• Tidak ada hasil yang ditemukan

219094737 Cara Pelaksanaan RAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "219094737 Cara Pelaksanaan RAP"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Penelusuran Literatur

dan Hasil Penelitian

(2)
(3)

Kegiatan :

Pengertian,tujuan, metode,monitoring, inventarisasi data, membandingkan data-data yang tersedia dengan data-data yang akan dikaji, alat pengumpul data, informan,

laboratorium, jadwal wawancara dan

(4)

Output

Terlaksananya pemahaman mengenai tujuan, metode, monitoring dan inventarisasi data

Metoda pengumpulan data (yang umumnya digunakan)

a. Menelaah informasi yang ada

b. Pengamatan terhadap daerah yang terkena c. Interview kepada para informan kunci

(5)

Telaah info yang ada

 Karakteristik geografi dan lingkungan,

infrastruktur, transportasi dan sebagainya.

 Besar masalah, komposisi dan kondisi

kesehatan dan gizi daerah tersebut sebelum keadaan darurat

 Pelayanan kesehatan dan program yang ada

baik sebelum atau setelah keadaan darurat

 Sumber daya yang ada, sedang diadakan,

permintaan dan sebagainya

(6)
(7)

FGD

Pengertian FGD

 FGD secara sederhana dapat didefinisikan

sebagai suatu diskusi yang dilakukan

secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu.

 Irwanto (2006: 1-2) mendefinisikan FGD

(8)

 Sesuai namanya, pengertian Focus Group

Discussion mengandung tiga kata kunci:

 a. Diskusi (bukan wawancara atau

obrolan);

 b. Kelompok (bukan individual);

 c. Terfokus/Terarah (bukan bebas).

Artinya, walaupun hakikatnya adalah

(9)

 FGD bukan pula sekadar kumpul-kumpul

beberapa orang untuk membicarakan suatu hal. Banyak orang berpendapat bahwa FGD dilakukan untuk mencari solusi atau menyelesaikan

masalah.

 Artinya, diskusi yang dilakukan ditujukan untuk mencapai kesepakatan tertentu mengenai suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta, padahal aktivitas tersebut bukanlah FGD,

melainkan rapat biasa. FGD berbeda dengan

(10)

 Sebagai alat penelitian, FGD dapat

digunakan sebagai metode primer maupun sekunder. FGD berfungsi sebagai metode primer jika

(11)

 FGD sebagai metode penelitian

sekunder umumnya digunakan untuk melengkapi riset yang bersifat

kuantitatif dan atau sebagai salah

satu teknik triangulasi. Dalam kaitan ini, baik berkedudukan sebagai

(12)

 Di luar fungsinya sebagai metode

penelitian ilmiah, Krueger & Casey (2000: 12-18) menyebutkan, FGD

pada dasarnya juga dapat digunakan dalam berbagai ranah dan tujuan,

misalnya (1) pengambilan

keputusan, (2) needs assesment, (3) pengembangan produk atau

(13)

Kapan FGD Harus

Digunakan?

FGD harus dipertimbangkan untuk digunakan sebagai metode penelitian sosial jika:

Peneliti ingin memperoleh informasi mendalam tentang

tingkatan persepsi, sikap, dan pengalaman yang dimiliki informan.

Peneliti ingin memahami lebih lanjut keragaman

perspektif  di antara kelompok atau kategori masyarakat.

Peneliti membutuhkan informasi tambahan berupa data

kualitatif dari riset kuantitatif yang melibatkan persoalan masyarakat yang kompleks dan berimplikasi luas.

Peneliti ingin memperoleh kepuasan dan nilai akurasi

(14)

Kapan FGD Tidak Diperlukan?

FGD harus dipertimbangkan untuk tidak digunakan sebagai metode penelitian sosial jika:

Peneliti ingin memperoleh konsensus dari masyarakat/peserta

Peneliti ingin mengajarkan sesuatu kepada peserta

Peneliti akan mengajukan pertanyaan “sensitif” yang tidak

akan bisa di-share dalam sebuah forum bersama kecuali jika pertanyaan tersebut diajukan secara personal antara peneliti dan informan.

Peneliti tidak dapat meyakinkan atau menjamin kerahasiaan

diri informan yang berkategori “sensitif”.

