• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal perbandingan politik Indonesia da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal perbandingan politik Indonesia da"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PERBANDINGAN SISTEM POLITIK

PERBANDINGAN LEMBAGA LEGISLATIF JEPANG DAN

INDONESIA 2011

Oleh :

Ulul Albab (105120401121010)

Hubungan Internasional (Ing)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UniverSitas Brawijaya

Malang

(2)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

2 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lain, merupakan

hal yang wajar karena setiap negara memiliki pengalaman sejarah yang

berbeda-beda. Setiap negara memiliki ciri-ciri khusus, baik dari segi ideologi, sistem politik,

karakter kehidupan sosial, corak kebudayaan, lingkungan alam yang tidak sama

dengan bangsa-bangsa lain. Sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan

politiknya ikut berperan dalam menentukan sistem politik yang dilandasi oleh

ideologi, kepribadian bangsa, serta kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari negara

yang bersangkutan, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap system pemerintahan,

juga termasuk terhadap badan legislatifnya.

Saat mendengar kata “sestem pemerintahan” selalu identik dengan lembaga

eksekutif suatu negara, karena lembaga itulah yang biasanya menjalankan fungsi

sebagai penyelenggara pemerintahan. Akan tetapi sistem pemerintahan juga

mempengaruhi semua “stake holder” yang ada dalam sebuah negara, termasuk

bentuk maupun sistem badan-badan penyelenggara negara. Hal tersebut

mengakibatkan badan-badan penyelenggara negara, termasuk lembaga legislatif

mempunyai bentuk, sistem, fungsi dan peran yang berbeda di setiap negara.

Seperti yang telah diketahui, badan legislatif mencerminkan salah satu fungsi

badan itu yaitu legislate, atau membuat undang-undang. Legislative sendiri

memiliki 3 fungsi utama yakni fungsi legislasi, fungsi control serta fungsi lainnya

(3)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

3

antara berbagai golongan serta partai dengan pemerintah, dimana beraneka ragam

pendapat dibicarakan di muka umum.

Dalam kaitannya dengan membandingkan fungsi dan peran legislatif , maka

makalah ini akan membahas perbedaan legislatif di Negara Jepang dan Negara

Indonesia. Dimana kedua Negara ini memiliki latar belakang sejarah yang berbeda,

bentuk pemerintahan yang berbeda, serta menjalankan fungsi legislatif

masing-masing dengan jumlah anggota legislative yang berbeda. Negara Jepang dengan

Monarki Konstitusional yang system pemerintahanhannya adalah parlementer

sedangkan Indonesia merupakan negara republic yang system pemerintahannya

presidensil.

1.2 Rumusan Masalah

o Bagaimana bentuk lembaga Legislatif di Jepang dan di Indonesia?

o Apa fungsi dan peran lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia?

o Apa perbedaan lembaga Legislatif di jepang yang menganut sistem

(4)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

4 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tentang Jepang

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar Jimmu

pada abad ke-7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling disegani di

wilayah Asia karena memiliki teknologi yang jauh lebih maju dibandng dengan

negara-negara di sekitarnya. Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat

prefektur (setingkat provinsi) dan memiliki lebih dari 3300 pemerintah daerah pada

tingkat bawah. Para kepala pemerintah daerah tersebut dipilih oleh rakyat setempat

melalui pemilihan.

Jepang telah mengalami berbagai masalah besar, baik dalam Perang Dunia

Pertama maupun Perang Dunia Kedua. Dalam perang Dunia Kedua, Jepang, Italia,

dan Jerman dikeroyok oleh pasukan multinasional pada waktu itu, yang

beranggotakan hampir seluruh negara-negara di dunia yang dipimpin Amerika

Serikat, Soviet, dan Inggris. Kemudian Jepang, Jerman, dan Italia kalah. Jepang

menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu setelah Hiroshima dan Nagasaki

dijatuhi Bom Atom.

Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki

konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai sistem

pemerintahan, Jepang menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti

yang dijalankan di Negara Inggris dan Kanada. Sejak tahun 1947 di Jepang mulai

(5)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

5

prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak asasi manusia, dan

penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan tentang tiga kemandirian

badan pemerintah yang terdiri dari : Badan Legislatif yang biasa disebut Diet atau

parlemen, Badan Eksekutif yang terdiri dari anggota kabinet dan Badan Yudikatif

yang berfungsi sebagai pengadilan hukum.

