• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Chris Risen (M0113010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Artikel Chris Risen (M0113010)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Chris Risen, Respatiwulan, Pangadi Program Studi Matematika FMIPA UNS

Abstrak. Proses Poisson merupakan proses menghitung {N(t);t 0} yang digunakan

untuk menentukan jumlah kejadian dalam selang waktu tertentu. Kedatangan pelanggan pada suatu kasir, kejadian gempa bumi pada suatu tempat tertentu, kejadian padam-nya generator listrik merupakan beberapa contoh dari proses Poisson. Dalam artikel ini, proses Poisson digunakan untuk menentukan kedatangan dari setiap variabel acak independen dan berdistribusi identik. Jumlah dari variabel-variabel acak tersebut mem-bentuk proses Poisson majemuk. Dalam artikel ini pula, dijelaskan sifat proses Poisson majemuk yaitustationary independent increments, selain itu ditentukan ekspektasi, va-riansi, fungsi pembangkit momen, dan fungsi pembangkit probabilitas, serta penerapan dari proses Poisson majemuk pada suatu contoh kasus.

Kata Kunci: proses menghitung, proses Poisson, proses Poisson majemuk.

1. Pendahuluan

Menurut Olofsson [4], Proses menghitung {N(t);t≥0}merupakan kumpulan

variabel acak yang nilainya nonnegatif, bulat, dan tidak turun. Selanjutnya,

menu-rut Tijms [6], proses Poisson merupakan suatu proses menghitung dengan tambahan

asumsi-asumsi tertentu untuk menentukan jumlah kejadian dalam selang waktu

ter-tentu. Asumsi-asumsi tambahan yang dimaksud seperti jumlah kejadian nol pada

waktu t0, intensitas jumlah kejadian tetap, terjadi satu kejadian tiap interval

wak-tu, stationary increments danindependen increments. Kedatangan pelanggan pada

suatu kasir, kejadian gempa bumi pada suatu tempat tertentu, kejadian padamnya

generator listrik merupakan beberapa contoh dari proses Poisson.

Mingola [3] dalam penelitiannya telah menurunkan ulang, menjelaskan

sifat-sifat, serta menerapkan proses Poisson dalam beberapa kasus. Kerusakan zat

radi-oaktif, masalah pengumpulan kupon, perhitungan total pembelian pelanggan, dan

kasus perambatan suara pada kawat merupakan kasus-kasus penerapan proses

Po-isson oleh Mingola [3]. Selain itu, dalam penelitian Petrov dan Alessandro [5],

disimpulkan bahwa frekuensi terjadinya sambaran petir pada data yang mereka

gu-nakan merupakan proses Poisson. Hal ini dibuktikan dari perbandingan probabilitas

data prediksi terjadinya sambaran petir yang mendekati probabilitas data asli pada

parameter yang sudah ditentukan.

Berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini setiap

(2)

berdistribusi identik. Dari perbedaan tersebut, lebih lanjut diteliti proses Poisson

majemuk yang merupakan jumlahan dari variabel-variabel acak tersebut yang

ke-datangannya ditentukan proses Poisson. Tujuan penelitian ini adalah menurunkan

proses Poisson majemuk, menjelaskan sifat-sifatnya, serta menerapkannya pada

su-atu contoh kasus.

2. Proses Poisson

Menurut DeJardine [1] dan Zhang et al. [7], proses menghitung {N(t);t≥0}

dikatakan sebagai proses Poisson jika memenuhi asumsi-asumsi berikut.

(1) Pada waktu t0, jumlah kejadian yang terjadi adalah nol juga (N(t0) = 0).

(2) intensitas jumlah kejadianλt tetap.

(3) Terjadi satu kejadian tiap interval waktu.

(4) Stationary increments, untukti ≤ti+tdengani= 0,1,2, ...,jumlah kejadian

N(ti+t)−N(ti) memiliki distribusi yang sama denganN((ti+t)−ti) =N(t).

Sehingga jumlah kejadian yang terjadi antara interval waktu [ti, ti+t) hanya

bergantung selama waktu t, sedangkan waktu awal ti tidak berpengaruh.

(5) independent increments, jumlah kejadian yang terjadi antar interval waktu

disjoint saling independen.

