• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RADIASI ULTRA VIOLET TERHADAP VIRULENSI Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM

SKRIPSI OLEH :

MUKLIS ADI PUTRA 080302017

HPT

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGARUH RADIASI ULTRA VIOLET TERHADAP VIRULENSI Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM

SKRIPSI

OLEH :

MUKLIS ADI PUTRA 080302017

HPT

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Disetujui Oleh Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Hasanuddin, MS. Dr. Lisnawita, S.P., M.Si. Ketua Anggota

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

ABSTRACT

Muklis Adi Putra. 2013. “Ultra violet irradiation effect toward Fusarium oxysporum f.sp passiflora’s virulency in laboratory” supervised by Hasanuddin and Lisnawita. This research aims to determine Fusarium oxysporum f.sp passiflora’s virulency result ultra violet irradiatied in laboratory. The research was conducted at Plant Pathology Laboratory, Agroecotechnology Program Study, Faculty of Agriculture Universitas Sumatera Utara, Medan from August to November 2012. It was done by using Completely Randomized Design (CRD) Non Factorial with ten treatments and three replications.

The result showed that the highest percentage of inhibiting zones contained in 60 minutes UV irradiated isolate (M9) at 54.45% and the lowest were

in without UV irradiated isolate (M0) at 39.27%. Macroscopis and microscopis

morfology from all isolated are completely same, highest extensive growth of mycelium from wild F. oxysporum was founded at 60 minutes UV irradiated isolate (M9) at 35.05 cm2 and the lowest were 12 minutes UV irradiated (M5) at

25.36 cm2. The highest colony diameter was founded at 60 minutes UV irradiated isolate (M9) at 5.53 cm and the lowest were 12 minutes UV irradiated (M5) at

4.67 cm. The highest disease severity was founded at without UV irradiation (M0), 1 minutes (M1), 6 minutes (M3) and 15 minutes (M6) UV irradiation at

100.00% and the lowest was founded at 12 minutes UV irradiated (M5) at

66.67%, the disease incident is same for all UV irradiation at 100.00%.

(4)

ABSTRAK

Muklis Adi Putra. 2013. “Pengaruh radiasi ultra violet terhadap virulensi Fusarium oxysporum f.sp passiflora di laboratorium” dibawah bimbingan Hasanuddin dan Lisnawita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui virulensi F. oxysporum f.sp. passiflora akibat radiasi ultra violet di laboratorium. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Agustus sampai Nopember 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan sepuluh perlakuan dan tiga ulangan.

Hasil penelitian menunjukkan persentase daerah hambatan tertinggi terdapat pada isolat yang dipapari UV 60 menit (M9) sebesar 54,45% dan

terendah tanpa pemaparan UV (M0) sebesar 39,27%, morfologi makroskopis dan

mikroskopis seluruh isolat adalah sama, luas pertumbuhan miselium F. oxysporum tipe liar tertinggi adalah pada pengujian dengan isolat yang dipapari

UV 60 menit (M9) sebesar 35,05 cm2 dan terendah pada pemaparan UV 12 menit

(M5) sebesar 25,36 cm2. Diameter koloni tertinggi terdapat pada isolat yang

dipapari UV 60 menit (M9) sebesar 5,53 cm dan diameter terendah pada

pemaparan UV 12 menit (M5) sebesar 4,67 cm. Keparahan penyakit tertinggi

terdapat pada tanpa pemaparan UV (M0), 1 menit (M1), 6 menit (M3), dan 15

menit (M6) sebesar 100,00% dan terendah pada pemaparan UV 12 menit (M5)

sebesar 66,67%, kejadian penyakit adalah sama pada seluruh pemaparan UV yaitu sebesar 100,00%.

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis (Muklis Adi Putra) lahir di Sipirok pada tanggal 16 Januari 1990.

Anak terakhir dari lima bersaudara, dengan Ayahanda Abdul Hakim Tobing dan

Ibunda Rosidah Siregar. Adapun riwayat pendidikan penulis adalah sebagai

berikut:

Pendidikan Formal:

- Tahun 2002 penulis lulus dari SD Negeri 1 Sipirok

- Tahun 2005 penulis lulus dari SMP Negeri 1 Sipirok

- Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sipirok

- Tahun 2008 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Sumatera

Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB) di Fakultas Pertanian,

Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan.