Di Jepang sendiri, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun

demikian, fungsi Kaisar sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial atau

simbol belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri diatur dalam Undang-Undang

Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar Jepang hanya bertindak

sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan

diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan perdana

menteri.

2.1 Sistem Parlemen di Jepang

Diet adalah sebutan untuk parlemen di Jepang dimana Parlemen Jepang itu

sendiri memiliki dua kamar atau sering disebut bicameral dimana terdiri dari Shūgi

-in atau sering disebut Majelis Rendah dan Kizoku-in yaitu majelis tinggi. Kedua

majelis dipilih secara langsung melalui sistem pemilihan paralel. Di mana disamping

memiliki fungsi untuk memutuskan undang-undang, Diet bertanggung jawab untuk

memilih Perdana Menteri Jepang. Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana

Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan

sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala

negara dalam urusan diplomatic.

Menurut Konstitusi Jepang sendiri, Diet adalah aparatur kekuasaan negara

(6)

undang-Perbandingan Politik | undang-Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

6

undang di Jepang. Karena Selain undang-undang, anggota parlemen juga bertugas

dalam menyetujui anggaran negara dan meratifikasi perjanjian negara. Sebenarnya

jumlah anggota parlemen tidak ditetapkan. Namun sejak tahun 1996, Majelis Rendah

mempunyai 480 anggota dan bertugas selama empat tahun. Meskipun begitu, majelis

ini dapat dibubarkan kapanpun juga jika sang perdana menteri memutuskan untuk

mengadakan peemilu sebelum berakhirnya masa tugas. Anggota dari Majelis Rendah

di pilih berdasarkan system pemilihan distrik yang disebut Sistem Distrik Menengah

( Chusen Kyoku-sei ) dimana satu distrik diwakili 3-5 orang. Sedangkan Majelis

Tinggi mempunyai 242 anggota yang bertugas selama enam tahun. Dimana anggota

Majelis Tinggi dipilih melalui dua system cara yang berbeda yaitu 100 orang dipilih

berdasarkan system proporsional berimbang dan sisanya dipilih berdasarkan system

distrik dari distrik pemilihan yang dibentuk pada 47 prefektur ( semacam Provinsi ).

Dalam konstitusi dinyatakan bahwa seseorang tidak diperbolehkan menjadi anggota

dua majelis tersebut, atau dengan kata lain seseorang hanya diperbolehkan menjadi

salah satu anggota majelis saja. Diantara kedua majelis ini, Majelis Rendah lebih

tinggi kedudukannya terutama dalam masalah pembuatan RUU, pembuatan

anggaran belanja negara, ratifikasi perjanjian luar negeri dan penunjukan perdana

menteri, dimana dalam masalah ini Majelis Tinggi lebih berperan sebagai badan

pertimbangan guna menjamin pembahasan secara mendalam. Jadi, Majelis Rendah

memiliki beberapa kekuasaan yang tidak diberikan kepada Majelis Tinggi. Bila

sebuah rancangan undang-undang dilewatkan oleh majelis rendah, tetapi diveto oleh

majelis tinggi, Majelis Rendah dapat melewati keputusan yang dibuat di Majelis

Tinggi dengan sebuah veto yang menghasilkan persetujuan sebesar dua-per-tiga.

(7)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

7

hanya dapat menunda pelaksanaan, tetapi tidak mem-blok legislasi. Sebagai hasilnya

majelis rendah dianggap lebih berkuasa.

Keanggotaan parlemen jepang sendiri terbuka kepada warga Jepang yang

berusia sekurangnya 25 tahun (untuk Majelis Rendah) dan 30 tahun (untuk Majelis

Tinggi). Para anggota Diet akan memilih Perdana Menteri dari kalangan mereka

sendiri. Kemudian Perdana Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan

bertugas dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan

tugasnya akan bertanggung-jawab kepada Diet.

Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat prefektur (semacam

propinsi) dan lebih dari 3300 pemerintah daerah pada tingkat bawah.

Tanggung-jawab mereka meliputi : pengadaan pendidikan, kesejahteraan, dan pelayanan lain

serta pembangunan dan pemeliharaan prasarana, termasuk utilitas. Dengan berbagai

kegiatan administratif yang dilakukannya, terjadi kontak erat antara mereka dan

penduduk setempat. Para kepala pemerintahan daerah serta anggota parlemen daerah

dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.

