• Tidak ada hasil yang ditemukan

ICON NEWS APRIL 2017 WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ICON NEWS APRIL 2017 WEB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Aset PoP ICON+

KIAN AMAN

Meeing Nirkertas

dengan i-Meeing

Srikandi ICON+

Unjuk Gigi

Kursus Bahasa Asing

via Smartphone

SMART KEY ACCESS

EDISI APRIL 2017

Perbandingan Jumlah

Point of Presence*

5+3 Benefit

Smart Key

T

erhitung Januari 2017 lalu, ICON+ mengimplementasikan sistem Smart Key.

Ini merupakan sistem keamanan terpadu yang dapat melindungi aset-aset penting ICON+ dari pihak-pihak tidak berwenang, seperti akses tanpa otorisasi, penjahat computer (cracker), social engineering crime, dan gangguan network security.

Smart Key diimplementasikan di pintu-pintu PoP Shelter, Mini Shelter, dan ODC. Hingga April 2017, ICON+ memiliki total 836 PoP.

Benefit Smart Key

untuk ICON+

Benefit Smart Key

untuk Pelanggan ICON+

5

3

Kontrol penuh terhadap akses PoP

Sistem keamanan terkontrol

1

1

2

2

3

3

4

5

Mudahnya memonitor aktivitas dan menerbitkan laporan

Kualitas layanan terjamin Mencegah duplikasi

Conformance to the requirements

terpenuhi

Memiliki nomor serial (ID) yang unik

(2)

Penanggung Jawab Heni Utari (Sekretaris Perusahaan) • Pemimpin Redaksi Budi Rusdiana • Koordinator Liputan Erna Pardede • Kontributor

Agustina Masito, Lita Kusumaning Ayu, Aifah Aini • Sirkulasi Khasbullah, Arief Santoso • Alamat Redaksi Bidang Hubungan Kelembagaan ICON+

Kawasan PLN Cawang, Jl. Mayjend Sutoyo No. 1, Cililitan, Jakarta Timur, 13640, Telp. 021-525 3019, Fax. 021-525 3659, Email: humas@iconpln.co.id •

Konsultan Media MEDIAVISTA Publishing Services, PT Tanair Media Seruni, Telp: 021 – 22806080, www.mediavista.id

Redaksi ICON+ menerima kontribusi tulisan dan foto dari pembaca. Redaksi berhak menyunting kontribusi yang masuk.

EDItorIal

B

ulan April selalu menjadi bulan yang penting bagi perempuan Indonesia. Pada bulan ini, kenang-kenangan sosok Kartini hadir kembali. Pahlawan emansipasi perempuan yang lahir 21 April 138 tahun lalu itu menjadi sosok inspirasi bagi para perempuan sesudahnya. Bahwa di banyak lapangan, kiprah perempuan tak perlu diragukan lagi.

Demikian pula halnya di ICON+. Di tengah dominasi

kaum Adam di industri Teknologi Informatika dan

Komunikasi (TIK), ICON+ menjadi tempat bersemai para perempuan tangguh. Mereka berhasil membuktikan kompetensi dirinya untuk—dengan penuh kesetaraan—bersaing dengan pria.

Pada edisi ini kami melaporkan kepada Anda mengenai iklim pengembangan karier di ICON+ yang sepenuhnya berbasiskan kompetensi. Hard skill dan

soft skill menjadi faktor penting bagi siapa saja para

ICONers dalam membuktikan dirinya. Sekelumit pengalaman para perempuan ICON+ juga kami sajikan untuk Anda.

Selain itu, pada rubrik Fokus, kami menuliskan perkembangan terbaru ICON+. Terhitung Januari 2017 lalu, ICON+ telah mengimplementasikan sistem

Smart Key di seluruh PoP ICON+. Langkah strategis ini dilakukan dalam rangka memastikan pelayanan maksimal kepada seluruh pelanggan ICON+. Tentu saja, dengan diterapkannya sistem keamanan terhadap seluruh aset penting ICON+, kualitas layanan ICON+ akan jauh lebih terjamin.

Selamat membaca.

3

6

8

10

Undio

conre rruptatem

po-ritiisma

quassequae molest,

nonestrum dolutid modi

dolore poremre, inihilitendi

om nienimre

stis velimilinv

eles moluptib

us eium

inctovo lorerspe

dita deplacerc

iisdebit labo.Ut etfugitasavo

lorumint ea illutharchilm

agnat ios imet,quis

sequia quis

ende sam

ernat ur,utesea vo luptio.

Nem eum vo luptibeat

ve niut m aximus

estio.

SMART KEY ONL Y

14

12

1

6

17

20

Keberadaan PoP sangat penting bagi bisnis ICON+. Untuk mengoptimalkan keamanannya, sistem smart key pun mulai diterapkan pada semester pertama tahun ini.