MisalkanN(t) adalah variabel acak Poisson dengan parameterλt >0, sehingga

didapat P(N(t) = n) = e−λt(λt)n

n! , n = 0,1, . . .. Selanjutnya, dapat ditentukan ekspektasi dan variansi dari variabel acak Poisson N(t).

E[N(t)] =

∞ ∑

n=0

ne−λt(λt) n

n! =e

−λt ∞ ∑

n=0

n(λt)n

n! =e

−λt λt

∞ ∑

n=1

(λt)n−1

(n−1)! =e

−λt λt

∞ ∑

j=0 (λt)j

j!

,j =n−1

= e−λt

λteλt =λt.

Menggunakan cara yang sama, dapat ditentukan E[N(t)2] = (λt)2 +λt, sehingga

didapat variansi dari N(t) sebagai berikut.

(3)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Proses Poisson Majemuk. Untuk menyusun proses Poisson majemuk mem-butuhkan tiga asumsi penting sebagai berikut.

(1) Variabel acakYk adalah variabel acak independen dan berdistribusi identik,

(2) Proses {N(t);t ≥ 0} adalah proses Poisson dengan parameter yang

dinota-sikan dengan λt,

(3) Variabel acak Yk independen terhadap N(t), untuk setiap t ≥0.

Sesuai asumsi-asumsi diatas dapat disusun proses Poisson majemuk berparameterλt

yang merupakan penjumlahan variabel acak Yk yang didefinisikan sebagai berikut:

S(t) =

N(t)

k=1

Yk, t ≥0.

Jika dimisalkan G(n) merupakan fungsi massa probabilitas dari Y

1 +Y2 +...+Yn

dengan G(0)(s) = 1 dan G(1)(s) = P(Y1 = s), maka G(n)(s) = P(∑nk=1Yk = s).

Selanjutnya, bisa ditentukan fungsi massa probabilitas untuk {S(t);t ≥0} sebagai

berikut

P(S(t) =s) = P(

N(t)

k=1

Yk=s) = ∞ ∑

n=0

P(

N(t)

k=1

Yk =s|N(t) =n)P(N(t) = n)

=

∞ ∑

n=0

P(

n ∑

k=1

Yk=s)

(λt)ne−λt n! =

∞ ∑

n=0

G(n)(s)(λt)

ne−λt

n! .

3.2. Sifat-Sifat Proses Poisson Majemuk. Berikut merupakan teorema-teorema yang menunjukkan sifat-sifat dari proses Poisson majemuk.

Teorema 3.1. Proses poisson majemuk {S(t);t≥0} merupakan proses L´evy yaitu proses yang memiliki stationary independent increments.

Bukti. Akan dibuktikan dengan kasus khusus dari sifat stationary independent in-crements untukk= 2 (Sedangkan untukk dibuktikan dengan cara yang sama). Di-buktikan bahwaP(S(t1)≤s1, S(t2)−S(t1)≤s2) = P(S(t1)≤s1)P(S(t2−t1)≤s2) untuk semua s1 > 0 dan s2 > 0 dan untuk setiap 0 < t1 < t2. Akan digunakan definisi dari proses Poisson majemuk S(t) untuk waktu t1 dan t2.

P(S(t1)≤s1, S(t2)−S(t1)≤s2) =P(

N(t1) ∑

k=1

Yk≤s1,

N(t2) ∑

k=1

Yk− N(t1)

k=1

(4)

= P(

[independen dalam probabilitas bersyarat]

=

Teorema 3.2. AndaikanN(t)merupakan variabel acak proses Poisson dan {Yk|k ≥

1} merupakan variabel acak independen dan berdistribusi identik dengan ekspekta-si µ serta variansi σ2. Jika N(t) independen terhadap {Y

k|k ≥ 1} maka didapat E[∑Nk=1(t)Yk] =µE[N(t)] dan V ar(

∑N(t)

k=1 Yk) =σ2E[N(t)] +µ2V ar(N(t)).

Bukti. Andaikan N(t) merupakan proses Poisson dan Yk merupakan variabel acak

independen dan berdistribusi identik dengan k= 1,2, ..., sehingga

(5)

dengan

hingga variansi dari proses Poisson majemuk dapat ditentukan sebagai berikut.