2.2 Tentang Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang merupakan negara kesatuan yang

berbentuk republik. Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945,

tidak menganut suatu sistem negara manapun, tetapi adalah suatu sistem khas

menurut kepribadian bangsa indonesia, namun sistem ketatanegaraan Republik

indonesia tidak terlepas dari ajaran Trias Politica Montesquieu. Ajaran trias politika

(8)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

8

Legislatif, Eksekutif, dan Judikatif yang kemudian masing-masing kekuasaan

tersebut dalam pelaksanaannya diserahkan kepada suatu badan mandiri, artinya

masing-masing badan itu satu sama lain tidak dapat saling mempengaruhi dan tidak

dapat saling meminta pertanggung jawaban.

Apabila ajaran trias politika diartikan suatu ajaran pemisahan kekuasaan

maka jelas Undang-undang Dasar 1945 menganut ajaran tersbut, oleh karena

memang dalam UUD 1945 kekuasaan negara dipisah-pisahkan, dan masing-masing

kekuasaan negara tersebut pelaksanaannya diserahkan kepada suatu alat

perlengkapan negara. Susunan organisasi negara adalah alat-alat perlengkapan

negara atau lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945 baik sebelum

maupun sesudah perubahan.

2.3 Sistem Parlemen di Indonesia

Badan legislatif adalah struktur politik yang berfungsi mewakili warga

negara di dalam proses pembuatan kebijakan negara. Peran badan ini semakin

signifikan dan mendetail utamanya pasca transisi politik Indonesia tahun 1998.

Undang-undang Dasar 1945 pun telah beberapaka kali diamandemen, dan secara

khusus menspesifikkan nama struktur dan fungsi dari badan-badan legislatif

Indonesia.

Melalui UUD 1945, dapat diketahui bahwa struktur legislatif yang ada di

Indonesia terdiri atas MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), DPR (Dewan

Perwakilan Rakyat RI, DPRD I, DPRD II), dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).

(9)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

9

Sebab itu, Jimly Asshiddiqie menyebut Indonesia setelah Amandemen ke-4 UUD

1945, Indonesia menerapkan sistem Tricameral (sistem 3 kamar) dalam lembaga

perwakilan rakyat. Hal tersebut wajar, karena dilihat dari fungsi dan perannya, ketiga

lembaga tersebut masing-masing mempunyai fungsi dan peran masing-masing dalam

pemerintahan. Akan tetapi kalau dilihat dari bentuknya, Indonesia menganut sistem

bicameral, dikarenakan sesungguhnya MPR merupakan lembaga yang berisikan

Anggota dari DPR dan DPD. Jadi dapat dikatakan bahwa MPR merupakan

penyatuan dari DPR dan DPD.

Jika dirunut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali perubahan

sistem pemerintahan. Indonesia pernah menganut sistem kabinet parlementer pada

tahun 1945 - 1949. kemudian pada rentang waktu tahun 1949 - 1950, Indonesia

menganut sistem pemerintahan parlementer yang semu. Pada tahun 1950 - 1959,

Indonesia masih menganut sistem pemerintahan parlementer dengan demokrasi

liberal yang masih bersifat semu. Sedangkan pada tahun 1959 - 1966, Indonesia

menganut sistem pemerintahan secara demokrasi terpimpin.

Perubahan dalam sistem pemerintahan tidak hanya berhenti sampai disitu

saja. Karena terjadi perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan menurut UUD 1945

sebelum UUD 1945 diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada

tahun 1999 - 2002. Berikut ini adalah perbedaan sistem pemerintahan sebelum

terjadi amandemen dan setelah terjadi amandemen pada UUD 1945 :

Sebelum terjadi amandemen :

- MPR menerima kekuasaan tertinggi dari rakyat

(10)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

10

- DPR berperan sebagai pembuat Undang – Undang

- BPK berperan sebagai badan pengaudit keuangan

- DPA berfungsi sebagai pemberi saran/pertimbangan kepada presiden /

pemerintahan

- MA berperan sebagai lembaga pengadilan dan penguki aturan yang

diterbitkan pemerintah.