FOKUS

Aset PoP Jadi Kian Aman

SDM

Unjuk Kompetensi di Posisi Startegis

PRODUK & LAYANAN Saat Meeting Tak Perlu Kertas Lagi

AGENDA Galeri Kegiatan ICON+

ICONERS Ketika Srikandi Unjuk Eksistensi

TEROPONG Tambah

Casciscus Berkat Ujung Jari

KOMIK Cerita Nico: Smart Key JELAJAH

Dua Jam Mengadu Adrenalin INSPIRASI

Kunci Menjaga Kelanggengan Bisnis

(3)

Un diocon

re rrupt

atem po-ritiisma

quass equae m

olest, nones

trum dolut

id m

odi dolore

pore m

re, inih

ilite ndi

om nienim

re stis velim

ilinv eles

m oluptib

us eium

inctovo lorerspe

dita de

placerc iisdeb

itlab o.Ut etfugi

tasavo lorum

int ea illutharc

hilm agnat

ios im

et, quisseq

uiaqu isend

e sam

ernat ur,ut

esea vo

luptio. Nem

eum vo

luptib eatve

niut m

aximus estio.

Keberadaan PoP sangat

penting bagi bisnis ICON+.

Untuk mengoptimalkan

keamanannya, sistem smart

key pun mulai diterapkan

pada semester pertama

tahun ini.

Aset PoP

Jadi Kian

Aman

juga dipegang oleh SERPO untuk keperluan akses cepat 24/7 dalam kegiatan recovery.

“Sistem keamanan demikian dinilai sudah tidak memadai untuk menjaga kualitas pelayanan PoP sebagai titik backbone dan distribusi layanan,” terang Wawan.

Minimalkan Risiko Potential Loss

Selama ini, tantangan yang harus dihadapi ICON+ terkait keamanan aset PoP adalah memastikan seluruh aset terlindungi dari pihak-pihak tidak berwenang, seperti akses tanpa otorisasi, penjahat komputer

Sistem Smart Key PoP

SMART KEY ONL

Y

B

agi ICON+,Point of Presence (PoP) merupakan entitas lokasi yang sangat vital sebagai titik backbone

dan distribusi dalam men-delivery

layanan kepada pelanggan. Di setiap lokasi PoP, terdapat aset investasi dan strategis yang bernilai, mulai dari perangkat backbone TDM/IP, perangkat distribusi, hingga sarana penunjang telekomunikasi seperti

battery, rectiier, inverter, external alarm,sensor, air conditioner, dan lain-lain.

Engineer Pemanfaatan Aset ICON+ Wawan Setiawan menuturkan sebelum implementasi sistem

smart key, ICON+ menggunakan kunci (lock) mekanik dan anak kunci (key) yang dapat diduplikasi sesuai kebutuhan pengguna. Pengguna

key tersebut meliputi tim regional, serta pihak rekanan pekerjaan

project dan aktivasi. Di sisi lain, key

3 A p r i l 2 0 1 7

(4)

836

Jumlah PoP

ICON+ di seluruh

Indonesia

Puspa Indah Pasaribu, Manajer Asset Management (cracker), social engineering crime, dan

gangguan network security. Implementasi sistem kunci pintar (smart key) tak lain merupakan bentuk security management untuk menjamin keamanan aset ICON+ yang sebagian besar ter-install

di PoP. Selain mempermudah pemantauan histori aktivitas, smart key turut membatasi hak akses, sehingga lebih optimal melindungi aset dari risiko terjadinya potential loss.

Penerapan sistem smart key di pintu-pintu PoP Shelter, Mini Shelter, dan ODC dilakukan bertahap pada semester pertama tahun ini. Hingga akhir Maret 2017, progresnya mencapai 60 persen dari total 836 PoP yang dimiliki ICON+ di seluruh Indonesia.

Secara garis besar, proyek smart key

ini mencakup pengadaan material,

setting material, training, pengiriman

material ke SBU, instalasi tahap awal, assesment, instalasi tahap selanjutnya, hingga assesment

kembali.Keseluruhan proses ini melibatkan Tim Pemeliharaan dan Aset SBU, serta Tim IT Internal sebagai penyedia infrastruktur server.

Menurut Manajer Asset

Management ICON+ Puspa Indah Pasaribu, realisasi proyekinidiawali dengan instalasi server smartkey

yang berlokasi di Gandul, pada 25 Januari 2017.

“Setelah itu, kami mengadakan

training pada 7-8 Februari 2017 di ICON+ Cawang. Para peserta merupakan ICONers yang mewakili Tim Aset dan Tim Pemeliharaan setiap kantor SBU,” kata Puspa.

Training tersebut menghadirkan Jeremy Djajadi, instruktur dari PT Intisar Soluzindo – Videx yang berbasis di Amerika Serikat. Pada hari pertama, peserta diberikan materi mengenai tahapan instalasi dan penggunaan smart key, sekaligus

membagikan ilmunya kepada ICONers lain, serta selanjutnya menerapkan sistem smart key di SBU masing-masing.

“Yang terpenting saat instalasi dan implementasi smart key, ICONers tidak boleh alpa untuk memerhatikan standar K3, melaksanakan tescomm atau uji sistem sebelum meninggalkan lokasi, serta menggunakan standar ID dan label aset,” ujar Wawan.

Beneit Ganda

Beragam manfaat dapat dinikmati oleh ICON+ dengan mengimplementasikan sistem smart key. Kombinasi teknologi keamanan mekanik dan enkripsi elektronik mampu meminimalkan terjadinya peretasan, sekaligus memberikan kontrol penuh terhadap risiko.

