• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKM Dan GT Dan Tongsangkut.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PKM Dan GT Dan Tongsangkut.docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

MEWUJUDKAN TATANAN KOTA YANG ASRI, INDAH, DAN BERSIH MELALUI PENGADAAN TONGSANGKUT (TONG SAMPAH DI DALAM ANGKUTAN

UMUM)

BIDANG KEGIATAN : PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :

Rina Lestari 140901008

Nur Mariam 140901023

Agus Sutiwi 140901029

Sri Mariati Tinambunan 140901030

Sulastri Purba 140901032

Nia Widya Siregar 140901036

Juniarta Sitindaon 140901037

Nivo Pranata Panjaitan 140901039 Elisabeth M.A. Simarmata 140901050

Lia Ariska 140901054

Dina Onisa Samosir 140901059

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Mewujudkan Tatanan Kota yang Asri, Indah, Dan Bersih Melalui Pengadaan Tongsangkut (Tong Sampah Di Dalam Angkutan

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 10 orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Muba Simanihuruk, M.Si

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

DAFTAR ISI ii

RINGKASAN 1

PENDAHULUAN 2

Latar Belakang 2

Tujuan Penulisan 3

Manfaat Penelitian 4

GAGASAN 5

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan 5

Solusi yang Pernah Ditawarkan 5

Gagasan Baru yang Diajukan 6

Pihak-Pihak yang dapat Mengimplementasikan Gagasan 8

Mekanisme Strategis Inmplementasi Gagasan 9

(4)

RINGKASAN

Sampah adalah salah satu permasalahan lingkungan yang sudah lama menjadi isu yang dibahas, mungkin bagi sebagian orang membahas masalah sampah sudah menjadi topik yang tidak menarik lagi karena sejak dulu permasalahan ini telah muncul. Sampah menjadi isu pencemaran lingkungan yang paling krusial karena berakibat dan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian secara umum, sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pengenalan atas analisis tersebut berupa sampah yang anorganik, tidak mudah terbakar, dan sekaligus sulit untuk membusuk.Orientasi dari fenomena sampah cenderung dominan negatif, karena sampah merupakan salah satu donatur dari sebuah permasalahan lingkungan di era dewasa ini.

Berada dalam aspek kesehatan, sampah menyumbangkan beberapa masalah berupa penyakit yang ditimbulkannya yaitu penyakit kulit, demam berdarah, sesak nafas, diare dan lain-lain. Dalam aspek lingkungan sampah menyumbangkan estetika lingkungan yang menjadi kurang sedap dipandang, penyumbatan saluran air yang berakibat banjir, pencemaran udara akibat bau yang berasal dari sampah dan lainnya. Dari aspek sosial ekonomi dan budaya sampah menyumbangkan penurunan sumber daya alam sehingga mutu produksi tidak memiliki nilai ekonomis, penurunan pemasukan daerah akibat penurunan jumlah wisatawan yang diikuti penurunan pendapatan masyarakat, kemacetan lalu lintas yang mempengaruhi terhambatnya kegiatan transportasi barang dan jasa.

Fenomenalingkungan dan dampak yang ditimbulkan sampah sebenarnya tergambar dari aspek keadaan sosial-budaya masyarakat setempat. Dilihat dari sudut pandang sosial, masyarakat sekarang telah terjadi pengorganisasian perubahan sosial dalam sistem tindakan pada aspek peningkatan penyesuaian diri dengan gaya hidup. Kemunculan perubahan ini terstimulus oleh sistem kapitalis yang terinternalisasi diera post modern ini. Masyarakat cenderung tidak peduli dengan keadaan sekitar, fenomena ini dapat dilihat dengan tindakan membuang sampah sembarangan oleh masyarakat saat berada dalam angkutan umum (angkot).

(5)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Sampah merupakan masalah krusial yang dihadapi di kota Medan. Masalah tersebut berkonsentrasi pada teknik operasional sampah. Timbulnya sampah pada umumnya karena terbatasnya lahan perkotaan untuk dijadikan lahan pembuangan akhir ( TPA). Dikota Medan sendiri hanya ada 2 TPA yaitu TPA Terjun di Medan Utara dan TPA Namo Bintang di Medan Selatan. Namun saat ini TPA yang benar-benar berfungsi untuk digunakan sebagai tempat pembuangan hanyalah TPA Terjun Medan.

