• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam era modern seperti sekarang ini, manusia dituntut untuk bekerja sesuai dengan standar prosedur operasional dari satu pekerjaan merupakan salah satu faktor terpenting dari suatu pekerjaan. Dalam pemenuhan kebutuhannya, suatu industri tidak boleh hanya tertuju pada tujuannya dalam mencari profit, namun juga harus memperhatikan faktor manusia yang memiliki peran penting dalam mencapai suatu tujuan.

Perusahaan dalam menjalankan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan perusahaan tidak luput dari kecelakaan kerja. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Kerugian yang di derita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang besar karena manusia adalah salah satu sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh sumber daya lain.

(2)

tersebut. Tujuan akhir dari dibuatnya program K3 tersebut adalah untuk mengurangi biaya perusahaan dari penyakit kerja dan kecelakaan kerja.

Pada penelitian sebelumnya dengan pendekatan yang sama oleh Yohana Bolu Tena dari Universitas Cendana, Program Studi Teknik Sipil yang berjudul “Kajian Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Di Kota Kupang” Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Persentase implementasi SMK3 pada perusahaan jasa konstruksi di Kota Kupang adalah sebesar 62,38 %. Dari persentase ini implementasi SMK3 dikategorikan kuning sesuai konsep

Traffic Light System. Dengan tingkat kecelakaan yang berada pada kategori hijau maka dapat diketahui bahwa tingkat implementasi SMK3 Kota Kupang berada pada level 2 yaitu cukup aman. Berdasarkan penggolongan menurut kategori usia perusahaan, perusahaan dengan usia 5-10 tahun memiliki persentase implementasi SMK3 sebesar 47,85 %; perusahaan dengan usia 10–20 tahun memiliki persentase 54,18 %; dan perusahaan dengan usia di atas 20 tahun memiliki persentase 79,74 %. Hal ini dapat membuktikan bahwa semakin tinggi usia perusahaan maka implementasi SMK3 semakin baik.

Dengan penelitian yang sama oleh Bayu Nugroho Pujiono, Ishardita Pambudi Tama, dan Remba Yanuar Efranto dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Program Studi Teknik Industri yang berjudul “Analisis Potensi Bahaya Serta Rekomendasi Perbaikan Dengan Metode Hazard and Operability

(3)

dilakukan obervasi ditemukan 43 potensi bahaya (hazard) dan kemudian digolongkan menjadi 15 sumber hazard. Berdasarkan penilaian level resiko, terdapat 3 sumber hazard yang tergolong "Ekstrim", 4 sumber hazard yang tergolong "Resiko Tinggi", 6 sumber hazard yang tergolong "Resiko Sedang", dan 2 sumber hazard yang tergolong "Resiko Rendah". Penelitian ini menghasilkan rekomendasi perbaikan berupa pembuatan Standard Operating Procedure (SOP), jadwal pelatihan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), jadwal pelaksanaan safety talk, worksheet penggunaan APD, lembar kontrol penggunaan APD, checklisthandrail, dan checklist lantai plat.

Sedangkan pada penelitian ini dilakukan di PT. Kreasi Kotak Megah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi carton box dengan bahan baku paper roll. Perusahaan ini telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), namun kurangnya pengawasan mengakibatkan masih terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh dua faktor yaitu kecelakaan kerja karena diakibatkan oleh keadaan yang berbahaya (unsafe condition) dimana beberapa mesin dan peralatan yang digunakan memiliki potensi bahaya seperti mesin

(4)

kurun waktu 5 tahun terakhir. Berikut rekapitulasi jumlah kecelakaan kerja dari tahun 2009 - 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Rekapitulasi Jumlah Kecelakaan Kerja PT. Kreasi Kotak Megah Dari Tahun 2009-2013

Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Kecelakan Kerja (Frekuensi) 3 4 4 2 3 Sumber: PT. Kreasi Kotak Megah

Dari Tabel 1.1. kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2009 terdapat 3 frekuensi kecelakaan kerja yaitu mata operator boiler terkena tetesan minyak

residu (bahan bakar boiler), jari tangan operator terjepit pada mesin single face

(press roll), dan tangan operator terkena pipa steam. Tahun 2010 terdapat 4 frekuensi kecelakaan kerja yaitu terpeleset karena air yang berceceran dalam pembuatan lem, tangan terkena steam, jari tangan terkena mata pisau pada mesin

NC slitter, dan terjatuh dari tangga. Tahun 2011 terdapat 4 frekuensi kecelakaan kerja yaitu jari tangan terjepit pada mesin slitter unit, jari tangan terjepit pada mesin NC slitter, tangan terkena steam ketika melakukan pengecekan pada mesin

heating plate, dan mata operator terkena lontaran potongan carton sheet pada mesin cut off. Tahun 2012 terdapat 2 frekuensi kecelakaan kerja yaitu jari tangan terkena mata pisau pada mesin NC slitter, dan jari tangan terjepit pada mesin