Bahkan, ICON+ juga dapat menelusuri pihak yang harus bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang merugikan perusahaan, seperti pencurian aset PoP, akses

masuk tidak sesuai SOP, ataupun instalasi tidak sesuai SOP.

Di sisi lain, kehadiran sistem smart key PoP bisa dirasakan pula oleh pelanggan. “Smart key menjadi bagian dari jaminan kualitas layanan ICON+, sehingga conformance to the requirements (kesesuaian terhadap kebutuhan atau persyaratan yang diajukan pelanggan) pun terpenuhi,” ujar Puspa.

Puspa menambahkan setiap aset harus dikelola secara efektif dan

“Tim Aset dan

Pemeliharaan

adalah garda

terdepan dalam

pencatatan aset

(

asset tracking

)

perusahaan.”

“Kombinasi

teknologi

keamanan mekanik

dan enkripsi

elektronik mampu

meminimalkan

terjadinya

peretasan, sekaligus

memberikan kontrol

penuh terhadap

risiko.”

eisien, sehingga aset tersebut dapat

memberikan manfaat tertinggi bagi perusahaan.

“Tim Aset dan Pemeliharaan adalah garda terdepan dalam pencatatan aset (asset tracking). Karena itu, harus tetap semangat dalam melakukan pencatatan agar target 100% no gap tercapai dan seluruh aset yang terpasang di ICON+ dapat dioptimalkan sebaik-baiknya,” pungkas Puspa.

dibekali cara melakukan registering smart key. Sementara pada hari kedua, peserta diajak untuk meninjau proses instalasi smart key

di PoP Cawang.

Diharapkan seusai mengikuti

training, para peserta dapat

Wawan Setiawan, Engineer Pemanfaatan Aset

(5)

I

CON+ sebagai perusahaan telekomunikasi yang dinamis selalu membuka peluang yang setara bagi siapa pun, termasuk perempuan untuk unjuk kemampuan dan memberi kontribusi terbaik. Terbukti dengan meningkatnya perempuan yang menduduki posisi-posisi strategis di ICON+.

Detty Elviany, GM SBU Regional Bandungmengaku cukup bangga dengan ICON+ karena memberi kesempatan yang luas kepada seluruh karyawan untuk berkembang. “Selama saya menduduki jabatan manajemen, tidak pernah ada pembahasan isu gender. Kita lebih memprioritaskan kapabilitas dan kompetensi baik itu

hard skill maupun soft skill,” ungkap Detty.

Dalam posisi saat ini, Detty bertanggung jawab terhadap seluruh operasional SBU Regional, mulai dari pembangunan, aktivasi layanan sampai pada pemeliharaan layanan untuk mencapai SLA layanan.

Ia juga bertanggung jawab terhadap peningkatan revenue SBU dengan memperluas market SBU untuk meningkatkan growth perusahaan.

“Tantangannya adalah saya harus belajar cepat mengenai operasional di mana ini merupakan bidang baru yang harus cepat saya kuasai,” kata Detty.

Kompetensi Semakin Merata

Tetty Indrawati, GM SBS Corporate mengungkapkan hal senada. Hal yang membedakan posisi seseorang dalam perusahaan hanyalah kompetensi.

Ia mengawali karier pada posisi yang sesuai latar belakang pendidikannya, yaitu teknik informatika. Beragam posisi pernah ia tekuni, mulai dari bagian operasional sebagai developer dan implementer, hingga bagian niaga.

“Dulu perempuan memang lebih banyak bekerja di bagian administrasi, tetapi sekarang kompetensi hampir merata di setiap unit kerja. Misalnya kita lihat teman-teman di jaringan atau di aktivasi, kini sudah mulai banyak perempuan,” tutur Tetty yang memulai karier di ICON+ pada 2002.

Lama terbiasa melayani pelanggan eksternal, pada posisi barunya kini Tetty harus mampu melayani

pelanggan internal. Tantangannya, bidang yang berada di bawah kewenangan Tetty cukup beragam, mulai dari pelayanan SDM, keuangan, pengadaan dan penyediaan fasilitas.

“Di sini saya harus banyak belajar hal baru, banyak bertanya, harus mengetahui proses bisnis dan mempelajari sejarah sebelumnya, serta bagaimana melakukan

improvement ke depannya,” jelas Tetty.

Namun menurut Tetty, project paling menantang selama ia berkarier dan menjadi ajang pembuktian diri adalah ketika menjadi bagian dari tim yang membangun Contact Center PLN 123. “Kita harus membangun contact center dari awal dan tanpa konsultan. Kita rancang sendiri dan harus merekrut 1.700 orang dari sembilan provinsi,” katanya.

Membidik Rising Star

Mereka berdua sepakat, banyak ICONers yang sebetulnya memiliki kompetensi potensial, termasuk perempuan. Peran para leader

dalam hal ini dibutuhkan untuk

Unjuk Kompetensi

di Posisi Strategis

Perempuan ICON+

Industri IT memang masih didominasi oleh kaum pria, namun

dalam perkembangan bisnis IT sesungguhnya sangat terbuka

terhadap kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki individu.

membina dan memberikan coaching

sehingga bermunculan talent of rising star.