V ar(

Bukti. Misalkan N(t) merupakan proses Poisson dengan parameterλt, sehingga da-pat dihitung fungsi pembangkit momen dari variabel acak proses Poisson majemuk

(6)

Teorema 3.4. AndaikanN(t)dengant≥0merupakan variabel acak yang berdistri-busi Poisson dengan parameterλt > 0serta Yk merupakan variabel acak independen

dan berdistribusi logarithmic untuk k= 0,1, ..., n. Didapat fungsi pembangkit

proba-bilitas dariS(t) =∑Nk=1(t)Yksama dengan fungsi pembangkit probabilitas dari variabel

acak yang berdistribusi N B(r, p).

Bukti. Dihitung fungsi pembangkit probabilitas GS(z) dari S(t), yang merupakan

kombinasi dari fungsi pembangkit probabilitas N(t) dan Yk (GN dan GYk).

Digu-nakan GN(z) = e(λt(z −1))

denganz ∈C dan GY1(z) = ln(1 −pz)

ln(1−p) dengan |z|<

1

p.

GS(z) = E[zS] = ∞ ∑

s=1

P(S =s)zs =

∞ ∑

s=1

∞ ∑

n=1

P(S =s |N =n)P(N =n)zs

=

∞ ∑

n=1

P(N =n)

∞ ∑

s=1

P(S =s|N =n)zs

=

∞ ∑

n=1

P(N =n)

∞ ∑

s=1

P(Y1+. . .+Yn=s)zs

=

∞ ∑

n=1

P(N =n)(GY1(z)) n

=GN(GY1(z)).

Berdasarkan GN(z) dan GY1(z) yang diperoleh sebelumnya, didapat

GS(z) = GN(GY1(z)) =e

(λt(ln(1−pz)

ln(1−p)

−1))

=e(−r(ln(1−pz)−ln(1−p)))

= ( ln(1−p) ln(1−pz))

r, |z|< 1

p dan λt=−rln(1−p).

Fungsi pembangkit probabilitas GS(z) sama dengan fungsi pembangkit probabilitas

dari variabel acak yang berdistribusi negative binomial.

3.3. Contoh Kasus. Pada contoh kasus dari Ma [2] ditentukan fungsi massa pro-babilitas P[S(t) = s] untuk s = 0,1,2,3,4 dengan S(t) = ∑Nk=1(t)Yk merupakan

penjumlahan klaim dari proses Poisson majemuk. Terdapat sejumlah klaim yang

dibayarkan oleh suatu perusahaan asuransi pada periode waktu tertentu yang

meng-ikuti distribusi Poisson dengan parameter λt. Klaim dapat bernilai 1 dengan

pro-babilitas 0.6 atau 2 dengan propro-babilitas 0.4.

Berikut merupakan fungsi massa probabilitas dari N(t), P(N(t) = n) =

λtne(−λt)

(7)

sukses saat Yk = 2 dengan probabilitas p = 0.4 dan gagal saat Yk = 1 dengan

pro-babilitas 1−p= 0.6. Akibatnya, P(Yk = y) merupakan fungsi massa probabilitas

dari distribusi Binomial dengan parameter y danp. Berikut ditunjukkanP(Yk=y)

untuk m percobaan, dengan m= 1,2,3,4.

Untuk m = 1

P(Yk = 1) =C01(0.4)0(0.6)1 = 0.6 P(Yk= 2) =C11(0.4)1(0.6)0 = 0.4

Untuk m = 2

P(Yk = 2) =C02(0.4)0(0.6)2 = 0.36 P(Yk = 4) =C22(0.4)2(0.6)0 = 0.16

P(Yk = 3) =C12(0.4)1(0.6)1 = 0.48

Untuk m = 3

P(Yk = 3) =C03(0.4)0(0.6)3 = 0.216 P(Yk = 5) =C23(0.4)2(0.6)1 = 0.288

P(Yk = 4) =C13(0.4)1(0.6)2 = 0.432 P(Yk = 6) =C33(0.4)3(0.6)0 = 0.064

Untuk m = 4

P(Yk = 4) =C04(0.4)0(0.6)4 = 0.1296 P(Yk= 7) =C34(0.4)3(0.6)1 = 0.1536

P(Yk = 5) =C14(0.4)1(0.6)3 = 0.3456 P(Yk= 8) =C44(0.4)4(0.6)0 = 0.0256

P(Yk = 6) =C24(0.4)2(0.6)2 = 0.3456

Ditentukan fungsi massa probabilitas P[S(t) = s] berdasar matriks berikut.