Pendidikan Informal:

- Tahun 2008-2013 sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Pelindung Tanaman

(IMAPTAN) Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

- Tahun 2008-2012 aktif dalam organisasi Komunikasi Muslim Hama dan

Penyakit Tumbuhan (KOMUS HPT) Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

- Tahun 2009-2011 aktif dalam organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa

Merpati Putih (UKM MP) Universitas Sumatera Utara, Kesatuan Aksi

Mahasiswa (KAM) RABBANI, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara.

- Tahun 2009-2012 sebagai asisten Bioteknologi Pertanian, Fakultas

(6)

- Tahun 2010-2012 sebagai asisten Mikrobiologi Pertanian, Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara.

- Tahun 2012 sebagai asisten laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman,

laboratorium Mikrobiologi Akuatik, laboratorium Hama dan Penyakit

Ikan, laboratorium Pestisida dan Teknik Aplikasi, laboratorium Hama dan

Penyakit Pasca Panen, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

- Tahun 2010 mengikuti Seminar Pertanian dengan tema “Meningkatkan

Ketahanan Pangan Nasional” yang dilaksanakan oleh Syngenta Group.

- Tahun 2011 mengikuti Seminar Pertanian dengan tema “Meningkatkan

Ketahanan Pangan Nasional” yang dilaksanakan oleh BKM Al- Mukhlisin

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

- Tahun 2011 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.

Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Unit Kebun Dolok Ilir, Pematang

Siantar.

- Tahun 2012 mengikuti seminar Karantina Pertanian dengan tema

“Sosialisasi dan Penyebaran Informasi Karantina Pertanian” yang

dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian, BKP, Balai Karantina Petanian

Kelas II Medan.

- Tahun 2012 melaksanakan penelitian di Laboratorium Penyakit

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

Rahmat dan Kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh radiasi ultra violet

terhadap virulensi Fusarium oxysporum f.sp passiflora di laboratorium”, disusun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang F. oxysporum pada

tanaman markisa, dan selanjutnya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Dr. Ir. Hasanuddin, MS. dan Dr. Lisnawita, S.P., M.Si. sebagai komisi

pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, kepada Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS. selaku dosen

penilai yang telah memberikan banyak saran yang sifatnya membangun serta

Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M.Agr selaku moderator dalam seminar hasil

penelitian penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu. Semoga bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, April 2013

(8)

DAFTAR ISI

Hipotesis penelitian ... 4

Kegunaan penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman markisa (P. Edulis) ... 5

Fusarium oxysporum f.sp. passiflora ... 6

Gejala serangan ... 8

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit ... 9

Pengendalian penyakit ... 9

Mutasi genetik mikroorganisme ... 10

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan waktu penelitian ... 14

Bahan dan alat ... 14

Bahan ... 14

Alat ... 14

Metode penelitian ... 14

Pelaksanaan penelitian ... 16

Pembuatan media PDA... 16

Penyediaan sumber inokulum ... 16

Fusarium oxsysporum tipe liar ... 16

Fusarium oxsysporum f.sp. passiflora tipe mutasian . 17 Uji antagonisme F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian terhadap F. oxysporum tipe liar di laboratorium ... 18

Uji patogenesitas F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian terhadap bibit markisa (bio assay) ... 18

(9)

Penanaman benih markisa ... 18

Pemeliharaan tanaman ... 19

Perbanyakan isolat F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian ... 19

Aplikasi isolat F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian ... 19

Peubah amatan ... 19

Daerah hambatan (inhibiting zone) ... 19

Pengamatan makroskopis dan mikroskopis F. oxysporum tipe mutasian dan tipe liar... 20

Luas pertumbuhan koloni F. oxysporum tipe liar ... 20

Diameter koloni F. oxysporum tipe liar ... 20

Keparahan penyakit ... 20

Kejadian penyakit ... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN Daerah hambatan (inhibiting zone) ... 22

Pengamatan makroskopis dan mikroskopis ... 25

Makroskopis ... 25

Mikroskopis ... 28

Pengaruh F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian terhadap luas pertumbuhan koloni F. oxysporum tipe liar ... 30

Pengaruh F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian terhadap diameter pertumbuhan koloni F. oxysporum tipe liar ... 31

Keparahan penyakit ... 33

Kejadian penyakit ... 36

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 43

Saran ... 44

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1. Buah markisa jenis markisa ungu ... 5