(5)

Kotak Megah maka penulis ingin menganalisis penerapan program K3 dengan pendekatan SMK3 dan risk assessment (penilaian resiko).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan pada perusahaan adalah jumlah kecelakaan kerja yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun terakhir sebanyak 16 kasus kecelakaan kerja yang terdiri dari 5 frekuensi kecelakaan disebabkan oleh manusia/karyawan (unsafe action) dan 11 frekuensi kecelakaan yang diakibatkan oleh peralatan yang digunakan/lingkungan kerja (unsafe condition).

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian yaitu untuk menganalisis penerapan program K3 dengan pendekatan konsep traffic light system berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3 dan risk assessment melalui perangkingan bahaya untuk mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Menghitung tingkat penerapan program K3 berdasarkan persepsi karyawan dengan menggunakan kuesioner K3.

2. Menghitung tingkat penerapan program K3 dengan dengan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan PP. No. 50 Tahun 2012.

(6)

4. Identifikasi dan menentukan rangking bahaya (hazard) dengan menggunakan pendekatan risk assessment (penilaian resiko).

5. Membuat usulan perbaikan program K3.

1.4. Batasan Masalah dan Asusmsi

Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan dan menghindari kemungkinan meluasnya pembahasan dari yang seharusnya diteliti, maka penulis membuat batasan masalah dan asusmsi.

Batasan masalah yang digunakan yaitu:

1. Penelitian dilakukan pada pekerja bagian produksi atau semua peralatan/mesin yang ada pada bagian produksi di PT. Kreasi Kotak Megah.

2. Penelitian yang dilakukan adalah mengenai bahaya-bahaya yang terjadi yang disebabkan oleh manusia atau peralatan yang digunakan dan lingkungan kerja. 3. Data kecelakaan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kecelakaan kerja dari tahun 2009 - 2013.

Asusmsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diterapkan

oleh PT. Kreasi Kotak Megah tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

3. Seluruh data yang diperoleh dari perusahaan dan sumber lain adalah benar setelah dipertimbangkan kelayakannya.

(7)

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dengan mengaplikasikannya dilapangan.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan atau rekomendasi bagi pihak perusahaan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penerapan K3 sebelumnya, langkah perbaikan program K3 serta potensi dan pengendalian bahaya (hazard) yang ada.

c. Bagi Departemen Teknik Industri

Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan untuk menambah literatur perpustakaan.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk memudahkan penelitian, pembahasan dan penelitian tugas akhir ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

(8)

perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang dan produk perusahaan.

BAB III Tinjauan pustaka menguraikan teori-teori yang relevan dengan pemecahan masalah atau pencapaian tujuan dari penelitian.

BAB IV Metodologi penelitian memaparkan tentang pelaksanaan penelitian yang meliputi tempat dan waktu dilakukan penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian yang digunakan, variabel penelitian, instrumen penelitian, pelaksanaan penelitian, cara pengolahan data serta analisis.

BAB V Pengumpulan dan pengolahan data memuat data-data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pemecahan masalah.

BAB VI Analisis pemecahan masalah memuat pembahasan hasil dari pengolahan data dan pemecahan masalah serta usulan perbaikan. BAB VII Kesimpulan dan saran memuat hasil identifikasi permasalahan dan

Referensi

Dokumen terkait

• Dalam hal Anda menarik seluruh dana pada Nilai Akun yang ada dalam Polis, maka Anda dianggap melakukan penebusan Polis dan Penanggung akan membayarkan Nilai Tebus yang ada

Pengembangan desain pada fasilitas pelelangan ikan di Sendangbiru berdasarkan GBCI mendapatkan 43 poin dari 77 poin atau setara dengan penghargaan bronze yang meliputi : aspek

Dengan ini diumumkan Pemenang Pelelangan Umum Pengadaan Alat Pelayanan Kontrasepsi Habis Pakai Program Kependudukan dan KB Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur

Penggunaan Teknologi Informasi (TI) sebagai media pembelajaran sudah merupakan suatu tuntutan”. Pada tahap alami, pembelajaran dilakukan secara berkelompok agar siswa

Saat ini banyak produsen mobil menawarkan kendaraan keluarga dengan kategori SUV ( Super Utility Vehicle ), dengan dimensi yang lapang dapat memuat banyak

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari Piperis nigri fructus atau Piperis albi fructus beserta analisis

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Terdapat perbedaan partisipasi pembelajaran siswa yang menerapkan

Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi corak peranan yng ditampilkan pemimpin informal, (2) menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan peranan