentuk surat
permohonan, rancangan kerja dan perencanaan kegiatan yang disusun dan disampaikan oleh pemohon hibah.
20. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian
- 6 -
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Bagian Kesatu
Jenis-jenis Standar Operasional Prosedur Pasal 2
Standar Operasional Prosedur Biro Kesejahteraan Rakyat, terdiri atas:
1. SOPMonitoring dan Evaluasi (Monev) Hibah Daerah.
2. SOPPenetapan Penerima Hibah Daerah.
Bagian Kedua
Standar Operasional Prosedur
Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Hibah Daerah
Pasal 3
Kepala Sub Bagian yang membidangi membuat konsep rencana Monevke kabupaten/kota, konsep surat pemberitahuan Monev dan konsep nota dinas.
Pasal 4
Kepala Bagian yang membidangi menerima konsep rencana Monevke kabupaten/kota, mengoreksi dan memaraf konsep surat pemberitahuan Monev, dan konsep nota dinas.
Pasal 5
Kepala Biro menerima konsep rencana Monev, memaraf konsepkonsep surat pemberitahuan Monevdan menandatangani nota dinas.
Pasal 6
Kasubbag TUmemberi nomor nota dinas dan meneruskan surat ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan untuk diparaf.
Pasal 7
Asisten Perekonomian dan Pembangunan menerima dan memaraf konsep Konsep surat pemberitahuan Monev.
Pasal 8
Sekretaris Daerah menerima dan menandatangani surat pemberitahuan Monev. Pasal 9
Kasubbag TUmenerima dan mendistribusikan surat pemberitahuan Monev.
Pasal 10
- 7 -
Pasal 11
Kepala Sub Bagian membuat konsep surat tugas.
Pasal 12
Kepala Bagian memeriksa dan memaraf konsep surat tugas.
Pasal 13
Kepala Biro memeriksa dan memaraf surat tugas.
Pasal 14
Asisten Perekonomian dan Pembangunan memeriksa dan menandatangani surat tugas.
Pasal 15
Kepala Sub Bagian menerima surat tugas yang sudah ditandatangani.
Pasal 16
Tim Monevmenerima surat tugas dan melaksanakan Monev.
Pasal 17
Tim Monev membuat konsep laporan hasil Monev.
Pasal 18
Kepala Sub Bagian menerima, mengoreksi, memaraf konsep laporan dan meneruskan ke Kepala Bagian yang membidangi.
Pasal 19
Kepala Bagian yang membidangi menerima, mengoreksi dan memaraf konsep laporan dan meneruskan ke Kepala Biro.
Pasal 20
Kepala Biro menerima dan menandatangani konsep Laporan.
Pasal 21
Kepala Sub Bagian menerima laporan Monev yang sudah ditandatangani oleh Kepala Biro.
Pasal 22
- 8 -
Bagian Ketiga
Standar Operasional Prosedur Penetapan Penerima Hibah Daerah Pasal 23
Kasubbag TU menerima dan mencatat proposal permohonan hibah daerah.
Pasal 24
Kepala Biro menerima proposal dan memberikan disposisi.
Pasal 25
Kasubbag TUmenerima proposal yang telah disposisi dan mendistribusikan kepada Kepala Bagianyang membidangi.
Pasal 26
Kepala Bagian yang membidangi menerima, mempelajari dan mendisposisi berkas proposal kemudian meneruskan proposal kepada Kepala Sub Bagian.
Pasal 27
Kepala Sub Bagian yang membidangi menerima, mencatat, dan memverifikasi proposal.
Pasal 28
Kepala Sub Bagian membuat konsep daftar penerima hibah.
Pasal 29
Kepala Bagian memeriksa dan memaraf konsep daftar penerima hibah.
Pasal 30
Kepala Biro mengoreksi dan memberikan persetujuan daftar penerima hibah untuk dibuatkan SK Gubernur tentang penetapan penerima hibah daerah.
Pasal 31
Kepala Sub Bagianyang membidangi membuat konsep Keputusan Gubernur tentang penetapan penerima hibah daerah dan konsep nota dinas mohon koreksi Keputusan Gubernur.
Pasal 32
Kepala Bagian memeriksa konsep Keputusan Gubernur dan memaraf konsep nota dinas.
Pasal 33
Kepala Biro menerima, memeriksa dan menandatangani nota dinas.
Pasal 34
- 9 -
Pasal 35
Biro Hukum menerima dan mengoreksi konsep Keputusan Gubernur.
Pasal 36
Biro Hukum mengirim hasil koreksian konsep Keputusan Gubernur.
Pasal 37
Kepala Sub Bagian yang membidangi membuat konsep nota dinas kepada Sekretaris Daerah mohon tandatangan Naskah Keputusan Gubernur.
Pasal 38
Kepala Bagian yang membidangi memeriksa dan memaraf nota dinas.
Pasal 39
Kepala Biro memeriksa dan menandatangani nota dinas.
Pasal 40
Kasubbag TU memberi nomor nota dinas dan mengirimkan ke Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
Pasal 41
Asisten Perekonomian dan Pembangunan memeriksa dan memaraf Naskah Keputusan Gubernur serta mendisposisi nota dinas.
Pasal 42
Sekretaris Daerah memeriksa dan menandatangani Naskah Keputusan Gubernur atas nama Gubernur.
Pasal 43
Kepala Sub Bagian yang membidangi menerima Naskah Keputusan Gubernur yang telah ditandatangani oleh Sekretaris Daerah.
Pasal 44
Format Standar Operasional Prosedur Penetapan Penerima Hibah Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
BAB III TATA KERJA
Pasal 45
(1) Setiap pejabat dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan di Biro
- 10 -
(2) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Biro kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan wajib membangun komitmen tinggi untuk mendukung pelaksanaannya.
(3) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan wajib mengembangkan koordinasi dan kerjasama maksimal dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan keagamaan.
(4) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan wajib memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugas.
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA Pasal 46
(1) Untuk menunjang efisiensi dan efetivitas pelaksanaan Standar Operasional
Prosedur dalam kegiatan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, dipandang perlu menyediakan Fasilitasi dan Sarana serta Prasarana pendukung kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
(2) Fasilitasi Sarana Prasarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dioperasionalkan secara khusus dalam kegiatan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan secara efisien, efektif, dan tepat waktu sesuai dengan standar waktu maksimal untuk setiap kegiatan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP Pasal47
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 20 September 2017
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. SAHBIRIN NOOR
Diundangkan di Banjarbaru pada tanggal 20 September 2017
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. ABDUL HARIS