Jika dilihat dari kelembagaan dan pengorganisasian sampah di kota Medan, Pemerintah Daerah sepertinya belum memiliki cara dan fungsi yang efisien maupun kewenangan yang jelas. Sehingga permasalahan sampah di Kota Medan belum bisa teratasi dilihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan di jalan-jalan kota dan menjadi pemandangan yang telah dianggap biasa dan tidak ada yang benar-benar peduli atau memikirkan masalah tersebut untuk ditangani secara bijak.

Pengelolaan sampah dapat diartikan tumpukan yag di sebabkan masyarakat untuk mengurangi produksi sampah. Proses penanganan sampah di mulai dari pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Terkait dengan pengumpulan sampah inilah yang menjadi topik dalam menangani permasalahan sampah.Memang di Kota Medan sendiri pengelolaan sampah belum menjadi prioritas kerja bagi Pemko Daerahnya. Tidak ada kebijakan khusus yang dibuat untuk menangani permasalahan dan pengelolaan sampah yang bijak dan efektif serta tepat sasaran. Untuk bidang kebersihan khususnya yang terkait masalah sampah, Pemko Medan telah mengatur pola pengangkutan sampah untuk mencegah penumpukan sampah tetapi sampah yang diambil hanya dari tong sampah tempat sampah sudah dikumpulkan dan tidak menangani masalah kebersihan jalan-jalan kota dimana sampah berserakan. Untuk itulah yang menjadi salah satu sasaran utama penulis disini adalah mewujudkan tatanan kota yang indah dan asri melalui pengelolaan sampah secara bijak dan efektif.

(6)

ditangani secara bijak. Banyaknya sampah ini disebabkan karena kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan dan masih membuag sampah secara sembarangan. Sebenarnya ini juga terjadi karena tidak adanya sanksi khusus yang diberikan pemerintah terhadap warga masyarakat pembuang sampah sembarangan.

Masalah sampah di kota Medan menyebabkan keresahan sendiri bagi masyarakatnya, salah satunya adalah masyarakat yang menggunakan sarana angkutan umum di kota Medan. Keresahan ini timbul akibat beberapa masyarakat pengguna angkutan umum yang kurang peduli akan kebersihan, membuang sampah secara sembarangan saat naik angkutan umum. Baik membuang sampah lewat jendela, atau yang meninggalkan sampah di dalam angkutan umum.

Melalui gagasan tertulis ini, penulis mencoba untuk memberikan solusi lain atas masalah sampah yang dihasilkan pengguna angkutan umum tersebut yaitu dengan pengadaan Tongsangkut yang merupakan singkatan dari Tong Sampah di dalam Angkutan Umum yang hal ini diharapkan tentunya menjadi wadah untuk mengurangi produksi sampah di kota Medan. Kegiatan ini terkait pada Pasal 3 Bab II Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Tujuan Penulisan

Gagasan ini berujung pada pengadaan Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum) yang memiliki tujuan:

1. Memberikan pengetahuan dan memperkenalkan program ini kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan di Angkutan Umum

2. Mengajak seluruh warga untuk lebih peduli lingkungan dengan menggunakan cara yang menarik

3. Mengurangi jumlah sampah yang tidak terurus di Angkutan Umum dan di jalan-jalan kota

(7)

Manfaat Penulisan

(8)

GAGASAN

Mewujudkan Tatanan Kota yang Asri, Indah, Dan Bersih Melalui Pengadaan Tongsangkut (Tong Sampah Di Dalam Angkutan Umum)

Tongsangkut adalah sebuah program pengadaan tong sampah di dalam angkutan umum yang direncanakan untuk mewujudkan tatanan kota yang asri, indah, dan bersih. Pelaksanaan awal dimulai di Kota Medan, karena target utama penyadarannya adalah para pengguna angkutan umum khususnya di Kota Medan. sehingga ketika upaya ini telah berhasil dilaksanakan maka secara berkesinambungan para pengguna angkutan umum akan diminta untuk mensosialisasikan serta membantu mengadakan di tempat-tempat lain sehingga daerah-daerah lain juga ikut melaksanakan hal serupa.