Menurut Tetty, leader juga harus mampu menjadi contoh dengan bekerja profesional dan mengedepankan integritas. “Selain itu, kita juga harus bersedia bekerja extraordinary dan berupaya meninggalkan legacy, sehingga ada sesuatu yang baik yang bisa diwariskan bagi generasi berikutnya,” kata Tetty.

Sementara itu menurut Detty, hal yang perlu diasah dari para talent of rising star adalah kepercayaan diri serta kemampuan beradaptasi dan menerima perubahan, karena hal itu merupakan faktor penting dalam pengembangan karier.

“ICON+ sudah memberikan kesempatan berkarier yang luas dan setara, tinggal bagaimana ICONers mengambil kesempatan itu untuk bersaing secara sehat dengan mengandalkan kompetensi dan kepribadiaan mereka. Saya yakin dengan potensi rising star, ICONers wanita juga akan mampu menduduki karier yang baik,” tutur Detty.

“ICON+ sudah

memberikan

kesempatan berkarier

yang luas dan setara,

tinggal bagaimana

ICONers mengambil

kesempatan itu

untuk bersaing

secara sehat dengan

mengandalkan

kompetensi.”

Detty Elviany, GM SBU Reg. Bandung

Tetty Indrawati, GM SBS Korporat

6 I C O N +N E W S

S D m

S D m

(6)

Kunci Menjaga

Kelanggengan

Bisnis

Budaya Inovatif

Tanpa budaya inovatif, perusahaan akan kesulitan

mempertahankan roda bisnis di tengah pesatnya

perkembangan teknologi digital.

sesi sharing dan brainstorming

secara berkala, serta memperluas akses bagi karyawan untuk menyumbangkan ide.

Tidak Ada Ide yang Salah

Perasaan takut gagal justru merusak budaya inovatif. Dalam hal ini, manajemen perlu menghargai setiap ide secara positif dan menciptakan iklim ‘tidak ada ide yang salah’. Pembiasaan seperti ini akan mendorong semangat karyawan untuk menyumbangkan gagasan, sekaligus berkontribusi dalam continuous improvement.

Hargai Inovasi

“Inovator Bulan Ini” ataupun kontes “Innovation Award” merupakan contoh agenda spesial untuk mengapresiasi karyawan inovatif. Menyediakan

B

elakangan ini,peta persaingan bisnis berubah semakin cepat karena pesatnya perkembangan teknologi digital. Beragam inovasi yang bersifat disruptif pun bermunculan. Menurut Clayton M. Christensen, profesor dari Harvard Business School yang telah menganalisis fenomena ini sejak tahun 1995, inovasi disruptif merupakan sebuah pembaruan

nilai yang mampu mendobrak kemapanan pasar.

Salah satu contohnya ialah keberadaan angkutan online

berbasis aplikasi yang menjamurdi kota besar. Dalam waktu singkat, angkutan online mampu merebut pelanggan angkutan konvensional dengan menghadirkan layanan yang lebih mudah, cepat, lengkap, sekaligus menawarkan tarif terjangkau.

Peralihan demikian berdampak negatif bagi bisnis perusahaan konvensional yang umumnya kurang siap mengantisipasi perkembangan teknologi. Pendapatan menurun,

market share berkurang, dan daya saing tergerus. Bila tak segera beradaptasi dengan melahirkan inovasi, tidak menutup kemungkinan roda bisnis akan terhenti.

Berdasarkan studi Accenture tahun 2013 terhadap eksekutif di 519 perusahaan di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, lebih dari 90 persen responden meyakini bahwa inovasi merupakan kunci utama untuk meraih keberhasilan strategi jangka panjang. Itu sebabnya banyak perusahaan kini menjadikan inovasi sebagai bagian dari budaya organisasi.

Namun, menciptakan budaya inovatif tak semudah membalikkan telapak tangan. Selain

insentif khusus bagi ide yang dapat dieksekusi juga bisa mendorong karyawan agar berpikir out of the box.

Tetapkan Tujuan, Pantau Progres

Salah satu elemen penting dalam manajemen inovasi adalah menetapkan tujuan dan framework

yang terstruktur. Tanpa hal ini,

brainstorming bisa kehilangan arah dan eksperimen pun hanya akan menguras tenaga. Keberadaan

framework tak hanya membuat progres terpantau lebih jelas, tetapi juga memperkecil kemungkinan inovasi untuk menyimpang dari

market requirements. membutuhkan komitmen yang kuat

dari top management, perlu ada pula upaya berkesinambungan agar semangat inovasi tetap bergelora dalam diri karyawan.

Praktisi dari Qmarkets: Innovative & Idea Management, Michael J. Stilger mengemukakan setidaknya ada empat kunci untuk membangun budaya inovatif, yakni:

Komunikasi Terbuka

Inovasi biasanya lahir dari kolaborasi, dan komunikasi menjadi kunci terciptanya kolaborasi. Karena itu, komunikasi terbuka antara manajemen dan seluruh karyawan

memegang peran yang signiikan

dalam proses berinovasi. Sejumlah cara bisa dilakukan untuk menjalin komunikasi terbuka, seperti mengoptimalkan saluran corporate communication, mengadakan

1

2

3

4

“Lebih dari 90

persen eksekutif

meyakini bahwa

inovasi merupakan

kunci meraih

keberhasilan strategi

jangka panjang.”