Metode lain dapat menghasilkan kualitas informasi yang lebih

baik

Metode lain yang lebih ekonomis dapat menghasilkan

(15)

Mengapa FGD?

 Irwanto (2006: 3- 6) mengemukakan

tiga alasan perlunya melakukan FGD, yaitu alasan filosofis, metodologis,

(16)

Alasan Filosofis

 Pengetahuan yang diperoleh dalam menggunakan sumber informasi dari berbagai latar belakang pengalaman tertentu dalam sebuah proses diskusi, memberikan perspektif yang berbeda

dibanding pengetahuan yang diperoleh dari komunikasi searah antara peneliti dengan responden.

 Penelitian tidak selalu terpisah dengan aksi. Diskusi sebagai proses pertemuan

(17)

Alasan Metodologis

 Adanya keyakinan bahwa masalah yang

diteliti tidak dapat dipahami dengan metode survei atau wawancara individu karena

pendapat kelompok dinilai sangat penting.  Untuk memperoleh data kualitatif yang

bermutu dalam waktu relatif singkat.

 FGD dinilai paling tepat dalam menggali permasalahan yang bersifat spesifik, khas, dan lokal. FGD yang melibatkan masyarakat setempat dipandang sebagai pendekatan

(18)

Alasan Praktis

 Penelitian yang bersifat aksi

membutuhkan perasaan memiliki dari objek yang diteliti sehingga pada saat peneliti memberikan rekomendasi dan aksi, dengan mudah objek penelitian bersedia menerima rekomendasi

tersebut. Partisipasi dalam FGD memberikan kesempatan bagi

(19)

 Menurut Koentjoro (2005: 7), kegunaan

FGD di samping sebagai alat pengumpul data adalah sebagai alat untuk

meyakinkan pengumpul data (peneliti)

sekaligus alat re-check terhadap berbagai keterangan/informasi yang didapat

melalui berbagai metode penelitian yang digunakan atau keterangan yang

(20)

Dari berbagai keterangan di atas, dapat

disimpulkan dalam kaitannya dengan penelitian, FGD berguna untuk:

 Memperoleh informasi yang banyak secara cepat;

 Mengidentifikasi dan menggali informasi

mengenai kepercayaan, sikap dan perilaku  kelompok tertentu;

 Menghasilkan ide-ide untuk penelitian lebih mendalam; dan

(21)

Persiapan dan Desain

Rancangan FGD

 Sebagai sebuah metode penelitian,

pelaksanaan FGD memerlukan

perencanaan matang dan tidak asal-asalan. Untuk diperlukan beberapa persiapan sebagai berikut: 1)

Membentuk Tim; 2) Memilih Tempat dan Mengatur Tempat; 3)

(22)

1) Membentuk Tim

Tim FGD umumnya mencakup:

Moderator, yaitu fasilitator diskusi yang terlatih dan

memahami masalah yang dibahas serta tujuan penelitian yang hendak dicapai (ketrampilan substantif), serta terampil

mengelola diskusi (ketrampilan proses).

Asisten Moderator/co-fasilitator, yaitu orang yang intensif

mengamati jalannya FGD, dan ia membantu moderator

mengenai: waktu, fokus diskusi (apakah tetap terarah atau keluar jalur), apakah masih ada pertanyaan penelitian yang belum terjawab, apakah ada peserta FGD yang terlalu pasif sehingga belum memperoleh kesempatan berpendapat.

Pencatat Proses/Notulen, yaitu orang bertugas mencatat

inti permasalahan yang didiskusikan serta dinamika

(23)

Penghubung Peserta, yaitu orang yang mengenal (person,

medan), menghubungi, dan memastikan partisipasi peserta. Biasanya disebut mitra kerja lokal di daerah penelitian.

Penyedia Logistik, yaitu orang-orang yang membantu

kelancaran FGD berkaitan dengan penyediaan transportasi,

kebutuhan rehat, konsumsi, akomodasi (jika diperlukan), insentif (bisa uang atau barang/cinderamata), alat dokumentasi, dll.

Dokumentasi, yaitu orang yang mendokumentasikan kegiatan

dan dokumen FGD: memotret, merekam (audio/video), dan

menjamin berjalannya alat-alat dokumentasi, terutama  perekam selama dan sesudah FGD berlangsung.