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Saat ini keadaan lingkungan Kota Medan pada dasarnya cukup baik, namun pada kenyataannya masih banyak pada terlihat sampah-sampah organik maupun unorganik berserakan di pinggiran jalan bahkan diruang publikseperti amgkutan umum kota sekalipun. Banyak hal yang mendasari agar setiap orang dapat hidup sehat dan sejahtera namun mereka belum secara penuh menyadarinya. Hal itu dapat terlihat dari masih banyaknya orang yang membuang sampah di dalam Angkutan Umum ataupun melalui pintu atau jendelanya. Maka dari itu Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum) dapat menjadi sebuah wadah yang mewakili pengabdian kaum intelektualitas kepada masyarakat yang senantiasa mau mengajak masyarakat untuk bekerja sama.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Sebelum ini, memang sudah ada yang memilki ide untuk menaruh tong sampah dalam angkutan umum bahkan sudah pernah ada pengaplikasiannya tapi hal ini dianggap kurang efektif karena tidak sedap dipandang mata. Sebab, tong sampah dalam angkutan umum ditaruh disela kursi supir sehingga banyak penumpang yang tidak setuju. Pemerintah sempat membuat peraturan wajib menaruh sampah di dalam angkutan umum dan membuat sanksi denda bagi para supir yang tidak mematuhinya tapi sepertinya peraturan ini tidak berjalan dengan baik karena para supir mengeluhkan penumpang yang merasa tidak nyaman.

(9)

penumpang yang duduk dibagian belakang. Oleh karena penempatannya yang kurang signifikan program ini tidak berjalan lancar dan mendapat banyak keluhan dari para pengguna angkutan umum. Tetapi disamping itu, tetap saja ada banyak pendapat yang mengajukan perlunya dibuat tempat sampah dalam angkutan umum supaya tidak ada lagi para penumpang yang membuang sampah ke jalan raya melalui jendela angkutan umum. Maka dari itulah dibawah ini penulis mengajukan tawaran gagasan yang lebih unik dan inovatif untuk menjawab perlunya tempat sampah dalam angkutan umum demi mengurangi masalah sampah.

Gagasan Baru yang Diajukan

Tongsangkut adalah singkatan dari Tong Sampah di dalam Angkutan Umum, sebuah gagasan yang diajukan untuk meminimalisir masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di kota besar seperti halnya Kota Medan. Gagasan ini merupakan sebuah refleksi dari gerakan pembersihan lingkungan untuk kota yang lebih bersih. Gagasan pembersihan sampah terkait masalah lingkungan mungkin sudah sangat sering dicari pemecahan masalahnya, tapi kali ini penulis akan memaparkan ide yang lebih unik dan berbeda dari sebelumnya. Solusi-solusi yang ditawarkan sebelumnya mungkin belum bisa mengatasi masalah sampah secara efektif dan tepat sasaran khususnya di jalan-jalan umum dan ruang pubik seperti dalam angkutan umum. Sehingga dalam gagasan tertulis ini, penulis mencoba memberikan gagasan baru dengan ide yang lebih memungkinkan untuk dapat memberikan dampak positif yang nyata dan lebih signifikan lagi terkhusus pada upaya mengeleminir pencemaran lingkungan akibat sampah yang berserakan.

Gagasan ini memiliki perbedaan mendasar dengan ide-ide sebelumnya baik dari segi sistem, target, objek, serta akumulasi kegiatan yang dikemas sedemikian rupa yang diharapkan memperoleh luaran sesuai dengantujuan awal dibuatnya tulisan ini. Gagasan ini dimulai dari dibuatnya solusi yang lebih baik terkait pengadaan tong sampah di ruang publik. Selama ini pengadaan tong sampah hanya ada di taman kota, terminal, halte, dan dipinggir jalan saja dan belum ada yang memikirkan gagasan untuk meletakkan tong sampah di dalam angkutan umum yang notabene adalah ruang publik juga.

(10)

angkutan umum terdiri dari berbagai kalangan dan tentunya jumlah sampah yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Para pengguna angkutan umum tersebut seringkali tertangkap basah membuang sampah seenaknya dari jendela atau ke bawah tempat duduk, yang berarti kesadaran akan tidak membuang sampah sembarangan masih kurang di kalangan penguna angkutan umum. Jika perilaku ini terus terjadi, maka sampah akan berserakan dimana-mana khususnya dipinggir jalan atau di dalam angkutan umum sehingga pengguna jasa transportasi umum tersebut menjadi kurang nyaman.

