• Ada dua dimensi besar yang menghubungkan pemilih dan partai politik: Identifikasi diri dengan partai (dimensi afeksi) dan evaluasi massa pemilih atas fungsi intermediasi partai (dimensi rasional) (Biorcio dan Mannheimer 1995: 206-26).
• Dimensi afeksi atau identifikasi diri dengan partai (partyID) adalah
komponen psikologis di mana seseorang merasa bahwa partai tertentu adalah identitas politiknya, bahwa ia mengidentikan diri sebagai orang partai tertentu, atau bahwa ia merasa dekat dengan partai politik tertentu.
• PartyID ini merupakan komponen psikologis yang akan memberikan
sumbangan bagi stabilitas dukungan terhadap partai dan sistem kepartaian, dan pada akhirnya memperkuat demokrasi itu sendiri. Jika partyID lemah maka volatilitas dukungan pemilih kepada partai akan makin sering terjadi.
• Adapun dimensi intermediasi partai merupakan evaluasi massa pemilih
tentang sejauh mana partai politik dirasakan berfungsi
menghubungkan kepentingan massa pemilih dan keputusan-keputusan publik yang akan dibuat dalam legislasi di DPR/DPRD/Parlemen ataupun keputusan pemerintah.
• Oleh karena partai politik adalah institusi publik, maka publik berhak mengevaluasi sejauh mana fungsi-fungsi partai politik tersebut sudah berjalan baik atau tidak.
• Partai politik tidak hidup di ruang hampa yang kedap suara dari kritik
publik. Terlebih lagi partai politik dibentuk dan didirikan untuk merebut suara masyarakat sebanyak-banyaknya. Masukan dan kritik publik menjadi keniscayaan bagi partai politik.
• Partai politik adalah pilar demokrasi yang penting. Banyak pihak yang
menilai partai politik sejauh ini tidak atau belum sepenuhnya mampu menjalankan fungsinya secara memuaskan.
• Secara umum, fungsi utama partai adalah sebagai alat
komunikasi/sosialisasi politik dan saluran aspirasi dan pendidikan politik untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi politik masyarakat.
• Selain itu, partai politik juga berfungsi sebagai rekrutmen politik,
mendidik kader partai dan memperluas partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan politik
• Terakhir, partai politik berfungsi sebagai manajemen konflik. Partai menjadi alat penyelesaian konflik melalui aturan main yang tegas.
• Survei ini ditujukan untuk menjawab sejauh mana fungsi-fungsi partai
politik di atas sudah berjalan ataukah tidak? Apakah partai sudah mampu menyalurkan aspirasi publik? Sejauh mana partai mewakili kepentingan rakyat? Bagaimana partai mampu merekrut tokoh-tokoh muda potensial? Bagaimana profil kepemimpinan partai di mata pemilih? Dan sederet pertanyaan lain.
• Untuk mengevaluasi fungsi-fungsi intermediary partai di mata publik.
• Untuk melihat sejauh mana publik merasa dekat secara psikologis
atau tidak dengan partai.
• Untuk memperoleh masukan dan input dari publik terkait dengan
kinerja dan regenerasi partai politik.
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Sampel: Jumlah sampel 1.220 responden. Berdasar jumlah sampel ini,
diperkirakan margin of error sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara
yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu
desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden
• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random
sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 10 – 18 Januari 2015.
• Sumber dana: LSI (dana yang dihimpun untuk survei publik).
Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat
Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Prov 1
Ds 1 … Ds m
Prov k
… …
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Laki-laki 50.0 50.1 Islam 90.1 87.3
Perempuan 50.0 49.9 Katolik/Protestan 6.7 9.8
Lainnya 3.1 3.0
Pedesaan 50.8 50.2
Perkotaa 49.2 49.8 Jawa 40.4 40.2
Sunda 16.2 15.5
Madura 3.4 3.0
Batak 3.5 3.6
Betawi 3.5 2.9
Minang 3.1 2.7
Bugis 3.2 2.7
Lainnya 26.8 29.4
ETNIS AGAMA GENDER
DESA-KOTA
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
ACEH 1.9 1.9 NTB 1.9 1.9
SUMUT 5.5 5.5 NTT 2.0 2.0
SUMBAR 2.0 2.0 KALBAR 1.8 1.8
RIAU 2.3 2.3 KALTENG 0.9 0.9
JAMBI 1.3 1.3 KALSEL 1.5 1.5
SUMSEL 3.1 3.1 KALTIM 1.3 1.3
BENGKULU 0.7 0.7 KALTARA 0.0 0.2
LAMPUNG 3.2 3.2 SULUT 1.0 1.0
BABEL 0.5 0.5 SULTENG 1.1 1.1
KEPRI 0.7 0.7 SULSEL 3.4 3.4
DKI 4.0 4.0 SULTRA 0.9 0.9
JABAR 18.2 18.1 GORONTALO 0.4 0.4
JATENG 13.7 13.6 SULBAR 0.5 0.5
DIY 1.5 1.5 MALUKU 0.6 0.6
JATIM 15.9 15.8 MALUT 0.4 0.4
BANTEN 4.5 4.5 PAPUA BARAT 0.3 0.3
BALI 1.6 1.6 PAPUA 1.2 1.2
PROVINSI PROVINSI
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini? … (%)
6.7 9.0 6.8
Pileg 2014 Jan'2015
Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, dukungan terhadap PDIP paling besar. Dan dibandingkan dengan pemilu legislatif April 2014 yang lalu, secara umumdukungan terhadap partai
politik melemah, kecuali PDIP yang meningkat pesat dan Gerindra yang relatif stabil.
PDIP unggul di setiap kelompok demografi pemilih. Dukungan PDIP lebih menonjol dibanding partai lain terutama pada kelompok usia muda (kurang dari 30 tahun), etnis jawa dan batak, agama selain Islam, pendidikan menengah bawah dan pendapatan kurang dari 2 juta.
Gerindra lebih kuat pada kelompok pemilih laki-laki, usia 31-50 tahun, etnis sunda, minang, betawi dan bugis, pendidikan menengah dan pendapatan menengah atas.
Demokrat terutama di kelompok etnis minang, dan Golkar terutama di kelompok etnis sunda dan bugis, dan kelas pendidikan dan pendapatan paling rendah.
Base NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI TT/TJ
Laki-laki 50.0 4.7 5.6 1.8 34.6 7.9 14.1 5.7 2.5 2.5 0.1 0.0 0.0 20.6 Perempuan 50.0 3.1 5.3 2.8 32.2 7.7 12.8 7.1 4.9 3.6 1.0 0.0 0.0 19.5
Pedesaan 50.8 4.7 6.1 1.8 35.8 8.8 13.3 7.2 3.3 3.8 0.3 0.0 0.0 15.0 Perkotaan 49.2 3.1 4.8 2.8 30.9 6.9 13.6 5.6 4.1 2.2 0.9 0.0 0.0 25.2
<= 20 thn 3.7 3.5 0.0 2.7 43.5 6.9 12.1 3.7 4.6 1.9 3.5 0.0 0.0 17.5 21-30 thn 15.9 1.7 6.3 1.5 37.8 5.9 11.2 10.3 4.7 2.9 1.5 0.0 0.0 16.3 31-40 thn 30.9 4.6 5.2 2.7 34.4 7.8 16.9 4.5 3.3 2.1 0.3 0.0 0.0 18.2 41-50 thn 25.4 3.7 5.8 3.0 30.0 9.7 15.4 5.1 3.3 2.6 0.4 0.0 0.0 21.0 51-60 thn 14.4 1.9 5.6 1.1 31.1 7.6 10.1 8.5 3.7 6.0 0.0 0.0 0.0 24.6 => 61 thn 9.7 2.4 7.2 2.2 34.4 7.5 7.1 5.6 4.7 2.9 0.0 0.0 0.0 26.1
GENDER
DESA-KOTA
USIA
Base NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI TT/TJ
Jawa 40.4 2.8 8.8 1.0 39.1 5.1 10.7 7.1 2.4 2.0 0.0 0.0 0.0 21.0 Sunda 16.2 3.4 3.8 4.0 27.7 12.4 19.3 5.8 3.9 4.5 0.6 0.0 0.0 14.6 Madura 3.4 3.2 17.8 0.0 34.1 1.6 6.5 4.9 3.2 6.2 0.0 0.0 0.0 22.4 Batak 3.5 0.0 0.0 0.0 42.3 3.0 9.3 3.0 15.1 0.0 3.0 0.0 0.0 24.2 Betawi 3.5 2.0 15.4 3.4 23.7 7.8 27.7 1.7 5.9 4.8 0.0 0.0 0.0 7.7 Minang 3.1 1.7 0.0 3.2 10.9 7.8 27.3 13.9 8.5 4.6 3.2 0.0 0.0 18.9 Bugis 3.2 18.8 0.0 0.0 8.8 11.7 16.7 0.0 3.5 0.0 0.0 0.0 0.0 40.6 Lainnya 26.8 5.2 0.6 3.8 33.6 10.2 11.6 6.9 3.2 3.6 1.0 0.0 0.0 20.2
Islam 90.1 3.4 6.1 2.5 30.9 8.0 14.5 6.6 4.1 3.4 0.4 0.0 0.0 20.2 Kristen (Katolik & Protestan) 6.7 7.5 0.0 0.0 57.1 4.5 3.1 4.3 0.0 0.0 3.5 0.0 0.0 20.2 Lainnya 3.1 9.7 0.0 0.0 53.7 11.4 6.1 5.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 13.8
ETNIS
AGAMA
PDIP unggul di setiap kelompok demografi pemilih. Dukungan PDIP lebih menonjol dibanding partai lain terutama pada kelompok usia muda (kurang dari 30 tahun), etnis jawa dan batak, agama selain Islam, pendidikan menengah bawah dan pendapatan kurang dari 2 juta.