(7)

S

ecara khusus, ICON+ merancang aplikasi i-Meeting untuk memenuhi permintaan induk perusahaan yang ingin menerapkan konsep paperless selama

berlangsungnya rapat kerja tahunan atau dikenal dengan Forum Bisnis (Forbis) PLN.

Menurut Junior Engineer Pemeliharaan Non-Pelayanan Pelanggan 1 ICON+ Dimas Damaruri, proses pengerjaan terbilang cukup singkat, yakni hanya dalam waktu tiga hari. Namun, hal tersebut sama sekali tak menjadi kendala berkat kerja sama yang solid antara Tim SBU, Tim SBS, serta Tim Data Center.

“Aplikasi ini memang di-drive

berdasarkan permintaan PLN yang ingin agar seluruh dokumen

meeting dan daftar presensi bersifat

paperless,” ujar Dimas.

Akses dengan QR Code

Engineer QA & Implementation Project ICON+ Putra Pratama menuturkan i-Meeting cukup

user-friendly, sehingga pengguna bisa cepat beradaptasi dan mengaksesnya secara mudah.

“Selama acara Forbis PLN 2017 berlangsung pada 13-14 Februari lalu, kami menyediakan standing banner sebagai sarana sosialisasi

aplikasi i-Meeting, yaitu Rakor PLN WRKR, Raker KIT SBS, dan Raker PLN Suluttenggo. Di Rakor

PLN WRKR, ada dua itur yang

ditambahkan sesuai permintaan

user, yaitu Registrasi Rakor Online serta Pendataan Online untuk penjemputan di bandara dan pencatatan ukuran pakaian rakor.

Selain dapat diakses oleh 500 user

secara bersamaan, i-Meeting juga mampu menampung lebih dari 3.000 user yang terkoneksi dengan aplikasi. Ke depan, i-Meeting akan terus dikembangkan dengan

itur-itur baru, misalnya MoM Online dan itur lainnya yang dapat

memperlancar exclusive meeting, seperti Forbis PLN.

“Meski demikian, kami tidak menutup kemungkinan bila aplikasi i-Meeting ini hendak dimanfaatkan untuk acara meeting perusahaan di luar PLN Group,” pungkas Dimas.

Saat Meeting

Tak Perlu

Kertas Lagi

Aplikasi i-Meeting membuat penyelenggaraan rapat tak lagi

identik dengan tumpukan kertas, melainkan sepenuhnya

mengandalkan gadget.

Aplikasi i-Meeting

untuk penggunaan i-Meeting,” tambah Putra.

Aplikasi i-Meeting dapat diakses melalui local network (WAN PLN) ataupun internet (tergantung permintaan). Peserta hanya perlu memindai QR Code yang tertera pada banner melalui smartphone, untuk kemudian diarahkan ke situs i-Meeting di alamat http:// meeting.iconpln.co.id. User cukup memasukkan email korporat PLN untuk mengisi daftar hadir meeting

dan menikmati seluruh itur yang

tersedia.

“Bila user kesulitan mengakses aplikasi karena jarang menggunakan

email korporatnya, panitia bisa menambahkan user tersebut melalui

web admin. Namun, log in ke aplikasi i-Meeting akan gagal bila user tidak terdaftar dalam acara meeting,” kata Putra.

Awalnya, i-Meeting menyediakan

sejumlah itur antara lain Registasi

Peserta oleh admin acara, Presensi Mandiri, Pembagian FGD, Pengunduhan Modul, Pengunggahan Modul oleh admin acara, Pembagian

Role Peserta, Input Agenda Acara,

dan Input Proil Pembicara.

Setelah Forbis PLN berlangsung, ada tiga rapat kerja PLN lainnya yang turut menggunakan

“Selain dapat

diakses oleh

500

user

secara

bersamaan,

i-Meeting

juga mampu

menampung

lebih dari 3.000

user

yang

terkoneksi

dengan aplikasi.”

Dimas Damaruri (kanan), Junior Engineer Pemeliharaan Non-Pelayanan Pelanggan 1.

Putra Pratama (kiri),Engineer QA & Implementation Project.

Cara

Registrasi

i-Meeting

Sambungkan perangkat Anda ke WiFi ICON+ Beyond Connectivity

1

Scan QR Code atau akses

http://meeting.iconpln.co.id

2

Masukkan alamat e-mail

PLN Anda, lalu tekan “LOGIN”

3

Mendorong Efektivitas dan Eisiensi Adanya aplikasi i-Meeting dari ICON+ dilandasi permintaan top management PLN terkait penerapan

paperless dalam setiap meeting. Tujuannya agar rapat

lebih eisien tanpa perlu membawa banyak dokumen

kertas, sekaligus lebih efektif karena registrasi

meeting dapat dilakukan melalui gadget milik peserta. Forbis PLN 2017 menjadi momen implementasi i-Meeting yang pertama kali di lingkup PLN Group. Sebelum acara dimulai, kami mengirimkan panduan rapat kepada seluruh peserta, termasuk cara mengunduh bahan rapat, melakukan presensi, dan menggunakan Wi-Fi.