Penulis sebagai salah satu pengguna jasa angkutan umum mengidentifikasi bahwa para pengguna angkutan umum sering membuang sampah ke luar jendela karena tidak adanya fasilitas yang disediakan di dalam angkutan umum untuk menaruh sampah sisa makanan atau rokok. Untuk itulah penulis berpikir bahwa perlu disediakannya tong sampah dalam angkutan umum supaya mengurangi pembuangan sampah ke jalan-jalan kota.

Dalam hal ini tong sampah yang dimaksud adalah sebuah wadah atau bak panjang yang berbentuk seperti parit dan diletakkan dibawah tempat duduk penumpang, sehingga memudahkan penumpang untuk membuang sampah, karena selama ini kita mengetahui bahwa seringkali para penumpang menaruh sampah dibawah tempat duduk, sehingga penulis berpikir bahwa akan lebih baik untuk menaruh tempat sampah dibawah tempat duduk penumpang. Selanjutnya setiap hari para supir akan membersihkan dan membuang sampah yang sudah penuh dalam bak sampah tersebut ke dalam tempat pembuangan sampah sehingga tidak ada bekas sampah yang menumpuk dan menimbulkan bau dalam transportasi umum. Tentu hal ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak selain masyarakat pengguna angkutan publik tetapi juga kesadaran dan kerajinan para supir untuk membersihkan Tongsangkut tersebut.

Dari hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi sampah dijalan kota yang sebagian berasal dari perbuatan tidak bertanggung jawab orang yang membuang sampah dari jendela angkutan umum ke jalan raya.Penulis pikir bahwa ide ini akan lebih efektif daripada mempekerjakan banyak tukang sampah untuk membersihkan sampah di sekitar jalan-jalan raya, setidaknya hal ini akan meringankan pekerjaan para pembersih jalan. Dan jika hal ini berjalan dengan baik seperti yang diharapkan, maka akan sangat membantu mengurangi masalah sampah di jalan raya sehingga menjadi lebih bersih karena tidak ada lagi “tangan-tangan jail” yang akan mengotori jalan-jalan kota akibat pembuangan sampah yang tidak bertanggung jawab melalui jendela angkutan umum.

(11)

akan pentingnya menjaga kebersihan di manapun dan kapanpun, bahkan saat sedang menggunakan fasilitas umum seperti halnya angkutan umum. Untuk itu penulis sangat berharap bahwa ide ini akan terealisasi sehingga masalah pencemaran lingkungan kota akibat sampah dapat teratasi.

Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan

Dari bagan di atas dapat terlihat bahwa pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum) adalah Pemerintah Kota Medan yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan dan Dinas Kebersihan Kota Medan. Lalu kemudian kedua dinas tersebut bekerja sama dengan para supir ataupun agen-agen angkutan umum dalam mewujudkan pengadaan Tongsangkut tersebut. Namun penekanan lebih diutamakan pada masyarakat yang nantinya akan memperkenalkan kepada masyarakat luat, sehingga Tongsangkut dapat diwujudkan di kota-kota lainnya sebagai agensi pemberantas masalah sampah di dalam angkutan umum.

Masyarakat/ Pengguna Angkutan

Umum Supir Angkutan

Umum Dinas Perhubungan

Kota Medan

Dinas Kebersihan Kota Medan Pemerintah Kota

(12)

Mekanisme Strategis Implementasi Gagasan

Angkutan Umum adalah sarana yang paling sering digunakan untuk bepergian oleh masyarakat karena dianggap murah, mudah, dan gampang ditemukan di jalan kota termasuk Kota Medan. Masyarakat kota Medan termasuk masyarakat yang menjadikan angkutan umum sebagai pilihan utama untuk sarana transportasi, meski ada banyak kendaraan lain yang ditawarkan seperti sepeda motor, tapi tetap saja angkutan umum masih digemari untuk memudahkan dalam menuju ke suatu tempat. Pengguna angkutan umum juga terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, orang yang bekerja, dan lain-lain.

Sebenarnya dapat dikatakan secara umum pengguna ‘angkot’ ini berasal dari para pelajar dan mahasiswa tapi mirisnya kenyataan bahwa ini tidak berpengaruh pada kenyataan bahwa para umat akademik ini masih kurang kesadarannya akan lingkungan. Seringkali mereka tertangkap basah membuang sisa bekas makanan, rokok, tisu, plastik, kertas dan benda tak terpakai lainnya di dalam angkutan umum atau ke luar jendela sehingga mengotori jalan-jalan kota. Menurut penulis sebagai salah satu pengguna angkutan umum, penyebab para penumpang membuang sampah sembarangan adalah karena tidak disediakannya wadah khusus tempat membuang sampah dalam angkot yang merupakan ruang publik. Untuk itulah penulis mengajukan ide membuat tong sampah dalam angkutan umum yang penulis sebut Tongsangkut.