Gerindra lebih kuat pada kelompok pemilih laki-laki, usia 31-50 tahun, etnis sunda, minang, betawi dan bugis, pendidikan menengah dan pendapatan menengah atas.
Demokrat terutama di kelompok etnis minang, dan Golkar terutama di kelompok etnis sunda dan bugis, dan kelas pendidikan dan pendapatan paling rendah.
Base NasDem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI TT/TJ
<= SD 40.7 3.1 6.2 0.8 35.5 11.2 10.4 6.4 2.5 4.3 0.0 0.0 0.0 19.6 SLTP 20.6 2.5 7.3 2.9 36.1 4.9 17.2 5.4 3.6 2.4 0.0 0.0 0.0 17.8 SLTA 27.9 4.7 5.0 2.5 33.3 5.2 15.8 6.6 5.1 1.9 1.4 0.0 0.0 18.6 Kuliah 10.8 7.7 0.5 6.0 20.3 7.5 11.8 7.9 4.7 2.5 1.5 0.0 0.0 29.6
< 600 ribu 20.7 4.6 5.2 1.1 32.6 11.0 11.2 8.0 2.1 5.3 0.3 0.0 0.0 18.6 600 ribu - < 1 juta 18.9 2.6 4.2 0.8 37.1 7.7 7.6 7.4 3.7 4.2 0.0 0.0 0.0 24.8 1 juta - < 1.4 juta 17.4 4.3 7.2 1.6 33.4 7.0 14.3 7.0 4.7 2.9 0.7 0.0 0.0 16.9 1.4 juta - < 2 juta 15.6 3.1 8.5 3.0 38.7 7.6 15.9 4.8 1.9 1.9 0.5 0.0 0.0 14.2 2 juta - 4 juta 19.4 3.5 4.8 3.3 29.6 6.4 18.4 5.5 6.2 0.4 1.6 0.0 0.0 20.4 > 4 juta 8.0 7.3 0.0 5.1 26.9 6.3 15.3 4.3 2.0 3.4 0.0 0.0 0.0 29.4
PENDAPATAN PENDIDIKAN
PDIP unggul di setiap kelompok demografi pemilih. Dukungan PDIP lebih menonjol dibanding partai lain terutama pada kelompok usia muda (kurang dari 30 tahun), etnis jawa dan batak, agama selain Islam, pendidikan menengah bawah dan pendapatan kurang dari 2 juta.
Gerindra lebih kuat pada kelompok pemilih laki-laki, usia 31-50 tahun, etnis sunda, minang, betawi dan bugis, pendidikan menengah dan pendapatan menengah atas.
Demokrat terutama di kelompok etnis minang, dan Golkar terutama di kelompok etnis sunda dan bugis, dan kelas pendidikan dan pendapatan paling rendah.
Tren Dukungan Partai 2004-2015:
Simulasi pilihan Partai jika pemilu diadakan ketika
survei (%)
Meski gagal meraih suara terbesar pada pemilu legislatif tahun 2004, Demokrat berhasil menempatkan tokoh partai sebagai pemenang pada Pilpres di tahun yang sama. Kondisi ini dimanfaatkan sangat baik oleh Demokrat sehingga pada pemilu 2009 suara Demokrat naik hampir 3 kali lipat dan SBY kembali terpilih sebagai Presiden untuk periode
kedua.