Most of all, i-Meeting telah mendorong efektivitas dan

eisiensi berjalannya Forbis.

Ryan Ahmed Maulana,

Assistant Oicer Bidang

Internal Direksi PLN

10 I C O N +N E W S A p r i l 2 0 1 7 11

(8)

J E l a J a H

J E l a J a H

J

ika umumnyakegiatan arung jeram menggunakan perahu karet, hal ini tidak berlaku di Loksado, sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Di wilayah bermukimnya suku Dayak Meratus ini, arung jeram dengan rakit bambu alias bamboo rafting menjadi magnet wisata yang potensial. Padahal, sebelumnya rakit bambu hanya berfungsi untuk mengangkut hasil kebun warga.

Seiring penetapan Loksado sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, pemerintah setempat kini rutin menggelar “Loksado Bamboo Rafting Festival” setiaptahun. Event

yang berlangsung selama dua hari ini mampu mendatangkan ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Dua Jam

Mengadu Adrenalin

Loksado Bamboo Rafting Festival

Mengarungi jeram sepanjang Sungai Amandit di atas rakit bambu

tak pelak membuat jantung berdebar. Namun, hutan Pegunungan

Meratus mengimbangi ketegangan tersebut dengan kesunyian yang

menenangkan.

Antusiasme wisatawan tak hanya terlihat saat mengikuti bamboo rafting atau yang dalam bahasa Banjar disebut balanting paring, tetapi juga ketika disuguhkan budaya khas daerah melalui berbagai performance, seperti tari Bekanjar dan ritual adat Dayak Meratus. Khusus bagi pencinta

trekking, tersedia pula agenda

blusukan ke hutan (jungle crossing) di Pegunungan Meratus.

Keseruan Sepanjang 8 Kilometer

Untuk mencapai titik keberangkatan

bamboo rafting di Sungai Amandit, setidaknya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam dari Banjarmasin melalui jalur darat. Di luar waktu pelaksanaan event

“Loksado Bamboo Rafting Festival”, kegiatan bamboo rafting juga

dapat diikuti melalui open trip yang ditawarkan sejumlah pihak trip

organizer.

Setiap rakit membutuhkan sebanyak 16-20 batang bambu sepanjang lebih dari 6 meter, yang diikat berderet menggunakan tali. Kapasitas satu rakit sanggup menampung maksimum lima penumpang dalam posisi duduk berbaris ke belakang, sedangkan di bagian depan, seorang joki berdiri untuk mengendalikan arah laju rakit sambil memegang galah berukuran tiga meter. Ketangkasan joki sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan rakit dan keselamatan penumpang selama perjalanan.

Jarak persis yang dilalui rakit bambu terbilang sulit untuk diketahui. Namun, dari pengukuran melalui

jalur darat, rute bamboo rafting

diperkirakan sejauh 8 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu dua jam.

Selama menyusuri Sungai Amandit sedalam 3-4 meter, arus menantang yang memacu adrenalin datang silih berganti dengan arus tenang. Kesunyian hutan yang berada di sisi kiri dan kanan sungai mampu menurunkan tensi ketegangan, sekaligus menyajikan pemandangan serba hijau yang menyegarkan mata.

Anda tertarik untuk menikmati pengalaman rafting yang berbeda? Jangan lupa singgah ke Loksado pada Mei mendatang untuk menyaksikan “Loksado Bamboo Rafting Festival”.

“Rute bamboo rafting

diperkirakan sejauh 8

kilometer dan dapat

ditempuh dalam

waktu dua jam.”

(9)

Teknologi informasi dan

telekomunikasi membuka

peluang tak terbatas bagi

siapa pun untuk berkreasi

dan berinovasi. Meski secara

kuantitas masih didominasi

kaum lelaki, tak sedikit

perempuan dengan kemampuan

cemerlang turut berkontribusi dan

eksis di berbagai posisi strategis

di industri IT. Sebagai perusahaan

telekomunikasi yang dinamis dan

terus berkembang, ICON+ berupaya

menjadi tempat yang tepat bagi mereka

untuk mengembangkan kompetensi. Simak

penuturan tiga ICONers perempuan mengenai

hal tersebut.

Mengejar Kesetaraan

Knowledge

Tantangan

Mempertahankan Pelanggan

Nila Candrarini, Manager Pendapatan SBU Reg. Semarang

Wicoro Anggraeni, Manager Bidang Kinerja Penjualan Ketenagalistrikan

I

CT merupakan bidang dengan peluang sangat terbuka di masa depan. Begitu pula di ICON+ yang sangat menghargai kompetensi tanpa membedakan gender. Siapa pun, termasuk bagi perempuan memiliki kesempatan yang sama. Hal tersebut bisa kita lihat dari beberapa perempuan yang berada di posisi VP maupun GM.