Lain-lain jika diperlukan (tentatif), misalnya petugas

(24)

2) Memilih dan Mengatur

Tempat

 Pada prinsipnya, FGD dapat dilakukan di

mana saja, namun seyogianya tempat FGD yang dipilih hendaknya merupakan tempat yang netral, nyaman, aman,

tidak bising, berventilasi cukup, dan

(25)

 Posisi duduk peserta harus setengah atau

tiga perempat lingkaran dengan posisi moderator sebagai fokusnya. Jika FGD

dilakukan di sebuah ruang yang terdapat pintu masuk yang depannya ramai dilalui orang, maka hanya moderator yang

boleh menghadap pintu tersebut,

sehingga peserta tidak akan terganggu oleh berbagai “pemandangan” yang

(26)

3) Menyiapkan Logistik

Logistik adalah berbagai keperluan

teknis yang dipelukan sebelum, selama, dan sesudah FGD terselenggara.

Umumnya meliputi peralatan tulis (ATK), dokumentasi (audio/video), dan

kebutuhan-kebutuhan peserta FGD:

seperti transportasi; properti rehat: alat ibadah, konsumsi (makanan kecil dan

(27)

 Insentif dalam penyelenggaraan FGD adalah suatu

hal yang wajar diberikan. Selain sebagai strategi untuk menarik minat peserta, pemberian insentif juga merupakan bentuk ungkapan terimakasih

peneliti karena peserta FGD bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk mencurahkan pendapatnya dalam FGD. Jika perlu, sejak awal, dicantumkan

(28)

4). Jumlah Peserta

Dalam FGD, jumlah perserta menjadi faktor penting yang

harus dipertimbangkan. Menurut beberapa literatur

tentang FGD (lihat misalnya Sawson, Manderson & Tallo, 1993; Irwanto, 2006; dan Morgan D.L, 1998) jumlah yang ideal adalah 7 -11 orang, namun ada juga yang

menyarankan jumlah peserta FGD lebih kecil, yaitu 4-7 orang (Koentjoro, 2005: 7) atau 6-8 orang (Krueger & Casey, 2000: 4). Terlalu sedikit tidak memberikan variasi yang menarik, dan terlalu banyak akan mengurangi

kesempatan masing-masing peserta untuk memberikan sumbangan pikiran yang mendalam. Jumlah peserta

(29)

5). Rekruitmen Peserta:

Homogen atau Heterogen?

Tekait dengan homogenitas atau heterogenitas peserta FGD, Irwanto (2006: 75-76) mengemukakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Pemilihan derajat homogenitas atau heterogenitas peserta

harus sesuai dengan  tujuan awal diadakannya FGD.

Pertimbangan persoalan homogenitas atau heterogenitas ini

melibatkan variabel tertentu yang diupayakan untuk

heterogen atau homogen. Variabel sosio-ekonomi atau gender boleh heterogen, tetapi peserta itu harus memahami atau

(30)

Secara mendasar harus disadari bahwa semakin homogen

sebenarnya semakin tidak perlu diadakan FGD karena dengan mewawancarai satu orang saja juga akan diperoleh hasil yang sama atau relatif sama.

Semakin heterogen semakin sulit untuk menganalisis hasil

FGD karena variasinya terlalu besar.

Homogenitas-heterogenitas tergantung dari beberapa aspek.

Jika jenis kelamin, status sosial ekonomi, latar belakang agama homogen, tetapi dalam melaksanakan usaha kecil heterogen, maka kelompok tersebut masih dapat berjalan dengan baik dan FGD masih dianggap perlu.

Pertimbangan utama dalam menentukan

(31)

Menyusun Pertanyaan  FGD

Kunci dalam membuat panduan diskusi yang terarah adalah

membuat pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai panduan diskusi. Untuk mengembangkan pertanyaan FGD, lakukan hal-hal berikut:

-    Baca lagi tujuan penelitian -    Baca lagi tujuan FGD

-    Pahami jenis informasi seperti apa yang ingin Anda dapatkan dari FGD

-    Bagaimana Anda akan menggunakan informasi tersebut

-    Tulis pertanyaan umum ke khusus. Sebaiknya jangan lebih dari 5 (lima) pertanyaan inti.

-    Rumuskan pertanyaan dalam bahasa yang sederhana dan jelas. Hindari konsep besar yang kabur maknanya.