Di antara sifat-sifat berikut mana yang paling penting dimiliki oleh partai politik? … (%) Mewakili hanya daerah asal ibu/bapak Organisasinya kuat/rapi Mewakili hanya kelompok Islam Mewakili semua kelompok agama yang berbeda-beda Mewakili semua kelompok suku bangsa dan kedaerahan yang
beragam
Mewakili rakyat kecil saja, tidak mewakili rakyat dari lapisan atas
Berasas Pancasila Dipimpin oleh orang-orang yang mampu memecahkan
masalah-masalah bangsa
Bersih dari korupsi Mewakili kepentingan lapisan masyarakat miskin maupun
lapisan masyarakat kaya
Punya program dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Memperhatikan keinginan rakyat
Memperhatikan kepentingan rakyat, memiliki program yang bagus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mewakili semua lapisan masyarakat, paling menonjol sebagai sifat paling penting yang harus
dimiliki oleh partai politik.
Bagaimana Ibu/Bapak merasa yakin bahwa suatu partai politik memiliki sifat paling penting sehingga Ibu/Bapak mau memilihnya? … (%)
8.6 Melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Provinsi Warga sekitar tempat tinggal pada umumnya memilih partai
tersebut
Sudah terbiasa memilih partai tersebut
Melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Kabupaten/Kota Melihat iklan/berita di Televisi
Melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Nasional
Bagaimana masyarakat bisa merasa yakin sebuah partai politik memiliki sifat paling penting sehingga bersedia untuk memilih, terutama dengan melihat kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat Nasional melalui pemberitaan di
Televisi.
• Jika pemilihan anggota DPR dilakukan saat ini, PDI Perjuangan dukungannya paling besar, dan secara umum dukungan terhadap partai-partai cenderung melemah kecuali PDI Perjuangan yang meningkat cukup pesat dan Gerindra yang relatif stabil.
• Dukungan kepada PDI Perjuangan yang lebih besar dibanding hasil
pemilu 2014 biasanya terkait dengan euphoria dan masa bulan madu yang dinikmati oleh PDI Perjuangan baik sebagai pemenang pemilu maupun partai yang sukses mengantarkan Joko Widodo sebagai presiden terpilih.
• PDIP berhasil meraih suara terbesar pada pemilu legislatif tahun
2014. Dan tiga bulan kemudian kader terbaik PDIP juga keluar sebagai pemenang pada pemilu Presiden 2014.
• Kondisi ini mendorong sentimen positif terhadap PDIP meningkat.
Dibandingkan dengan perolehan suara pemilu legislatif 2014 yang lalu, dukungan terhadap PDIP saat ini naik hampir dua kali lipat, dari 19% menjadi 33%.
• Tiga sifat utama partai politik paling menonjol yang harus dimiliki oleh partai politik yaitu memperhatikan keinginan rakyat, memiliki program yang bagus bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan mewakil semua lapisan masyarakat.
• Dan bagaimana masyarakat merasa yakin bahwa suatu partai politik
memiliki sifat-sifat paling penting tersebut? Kinerja tokoh-tokoh partai di tingkat nasional dan pemberitaan di televisi lebih menonjol sebagai referensi pemilih.
• Evaluasi dan mekanisme kontrol dari pemilih kita ini, tergambar dari
pangalaman pemilu kita, terutama pada pemilu tahun 2009.
• Partai Demokrat ketika itu berhasil keluar sebagai pemenang pemilu
legislatif, dan kemudian juga berhasil meloloskan SBY sebagai Presiden untuk periode kedua.
• Hingga setahun berikutnya, sentimen terhadap Demokrat terus
menguat. Namun kemudian dukungan terhadap Demokrat perlahan mengalami kemunduran.
• Kemunduran tajam yang dialami Demokrat terutama akibat sejumlah elit partai Demokrat di tingkat nasional yang terlibat kasus korupsi, bahkan ketua umum Demokrat ketika itu.
• Kinerja elit partai di tingkat nasional yang buruk dan sangat masif
terekspose media massa yang memiliki jangkauan luas dan cepat (televisi) ke seluruh wilayah nusantara, sangat berpengaruh melemahkan ikatan pemilih dengan partai politik yang ketika itu merupakan saluran aspirasi utama atas segala kemajuan yang diharapkan.