Baris untuk klaim Yk = 0,1,2,3,4 dan kolom untuk m percobaan, dengan m =

0,1,2,3,4.

A=

        

1 0 0 0 0

0 0.6 0 0 0

0 0.4 0.36 0 0

0 0 0.48 0.216 0

0 0 0.16 0.432 0.1296

        

Setiap kolom dikalikan dengan fungsi massa probabilitasP(N(t) =n) dengan

n = 0,1,2,3,4. Selanjutnya, kolom-kolom dari setiap baris tersebut dijumlahkan

untuk mendapatkan fungsi massa probabilitas P[S(t) = s], dengan s= 0,1,2,3,4.

P(S(t) = 0) =e−λt

,P(S(t) = 1) = 0.6λte−λt

,P(S(t) = 2) = 0.4λte−λt

+0.36(λt)2e−λt 2

P(S(t) = 3) = 0.48(λt)2e−λt

2 + 0.216

(λt)3e−λt 6 ,

P(S(t) = 4) = 0.16(λt)2e−λt

2 + 0.432

(λt)3e−λt

6 + 0.1296

(λt4)e−λt 24 .

(8)

dibayarkan oleh suatu perusahaan asuransi sebesar s dengan rincian probabilitas

seperti diatas.

4. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

(1) Proses Poisson majemuk dengan perameterλtmerupakan penjumlahan

vari-abel acak independen dan berdistribusi identikYk yang didefinisikan sebagai

berikut.

S(t) =

N(t)

k=1

Yk, t ≥0,

denganN(t) mengikuti distribusi Poisson dengan parameter λt.

(2) (a) Proses Poisson majemuk merupakan proses yang memiliki stationary

independent increments.

(b) Ekspektasi dan variansi proses Poisson majemuk secara berurutan yaitu

µE[N(t)] dan σ2E[N(t)] +µ2V ar(N(t)).

(c) Fungsi pembangkit momen proses Poisson majemuk yaitu MS(t) =

eλt(MY1−1)

.

(d) Fungsi pembangkit probabilitas proses Poisson majemuk sama dengan

fungsi pembangkit probabilitas variabel acak yang berdisrtibusi

bino-mial negatif.

Pustaka

[1] DeJardine, Z.V.C.,Poisson Processes and Applications in Hockey, lakehead University, Canada, 2013.

[2] Ma, D., [Compound Poisson Distribution-Discrete Example], 2010.

[3] Mingola, P., A Study of Poisson and Related Processes with Applications, University of Ten-nessee, Knoxville, 2013.

[4] Olofsson, P.,Counting Process, Trinity University, Sweden.

[5] Petrov, N.I., D’Alessandro F., Verification of lightning strike incidence as a Poisson process, Journal of Atmospheric and Solar-Terrestrial Physics,Vol.64(2002), 1645-1650.

[6] Tijms, H.C.,A First Course in Stochastic Models, John Wiley Sons Ltd., Chichester, 2003. [7] Zhang, H., Liu, Y., Li,B.,Notes on discrete compound Poisson model with applications to risk

Referensi

Dokumen terkait

 Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Lelang, diberi nilai = 100.  Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perbedaan trasparansi bubu, menganalisis pengaruh perbedaan pemberian umpan dan menganalisis ada tidaknya

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga berkaitan

Secara subjektif, fisiologik dan tampilan perilaku, anxietas fobik tidak berbeda dari anxietas yang lain dan dapat dalam bentuk yang ringan sampai yang berat

Hasil analisis Dalam lirik lagu Begadang mengkritik orang yang sering begadang pada malam hari yang tidak tau bahwa pada malam hari segala penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh

Hasil Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “S” selama kehamilan trimester III dengan pusing tidak ditemukan adanya komplikasi kehamilan, persalinan,

setiap pengusul hanya diperbolehkan mendapatkan program penelitian ini maksimum dua periode sebagai ketua dan/atau anggota; kecuali bagi peneliti yang berhasil memublikasikan

Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan