KEBIJAKAN PUBLIK &
KEBIJAKAN KESEHATAN
Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Kebijakan
Suatu rangkaian praktek yang
utuh berupa
statemen,
peraturan dan hukum
yang
merupakan hasil keputusan
tentang bagaimana meyakinkan
pembuat kebijakan sebagai
bahan manajemen yang baik
Diekspresikan sebagai
rangkaian
tindakan-tindakan,
pernyataan-pernyataan,
peraturan-peraturan,
hukum
yang menghasilkan
keputusan-keputusan untuk
Publik & Kebijakan Publik
Publik
Sekumpulan orang
banyak yang memiliki
tujuan terarah,
pandangan terhadap
masalah, menentukan
sikap, dan
Publik & Kebijakan Publik
Masyarakat
orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (Selo Sumardjan)
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi (Karl Marx)
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok/kumpulan manusia tersebut (Paul B.
Horton & C. Hunt)
Massa
orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya heterogen, berkumpul di suatu tempat
Kebijakan
Publik
Berdasarkan hukum dan kewenangan yang berlaku
Terdiri dari serangkaian kegiatan yang
disusun oleh aparat positif atau
Agenda
Publik
•
barometer politik
Konstruksi Agenda Publik
Aktor
Media
Pressure group
Isu dalam
agenda
publik
Substantif
•
alokasi sumber
daya dari
pemerintah
Simbolik
•
kebutuhan
keputusan
Public Health
Policy Issue
Immunization
Man-power: PTT, Bidan Desa
Family Planning
Disaster Plan/Emergency Response System
Health care financing (curative, preventive, promotive, rehabilitative)
Decentralization
Equity
Privatization of hospitals
Referral system
Telemedicine
Proactive hospital
Pelayanan
kesehatan
sering dianggap sebagai obyek dari perjuangan politik, merupakan sumber
daya atau komoditas persaingan politik
dilihat sebagai suatu investasi di masyarakat karena meningkatkan status
kesehatan, dan masyarakat yang lebih sehat akan lebih
produktif dilihat sebagai komoditas
•
dapat didefinisikan sebagai jaringan
keputusan saling berhubungan yang
bersama-sama membentuk suatu strategi
atau pendekatan dalam kaitannya dengan
isu praktis mengenai pelayanan kesehatan
•
mencakup serangkaian kegiatan yang
berpengaruh pada institusi, organisasi,
pelayanan, dan pembiayaan sistem
kesehatan
•
mengatur kegiatan yang dilakukan oleh
pelayanan kesehatan dan organisasi
pemerintah, swasta maupun lembaga lain
yang bergerak dalam bidang kesehatan
Dinamika Sosial pada Masyarakat Lokal
menentukan tingkat bantuan masyarakat di dalam
sistem pelayanan kesehatan
Kondisi-kondisi yang Berlaku di Lingkungan Global
mempengaruhi kebutuhan sistem pelayanan
kesehatan.
Perspektif Sistem
mempertimbangkan suatu isu politik dan keputusan
mengenai sasaran hasil jangka panjang dari negara
Produk Kebijakan Kesehatan di Indonesia
SJSN
Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)
Tatacara
penyelenggaraan
program jaminan sosial
SJSN
Tujuan
Untuk memberikan kepastian
perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Hingga setiap penduduk dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak, bila terjadi hal-hal yang
mengakibatkan berkurangnya
pendapatan karena sakit, kecelakaan,
PHK , usia tua atau pensiun
Asas SJSN
Asas Kemanusiaan
•
berkaitan dengan penghargaan terhadap martabat
manusia
Asas manfaat
•
bersifat operasional, pengelolaan yang efisian dan efektif
Asas keadilan
Prinsip SJSN
(UU No. 40 Tahun
2004)
Kegotong-royongan
Nirlaba
Keterbukaan
Kehati-hatian
Akuntabilitas
Portabilitas
Kepersertaan bersifat wajib
Dana amanat
5 Program Jaminan Sosial
•Memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap peserta/rakyat Indonesia
Jaminan Kesehatan (JK)
•Memberikan kepastian Jaminan pelayanan dan santunan apabila tenaga kerja mengalami kecelakaan
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
•Memberikan bekal kepada peserta ketika memasuki masa pensiun
Jaminan Hari Tua (JHT)
•Diselenggarakan berdasarkan sistem asuransi dan tabungan dengan tujuan untuk menjamin kebutuhan hidup minimun yang dibayarkan secara berkala
Jaminan Pensiun (JP)
•Memberikan santunan/jaminan kematian berdasarkan mekanisme asuransi sosial
Faktor Penghambat Pelaksanaan
SJSN
•Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dicabut karena tidak sepenuhnya memihak rakyat
1
•SJSN diserahkan kepada perusahaan asuransi mengakibatkan orang yang tidak bisa membayar iuran atau tidak dibayarkan oleh pemerintah, tidak bisa merasakan manfaat dari SJSN
2
•Asumsi politik karena SJSN disahkan pada masa Megawati, jadi pemerintah saat ini lambat dalam menjalankan produk yang notabene hasil dari pemerintahan sebelumnya
Faktor Penghambat Pelaksanaan
SJSN
•Masih belum dicapai keputusan apakah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi tunggal atau multi berdasarkan program kerja dan sasaran masing-masing
•Bila BPJS menjadi tunggal
• Kelebihan : mekanisme pelayanan kepada setiap peserta, sama dengan satu penyelenggara untuk lima manfaat program
• Kelemahan :
•Sulit menyatukan penyelenggara menjadi satu, dibutuhkan komitmen politik yang lebih kuat
•Bila BPJS multi,
• Kelebihan : menjadi spesialis dan handal di bidangnya sehingga BPJS yang ada hanya melanjutkan
• Kelemahan : setiap peserta membayar lima premi asuransi untuk lima manfaat.