Setelah terjadi amandemen :

- Kekuasaan legislatif lebih dominan

- Presiden tidak dapat membubarkan DPR

- DPA dibubarkan

- Rakyat memilih secara langsung presiden dan wakil presiden

- MPR tidak berperan sebagai lembaga tertinggi lagi

- Anggota MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah anggota DPD yang

dipilih secar langsung oleh rakyat

DPR sebagai lembaga legislatif merupakan badan atau lembaga yang

berwenang untuk membuat undang-undang dan sebagai control terhadap

pemerintahan atau eksekutif, sedangkan eksekutif atau presiden adalah lembaga yang

berwenaang untuk menjalankan roda pemerintahan. Dari fungsinya tersebut, maka

antara pihak legislatif dan eksekutif dituntut untuk melakukan kerjasama apalagi di

(11)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

11 2.4 Pembagian Kekuasaan Di Indonesia

Negara Indonesia hanya mengenal sistem “pembagian kekuasaan” (division

of powers), yang menekankan adanya pembagian fungsi-fungsi pemerintahan, bukan

pada pemisahan organ-organnya. Adapun UUD 1945 menggunakan istilah-istilah

yang berasal dari ajaran Trias Politika dari Montesquieu seperti legislative power,

executive power dan judicial power.

Pembagian kekuasaan pemerintah Republik Indonesia 1945 berdasarkan

ajaran pembagian kekuasaan yang dikenal garis-garis besarnya dalam sejarah

ketatanegaraan Indonesia; tetapi pengaruh dari luar; diambil tindakan atas tiga

kekuasaan, yang dinamai Trias Politika, seperti dikenal dalam sejarah kontitusi di

Eropa Barat dan amerika Serikat.

Ajaran Trias Politika diluar negeri pada hakikatnya mendahulukan dasar

pembagian kekuasaan, dan pembagian atas tiga cabang kekuasaan (Trias Politica)

adalah hanya akibat dari pemikiran ketatanegaraan untuk memberantas tindakan

sewenang-wenang pemerintah dan untuk menjamin kebebasan rakyat yang

diperintah.

Ajaran Trias Politika dilahirkan oleh pemikir Inggris Jhon Locke dan oleh

pemikir Perancis de Montesquieu dijabarkan dalam bukunya L’Espris des Lois, yang

mengandung maksud bahwa kekuasaan masing-masing alat perlengkapan negara

atau lembaga negara yang menurut ajaran tersebut adalah :

a. Badan legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk Undang-undang

(12)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

12

c. Badan judikatif, yaitu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan

Undang-undang, memeriksa dan megadilinya.

UUD 1945 menganut asas pembagian kekuasaan dengan menunjuk pada jumlah

badan-badan kenegaraan yang diatur didalamnya serta hubungan kekuasaan diantara

badan-badan kenegaraan yang ada, yaitu;

Sebelum Perubahan

- MPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, mempunyai kekuasaan untuk

menetapkan UUD, GBHN, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta

mengubah UUD

- Presiden, yang berkedudukan dibawah MPR, mempunyai kekuasaan yang

luas yang dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:

a. Kekuasaan penyelenggaran pemerintahan;

b. Kekuasaan didalam bidang perundang undangan, menetapakn PP,

Perpu;

c. Kekuasaan dalam bidang yustisial, berkaitan dengan pemberian grasi,

amnesti, abolisi dan rehabilitasi;

d. Kekuasaan dalam bidang hubungan luar negeri, yaitu menyatakan

perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain,

mengangkat duta dan konsul.

- DPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat mempunyai kekuasaan utama,

yaitu kekuasaan membentuk undang-undang (bersama-sama Presiden dan

(13)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

13

- DPA, yang berkedudukan sebagai badan penasehat Presiden, berkewajiban

memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul

kepada pemerintah.

- BPK, sebagai “counterpart” terkuat DPR, mempunyai kekuasaan untuk

memeriksa tanggung jawab keuangan Negara dan hasil pemeriksaannya

diberitahukan kepada DPR.

- MA, sebagai badan kehakiman yang tertinggi yang didalam menjalankan

tugasnya tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah.

Setelah Perubahan

- MPR, Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi

negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK, menghilangkan

kewenangannya menetapkan GBHN, menghilangkan kewenangannya

mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara langsung melalui

pemilu), tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD, susunan

keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat

dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui

pemilu.

- DPR, Posisi dan kewenangannya diperkuat, mempunyai kekuasan

membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya

memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan

RUU, Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah,

Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi

(14)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

14

- DPD, Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan

kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah

ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai

anggota MPR, keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan

negara Republik Indonesia, dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah

melalui pemilu, mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas

RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,

RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.