(32)

Pelaksanaan FGD

 Keberhasilan pelaksanaan FGD sangat

ditentukan oleh kecakapan moderator sebagai “Sang Sutradara”. Peran

Moderator dalam FGD dapat dilihat dari aktivitas utamanya, baik yang bersifat pokok (secara prosedural

pasti dilakukan) maupun yang tentatif (hanya diperlukan jika memang

(33)

 Peran-peran  tersebut adalah

 membuka FGD,

(34)

 Memotivasi

 probing (penggalian lebih dalam)

 melakukan blocking dan distribusi (mencegah

ada peserta yang dominan dan memberi kesempatan yang lain untuk bersuara)

 reframing,  Refokus

 melerai perdebatan

 memanfaatkan jeda (pause)  menegosiasi waktu, dan

(35)

Indepth Interview

(36)

INDEPTH INTERVIEW.

In depth interview (wawancara

mendalam) adalah alat pengumpul data yang diajukan dan dijawab secara lisan mengenai suatu persoalan.

In depth interview digunakan dalam

penelitian ini dengan pertimbangan alat ini dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan mendalam mengenai pengetahuan, sikap, pandangan

(37)

Hasil Indepth interview

 Hasil dari in depth interview ini akan

dianalisa secara kualitatif dan

pengumpulan data ini hanya untuk responden yang dipilih (purposive).

 Dengan demikian kekurangan pada

kuesioner kuantitatip diharapkan

(38)

Contoh Kuesioner dan hasil

indepth

HASIL INDEPTH INTERVIEW

SISWA SMU I KAMAL

 Pengumpulan data penelitian dengan

menggunakan metode wawancara mendalam terhadap siswa SMU :

 Jumlah : 6 responden

 Karakter : siswa wanita yang telah

(39)

Apa yang anda pahami tentang reproduksi ?

Ternyata mayoritas responden belum memahami

mengenai istilah reproduksi dengan benar, umumnya mereka mengaitkan istilah reproduksi adalah : perilaku seksual ( hubungan suami istri ).

Maksudnya reproduksi itu hubungan yang dilakukan suami –istri ( responden A, 16 thn )

(40)

Bagaimana pengalaman anda pada saat haid pertama ?

Pada umumnya responden mengaku telah mendapat informasi tentang

menstruasi sebelum mengalaminya, baik dari ibu, saudara maupun teman dekat. Namun informasi yang diberikan tidak secara detail, sehingga saat mereka mengalami menstruasi pertama muncul reaksi antara lain :

- rasa takut dan stress karena tiba-tiba mengeluarkan darah, khawatir mengidap suatu penyakit

- jijik dan kaget melihat darah

Saya takut lihat darah, saya nangis karena saya pikir sakit…. ( responden D, 16 thn)

Dan setelah menstruasi, responden mengaku telah mendapat nasihat dari orangtua (khususnya ibu ), antara lain :

- hati-hati kalau mencari teman

- jangan dekat-dekat teman pria, nanti badan bisa bau, dsb

namun nasihat tersebut tidak sesuai dengan harapan para responden

yang menginginkan informasi yang lebih detail tentang menstruasi , sebagai contoh : mengapa ada darah yang keluar ? dsb.

…jangan dekat-dekat dengan cowok, nanti badannya bisa bau… ( responden E, 16 thn )

(41)

Praktikum Indepth

Interview

 Buat Panduan kuesioner

 Buat alat ukurnya kalau

(42)

Contoh

TOPIK

“GIZI PADA IBU HAMIL” 

  

Pertanyaan wawancara: 

 apa yang anda ketahui tentang gizi?

 makanan apa saja yang baik untuk ibu hamil agar dapat

memenuhi gizinya?

 apa yang akan terjadi pada ibu hamil yang kekurangan gizi?  terus apakah akan berpengaruh pada janinnya?

 manfaat apa yang dapat ibu hamil rasakan apabila gizi

(43)

dari berbagai macam nutrisi yang mana yang paling penting bagi ibu hamil?

tolong berikan contoh masing-masing dari zat besi, asam folat, kalsium dan yodium?

bila yang terpenting itu tidak terpenuhi, apa yang akan terjadi?

bagaimana jika ibu hamil yang kondisi

ekonominya rendah, apakah dapat memenuhi gizinya?