• Kecenderungan melemahnya ikatan pemilih terhadap partai juga
terlihat pada rentang waktu tersebut, sebagaimana dijelaskan berikut.
Ada orang yang merasa lebih dekat pada partai politik tertentu dan ada yang tidak. Bagaimana dengan Ibu/Bapak sendiri, apakah ada partai politik yang Ibu/Bapak merasa lebih dekat terhadapnya? (%)
Jika ada, partai mana itu? (%)
21
Party ID meningkat, paling tidak sejak akhir tahun 2013 kecenderungannya meningkat. Namun demikian, secara umum, sebagian besar pemilih di Indonesia tidak memiliki kedekatan dengan partai
manapun (partyID).
• Dilihat dari dimensi afeksi atau psikologis, ditemukan kecenderungan Party ID yang meningkat, tapi sangat sedikit.
• Secara umum, 83% lebih pemilih di Indonesia tidak memiliki
perasaan kedekatan kepada partai politik manapun. Hal ini yang menyebabkan dinamika dukungan elektoral silih berganti. Tiap kali pemilu digelar pasca-Orde Baru, selalu melahirkan pemenang pemilu yang berbeda-beda.
• Rendahnya party ID di Indonesia menjadi insentif bagi partai-partai
untuk merebut peluang elektoral yang ada.
• Jika dimensi afeksi atau psikologis yang mengubungkan antara partai
dan pemilih lemah, bagaimana dengan dimensi yang lain? Apakah dimensi intermediary mampu menutupi kelemahan dimensi afeksi? Apakah partai mampu menunjukkan fungsi-fungsi rasional sebagai penyerap aspirasi publik?
Parpol sebagai Saluran Aspirasi Rakyat (%)
Di antara dua pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? … (%)
Secara umum, partai politik yang ada saat ini lebih banyak memperjuangkan kepentingan
rakyat
Secara umum, partai politik yang ada saat ini lebih banyak memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapat jabatan
atau kekuasaan
Tidak tahu/jawab
Parpol sebagai Saluran Aspirasi Rakyat (%)
Secara umum menurut Ibu/Bapak,seberapa baik kinerja partai-partai politik berikut dalam memperjuangkan kepentingan rakyat? Apakah sangat baik, baik, kurang baik atau
sangat kurang baik? … (%)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai NasDem Partai Demokrat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-Perjuangan)
Baik + sangat baik
Parpol sebagai Sarana Kaderisasi (%)
Ada yang berpendapat bahwa pemimpin muda akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat
tersebut, sangat setuju, setuju, kurang setuju atau sangat tidak setuju? … (%)
5.2
56.5
24.9
0.9
12.5
0 10 20 30 40 50 60
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu/jawab
Menurut Ibu/Bapak, secara umum seberapa banyak partai politik yang ada saat ini menghasilkan tokoh/pemimpin muda yang berkualitas? Apakah sangat banyak, cukup
banyak, sedikit, atau sangat sedikit? … (%)
2.7
36.0
31.0
5.3
25.0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Sangat banyak Cukup banyak Sedikit Sangat sedikit Tidak tahu/jawab
Akan tetapi hanya sekitar 38.7% yang menganggap bahwa partai politik saat ini cukup banyak menghasilkan tokoh/pemimpin muda yang berkualitas.
Kaderisasi di Tubuh Parpol (%)
Menurut Ibu/Bapak, seberapa banyak partai-partai politik berikut menghasilkan tokoh/pemimpin muda yang berkualitas? Apakah sangat banyak, cukup banyak, sedikit,
atau sangat sedikit? … (%)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Partai NasDem Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Partai Golongan Karya (Golkar) Partai Demokrat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan)
Cukup banyak + sangat banyak
Regenerasi Pimpinan Partai (%)
Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan di tubuh partai politik sebaiknya dipimpin oleh generasi muda. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat tersebut,
sangat setuju, setuju, kurang setuju atau sangat tidak setuju? … (%)
4.2
55.8
26.7
0.8
12.6
0 10 20 30 40 50 60
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu/jawab
Di antara pernyataan-pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? … (%)
50.1
35.6
14.3
0 10 20 30 40 50 60
Pemimpin muda di tubuh Partai Politik akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa
kita
Pemimpin tua (senior) akan lebih baik karena lebih berpengalaman
Tidak tahu/jawab
Sekitar 50% masyarakat juga setuju bahwa pemimpin muda di tubuh partai politik akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita.