- BPK, Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD,

berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN)

dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan

DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, berkedudukan di

ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi, mengintegrasi

peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang

bersangkutan ke dalam BPK.

- Presiden, Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta

memperkuat sistem pemerintahan presidensial, Kekuasaan legislatif

sepenuhnya diserahkan kepada DPR, Membatasi masa jabatan presiden

maksimum menjadi dua periode saja, Kewenangan pengangkatan duta dan

menerima duta harus memperhatikan pertimbangan DPR, kewenangan

pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan

DPR, memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan

wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu,

(15)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

15

- MA, Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan

hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)], berwenang mengadili pada tingkat

kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di bawah Undang-undang dan

wewenang lain yang diberikan Undang-undang.di bawahnya terdapat

badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan

Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha

Negara (PTUN), badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan

kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-undang seperti : Kejaksaan,

Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain-lain.

- MK, Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the

guardian of the constitution), Mempunyai kewenangan: Menguji UU

terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara,

memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan

memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh

presiden dan atau wakil presiden menurut UUD, Hakim Konstitusi terdiri

dari 9 orang yang diajukan masing-masing oleh Mahkamah Agung, DPR dan

pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan

perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan

eksekutif.

Atas dasar itu, UUD 1945 meletakan asas dan ketentuan-ketentuan yang

mengatur hubungan-hubungan (kekuasaan) diantara lembaga-lembaga negara

tersebut. Hubungan –hubungan itu adakalanya bersifat timbal balik dan ada kalanya

(16)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

16 2.5 Fungsi Legislatif

Fungsi-fungsi dari badan legislatif sendiri, diantaranya yaitu menentukan

kebijakan dan membuat undang-undang. Untuk itu badan legislatif diberi hak

inisiatif, hak untuk mengadakan amandemen terhadap rancangan undang-undang

yang disusun oleh pemerintah dan terutama di bidang budget atau anggaran. Selain

itu badan legislative juga berfungsi Mengontrol badan eksekutif, dalam arti menjaga

agar semua tindakan badan eksekutif sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan. Untuk menyelenggarakan tugas ini, badan eksekutif perwakilan rakyat

diberi hak-hak kontrol khusus, seperti hak bertanya, interpelasi dsb.

Jadi, Anggota badan legislatif berhak untuk mengajukan pertanyaan kepada

pemerintah mengenai sesuatu masalah dan mencari informasi mengenai kebijakan

pemerintah. Kegiatan ini banyak menarik perhatian media massa. Badan legislatif

memiliki hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah

mengenai kebijakan di suatu bidang. Badan eksekutif wajib memberi penjelasan

dalam sidang pleno, yang mana dibahas oleh anggota-anggota dan diakhiri dengan

pemungutan suara mengenai apakah keterangan pemeritah memuaskan atau tidak.

Dalam hal terjadi perselisihan antara badan legislatif dan badan eksekutif, interpelasi

dapat dijadikan batu loncatan untuk diajukan mosi tidak percaya. Selain itu badan

legislatif juga memiliki Hak Angket dan Mosi, Hak Angket adalah hak anggota

badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Dan Mosi, merupakan hak

kontrol yang paling ampuh. Jika badan legislatif menerima suatu mosi tidak percaya,

maka dalam sistem parlementar kebinet harus mengundurkan diri dan terjadi suatu

(17)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

17 2.5.1 Empat Fungsi Parlemen

Parlemen atau lembaga perwakilan demokratis dimanapun sesungguhnya

dimaksudkan untuk melaksanakan empat fungsi utama (Barkan, 2009).

1. Menjadi perwakilan masyarakat. Parlemen adalah mekanisme kelembagaan,

melaluinya masyarakat mewujudkan pemerintahan yang representatif

sehari-hari. Ia hadir untuk mewakili segmen-segmen masyarakat, termasuk

membawa konflik masyarakat ke arena parlemen untuk dicarikan solusinya

secara demokratis dan non kekerasan.

2. Membuat legislasi atau undang-undang. Pada level yang minimum ia dapat

berarti sekedar meloloskan undang-undang. Pada level yang lebih signifikan,

parlemen ikut membuat kebijakan publik, berpatner dengan eksekutif, dan

menggunakan secara optimal input dari masyarakat sipil.