(44)

Observasi

 Observasi adalah metode

pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau

peninjauan secara cermat dan

(45)

Tujuan Observasi

 Dengan observasi kita dapat

memperoleh gambaran tentang

kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Dengan observasi kita akan

(46)

Jenis Observasi

 Observasi partisipasi

(47)

Observasi Partispasi

 Adalah observasi yang melibatkan

peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan

pengamatan dilapangan. Jadi

(48)

Observasi Non Partispasi

 Adalah observasi yang tidak

melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan dilapangan. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini.

Kelemahannya adalah kehadiran pengamat dapat mempengaruhi

(49)

Instrumen yang

digunakan

 Checklist

Merupakan suatu daftar yang

(50)

 Rating scale

Merupakan instrumen untuk

(51)

 Anecdotal record

Merupakan catatan yang dibuat

peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luas biasa yang ditampilkan oleh

(52)

 Mechanical device

Merupakan alat mekanik yang digunakan untuk memotret

(53)

Kelebihan obsevrasi

 Pengamat mempunyai kemungkinan

mencatat hal2, perilaku pertumbuhan dsb

 Pengamat mendapatkan data dan

(54)

Kelemahan Observasi

 Waktu relatif lebih lama

 Pengamat tidak bisa melakukan

terhadap suatu fenomena yang

berlangsung lama contoh perubahan suatu masyarakat tradisional

menjadi modern

 Adanya kegiatan yg tidak mungkin

(55)

Langkah Observasi

 Pelaku atau patisipan  Tujuan

 Perasaan yang menyangkut

ungkapan emosi partisipan baik tindakan atau ucapan

 Ruang dan tempat waktu

(56)

Survey

 Survey adalah metode pengumpulan

(57)

Rancangan penelitian survey

 Penelitian dilakukan pd sample dari populasi

 Penelitian yg dilakukan pd seluruh populasi --- Sensus  2 macam penelitian survei

survei deskriktif --- menjawb pertanyaan Bagaimana (how) ?

Macamnya : ▪ survei

▪ Case Studi (bisa tunggal/kelompok masyarakat, bisa orang/tempat dll)

Studi komparatif ▪ Studi Korelasi

▪ Studi Prediksi

Survei Analitik ---- menjawab pertanyaan mengapa (why) ?

Macamnya :

▪ Cross Sectional

▪ Retrospektif study (case Control)

(58)

 Biasakan dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner atau wawancara dengan tujuan

mengetahui :

 Siapa mereka

 Apa yg mereka pikirkan dan rasakan

(59)
(60)
(61)

Intrumen Sederhana

Jenis Penilaian

Puas Tidak puas Keramahan

petugas

Kompetensi petugas Produk ( kesesuaian dg harapan)

Waktu (ketepatan waktu)

Harga

Penggunaan media

(62)

ALASAN……….

KENAPA HANYA DUA PILIHAN:

 BIAR TEGAS, JANGAN

RAGU……….KATAKAN PUAS ATAU TIDAK PUAS

 MEMUDAHKAN DALAM

PENGAMBILAN KESIMPULAN

 MANUSIA CEDERUNG MENCARI YANG

TENGAH TERLEBIH JIKA PILIHAN GANJIL

Referensi

Dokumen terkait

Dengan permasalahan yang jelas, maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu rumusan

Diskusi Kelompok terfokus dalam penelitian ini cukup efektif untuk membantu siswa yang mengalami permasalahan dalam belajar menemukan metode belajar yang sesuai dengan

Peserta didik kelompok lain yang memiliki jawaban berbeda dari kelompok penyaji diberi kesempatan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara runtut,sistematis, santun

Melakukan wawancara dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) dengan UP- FMA dan kelompok pembelajaran FMA 3. Merumuskan secara partisipatif masalah yang

Dari kutipan diatas dapat dikatakan bahwa teknik pengumpulan data dengan diskusi kelompok terarah dapat digunakan untuk mengungkap data dan pemaknaannya dari

Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam pengabdian ini adalah; (a) Diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk menentukan potensi, permasalahan dan solusi

Pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi metode, wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah (DKT). Hasil penelitian memaparkan bahwa; 1) perasaan jijik,

Fokus penelitian yang dikembangkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang lebih terarah dan spesifik mengutip pendapat Djam'an Satori (1989) Wawancara dilakukan secara