Usia Ideal (%)
Menurut Ibu/Bapak, berapa usia seorang .... yang paling ideal/baik? … (%)
3.0
Anggota legislatif (DPR-RI, DPD, DPRD) Kepala daerah (bupati, walikota, gubernur)
Presiden Pemimpin partai politik
Fungsi Parpol dalam Manajemen Konflik (%)
Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar bahwa di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini, ada dua kekuatan politik yang masing-masing bernama Koalisi Indonesia Hebat (yaitu gabungan partai politik
pengusung Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 9 Juli 2014 yang lalu) dan Koalisi Merah Putih (yaitu gabungan partai politik pengusung Prabowo-Hatta)? … (%)
59.5
40.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Ya, tahu atau pernah dengar Tidak tahu
Fungsi Parpol dalam Manajemen Konflik (%)
Jika tahu atau pernah dengar, secara umum menurut Ibu/Bapak apakah partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi ... telah bekerja dengan baik dalam
memperjuangkan kepentingan rakyat? … (%)
3.1
Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik sama
sekali
TT/TJ
KIH KMP
• Fungsi partai sebagai saluran aspirasi rakyat dinilai negatif. Sebagian
besar publik menilai partai politik saat ini lebih banyak
memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapatkan jabatan atau kekuasaan ketimbang memperjuangkan kepentingan rakyat. PDIP saat ini dinilai lebih baik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
• Mayoritas publik setuju bahwa tokoh muda akan lebih sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan bangsa kita, 61.7%. Namun demikian, publik tidak begitu yakin bahwa partai politik saat ini telah menghasilkan tokoh-tokoh muda yang berkualitas. Dan PDIP juga saat ini dinilai lebih baik dalam menghasilkan tokoh-tokoh muda yang berkualitas.
• Mayoritas publik juga setuju bahwa partai politik sebaiknya dipimpin
oleh generasi muda, 60%. Dan sekitar 50% publik juga setuju bahwa pemimpin muda akan lebih baik ketimbang pemimpin tua.
• Mayoritas publik juga mengetahui polarisasi kekuatan politik yang
terjadi di DPR, 59.5%. Dan evaluasi terhadap kinerja partai-partai yang tergabung dalam KIH dinilai lebih baik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Ketua Umum Partai Dukungan Rakyat (%):
PAN
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) lima
(5) tahun ke depan? … (%) Bima Arya Sugiarto Amien Rais Hatta Rajasa
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-Perjuangan) lima (5) tahun ke depan? … (%)
21.9 Joko Widodo (Jokowi)
Jokowi lebih diunggulkan ketimbang Megawati untuk memimpin PDIP 5 tahun ke depan.
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Demokrat lima (5) tahun ke
depan? … (%) Akbar Yahya Yogerasi Kristiani (Ani) Yudhoyono Syarif Hasan I Gede Pasek Suardika Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Marzuki Alie Soesilo Bambang Yudhoyono
SBY lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Demokrat untuk 5 tahun ke depan.
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Gerakan Indonesia Raya
(Gerindra) lima (5) tahun ke depan? … (%) Desmond J. Mahesa Hasyim Jojohadikusumo
Prabowo Subianto lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Gerindra untuk 5 tahun ke depan.
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Golongan Karya (Golkar) lima
(5) tahun ke depan? … (%) Theo L Sambuaga Airlangga Hartarto M.S Hidayat Agus Gumiwang Kartasasmita Priyo Budi Santoso Agung Laksono Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Golkar untuk 5 tahun ke depan.
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
lima (5) tahun ke depan? … (%) Dossy Iskandar Prasetyo Dewie Yasin Limpo Syarifuddin Sudding Agus Gumiwang Kartasasmita Yuddy Chrisnandi Saleh Husin Wiranto
Wiranto lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua Hanura untuk 5 tahun ke depan.
Seandainya Ibu/Bapak bisa menentukan pilihan, di antara nama-nama berikut, menurut Ibu/Bapak siapa yang paling tepat untuk memimpin Partai NasDem lima (5) tahun ke
depan? … (%) Rio Patrice Capella Tedjo Edhy Purdijatno M. Prasetyo Ferry Mursidan Baldan Siti Nurbaya Akbar Faisal Surya Paloh
Surya Paloh lebih banyak diunggulkan sebagai Ketua NasDem untuk 5 tahun ke depan.