Kita harus terus meningkatkan kompetensi baik soft skill

dan hard skill agar mampu menghadapi persaingan di industri telekomunikasi dan mampu menjadikan ICON+ sebagai perusahaan total solusi.

Sebagai Manager Sales KPK, saya bertanggung jawab sebagai revenue

Tingkatkan

Kompetensi,

Hadirkan

Solusi

Hilda Zuraidah, Manager Customer Loyalty

J

umlah perempuan di bidang IT diakui masih terbatas, terutama sebagai kreator atau inovator produk-produk IT. Bagi saya yang menempuh pendidikan Elektro Telekomunikasi dan Sistem Informasi, ICON+ menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan diri.

Saya optimistis terhadap prospek karier di ICON+. Kesempatan dan peluang karier cukup terbuka selama kita berusaha menyesuaikan diri, meningkatkan hard skill dan soft skill serta mengikuti perkembangan

teknologi informasi dan telekomunikasi.

Kita sering mendengar, mempertahankan pelanggan lebih sulit dibanding mendapatkan pelanggan. Persaingan antarperusahaan ICT semakin tinggi dan pelanggan pun semakin cerdas. Sebagai Manager CL, tatangan itulah yang menjadi motivasi saya bekerja maksimal mempertahankan pelanggan existing

agar loyal terhadap ICON+.

B

agi sebagian perempuan, perkembangan teknologi menjadi jembatan memperoleh kesetaraan dan menunjukkan eksistensi. Saya sangat bersyukur berkarier di ICON+, sebuah perusahaan yang sangat dinamis dan membuka kesempatan luas bagi siapa pun.

Selama ini saya mendapat kesempatan belajar di bidang teknologi informasi, baik mengenai jaringan maupun perangkat IT,

meskipun basic pendidikan saya ekonomi. Lompatan jabatan ke posisi saat ini semakin memacu semangat saya mengejar kesetaraan

knowledge dengan teman-teman. Area kerja SBU Semarang yang cukup luas meliputi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta segmen pelanggan yang beragam

mengharuskan saya bisa mengatur strategi. Bagaimana agar tidak terjadi penumpukan di satu area potensial, tetapi merata ke wilayah lain yang belum banyak memakai jaringan ICON+ seperti Cepu, Blora dan Cilacap.

Suara ICONers

Ketika Srikandi

Unjuk Eksistensi

generator dari pelanggan di segmen PLN Group. Tantangannya cukup berat, yaitu bagaimana menjadikan ICON+ sebagai total solusi bagi

holding dan PLN Group, serta mencapai target bersama yang telah ditetapkan perusahaan tahun ini.

14 I C O N +N E W S A p r i l 2 0 1 7 15

(10)

t E r o p o n g

pengguna dari wilayah Asia. Aplikasi ini menerapkan metode simulasi percakapan bahasa Inggris, sekaligus penjabaran singkat mengenai tata bahasa. Aplikasi ini gratis. Setiap permainan membaca, berbicara, hingga menulis, dipantau terus perkembangan skornya.

K

emudahan dalam mempelajari bahasa asing semakin terbuka lebar dengan banyaknya pilihan aplikasi smartphone yang menawarkan program pembelajaran menarik. Mulai dari yang dikemas melalui permainan, hingga yang menawarkan native speaker sebagai partner berlatih.

Duolingo: Tak Cuma Bahasa Inggris

Duolingo menempati aplikasi pembelajaran bahasa asing paling populer dengan jumlah

download mencapai lebih dari 50 juta smartphone. Tak cuma bahasa Inggris yang ditawarkan untuk dipelajari, tetapi juga bahasa-bahasa asing lainnya seperti Spanyol, Perancis, Belanda, Italia, atau Portugis. Aplikasi gratis ini menggabungkan visual dan audio yang mengajak penggunanya belajar sambil bermain. Sistem level dan

reward juga memberikan motivasi yang baik untuk belajar.

Busuu: 10 Menit per Hari

Busuu menawarkan metode belajar yang cukup menyenangkan lewat permainan yang sederhana. Busuu mengklaim para penggunanya

play.google.com

cukup hanya menggunakan aplikasi ini selama 10 menit setiap harinya. Mereka juga membandingkan, 22 jam penggunaan Busuu setara dengan belajar bahasa selama satu semester.

Hello English: Simulasi Percakapan

Aplikasi Hello English termasuk yang paling digemari oleh para

Menguasai bahasa asing menjadi kunci

penting untuk tetap survive di iklim

kompetitif. Bisa mudah, asal telaten.

Tambah

Casciscus

Berkat

Ujung Jari

Aplikasi Edukasi

1

2

(11)

a g E n D a

17 A p r i l 2 0 1 7

M

endukung upaya pemerintah meningkatkan sinergi antar-BUMN, Selasa (4/4) lalu ICON+ menerima kunjungan Kementerian BUMN dan 3 BUMN ke Data Center ICON+. Ketiga BUMN yang hadir ialah PT Pos Indonesia (Persero), Pos Logistik, dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). Rombongan disambut PLT Direktur Niaga ICON+ Ardian Cholid.

