Hubungan Indonesia dengan Singapura
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasHubungan Indonesia–Singapura
Indonesia Singapura
Hubungan Indonesia dengan Singapura adalah hubungan bilateral antara Republik Indonesia dengan Republik Singapura. Dari tahun ke tahun, Indonesia dan Singapura membina hubungan kunjungan kenegaraan tingkat tinggi. Hubungan ini ditandai dengan kerja sama ekonomi yang kuat. Dalam beberapa tahun terakhit, Singapura secara konsisten menjadi investor asing terbesar di Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan Singapura juga meliputi beberapa bidang, termasuk kesehatan, pertahanan, dan lingkungan hidup.
Hubungan antara Indonesia dan Singapura kebanyakan didorong karena kedekatan geografis. Singapura merupakan salah satu negara tetangga terdekat Indonesia. Wilayah negara kota ini dikepung wilayah Indonesia di bagian barat, selatan, dan timur, terjepit di antara Malaysia dan Indonesia. Kedua negara adalah pendiri ASEAN, dan negara anggota Gerakan Non-Blok dan APEC.
Perdagangan dan ekonomi
Terletak di jalur perdagangan bahari tersibuk di Selat Malaka, menjabat sebagai salah satu pusat utama perdagangan dunia, perdagangan dengan dan melalui Singapura menjadi penting bagi Indonesia untuk menyediakan jalur perdagangan ke seluruh dunia. Begitu juga sebaliknya, pengusaha Indonesia juga penting bagi Singapura. Perdagangan adalah motivasi umum utama kedua negara hubungan luar negeri, masing-masing mitra adalah mitra dagang utama satu sama lain.
BIMP-EAGA: Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia-The Philippines East ASEAN
Growth Area (Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia-The Philippines East ASEAN
Growth Area)
Prakarsa Wilayah Pertumbuhan ASEAN Timur, Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina (BIMP-EAGA) diluncurkan pada tahun 1994 sebagai suatu inisiatif kerjasama empat negara, yang bertujuan untuk menutup kesenjangan pembangunan antara negara anggota ASEAN-Timur dan negara anggota ASEAN-6.
Kerjasama BIMP-EAGA bertujuan untuk meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan investasi di dalam dan di luar subwilayah dengan cara:
Memfasilitasi pergerakan orang, barang, dan jasa secara bebas
Menggunakan sebaik mungkin infrastruktur dan sumber daya alam bersama-sama; dan
Mengambil manfaat sepenuhnya dari ekonomi yang saling melengkapi
Segitiga Pertumbuhan
Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-Growth Triangle)
Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) adalah suatu segitiga pertumbuhan tiga negara yang terbentuk oleh kekuatan ekonomi yang saling
melengkapi, kedekatan geografis, kedekatan historis, serta ikatan budaya dan bahasa. Kerjasama subregional IMT-GT diprakarsai oleh pemerintah negara-negara peserta untuk mempercepat pembangunan ekonomi di berbagai provinsi yang relatif tertinggal. Kerjasama tersebut dimulai pada 1993, dan sejak saat itu berkembang hingga
mencakup 32 provinsi dan negara bagian, dengan populasi sekitar 78 juta penduduk pada 2012.
ADB adalah Mitra Pembangunan bagi IMT-GT sejak 2007. IMT-GT berbeda dari
Kamis, 21 Februari 2013
Kerjasama Multilateral Indonesia dengan
negara-negara WTO
Kerjasama Multilateral Indonesia dengan negara-negara WTO
UNWTO melaksanakan berbagai program yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, memperjuangkan kesetaraan gender, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Saat ini, UNWTO sedang mempromosikan ekoturisme sebagai salah satu obyek penarik wisatawan, sekaligus sebagai program untuk melestarikan alam. Rangkaian kegiatan yang dilakukan termasuk seminar, lokakarya, dan publikasi. Mengingat Indonesia memiliki banyak obyek wisata alam, ekoturisme dapat menjadi salah satu bidang kerja sama dengan UNWTO. UNWTO juga memfokuskan diri pada pemanfaatan situs-situs budaya untuk mendukung pariwisata. Untuk itu UNWTO melakukan serangkaian kegiatan seperti penelitian di situs-situs budaya, seminar dan publikasi untuk mempromosikan situs budaya, serta penelitian lapangan untuk membantu pemerintah setempat memanfaatkan situs budayanya.