Tahu dan Suka Tokoh
AGUS GUMIWANG KARTASASMITA BIMA ARYA SUGIARTO PRIYO BUDI SANTOSO MARUARAR SIRAIT I GEDE PASEK SUARDIKA EDHY PRABOWO EDHIE BASKORO YUDHOYONO (IBAS) Puan Maharani Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Megawati Soekarnoputri Joko Widodo (Jokowi)Tahu
Suka (dari yg tahu)
Jokowi, Megawati, SBY dan Prabowo dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia. Kemudian Aburizal Bakrie, Wiranto dan Hatta Rajasa dikenal oleh lebih 80% masyarakat. Sementara tokoh-tokoh lain
Citra Tokoh (%)
Menurut Ibu/Bapak, apakah ... orangnya? (%) (dari yang tahu masing-masing nama)
47
Perhatian pada rakyat Jujur/bersih dari korupsi Mampu memimpin partai politik
Mampu memecahkan masalah-masalah bangsa
kita
Aburizal Bakrie Hatta Rajasa
Megawati Soekarnoputri Joko Widodo (Jokowi) Prabowo Subianto Puan Maharani
Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Awareness Jabatan Tokoh sebagai Ketua
Umum Partai (%)
Tahu bahwa .... adalah Ketua Umum Partai .... ? … (%) (dari yang tahu masing-masing nama)
91.7 91.0 89.3
87.0
Keberhasilan Memimpin Partai (%)
Menurut Ibu/Bapak selama lima tahun terakhir ini apakah .... sangat berhasil, berhasil, kurang berhasil atau tidak berhasil sama sekali dalam memimpin Partai .... ? … (%)
(dari yang tahu masing-masing nama sebagai Ketua Umum Partai)
1
Sangat berhasil Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil sama sekali
Tidak tahu/jawab
Aburizal Bakrie Hatta Rajasa
Megawati Soekarnoputri Prabowo Subianto
Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Mencalonkan Kembali sebagai Ketua Umum?
(%)
Jika tahun ini Partai ... mengadakan pemilihan ketua umum baru, menurut Ibu/Bapak apakah sebaiknya ... maju mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum atau tidak? … (%) Hanya ada sedikit perbedaan pertanyaan untuk Partai Gerindra, karena partai ini telah melakukan Kongres Luar Biasa tahun lalu untuk menggantikan ketua umumnya yang wafat. Pertanyaan untuk Partai
Golkar juga menggunakan redaksi jika ada Munas rekonsiliasi.
(dari yang tahu masing-masing nama sebagai Ketua Umum Partai)
45
Ya, sebaiknya maju mencalonkan diri lagi
Tidak, sebaiknya tidak maju mencalonkan diri lagi
Tidak tahu/jawab
Aburizal Bakrie Hatta Rajasa Megawati Soekarnoputri Prabowo Subianto Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Menurut warga, Hatta Rajasa, Prabowo dan SBY masih layak untuk mencalonkan kembali sebagai ketua umum partainya masing-masing. Aburizal Bakrie, antara dukungan dan sebaiknya tidak mencalonkan
• Seandainya publik bisa menentukan pilihan siapa tokoh yang paling tepat untuk memimpin sebuah partai politik, hampir semua Ketua Umum partai lebih diunggulkan untuk kembali memimpin partainya masing-masing, kecuali untuk PDIP. Jokowi lebih diunggulkan dibanding Megawati untuk memimpin PDIP 5 tahun ke depan.
• Pada saat ini PDIP dalam kondisi khusus, karena memiliki dua figur
sangat penting dan sangat populer. Sementara di partai lain tidak demikian, tokoh populer hanya pada Ketua Umum masing-masing partai.
• Sementara itu, profil Jokowi juga sangat positif dinilai oleh publik.
Selain Jokowi, SBY merupakan tokoh dengan profil yang juga sangat positif. Sementara tokoh-tokoh lain secara rata-rata jauh lebih rendah.
• Pada evaluasi kinerja Ketua Umum partai selama lima tahun terakhir memimpin partai masing-masing, SBY dinilai paling berhasil.
• SBY, Megawati, Prabowo dan Hatta Rajasa, selain dinilai berhasil oleh
basis masing-masing partai yang dipimpin, juga dianggap berhasil
oleh basis partai lain. Sementara Aburizal Bakrie tingkat
keberhasilannya dinilai jauh lebih rendah, dan beberapa basis partai lain lebih menilai Aburizal kurang berhasil.