Bentuk Tongsangkut sendiri didesain secara khusus sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang dalam angkutan umum. Tongsangkut nantinya akan diletakkan dibawah kursi penumpang karena bentuknya yang memanjang dan seperti parit serta ukurannya akan mengikuti panjang tiap kursi. Penulis perkirakan ukuran setiap parit sampah ini tidak akan terlalu besar dan tidak akan sampai menyentuh kaki penumpang. Ruang panjang dibawah kursi yang akan dimanfaatkan sebagai tempat untuk meletakkannya. Penulis telah mengamati bawahan kursi penumpang dirasa cukup untuk dibuat parit sampah dengan ukuran memanjang.

(13)

saja, agar gagasan ini bisa sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan kerajinan dan rasa peduli kebersihan dari para supir untuk membersihkan dan membuang sampah yang telah terkumpul lalu mengembalikan Tongsangkut ke tempatnya semula.

(14)

KESIMPULAN

Gagasan ini mengacu pada bagaimana solusi permasalahan sampah yang berserakan di jalan kota dan di dalam angkutan umum dapat berkurang dengan pengadaan program Tongsangkut (Tong Sampah di dalam Angkutan Umum) yang berlandaskan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Progam ini akan direalisasikan pertama kali di Kota Medan, dengan alasan bahwa Kota Medan sebagai pusat kota di Provinsi Sumatera Utara terlebih lagi banyak masyarakat Kota Medan yang menggunakan angkutan umum sebagai sarana transportasi. Ketika semua tujuan tercapai maka masyarakat juga yang akan menyebarluaskan program Tongsangkut ini kepada masyarakat lainnya tentang kesadaran akan pentingnya lingkungan yang harus ditingkatkan.

Nntinya, jika program ini berjalan dengan baik di daerah Kota Medan diharapkan pula penyadaran tersebut dapat diwujudkan melalui pengadaan Tongsangkut di kota-kota lain. Setiap orang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini akan mensosialisasikan program tersebut pada masyarakat kota lainnya, sehingga mendorong pemerintahan kota lain juga mengadakan program yang sama demi menjaga kelestarian lingkungan.

Apabila pengadaan program tongsangkut ini sesuai dengan sistem yang telah direncanakan, maka akan banyak dampak positif yang diperoleh. Seperti lingkungan bersih tanpa sampah yang berserakan, dan juga dapat meningkatkan perekonomian dengan cara mengolah sampah yang sudah terkumpul di dalam angkutan umum. Keberhasilan tersebut akan semakin sempurna apabila masyarakat berhasil mengubah sampah tak bernilai menjadi barang yang memiliki nilai jual.

Referensi

Dokumen terkait

Berarti responden mau menonton ³3HVEXNHUV´ NDUHQD DGDQ\D LQGLNDWRU- indikator content tayangan atau elemen NHEHUKDVLODQ \DQJ DGD SDGD SURJUDP ³3HVEXNHUV´ Sikap konatif yang

RINGKASAN AND1

Pelaksananan yang dilakukan pada pasien sudah sesuai dengan perencanaan asuhan kebidanan yaitu mengobservasi TTV, his, DJJ, melakukan asuhan sayang ibu, menghadirkan

Nilai ketahanan edible film terhadap air yang diperoleh pada konsentrasi gliserol : ekstrak jahe berturut-turut pada konsentrasi 10% : 7% yaitu 13,6%, pada konsentrasi

Antena Yagi ini bisa digunakan untuk semua jenis Modem Usb Wireless dan Hp , baik yang memiliki Slot Antena maupun tidak.. Antena ini juga terbukti bisa menguatkan semua

Kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunan suatu pelabuhan tersebut diwujudkan dalam suatu Rencana Induk Pelabuhan yang menjadi bagian dari tata ruang wilayah

Pada tahun berikut pengusul diperkenankan mengajukan usul baru dengan topik baru atau lanjutan dari penelitian yang sudah dilakukan (namun bukan penelitian

1) Mampu meningkatkan motivasi peserta didik terhadap pelajaran kimia dengan diterapkanya modul kimia berbasis kearifan lokal mengenai pencegahan korosi dan