Ditjenpas Kunjungi

Data Center ICON+

K

amis (23/2) Direktur Teknologi Informasi Dirjen Permasyarakatan (Ditjenpas) Aman Riyadi mengunjungi Data Center ICON+ Gandul. Aman Riyadi mengaku sangat puas pada kondisi Data Center ICON+. Aman katakan, ICON+ tampil lebih profesional dibanding penyedia data center lainnya.

S

es Balitbang Kementerian Pertahanan Laksma TNI A. Budi Hardja Raden mengutarakan kepercayaannya kepada ICON+ untuk proyek pengembangan IPTEK di Balitbang Kemhan. Ia berharap MoU kerja sama kedua belah pihak dapat segera ditandatangani. Hal tersebut diucapkan Budi Hardja saat ICON+ berkesempatan mempresentasikan produk dan layanan ICON+ di Gedung Balitbang, Kemhan RI, Kamis (23/3).

Lesehan Bareng Direksi

dan Tim SBU Palembang

J

umat (3/3) menjadi giliran SBU Palembang yang menjadi tuan rumah Lesehan Bareng Direksi. Dalam acara kali ini jajaran Direksi diwakili oleh PLT Direktur Niaga Ardian Cholid. Acara diisi dengan senam bersama, dialog, dan pemberian pengarahan.

Kerja Sama ICON+ dan

Kemhan Terus Berlanjut

(12)

Sistem Smart Key

PoP ICON+ Mulai

Diberlakukan

S

ebagai tahap awal

pengimplementasian sistem

Smart Key, pada 7-8 Februari 2017 lalu Divisi Asset Management ICON+ menggelar training seputar Smart Key Cyberlock. Penerapan Smart Key

akan semakin menjamin tingkat keamanan aset PoP ICON+ sehingga pelayanan kepada pelanggan semakin terjamin pula.

ICON+ Gelar Sharing

Session

Penanganan

Gangguan

U

ntuk semakin mengoptimalkan layanan pelanggan, terutama terkait dengan proses penanganan gangguan, pada Sabtu-Minggu (25-26/2) lalu digelar Sharing Session Best Practice Penanganan Gangguan. Acara berlangsung di Aula ICON+ Mampang dan dihadiri tim services point.

Penandatanganan 3

Kontrak

Kerja Sama SBU

Surabaya

K

antor Regional SBU Surabaya menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Diskominfo Kabupaten Blitar, Diskominfo Kota Blitar, dan Diskominfo Kabupaten Trenggalek pada Senin-Selasa (27-28/2) lalu. Penandatanganan kerja sama di bidang penyediaan jaringan iber optic dan internet dedicated ini diharapkan semakin meningkatkan kualitas layanan publik pemerintahan setempat.
(13)

a g E n D a

19 A p r i l 2 0 1 7

Sosialisasi Struktur

Organisasi Tahun 2017

B

ertempat di Aula ICON+ Mampang, Senin (6/3) lalu dihelat sosialisasi struktur organisasi tahun 2017. Acara dihadiri hampir 100 ICONers yang telah menjabat sebagai supervisor maupun mendapat promosi menjadi supervisor.

Senam Bersama

ICON+ Cawang

J

umat (10/3) lalu, Kantor Pusat ICON+ menggelar senam bersama yang diikuti ICONers dan jajaran manajemen. Dari jajaran manajemen tampak hadir PLT Direktur Perencanaan dan Operasi Rully Fasri serta PLT Direktur Keuangan dan SDMU Kuswowo.

Siswa SMK

Informatika Pesat

Kunjungi ICON+

S

ekitar 40 siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Informatika Pesat Bogor melakukan kunjungan ke ICON+ Gandul pada Selasa (21/3). Kedatangan mereka disambut oleh GM SBS Infrastruktur Sri Hadi Agustama. Dalam

kunjungan tersebut para siswa mendapat pemaparan mengenai proses kerja, produk serta layanan ICON+.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Flippo dalam Suwatno (2011:220) kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepadakaryawan-karyawan karena mereka telah memberikan

sebagai penguat daya adalah kompetensi dasar yang belum diperoleh siswa kelas X AV pada proses belajar mengajar di kelas, dan LKS pada kompetensi dasar tersebut juga

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

Meskipun objek penelitian sebelumnya berbeda dengan yang diteliti penulis, hasil menunjukkan bahwa PAD memiliki pengaruh positif terhadap belanja langsung yang merupakan bagian dari

Jika senyawa boronat terakumu- lasi di daerah tumor, maka dosis maksimum proton ( Bragg-peak ) berada di wilayah tumor, yang merupakan wilayah uptake boron (BUR) dengan keunggulan

Oleh sebab itulah maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa volume waste dan carbon footprint dalam konsep green construction yang terfokus di pekerjaan beton ready

(Muchlis Dan Azmy, 1992: 1) Karena lirik lagu merupakan sistem atau struktur tanda bermakna, maka apa saja yang ada dalam lirik lagu itu, seperti struktur, judul, bunyi,

Berdasarkan hasil observasi didapatkan 25 dari 30 hand hygiene perawat dilakukan tidak tepat sesuai dengan five moment, 6 langkah dan waktu hand hygiene, walaupun di RS