• Jika publik juga bisa menyuarakan, apakah Ketua-Ketua Umum
beberapa partai tersebut sebaiknya kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum partainya masing-masing atau tidak, dukungan terbesar kepada Prabowo, 67%. Kemudian Hatta Rajasa 61%, dan SBY 52%. Sementara Aburizal Bakrie 45% dan Megawati 37%.
• Menurut publik, Megawati bahkan sebaiknya tidak lagi mencalonkan
sebagai Ketua Umum PDIP, 51%, lebih besar ketimbang
dukungannya.
• Penilaian publik agar tidak lagi mencalon sebagai Ketua Umum
kepada Aburizal Bakrie dan SBY juga sangat besar, masing-masing 41% dan 38%.
Pergantian Pemimpin Partai (%)
Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan di tubuh partai politik sebaiknya terus berganti secara teratur sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita. Seberapa setuju Ibu/Bapak dengan pendapat tersebut, sangat setuju, setuju, kurang
setuju atau sangat tidak setuju? … (%)
7.7
68.4
7.4
0.5
16.0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Sangat setuju Setuju Kurang setuju Sangat tidak setuju Tidak tahu/jawab
Di antara pernyataan-pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat
Kepemimpinan di tubuh Partai Politik sebaiknya terus berganti
secara teratur sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa
kita
Kepemimpinan di tubuh Partai Politik seperti kondisi saat ini saja,
tidak perlu berganti
Tidak tahu/jawab
Mayoritas pemilih juga lebih setuju adanya pergantian pemimpin partai secara teratur dibandingkan dengan status quo seperti saat ini.
Periodisasi Pemimpin Partai (%)
Di antara pernyataan-pernyataan berikut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? … (%)
58.9
21.3 19.8
0 10 20 30 40 50 60 70
Kepemimpinan di tubuh Partai Politik sebaiknya dibatasi, misalnya
hanya dua periode kepengurusan saja
Kepemimpinan di tubuh Partai Politik tidak perlu dibatas periode kepemimpinannya, asalkan terpilih
dalam munas partai atau kongres
Tidak tahu/jawab
• Mayoritas publik setuju kepemimpinan di tubuh partai politik secara teratur sebaiknya terus berganti sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita, ketimbang status quo seperti saat ini.
• Mayoritas publik juga mendukung adanya periodisasi di dalam
kepemimpinan partai, misalnya hanya dua periode kepengurusan saja. Dan dukungan ini mayoritas di hampir semua segmen.
• Saat ini, fungsi partai sebagai saluran aspirasi publik dinilai negatif. Partai politik dinilai lebih banyak memperjuangkan kepentingan sendiri untuk mendapat jabatan atau kekuasaan ketimbang memperjuangkan kepentingan rakyat.
• Publik juga kurang yakin dalam melihat apakah partai politik yang
ada saat ini sudah cukup banyak menghasilkan kader-kader muda yang berkualitas atau tidak. Padahal mayoritas publik menganggap bahwa kader-kader muda akan lebih sesuai dengan tuntutan dan perkembangan bangsa kita.
• Begitu juga tokoh muda sebagai pemimpin partai, sebagian besar
publik menilai pemimpin muda akan lebih baik ketimbang yang tua.
• Akan tetapi ada hubungan antara dukungan kepada pemimpin tua
dengan stok tokoh muda berkualitas. Jika kaderisasi tokoh-tokoh muda bisa berjalan baik, dukungan terhadap pemimpin muda juga akan meningkat.
• Jika publik bisa turut menentukan siapa tokoh yang paling tepat untuk memimpin suatu partai politik, dorongan untuk bisa memunculkan tokoh-tokoh berkualitas menjadi semakin kuat, sehingga fungsi kaderisasi bisa semakin lancar.
• Bukan hanya itu, tokoh-tokoh tersebut kemudian akan memiliki
kesempatan untuk terekspose sesering mungkin kepada publik sehingga memiliki profil yang positif. Ini sangat penting, karena tokoh-tokoh ini kemudian akan menjadi daya tarik politik untuk meningkatkan dukungan partai.
• Secara garis besar, kinerja tokoh partai di tingkat nasional
merupakan magnet bagi dimensi rasional pemilih untuk memberikan dukungan atau tidak. Dan pada saat yang bersamaan juga membangun ikatan yang kuat antara pemilih dengan partai sehingga dukungan bisa semakin stabil.