3. Parlemen melakukan pengawasan terhadap eksekutif untuk memastikan

bahwa kebijakan yang telah disetujui dilaksanakan dengan sesungguhnya.

4. Parlemen, secara kelembagaan maupun individu, melayani konstituen. Di

parlemen yang menggunakan sistem pemilihan distrik, layanan terhadap

konstituen jelas. Tiap anggota parlemen mewakili satu distrik, sehingga tugas

dan fungsinya serta konstituen mana yang harus dia layani tergambar dengan

gamblang. Di parlemen yang menggunakan sistem proporsional, seringkali

layanan konstituen ini tidak begitu jelas batasan-batasannya. Apapun

keadaannya, fungsi layanan konstituen bermaksud memastikan bahwa yang

diperjuangkan anggota parlemen memiliki akar yang kuat, yakni berbasis

(18)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

18

Perbedaan legislative di jepang yang menganut system parlementer dan Indonesia

yang menganut presidensil.

Sistem pemerintahan presidensiil di Indonesia:

1. Terdapat pemisahan kekuasaan eksekutif dan legislatif. Namun tak ada

pemisahan antara jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan.

2. Eksekutif dipegang oleh presiden sebagai kepala pemerintahan yang

sekaligus adalah kepala negara. Kekuasaan legislatif berada di Parleman.

Eksekutif dan legislatif memiliki kekuasaan terpisah yang seimbang.

3. Sebutan bagi kepala pemerintahan yang sekaligus kepala negara adalah

presiden. Karenanya sistem ini disebut presidensiil.

4. Tak ada tumpang-tindih personal antara lembaga eksekutif dan legislatif.

5. Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum langsung, dimana

semua warga yang telah memenuhi persyaratan perundang-undangan

mempunyai hak suara.

6. Pimpinan eksekutif (yakni presiden dan wakil presiden) dipilih langsung

melalui pemilihan umum langsung.

7. Jajaran eksekutif lini kedua (yakni para menteri) diangkat oleh presiden.

8. Terdapat mekanisme checks-and-balances antara eksekutif dan legislatif.

9. Legislatif menyusun perundangan, namun memerlukan pelaksanaan oleh

eksekutif.

10. Eksekutif bisa mem-veto kebijakan legislatif, atau menolak untuk

melaksanakan perundangan, namun legislatif memiliki hak utk

(19)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

19

11.Presiden sebagai pimpinan eksekutif memiliki hak untuk mengangkat pejabat

negara, namun memerlukan persetujuan legislatif.

12.Legislatif tak bisa memberhentikan presiden, dan presiden tak bisa

membubarkan legislatif.

Sistem pemerintahan parlementer di Jepang

1. Terdapat pemisahan antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun

tidak ada pemisahan antara kekusaan eksekutif dan legislatif.

2. Baik eksekutif maupun legislatif berada di parlemen. Jajaran eksekutif adalah

anggota parlemen. Karenanya sistem ini disebut parlementer.

3. Kepala pemerintahan adalah pimpinan kekuatan mayoritas di parlemen.

Kepala negara hanya memiliki kekuasaan simbolik di luar eksekutif dan

legislatif.

4. Sebutan kepala pemerintahan: perdana menteri atau prime minister. Sebutan

kepala negara: presiden, raja, ratu, gubernur jenderal, dll.

5. Terdapat tumpang-tindih personal antara eksekutif dan legislatif.

6. Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum.

7. Partai dengan kursi mayoritas di parlemen membentuk pemerintahan.

Pimpinan partai ini menjadi perdana menteri.

8. Anggota parlemen dari partai mayoritas itu menjadi menteri-menteri.

9. Terdapat mekanisme pemerintah-oposisi dalam legislatif.

10. Partai kekuatan kedua di parlemen membentuk oposisi. Pimpinan partai ini

menjadi ketua oposisi, anggota-anggota partai lainnya menjadi anggota

(20)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

20

11. Kebijakan pemerintah diperdebatkan di parlemen dengan pihak oposisi sesuai

dengan lingkup masing-masing (misal: perdana menteri dengan pimpinan

oposisi, menteri keuangan dengan menteri keuangan bayangan).

12. Legislatif dapat membubarkan pemerintahan dengan mosi tidak percaya, dan

mendesakkan pemilu untuk memilih anggota parlemen baru.