2. Fotomikrograf F. oxysporum ... 6

3. Lampu UV ... 11

4. Fotomikrograf spora tunggal pada media WA setelah 20 jam Perbesaran 1000x ... 17

5. Bagan pengujian antagonis metode dual culture ... 18

6. Pengujian antagonis metode dual culture ... 24

7. Histogram pertumbuhan koloni jamur setelah pemaparan sinar UV 26 8. Pertumbuhan hasil paparan UV ... 27

9. Fotomikrograf F. oxysporum f.sp. passiflora ... 28

10. Mating Type ... 29

11. Histogram keparahan penyakit ...34

12. Histogram kejadian penyakit... 37

13. Gejala serangan F. oxysporum f.sp. passiflora pada tanaman ... 39

(11)

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Daerah hambatan F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian

terhadap F. oxysporum tipe liar. ... 22

2. Morfologi isolat sebelum dipapari UV (M0

sinar UV (M

) dan setelah pemaparan

1-9) ... 25

3. Pertumbuhan koloni jamur setelah pemaparan UV (koloni)... 26

4. Luas pertumbuhan koloni F. oxysporum tipe liar pada 1-8 hsi (cm2

5. Panjang diameter koloni F. oxysporum tipe liar

) ...30

pada 1-8 hsi (cm) ... 32

6. Keparahan penyakit F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian terhadap tanaman markisa pada 1-4 hsa (%)... 33

7. Kejadian penyakit F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal

1. Bagan penelitian ... 48

2. Daerah hambatan (inhibiting zone) data pengamatan 5 hsi ... 51

3. Daerah hambatan (inhibiting zone) data pengamatan 6 hsi ... 53

4. Daerah hambatan (inhibiting zone) data pengamatan 7 hsi ... 55

5. Daerah hambatan (inhibiting zone) data pengamatan 8 hsi ... 57

6. Panjang diameter, data pengamatan 1 hsi ... 59

7. Panjang diameter, data pengamatan 2 hsi ... 61

8. Panjang diameter, data pengamatan 3 hsi ... 63

9. Panjang diameter, data pengamatan 4 hsi ... 65

10. Panjang diameter, data pengamatan 5 hsi ... 67

11. Panjang diameter, data pengamatan 6 hsi ... 69

12. Panjang diameter, data pengamatan 7 hsi ... 71

13. Panjang diameter, data pengamatan 8 hsi ... 73

14. Luas pertumbuhan, data pengamatan 1 hsi ... 75

15. Luas pertumbuhan, data pengamatan 2 hsi ... 77

16. Luas pertumbuhan, data pengamatan 3 hsi ... 79

17. Luas pertumbuhan, data pengamatan 4 hsi ... 81

18. Luas pertumbuhan, data pengamatan 5 hsi ... 83

19. Luas pertumbuhan, data pengamatan 6 hsi ... 85

20. Luas pertumbuhan, data pengamatan 7 hsi ... 87

(13)

22. Keparahan penyakit, data pengamatan 1 hsi ... 91

23. Keparahan penyakit, data pengamatan 2 hsi ... 93

24. Keparahan penyakit, data pengamatan 3 hsi ... 95

25. Keparahan penyakit, data pengamatan 4 hsi ... 97

26. Kejadian penyakit, data pengamatan 1 hsi ... 99

27. Kejadian penyakit, data pengamatan 2 hsi ...101

28. Kejadian penyakit, data pengamatan 3 hsi ...103

29. Kejadian penyakit, data pengamatan 4 hsi ...105

30. Uji patogenesitas ...107

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan tindakan siklus II yang menekankan pada peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi Pewarisan Sifat di sub materi gamet dari genotipe tetua/induk,

Begitu pula pada Hipotesis 2, setelah dilakukan pengujian hipotesis dan pembahasan yang menyatakan bahwa hasil penelitian adalah tidak terdapat perbedaan nilai

Teknik & Metoda Peramalan, edisi satu.. Jakarta : Fakultas Ekonomi

faktor-faktor situasional terhadap pengambilan keputusan etis konsultan pajak dilakukan oleh.. Killian dan Doyle (2004), yang meneliti 15 faktor yang mempengaruhi

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah apakah perilaku ketidakpatuhan pajak wajib pajak orang pribadi dapat dijelaskan melalui TPB,

Sejalan dengan perkembangan waktu dan dinamika yang berkembang dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini, keberadaan lembaga-lembaga pendidikan Islam kini mendapatkan pengakuan

Semakin tinggi rasio penambahan filtrat terung belanda maka velva yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, begitu pula sebaliknya semakin rendah penambahan

Mengacu pada standar ASTM D-3039 [13] tentang jenis-jenis patahan, maka patahan komposit berpenguat serat rami tanpa perlakuan dan dengan perlakuan 5% NaOH selama 2 jam,