Mengingat pariwisata merupakan salah satu andalan Indonesia sebagai penghasil devisa, kerja sama di forum internasional dan regional seperti UNWTO dan Pacific Asia Travel Assiociation (PATA) sangatlah penting, terutama untuk menjalin kerja sama pelatihan, penanaman modal, dan tukar-menukar pengalaman. UNWTO memiliki Business Council yang beranggotakan badan-badan pariwisata non-pemerintah.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai focal point UNWTO di Indonesia, berperan aktif dalam berbagai program yang diselenggarakan UNWTO antara lain dengan duduk sebagai anggota World Committee on Tourism Ethics (WCTE) pada periode 2003-2007 dan 2007-2013. WCTE sendiri merupakan badan independen yang terdiri dari tokoh-tokoh yang diakui kompetensinya dalam bidang pariwisata, yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan kepada anggota UNWTO terkait dengan perlindungan pariwisata sesuai dengan kode etik kepariwisataan. Selaku anggota komite, Indonesia telah berkontribusi dan mendukung pelaksanaan kode etik dimaksud. Di samping itu, pada Sidang Umum UNWTO yang ke-19 di Gyeongju, Republik Korea, tanggal 8-14 Oktober 2011, Indonesia terpilih sebagai anggota Executive Council UNWTO untuk periode 2011-2013.
Kamis, 21 Februari 2013
HUBUNGAN REGIONAL INDONESIA
DENGAN NEGARA ASEAN
HUBUNGAN REGIONAL INDONESIA DENGAN NEGARA ASEAN
Jumlah anggota ASEAN sekarang ini ada sepuluh negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Kerja sama ASEAN
Negara-negara anggota ASEAN saat ini menjalin kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan latihan militer bersama.
a. Politik
Di bidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir.
b. Ekonomi
Di bidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan. Bentuk kerja sama ekonomi dapat direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
1) membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata di Tokyo; 2) menyediakan cadangan pangan (terutama beras);
3) membangun proyek-proyek industri ASEAN, seperti proyek pabrik pupuk urea amonia di Indonesia dan Malaysia, proyek industri tembaga di Singapura, proyek pabrik mesin diesel di Singapura, dan proyek pabrik
superfosfor di Thailand;
4) menciptakan preference trading arrangement (PTA) yang bertugas menentukan
c. Sosial
Di bidang sosial, ASEAN melakukannya kerja sama, antara lain sebagai berikut:
1) pencegahan narkoba dan penanggulangannya;
2) penanggulangan bencana alam;
3) perlindungan terhadap anak cacat;
4) pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.
d. Budaya
Di bidang budaya, ASEAN melakukan kerja sama, seperti berikut:
1) tukar menukar pelajaran dan mahasiswa;
2) pemberantasan buta huruf;
3) program tukar menukar acara televisi ASEAN;
4) temu karya pemuda ASEAN; 5) festival lagu ASEAN.
e. Latihan Militer Bersama
Kamis, 21 Februari 2013
HUBUNGAN REGIONAL INDONESIA DAN
SINGAPURA
HUBUNGAN REGIONAL INDONESIA DAN SINGAPURA
Hubungan regional antara Indonesia dan Singapura selama ini berjalan dengan baik. Kedua negara berusaha meningkatkan saling pengertian, mempererat hubungan dan mengembangkan kerjasama di berbagai bidang.
Hal tersebut ditindaklanjuti dengan kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Singapura Mr. Edward Lee kepada Menteri Pertahanan RI H. Matori Abdul Djalil, Jum’at(25/1) di Departemen Pertahanan Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta.
Pada pertemuan kedua pejabat yang berlangsung selama tiga puluh menit dan sangat akrab tersebut, dibahas berbagai hal dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Singapura . Selain membicarakan situasi aktual saat ini, juga disinggung masaalah kasus Aceh, Sampit, Poso dan Papua yang sampai saat ini perlu mendapat perhatian bersama.
Kepada Menhan RI H. Matori Abdul Djalil, Dubes Singapura berharap agar Pemerintah Indonesia segera dapat menyelesaikan persoalan dalam negeri dengan baik, sehingga tidak lama lagi situasi politik di Indonesia segera pulih kembali serta mendukung sepenuhnya keutuhan Wilayah Negara Kesatuan RI.
Dubes Singapura Mr. Edward Lee, minta agar kerjasama dibidang Hankam yang pernah
dilaksanakan seperti, latihan bersama angkatan bersenjata kedua negara, saling kunjung antar pejabat militer serta berbagai kerjasama yang telah disepakati dapat diteruskan .
Menhan RI H. Matori Abdul Djalil yang didampingi Karo Humas Setjen Dephan Marsma TNI Kamto Soetirto, SE, S.IP dan Karo TU/Ses Menhan Brigjen TNI Prasetyo, MSc mengucapkan terima kasih atas kunjungannya semoga kerjasama yang sudah terjalin dengan baik selama ini dapat
ditingkatkan dimasa mendatang.
Kerjasama di bidang Hankam antara Indonesia dan Singapura dirintis sejak berakhirnya