2.6 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Parlementer di Jepang dan

Presidensil di Indonesia

Kelebihan sistem Parlementer :

1. Dalam pembuatan kebijakan dapat dikerjakan atau ditangani secara cepat

karena mudahnya penyesuaian pendapat antara legislative dan eksekutif

2. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap cabinet, sehingga

cabinet dapat dengan mudah menjalankan proses pemerintahannya.

3. Pertanggung jawaban atas pembuatan kebijakan untuk public dan

pelaksanaannya sangatlah jelas

Kekurangan sistem Parlementer :

1. Parlemen dapat dengan mudah menjatuhkan cabinet, karena cabinet disini

sangat membutuhkan dukungan mayoritas dari parlemen.

2. Kabinet tidak dapat ditentukan masa jabatannya karena sewaktu-waktu

cabinet dapat dibubarkan oleh parlemen

3. Parlemen dapat dikendalikan oleh cabinet, itu dapat terjadi jika anggota

cabinet banyak yang menjadi anggota parlemen dan berasal dari partai

mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai,

(21)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

21

Kelebihan sistem Presidensiil :

1. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena

dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

2. Masa jabatan lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Presiden Indonesia

mempunyai masa jabatan selama 5 tahun.

3. Penyusun program kerja kabinet dapat dengan mudah disesuaikan karena

jangka waktu masa jabatannya jelas.

Kekurangan sistem Presidensiil :

1. Eksekutif dapat menciptakan kekuasaan mutlak karena kekuasaan eksekutif

berada di luar jangkauan pengawasan legislatif

2. Sistem pertanggungjawaban atas pembuatan kebijakan kurang jelas.

3. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar

antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas

(22)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

22 BAB III

KESIMPULAN

Setiap negara mempunyai sistem pemerintahan yang berbeda-beda. Banyak

faktor yang mempengaruhi sistem pemerintahan tersebut, hingga berbeda-beda di

setiap negara. Hal tersebut berpengaruh terhadap bentuk, sistem, dan fungsi

lembaga-lembaga negara di dalam negara tersebut, termasuk lembaga Legislatif. Hal

tersebut juga terjadi di Jepang dan Indonesia. Jepang dan Indonesia mempunyai

sistem pemerintahan yang berbeda. Jepang mempunyai sistem pemerintahan

parlementer, sedangkan Indonesia mempunyai sistem pemerintahan Presidensiil.

Sistem pemerintahan yang berbeda di Jepang dan Indonesia mengakibatkan bentuk

lembaga Legislatif di kedua negara berbeda, begitu juga dengan sistem dan fungsi

kedua lembaga tersebut.

Sistem lembaga legislatif disetiap negara dibagi menjadi beberapa kamar.

Yang sering digunakan adalah sistem satu kamar atau unicameral, dan sistem dua

kamar atau bicameral. Sistem kamar tersebut adalah pembagian kekuasaan dan

kewenangan dalam badan legislatif tersebut. Sistem unikameral merupakan sistem

yang mempunyai satu lembaga legislatif dalam menjalankan semua fungsi dan peran

lembaga legislatif tersebut. Sedangkan sistem bikameral merupakan sistem yang

membagi kekuasaan menjadi dua, artinya terdapat dua lembaga yang menjalankan

fungsi dan peran lembaga legislatif tersebut, dimana setiap lembaga mempunyai

(23)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

23

Pada dasarnya lembaga Legislatif mempunyai fungsi legislation, controlling,

dan budgeting. Akan tetapi sistem pemerintahan yang berbeda membuat ketiga

fungsi utama tersebut ada yang bertambah dan ada yang berkurang. Jepang

mepunyai lembaga Legislatif yang disebut Diet. Diet merupakan lembaga legislatif

yang menganut sistem bikameral. Diet mempunyai anggota yang terdiri dari Majelis

Rendah dan Majelis Tinggi, disini Majelis Rendah mempunyai kedudukan yang

lebih tinggi dari Majelis Tinggi. Majellis Rendah bertugas untuk membuat

perundang-undangan dan anggotanya mempunyai jabatan 4 tahun. Sedangkan

Majelis Tinggi bertugas untuk mengangkat Perdana Menteri dan anggotanya

mempunyai masa jabatan 6 tahun. Anggota Majelis Rendah dipilih melalui

pemilihan umum distrik, yang setiap distrik diwakili oleh 3-5 orang. Sedangkan

anggota Majelis Tinggi dipilih melalui 2 cara. Yang pertama adalah 100 orang

anggota Majelis Tinggi dipilih melalui sistem proporsional berimbang dan yang

kedua melalui sistem prefektur atau dapat disebut provinsi.

Indonesia mempunyai lembaga Legislatif yang disebut dengan MPR-RI.

MPR terdiri dari dua lembaga yakni DPR dan DPD. DPR mempunyai fungsi

legislasi, controlling, dan budgeting. Legislasi merupakan fungsi untuk membuat

perundang-undangan, controlling merupakan fungsi untuk mengontrol kinerja

lembaga eksekutif agar tidak menyalahi peraturan perundang-undangan, dan

budgeting merupakan fungsi untuk menyusun anggaran negara. Dalam hal fungsi

budgeting, lembaga legislatif juga dapat mengajukan anggaran pembelanjaan

pemerintah melalui kementrian yang bekerjasama dengan komisi-komisi yang

terdapat dalam DPR. Sedangkan DPD merupakan anggota yang mewakili setiap

daerah (provinsi) yang bertugas menyalurkan aspirasi masyarakat daerah anggota

(24)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

24

DPD anggotanya dipilih melalui pemilihan umum langsung, yang diadakan 5 tahun

sekali.

Baik Jepang maupun Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dalam

menjalankan pemerintahannya, termasuk dalam lembaga Legislatif masing-masing.

Ciri khas tersebut seharusnya tidak menjadi pembeda yang dapat menimbulkan

diskriminasi dan merusak kaidah persaudaraa, yang akhirnya dapat berakibat

penindasan, perbudakan, dan penyimpangan yang lain. Seperti yang terjadi sebelum

perang dunia II berakhir, yakni maraknya imperialisme. Di jaman yang menjunjung

tinggi nilai-nilai kebersamaan ini, perbedaan tersebut dapat dijadikan ciri khas suatu

negara yang mencerminkan identitas bangsa tersebut, yang harus dihargai dan

dijunjung tinggi, sehingga persaudaraan dan hubungan yang baik antar negara dapat

tetap terjaga, dan pada akhirnya semua negara dapat saling bekerjasama membangun

(25)

Perbandingan Politik | Perbandingan Lembaga Legislatif di Jepang dan Indonesia

25 DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Mirram. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Soehino. 1985. Hukum Tatanegara. Yogyakarta: Liberty.

Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press.

Mas’oed, Mochtar. 2008. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_08.html

http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_13.html

http://carapedia.com/sistem_pemerintahan_jepang_info232.html

http://www.mpr.go.id/pages/sekretariat/struktur-organisasi

http://mpr.go.id/files/pdf/2011/11/18/selayang-pandang-1321597445.pdf

http://www.mpr.go.id/pages/tentang-mpr/selayang-pandang

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengamatan yang telah penulis lakukan berdasarkan hasil observasi langsung dengan Reservation Agent penulis telah memberi kesimpulan bahwa penanganan pemesanan kamar

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa ke- cenderungan perkembangan riap diameter dan riap tinggi tegakan sebelum umur te- gakan 10 tahun relatif hampir sama, yaitu setelah umur

-Tiang penopang : terbuat dari paku yang lunak, dengan diameter yang sama dan tidak lebih dari 13 mm. - Crossbar (papan rintangan) : Berat tidak boleh lebih dari - Crossbar

 Sebagai pembelajaran bagi semua pihak tentang hutan kemasyarakatan yang didorong oleh Pemerintah (Dinas Kehutanan) Kabupaten Pasaman Barat dengan masyarakat (Kaum

Dalam perjalanan sejarah umat Islam, Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai pusat dakwah, pusat ibadah (mahdoh maupun ghoiru mahdoh), pusat kegiatan umat, pusat

Untuk merk yang paling sering dibeli memiliki nilai kedekatan paling tinggi dengan mutu yang dianggap paling penting(0,221) dan tempat beli(0,201).. Sedangkan frekuensi pembelian

Pondasi merupakan struktur bawah suatu bangunan yang berfungsi untuk meneruskan berat dan beban bangunan pada tanah dasar. Dimensi. fondasi harus sedemikian, sehingga tanah dasar

Simpangan baku(S) adalah nilai yang menunjukan tingkat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya... X = nilai rata-rata data n = jumlah data